• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Penelitian Kereng Bangkirai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I Penelitian Kereng Bangkirai"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2001 membawa perubahan dalam pelaksanaan pemerintahan di daerah. Salah satu perubahan itu adalah pemberian wewenang yang lebih luas dalam penyelenggaraan beberapa bidang pemerintahan. Seiring dengan bertambah luasnya kewenangan ini, maka aparat pemerintahan di daerah diharapkan dapat mengelola dan menyelenggaraan pelayanan dengan lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.

Kelurahan merupakan dasar dari satuan pemerintahan yang terkecil dari suatu komunitas pemerintahan negara. Sehingga boleh dikatakan bahwa keberhasilan dalam melakukan pembangunan juga tergantung dari sejauh mana partisipasi masyarakat setempat beserta aparatur pemerintahan kelurahan dalam perencanaan pembangunan tersebut. Dalam arti masyarakat harus ikut berpartisipasi dan diberi kepercayaan dan kewenangan yang cukup dalam mengurusi rumah tangga kelurahannya, sehingga bisa mandiri dan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki daerah tersebut. Selain sebagai pelaksana dan perencana program pembangunan, maka para aparatur pemerintah kelurahan juga berperan sebagai pelayan masyarakat dalam urusan-urusan administrasi dan kependudukan yang menjadi wewenang dari pihak kelurahan.

Namun hingga saat ini pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat, terkadang masih sulit untuk dapat diakses langsung oleh masyarakat dan prosedur yang terkadang berbelit-belit dan sering menyulitkan masyarakat ketika harus mengurus surat atau izin tertentu di kelurahan, biaya yang tidak jelas serta terjadinya pungutan liar (pungli), saat ini menjadi cerminan rendahnya kualitas pelayanan di Indonesia. Dimana ini juga merupakan bagian akibat dari berbagai program pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, namun saat ini masih jauh sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Selain itu juga ada kecenderungan ketidakadilan didalam pelayanan yang diberikan, dimana masyarakat yang tergolong miskin akan sulit untuk mendapat pelayanan yang baik dan berkualitas dari pihak kelurahan.

Sebaliknya masyarakat yang memiliki uang akan lebih mudah dalam menyelesaikan urusannya. Untuk itu, apabila ketidakmerataan dan ketidakadilan ini

(2)

terus terjadi, maka pelayanan yang berpihak ini akan memunculkan potensi yang berbahaya dalam kehidupan berbangsa. Potensi ini antara lain terjadinya disintegrasi bangsa, perbedaan yang lebar antar yang kaya dan miskin dalam konteks untuk memperoleh pelayanan, peningkatan ekonomi yang lamban, dan pada tahapan tertentu dapat merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 Tahun 2005 tentang Pemerintah Kelurahan yang merupakan dasar dalam menuju masyarakat yang berkembang yaitu kelurahan tidak lagi menjadi level administrasi, tidak lagi menjadi bawahan daerah tetapi menjadi masyarakat yang mandiri. Sehingga setiap masyarakat yang berada pada lingkungan kelurahan berhak untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat sesuai dengan kepentingannya sendiri. Disini harus dipahami bahwa kelurahan merupakan suatu kesatuan hukum yang memiliki hak dan kekuasaan dalam mengatur dan melayani semua kebutuhan dan kepentingan masyarakatnya menuju kesejahteraan.

Untuk menuju kemandirian kelurahan dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat perlu didukung oleh tersedianya sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta anggaran yang memadai. Salah satu sarana dan prasarana yang penting dalam menunjang pelayanan administrasi pemerintahan kelurahan adalah tersedianya media teknologi informasi (TI). Teknologi informasi memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam proses pelayanan publik. Oleh sebab itu dengan adanya kemajuan teknologi maka pelayanan publik bisa dibantu oleh adanya teknologi informasi, sehingga pelayanan publik tidak lagi dilakukan secara manual namun secara elektronik.

Kondisi demikian juga terjadi di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangu Kota Palangka Raya dengan jumlah penduduk sebanyak 2,036 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak 7.530 jiwa dengan laki-laki sebanyak 3.859 jiwa dan perempuan sebanyak 3.671 jiwa. Luas wilayah Kelurahan Kereng Bangkirai adalah 20.050 hektar, dimana untuk memberikan pelayanan administrasi masih dilakukan secara manual. Keadaan ini bisa dilihat dari data keluarga miskin kurang pasti, pendataan jumlah penduduk yang tidak tepat dan sering berubah-ubah. Tidak memiliki basis data sehingga sulit melakukan kontrol terhadap perkembangan penduduk.

(3)

pembuatan laporan kependudukan masih dilakukan secara manual. Kegiatan secara manual dengan menggunakan mesin ketik, pada pembuatan Surat Keterangan Kepindahan, Surat Keterangan Tempat Tinggal, Surat Keterangan Kelahiran serta Surat Keterangan Kematian masih menggunakan tulisan tangan.

Permasalahan yang terjadi dalam kegiatan manual adalah tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk memproses pelayanan kependudukan dalam pencarian data kependudukan di tumpukan arsip, kesulitan untuk mendapatkan laporan kependudukan yang cepat dan akurat dalam waktu singkat, resiko dapat hilang dan rusaknya arsip kependudukan akibat tumpukan yang terlalu banyak dan tidak terawat.

Administrasi pemerintahan kelurahan merupakan kegiatan pencatatan, pengolahan data dan informasi seluruh aktivitas pemerintahan kelurahan dalam kaitannya dengan tugas, fungsi dan wewenangnya dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan kelurahan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2007 terdapat lima buku administrasi kelurahan yang harus dilaksanan yaitu: (1) Buku Administrasi Umum, (2) Buku Administrasi Penduduk, (3) Buku Administrasi Keuangan, (4) Buku Administrasi Pembangunan, dan (5) Buku Administrasi lainnya.

Permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau adalah relatif terbatasnya sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun kualitas, serta sarana dan prasarana pendukung seperti perangkat lunak dan perangkat keras.

Salah satu upaya yang harus dilakukan guna mengatasi permasalahan tersebut adalah membuat sebuah program pengelolaan data dan informasi melalui teknologi informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan. Program ini dibuat untuk memudahkan pencarian data dan pengecekan data penduduk dengan cepat dan mudah melalui sebuah program yang sudah disiapkan dengan cara memasukan nomor induk kependudukan (NIK). Dari NIK yang di input pada kolom NIK maka akan muncul data kependudukan dari NIK yang bersangkutan.

(4)

program keluarga berencana, pendidikan, keluarga miskin serta untuk basis data pemilihan umum.

Program ini sangat tepat untuk mengatasi keterbatasan jumlah pegawai dalam memberikan pelayanan umum di kelurahan, mengurangi banyak kesalahan termasuk dalam penerbitan Surat Keterangan Tanah (SKT), memberikan kemudahan pengeluaran surat keterangan dari setiap seksi di Kantor Kelurahan, karena program ini bisa dintegrasikan di setiap ruangan dengan satu server, sehingga Kepala Seksi bisa melihat data penduduk secara detil.

Selain itu, program ini belum ada digunakan di pemerintahan Kecamatan sehingga diharapkan dengan program ini dapat menjadi pilot project dalam penerapan administrasi pemerintahan kelurahan berbasis Nomor Induk Kependudukan. Dengan program ini semua aktivitas kependudukan dan pelayanan administrasi kelurahan bisa dipantau sehingga bisa menciptakan pelayanan public yang cepat, efektif dan efisien khususnya di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangu Kota Palangka Raya.

B. Masalah Pokok

(5)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok masalah yang telah disampaikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan mendeskripsikan penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan dengan teknologi informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya

D. Target Yang Ingin Dicapai

Target yang dicapai dalam penelitian ini adalah suatu bentuk temuan empiris yang terkait dengan penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan melalui teknologi informasi berbasis Nomor Induk Kependudukan di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya, sehingga setiap perkembangan penduduk bisa dipantau melalui program teknologi informasi berbasis NIK.

E. Luaran Yang Diharapkan

Dengan adanya program teknologi informasi berbasis NIK dalam penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan diharapkan agar:

1. Mekanisme pelayanan administrasi pemerintahan yang selama ini dilakukan secara terpisah di Kelurahan Kereng Bangkirai dapat diintegrasikan pada satu tempat penyimpanan, sehingga tidak terjadinya penumpukan data.

2. Memperkecil kesalahan dalam penginputan data kependudukan. 3. Memudahkan dalam pencarian data penduduk.

4. Memudahkan monitoring perkembangan kondisi sosial ekonomi penduduk. 5. Memudahkan monitoring kinerja aparatur kelurahan.

6. Memaksimalkan kinerja aparatur kelurahan.

(6)

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

A. Pengertian Administrasi

Secara umum dan sederhana administrasi dipahami sebagai keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terlibat dalam suatu bentuk usaha bersama demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Siagian (2004:2) bahwa administrasi sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Definisi di atas memberi petunjuk bahwa apabila seseorang berbicara tentang administrasi, maka ia berbicara tentang enam ide pokok yang tercakup dalam pengertian administrasi tersebut. Menurut Siagian (2006:1), enam ide pokok yang selalu terdapat dalam administrasi adalah: (1) bahwa administrasi adalah satu proses; (2) adanya dua orang manusia atau lebih yang terlibat; (3) pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu; (4) kemampuan untuk bekerja sama dalam suatu hirarki tertentu; (5) adanya pembagian tugas, dan (6) tujuan yang telah ditentukan sebelumnya untuk dicapai.

Administrasi sebagai suatu proses merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang sangat kompleks. Karena sejak adanya dua orang manusia yang bekerja bersama untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu demi tercapainya sesuatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, sejak saat itulah timbul administrasi. Dengan demikian semakin meningkatnya peradaban manusia semakin kompleksnya administrasi. Proses adalah sesuatu yang permulaannya diketahui akan tetapi akhirnya tidak diketahui. Dengan demikian administrasi adalah suatu proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu yang dimulai sejak adanya dua orang yang bersepakat untuk bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu pula.

Menurut White (Handayaningrat, 2004:2) memberikan definisi administrasi sebagai berikut: administration is process common to all group effort, public or private, civil or militery, large scale or small..etc (administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau kecil... dan sebagainya). Selain itu menurut Simon (Handayaningrat, 2004:2) memberikan definisi administrasi sebagai berikut: administration as the activities of groups cooperating to accomplish common goals

(7)

(administrasi sebagai kegiatan daripada kelompok yang mengadakan kerja sama untuk menyelesaikan tujuan bersama).

Ada dua persepektif dalam memandang ruang lingkup administrasi yaitu: perspektif pertama adalah perspektif mikro yang menjelaskan perilaku administrasi sebagai suatu sikap, pendekatan, persepsi dan nilai-nilai yang dianut oleh para administrator. Sedangkan perspektif kedua adalah perspektif makro yang menjelaskan proses penentuan tujuan, alokasi sumber daya dan koordinasi kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi. Titik berat dari perspektif ini adalah pada aspek filosifis apa tujuan dan makna kehidupan, apa tujuan yang kita inginkan dan bagaimana mencapainya, serta bagaimana seharusnya orang berperilaku.

Proses administrasi tidak bisa berdiri sendiri, namun merupakan kegiatan kolektif usaha dari suatu kelompook, sebagaimana pendapat Newman (Handayaningrat, 2004:2) bahwa: administration has been defined as the guidance, leadership and control of the effort of a group of individuals toward some common goals (administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok individu-individu terhadap tercapainya tujuan bersama). Ini berarti bahwa administrasi bukan hanya sebagai kegiatan catat mencatat namun juga sebagai aktivitas directing, leadership dan controlling.

Berdasarkan beberapa pendapat dan uraian tersebut maka dapat dikatakan bahwa administrasi mempunyai ciri-ciri: (1) Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih; (2) Adanya kerjasama dari kelompok tersebut; (3) Adanya kegiatan/proses/usaha; (4) Adanya bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan, serta (5) Adanya tujuan (goal).

B. Pemerintahan Kelurahan

Kelurahan sebagai kesatuan wilayah terkecil didalam wilayah Kecamatan di daerah Kabupaten/Kota, dapat berfungsi sebaga unit kerja pelayanan pada masyarakat berdasarkan pelimpahan sebagian kewenangan dari Camat kepada Lurah. Sehingga dalam tugas pokok dan fungsinya, pemerintah kelurahan menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat dalam ruang lingkup kelurahan sesuai batas-batas kewenangan yang dilimpahkan Camat.

(8)

diwilayah kerjanya. Sebagai unit pelaksana pemerintahan yang terendah dibawah kecamatan, jenis-jenis pelayanan yang dapat dikoordinasikan penyelenggaraannya oleh lurah adalah beragam dengan kriteria yang mencakup pelayanan kebutuhan dasar masyarakat; seperti pelayanan pembuatan KTP, pencatatan akta tanah, pelayanan kesehatan, penyuluhan masyarakat, tata pembagian air untuk pertanian (irigasi) dan sebagainya.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 73 tahun 2005 disebutkan bahwa Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat kerja Kabupaten/Kota dalam wilayah kerja Kecamatan. Selain itu, pengertian Kelurahan adalah suatu wilayah administratif yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Tugas pemerintahan Kelurahan jadinya berlandaskan asas dekosentrasi, yang tentu saja tidak menghalanginya melaksanakan tugas-tugas di bidang desentralisasi melalui saluran Camat, Bupati,Walikota, dan Gubernur Kepala Daerah. (Widjaja, 2003:3).

Selanjutnya mengenai pengertian Kelurahan, penulis mengutip beberapa pendapat ahli yang terdapat dalam berbagai literatur, diantaranya menurut Musanef (2005:227) Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat. Selanjutnya menurut Mustafa (2000:37) mengatakan bahwa Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat, yang tidak berhak mengurus rumah tangganya sendiri.

C. Administrasi Pemerintah Kelurahan

Sebagai satuan dari pemerintahan wilayah, maka pemerintah kelurahan diwajibkan melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Perundang-Undangan. Tujuan yang hendak dicapai adalah peningkatan dalam melakukan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di kelurahan sehingga benar-benar berdaya guna dan berhasil guna, selaras dan serasi dengan perkembangan pemerintahan dan lajunya pembangunan nasional.

(9)

Buku Administrasi Kelurahan. Sedangkan jenis dan bentuk administrasi kelurahan yaitu jenis Administrasi Kelurahan terdiri dari:

a. Administrasi Umum adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai kegiatan Pemerintahan Kelurahan. Adapun bentuk Administrasi Umum terdiri dari: 1. Buku Data Keputusan Lurah;

2. Buku Data Inventaris Kelurahan; 3. Buku Data Aparat Kelurahan; 4. Buku Data Tanah di Kelurahan; 5. Buku Data Agenda Masuk dan Keluar; 6. Buku Ekspedisi.

b. Administrasi Penduduk adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai penduduk pada Buku Administrasi Penduduk Kelurahan. Bentuk Administrasi Penduduk terdiri dari:

1. Buku Data Induk Penduduk Kelurahan; 2. Buku Data Mutasi Penduduk Kelurahan;

3. Buku Data Rekapitulasi Jumlah Penduduk Akhir Bulan; 4. Buku Data Penduduk Sementara.

c. Administrasi Keuangan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pengelolaan keuangan Kelurahan pada Buku Administrasi Keuangan Kelurahan. Bentuk Administrasi Keuangan terdiri dari:

1. Buku Kas Umum;

2. Buku Kas Pembantu Perincian Objek Penerimaan; 3. Buku Kas Pembantu Perincian Objek Pegeluaran; 4. Buku Kas Harian Pembantu;

5. Buku lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

d. Administrasi Pembangunan adalah kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai pembangunan yang akan, sedang dan telah dilaksanakan pada Buku Administrasi Kelurahan. Bentuk Administrasi Pembangunan terdiri dari :

1. Buku Rencana Pembangunan; 2. Buku Kegiatan Pembangunan; 3. Buku Inventaris Proyek;

4. Buku Kader-kader Pembangunan.

(10)

1. Buku Data Pengurus dan Anggota Lembaga Kemasyarakatan; 2. Buku Register;

3. Buku Monografi Kelurahan.

D. Teknologi Informasi

Teknologi informasi (TI) adalah factor yang sangat mendukung dalam penerapan sistem informasi di kantor Kelurahan yang merupakan suatu solusi bagi organisasi dan manajemen dalam menyelenggarakan administrasi pemerintah kelurahan. Mengingat kelurahan merupakan pelayan publik terdepan dalam sistem pemerintahan Indonesia. Untuk itu perlu inovasi dalam penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan yang akan berimbas pada pelayanan public semakin cepat, tepat, murah, transparan, akuntabel, efektif dan efisien.

Menurut kamus The Dictionary of Computers, Information and Telecommunication (Hariyadi, 2003: 253), teknologi informasi diberi batasan sebagai teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi. Menurut Pendit (Hariyadi, 2003: 37) “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi...”. Kelambatan itu terasa sebab volume informasi semakin cepat membengkak. Pendit menambahkan bahwa teknologi informasi memungkinkan komsumsi dalam jumlah besar dan kecepatan luar biasa. Kemampuan tersebut terutama disebabkan oleh ujung tombak teknologi informasi, yakni komputer.

Menurut Keen dan Longley (Hasugian, 2001:1) teknologi informasi bisa diartikan sebagai perpaduan antara: (a) Komputer, mencakup perangkat lunak dan perangkat keras, (b) Komunikasi data yang memungkinkan komputer, baik yang bersifat local maupun internasional, dan (c) Media penyimpanan dan metode untuk mempresentasikan data, dengan tujuan untuk memperoleh, mengolah, menyimpan serta menyampaikan informasi.

(11)

teknologi computer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Dengan kata lain teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi computer dan teknologi komunikasi.

E. Nomor Induk Kependudukan

Setiap penduduk Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah memenuhi syarat kependudukan harus melakukan registrasi kependudukan. Salah satu bentuk registrasi kependudukan adalah pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK). Nomor Induk Kependudukan, selanjutnya disingkat NIK, adalah nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia. (Pasal 1 Angka 12 UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan).

Salah satu hal penting dalam Undang-Undang Administrasi Kependudukan (Adminduk) adalah akan diberlakukannya nomor induk kependudukan (NIK). NIK yang nantinya akan terdiri atas 16 digit itu bersifat unik dan khas, tunggal, serta melekat pada seseorang (dan hanya pada orang itu) sepanjang masa. NIK akan dikenakan pada setiap orang ketika terdaftar sebagai penduduk Indonesia, dan NIK itu tidak dapat diubah sampai orang itu meninggal dunia.

Sesuai amanat Undang-undang Adminduk, ketentuan pemberlakuan NIK tersebut akan dijalankan secara bertahap, sesuai dengan perkembangan pembangunan database kependudukan nasional, yang sangat erat kaitannya dengan keterbatasan kelembagaan, pendanaan, dan sumber daya manusia yang ada. Undang-undang Adminduk menuntut NIK sudah mulai diberlakukan secara nasional pada tahun 2011. Undang-undang Adminduk mengatur soal pengolahan informasi administrasi kependudukan, yang akan dikelola melalui sistem informasi administrasi kependudukan. Dengan system ini, database kependudukan akan selalu dimutakhirkan dan dijamin tingkat validitasnya.

(12)

Tertib administrasi kependudukan yang diharapkan terwujud dengan sistem yang baru, sangat diperlukan mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia. Dengan tertib administrasi, Pemerintah diharapkan dapat lebih mudah memenuhi hak-hak warga negaranya. Ke depan, NIK dapat diakses oleh semua instansi adminduk sehingga tidak dimungkinkan lagi satu warga memiliki dua identitas atau lebih. Untuk lebih mengefektifkan administrasi kependudukan dan terwujudnya sistem administrasi kependudukan nasional yang efektif dan terintegrasi, harus ada sistem pelayanan, sistem pendaftaran, serta sistem penerbitan dokumen kependudukan yang rapi, terintegrasi, dan terkomputerisasi (online) dengan validitas dan akurasi data.

Selain itu, juga harus dipikirkan pembangunan dan pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan yang standar dan berlaku nasional. Namun jumlah penduduk Indonesia yang tergolong besar tentu adalah tantangan tersendiri. Pasti dibutuhkan teknologi informasi yang canggih untuk menerapkan sistem ini secara on-line. Nomor Induk Kependudukan yang tercantum di KTP atau Akta Lahir adalah nomor unik, khas, tunggal, dan melekat selamanya, yang diberikan Negara pada penduduk. Namun tahukah Anda jika Anda memberitahukan NIK Anda kepada orang lain, maka Anda telah memberitahukan tanggal lahir? Ya.Karena informasi itu terdapat pada NIK.Inilah format NIK: AABBCCDDEEFFGGGG. Ada16 angka (digit) yang terdiri dari:

1. AA (1-2) : Kode provinsi dimana NIK diterbitkan

2. BB (3-4) : Kode kabupaten / kota dimana NIK diterbitkan.Angka lebih dari 70 menandakan"Kota"

3. CC (5-6) : Kode kecamatan dimana NIK diterbitkan

4. DD (7-8) : Tanggal lahir. Jika perempuan, tanggalnya ditambah 40. Misalnya tanggal 04 akan menjadi 44.

5. EE (9-10) : Bulan lahir

6. FF( 11-12) : Dua angka terakhir tahun lahir.

7. GGGG (13-16) : Nomor urut 0001-9999. Berurut sesuai dengan12angka sebelumnya.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif yaitu untuk mengkaji dan memberikan interpretasi terhadap fenomena-fenomena yang menjadi pokok permasalahan. Jadi dalam penelitian ini penulis akan mencari, mengungkap dan membuat laporan data empiris tentang penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan kelurahan dengan teknologi informasi berbasis nomor induk kependudukan pada Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya.

B. Proses Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan penyelenggaraan administrasi pemerintah kelurahan dengan teknologi informasi berbasis nomor induk kependudukan pada Kantor Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya melalui digunakan teknik wawancara, observasi, angket dan studi dokumentasi. Adapun proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Melakukan persiapan dengan pengadaan sarana penelitian, dalam bentuk menyusun kuesioner penelitian, pengadaan bahan dan peralatan penelitian, termasuk pembuatan program database berbasis nomor induk kependudukan (NIK)

2. Melakukan pengumpulan data, melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi yaitu dengan mendatangi rumah warga Kelurahan Kereng Bangkirai untuk meminjam Kartu Tanda Penduduk maupun Kartu Keluarga untuk diperbanyak (dicopy) sebagai data utama untuk dimasukkan dalam data base. 3. Setelah data terkumpul kemudian data dientri ke program yang sudah disiapkan

sebagai database.

(14)

Data Kependudukan

Database Entri Data

Server Keluarahan

Sekretaris

Kepala Seksi

Masyarakat USER

Gambar: Proses Input Data sampai Dengan Penggunaan data

C. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara, observasi maupun studi dokumentasi kemudian dilakukan analisis data dengan tahapan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, yaitu mengumpulkan data yang akan diolah, kemudian dilakukan tabulasi data berwilayah RT agar tidak terjadi kekeliruan dalam mengentri data kependudukan. Tahap persiapan juga termasuk persiapan operator yang akan mengentri data serta persiapan personal computer sebagai alat entri data

2. Tahap penilaian data, yaitu menilai obyektivitas data dengan cara mengkatagorikan data dengan sistem pencatatan dan perbandingan dari hasil wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Apabila ada data yang kurang lengkap maka harus segera dicatat untuk segera dilengkapi.

(15)

4. Tahap kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dari analisis data, dimana peneliti mencoba program administrasi pemerintah kelurahan yang sudah berisi data base dengan memasukkan salah satu nomor induk kependudukan warga apakah bisa muncul dan memberikan informasi kependudukan terhadap warga yang NIK nya di ketik dalam kolom NIK.

D. Penafsiran dan Penarikan Kesimpulan

(16)

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Biaya Penelitian

Untuk kegiatan penelitian ini memerlukan anggaran sebesar Rp. 11.670.000,-dengan uraian anggaran sebagaimana terlampir.

B. Jadwal Penelitian

Kegiatan penelitian ini dijadwalkan dalam kurun waktu satu tahun yang dijadwalkan sebagai berikut:

Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun Pertama

No Kegiatan Penelitian

Bulan Ke -

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1

1 12

1 Penyiapan sarana penelitian, panduan observasi dan pedoman wawancara

2 Pembuatan Program

teknologi informasi berbasis NIK

3 Pengumpulan data

kependudukan

4 Pelatihan operator kelurahan 5 Analisis data

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Handayaningrat, S. 2004. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta: CV. Haji Masagung.

Hariyadi.2003. Peran Teknologi Informasi. Jakarta: Kompas.

Hasugian Jonner. 2001. Penerapan teknologi Informasi pada Sistem Kerumahtanggaan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Kadir, Abdul dan Triwahyuni, Terra Ch. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Musanef. 2005. Sistem Pemerintahan Di Indonesia. Jakarta. PT Gunung Agung.

Mustafa, B. 2000. Pokok-Pokok Hukum Administrasi Negara. Bandung. PT Citra Aditya Bhakti.

Siagian,S.P. 2006. Peranan Staf Dalam Manajemen. Jakarta: PT Toko Gunung Agung. ___________. 2004. Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, HAW, 2003. Otonomi Desa: Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh. Jakarta: Rajawali Pers.

Peraturan Perundang-undangan:

Peraturan Pemerintah No 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. Tidak Diterbitkan.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pedoman Administrasi Kelurahan. Tidak Diterbitkan.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Tidak Diterbitkan.

(18)

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

Operator Entri Data 5.000 4 20 400.000

Subtotal 3.600.000

Printer Alat pencetak 1 750.00 750.000

Subtotal 4.250.000

Tinta Printer Untuk mencetak file laporan.

(19)

hasil penelitian

Publikasi Penyebarluasan hasil penelitian

1 1.000.000 1.000.000

Subtotal 1.850.000 Total Seluruh Anggaran Yang Diperlukan 11.670.000 Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti/Pelaksana dan PembagianTugas.

No. Nama / NIDN Instansi Asal/Bidang Ilmu, Alokasi waktu (jam/minggu), Jabatan dan Uraian Tugas 1. Sriyana,S.Sos.,M.Si

NIDN. 0027087201

Universitas PGRI Palangka Raya/Administrasi Negara, 8 Jam/Minggu.

Ketua Peneliti

Koordinator & penanggungjawab seluruh proses dan kegiatan operasional penelitian, kajian teori dan pustaka, review instrumen penelitian, penyusunan laporan penelitian

2. Riza Rakhmadian,S.Sos NIDN. 0018018001

Universitas PGRI Palangka Raya / Sosiologi, 4 Jam/Minggu.

Anggota Peneliti

Pengawas entri data di Kelurahan.

Perancangan perangkat keras, penggunakan server untuk mendukung infrastruktur teknologi informasi.

(20)

BIODATA KETUA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Sriyana,S.Sos.,M.Si

2 Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Jabatan Fungsional : Lektor

4 NIP/NIK/Identitas lainnya : 197208272005011003

5 NIDN : 0027087201

6 Tempat dan Tanggal Lahir : Tanggung Grobogan, 27 Agustus 1972

7 E-mail : sampeyan_unka@yahoo.co.id

9 Nomor Telepon/HP : 081349712613

10 Alamat Kantor : Jalan Hiu Putih Km. 7 Palangka Raya 11 Nomor Telepon/Faks : (0536) 3213453

12. Mata Kuliah yg Diampu : 1. Pengantar Sosiologi 2. Sosiologi Antropologi 3. Sosiologi Sosial Budaya

4. Metodologi Penelitian Administrasi B. Riwayat Pendidikan

1. S1 : Fisipol Universitas Muhammadiyah Palangkaraya Bidang Ilmu : Ilmu Administrasi Negara

Tahun Masuk : 1997

Tahun Lulus : 2001

Judul Skripsi : Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Dinas Perhubungan Kalimantan Tengah.

Pembimbing I : Drs. Muslih, M.Si Pembimbing II : Drs. Suharsono

2. S2 : Fisipol Universitas Tanjungpura Pontianak. Bidang Ilmu : Kebijakan Publik

(21)

Tahun Lulus : 2009

Judul Tesis : Evaluasi Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor UPD Samsat Kabupaten Sintang

Pembimbing I : Prof. DR. Arkanudin, M.Si Pembimbing II : Drs. Sugito, M.Si

C. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

1. Penyakit Administrasi dan Terapinya (Administration Patology and it’sTeraphy). FOKUS. Nomor 9 Tahun IX, September 2008 (ISSN 1963-0762) 2. Pelaksanaan Administrasi Kependudukan Di Desa Sidomulyo Kecamatan

Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. FOKUS. Nomor 10 Tahun X ,Maret 2009 (ISSN 1963-0762).

3. Manajemen Kinerja Karyawan Koperasi Kredit Agape Di Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi. FOKUS. Nomor 11 Tahun X , September 2009 (ISSN 1963-0762).

4. Proses Pembagian Kerja Dalam Meningkatkan Efektivitas Kinerja Pegawai. FOKUS Tahun 10 Nomor 2, Maret 2010 (ISSN 1963-0762).

5. Reformasi Birokrasi Sebagai Syarat Good Governance Guna Pemberantasan KKN (Sebuah Kontemplasi). FOKUS, Jilid 11. Nomor 1, September 2010 (ISSN 1963-0762).

6. Implementasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai .FOKUS, Jilid 11, Nomor 2, Maret 2011 (ISSN 1963-0762).

7. Budaya Birokrasi dan Efektivitas Pelayanan Publik di Era Desentralisasi . FOKUS, Jilid 12, Nomor 1, September 2011 (ISSN 1963-0762).

8. Pelaksanaan Mutasi Pejabat Struktural Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sintang. Socioscientia, Vol. 5 No. 1, Februari 2013 (ISSN 2085-5494).

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula

(22)

Pengusul,

Sriyana,S.Sos.,M.Si BIODATA ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) : Riza Rakhmadian,S.Sos

2 Jenis Kelamin : Laki-laki

3 Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya : 198001182005011005

5 NIDN : 0018018001

6 Tempat dan Tanggal Lahir : Pagatan, 18 Januari 1980

7 E-mail : riza_rakhmadian@yahoo.co.id

9 Nomor Telepon/HP : 082149545244

10 Alamat Kantor : Jalan Hiu Putih Km. 7 Palangka Raya 11 Nomor Telepon/Faks : (0536) 3213453

12. Mata Kuliah Yang Diampu : 1. Perubahan Sosial

2. Teori Sosiologi Klasik Modern 3. Pengantar Sosiologi

4. Sosiologi Gender B. Riwayat Pendidikan

1. S1 : Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Bidang Ilmu : Sosiologi

Tahun Masuk : 1999

Tahun Lulus : 2004

Judul Skripsi : Tradisi Nyumbang Dalam Tradisi Masyarakat Jawa (Studi Tentang Pergeseran Peran dan Makna Tradisi Nyumbang Dalam Masyarakat Jawa, Khususnya Masyarakat Desa Karanggayam Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta)

(23)

Palangka Raya, 20 Juni 2013

Riza Rakhmadian,S.Sos

UNIVERSITAS PGRI PALANGKA RAYA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Alamat : Jl. Hiu Putih, Tjilik Riwut Km 7 Telp (0536) 3213453 Palangka Raya 73113 Email : lp2m.univpgripraya@gmail.com

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Fakultas Pertanian (Faperta) Fakultas Hukum (FH)

1. Penjaskesrek : Terakreditasi 1. Agribisnis : Terakreditasi 1. Ilmu Hukum : Terakreditasi

2. Pendidikan Sejarah : Terakreditasi 2. Kehutanan : Terakreditasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) 3. Pendidikan Geografi : Terakreditasi 2. Sosiologi : Terakreditasi

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sriyana,S.Sos.,M.Si

NIDN : 0027087201

Pangkat / Golongan : Penata / IIIc Jabatan Fungsional : Lektor

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul:

Penyelenggaraan Administrasi Pemerintah Kelurahan Dengan Teknologi Informasi Berbasis Nomor Induk Kependudukan Di Kelurahan Kereng Bangkirai Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya

yang diusulkan dalam skema Hibah Dosen Pemula untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga / sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Palangka Raya, 20 Juni 2013 Mengetahui, Yang menyatakan,

(24)

Asro Laelani Indrayanti , SP. MP. Sriyana,S.Sos.,M.Si

Gambar

Tabel 1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tahun Pertama

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal-hal yang disampaikan oleh para informan tersebut, didukung dengan hasil observasi di lokasi penelitian serta memanfaatkan dokumen-dokumen yang ada,

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan dengan sumber protein yang semakin beragam pada ayam lokal persilangan dapat meningkatkan bobot akhir,

Di sisi lain, pihak tenaga pustakawan sendiri diharapkan secara mandiri ataupun kelompok selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuan teknis pengelolaan perpustakaan dengan

(2) Ketentuan ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terhadap anggota Direksi diatur oleh Menteri Keuangan, sedangkan terhadap pegawai Perusahaan diatur oleh Direksi

Jadi dalam kerangka fungsi seperti ini, Rush dan Althoff mendefinisikan komunikasi politik sebagai: Proses di mana informasi politik yang relevan diteruskan dari

Menurut Scott A.Bernard (2005, p73), Teknologi adalah jenis sumber daya yang memungkinkan informasi dan sumberdaya lainya mengalor untuk mendukung penciptaan dan

Untuk arus DC dan berfrekuensi rendah pembagi tegangan cukup akurat jika dibuat hanya dari 2 resistor, dimana respon frekuensi dengan bandwidth yang lebar sangat diperlukan

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan ANOVA dengan rancangan dasar acak lengkap, sepuluh perlakuan dengan empat ulangan, menunjukkan tidak ada beda nyata