• Tidak ada hasil yang ditemukan

SCIENCE TECH: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Volume 7, No. 1, Bulan Februari, hal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SCIENCE TECH: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Volume 7, No. 1, Bulan Februari, hal"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 7, No. 1, Bulan Februari, hal. 8-14 science.tech@ustjogja.ac.id

ISSN ISSN

2460-6286 (Print) 2579-3624 (Online)

8

Efektivitas Penggunaan Standar Operasional Prosedur Hiegiene dan Sanitasi Pengolahan Makanan

Effectiveness of the Use of Standard Operating Procedures for Hygiene and Sanitation Food Processing

Sri Wahyu Andayani1, Rina Setyaningsih2

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa1 buswandayani@gmail.com1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa2 rina.setyaningsih1202@gmail.com2

Info Artikel Abstract

Naskah diterima: 30/08/2020

The purpose of this study is to investigate: 1) differences in the results of food processing practices in students who use and who did not use SOP, 2) a description of the effectiveness of the use of SOPs. The Research Hypothesis of this research is "There are positive and significant differences in the Use of Hygiene and Sanitation Standard Operating Procedures (SOP). Quasi Experiment is the type of research. The subject of this research is students’ food expertise. The object of research is the effectiveness of the use of SOP hygiene and sanitation. The population of this research is 44 M3 Nusantara students). The sampling of this research was a random sampling of 36 Data collection techniques with observation and performance tests. Data analysis with descriptive analysis and t-test was preceded by normality and homogeneity tests.The results of the study: there are positive and significant differences in the results of food processing practicum using SOP with those who not using. The results of food processing practices using SOPs are higher than those that do not use, meaning that the SOP of hygiene and sanitation greatly influences the results of food processing practicums when compared to those who do not use SOP. Naskah direvisi:

24/01/2021

Naskah disetujui: 26/01/2021

Keywords: Effectiveness; SOP Use; Food Processing. Korespondensi Penulis:

rina.setyaningsih1202@gmail.com Abstrak

Tujuan penelitian mengetahui: 1) perbedaan hasil praktek pengolahan makanan pada mahasiswa yang menggunakan dan yang tidak menggunakan SOP, 2) gambaran efektivitas penggunaan SOP. Hipotesis penelitian “Ada perbedaan positif dan signifikan

(2)

penggunaan Standar Operasional Prosedur (SOP) higiene dan sanitasi. Jenis penelitian Quasi Eksperimen. Subjek penelitian mahasiswa PKK bidang keahlian tata boga. Obyek penelitian efektivitas penggunaan SOP higiene dan sanitasi. Populasinya mahasiswa M3 Nusantara sebanyak 44 mahasiswa .Sampel penelitian random sampling sebanyak 36. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan tes unjuk kerja. Analisis data dengan analisis deskriptif dan uji t di dahului uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian, ada perbedaan positif dan signifikan hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunakan SOP dengan yang tidak menggunakan. Hasil praktik pengolahan makanan dengan menggunakan SOP lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan, Artinya SOP higiene dan sanitasi sangat berpengaruh terhadap hasil praktikum pengolahan makanan jika dibandingkan dengan yang tidak menggunakan SOP.

Kata Kunci: Efektivitas; Penggunaan SOP; Pengolahan Makanan.

Sitasi: Sri Wahyu Andayani, Rina Setyaningsih. (2021). Efektivitas Penggunaan Standar Operasional Prosedur Hiegiene dan Sanitasi Pengolahan Makanan. Science Tech: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Volume: 7, No. 1, Februari, hal. 8-14.

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa yang dirancang untuk mendukung proses belajar. Aktivitas belajar yang dirancang disebut dengan pembelajaran, maka perolehan tujuan belajar akan dapat dicapai secara efektif dan efisien, jika aktivitas belajar dirancang secara baik. Pembelajaran yang efektif pada dasarnya dilihat dari hasil belajar siswa yang semakin meningkat. Secara sederhana hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dengan demikian proses pendidikan di sekolah merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai masukan, yaitu masukan mentah berupa siswa dan segala karakteristiknya, masukan instrumen berupa kurikulum, guru, sarana belajar, serta keseluruhan suasana dari keseluruhan kegiatan pendidikan. Proses pendidikan ini tentunya harus dikembangkan agar hasil pendidikan menjadi lebih baik, proses ini juga harus didukung dengan sistem pembelajaran yang kuat. Dalam proses pembelajaran, media yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sehingga mampu merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Dengan demikian, akan tumbuh interaksi antara media pembelajaran dan siswa (Daryanto, 2010). Dari beberapa mata kuliah yang disajikan pada siswa/ mahasiswa yang ada di Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga dengan bidang keahlian tata boga ada salah satu mata kuliah kahlian yang wajib ditempuh oleh mahasiswa boga untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya, mata kuliah pengolahan makanan adalah mata kuliah yang menjadi kebutuhan sistem dalam melatih penalaran dan kreativitas mahasiswa melalui berbagai macam latihan /praktek pengolahan bahan makanan.

Mata kuliah pengolahan makanan tersebut merupakan salah satu mata kuliah praktek di Prodi PKK yang memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak dan perhatian mendalam karena

(3)

10

terkait dengan proses pengolahan bahan makanan. Dalam proses tersebut diperlukan pemahaman tentang higiene dan sanitasi dari para mahasiswa /praktikan dalam melaksanakan kegiatan praktek di laboratorium, sehingga tidak terjadi kesalahan dan berakibat pencemaran pada makanan yang dihasilkan. Permasalahan dalam penelitian ini; kurangnya disiplin dan kurangnya penerapan hygiene dan sanitasi dalam kegiatan praktek serta kurangnya dipahami standar operasional prosedur (SOP) oleh mahasiswa sebagai pelaksana praktek yang ada di laboratorium PKK boga pada saat praktek. Rendahnya pemahaman siswa/mahasiswa tentang SOP higiene dan sanitasi, terlihat dari banyaknya kesalahan siswa/mahasiswa dalam melakukan langkah-langkah persiapan, pelaksanaan, penyajian dan saat berkemas tidak mengindahkan kaidah-kaidah dari konsep higiene dan sanitasi pengolahan makanan, sehingga berdampak pada kebersihan ruang dan alat setelah digunakan/dipakai serta banyaknya kritikan dan masukan dari para pimpinan tentang kebersihan laboratorium PKK boga. Dengan demikian bahwa kegiatan dibidang boga perlu memperhatikan prinsip higiene dan sanitasi dengan menerapkan SOP praktek pengolahan makanan. Dan seberapa tinggi tingkat efektivitas penggunaan SOP higiene dan sanitasi pada pengolahan makanan.

Metode

Model penelitian yang digunakan menggunakan eksperimen semu (quasi experiment). Quasi eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Penelitian ini menggunakan jenis pretest-post test, group desain karena terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal (Sugiyono, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan hasil praktek pengolahan makanan pada mahasiswa yang menggunakan dan yang tidak menggunakan SOP, 2) gambaran efektivitas penggunaan SOP. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah M3 Nusantara dengan jumlah keseluruhan 44 mahasiswa (VA,VB dan VC). Sampel penelitian yang digunakan adalah random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 36 pada kelas M3 Nusantara VA dan VB pada mahasiswa Prodi PKK FKIP UST. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, dokumentasi, dan tes unjuk kerja. Instrumen penelitian ini adalah observasi terstruktur dibantu dengan lembar observasi dan tes. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji komparatif yang didahului oleh uji persyaratan analisis:uji normalitas dan homogenitas. Adapun diagram alur pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:

(4)

Hasil dan Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil praktek pengolahan makanan pada mahasiswa yang menggunakan dan yang tidak menggunakan SOP higiene, sanitasi dan mengetahui gambaran efektivitas penggunaan SOP higiene dan sanitasi pengolahan makanan pada mahasiswa Prodi PKK. Hasil belajar diperoleh dari hasil test yang dikerjakan oleh mahasiswa pada mata kuliah M3 Nusantara semester lima/V A sebanyak 18 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan mahasiswa semester lima/ kelas V B sebanyak 18 sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan proses belajar menggunakan SOP higiene dan sanitasi, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan proses pembelajaran tidak menggunakan SOP higiene dan sanitasi. Untuk memperoleh data hasil praktikum pengolahan makanan pada masing-masing kelas, peneliti terlebih dahulu mengajar materi tentang mise en place, proses pengolahan, penyajian dan berkemas kepada kelompok eksperimen dengan diberi pengajaran dengan penggunaan SOP higiene dan sanitasi sedangkan kelompok kontrol diberi pengajaran tanpa penggunaan SOP. Setiap pertemuan, peneliti memberikan tes kepada 18 mahasiswa kelompok eksperimen dan 18 mahasiswa kelompok kontrol untuk mengukur kemampuan mahasiswa setelah mempelajari materi tersebut atau mendapat pengajaran dengan penggunaan SOP higiene dan sanitasi. Hasil test yang telah dikerjakan mahasiswa dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dianalisis tingkat validasinya untuk mengetahui jumlah butir soal yang dinyatakan valid. Setelah dianalisis menggunakan butir soal didapat 25 butir soal yang dinyatakan valid.

Pembahasan Secara Deskriptif

1. Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan yang pembelajaranya menggunakan SOP Higiene dan sanitasi.

Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan semester VA dengan jumlah 18 mahasiswa sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan SOP Pengolahan makanan memperoleh skor rata-rata 19,67 dan simpangan bakunya 1,572. Nilai rata-rata 19,67 dalam kurva normal berada dalam kategori sangat tinggi dengan interval antara 18,74 ke atas dengan frekuensi relatif 38,89%. Dengan demikian hasil praktikum pengolahan makanan mahasiswa semester VA dengan jumlah 18 mahasiswa sebagai kelas eksperimen yang diajar menggunakan SOP pengolahan makanan memiliki kecenderungan sangat tinggi. Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan yang pembelajaranya menggunakan SOP pengolahan makanan tergolong sangat tinggi dikarenakan dalam proses pembelajaran mahasiswa menerapkan mise en place/persiapan, proses pengolahan, penyajian dan berkemas sesuai dengan SOP higiene dan sanitasi. Dengan demikian sebelum pelaksanaan praktikum mahasiswa diminta untuk mempelajari SOP higiene dan sanitasi agar diperoleh hasil praktik yang maksimal dan tidak terjadi kesalahan-kesalahan saat pelaksanaan praktikum pengolahan makanan.

Penggunaan SOP dapat dijadikan sebagai SOP dapat juga sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan pekerjaan atau tugas yang sesuai sesuai dengan fungsi dan alat penilaian. Hal tersebut sejalan dengan penelitian sebelumnya bahwa SOP dapat meningkatkan seseorang dalam melaksanakan higiene dan sanitasi, selain itu SOP juga berperan sebagai panduan hasil kerja yang ingin diraih oleh instansi/Lembaga (Rina Setyaningsih dan Sri Wahyu, 2020). Pendapat tersebut juga diperkuat oleh peryataan higiene dan sanitasi pada pengolahan makanan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan di Food and

(5)

12

Beverage Product higiene dan sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan sampai pada saat dimana makanan dan tersebut siap untuk dikonsumsikan kepada konsumen (Purnawijayanti, 2001). Jadi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di dapur dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas produk (Nurafni & Dwi, 2014).

Gambar 2. Histogram Hasil Pengolahan Makanan dengan SOP

2. Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan yang pembelajaranya tanpa menggunakan SOP higiene dan sanitasi.

Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan semester VB dengan jumlah 18 mahasiswa sebagai kelas kontrol dengan tanpa menggunakan SOP Pengolahan makanan memperoleh skor rata-rata 15,33 dan simpangan bakunya 2,990 Nilai rata-rata 15,33 dalam kurva normal berada dalam kategori sedang/cukup dengan interval antara 10,42<X<15,58 dengan frekuensi relatif 44,44. Dengan demikian hasil praktikum pengolahan makanan mahasiswa semester VB dengan jumlah 18 mahasiswa sebagai kelas konrol yang tidak menggunakana SOP Pengolahan makanan memiliki kecenderungan sedang/cukup. Kecenderungan hasil praktikum pengolahan makanan yang pembelajaranya tanpa menggunakan SOP pengolahan makanan tergolong sedang/cukup dikarenakan dalam proses pembelajaran mahasiswa tidak menerapkan mise en place/persiapan, proses pengolahan, penyajian dan berkemas sesuai dengan SOP higiene dan sanitasi. Dengan demikian hasil praktikum pengolahan makanan tidak bisa maksimal. Hal ini dikarenakan mahasiswa semester VB kurang memiliki pemahaman tentang SOP higiene dan sanitasi sehingga mahasiswa tidak dapat menerapkan langkah-langkah pelaksanaan praktikum yang sesuai dengan SOP. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang menyatakan bahwa tanpa adanya SOP higiene dan sanitasi proses pengolahan makanan tidak akan maksimal (Farah Munif, 2018). 0 2 4 6 8 Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi Series 1 2 2 3 4 7 AX IS T IT LE

Hasil Praktikum Pengolahan Makanan dengan SOP Higiene dan sanitasi

(6)

Gambar 3. Histogram Hasil Pengolahan Makanan Tanpa SOP

Secara Komparatif

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai t hitung =.5,445. Dengan demikian, ada perbedaan positif dan signifikan hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunankan SOP higiene dan sanitasi dan yang tidak menggunakan SOP higiene dan sanitasi. Dengan melihat hasil rerata 23,33 yang menggunakan SOP higiene dan sanitasi dan hasil rerata 20,83 yang tidak menggunakan SOP Higiene dan Sanitasi, maka hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunakan SOP lebih Tinggi dibandingkan hasil praktikum yang tidak menggunakan SOP higiene dan sanitasi. Artinya Yang menggunakan SOP lebih berpengaruh positif terhadap hasil praktikum yang menggunakan SOP higiene dan sanitasi daripada yang tidak menggunakana SOP higiene dan sanitasi. Perbedaan tersebut dikarenakan bahwa hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunakan SOP higiene dan sanitasi membantu mahasiswa dalam pemahaman dan pelaksanaan praktikum pengolahan makanan, serta dapat meningkatkan hasil praktikum pengolahan makanan. Dengan menggunakan SOP mahasiswa diharapkan menjadi lebih siap dalam pelaksanaan praktikum pengolahan makanan dan akan menunjang hasil yang maksimal.

Penggunaan SOP dalam praktikum pengolahan makanan khususnya pada praktikum M3 Nusantara dapat membantu berlangsungnya proses pengolahanan makanana dengan efektif dan efisien. Materi Praktikum M3 Nusantara yang didasari dengan penggunaan SOP higiene dan sanitasi akan membantu memperjelas proses pelaksanaan praktikum mulai dari tahap persiapan, pengolahan, penyajian sampai dengan berkemas, Akhirnya mahasiswa dapat dengan mudah melaksanakan kegiatan praktikum tersebut. Uraian tersebut diperkuat oleh penelitian yang menyimpulkan bahwa dengan menggunakan SOP higiene dan sanitasi membantu mahasiswa mendapatkan hasil praktikum pengolahan pengolahan makanan (Hadi, 2015) .Artinya penggunaan SOP higiene dan sanitasi berpengaruh positif terhadap hasil praktikum pengolahan makanan. Hal ini menunjukkan bahwa Efektivitas penggunaan SOP higiene dan sanitasi pengolahan makanan pada mahasiswa Prodi PKK dalam pembelajaran praktikum sangat efektif untuk meningkatkan hasil praktek pengolahan makanan khususnya M3 Nusantara. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian mengenai Higiene dan sanitasi makanan di rumah sakit, kebersihan bahan makanan yang diolah sebagai makanan untuk pasien. Penyakit yang ditularkan melalui makanan dapat menyebabkan penyakit yang ringan dan berat bahkan berakibat kematian yang diakibatkan oleh belum baiknya penerapan SOP /Standart Oprating Procedure (Nurseha et al., 2016).

0 2 4 6 8 Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi Series 1 1 3 8 2 4 AX IS T IT LE

Hasil Praktikum Pengolahan Makanan tanpa menggunakan SOP Higiene dan sanitasi

(7)

14 Kesimpulan

Hasil analisis menyimpulkan bahwa ada perbedaan positif dan signifikan hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunakan SOP dengan yang tidak menggunakan SOP Higiene Sanitasi. Rerata hasil praktikum pengolahan makanan yang menggunakan SOP higiene dan sanitasi dengan nilai rerata 38,89 dalam kategori sangat tinggi dan yang tidak menggunakan SOP Higiene dan Sanitasi dengan nilai 44, 44 dalam katagori sedang/cukup. Maka hasil praktik pengolahan makanan dengan menggunakan SOP lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan SOP, artinya SOP higiene dan sanitasi lebih berpengaruh positif terhadap hasil praktikum pengolahan makanan jika dibandingkan dengan yang tidak menggunakan SOP Higiene dan Sanitasi.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: Bagi Mahasiswa yaitu hendaknya selalu meningkatkan hasil praktikum pengolahan makanan dengan menggunakan SOP higiene dan sanitasi dengan efektif, meningkatkan mise en place / persiapan praktikum (diri, alat, bahan) pengolahan makanan sesuai dengan SOP sanitasi dan higiene, melakukan praktikum pengolahan makanan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ada di SOP higiene dan sanitasi. Bagi pengajar praktik diharapkan selalu menggunakan SOP sebelum pelaksanaan praktikum agar hasil praktikum pengolahan makanan mahasiswa meningkat dan mahasiswa selalu menerapkan SOP dalam setiap praktikum serta menghimbau kepada semua pengajar praktikum agar menekankan kepada mahasiswanya untuk menggunakan SOP yang pada akhirnya dapat mencapai hasil pengolahan makanan yang memuaskan dan maksimal.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terimakasih disampaikan kepada 1) LP3M UST Yogyakarta yang telah memberikan dana hibah penelitian internal tahun akademik 2019, 2) Kaprodi PKK FKIP UST Yogyakarta yang telah memberikan izin penelitian, 3) Sekolah Menengah Kejuruan bidang keahlian Tata Boga.

Daftar Pustaka

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Gava Media.

Farah Munif. (2018). Penerapan SOP Higiene dan Sanitasi Teknik Pengolahan Makanan di Kitchen Restaurant Burger King.

Hadi, N. dan W. (2015). Peranan Higiene Dan Sanitasi dalam Proses Pengolahan Makanan Di Hotel Brongto Yogyakarta. Khasanah Ilmu.

Nurafni, & Dwi, A. (2014). Penerapan Standard Operating Procedure (SOP) Dapur Dalam Mempertahankan Kualitas Produk (Studi Kasus: Ria Djenaka Coffee House And Resto Malang). Skripsi Jurusan Tata Boga - Fakultas Teknik UM.

Nurseha, E., Haryanto, I., & Torina, dian titis. (2016). Pelaksanaan Higiene Penjamah Makanan Dan Sanitasi Lingkungan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Holistic Purwakarta Tahun 2016. Journal of Holistic and Health Sciences.

Purnawijayanti. (2001). Sanitasi, Hygiene dan Keselamtan Kerja Dalam Pengolahan Makanan. Kanisius.

Rina Setyaningsih dan Sri Wahyu. (2020). Peningkatan Higiene dan Sanitasi Melalui Penerapan Standard Operating Procedure (SOP). Taman Vokasi, 8 No 1. https://doi.org/10.30738/jtv.v8i1.7315

Gambar

Gambar 1. Alur Penelitian
Gambar 2. Histogram Hasil Pengolahan Makanan dengan SOP
Gambar 3. Histogram Hasil Pengolahan Makanan Tanpa SOP

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa STKIP Bina Bangsa Getsempena secara mutlak adalah sebuah sekolah tinggi yang memiliki keunggulan tanpa kelemahan

Berdasarkan kondisi tersebut, perencanaan pengembangan jaringan sistem penyaluran air limbah domestik terpusat Kota Surakarta jalur selatan akan direncanakan pemasangan

Suatu aplikasi pengenalan pola bertujuan untuk melakukan proses pengenalan terhadap suatu objek (misalnya citra), salah satu hasilnya adalah mengklasifikasikan objek tersebut

Pada orang dewasa yang tidak mendapatkan pengobatan dan pengukuran tekanan darah sistolik konsisten antara 120-129 mmHg atau tekanan darah diastolik 75-79 mmHg, skrining

Penelitian mendalam berasal dari penelitian ini dapat dilakukan untuk mengkaji secara intesif pengaruh psikologis peserta didik, pengembangan kurikulum yang lebih

Berdasarkan hasil observasi awal ditemukan data anggaran belanja dan realisasi anggaran belanja Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut yang terus mengalami ketidaksesuaian

mudharabah oleh KSPPS BMT NU Sejahtera Cabang Blora, menurut hukum islam tidak sesuai karena dilihat dari segi rukun akad serta syarat yang terkait terhadap

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis kesesuaian isi buku ajar tematik tema hidup rukun yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan