• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru Di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Kolegial Dalam Peningkatan Kinerja Guru Di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LatarBelakang

Supervisi atau pengawasan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam praktek penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan pengawasan dimaksudkan sebagai suatu kegiatan untuk mengontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan yang dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai umpan balik dan juga tindak lanjut dalam rangka perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan.

(2)

ditentukan oleh kualitas atau mutu pendidikannya. Dalam konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh (E. Mulyasa, 2005:31).

Sumber daya manusia yang bermutu akan diperlihatkan dengan penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai kehidupan yang dapat dimanfaatkan dalam pemecahan suatu masalah. Salah satu pendukung pencapaian mutu sekolah adalah pendidik Pendidikan yang bermutu dapat tercapai apabila pembelajarannya juga bermutu. Padahal kita ketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran ujung tombaknya adalah guru atau pendidik.

(3)

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Keprofesionalan seorang pendidikan dapat dilihat dari cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sertahasil yang diperoleh dari pembelajaran. Sumber daya pendidik perlu dikelola agar dapat mendukung pencapaian mutu lulusan. Pengelolaan dan peningkatan terhadap tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah mulai dari tingkat dasar sampai menengah diperlukan agar dapat tercapai hasil sesuai dengan tujuan sekolah sehingga diperlukan suatu kegiatan dalam bentuk supervisi akademis.

(4)

terhadap guru tersebut untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Menurut Made Pidarta (1999: 5) Supervisi merupakan suatu proses pembimbingan yang dilakukan oleh atasan dalam hal ini kepala sekolah terhadap guru dan personalia sekolah lainnya yang bertanggungjawab atas proses pembelajaran dengan harapan siswa dapat belajar secara efektif sehingga prestasi belajar akan semakin meningkat. Dari pengertian tersebut penulis berpendapat bahwa supervisi merupakan pembinaan dan bantuan yang diberikan oleh kepala sekolah terhadap guru dan karyawan atau staf sekolah agar mampu bekerja lebih baik untuk memperbaiki kinerja yang masih kurang, memecahkan beberapa hambatan serta kendala dalam mengerjakan tugasnya serta meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh guru itu sendiri.

(5)

secara bersama-sama dalam peristiwa pengajaran dimaksudkan agar mereka dapat saling membantu, member masukan, serta memperbaiki langkah langkah pengajaran yang belum tepat seperti dalam merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi hasil belajar sehingga akan ditemukan hambatan dan kendala yang ada.

(6)

Sependapat dengan pengertian di atas Made Pidarta (2009; 154) menyatakan teman sebaya sebagai supervisor bermaksud mencari kemudahan dalam meningkatkan profesi guru karena guru sebaya itu ada dalam satu sekolah dan sewaktu-waktu dibutuhkan dapat segera dihubungi. Dengan demikian tujuan supervisi ini adalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan seorang guru melalui prosedur yang tidak terlalu formal dalam mengundang dan melaksanakan supervisi. Dari pengertian tersebut dapat penulis simpulkan bahwa supervisi dapat dilakukan oleh teman seprofesi dalam hal ini guru yang ada dalam satu sekolah untuk memberikan bantuan kepada guru lain yang membutuhkan guna memperbaiki kelemahannya.

(7)

Tabel 1. 1

Perbandingan Nilai UN

Untuk Tiga (3) Mata Pelajaran dariTh 2011 – 2014 Tahun

Berdasarkan tabel di atas rata-rata hasil ujian masih dibawah Standar Kelulusan Minimal (SKM) yang ditetapkan, karena rata-rata SKM ujian nasional yang ditetapkan SDN Plalangan 01 yaitu 7,65, sehinga dalam kurun waktu tersebut perolehan rata-rata nilai belum sesuai dengan harapan.

(8)

kurangnya dukungan orang tua siswa serta mutu proses pembelajaran yang belum optimal.

Berdasarkan fakta yang dipaparkan di atas, maka sangat perlu dilakukan suatu pembenahan sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar mengajar dengan dilakukannya supervisi akademik yang terencana denganbaik.

Supervisi akademik diharapkan dapat membantu guru dalam menentukan pembelajaran yang tepat. Pada waktu proses supervisi berlangsung, supervisor tidak hanya mengawasi guru apakah telah melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan atau belum tetapi juga bersama-sama guru menemukan permasalahan ketika pembelajaran berlangsung dan memberi umpan balik untuk mencari jalan keluar dari kendala yang ditemui dan bagaimana cara memperbaiki proses belajar mengajar.

(9)

Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan supervisi akademik kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?

2. Bagaimana implementasi supervisi akademik kolegial dalam peningkatan knerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?

3. Bagaimana hambatan dan kendala supervisi akademik kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang?

1.3

Tujuan Penelitian

(10)

1. Untuk mengetahui perencanaan supervisi akademik kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

2. Untuk mengetahui implementasi supervisi akademik kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

3. Untuk mengetahui hambatan dan kendala supervisi akademik kolegial dalam peningkatan kinerja guru di SD Negeri Plalangan 01 Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1.Manfaat teoritis.

Memperkaya khasanah pengembangan keilmuan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi awal bagi para peneliti yang berminat untuk mendalami tentang supervisi kolegial di Sekolah Dasar.

2.Manfaatpraktis.

(11)

Dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang pentingnya supervisi akademik kolegial yang dilakukan oleh kepala sekolah maupun rekan sejawat selaku supervisor, sehingga dapat memberikan umpan balik untuk melakukan perbaikan pembelajaran.

b. Kepala SD Negeri Plalangan 01

Sebagai salah satu acuan bagi kepala sekolah dalam mensupervisi guru guna mengembangkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

c. Pengawas UPTD Pendidikan kecamatan Gunungpati.

Gambar

Tabel 1. 1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model BBL berpengaruh nyata terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri Colomadu baik pada ranah

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan anugerah yang berharga berupa kesehatan, kekuatan, ilmu yang bermanfaat, kemudahan serta

Perberdaan tersebut terletak pada bahan yang digunakan dimana pada percobaan pertama digunakan NaCl berupa padatan dan pada percobaan kedua digunakan H 2 SO 4 berupa cairan..

Keterkitan antara kecintaan merek terhadap word of mouth adalah kecintaan merek merujuk pada kesukaan konsumen terhadap sebuah merek sehingga membuat konsumen

Hal ini dibuktikan oleh berat umbi segar ha -1 yang tinggi (19,70 t ha -1 ) yaitu 16,9% lebih tinggi diberikan oleh perlakuan dosis 30 t ha -1 dibandingkan perlakuan tanpa pupuk

"Dari mana asalmu tidak penting, ukuran tubuhmu juga tidak penting, ukuran Otakmu cukup penting, ukuran hatimu itulah yang sangat penting” karena otak (pikiran) dan kalbu hati

Kesehatan sebagai suatu spectrum merupakan suata kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau

Dalam kedudukannya sebagai wilayah administrasi, maka pelaksanaan asas dekonsentrsi diletakkan dalam wilayah provinsi untuk melaksanakan kewenangan dan