MUTASI KROMOSOMAL
(PENYIMPANGAN KROMOSOMAL)
1. PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM
A. Poliploidi
Sel mempunyai satu atau lebih set kromosom
melebihi jumlah set normalnya.
Contoh : Triploid (3n)
B. Aneuploidi
Perubahan jumlah individual pada
kromosom-kromosom homolog dalam satu set kromosom-kromosom
Akibat adanya nondisjunction (kegagalan
berpisah) selama meiosis.
Contoh : Trisomi (2n+1)
Langdon-Down (1866)
Idiot mongoloid Sindroma Down
Khas : Sidik dermatoglifik , garis-garis pada
PENYIMPANGAN KROMOSOM SEKS
Fenotipe Seks Kromosom Seks
Pria normal Pria XY
Wanita normal Wanita XX
Sindroma Turner Wanita XO
Sindroma Klinefelter Pria XXY
Sindroma XYY Pria XYY
2. PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
A. Delesi
Hilangnya satu atau lebih segmen gen atau
kromosom.
B. Duplikasi
Terdapat satu atau lebih salinan segmen
kromosom pada kromosom itu sendiri atau
kromosom lain.
Terjadi pada 2 untai DNA homolog saling
C. Inversi
Terjadi perpatahan dalam sebuah kromosom
dan segmen tersebut berputar 180 sebelum
akhirnya bergabung kembali.
D. Translokasi
Terjadi ketika kromosom-kromosom
Lingkup Penyakit Genetik
Penyakit dalam lingkup genetik diklasifikasikan
menjadi 4 yaitu :
•
kromosomal,
•
single-gene,
•
multifaktorial,
Sindrom Down adalah contoh kelainan
Kelainan single-gene atau monogenetic
disorders adalah terjadinya mutasi pada satu
gen
saja namun sudah menimbulkan penyakit.
Contohnya adalah cystic fibrosis dan
Kelainan multifaktorial (kompleks)
paling sering dijumpai di populasi.
Multifaktorial karena tidak hanya melibatkan
beberapa
gen
tetapi juga lingkungan, dan
bagaimana interaksi antara
gen
dan
lingkungan tersebut.
Kelainan mitokondria terjadi karena ada mutasi
pada kromosom sitoplasma mitokondria.
Uniknya, kelainan mitokondria hanya diturunkan
secara maternal karena saat pembuahan
mitokondria sperma tidak ikut melebur ke
dalam ovum.
1.
Rasio
merupakan nilai relatif yang dihasilkan dari
perbandingan dua nilai kuantitatif yang
pembilangnya tidak merupakan bagian dari
penyebut
Contoh:
Keracunan makanan terdapat 32 orang
2. Proporsi
Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang
pembilangnya merupakan bagian dari
penyebut
Contoh:
Proporsi
12/(12+20)= 0,375
Cara mengukur frekuensi masalah
kesehatan sangat beragam, tergantung dari
macam masalah kesehatan yang ingin
diukur atau diteliti.
Secara Umum Ukuran
–
ukuran dalam
Epidemiologi dapat dibedakan untuk :
A. mengukur masalah penyakit (angka
kesakitan/morbiditas)
MORBIDITAS = Kesakitan : Merupakan derajat sakit,
cedera atau gangguan pada suatu populasi.
MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan
dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan
yaitu ; jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau kelompok yang beresiko.
Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas
Gambaran tentang frekuensi penderita baru
suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu di satu kelompok masyarakat
Hal
yang
harus
diketahui
sebelum
menghitung insidensi :
> Data jumlah penderita baru
1. Incidence Rate
(
incidence density/
kepadatan insiden)
2. Attack Rate
Rumus :
Jumlah penderita baru
x K Jumlah penduduk awal tahun yg beresiko
MANFAAT :
1.Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2.Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat Attack Rate = --- X K
MANFAAT :
1. Memperkirakan derajat serangan atau
penularan suatu penyakit.
2. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan pertama.
Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus :
Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua
SAR = --- x K (Jml. Penddk – Penddk. Yg. Terkena Serangan
Adalah : gambaran tentang frekuensi penderita
lama dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu di sekelompok
masyarakat tertentu.
Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan
Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk
penyakit yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
Jumlah penderita lama & baru
Jumlah penderita lama dan baru suatu
penyakit pada suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Rumus :
Jml. Penderita lama & baru Saat itu
Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya
Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi Penyakit. Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.
Hubungan ketiga hal tersebut dapat dinyatakan
dengan rumus
P = I X D
P : Prevalensi I : Insidensi
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi
dan data statistik vital untuk Kematian.
Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum
yang menyebabkan kematian, yaitu :
a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) Status penyakit,
c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat
(Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan,
Jenis angka kematian dalam epidemiologi antara lain
1. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
2. Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate)
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir (Neonatal Mortality Rate)
4. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
5. Angka Kematian Balita (Under Five Mortality Rate) 6. Angka Kematian Janin / Angka Lahir Mati
(Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate)
8. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Spesific Death Rate)
Adalah : jumlah semua kematian yang ditemukan
pada satu jangka waktu ( umumnya 1 tahun ) dibandingkan dengan jumlah penduduk pada pertengahan waktu yang bersangkutan.
Rumus :
Jumlah Seluruh Kematian
PMR Adalah : Jumlah kematian janin yang
dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih ditambah dengan jumlah kematian bayi yang berumur kurang dari 7 hariyang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus :
Jumlah kematian janin yang dilahirkan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih + dengan jumlah kematian bayi
yang berumur kurang dari 7 hari yang dicatat selama 1 tahun
PMR : ---X K
Adalah : jumlah kematian bayi berumur kurang
dari 28 hari yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Jumlah kematian bayi umur kurang dari 28 hari
NMR=---X K
Adalah : jumlah seluruh kematian bayi berumur
kurang dari 1 tahun yang dicatat selama 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Rumus :
Jml. Kematian bayi umur 0 – 1 tahun dalam 1 tahun
IMR : ---X K
Adalah : Jumlah kematian balita yang dicatat
selama 1 tahun per 1000 penduduk balita pada tahun yang sama.
Rumus :
Jml. Kematian Balita yg dicatat dlm 1 tahun
UFMR=---X K
Istilah kematian janin penggunaannya sama
dengan istilah lahir mati.
Kematian janin adalah kematian yang terjadi
akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari rahim, terlepas dari durasi kehamilannya. Jika bayi tidak bernafas atau tidak menunjukkan tanda – tanda kehidupan saat lahir, bayi dinyatakan meninggal.
Tanda –tanda kehidupan biasanya ditentukan
Angka Kematian Janin adalah Proporsi jumlah
kematian janin yang dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya 1 tahun.
Jml. Kematian Janin dalam periode tertentu ( 1 tahun )
AKJ : --- X K
Adalah : jumlah kematian ibu sebagai akibat dari
komplikasi kehamilan, persalinan dan masa nifas dalam 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Jml. Kematian Ibu Hamil, Persalinan & Nifas dlm 1 tahun
MMR=--- X K
Manfaat ASMR/ASDR adalah :
a) Untuk mengetahui dan menggambarkan
derajat kesehatan masyarakat dengan melihat kematian tertinggi pada golongan umur.
b) Untuk membandingkan taraf kesehatan
masyarakat di berbagai wilayah.
ASMR/ASDR : dx X 1000‰ px
Keterangan :
dx : Jml. Kematian yang dicatat dalam 1 tahun pd penduduk golongan umur tertentu (x)
Yaitu : Jumlah seluruh kematian karena satu
sebab penyakit dalam satu jangka waktu tertentu ( 1 tahun ) dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut.
Rumus :
Jml. Seluruh kematian krn. Sebab penyakit tertentu
CSMR= --- x K
Ialah : perbandingan antara jumlah seluruh
kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama.
Digunakan untuk mengetahui penyakit –penyakit
dengan tingkat kematian yang tinggi.
Jml. Kematian krn. Penyakit tertentu (x)
CFR=--- X K
Prinsip Pengukuran, Skala,
I.PENDAHULUAN
Pengukuran variabel bagian penting dari suatu penelitian
Pengukuran bertujuan memperoleh tingkat presisi yang tinggi untuk membandingkan keadaan sampel
Pengukuran pemberian/penilaian menurut aturan kepada ciri dari sampel atau subjek penelitian
Yang diukur variabel penelitian Ilmu eksakta mudah diukur
Seperti :
- tekanan darah
- Berat badan
- Kadar kolesterol
- Kadar gula darah
Ilmu Sosial sulit diukur abstrak defenisi operasional
II. ALAT UKUR
1. Alat ukur eksakta mesin dan alat yang telah diakui luas oleh ahlinya
2. Alat ukur ilmu sosial dibuat sendiri oleh peneliti
Test
Kuesioner
Observasi
III. PROSES PENGUKURAN
1. Menentukan dimensi variabel sering variabel banyak dimensi
2. Rumuskan ukuran masing-masing dimensi
3. Menentukan tingkat ukuran
Pertama kali S.S.Steven (1946) Skala ukuran
1. Nominal :
Sederhana
Tidak ada jarak atau urutan antara kategori
Angka tidak merefleksi kedudukan kategori Misal :
a. Agama :
1. Islam 2. Katolik 3. Budha b. Seks 1. laki-laki 2. perempuan
2. Ordinal :
Tingkatan , tapi tidak dapat diukur secara eksak
Misal :
a. Status ekonomi keluarga
1. Kaya
2. Sedang
3. Miskin
b. Tingkat pendidikan
1. Tinggi
2. Menengah
3. Interval
Menganut kategori
Bisa ditentukan interval
Tak ada titik nol mutlak
Misal : a. Suhu
b. Intelegensia, dll
4. Ratio
Mengurut kategori
Ada titik nol mutlak
Misal :
a. Jumlah anak
V. VARIASI PENGUKURAN
1. Setiap pengukuran ada variasi
2. Sumber Variasi
a. Variasi pengukuran Instrument (alat)
Pengukur ( orang )
b. Variasi biologis
Pada satu subjek
Antar subjek
VI. SKALA SOSIAL
• Penelitian ilmu sosial sering ukuran dalam bentuk pertanyaan tunggal
seperti :
1. Apa saudara berminat menjadi dokter?
a. Sangat berminat
b. Berminat
c. Kurang berminat
2. Apa saudara setuju mempunyai anak banyak?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Sangat kurang setuju
• Untuk mengukur pertanyaan skala
• Skala Likert untuk sikap
VII. ASPEK PENTING DARI ALAT UKUR
1. Kemantapan
2. Ketepatan
VIII. VALIDITAS (KESAHIHAN) DAN
RELIABILITAS (KEANDALAN PENGUKURAN)
8.1 Validitas akurasi
8.1.1 Pengertian menunjukan berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukur
• Misal : alat timbangan BB
• Jenis validitas
a. Validitas isi isi
b. Validitas konstrak konsep c. Validitas antar budaya
d. Validitas muka
e. Validitas internal dan eksternal
8.1.2 Penilaian Validitas Instrument
a. Alat ukur skala numerik membandingkan dengan alat ukur yang baku
8.13 Upaya peningkatan validitas alat ukur
a. Pemeriksaan tanpa setahu subjek
b. Pemeriksaan tanpa identitas subjek
c. Kalibrasi alat
8.2 Reliabilitas (Presisi)
8.2.1 Pengertian apabila pengukuran itu memberi nilai yang sama atau hampir sama apabila pengukuran
8.2.2 Penyebab
a. Variabilitas pengukur
b. Variabilitas subjek
c. Variabilitas instrument
8.2.3 Penilaian Reliabilitas
a. Data numerik menghitung :
– Koefisien variasi = SD mean
bila kecil reliabilitas baik
– Interval kepercayaan (CI)
b. Data berskala nominal menghitung besar perbedaan dari dua pengamat nilai kappa metode paralel
8.2.4 Upaya peningkatan reliabilitas
a. Standarisasi cara pengukuran
b. Pelatihan petugas
c. Penyempurnaan petugas
d. Automatisasi instrument
REFERENSI
1. Depkes RI, 1999. Metodologi Penelitian Kesehatan
2. Tjokonegoro et al,1981.Dasar-dasar Metodologi Riset
Ilmu Kedokteran
3. Sastroasmoro S.et,1995. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis
4. Singarimbun M et al, 2002. Metode Penelitian Survei
IMUNOLOGI TUMOR
- Populasi sel dg sifat pertumbuhan yg
tdk terkendali
ciri dari sel kanker
disebabkan oleh:
1. Amplifikasi onkogen
2. Inaktivasi gen supresor
DISREGULASI GENETIK
Menyebabkan:
1. Perubahan ekspresi berbagai molekul
permukaan
FUNGSI SISTEM IMUN
Adalah protektif:
1. Mengenal dan menghancurkan sel
abnormal sebelum berkembang
me-njadi tumor
2. Membunuh kalau tumor itu sudah
tumbuh
Peran sistem imun ini disebut:
IMMUNE SURVEILLANCE
Konsep :
- Mencegah dan membatasi
pertumbuhan tumor
Sel efektor hrs mampu mengenal dan
mem-perantarai/menyebabkan kematian sel tumor
Teori yg mendukung:
1.Indifidu dg imunodefisiensi lebih peka thd
pertumbuhan tumor
2. Ada infiltrasi limfosit
TELAH TERBUKTI BAHWA
1.Tumor dpt membangkitkan respon
seluler spesifik
2. Antigen tumor dpt dikenal sel Tc
melalui MHC kelas I ygdiekspresikan
secara abnormal / protein mutant
Mendukung bhw fungsi sel Tc:
1. Surveillance
HIPOTESIS
1. Sel tumor memp strukturpermukaan
dpt dikenal oleh satu/lebih efektor
sistem imun
2. Sel tumor peka thd lisis atau
hamba-tan pertumbuhan oleh satu/lebih
me-kanisme efektor
4.Peningkatan kemampuan mekanisme
efektor akan menurunkn insidens atau
metastasis
5.Penekanan mekanisme efektor oleh
karsinogen atau tindakan imunosupresi
meningkatkan insidens / metastasis
6.Perbaikan aktivitas efektor yg tertekan
Imunogenisitas tumor
Komponen Sistem imun
Mekanisme efektor Sistem imun
Pertumbuhan/ Proteksi/
Penolakan tumor?
ANTIGEN
DAN
IMUNOGENISITAS TUMOR
Antigen tumor disebabkan:
1. Mutasi dan disregulasi gen
protein baru
(neoantigen)
2. Virus onkogenik
diekspresikan protein
virus
produk gen tsb dikenal oleh sel Tdan B
sbg asing
IMUNOGENISITAS TUMOR SANGAT
TERGAN-TUNG PD:
- Bagaimana tumor tsb terbentuk
- Akibat karsinogen
umumnya imunogenik
SPESIFISITAS DAN SIFAT IMUNOGENISITAS
BERGANTUNG PD:
-
Potensi karsinogen penyebab transformasi
- Interaksi karsinogen dg sel sasarannya
-
Karsinogen yg sama
2 jenis tumor primer
yg berbeda pd hewan percobaan yg sama
antigen permukaan tumor spesifitas tdk
sama dan tidak bereaksi silang
-
Virus
- Antigen permukaan sama
bereak-si bereak-silang , apapun asal selnya
-
DNA maupun RNA virus
terlibat
perkembangan tumor
-
Tumor yg diinduksi virus onkogenik
biasanya mengandung genom provirus
terintegrasi dlm genom sel tumor
Contoh virus onkogenik
1.Human papilloma virus(HPV)
HPV E6 dan E7
kanker serviks
ANTIGEN TUMOR YG DIKENAL
OLEH Ab
- Beberapa jenis molekul pd permukaan sel tumor membangkitkan respon Ab
- Ab dpt mengikat antigen tumor tdk mempunyai
potensi protektif
-
Antigen onkofetal:
1. Carcino embryonic antigen (CEA)
- Diekspresikan pd sal cerna, pankreas, hepar, kolon dan payu dara
2. Alphfetoprotein (AFP)
•
Ca 125 dan Ca19.9:
- Diekspresikan kanker ovarium
•
MUC-1:
Makna klinik tissue specific
differentiation antigen
1. Menentukan diagnosis
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Rahmatina B. Herman
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
PENELITIAN KUALITATIF
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
RAGAM
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
A.Penelitian ditinjau dari
tujuan
1. Penelitian eksploratif:
menggali sebab-musabab atau hal-hal yang
mempengaruhi terjadinya sesuatu
2. Penelitian pengembangan / penelitian
developmental:
menyempurnakan suatu metode. Bila
dikaitkan dengan proses penelitian ilmiah
3. Penelitian verifikatif:
untuk mencek kebenaran hasil penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya.
4. Penelitian evaluatif:
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
B. Penelitian ditinjau dari
“pendekatan”
•
Penelitian longitudinal:
observasi dilakukan secara berturut-turut
dan berkelanjutan dalam jangka waktu
tertentu terhadap subjek penelitian dan
variabel yang sama
•
Penelitian cross-sectional:
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
C. Penelitian ditinjau dari
“bidang ilmu”
•
Bidang pendidikan
•
Bidang teknik
•
Bidang kedokteran
•
Bidang pertanian
•
Bidang perbankan
•
Bidang keolahragaan
•
Bidang ruang angkasa
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
D. Penelitian ditinjau dari
“tempat pelaksanaan”
•
Penelitian laboratorium
•
Penelitian perpustakaan
•
Penelitian lapangan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
E. Penelitian ditinjau dari
“hadirnya variabel”
•
Saat terjadi variabel:
-
penelitian deskriptif
:
variabel masa lalu dan masa sekarang /
sedang terjadi
-
penelitian eksperimental:
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
F. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Item Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif Kejelasan
unsur
Tujuan, pendekatan subjek, sampel, sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal
Subjek sampel, sumber data: tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan
Langkah penelitian
Semua direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun
Baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
Hipotesis a. Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
b. Hipotesis menentukan hasil yang diramalkan
a. Tidak mengemukakan hipotesis, tetapi dapat lahir selama
penelitian berlangsung
---tentatif
b. Hasil penelitian terbuka
Disain Langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan jelas
Fleksibel dengan langkah dan hasil
tidak dapat dipastikan sebelumnya
Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data
memungkinkan untuk diwakilkan
Kegiatan pengumpulan data selalu
harus dilakukan sendiri oleh peneliti
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
Penelitian Kualitatif
Dasar filosofis
yang sering mempengaruhi:
1. Fenomenologis
2. Interaksi simbolik
3. Kebudayaan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
1. Fenomenologis
- Kebenaran sesuatu itu dapat
diperoleh dengan cara menangkap
fenomena gejala yang memancar
dari objek yang diteliti.
- Tugas peneliti adalah memberikan
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………..
Penelitian Kualitatif
2. Interaksi simbolik
- M
erupakan dasar kajian sosial yang
sangat berpengaruh dan digunakan
dalam penelitian kualitatif
- Blumer telah menyempurnakan
pandangan interaksi simbolik dengan
membagi
3 prinsip atau premis arti
simbolik
yang diberikan responden,
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
2. Interaksi simbolik
a. Dasar manusia bertindak adalah
kepentingannya
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
2. Interaksi simbolik
b. Proses tindakan seseorang pada
prinsipnya merupakan hasil proses
sosial ketika berinteraksi dengan
orang lain.
Dalam memberikan interpretasi
gejala, peneliti harus tepat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
2. Interaksi simbolik
c. Manusia bertindak dipengaruhi oleh
fenomena lain yang muncul lebih dulu
atau bersamaan
Oleh karena itu, peneliti perlu
memperhatikan fenomena atau gejala
yang berkaitan dan mempengaruhi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
3. Kebudayaan
- Sebagai sesuatu yang merupakan hasil
budi daya manusia yang mewujud
dalam tingkah laku, bahasa, simbol,
dan lain-lain.
- Bila peneliti ingin memperoleh data
yang akurat dan rinci, perlu sekali
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
4. Antropologi
- Fokus pembahasannya
berkaitan erat
dengan kegiatan manusia
, baik secara
normatif, maupun historis.
- Oleh karena itu peneliti perlu sekali
peduli terhadap
tindakan manusia di
masa lalu dan kelanjutannya
- Peneliti perlu menggunakan
pendekatan
induktif
dalam lingkungan yang tidak
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Dasar Filosofis
………
Penelitian Kualitatif
4. Antropologi
- Perumpamaan yang sederhana adalah
bahwa
data tersebut berlapis-lapis
seperti bawang, peneliti perlu
mengupas selapis demi selapis untuk
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Karakteristik
Penelitian Kualitatif
1. Mempunyai sifat induktif
pengembangan konsep didasarkan atas
data yang ada, mengikuti
disain
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2. Melihat setting dan respons secara
holistik
peneliti berinteraksi dengan responden
dalam konteks yang
alami
, tidak
dikendalikan oleh peneliti.
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
3. Memahami responden dari titik
tolak pandangan responden
- jati diri
- tindakan
- interaksi sosial
- aspek yang berpengaruh
- interaksi tindakan
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
4. Validitas penelitian
ditekankan pada
kemampuan peneliti
untuk menangkap dan merefleksikan
ucapan dan tindakan responden
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
5. Setting alami
- menekankan pada perolehan data
asli (natural condition)
- karena itu peneliti harus menjaga
keaslian kondisi
- Untuk itu dituntut kesanggupan
peneliti untuk dapat meluangkan
waktu tinggal bersama responden
beberapa lama
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
6. Mengutamakan proses dari pada
hasil
- peneliti mencari jawaban bukan atas
pertanyaan “apa” tetapi “mengapa”
- karena itu perlu
pengamatan partisipatif
,
artinya peneliti ikut serta di dalam
kegiatan yang dilakukan responden,
mengikuti proses kehidupan sehari-hari.
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
7. Menggunakan non-probabilitas
sampling
- Alasan: karena peneliti tidak bermaksud
menarik generalisasi atas hasil yang
diperoleh, akan tetapi menelusurinya
secara mendalam
- Sampling seperti ini tidak dianjurkan
pada penelitian kuantitatif, karena
tidak representatif
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Teknik sampling
non-probabilitas sampling
- Accidental sampling: pertemuan tidak dirancang terlebih dahulu
- Purposive sampling: sampling berdasarkan pertimbangan tertentu
- Cluster-quota sampling: sampling di wilayah tertentu sampai batas yang diingini
- Snow-ball sampling: sampling secara berantai berdasarkan rekomendasi responden
sebelumnya
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
8. Peneliti sebagai instrumen, syarat:
- Daya responsif tinggi
- Sifat adaptabel
- Kemampuan memandang objek penelitian
secara holistik
- Kemauan menambah pengetahuan terus
menerus
- Kemampuan mengklasifikasikan dan
menarik kesimpulan
- Kemampuan mengeksplor dan
merumuskan informasi
kontribusi ilmiah
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
9. Menganjurkan triangulasi
- Menyilangkan informasi yang
diperoleh dari sumber
- Sehingga akhirnya hanya data yang
absah saja yang digunakan untuk
mencapai hasil penelitian
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Macam
triangulasi
- Triangulasi data
:
menambah / memperkaya data
- Triangulasi peneliti
:
pengecekan dengan peneliti lain
- Triangulasi teori
:
mencocokkan dengan teori terdahulu
- Triangulasi metodologi
:
mengumpulkan data dengan metode lain
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
10. Teknik dasar: studi lapangan
- Menggantungkan diri pada teknik
dasar studi lapangan
- Menurut teori Guba and Lincoln (1985)
kebenaran hanya dapat diperoleh dari
lapangan, yaitu
merefleksikan kondisi
yang sebenarnya yang ada di lapangan
- Dituntut kemampuan yang tinggi dari
peneliti
Karakteristik
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
11. Analisis data sejak awal
- Penelitian kuantitatif menganalisis
data setelah semua data terkumpul
- Penelitian kualitatif sejak awal
pengumpulan data sudah dilakukan
analisis data, sehingga interpretasi
segera dapat dibuat untuk
memecahkan masalah yang dihadapi
Karakteristik