• Tidak ada hasil yang ditemukan

Imunologi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Imunologi."

Copied!
119
0
0

Teks penuh

(1)

MUTASI KROMOSOMAL

(PENYIMPANGAN KROMOSOMAL)

(2)

1. PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM

A. Poliploidi

Sel mempunyai satu atau lebih set kromosom

melebihi jumlah set normalnya.

Contoh : Triploid (3n)

(3)

B. Aneuploidi

Perubahan jumlah individual pada

kromosom-kromosom homolog dalam satu set kromosom-kromosom

Akibat adanya nondisjunction (kegagalan

berpisah) selama meiosis.

Contoh : Trisomi (2n+1)

Langdon-Down (1866)

Idiot mongoloid Sindroma Down

Khas : Sidik dermatoglifik , garis-garis pada

(4)

PENYIMPANGAN KROMOSOM SEKS

Fenotipe Seks Kromosom Seks

Pria normal Pria XY

Wanita normal Wanita XX

Sindroma Turner Wanita XO

Sindroma Klinefelter Pria XXY

Sindroma XYY Pria XYY

(5)

2. PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM

A. Delesi

Hilangnya satu atau lebih segmen gen atau

kromosom.

B. Duplikasi

Terdapat satu atau lebih salinan segmen

kromosom pada kromosom itu sendiri atau

kromosom lain.

Terjadi pada 2 untai DNA homolog saling

(6)

C. Inversi

Terjadi perpatahan dalam sebuah kromosom

dan segmen tersebut berputar 180 sebelum

akhirnya bergabung kembali.

D. Translokasi

Terjadi ketika kromosom-kromosom

(7)
(8)
(9)

Lingkup Penyakit Genetik

Penyakit dalam lingkup genetik diklasifikasikan

menjadi 4 yaitu :

kromosomal,

single-gene,

multifaktorial,

(10)

Sindrom Down adalah contoh kelainan

(11)

Kelainan single-gene atau monogenetic

disorders adalah terjadinya mutasi pada satu

gen

saja namun sudah menimbulkan penyakit.

Contohnya adalah cystic fibrosis dan

(12)

Kelainan multifaktorial (kompleks)

paling sering dijumpai di populasi.

Multifaktorial karena tidak hanya melibatkan

beberapa

gen

tetapi juga lingkungan, dan

bagaimana interaksi antara

gen

dan

lingkungan tersebut.

(13)

Kelainan mitokondria terjadi karena ada mutasi

pada kromosom sitoplasma mitokondria.

Uniknya, kelainan mitokondria hanya diturunkan

secara maternal karena saat pembuahan

mitokondria sperma tidak ikut melebur ke

dalam ovum.

(14)
(15)

1.

Rasio

merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari

perbandingan dua nilai kuantitatif yang

pembilangnya tidak merupakan bagian dari

penyebut

Contoh:

Keracunan makanan terdapat 32 orang

(16)

2. Proporsi

Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang

pembilangnya merupakan bagian dari

penyebut

Contoh:

Proporsi

12/(12+20)= 0,375

(17)

Cara mengukur frekuensi masalah

kesehatan sangat beragam, tergantung dari

macam masalah kesehatan yang ingin

diukur atau diteliti.

Secara Umum Ukuran

ukuran dalam

Epidemiologi dapat dibedakan untuk :

A. mengukur masalah penyakit (angka

kesakitan/morbiditas)

(18)

 MORBIDITAS = Kesakitan : Merupakan derajat sakit,

cedera atau gangguan pada suatu populasi.

 MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan

dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.

 MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan

yaitu ; jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.

 Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas

(19)

Gambaran tentang frekuensi penderita baru

suatu penyakit yang ditemukan pada suatu

waktu tertentu di satu kelompok masyarakat

Hal

yang

harus

diketahui

sebelum

menghitung insidensi :

> Data jumlah penderita baru

(20)

1. Incidence Rate

(

incidence density/

kepadatan insiden)

2. Attack Rate

(21)
(22)

Rumus :

Jumlah penderita baru

x K Jumlah penduduk awal tahun yg beresiko

(23)

MANFAAT :

1.Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi

2.Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi

(24)

 Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang

ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.

Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat Attack Rate = --- X K

(25)

MANFAAT :

1. Memperkirakan derajat serangan atau

penularan suatu penyakit.

2. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula

(26)

Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.

Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).

Rumus :

Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua

SAR = --- x K (Jml. Penddk – Penddk. Yg. Terkena Serangan

(27)

 Adalah : gambaran tentang frekuensi penderita

lama dan baru yang ditemukan pada suatu

jangka waktu tertentu di sekelompok

masyarakat tertentu.

 Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan

(28)

 Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu

penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.

 Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk

penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.

Jumlah penderita lama & baru

(29)

 Jumlah penderita lama dan baru suatu

penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.

 Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

Rumus :

Jml. Penderita lama & baru Saat itu

(30)

 Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya

Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.

 Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan

dengan rumus

P = I X D

P : Prevalensi I : Insidensi

(31)

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi

dan data statistik vital untuk Kematian.

Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum

yang menyebabkan kematian, yaitu :

a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,

b) Status penyakit,

c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat

(Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan,

(32)

 Jenis angka kematian dalam epidemiologi antara lain

1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)

2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)

3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate)

4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)

5. Angka Kematian Balita (Under Five Mortality Rate) 6. Angka Kematian Janin / Angka Lahir Mati

(Postneonatal Mortality Rate)

7. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)

8. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Spesific Death Rate)

(33)

 Adalah : jumlah semua kematian yang ditemukan

pada satu jangka waktu ( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan.

 Rumus :

Jumlah Seluruh Kematian

(34)

 PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang

dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hariyang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

 Rumus :

Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih + dengan jumlah kematian bayi

yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun

PMR : ---X K

(35)

 Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang

dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari

NMR=---X K

(36)

 Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur

kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

 Rumus :

Jml. Kematian bayi umur 0 – 1 tahun dalam 1 tahun

IMR : ---X K

(37)

 Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat

selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.

 Rumus :

Jml. Kematian Balita yg dicatat dlm 1 tahun

UFMR=---X K

(38)

 Istilah kematian janin penggunaannya sama

dengan istilah lahir mati.

 Kematian janin adalah kematian yang terjadi

akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas dari durasi kehamilannya. Jika bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda – tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal.

 Tanda –tanda kehidupan biasanya ditentukan

(39)

 Angka Kematian Janin adalah Proporsi jumlah

kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun.

Jml. Kematian Janin dalam periode tertentu ( 1 tahun )

AKJ : --- X K

(40)

 Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari

komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.

Jml. Kematian Ibu Hamil, Persalinan & Nifas dlm 1 tahun

MMR=--- X K

(41)

 Manfaat ASMR/ASDR adalah :

 a) Untuk mengetahui dan menggambarkan

derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur.

 b) Untuk membandingkan taraf kesehatan

masyarakat di berbagai wilayah.

(42)

ASMR/ASDR : dx X 1000‰ px

Keterangan :

dx : Jml. Kematian yang dicatat dalam 1 tahun pd penduduk golongan umur tertentu (x)

(43)

 Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu

sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut.

 Rumus :

Jml. Seluruh kematian krn. Sebab penyakit tertentu

CSMR= --- x K

(44)

 Ialah : perbandingan antara jumlah seluruh

kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.

 Digunakan untuk mengetahui penyakit –penyakit

dengan tingkat kematian yang tinggi.

Jml. Kematian krn. Penyakit tertentu (x)

CFR=--- X K

(45)
(46)

Prinsip Pengukuran, Skala,

(47)

I.PENDAHULUAN

Pengukuran variabel  bagian penting dari suatu penelitian

Pengukuran  bertujuan memperoleh tingkat presisi yang tinggi  untuk membandingkan keadaan sampel

(48)

Pengukuran  pemberian/penilaian menurut aturan kepada ciri dari sampel atau subjek penelitian

Yang diukur  variabel penelitian Ilmu eksakta  mudah diukur

Seperti :

- tekanan darah

- Berat badan

- Kadar kolesterol

- Kadar gula darah

 Ilmu Sosial  sulit diukur  abstrak defenisi operasional

(49)

II. ALAT UKUR

1. Alat ukur eksakta  mesin dan alat yang telah diakui luas oleh ahlinya

2. Alat ukur ilmu sosial  dibuat sendiri oleh peneliti

 Test

 Kuesioner

 Observasi

(50)

III. PROSES PENGUKURAN

1. Menentukan dimensi variabel  sering variabel banyak dimensi

2. Rumuskan ukuran masing-masing dimensi

3. Menentukan tingkat ukuran

(51)

Pertama kali S.S.Steven (1946)  Skala ukuran

1. Nominal :

 Sederhana

 Tidak ada jarak atau urutan antara kategori

 Angka tidak merefleksi kedudukan kategori Misal :

a. Agama :

1. Islam 2. Katolik 3. Budha b. Seks 1. laki-laki 2. perempuan

(52)

2. Ordinal :

 Tingkatan , tapi tidak dapat diukur secara eksak

 Misal :

a. Status ekonomi keluarga

1. Kaya

2. Sedang

3. Miskin

b. Tingkat pendidikan

1. Tinggi

2. Menengah

(53)

3. Interval

 Menganut kategori

 Bisa ditentukan interval

 Tak ada titik nol mutlak

 Misal : a. Suhu

b. Intelegensia, dll

4. Ratio

 Mengurut kategori

 Ada titik nol mutlak

 Misal :

a. Jumlah anak

(54)

V. VARIASI PENGUKURAN

1. Setiap pengukuran  ada variasi

2. Sumber Variasi

a. Variasi pengukuran  Instrument (alat)

 Pengukur ( orang )

b. Variasi biologis

 Pada satu subjek

 Antar subjek

(55)

VI. SKALA SOSIAL

• Penelitian ilmu sosial  sering ukuran dalam bentuk pertanyaan tunggal

seperti :

1. Apa saudara berminat menjadi dokter?

a. Sangat berminat

b. Berminat

c. Kurang berminat

(56)

2. Apa saudara setuju mempunyai anak banyak?

a. Sangat setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Sangat kurang setuju

• Untuk mengukur pertanyaan  skala

• Skala Likert  untuk sikap

(57)

VII. ASPEK PENTING DARI ALAT UKUR

1. Kemantapan

2. Ketepatan

(58)

VIII. VALIDITAS (KESAHIHAN) DAN

RELIABILITAS (KEANDALAN PENGUKURAN)

8.1 Validitas  akurasi

8.1.1 Pengertian  menunjukan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur

• Misal : alat timbangan  BB

(59)

• Jenis validitas

a. Validitas isi  isi

b. Validitas konstrak  konsep c. Validitas antar budaya

d. Validitas muka

e. Validitas internal dan eksternal

8.1.2 Penilaian Validitas Instrument

a. Alat ukur skala numerik  membandingkan dengan alat ukur yang baku

(60)

8.13 Upaya peningkatan validitas alat ukur

a. Pemeriksaan tanpa setahu subjek

b. Pemeriksaan tanpa identitas subjek

c. Kalibrasi alat

8.2 Reliabilitas (Presisi)

8.2.1 Pengertian  apabila pengukuran itu memberi nilai yang sama atau hampir sama apabila pengukuran

(61)

8.2.2 Penyebab 

a. Variabilitas pengukur

b. Variabilitas subjek

c. Variabilitas instrument

8.2.3 Penilaian Reliabilitas

a. Data numerik  menghitung :

– Koefisien variasi = SD mean

bila kecil  reliabilitas baik

– Interval kepercayaan (CI)

(62)

b. Data berskala nominal  menghitung besar perbedaan dari dua pengamat  nilai kappa  metode paralel

8.2.4 Upaya peningkatan reliabilitas

a. Standarisasi cara pengukuran

b. Pelatihan petugas

c. Penyempurnaan petugas

d. Automatisasi instrument

(63)

REFERENSI

1. Depkes RI, 1999. Metodologi Penelitian Kesehatan

2. Tjokonegoro et al,1981.Dasar-dasar Metodologi Riset

Ilmu Kedokteran

3. Sastroasmoro S.et,1995. Dasar-dasar Metodologi

Penelitian Klinis

4. Singarimbun M et al, 2002. Metode Penelitian Survei

(64)
(65)

IMUNOLOGI TUMOR

(66)

- Populasi sel dg sifat pertumbuhan yg

tdk terkendali

ciri dari sel kanker

disebabkan oleh:

1. Amplifikasi onkogen

2. Inaktivasi gen supresor

(67)

DISREGULASI GENETIK

Menyebabkan:

1. Perubahan ekspresi berbagai molekul

permukaan

(68)

FUNGSI SISTEM IMUN

Adalah protektif:

1. Mengenal dan menghancurkan sel

abnormal sebelum berkembang

me-njadi tumor

2. Membunuh kalau tumor itu sudah

tumbuh

Peran sistem imun ini disebut:

(69)

IMMUNE SURVEILLANCE

Konsep :

- Mencegah dan membatasi

pertumbuhan tumor

Sel efektor hrs mampu mengenal dan

mem-perantarai/menyebabkan kematian sel tumor

Teori yg mendukung:

1.Indifidu dg imunodefisiensi lebih peka thd

pertumbuhan tumor

2. Ada infiltrasi limfosit

(70)

TELAH TERBUKTI BAHWA

1.Tumor dpt membangkitkan respon

seluler spesifik

2. Antigen tumor dpt dikenal sel Tc

melalui MHC kelas I ygdiekspresikan

secara abnormal / protein mutant

Mendukung bhw fungsi sel Tc:

1. Surveillance

(71)

HIPOTESIS

1. Sel tumor memp strukturpermukaan

dpt dikenal oleh satu/lebih efektor

sistem imun

2. Sel tumor peka thd lisis atau

hamba-tan pertumbuhan oleh satu/lebih

me-kanisme efektor

(72)

4.Peningkatan kemampuan mekanisme

efektor akan menurunkn insidens atau

metastasis

5.Penekanan mekanisme efektor oleh

karsinogen atau tindakan imunosupresi

meningkatkan insidens / metastasis

6.Perbaikan aktivitas efektor yg tertekan

(73)

Imunogenisitas tumor

Komponen Sistem imun

Mekanisme efektor Sistem imun

Pertumbuhan/ Proteksi/

Penolakan tumor?

(74)

ANTIGEN

DAN

IMUNOGENISITAS TUMOR

Antigen tumor disebabkan:

1. Mutasi dan disregulasi gen

protein baru

(neoantigen)

2. Virus onkogenik

diekspresikan protein

virus

produk gen tsb dikenal oleh sel Tdan B

sbg asing

(75)

IMUNOGENISITAS TUMOR SANGAT

TERGAN-TUNG PD:

- Bagaimana tumor tsb terbentuk

- Akibat karsinogen

umumnya imunogenik

SPESIFISITAS DAN SIFAT IMUNOGENISITAS

BERGANTUNG PD:

-

Potensi karsinogen penyebab transformasi

- Interaksi karsinogen dg sel sasarannya

(76)

-

Karsinogen yg sama

2 jenis tumor primer

yg berbeda pd hewan percobaan yg sama

antigen permukaan tumor spesifitas tdk

sama dan tidak bereaksi silang

-

Virus

- Antigen permukaan sama

bereak-si bereak-silang , apapun asal selnya

(77)
(78)
(79)
(80)

-

DNA maupun RNA virus

terlibat

perkembangan tumor

-

Tumor yg diinduksi virus onkogenik

biasanya mengandung genom provirus

terintegrasi dlm genom sel tumor

(81)

Contoh virus onkogenik

1.Human papilloma virus(HPV)

HPV E6 dan E7

kanker serviks

(82)

ANTIGEN TUMOR YG DIKENAL

OLEH Ab

- Beberapa jenis molekul pd permukaan sel tumor membangkitkan respon Ab

- Ab dpt mengikat antigen tumor tdk mempunyai

potensi protektif

-

Antigen onkofetal:

1. Carcino embryonic antigen (CEA)

- Diekspresikan pd sal cerna, pankreas, hepar, kolon dan payu dara

2. Alphfetoprotein (AFP)

(83)

Ca 125 dan Ca19.9:

- Diekspresikan kanker ovarium

MUC-1:

(84)
(85)

Makna klinik tissue specific

differentiation antigen

1. Menentukan diagnosis

(86)
(87)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Rahmatina B. Herman

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

(88)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

PENELITIAN KUALITATIF

(89)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

RAGAM

(90)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

A.Penelitian ditinjau dari

tujuan

1. Penelitian eksploratif:

menggali sebab-musabab atau hal-hal yang

mempengaruhi terjadinya sesuatu

2. Penelitian pengembangan / penelitian

developmental:

menyempurnakan suatu metode. Bila

dikaitkan dengan proses penelitian ilmiah

3. Penelitian verifikatif:

untuk mencek kebenaran hasil penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya.

4. Penelitian evaluatif:

(91)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

B. Penelitian ditinjau dari

“pendekatan”

Penelitian longitudinal:

observasi dilakukan secara berturut-turut

dan berkelanjutan dalam jangka waktu

tertentu terhadap subjek penelitian dan

variabel yang sama

Penelitian cross-sectional:

(92)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

C. Penelitian ditinjau dari

“bidang ilmu”

Bidang pendidikan

Bidang teknik

Bidang kedokteran

Bidang pertanian

Bidang perbankan

Bidang keolahragaan

Bidang ruang angkasa

(93)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

D. Penelitian ditinjau dari

“tempat pelaksanaan”

Penelitian laboratorium

Penelitian perpustakaan

Penelitian lapangan

(94)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

E. Penelitian ditinjau dari

“hadirnya variabel”

Saat terjadi variabel:

-

penelitian deskriptif

:

variabel masa lalu dan masa sekarang /

sedang terjadi

-

penelitian eksperimental:

(95)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

F. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Item Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Kejelasan

unsur

Tujuan, pendekatan subjek, sampel, sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal

Subjek sampel, sumber data: tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan

Langkah penelitian

Semua direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun

Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai

Hipotesis a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian

b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan

a. Tidak mengemukakan hipotesis, tetapi dapat lahir selama

penelitian berlangsung

---tentatif

b. Hasil penelitian terbuka

Disain Langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan jelas

Fleksibel dengan langkah dan hasil

tidak dapat dipastikan sebelumnya

Pengumpulan data

Kegiatan pengumpulan data

memungkinkan untuk diwakilkan

Kegiatan pengumpulan data selalu

harus dilakukan sendiri oleh peneliti

(96)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

(97)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

Penelitian Kualitatif

Dasar filosofis

yang sering mempengaruhi:

1. Fenomenologis

2. Interaksi simbolik

3. Kebudayaan

(98)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

1. Fenomenologis

- Kebenaran sesuatu itu dapat

diperoleh dengan cara menangkap

fenomena gejala yang memancar

dari objek yang diteliti.

- Tugas peneliti adalah memberikan

(99)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………..

Penelitian Kualitatif

2. Interaksi simbolik

- M

erupakan dasar kajian sosial yang

sangat berpengaruh dan digunakan

dalam penelitian kualitatif

- Blumer telah menyempurnakan

pandangan interaksi simbolik dengan

membagi

3 prinsip atau premis arti

simbolik

yang diberikan responden,

(100)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

2. Interaksi simbolik

a. Dasar manusia bertindak adalah

kepentingannya

(101)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

2. Interaksi simbolik

b. Proses tindakan seseorang pada

prinsipnya merupakan hasil proses

sosial ketika berinteraksi dengan

orang lain.

Dalam memberikan interpretasi

gejala, peneliti harus tepat

(102)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

2. Interaksi simbolik

c. Manusia bertindak dipengaruhi oleh

fenomena lain yang muncul lebih dulu

atau bersamaan

Oleh karena itu, peneliti perlu

memperhatikan fenomena atau gejala

yang berkaitan dan mempengaruhi

(103)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

3. Kebudayaan

- Sebagai sesuatu yang merupakan hasil

budi daya manusia yang mewujud

dalam tingkah laku, bahasa, simbol,

dan lain-lain.

- Bila peneliti ingin memperoleh data

yang akurat dan rinci, perlu sekali

(104)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

4. Antropologi

- Fokus pembahasannya

berkaitan erat

dengan kegiatan manusia

, baik secara

normatif, maupun historis.

- Oleh karena itu peneliti perlu sekali

peduli terhadap

tindakan manusia di

masa lalu dan kelanjutannya

- Peneliti perlu menggunakan

pendekatan

induktif

dalam lingkungan yang tidak

(105)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Dasar Filosofis

………

Penelitian Kualitatif

4. Antropologi

- Perumpamaan yang sederhana adalah

bahwa

data tersebut berlapis-lapis

seperti bawang, peneliti perlu

mengupas selapis demi selapis untuk

(106)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Karakteristik

Penelitian Kualitatif

1. Mempunyai sifat induktif

pengembangan konsep didasarkan atas

data yang ada, mengikuti

disain

(107)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

2. Melihat setting dan respons secara

holistik

peneliti berinteraksi dengan responden

dalam konteks yang

alami

, tidak

dikendalikan oleh peneliti.

Karakteristik

(108)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

3. Memahami responden dari titik

tolak pandangan responden

- jati diri

- tindakan

- interaksi sosial

- aspek yang berpengaruh

- interaksi tindakan

Karakteristik

(109)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

4. Validitas penelitian

ditekankan pada

kemampuan peneliti

untuk menangkap dan merefleksikan

ucapan dan tindakan responden

Karakteristik

(110)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

5. Setting alami

- menekankan pada perolehan data

asli (natural condition)

- karena itu peneliti harus menjaga

keaslian kondisi

- Untuk itu dituntut kesanggupan

peneliti untuk dapat meluangkan

waktu tinggal bersama responden

beberapa lama

Karakteristik

(111)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

6. Mengutamakan proses dari pada

hasil

- peneliti mencari jawaban bukan atas

pertanyaan “apa” tetapi “mengapa”

- karena itu perlu

pengamatan partisipatif

,

artinya peneliti ikut serta di dalam

kegiatan yang dilakukan responden,

mengikuti proses kehidupan sehari-hari.

Karakteristik

(112)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

7. Menggunakan non-probabilitas

sampling

- Alasan: karena peneliti tidak bermaksud

menarik generalisasi atas hasil yang

diperoleh, akan tetapi menelusurinya

secara mendalam

- Sampling seperti ini tidak dianjurkan

pada penelitian kuantitatif, karena

tidak representatif

Karakteristik

(113)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Teknik sampling

non-probabilitas sampling

- Accidental sampling: pertemuan tidak dirancang terlebih dahulu

- Purposive sampling: sampling berdasarkan pertimbangan tertentu

- Cluster-quota sampling: sampling di wilayah tertentu sampai batas yang diingini

- Snow-ball sampling: sampling secara berantai berdasarkan rekomendasi responden

sebelumnya

Karakteristik

(114)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

8. Peneliti sebagai instrumen, syarat:

- Daya responsif tinggi

- Sifat adaptabel

- Kemampuan memandang objek penelitian

secara holistik

- Kemauan menambah pengetahuan terus

menerus

- Kemampuan mengklasifikasikan dan

menarik kesimpulan

- Kemampuan mengeksplor dan

merumuskan informasi 

kontribusi ilmiah

Karakteristik

(115)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

9. Menganjurkan triangulasi

- Menyilangkan informasi yang

diperoleh dari sumber

- Sehingga akhirnya hanya data yang

absah saja yang digunakan untuk

mencapai hasil penelitian

Karakteristik

(116)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Macam

triangulasi

- Triangulasi data

:

menambah / memperkaya data

- Triangulasi peneliti

:

pengecekan dengan peneliti lain

- Triangulasi teori

:

mencocokkan dengan teori terdahulu

- Triangulasi metodologi

:

mengumpulkan data dengan metode lain

Karakteristik

(117)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

10. Teknik dasar: studi lapangan

- Menggantungkan diri pada teknik

dasar studi lapangan

- Menurut teori Guba and Lincoln (1985)

kebenaran hanya dapat diperoleh dari

lapangan, yaitu

merefleksikan kondisi

yang sebenarnya yang ada di lapangan

- Dituntut kemampuan yang tinggi dari

peneliti

Karakteristik

(118)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

11. Analisis data sejak awal

- Penelitian kuantitatif menganalisis

data setelah semua data terkumpul

- Penelitian kualitatif sejak awal

pengumpulan data sudah dilakukan

analisis data, sehingga interpretasi

segera dapat dibuat untuk

memecahkan masalah yang dihadapi

Karakteristik

(119)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sedangkan peneliti berfokus pada implementasi pendekatan scientific learning dalam pembelajaran tematik integratif di kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Negeri Locare, Bondowoso yang

Rancangan desain pola parkir yang ajukan dalam penelitian ini adalah pola parkir dengan sudut 30º, 45º, 60º, dan 90º sebagaimana Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas

Teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai media berbagi (sharing) informasi kepada pihak lain. Bagi guru, berbagi informasi kepada siswa merupakan tugas pokok,

[r]

KEPEGAWAIAN PADA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA NEGERI SIJUNJUNG” yang dalam perancangan sistem informasi ini penulis menggunakan Bahasa Pemograman PHP, dan Database

Dengan mengacu pada kurva terhadap E pada gambar 5.6, nilai tersebut dapat dihasilkan dari berbagai variasi sudut hambur dan energi datang, sebagai contoh pada sudut hambur

Beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat mengganggu hasil penelitian ini, yaitu 1) hanya memasukkan variabel moderasi dalam hubungan partisipasi penyusunan anggaran dan

Dengan didukung semangat belajar dan motivasi yang tinggi maka siswa akan lebih mandiri dan mempunyai keyakinan yang tinggi dalam memecahkan masalah dalam belajar