• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP TRANSPARANSI DAN PERTISIPASI DALAM PENGATURAN UPAH MINIMUM DI KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PRINSIP TRANSPARANSI DAN PERTISIPASI DALAM PENGATURAN UPAH MINIMUM DI KOTA SEMARANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP TRANSPARANSI DAN PERTISIPASI DALAM PENGATURAN UPAH MINIMUM DI KOTA SEMARANG

Penulisan Hukum (Skripsi)

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat sarjana SI dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh: LAYLY ROHMAN

E0010207

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING Penulisan Hukum (Skripsi)

Oleh Layly Rohman NIM. E0010207

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 21 Maret 2014

Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

Oleh Layly Rohman NIM. E0010207

Telah diterima oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada :

Hari : Kamis Tanggal : 3 April 2014

DEWAN PENGUJI 1. Pius Triwahyudi, S.H., M.Si.

NIP. 195602121985031004 : ... Ketua

2. Wida Astuti, S.H., M.H.

NIP. 196007151988032001 : ... Sekretaris

3. Lego Karjoko, S.H., M.H.

NIP. 196305191988031001 : ... Anggota

Mengetahui Dekan,

(4)

PERNYATAAN

Nama : Layly Rohman

NIM : E0010207

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul : Prinsip Transparansi dan Partisipasi Dalam Pengaturan Upah Minimum di Kota Semarang adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

Surakarta, April 2014 Yang membuat pernyataan

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang serta diiringi rasa syukur hanya kepada Allah AWT, Penulisan Hukum (Sripsi) yang berjudul “Prinsip Transparansi Dan Pertisipasi Dalam Pengaturan Upah Minimum di Kota Semarang” telah berhasil penulis selesaikan.

Skripsi ini menguraikan tentang penerapan prinsip transparansi dan partisipasi dewan pengupahan di dalam menentukan dan menetapkan upah minimum khususnya di Kota Semarang. Adapun tujuan dari disusunnya Penulisan Hukum (Skripsi) ini adalah untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan lainnya adalah untuk mengembangkan pengetahuan mengenai dewan pengupahan agar dapat dipelajari oleh mahasiswa, para pekerja (tenaga kerja), maupun masyarakat umum.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu baik materiil maupun non materiil sehingga Penulisan Hukum (Skripsi) ini dapat terselesaikan, terutama kepada :

1. Kedua orang tua penulis Bapak H. Khudlori dan Hj. Siti Anisyah yang telah menjadi sumber semangat terbesar bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Lego Karjoko, S.H., M.H. selaku pembimbing penulisan hukum (skripsi) yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Pius Triwahyudi, S.H., M.Si. selaku embimbing akademik yang telah memberikan semangat dan banyak motivasi untuk menyelesaikan penulisan hukum ini.

5. Ibu Umi Kholifah, S.H., M.H. selaku pegawai Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Semarang dan Anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang yang telah berkenan memberikan izin penelitian dan data-data ynag sangat penting dan bermanfaaat untuk terselesaikannya penulisan hukum ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ilmu pengetahuan, semangat, pengalaman, dan nasehat-nasehat yang

(6)

teramat berharga selama penulis mengenyam pendidikan pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. 8. Mas Agus, Mas Fendi, Mas Budi, dan Mas Erfan yang menjadi sumber semangat dan

setia memberikan saran dan motivasi serta suasana yang berbeda bagi penulis.

9. Seluruh keluarga besarku yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu semoga ukhuwah dan tali silaturrahim ini membawa kita dalam kesuksesan dunia akhirat.

10. Saudara se-kontrakan, Asna Surya Kusuma, Mirfan Chandra, Dina Ramiaramanana, Ridhwan Chandra dan Kharis Habib, terima kasih atas segala dukungan, tingkah-tingkah aneh kalian dan kebaikannya selama ini. I am definitely miss you.

11. Sahabat-sahabat ku selama kuliah di UNS Rido, Iwan, Pandu, Bagus, Windri, Adi, Aziz, Yanuar dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan dan kebaikannya.

12. Rekan-Rekan Pengurus FOSMI FH UNS Andika, Baskara, Jami, Anhastiti, Innaha, Dwi Asri.

13. Seluruh anggota HMS Hanif, Boose, Pramono, Simbah, Orta, Ucup, Prima, Komting, Ipan Kolev, terima kasih atas bantuan, motivasi dan semangat yang kalian berikan. 14. Teman-teman angkatan 2010 Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret dan semua

pihak yang telah mambantu penulis selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi.

Penulis berharap kiranya skripsi ini tidak hanya berakhir sebagai setumpuk kertas yang tidak berguna, tapi dapat dipakai oleh setiap orang yang membutuhkan pengembangan pengetahuan mengenai Pengaturan Upah Minimum. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif terhadap skripsi ini. Atas segala perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta, Maret 2013 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Metode Penelitian ... 8

F. Sistemika Penulisan Hukum ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ... 13

1. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Tenaga Kerja ... 13

a. Perlindungan Terhadap Pekerja Penyandang Cacat ... 14

b. Perlindungan Terhadap Pekerja Anak ... 14

c. Perlindungan Terhadap Tenaga Kerja Wanita ... 15

d. Perlindungan Terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja... 17

e. Perlindungan Upah ... 17

f. Perlindungan Terhadap Kesejahteraan Tenaga Kerja ... 18

2. Tinjauan Umum Tentang Upah Sebagai hak Dasar Pekerja ... 19

a. Hak Asasi Manusia Kaitannya Dengan Ketenagakerjaan ... 19

b. Pengertian Upah ... 20

3. Tinjauan Umum Tentang Kebijakan Upah Minimum ... 21

(8)

a. Pengertian Upah Minimum ... 21

b. Proses Penetapan Upah Minimum ... 23

4. Prinsip Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan ... 23

a. Prinsip Transparansi ... 24

b. Prinsip Partisipasi ... 26

B. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Proses dan Prosedur Penetapan Upah Minimum ... 32

B. Implementasi Prinsip Transparansi dalam Pengaturan Upah Minimum di Kota Semarang ... 41

1. Komunikasi Publik ... 42

2. Hak Masyarakat Terhadap Akses Informasi ... 43

C. Implementasi Prinsip Transparansi dalam Pengaturan Upah Minimum di Kota Semarang ... 48

BAB V P ENUTUP ... 57

Simpulan ... 57

Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(9)

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran

Gambar 2. Mekanisme Penetapan Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2014

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 tahun 2012 tentang Komponen dan Pelaksanaan Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak

Lampiran 2 Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 560/60 Tahun 2013 tentang Upah Minimum pada 35 (Tiga Puluh Lima) Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014

Lampiran 3 Keputusan Walikota Nomor 561/5 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Keputusan Walikota Semarang Nomor 560/01 Tahun 2012 tentang Pembentukan Dewan Pengupahan Kota Semarang Masa Bhakti Tahun 2012-2015

Lampiran 4 Keputusan Ketua Dewan Pengupahan Kota Semarang Nomor 560/002 Tahun 2013 tentang Pembentukan Tim Survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) Dewan Pengupahan Kota Semarang Tahun 2013

(11)

ABSTRAK

Layly Rohman, 2014. PRINSIP TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI DALAM PENGATURAN UPAH MINIMUM DI KOTA SEMARANG.

Upah merupakan komponen penting dalam ketenagakerjaan, yaitu sebagai salah satu unsur dalam pelaksanaan hubungan kerja, yang mempunyai peranan strategis dalam pelaksanaan hubungan industrial. Upah diterima pekerja atas imbalan jasa kerja yang dilakukannya bagi pihak lain, sehingga upah pada dasarnya harus sebanding dengan kontribusi yang diberikan pekerja dalam memproduksi barang atau jasa tertentu.

Perbedaan pandangan mengenai penetapan tingkat upah ini sering memicu perselisihan antara buruh dan pengusaha. Atas dasar hal tersebut, untuk mencapai kesepakatan dalam penentuan tingkat upah maka peran dan intervensi pemerintah perlu dilibatkan. Salah satu bentuk keterlibatan pemerintah dalam hubungan industrial adalah dalam penetapan tingkat upah. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan upah minimum. Pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak dan dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Dalam menetapkan tahapan pencapaian kebutuhan hidup layak, Gubernur memperhatikan kondisi pasar kerja, usaha yang paling tidak mampu di provinsi/kabupaten/kota serta saran dan pertimbangan dari Dewan Pengupahan.

Di dalam proses penetapan upah minimum prinsip transparansi dan partisipasi harus diperhatikan untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang baik atau good governance. Yang mana upah minimum pada dasarnya merupakan kebutuhan masyarakat khususnya pekerja dan pengusaha jadi transparansi dan partisipasi publik harus diutamakan karena pengusaha dan masyarakatlah yang tahu mengenai apa yang mereka butuhkan di dalam penetapan upah minimum. Dalam hal ini pemerintah hanya sebagai fasilitator dan penengah saja apabila tidak terjadi kesepakatan di dalam penetapan upah minimum. Untuk itu transparansi dan partisipasi sangatlah dibutuhkan agar terjadi suatu penetapan upah minimum yang sesuai dengan apa yang pekerja dan pengusaha inginkan

Proses penetapan upah minimum kabupaten di Kota Semarang adalah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang upah minimum. Dimulai dari tahap survei harga kebutuhan hidup layak, penetapan nilai KHL, penetapan nilai upah minimum kota, usulan nilai upah ke Walikota yang diteruskan ke Gubernur, hingga dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur tentang upah minimum kabupaten.

Kata Kunci : Upah Minimum Kota, Prinsip Transparansi, Prinsip Partisipasi

(12)

ABSTRACT

Layly Rohman. 2014. THE TRANSPARANCY AND PARTICIPATION PRINCIPLES IN THE SETTING OF MINIMUM WAGES IN SEMARANG CITY

Wage employment is an important component, namely as an element in the implementation of the employment relationship, which has a strategic role in the implementation of industrial relations. Wages received by workers over payment for services that do work for others, so that wages are basically proportional to the contribution of labor in producing goods or services.

Difference views on the determination of wage rates often lead to disputes between workers and employers. On that ground, to reach agreement in the determination of wage rates and the role of government intervention needs to be involved. One form of government involvement in industrial relations is in the determination of wage levels. This policy is called a wage policy minimum.

Government set minimum wages based on the needs of decent living and having regard to productivity and economic growth. In setting the stage of achieving decent living needs, the Governor consider the condition of the labor market, most businesses can not afford in the province / county / city as well as advice and consideration of the Board Remuneration.

Transparency and participation principles in the setting of minimum wage should be concerned in order to establish a good government and product of wage that are acceptable to all parties. Basically, the minimum wage becomes the needs of society especially labours and employers, that is why transparency and participation of public should be made as a priority because of the employer or the society knows best about their own needs in determining the minimum wage for themselves. In the government, minimum wage simply acts as a facilitator and mediator if there is no agreement on the minimum wage. Therefore, both transparency and participation are required to enable the establishment of a minimum wage that compatible with what labour or employer needed.

The determination process of minimum wage counties in Purbalingga counties is in compliance with laws and regulations that applicable minimum wage. Starting from the survey stage of life needs decent price, the determination of the KHL, the determination of the minimum wage counties, the value of wages to the Regents proposal forwarded to the governor, until the issuance of the governor’s Decree on minimum wage counties.

Gambar

Gambar 2. Mekanisme Penetapan Upah Minimum Kota Semarang Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan pernyataan Dwijoseputro (1978) yang menyatakan bahwa perbedaan jumlah daun yang tumbuh dibawah naungan dipengaruhi oleh adanya perbedaan

Peneliti dalam penelitian ini akan menganalisis tema penelitian berdasarkan asas sederhana, cepat, dan biaya ringan yang berlaku di pengadilan agama serta bahan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, data rekam medik pasien kanker payudara di RSUD Al-Ihsan Bandung ada 157 pasien kanker payudara sebagian besar memiliki

Pada motor injeksi, setiap melakukan perubahan bagian yang berhubungan dengan ruang bakar, saluaran isap atau saluran buang, maka harus dilakukan setting

Dari beberapa peneliti tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang performance test dalam produksi pompa seperti head pada pompa, kapasitas pompa,

Hasil penelitian ini adalah: (1) cara mengoptimalisasi keterampilan menyimak berita meliputi (a) memberikan latihan setiap satu minggu dua kali dengan

Hasil penelitian ini didapat faktor utama kekuatan PT Perkebunan Tambi yaitu terdapat pemotivasian kepada karyawan secara teratur, dengan nilai skor 0,269, faktor

Berdasarkan hasil tes unjuk kerja yang telah dilaksanakan di kelas XII SMAN 2 Ciamis kemampuan menulis cerpen setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think