MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
ANALISIS SKL-KI-KD
MATA PELAJARAN PEMINATAN SMK
PAKET KEAHLIAN, PROGRAM KEAHLIAN
BIDANG KEAHLIAN: TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI
Menjelaskan PPT Kurikulum 2013Diskusi kelompok
(4 kelompok) Presentasi Hasil diskusi(20 menit) Kesimpulan dan rangkuman hasil PENGENALAN MATERI
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013. 2. Memahami SKL, KI, dan KD Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dan Model Pembelajaran dalam pembelajaran Dasar dan Pengukuran Listrik.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD. 4. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
5. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL) 6. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
Bahan diskusi kelompok dan tugas menggunakan Lembar Kerja (LK ...)
ANALISIS SKL-KI-KD KURIKULUM 2013
Perubahan kompetensi pada kurikulum 2013 berwujud pada; kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar.
A. KOMPETENSI LULUSAN SMK/MAK
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam bentuk Kompetensi Dasar (KD)
Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1. Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Tabel 2.2 Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai
DOMAIN Elemen SD SMP SMK-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal
Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah
Alam pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian
PENGETAHUAN
Proses Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia
Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang
Konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta
B. KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik dan menjadi dasar pengembangan KD. Kompetensi Inti lebih rinci mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu dan melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi: KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual; KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, maka Kompetensi Inti jenjang SMK/MAK terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi kelima mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi keenam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi inti yang relevan bagi tingkat kompetensi kelima dan keenam pada Permendikbud nomor 60 Tahun 2014 dibedakan untuk kelas X, XI, dan XII sebagai berikut.
Tabel 2.3 Kompetensi Inti Sekolah Menengah Kejuruan
K I KI pada Kelas X KI pada Kelas XI KI pada Kelas XII
KI-1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI-2 Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 Memahami, menerapkan dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah. KI-4 Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranahkonkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifikdi bawah
pengawasan langsung
1. Kompetensi Sikap
Aspek sikap dalam Kurikulum 2013 merupakan aspek urutan pertama dalam perumusan kompetensi lulusan, selanjutnya diikuti dengan rumusan aspek pengetahuan dan keterampilan. Aspek sikap dalam Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi ranah afektif Krathwohl dimana pembentukan sikap peserta didik diawali dari menerima
(accepting), menanggapi (responding), menghargai (valuing), menghayati
(organizing/internalizing), mengamalkan (characterizing/actualizing).
Tabel 2.4 Dimensi Afektif
Tingkatan Sikap Deskripsi
Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai tersebut
Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak
(karakter)
(sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964)
2. Kompetensi Pengetahuan
Kompetensi Inti pada aspek pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan pengetahuan (proses kognitif) peserta didik untuk kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). Dimensi kedua adalah dimensi bentuk pengetahuan (knowledge); untuk kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
a. Dimensi Pengetahuan
Pada taksonomi yang diperbaiki Anderson dan kawan-kawan, dimensi pengetahuan yang dimasukkan adalah pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Kategori-kategori ini tersusun sepanjang rangkaian kesatuan dari pengetahuan yang sangat nyata atau konkret (faktual) sampai pengetahuan yang lebih abstrak (metakognitif). Berikut ini penjelasan masing-masing kategori pengetahuan.
Tabel 2.5 Dimensi Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan Deskripsi
Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran, nilai,
Dimensi Pengetahuan Deskripsi definisi, teori
Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.
Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan penting dan bukan (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri ( self-knowledge).
(Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001)
b. Dimensi Proses Kognitif
Dimensi proses kognitif adalah perkembangan kemampuan mental (intelektual). Klasifikasi perilaku hasil belajar berdasarkan dimensi proses kognitif pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Bloom yang disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl.
Tabel 2.6 Dimensi Proses Kognitif
Kemampuan Berpikir Deskripsi
Mengingat:
mengemukakan kembali apa yang sudah dipelajari dari guru, buku, sumber lainnya sebagaimana aslinya, tanpa melakukan perubahan
Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan,
kebenaran pengetahuan yang diingat dan digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa diubah/berubah.
Memahami: Sudah ada proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan, grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah.
Kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan
suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis kembali suatu
kalimat/paragraf/tulisan dengan
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa mengubah artinya informasi slinya; mengubah bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir
suatu kalimat/paragraf/ tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan
kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimat/paragraf
/tulisan/data Menerapkan:
Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum boyle, hukum archimedes, membagi/
Kemampuan Berpikir Deskripsi
waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah dipelajari sebelumnya.
Menganalisis:
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang
menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Mengevaluasi:
Menentukan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu
pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Mencipta:
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya.
(sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001).
3. Kompetensi Keterampilan
Kompetensi Inti pada aspek keterampilan mengandung keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan konkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi dan mencipta
Ranah keterampilan abstrak pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Dyer yang penggradasiannya ditata sebagai berikut: mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), menalar (associating), menyaji
(communicating), dan mencipta (creating).
Tabel 2.7 Dimensi Keterampilan Abstrak
Kemampuan Belajar Deskripsi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan
informasi/mencoba Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan,kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menalar/mengasosias
i/ mengolah informasi Mengembangkan interpretasi, argumentasi dankesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-fakta/ konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain
Mencipta (creating) Menghasilkan ide-ide, rancangan dan atau keputusan-keputusan baru.
(Sumber: Olahan Dyers)
b. Keterampilan Konkrit
Ranah keterampilan konkret pada Kurikulum 2013 menggunakan taksonomi Simpson atau taksonomi Dave yang penggradasiannya ditata sebagai berikut:
Tabel 2.8aDimensi Keterampilan Konkret Simpson
.
Keterampilan kongkret Deskripsi
Persepsi (perception) Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan
Keterampilan kongkret Deskripsi Meniru (guided response) Meniru gerakan secara terbimbing Membiasakan gerakan
(mechanism)
Melakukan gerakanmekanistik
Mahir (complex or overt response)
Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
Menjadi gerakan alami
(adaptation)
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan orisinal
(origination) Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya
(Sumber: Olahan dari kategori Simpson)
Tabel 2.8bDimensi Keterampilan Konkret Dave
Keterampilan Deskripsi
Imitasi/meniru Meniru gerak/tindakan dari demonstrasi, mengamati kemudian mereplikasi. Kemampuan melakukan kegiatan sederhana dan sama persis sesuai contoh dengan yang diamati sebelumnya. Belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu.
Manipulasi Menggunakan konsep untuk melakukan gerak. Mereproduksi aktivitas dari pelatih atau ingatannya. Kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Dalam arti mampu memilih yang diperlukan.
Presisi Melakukan gerak dengan teliti dan benar. Melakukan keterampilan tanpa bantuan orang lain. Kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat
Artikulasi Merangkaikan berbagai gerakan secara berkesinambungan. Mengadaptasi dan mengintegrasikan kealian. Kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat secara konsisten sehingga hasil kinerjanya merupakan sesuatu yang utuh. Merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif
Naturalisasi Melakukan gerak secara wajar dan efisien. Melakukan aktivitas secara terkait dengan tingkat keterampilan yang telah dimiliki. Kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yang melibatkan fisik dengan efektivitas kerja tinggi. Penampilan tindakan yang telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan.
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran. Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi Dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan Kompetensi Inti yaitu:
kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
Kompetensi Dasar dari KI-3 merupakan dasar pengembangan materi pembelajaran pengetahuan, sedangkan Kompetensi Dasar dari KI-4 berisi keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Berdasarkan KD dari KI-3 dan KI-4 tersebut, pendidik dapat mengembangkan proses pembelajaran dan cara penilaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran langsung, sekaligus memberikan dampak pengiring
(nurturant effect) terhadap pencapaian tujuan pembelajaran tidak langsung yaitu KI-1 dan KI-2.
Melalui proses dan pengalaman belajar yang dirancang dengan baik, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) berupa pengembangan sikap spiritual dan sosial yang relevan dengan Kompetensi Dasar dari KI-1 dan KI-2.
Gambar 2.1 Prosedur Penyusunan KD baru
Tabel 2.9 Prosedur Perumusan KD dan Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013
Sisdiknas
(20/2003) SNP (PP
32/2013)
SKL (54/2013) Sikap
(tahu mengapa) Pengetahu an(tahu apa)
Keterampilan
(tahu bagaimana)
KI 1 Spritual
KI 2 Sosial
KI 3 Pengetahuan
KI 4 Keterampilan
Sesuai sasaran
Subyek
Kompetensi KD KD KD KD
MATA PELAJAR AN materi
Kompetensi KD KD KD KD
Krk Dsr
Kompetensi KD KD KD KD
Unit Kompe tensi (SK)
materi
Kompetensi KD KD KD KD
materi
Kompetensi KD KD KD KD
materi
Kompetensi KD KD KD KD
Unit Kompe tensi (SK)
materi
Kompetensi KD KD KD KD (Rasional
,
Kompetensi KD KD KD KD
SK KD KD KD KD
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Sebagai bahan kajian untuk menganalisis keterkaitan SKL-KI-KD, diberikan salah satu mata pelajaran peminatan C2, yaitu Dasar Dan Pengukuran Listrik. Tabel 1.8 meperlihatkan rumusan KI-KD untuk mata pelajaran Dasar Dan Pengukuran Listrik, kelas X.
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik 1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai
tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik. 2.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
3.1. Menerapkan konsep listrik (arus dan potensial listrik)
3.2. Menentukan bahan-bahan listrik
3.3. Menenetukan sifat rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
3.4. Menerapkan teorema rangkaian listrik arus searah 3.5. Menentukan daya dan energi listrik
3.6. Menentukan kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
3.7. Menentukan kondisi operasi pengukuran daya, energi, dan faktor daya
3.8. Menentukan kondisi operasi pengukuran tahanan (resistan) listrik
3.9. Menentukan kondisi operasi pengukuran besaran listrik dengan oskiloskop
3.10. Menentukan peralatan ukur listrik untuk mengukur besaran listrik.
3.11. Menerapkan hukum-hukum rangkaian rangkaian listrik arus bolak-balik
3.12. Menerapkan hukum-hukum dan fenomena rangkaian kemagnitan
piranti-KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
piranti elektronika daya dalam rangkaian elektronik 3.14. Menentukan kondisi operasi dan spesifikasi
rangkaian digital dasar 4. Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
4.1. Mendemonstrasikan konsep listrik (gejala fisik arus listrik dan potensial listrik)
4.2. Memeriksa bahan-bahan listrik
4.3. Memeriksa sifat elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan
4.4. Menganalisis rangkaian listrik arus searah 4.5. Memeriksa daya dan energi listrik
4.6. Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
4.7. Memeriksa kondisi operasi pengukuran arus dan tegangan listrik
4.8. Memeriksa kondisi operasi pengukuran tahanan listrik
4.9. Memeriksa kondisi operasi pengukuran besaran listrik dengan oskilsokop
4.10. Mendemonstrasikan penggunaan peralatan ukur listrik untuk mengukur besaran listrik
4.11. Memeriksa rangkaian listrik arus bolak-balik 4.12. Memeriksa rangkaian kemagnitan
4.13. Memeriksakondisi operasi dan spesifikasi piranti-piranti elektronika daya dalam rangkaian listrik 4.14. Memeriksakondisi operasi dan spesifikasi rangkaian
digital dasar
D. Langkah Analisis KI-KD
Analisis KI-KD adalah menentukan kedudukan dimensi dari taksonomi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari KD terhadap tuntutan KI. Analisis KD dari KI-1 dan KI-2 adalah menentukan kedudukan dimensi sikap spritual dan sikap sosial (menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan).
Analisis KD dari KI-3 adalah menentukan kedudukan dimensi pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) dan dimensi proses kognitif (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta). Adapun analisis keterampilan (KD dari KI-4) adalah untuk menentukan dimensi keterampilan abstrak (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan) dan keterampilan konkret (meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, momodifikasi dan mencipta). Analisis KI-KD ini, diperlukan untuk memudahkan dalam merumuskan indikator.
pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan. Contohnya sebagai berikut.
Agar menjamin terjadinya keterkaitan antara SKL, KI, KD, materi pembelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Melakukan linierisasi keterkaitan KD dari KI-3 dan KD dari KI-4;
2. Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada silabus, buku teks sesuai KD dari KI-3;
3. Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai rumusan KD dari KI-4; 4. Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan
keterampilan yang harus dicapai;
5. Mengidentifikasi sikap-sikap yang dapat dikembangkan dalam kegiatan yang dilakukan mengacu pada rumusan KD dari KI-1 dan KI- 2, dan
Tabel 2.11 Contoh Analisis Keterkaitan Domain Antara SKL, KI, dan KD untuk Mapel Dasar dan Pengukuran Listrik Kelas X
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis *)
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
1. Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan sebagai aturan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan
pengukuran listrik
KD 1.1 Menyadari berada di bawah gradasi sikap tuntutan KI-1, yaitu menghayati dan mengamalkan
KD 1.2 mengamalkan memiliki gradasi sesuai dengan KI-1
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
2.1. Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
2.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
KD 2.1 Mengamalkan memiliki gradasi sesuai dengan tuntutan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan.
KD 2.2 Menghargai berada pada gradasi dibawah tuntutan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis *)
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
dalam pergaulan dunia. dengan lingkungan social sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang dasar dan pengukuran listrik.
sikap, merupakan gradasi yang sesuai dengan tuntutan KI-2 yaitu menghayati dan mengamalkan.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis*)
Dimensi Kualifikasi
Kemampuan 2. Pengetahuan Memiliki
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
3.1 Menerapkan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus dan potensial listrik.
KD 3.1 Menerapkan merupakan gradasi dimensi kognitif C3 sesuai tuntutan dimensi kognitif KI-3, yaitu menerapkan.
Gejala fisik arus listrik dan potensial telah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis*)
Dimensi Kualifikasi
Kemampuan
dan kejadian. memecahkan masalah
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis*)
Dimensi Kualifikasi
Kemampuan
3. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
4.1 Mendemonstrasikan konsep listrik yang berkaitan dengan gejala fisik arus listrik dan potensial listrik
KD 4.1
mendemonstrasikan merupakan gradasi keterampilan dalam ranah abstrak(Dyers 3), terkait dengan tuntutan KI-4., yaitu manipulasi dan experimenting.
*) Diisi dengan taksonomi dan gradisi hasil belajar, jika KD tidak terkait dengan KI maka dikembangkan melalui tujuan pembelajaran dan atau indikator pencapaian kompetensi
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga standar kompetensi yaitu SKL, KI, KD. Dari analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang diperlukan.
E. Latihan
Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD untuk kelas X, XI dan XII sesuai contoh tabel 4 di atas.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan Analisis *)
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
1. Sikap 1.
2.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan *)
Dimensi Kualifikasi
Kemampuan
2. Pengetahuan 3.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kelas X Kompetensi Dasar (KD) Keterangan *)
Dimensi Kualifikasi
Kemampuan
3. Keterampilan 4.