• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANDIRI

PENGUKURAN-PENGUUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

KESEHATAN REPRODUKSI

OLEH :

CICI MASNI

NPM : 15.13101.10.03

PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA

(2)

SOAL

Dalam pengukuran masalah kesehatan ada dua hal yang dipandang penting, yakni masalah penyakit dan kematian, sehingga ukuran yang digunakan untuk kedua masalah tersebutpun beranekaragam. Secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Crude death rate 2. Abortus rate 3. Late abortus rate 4. Perinatal mortality rate 5. Still death mortality rate 6. Neonatal mortality rate 7. Infat mortality rate 8. Under five mortality rate 9. Maternal mortality rate 10. Age specific mortality rate 11. Cause specific mortality rate 12.Case fatality rate

Tugas Mandiri :

1) Tuliskan definisi-definisi berdasarkan Penyakit dan Kematian (pilih 5 dari 12) !

2) Berikan contoh kasus dari data provinsi di Indonesia, dibandingkan dengan angka nasional dan negara lain (berkembang dan maju)

3) Kirim ke alamat email : rahmayaniy@yahoo.co.id

(3)

1) Definisi Ukuran-Ukuran Epidemiologi Berdasarkan Penyakit

populasi yang mempunyai resiko x1000

b. Attack Rate

Merupakan jumlah kasus selama epidemik, dibagi dengan populasi yang mempunyai resiko.

Rumus :

attack rate= jumlah kasusselama epidemi

populasi yang mempunyai resikox1000

c. Secondary Attack Rate (SAR)

Merupakan jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi yang pernah terkena serangan pertama dalam persen/permil.

Rumus :

SAR=

jumlah penduduk yang pernah terkena serangankedua

jumlah penduduk−¿penduduk yang pernah terkena serangan pertama

x1000

2. Prevalen

(4)

Merupakan jumlah penderita lama dan baru yang ditemukan pada jangka waktu tertentu dibagi jumlah rata-rata penduduk atau jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut, dalam persen/permil.

Rumus :

Merupakan jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.

Rumus :

point prevalencerate=jumlah penderita lama dan baru

jumlah penduduk saat itu x1000

2) Defenisi Pengukuran-Pengukuran Epidemiologi Berdasarkan Kematian (Mortality)

a) Neonatal Mortality Rate/NMR (Angka Kematian Neonatal) Definisi :

NMR adalah jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari pada periode tertentu, biasanya dalam waktu 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup di tahun yang sama.

Rumus :

NMR=

Jumlah kematianbayi(umur<28hari) disuatu daerahdalam waktu1tahun

jumlahbayi lahir hidup pada waktu dan tempat yang sama

(5)

b) Perinatal Mortality Rate/ PMR (Angka Kematian Perinatal) Definisi :

Adalah jumlah kematian janin umur 28 minggu sampai umur 7 hari sesudah melahirkan dalam waktu 1 tahun, dibagi jumlah lahir hidup dan kematian janin 28 minggu sampai 7 hari dalam waktu dan tempat yang sama.

Rumus :

PMR=

Jumlah kematian janinumur28minggu sampai umur7hari sampai melahirkan

di suatudaerah selama setahun

Jumlah bayilahir hidup+jumlah kematian janin 28minggu atau lebih dalam waktu dan tempat yang sama

x1000

c) Age Specific Mortality Rate/ASMR (Angka Kematian pada Umur Tertentu)

Definisi :

ASMR adalah jumlah kematian pada umur tertentu (misalnya 15-25 tahun) padan waktu dan tempat tertentu dibagi jumlah penduduk pada umur yang sama dan tempat dan waktu yang sama.

Rumus :

ASMR=

jumlah kematian padaumur tertentu disuatu daerah dalam waktu1tahun

jumlah penduduk pada umur , tempat dan waktu yang sama

x1.000

d) Cause (Disease) Specific Mortality Rate/CSMR (Angka Kematian oleh Penyebab/penyakit Tertentu)

Definisi :

(6)

Rumus :

CSMR=

jumlah kematiandikarenakan penyebab tertentu didaerah dalam waktu1tahun

jumlah penduduk rata−rata(pertengantahun) di daerah padatahun yang sama

x1.000

e) Case Fatality Rate/ CFR (Angka kefatalan penyakit menyebabkan

kematian) Definisi :

CFR digunakan untuk mengukur keparahan suatu penyakit atau kejadian dan didefinisikan sebagai proporsi kasus dari penyakit atau kejadian tertentu yang berakibat fatal dalam kurun waktu tertentu.

Rumus :

CFR=

Jumlah kematian akibat penyakit terentu pada periode tertentu

Jumlah kasus yang terdiaknosis pada periode yang sama

x100

3) Contoh Kasus Berdasarkan Penyakit dan Kematian 1. Insidence Rate and Case Fatality Rate

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.

(7)

(IR/Angka kesakitan= 39,8 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian= 0,9%). Dibandingkan tahun 2013 dengan kasus sebanyak 112.511 serta IR 45,85 terjadi penurunan kasus pada tahun 2014. Target Renstra Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2014 sebesar ≤ 51 per 100.000 penduduk, dengan demikian Indonesia telah mencapai target Renstra 2014. Berikut tren angka kesakitan DBD selama kurun waktu 2008-2014.

(8)

Selama tahun 2014 terdapat 7 kabupaten/kota di 5 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB DBD yaitu Kabupaten Dumai (Provinsi Riau), Kabupaten Belitung dan Kabupaten Bangka Barat (Provinsi Bangka Belitung), Kabupaten Karimun (Provinsi Kepulauan Riau), Kabupaten Sintang dan Kabupaten Ketapang (Provinsi Kalimantan Barat) serta Kabupaten Morowali

(9)

kesehatan dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kesehatan di rumah sakit dan puskesmas (dokter, perawat dan lain-lain) termasuk peningkatan sarana-sarana penunjang diagnostik dan penatalaksanaan bagi penderita di sarana-sarana pelayanan kesehatan.

Sedangkan menurut jumlah kematian, jumlah kematian tertinggi terjadi di Jawa Barat sebanyak 178 kematian, diikuti oleh Jawa Tengah (159 kematian) dan Jawa Timur (107 kematian).

2. Neonatal Mortality Rate/NMR (Angka Kematian Neonatal)

Di Sumatera Utara pada tahun 2014 Angka Kematian Neonatal/ Neonatal Mortality Rate tercatat sebanyak 828 jiwa, sedangkan di tahun 2013 kematian neonatal tercata sebanyak 9.51 jiwa. Dari data tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan angka kematian neonatal dan menjadi hal yang menggembirakan dalam upaya kita untuk mendukung pencapaian rangka pemenuhan capaian Program Millenium Development Goals (MDG's) 2015 Penyebab kematian neonatal diantaranya seperti tetanus, sepsis, kelainan kongenital, ikterus, asfiksia dan lain-lain.

3. Perinatal Mortality Rate/ PMR (Angka Kematian Perinatal)

(10)

4. Age Specific Mortality Rate/ASMR (Angka Kematian pada Umur Tertentu)

(11)

5. Cause (Disease) Specific Mortality Rate/CSMR (Angka Kematian oleh Penyebab/penyakit Tertentu)

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker. Kanker paru, hati, perut, kolorektal, dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya.

Referensi

Dokumen terkait

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun yang tinggal di suatu wilayah (wilayah penghitungan PDRB) maka akan diperoleh angka

Angka Perkawinan Umum menunjukkan proporsi penduduk yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk usia 15 tahun keatas pada pertengahan tahun untuk suatu tahun

perkapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi dengan. jumlah penduduk suatu Negara pada tahun tersebut (Sadono Sukirno,

Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen.Pertumbuhan penduduk

2) Contoh lain dari Papua Nugini dan Nigeria. ”pigbel” sejenis penyakit berat yang dapat menimbulkan kematian disebabkan oleh kuman clodistrium perfringens type C. Penduduk papua

Angka insiden adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu (umumnya satu tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang

jumlah telur yang diproduksi pada waktu tertentu dibagi dengan jumlah puyuh yang ada pada waktu tersebut, 3) bobot telur rata- rata (g/butir), diperoleh dengan

Jumlah orang yang menderita suatu penyakit (kasus baru atau lama) pada periode waktu tertentu.. X 1000 Jumlah