• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAROS DALAM ANGKA 2010 Maros in Figures 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAROS DALAM ANGKA 2010 Maros in Figures 2010"

Copied!
227
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i MAROS DALAM ANGKA 2010

Maros in Figures 2010 ISSN : 0215-6709 No. Publikasi : 73080.0915 Publication Number Katalog BPS : 1102001.7308 BPS Katalogue Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm Book Size

Jumlah Halaman : xxv + 181 halaman

Number of Pages pages

Naskah : BPS Kabupaten Maros

Manuscript BPS – Statistics Maros Regency

Penyunting : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik Editor The Processing Integration and Statistics Disemenation Division

Gambar Kulit : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik Cover Desaing The Processing Integration and Statistics Disemenation Division

Diterbitkan Oleh : BPS Kabupaten Maros Published By BPS – Statistics Maros Regency Dicetak Oleh :

Printed By

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya My be cited with reference to the source

(3)

Maros Dalam Angka 2010 iv

KATA PENGANTAR KEPALA BPS KABUPATEN MAROS

Buku Kabupaten Maros Dalam Angka 2010 ini adalah merupakan penerbitan statistik tahunan yang ke dua puluh delapan yang menyajikan data tentang berbagai sektor, yang menyangkut bidang sosial, ekonomi, pemerintahan dan lainnya.

Data yang disajikan dalam buku ini diperoleh dari berbagai sumber, baik yang bersifat data primer, seperti sensus dan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, maupun data sekunder dari berbagai Instansi, Dinas, Jawatan, di Kabupaten Maros.

Kepada semua pihak yang telah membantu keberhasilan penerbitan buku ini, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Maros, kami sampaikan ucapan terima kasih.

Dan akhirnya saran dan tanggapan dari semua pihak sangat kami hargai untuk perbaikan publikasi berikutnya.

Maros, Agustus 2010

Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros

DR. PATAHILLAH ASBA, SH., MH. NIP.1960 0110198003 1003

(4)

Maros Dalam Angka 2010 v PREFACE

CENTRAL BOARD STATISTICS OF MAROS DIRECTOR

Maros in Figures 2010 is the 28th annual statistics publication, presents data of various sectors such as social, economic, government and others presenting.

The data presented in this book are compiled from many sources either the result of census and surveys done by Central Board of Statistic, or of the secondary ones taken from various agencies, offices, governmental, and privates institution with in Maros Regency.

To those sides who have given their assistance in succeeding this publication, especially the government of Maros Regency we express deeply appreciation.

Finally, suggestion and constructive idea are highly appreciated to improve the next publication.

Maros, August 2010

Central Board Statistics of Maros Director,

DR. PATAHILLAH ASBA, SH., MH. NIP. 1960 01101980036 1003

(5)

ii Halaman Page Sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Maros

Reception byDirector of Bappeda of Maros ... ii Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Maros

Preface by the Director of BPS of Maros ... iii Daftar Isi

Content ... v Daftar Gambar

List of Figure ... vii Daftar Tabel

List of Table ... viii Pejelasan Umum

Explanatary Notes ... xx Undang-undang ... xxi

1. Kondisi Geografis dan Iklim

Geographical Condition and Climate ... 1 2. Pemerintahan

Government ... 20 3. Penduduk dan Tenaga Kerja

Population and Employment ... 64 4. Sosial

Social ... 73 5. Pertanian

(6)

iii 6. Perndustrian, Pertambangan, Energi dan Konstruksi

Manufacturing, Energi and Konstruksi ... 141 7. Transportasi, Komunikasi dan Pariwisata

Transportation, Comunication and Tourism... 152 8. Keuangan dan Harga-harga

Finance and Prices ... 164 9. Pendapatan Regional

(7)

iv Halaman Page

1 KONDISI GEOGRAFIS – Geographical Condition

1.1.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan

Tahun 2009

Area of Territory by Districts and Subdistricts/Villages,

2009……….. 1

1.1.2 Posisi dan Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut

(DPL) menurut Kecamatan Tahun 2009

Position and High of Territory by Districts, 2009………. 5

1.1.3 Jarak dari Ibukota Kabupaten/Kota ke Ibukota

Kecamatan Tahun 2009

Distance from Capital of Districts to Capital of Regency,

2009……….. 6

1.1.4 Jarak Antar Ibukota Kecamatan Tahun 2009 Distance Between Capital of District of Year 2009. 7

1.1.5 Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun

2009

Distance from Capital of District to Villages, 2009…….. 8

1.1.6 Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap

Bulan Tahun 2009

Average of Themperature and Relative Humadity by

Months, 2009……….. 12

1.1.7 Rata-rata Kelembaban Relatif Setiap Bulan

Tahun 2009

Average of Temperature and Relative Humadity

(8)

v 1.1.8 Rata-rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap

Bulan Tahun 2009

Average of Atmospheric Pressure and Wind Velocity by

Months, 2009……… 14

1.1.9 Rata-rata Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun

2009

Average of Wind Velocity by Months, 2009 15

1.1.10 Rata-rata Jumlah Hujan, Curah Hujan dan Penyinaran

Matahari Setiap Bulan, Tahun 2009

Average of Rainfall, Number of Rainy and Irradianting

of Sum by Months, 2009………. 16

2 PEMERINTAHAN – Government

2.1.1 Banyaknya Desa/Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun Warga/Rukun Kampung menurut Kecamatan Tahun

2009

Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village’s

Classification……… 17

2.1.2 Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan dan

Klasifikasi Desa 2009

Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village’s

Classification……… 18

2.1.3 Klasifikasi Perkembangan Desa/Kelurahan di

Kabupeten Maros Tahun 2009

Village Development Classification in Maros Regency,

2009 19

2.2.1 Banyaknya Anggota DPRD menurut Partai Politik dan

Jenis Kelamin Tahun 2009

Member of Provincial and Regional Parliament by Party

(9)

vi 2.2.2 Banyaknya Anggota DPRD menurut Tingkat Pendidikan

yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Member of Pronvicial and Regional Parliament by Grade of Education and Sex 2009………. 24

2.3.1 Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan menurut

Bulan Tahun 2004 – 2009

Number of Bird Certificate by Month, 2004 – 2009…….. 25

2.3.2 Banyaknya Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan, 2005 – 2009

Number of Estabilished in Building Licenses by Distric,

2005 –2009………. 26

2.3.3 Banyaknya Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan menurut

Jenis Hak Atas Tanah Tahun 2009

Number of Land Sertificate by Right of The Land, 2009.. 27

2.4.1 Banyaknya Perkara yang Diterima dan Diselesaikan

menurut Bulan Bulan Tahun 2009

Number of Prisoner by Month, Sex and Class of Ages,

2009……… 28

2.4.2 Banyaknya Personil Pertahanan Sipil Menurut

Jenisnya dan kecamatan Tahun 2009 29

2.5.1 Kegiatan Pengukuran dan Pendaftaran Tanah

Kantor BPN Kabupaten Maros Tahun 2009 30

3 PENDUDUK – Population

3.1.1 Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan

Tahun 2009

Density of Population by District, 2009………... 32

(10)

vii

Kelamin Tahun 2009

Number of Populatin by Sex and District, 2009…………. 33 3.1.3 Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan

Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Population by Age Group and Sex 2009…….. 34

3.1.4 Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan

Kewarganegaraan Tahun 2009

Number of Population by District and Citizenship 2009 35

3.1.5 Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Agama

Tahun 2009

Number of Population by District and Regional 2009….. 36

3.2.1 Banyaknya Karyawan yang Terdaftar Pada Dinas PMD dan Tenaga Kerja Menurut Sektor Menurut Sektor/Lapangan Usaha dan Jenis

Kelamin di Kabupaten Maros 37

4 SOSIAL – Social

4.1.1 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Taman

Kanak-kanak menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Nursery Schools by Regency, 2009……….. 38

4.1.2 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers, and Pupils of Primary Schools by Regency, 2009……….. 39

4.1.3 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri menurut Kecamatan

Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Junior High Schools by Regency, 2009………... 40

(11)

viii Tingkat Atas (SLTA) Negeri menurut Kecamatan Tahun

2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Senior High Schools by Regency, 2009……….. 41

4.1.5 Banyaknya Sekolah Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD)

Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Primary Schools by Regency, 2009………... 42

4.1.6 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta menurut Kecamatan

Tahun 2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Junior High Schools by Regency, 2009……… 43

4.1.7 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Swasta menurut Kecamatan Tahun

2009

Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Senior High Schools by Regency, 2009……… 44

4.1.8 Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Dasar (SD) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun

2009

Number of Graduated in Primary School by District, State of Schools and Sex, 2009………... 45

4.1.9 Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan

Jenis Kelamin Tahun 2009

Number of Graduated in Junior High Schools by District, State of School and Sex, 2009………. 47

4.1.10 Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan

(12)

ix State of School and Sex, 2009………. 48

4.1.12 Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Luar Biasa (SLB), SMP Terbuka, Paket B, dan Paket C menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun

2009

Number of Graduated in Extraordinary School, Nonformal Junior High School, B Package, C

Package by Distric and Sex, 2009 53

4.1.13 Banyaknya Perpustakaan Sekolah menurut

Kecamatan dan Level Sekolah Tahun 2009

Number of School Library by Distric and

School Level, 2009 55

4.1.14 Banyaknya Dosen dan Mahasiswa menurut Perguruan

Tinggi Tahun 2009

Number of Lecture and Student by College, 2009……….. 56

4.1.15 Banyaknya Murid Taman Kanak-kanak Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009 57

4.1.16 Banyaknya Murid Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009 58

4.1.17 Banyaknya Murid Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009 59

4.1.18 Banyaknya Murid Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009 60

(13)

x Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009 61

4.1.20 Banyaknya Guru Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009 62

4.1.21 Banyaknya Guru Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009 63

4.1.22 Banyaknya Guru Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009 64

4,1.23 Banyaknya Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode

2006– 2009 65

4.1.24 Banyaknya Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di

Kabupaten Maros Periode 2006– 2009 66

4.1.25 Banyaknya Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros

Periode 2006– 2009 67

4.2.1 Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan

Tahun 2009

Number of Health Fasilities by Districtts, 2009…………. 68

4.2.2 Banyaknya Anak Lahir Hidup dan Lahir Mati menurut

Kecamatan Tahun 2009

Number of Life Born and Still Born by District, 2009…... 70

(14)

xi menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi Tahun………... 71

4.2.4 Banyaknya Wanita Berumur 15 - 49 Tahun dan Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/ Memakai Alat KB

menurut Kecamatan Tahun 2004 – 2009……… 72

4.2.5 Banyaknya Akseptor KB menurut Kecamatan dan Alat

Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2009

Number of KB Acceptors by Distric and Type of Contraception Used, 2009……….. 73

4.2.6 Banyaknya Keluarga Prasejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros, 2009

74

4.3.1 Banyaknya Tempat Peribadatan menurut Kecamatan

Tahun 2009

Number of House of Worship place by Distric, 2009…… 79

4.3.2 Jumlah Jema’ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah Suci menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun

2006-2009………. 80

4.3.3 Jumlah Jema’ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah Suci menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun

2009……… 81

5 PERTANIAN – Agriculture

5.1.1 Luas Lahan Sawah Dirinci menurut Jenis Pengairan dan

Kecamatan (ha)

Area of Wetland by Districts and Type of Irrigation (Ha) 82

(15)

xii

Tanaman Pangan Tahun 2007-2009

Harvested Area, Production, and Productivities

of Secondary Food Crops Maize, 2005 - 2009 83

5.1.3 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang) menurut Kecamatan Tahun

2009

Harvested Area, Production, and Productivities of Paddy by Type and Districts, 2004 – 2009……….. 84

5.1.4 Luas Panen, Produksi, dan Produkstivitas Jagung dan

Kedelai menurut Kecamatan Tahun 2009

Harvested Area, Production, and Productivities of Maize and Soyabeans by Districts, 2004 – 2009………… 85

5.1.5 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Tanah dan Kacang Hijau menurut Kecamatan Tahun 2009

Harvested Area, Production, and Productivities of Peanuts and Small Green Pea by Districts, 2004 – 2009 86

5.2.1 Luas Panen Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan

Jenis Sayuran Tahun 2009 (ha)

Harvested Area of Vegetables by District and Type of

Vegetables, 2009……….. 87

5.2.2 Produksi Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan

Jenis Sayuran Tahun 2009 (Ton)

Production of Vegetables by District and Type of

Vegetables, 2009……….. 88

5.2.3 Produksi Buah-buahan menurut Kecamatan dan Jenis

Buah Tahun 2009 (ton)

Production of Fruits by District and Type of Fruits,

2009……… 89

(16)

xiii

Jenis Tanaman Tahun 2009 (kg)

Number of Herbal Plants by District and Type, 2009... 90

5.2.5 Produksi Tanaman Hias menurut Kecamatan dan Jenis

Tanaman Tahun 2009 (tangkai)

Product of Decorated Plant by District and Type, 2009 91

5.3.1 Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan

Tahun 2009 (ha)

Forest Area by Districts, 2009 92

5.3.2 Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi

Tahun 2004-2009 (m3)

Woods Productions by production Type and

Years 2004-2009 93

5.4.1 Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenis

Ternak Tahun 2009 (ribu ekor)

Number of Livestocks by District and Type of

Livestocks, 2009 94

5.4.2 Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenis

Unggas Tahun 2009 (ribu ekor)

Number of Poultries by District and Type of

Poulries, 2009 95

5.4.3 Jumlah Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan dan

Jenis Ternak Tahun 2009

Number of Slaughtered Livestock by District and Type of Livestock, 2009... 96

5.5.1 Rumahtangga Perikanan Tangkap menurut Kecamatan

dan Sub Sektor Tahun 2007-2009

Number of Fishery Households by District and Subsector, 2007-2009... 97

(17)

xiv

Sub Sektor Tahun 2007-2009

Product of Fishery by District and Subsector,

2007-2009... 98

5.5.3 Luas Perahu/Kapal menurut Kecamatan dan Jenis Kapal

Tahun 2009

Number of Ship/Boat by District and Type of Boat, 2009 99

5.5.4 Rumah Tangga Perikanan Budidaya menurut Kecamatan

dan Jenis Budidaya Tahun 2009

Number of Fishery Household by District and Type of

Fishery, 2009... 100

5.5.5 Produksi Perikanan Budidaya menurut Kecamatan dan

Jenis Budidaya Tahun 2009

Production of Fishery by District and Type of Fishery,

2009……….. 101

6 INDUSTRI - industry

6.1.1 Jumlah Perusahaan menurut Kode Industri dan Golongan

Industri Tahun 2009

Number of Company by Industry Code and

Classification of Industry, 2009 102

6.1.2 Banyaknya Tenaga Kerja menurut Kode Industri dan

Golongan Industri Tahun 2009

Number of Worker by Industry Code and Classification by Industry, 2009

103

6.1.3 Banyaknya Perusahaan menurut Kecamatan, Bentuk

Badan Hukum Tahun 2009

Number of Company by District and Shap Of Law, 2009 104

(18)

xv Perdagangan menurut Kecamatan Tahun 2009

Number of Estabilishment which Have Trade Lincence

by District, 2009……… 105

6.2.1 Jumlah Pertambangan Bahan Galian Golongan C …… 106

6.3.1 Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting PLN menurut

Tahun 2009……… 107

6.3.2 Banyaknya Pelanggan Listrik menurut Kecamatan Tahun

2004-2009... 108

6.3.3 Banyaknya Pelanggan PDAM menurut Jenis Konsumen

Tahun 2004-2009

Number of PDAM Costumers by Type, 2004-2009……… 109

6.3.4 Banyaknya Air Minum yang Disalurkan menurut Jenis

Konsumen Tahun 2004-2009

Number of Water which distribution by costumers type,

2004-2009……… 110

7 TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI – transportation and communication

7.1.1 Panjang Jalan menurut Pemerintahan yang Berwenang

Tahun 2006-2009 (km)

Length of The Road by The Competent of Government…. 111

7.1.2 Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan Tahun

2007-2009 (km) 112

7.1.3 Panjang Jalan menurut Kondisi Permukaan

Tahun 2007-2009 (km) 113

(19)

xvi

tahun 2009……… 114

7.1.5 Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Udara Penerbangan Dalam dan Luar Negeri Tahun 2006-2009

Passanger and Goods Air Traffict of Domestic and

Internasional, 2006-2009……… 115

7.1.6 Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara

Hasanuddin, Tahun 2009 (Domestik) 117

7.1.7 Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara

Hasanuddin, Tahun 2009 (Internasional) 119

7.1.8 Produksi Pos menurut Jenisnya Tahun 2009 Number of Pos Product by Species, 2009……… 121

7.1.9 Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan di

Kabupaten Maros, Tahun 2009 122

7.1.10 Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan dan yang diposkan Kantor Pos di Kabupaten Maros,

Tahun 2009 123

7.1.11 Lalu Lintas Wesel Pos Kantor Pos di Kabupaten

Maros, Tahun 2009 124

7.1.12 Lalu Lintas Giro Pos Kantor Pos di Kabupaten

Maros, Tahun 2009 125

8 Pariwisata

Tourism

8.1.1. Banyaknya Hotel menurut Kecamatan Tahun

2009-2009

(20)

xvii 8.1.2 Banyaknya Rumah Makan/Restoran menurut Kecamatan

Tahun 2007-2009

Number of Restoran by District, 2007-2009……… 127

8.1.3 Akomodas, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia

menurut Kecamatan Tahun 2007-2009

Accomodation, Room and Bed Which Available by

District, 2007-2009………. 128

8.1.4 Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Akomodasi

Lainnya menurut Kecamatan (persen) Tahun 2007-2009 129

8.1.5 Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Dalam Negeri Menurut Kecamatan (hari) Tahun

2007-2009……… 130

8.1.6 Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada Kolam Renang Bantimurung, di Kabupaten

Maros Tahun 2005-2009 131

8.1.7 Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada TPS leang-leang Bantimurung, di Kabupaten

Maros Tahun 2009 132

9 KEUANGAN DAN HARGA-HARGA – Finance and

Price

9.1.1 Posisi Kredit BRI Cabang Maros Per 31

Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan Rupiah) 133

9.1.2 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BRI Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 134

(21)

xviii Menurut Jenis Tabungan pada BNI Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 135

9.1.4 Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BRI Cabang Maros

Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 136

9.1.5 Banyaknya Penabung dan Nilai Dana Menurut Jenis Simpanan di BNI Cabang Maros Tahun

2009 (dalam ribuan rupiah) 138

9.1.6 Banyaknya Penabung BRI Cabang Maros Tahun

2005-2009 140

9.1.7 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BRI Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah) 141

9.1.8 Banyaknya Penabung BNI Cabang Maros Tahun

2005-2009 142

9.1.9 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BNI Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah) 143

9.1.10 Banyaknya Uang Pinjaman dan Pelunasan Kredit Menurut Bulan di Pegadaian Cabang

Maros 2009 144

9.1.11 Banyaknya Barang Jaminan dan Yang Dilelang serta Sisa Kredit Pinjaman yang Belum Dilunasi Menurut Bulan di Pegadaian Cabang Maros

2009 145

9.1.12 Posisi Kredit BPR Niaga Madani Cabang Maros Per 31 Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan

(22)

xix 9.1.13 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat

Menurut Jenis Tabungan pada BPR Niaga

Madani Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 147

9.1.14 Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BPR Niaga Madani

Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 148

9.1.15 Banyaknya Penabung BPR Niaga Madani

Cabang Maros Tahun 2005-2009 150

9.1.16 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BPR Niaga Madani Cabang Maros Tahun 2005-2009

(dalam ribuan rupiah) 151

9.1.17 Posisi Kredit Bank Tabungan Negara Cabang Maros Per 31 Desember, 2003-2009 (Dalam

Ribuan Rupiah) 152

9.1.18 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun 2009 (dalam

ribuan rupiah) 153

9.1.19 Banyaknya Penabung Bank Tabungan Negara

Cabang Maros Tahun 2005-2009 154

9.1.20 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun

2005-2009 (dalam ribuan rupiah) 155

9.1.21 Posisi Kredit BTPN Cabang Maros Per 31

Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan Rupiah) 156

(23)

xx Menurut Jenis Tabungan pada BTPN Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 157

9.1.23 Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BTPN Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 158

9.1.24 Banyaknya Penabung BTPN Cabang Maros

Tahun 2005-2009 159

9.1.25 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BTPN Cabang Maros Tahun 2005-2009 (dalam ribuan

rupiah) 160

9.1.26 Posisi Kredit Bank Sulsel Cabang Maros Per 31

Desember, 2003-2009 (Dalam Ribuan Rupiah) 161

9.1.27 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Sulsel Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan

rupiah) 162

9.1.28 Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di Bank Sulsel Cabang

Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 163

9.1.29 Banyaknya Penabung Bank Sulsel Cabang

Maros Tahun 2005-2009 164

9.1.30 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Sulsel Cabang Maros

Tahun 2005-2009 (dalam ribuan rupiah) 165

9.1.31 Posisi Kredit Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Per 31 Desember, 2003-2009 (Dalam

(24)

xxi 9.1.32 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat

Menurut Jenis Tabungan pada Bank Sulsel Syariah

Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 167

9.1.33 Banyaknya Penabung Bank Sulsel Syariah Cabang

Maros Tahun 2005-2009 168

9.1.34 Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Tahun 2005-2009

(dalam ribuan rupiah) 169

9.2.1 Perkembangan Harga Beras Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg) 170

9.2.2 Perkembangan Harga Ikan Asin Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg) 171

9.2.3 Perkembangan Harga Minyak Goreng Di

Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Liter) 172

9.2.4 Perkembangan Harga Gula Pasir dan Gula Merah Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam

Rp/Satuan) 173

9.2.5 Perkembangan Harga Daging Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg)

174

9.2.6 Perkembangan Harga Unggas Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan) 175

9.2.7 Perkembangan Harga Bawang Di Kabupaten Maros Tahun 2009 ( Dalam Rp/Satuan )

176

(25)

xxii

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan ) 177

9.2.9 Perkembangan Harga Kelapa Di Kabupaten

Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan ) 178

9.2.10 Perkembangan Harga Sayur-Sayuran Di Kabupaten Maros Tahun 2009 ( Dalam

Rp/Satuan ) 179

(26)

xxi Tanda-tanda, satuan-satuan dan

lain-lainnya yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut :

1. TANDA-TANDA

Data tidak tersedia : - Data dapat diabaikan : 0 Tanda desimal : , Angka sementara : * 2. SATUAN Kilometer (km) : 1.000 m Kwintal : 100 kg Metric ton : 1000 kg Ton : 1000 kg

Symbol of measurement units and other acronyms which are used in this publication are as follows :

1. SYMBOLS

Data not available : - Data negligible : 0 Decimal point : , Preliminary figures : * 2. UNITS Kilometres (km) : 1.000 m Quintal (ql) : 100 kg Metric ton : 1.000 kg Ton :1.000 kg

(27)

xxi UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 16 TAHUN 1997

TENTANG

S T A T I S T I K

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenab aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ;

b. Bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif, dan efisien ;

c. Bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional ; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, b, dan c diatas, dipandang perlu membentuk Undang Undang tentang Statistik yang baru ;

(28)

xxii Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : UNDANG UNDANG TENTANG STATISTIK

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan :

1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaran statistik.

2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi.

3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaran statistik.

4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional.

5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan.

6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan.

(29)

xxiii memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. 9 Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui

pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau mayarakat.

11. Badan adalah Badan Pusat Statistik

12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda, maupun objek lainnya.

13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi.

14. Sinopsis adalah suatu ikhtiar penyelenggaraan statistik.

15. Penyelenggaraan kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya.

16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik unrtuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik.

17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik.

(30)

xxiv ASAS, ARAH, DAN TUJUAN

Pasal 2

Selain berlandasan asas-asas pembangunan nasional, Undang-undang ini juga berasaskan :

a. Keterpaduan b. Keakuratan ; dan c. Kemutakhiran

Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk :

a. Mendukung pembangunan nasional

b. Mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien ; c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. Mendukung perngembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 4

Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional.

BAB III

JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA

Bagian Pertama Jenis Statistik

Pasal 5

Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. statistik dasar

b. statistik sektoral ; dan c. statistik khusus.

(31)

xxv (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum,

kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku. (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan

memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

Bagian Kedua Cara pengumpulan Data

Pasal 7

Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. Sensus

b. Survei

c. Kompilasi produk administrasi ; dan

d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 8

(1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang – kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi :

a. sensus penduduk b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi.

(2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 9

(1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci.

(2) Survei antar sensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut.

(32)

xxvi Pasal 10

(1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi . (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik pemerintah terbuka

pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang.

BAB IV

PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama

Statistik Dasar

Pasal 11 (1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan

(2) Dalam menyelenggarakan Statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara :

a. sensus b. survei

c. Kompilasi produk administrasi; dan

d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Bagian Kedua Statistik Sektoral

Pasal 12

(1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan

(33)

xxvii data dengan cara :

a. Sensus

b. Kompilasi produk administrasi ; dan

c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila

statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional.

(4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada badan.

Bagian Ketiga Statistik Khusus

Pasal 13

(1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan

(2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara :

a. Sensus

b. Kompilasi produk administrasi ; dan

c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Pasal 14

(1) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan

(34)

xxviii a. Judul

b. Wilayah kegiatan statistik c. Objek populasi

d. Jumlah responden e. Waktu pelaksanaan f. Metode statistik

g. Nama dan alamat penyelenggara ; dan h. Abstrak

(3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalaui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik.

(4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern.

BAB V

PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN

Pasal 15

(1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam berita resmi statistik

Pasal 16

Badan menyebarluaskan hari statistik yang diselenggarakannya.

BAB VI

KOORDINASI DAN KERJASAMA

Pasal 17

(1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, ditingkat pusat dan daerah.

(35)

xxix Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan

atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 18

(1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau mesyarakat dengan lembaga intern nasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia.

BAB VII HAK KEWAJIBAN

Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik

Pasal 19

Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek.

Pasal 20

Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan .

(36)

xxx Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden.

Pasal 22

Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan.

Pasal 23

Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya.

Pasal 24

Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik.

Pasal 25

Setiap petugas statistik memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal , serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum

Bagian Ketiga Responden Pasal 26

(1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggararaan statistik dasar oleh Badan.

(2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25.

Pasal 27

Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan.

(37)

xxxi BAB VIII

KELEMBAGAAN Pasal 28

(1) Penerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

(2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal.

(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimasud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden.

Pasal 29

(1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat non struktural dan

independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat.

Pasal 30

(1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral.

(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem statistik Nasional.

(38)

xxxii PEMBINAAN

Pasal 31

Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, pengembangan Sistem Statistik Nasioanal, dan mendukung pembangunan nasional.

Pasal 32

Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik ;

b. Mengembangkan statistik sebagai ilmu ;

c. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik ;

d. Mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya ;

e. Mengembangkan sistem informasi statistik ; f. Meningkatkan penyebarluasan informasi statistik ;

g. Meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional ; dan

h. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik.

Pasal 33

Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

(39)

xxxiii BAB X

KETENTUAN PIDANA

Pasal 34

Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 ( lima puluh juta rupiah).

Pasal 35

Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1) , dipidana dengan penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 ( dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 36

(1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah)

(2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pasal 37

Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,00 (lima belas juta rupiah).

(40)

xxxiv Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Pasal 40

(1) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2) Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.`

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 41

Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini.

(41)

xxxv BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 42

Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyataka tidak berlaku.

Pasal 43

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia

Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd SOEHARTO

(42)

xxxvi pada tanggal 19 Mei 1997

MENTERI NEGARA SEKRETAIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ttd

MOERDIONO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39

Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum dan

Perundang-undangan

ttd

Lambock v. Nahattands

Salinan sesuai dengan aslinya BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan

Organisasi

ttd

(43)

Tabel

1.1.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan

Tahun 2009

Table

Area of Territory by Districts and Subdistricts/Villages, 2009

Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area

Persentase terhadap luas

% Among Area of Kecamatan District Kabupaten/Kota Regency (1) (2) (3) (4) (5) (6) MANDAI 49.11 3.03 Pattontongan 11.47 23.36 0.71 Baji Mangai 9.98 20.32 0.62 Tenrigangkae 6.43 13.09 0.40 Bonto Matene 12.69 25.84 0.78 Bontoa 4.38 8.92 0.27 Hasanuddin 4.16 8.47 0.26 MONCONGLOE 46.87 2.89 Moncongloe Lappara 9.73 20.76 0.60 Moncongloe Bulu 12.76 27.22 0.79 Moncongloe 6.58 14.04 0.41 Bonto Bunga 10.02 21.38 0.62 Bonto Marannu 7.78 16.60 0.48 MAROS BARU 53.76 3.32 Pallantikang 6.26 11.64 0.39 Baju Bodoa 3.76 6.99 0.23 Baji Pamai 4.46 8.30 0.28 Borikamase 5.24 9.75 0.32 Bori Masunggu 23.57 43.84 1.46 Majannang 3.84 7.14 0.24 Mattirotasi 6.63 12.33 0.41 MARUSU 73.83 4.56 Pa'bentengan 21.41 29.00 1.32 Temmapaduae 7.54 10.21 0.47 Marumpa 3.71 5.03 0.23 Tellumpocoe 6.79 9.20 0.42 Bontomatene 4.67 6.33 0.29 A'bulosibatang 4.28 5.80 0.26

(44)

Maros Regency in Figures 2010 2 Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area

Persentase terhadap luas

% Among Area of Kecamatan District Kabupaten/Kota Regency (1) (2) (3) (4) (5) (6) TURIKALE 29.93 1.85 Taroada 7.06 23.59 0.44 Adatongeng 3.09 10.32 0.19 Pettuadae 4.68 15.64 0.29 Boribellaya 8.60 28.73 0.53 Raya 2.06 6.88 0.13 Turikale 2.71 9.05 0.17 Alliritengae 1.73 5.78 0.11 LAU 53.73 3.32 Allepolea 5.19 9.66 0.32 Soreang 5.17 9.62 0.32 Marannu 21.80 40.57 1.35 Bonto Marannu 7.80 14.52 0.48 Maccini Baji 9.48 17.64 0.59 Mattiro Deceng 4.29 7.98 0.26 BONTOA 93.52 5.78 Bonto Bahari 15.71 16.80 0.97 Pajukukang 15.11 16.16 0.93 Tunikamaseang 6.24 6.67 0.39 Bontoa. 2.91 3.11 0.18 Salenrang 9.60 10.27 0.59 Boto Lempangan 12.59 13.46 0.78 Minasa Upa 8.60 9.20 0.53 Tupabiring 7.69 8.22 0.47 Ampekale 15.07 16.11 0.93 BANTIMURUNG 173.70 10.73 Kalabbirang 45.47 26.18 2.81 Minasa Baji 5.23 3.01 0.32 Allatengae 7.25 4.17 0.45 Mattoangin 8.72 5.02 0.54 Mangeloreng 10.70 6.16 0.66 Leang-Leang 52.51 30.23 3.24 Tukamasea 20.14 11.59 1.24 Baruga 23.68 13.63 1.46

(45)

Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area

Persentase terhadap luas

% Among Area of Kecamatan District Kabupaten/Kota Regency (1) (2) (3) (4) (5) (6) SIMBANG 105.31 6.50 Bontotallasa 7.56 7.18 0.47 Tanete 12.02 11.41 0.74 Simbang 12.36 11.74 0.76 Jenetaesa 10.08 9.57 0.62 Sambueja 19.67 18.68 1.21 Samangki 43.62 41.42 2.69 TANRALILI 89.45 5.52 Purna Karya 5.34 5.97 0.33 Lekopancing 13.17 14.72 0.81 Kurusumange 15.52 17.35 0.96 Sudirman 4.35 4.86 0.27 D a m a i 8.30 9.28 0.51 Allaere 6.16 6.89 0.38 Borong 4.49 5.02 0.28 Toddo Pulia 32.12 35.91 1.98 TOMPOBULU 287.66 17.77 Benteng Gajah 24.03 8.35 1.48 P u c a k 17.76 6.17 1.10 Tompo Bulu 91.98 31.98 5.68 Toddolimae 45.54 15.83 2.81 Bontomanai 12.00 4.17 0.74 Bonto Matinggi 23.67 8.23 1.46 Bonto Manurung 40.55 14.10 2.50 Bonto Somba 32.13 11.17 1.98 CAMBA 145.36 8.98 Cenrana 41.97 28.87 2.59 Timpuseng 10.75 7.40 0.66 Pattiro Deceng 13.47 9.27 0.83 Cempaniga 6.34 4.36 0.39 Sawar 13.13 9.03 0.81 Benteng 15.09 10.38 0.93

(46)

Maros Regency in Figures 2010 4 Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area

Persentase terhadap luas

% Among Area of Kecamatan District Kabupaten/Kota Regency (1) (2) (3) (4) (5) (6) CENRANA Labuaja 21.45 11.85 1.32 Lebbotengae 15.67 8.66 0.97 Laiya 63.83 35.27 3.94 Cenrana Baru 31.13 17.20 1.92 Limampoccoe 23.37 12.91 1.44 Rompegading 17.97 9.93 1.11 Baji Pamai 7.55 4.17 0.47 MALLAWA 235.92 14.57 Padaelo 20.86 8.84 1.29 Barugae 18.11 7.68 1.12 Bentenge 23.84 10.11 1.47 Tellupanuae 13.52 5.73 0.84 Sabila 15.26 6.47 0.94 Mattampapole 11.61 4.92 0.72 Batuputih 24.61 10.43 1.52 Ulu Daya 11.30 4.79 0.70 Samaenre 42.25 17.91 2.61 Gattareng Matinggi 33.34 14.13 2.06 Wanua Waru 21.22 8.99 1.31

Total Luas Kabupaten

Area of Regency 1619.12 100.00

Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Maros 1202.23 Source : Regional Office of National Land Board of Maros Regency

(47)

Tabel 1.1.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Pemukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan Tahun 2009

Table Position and High of Territory by Districts, 2009

Kecamatan District Bujur Longitude Lintang Latitude Tinggi DPL (m) High from Sea Surface

(1) (2) (3) (4) Mandai 119 30' BT 5 00' LS 5 - 65 Moncongloe 119 30' BT 5 00' LS 10 - 122 Maros Baru 119 30' BT 5 00' LS 0 - 10 Marusu 119 30' BT 5 00' LS 5 - 35 Turikale 119 30' BT 5 00' LS 0 - 20 Lau 119 30' BT 5 00' LS 5 - 38 Bontoa 119 30' BT 5 00' LS 15 - 187 Bantimurung 119 30' BT 5 00' LS 50 - 700 Simbang 119 30' BT 5 00' LS 15 - 350 Tanralili 119 30' BT 5 00' LS 20 - 450 Tompobulu 119 30' BT 5 00' LS 50 - 34 Camba 119 30' BT 5 00' LS 75 - 881 Cenrana 119 30' BT 5 00' LS 65 - 639 Mallawa 119 30' BT 5 00' LS 100 - 800

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab Maros

(48)

Maros Regency in Figures 2010 6

Tabel 1.1.3 Jarak dari Ibukota Kabupaten/Kota ke Ibukota Kecamatan Tahun 2009

Table Distance from Capital of Districts to Capital of Regency, 2009

Kecamatan District Ibukota Kecamatan Capital of District Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Mandai Tetebatu 4 Moncongloe Pamanjengan 22

Maros Baru Baju Bodoa 2

Marusu Pattene 8 Turikale Solojirang 1 Lau Barandasi 4 Bontoa Panjalingan 6 Bantimurung Pakalu 7 Simbang Bantimurung 10 Tanralili Ammarrang 10 Tompobulu Pucak 18 Camba Cempaniga 47 Cenrana Bengo 32 Mallawa Ladange 60

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Source : Central Board Statistic of Maros Regency

(49)

Tabel 1.1.4 Jarak Antar Ibukota Kecamatan Tahun 2009

Table Distance Among Capital of Districts in Maros Regency, 2009

Ibukota Kecamatan Capital of District T et eb at u P am an je ng an B aj u B od oa P at te ne S ol oj ira ng B ar an da si P an ja lin ga n P ak al u B an tim ur un g A m m ar ra ng P uc ak C em pa ni ga B en go La da ng e (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) Tetebatu 0 18 6 4 5 8 10 11 14 6 14 51 36 64 Pamanjengan 18 0 24 20 24 26 28 29 32 12 18 69 54 82 Baju Bodoa 6 24 0 10 1 2 4 7 10 12 20 47 32 60 Pattene 4 20 10 0 9 12 14 15 18 8 16 55 40 68 Solojirang 5 24 1 9 0 3 5 6 9 11 19 46 31 59 Barandasi 8 26 2 12 3 0 2 9 12 14 22 49 34 62 Panjalingan 10 28 4 14 5 2 0 11 14 16 24 51 36 64 Pakalu 11 29 7 15 6 9 11 0 3 17 25 40 25 53 Bantimurung 14 32 10 18 9 12 14 3 0 20 28 39 24 52 Ammarrang 6 12 12 8 11 14 16 17 20 0 8 57 42 70 Pucak 14 18 20 16 19 22 24 25 28 8 0 65 50 78 Cempaniga 51 69 47 55 46 49 51 40 39 57 65 0 15 13 Bengo 36 54 32 40 31 34 36 25 24 42 50 15 0 28 Ladange 64 82 60 68 59 62 64 53 52 70 78 13 28 0

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Source : Central Board Statistic of Maros Regency

(50)

Maros Regency in Figures 2010 8

Tabel 1.1.5 Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun 2009

Table Distance from Capital of District to Villages, 2009

Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Tetebatu Patontongan 8.2 Baji Mangai 4.1 Tenrigangkae 5.2 Bonto Matene 4.0 Bontoa 0.2 Hasanuddin 2.8 Pamanjengan Moncongloe 1.1 Bonto Bunga 2.6 Bonto Marannu 3.0 M. Lappara 1.5 M. Bulu 1.2

Baju Bodoa Pallantikang 2.0

Baji Pamai 6.1 Borikamase 6.0 Bori Masunggu 9.0 Majannang 7.0 Mattirotasi 7.2 Pattene Telumpoccoe 5.0 Abbulosibatang 6.0 Bontomatene 7.0 Nisombalia 5.0 Temappaduae 0.3 Pabentengan 0.4 Marumpa 5.0 Solojirang Adatongeng 2.0 Turikale 0.5 Aliritengae 0.5 Raya 1.0 Boribelaya 2.0 Taroada 3.5

(51)

Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Petuadae 1.0 Barandasi Allepolea 1.1 Mattiro Deceng 5.7 Marranu 1.2 Bonto Marrannu 2.5 Macini Baji 0.7 Soreang 2.0 Panjalingan Bontoa 0.5 Bonto Bahari 5.0 Pajukukang 2.0 Tunikamaseng 1.3 Tupabbiring 6.0 Minasa Upa 3.5 Ampekale 4.2 Bontolempangan 9.0 Salenrang 7.0 Pakalu Kalabirang 0.8 Leang-leang 5.0 Minasa Baji 3.0 Alatengae 4.0 Mangeloreng 5.0 Matoangin 6.0 Baruga 12.0 Tukamasea 12.0 Bantimurung Simbang 4.5 Jenetaesa 2.5 Samangki 4.0 Sambueja 2.0 Bonto Tallasa 15.0 Tenete 3.0

(52)

Maros Regency in Figures 2010 10 Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Ammarrang Lekopancing 5.0 Purnakarya 7.5 Kurusmange 8.0 Sudirman 5.0 Borong 0.1 Toddopulia 4.0 Allaere 1.0 Damai 1.5 Pucak Tompobulu 5.0 Toddolimae 25.0 Benteng Gajah 3.5 Bonot Manurung 35.0 Bonto Somba 25.0 Bonto Manai 7.0 Bonto Matinggi 10.0 Cempaniga Sawaru 4.0 Cenrana 2.0 Benteng 15.0 Timpuseng 3.0 Pattiro Deceng 2.0 Patanyanmang 15.0 Cempaniga 0.1 Mario Pulana 5.0 Bengo Laiya 5.0 Lebotengae 3.0 Limanpocoe 0.5 Labuaja 3.0 Rompegading 6.0 Cenrana Baru 11.5 Baji Pa'mai 10.0

(53)

Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Ladange Padaelo 3.0 Sabila 0.2 Telumpanuae 10.0 Mattampapole 5.0 Batu Putih 8.0 Barugae 9.0 Wanua Waru 14.0 Gattareng Matinggi 13.0 Uludaya 9.0 Samaenre 10.0 Bentenge 12.0

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Source : Central Board Statistic of Maros Regency

(54)

Maros Regency in Figures 2010 12

Tabel 1.1.6 Rata-rata Suhu Udara Setiap Bulan Tahun 2009

Table Average of Temperature and Relative Humadity by Months, 2009

Bulan Month Suhu Udara (°C) Temperature Minimum Minimum Maksimum Maximum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) Januari 24.00 29.10 25.80 Pebruari 24.00 29.50 25.90 Maret 23.90 30.90 26.80 April 24.60 31.60 27.20 Mei 24.80 31.70 27.40 Juni 23.40 32.00 26.90 Juli 22.80 31.20 26.20 Agustus 22.8 32.80 27.10 September 23.10 33.20 27.60 Oktober 24.00 33.70 28.20 Nopember 25.00 33.10 28.30 Desember 24.60 30.80 27.10

Sumber : Stasiun Klimatologi Klas I (Bagian Sistem Data dan Informasi) Source : Climatology Station

(55)

Tabel 1.1.7 Rata-rata Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009

Table Average of Temperature and Relative Humadity by Months, 2009

Bulan Month Kelembaban (%) Humidity Minimum Minimum Maksimum Maximum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) Januari 69 98 91 Pebruari 63 97 89 Maret 50 97 83 April 52 97 84 Mei 57 97 83 Juni 49 98 80 Juli 39 97 79 Agustus 34 88 71 September 34 92 71 Oktober 22 93 71 Nopember 44 98 77 Desember 65 98 86

(56)

Maros Regency in Figures 2010 14

Tabel 1.1.8 Rata-rata Tekanan Udara Setiap Bulan Tahun 2009

Table Average of Atmospheric Pressure by Months, 2009

Bulan Month Tekanan Udara (mb) Atmospheric Pressure Minimum Minimum Maksimum Maximum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) Januari - - 1011.8 Pebruari - - 1010.6 Maret - - 1011.9 April - - 1011.2 Mei - - 1011.0 Juni - - 1012.4 Juli - - 1012.6 Agustus - - 1012.4 September - - 1012.7 Oktober - - 1012.8 Nopember - - 1010.8 Desember - - 1011.9

Sumber : Stasiun Klimatologi Klas I (Bagian Sistem Data dan Informasi) Source : Climatology Station

(57)

Tabel 1.1.9 Rata-rata Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun 2009

Table Average of Wind Velocity by Months, 2009

Bulan Month

Kecepatan Angin (knot) Wind Velocity Minimum Minimum Maksimum Maximum Rata-rata Average (1) (2) (3) (4) Januari 1 12 3 Pebruari 2 11 3 Maret 1 8 3 April 2 9 3 Mei 2 8 3 Juni 2 8 3 Juli 2 8 3 Agustus 2 9 3 September 3 11 4 Oktober 2 11 4 Nopember 3 11 4 Desember 2 9 4

(58)

Maros Regency in Figures 2010 16

Tabel 1.1.10 Rata-rata Jumlah Hujan, Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Setiap Bulan Tahun 2009

Table Average of Rainfall, Number of Rainy and Irradianting of Sun by Months, 2009 Bulan Month Jumlah Hujan (hari) Rainfall Curah Hujan (mm) Number of Rainy Lamanya Penyinaran Matahari (jam) Irradianting of Sun (1) (2) (3) (4) Januari 29 1226 38.0 Pebruari 23 719 43.0 Maret 15 186 69.0 April 16 146 71.0 Mei 12 219 77.0 Juni 4 83 86.0 Juli 6 46 77.0 Agustus - - 97.0 September 5 17 92.0 Oktober 2 16 85.0 Nopember 10 112 79.0 Desember 25 486 60.0 ..

Sumber : Stasiun Klimatologi Klas I (Bagian Sistem Data dan Informasi) Source : Climatology Station

(59)

Tabel 2.1.1 Banyaknya Desa/Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun Warga/ Rukun Kampung, dan Rukun Tetangga menurut Kecamatan Tahun 2009

Table Number of Villages, Subdistricts, by District 2009

Kecamatan Districts

Desa/Kelurahan

Ward/Village Lingkungan Dusun RW

(1) (2) (3) (4) (5) Mandai 6 6 16 12 Moncongloe 5 0 17 0 Maros Baru 7 11 13 22 Marusu 7 0 22 0 Turikale 7 31 0 60 Lau 6 19 6 30 Bontoa 9 3 34 6 Bantimurung 8 4 32 8 Simbang 6 0 21 0 Tanralili 8 2 30 4 Tompobulu 8 0 35 0 Camba 8 6 22 6 Cenrana 7 0 33 0 Mallawa 10 3 32 0 Jumlah Total 102 85 313 148

Sumber : Kantor Pemberdayaan Masyarakat Source : Society Deceit Office

(60)

Maros Regency in Figures 2010 18

Tabel 2.1.2 Banyaknya Desa/Kelurahan, menurut Kecamatan Tahun 2009

Table Number of Villages, Subdistricts, by District 2009

Kecamatan

Districts Desa Kelurahan Jumlah

(1) (2) (3) (4) Mandai 4 2 6 Moncongloe 5 0 5 Maros Baru 4 3 7 Marusu 7 0 7 Turikale 0 7 7 Lau 2 4 6 Bontoa 8 1 9 Bantimurung 6 2 8 Simbang 6 0 6 Tanralili 7 1 8 Tompobulu 8 0 8 Camba 6 2 8 Cenrana 7 0 7 Mallawa 10 0 10 Jumlah Total 80 22 102

Sumber : Kantor Pemberdayaan Masyarakat Source : Society Deceit Office

Gambar

Tabel  1.1.5  Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun 2009  Table  Distance from Capital of District to Villages, 2009
Tabel  1.1.7  Rata-rata Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009  Table    Average of Temperature and Relative Humadity by Months, 2009
Tabel  1.1.8  Rata-rata Tekanan Udara Setiap Bulan Tahun 2009  Table  Average of Atmospheric Pressure by Months, 2009
Tabel  2.4.1  Banyaknya Perkara yang Diterima dan Diselesaikan  menurut Bulan Tahun 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rosalia Setyaningsih. PEMBERDAYAAN GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PATIHAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN. Tesis, Manajemen Pendidikan,Pasca

Adapun nilai pendapatan yang telah dibukukan oleh perseroan pada akhir 2017 senilai Rp601 miliar, tumbuh 15% dari posisi Rp523 miliar pada periode yang sama tahun

Selanjutnya hasil analisis memperlihatkan bahwa variabel be- bas yang berpengaruh nyata ter- hadap peluang petani jambu mete untuk mengadopsi teknologi adalah

Sedangkan perolehan hasil pada analisis visual antar kondisi diantaranya adalah perubahan kecenderungan arah fase baseline (A) ke fase intervensi (B) adalah

Tuhan Yesus juga merasakan hidup dalam dunia berdosa, tapi Ia mengalahkan semua bujukan dan tawaran dosa dengan taat pada Allah. Maukah engkau juga

PUTRI MIDAI paling banyak memberikan tanggapan baik terdapat pada indicator yang ketiga yaitu tingkat pemogokan karyawan, dimana semua responden mengatakan bahwa mereka

Simpulan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah: (1) hasil uji kemampuan dasar diketahui bahwa sebagian besar dari ibu-ibu pengajian Delikrejosari Kelurahan Kalisegoro