Report on Export
Development
Daftar Isi
Contents
Prakata
Foreward
8
Visi dan Misi
Vision and Mission
6
Tujuan Strategis
Strategic Objectives
14
Rangkaian Peristiwa
Milestones
12
Tugas Pokok dan Fungsi
Main Duties and Functions
16
Struktur Organisasi
Organizational
Structure
20
Sasaran Strategis
Ditjen PEN
Strategic Goals of DGNED
24
28
Arah Kebijakan dan Strategi
Ditjen PEN
The Orientation of DGNED’s
Policy and Strategy
Kinerja Ekspor 2013
Export Performance
in 2013
36
30
Pengembangan Produk Ekspor dan
Ekonomi Kreatif
Export Product and Creative
Economy Development
66
Kegiatan Pengembangan
Ekspor Nasional Tahun 2013
National Export
Development Activities in
2013
60
Perwakilan Promosi dagang di
Dalam dan Luar Negeri
Domestic and Overseas Trade
Promotion Representative
Offices
68
Kerjasama Pengembangan Ekspor
Export Development
Cooperation
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor
Export Education and
Training
78
Pelayanan Dunia Usaha
Service for Business
Society
74
80
Penutup
Closing
Muhamad Lutfi
Menteri Perdagangan Minister of Trade
Bayu Krisnamurthi
Wakil Menteri Perdagangan Vice Minister of Trade
7
Report on Export Development 2013 - DGNEDVisi Kementerian Perdagangan
Perdagangan sebagai Sektor Penggerak
Pertumbuhan dan daya Saing Ekonomi serta
Pencipta Kemakmuran Rakyat yang
Berkeadilan.
Vision of Ministry of Trade
Trade as the driver of economic growth and
competitiveness as well as the creator of
equitability and prosperity for Indonesian
people.
Misi Ditjen PEN
Mengembangkan dan mempromosikan ekspor
non migas dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
Missions of DGNED
Developing and promoting the Indonesian
non-oil-and-gas export by conducting the following
activities:
1. Meningkatkan kinerja diversifikasi pasar
tujuan ekspor secara berkualitas.
2. Meningkatkan kinerja diversifikasi
produk ekspor secara berkualitas.
3. Meningkatkan pencitraan Indonesia ke
pasar internasional.
1. Improving the quality of diversification
in export target market performance.
2. Improving the quality of diversification
in export products performance.
3. Improving the image of Indonesia in the
international market.
7
Report on Export Development 2013 - DGNEDNus Nuzulia Ishak
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Director General of National Export Development
9
Report on Export Development 2013 - DGNED9
Report on Export Development 2013 - DGNEDDalam rangka peningkatan ekspor, kebijakan dan langkah-langkah yang ditempuh Kementerian Perdagangan c.q. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) diprioritaskan pada upaya perluasan pasar ekspor terutama ke pasar-pasar non tradisional (diversifikasi pasar) dengan mengintensifkan promosi ekspor, peningkatan akses informasi kepada dunia usaha khususnya UKM, pengembangan kelembagaan ekspor, serta usaha-usaha peningkatan kemampuan dan profesionalisme dunia usaha khususnya UKM untuk memasuki pasar global.
Neraca perdagangan Januari-Desember 2013 menunjukkan defisit sebesar USD 4,1 miliar yang terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 8,6 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 12,6 miliar. Surplus nonmigas di tahun 2013 meningkat 118,2% dibanding tahun lalu yang hanya mencapai USD 3,9 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor tahun sebelumnya yang mencapai nilai USD 190,03 miliar, nilai ekspor tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,93% menjadi USD 182,6 miliar. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD 149,1 miliar (turun 2% y.o.y) dan ekspor migas sebesar USD 32,6 miliar (turun 11,8% y.o.y).
In order to improve the export performance, Ministry of Trade c.q. Directorate-General of National Export Development (DGNED) is taking into account the policies and actions which are prioritized to expand the export market, particularly to non-traditional markets (market diversification). The efforts include intensifying export promotion; improving information access to business society, specifically to Small and Medium Sized Enterprises (SMEs); developing export institutions; and building the capacity and professionalism of Indonesian business society, particularly the SMEs in order to enter the global market.
The trade balance of January-December 2013 period showed a deficit of US$ 4.1 billion comprised of non-oil-and-gas surplus of US$ 8.6 billion and oil-and-gas deficit of US$ 12.6 billion. The non-oil-and-gas surplus in 2013 has increased 118.2% compared with last year’s which amounted to US$ 3.9 billion.
Compared to last year’s export value, this year’s export value had a decrease of 3.93%, from US$ 190.03 billion to US$ 182.6 billion. This value was comprising of non-oil-and-gas export amounting to US$ 149.1 billion (decreased 2% y.o.y) and oil-and-gas export amounting to US$ 32.6 billion (decreased 11.8% y.o.y).
Nilai ekspor nonmigas ke beberapa negara yang selama 2013 mengalami kenaikan signifikan antara lain Turki dengan kenaikan mencapai USD 172,8 juta, disusul Myanmar, Nigeria, Vietnam, Ukraina, dan Mesir yang mengalami kenaikan antara USD 88 juta sampai USD 154,8 juta. Demikian pula dengan ekspor nonmigas ke beberapa mitra dagang utama yang juga mengalami kenaikan signifikan yaitu India (USD 563,4 juta), Amerika Serikat (USD 491 juta), dan China (USD 418,1 juta).
Selain berkontribusi terhadap pencapaian nilai ekspor, program dan kegiatan yang dilakukan Ditjen PEN selama tahun 2013 juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah permintaan hubungan dagang dari pembeli asing kepada pelaku ekspor Indonesia, perwujudan kerjasama dalam bentuk Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Ditjen PEN dengan berbagai pihak dalam kerangka peningkatan ekspor nasional, perwujudan pelayanan informasi yang aktual baik secara daring (online) maupun luring (offline), serta hasil-hasil kegiatan lainnya.
Pada tahun 2013, Ditjen PEN telah melaksanakan kegiatan promosi dagang berupa partisipasi pada pameran dagang baik di luar (17 kegiatan) maupun di dalam negeri (7 kegiatan), penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013, dan pengiriman misi dagang (9 kegiatan).
The total non-oil-and-gas export value to several countries in 2013 which increased significantly were to Turkey (US$ 172.8 million), followed by Myanmar, Nigeria, Vietnam, Ukraine, and Egypt to which total value increased from US$ 88 million to US$ 154.8 million. Similarly, the total non-oil-and-gas export value to several main countries had also increased significantly. Those countries were India (US$ 563.4 million), USA (US$ 491 million), and China (US$ 418.1 million).
Not only contributing to the export value, the programs and activities conducted by DGNED during the yearof 2013 were also contributing to the increase of trade inquiries (from international buyers to Indonesian exporters); the embodiments of cooperation through Memorandum of Understanding between DGNED and various stakeholders in terms of national export development; the implementation of actual-information service, both online and offline; and other outputs.
In 2013, Ministry of Trade c.q. DGNED has conducted trade promotion activities such as participation in trade fairs both overseas (17 activities) and domestic (7 activities), organization of Trade Expo Indonesia 2013, and trade missions (9 activities).
11
Report on Export Development 2013 - DGNEDSelain itu, guna melayani dunia usaha, Ditjen PEN tetap membuka kantor ITPC di 19 kota di seluruh duina, mengembangkan marketing point di daerah perbatasan, membina Pusat Promosi dan Pelatihan Ekspor Daerah (P3ED) di 5 kota besar di Indonesia, serta membuka Customer Service Center (CSC).
Akhir kata, besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat, khususnya dalam memberikan gambaran kegiatan pengembangan promosi ekspor yang telah dilakukan Ditjen PEN sepanjang tahun 2013, baik bagi dunia usaha, instansi pemerintah, khalayak umum, maupun pihak-pihak lainnya. Semoga di tahun 2014 ini, kinerja Ditjen PEN makin meningkat seiring dengan tantangan perekonomian dan perdagangan yang makin berat dan kompleks.
Jakarta, Mei 2014
In addition, in order to serve the business society, DGNED has also opened the Indonesian Trade Promotion Centers in 19 cities around the world, has developed marketing points in border area, has supervised Regional Export Training Centers in 5 cities in Indonesia, and has opened the Customer Service Center.
In closing, we truly hope that this report could be useful for business society, other government institutions, and general public in order to portray the national export development activities managed by DGNED during the year of 2013. Hopefully in 2014 DGNED can improve its performance in order to face the global economic challenges which become harder and more complicated.
Jakarta, May 2014
Nus Nuzulia Ishak
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan
Director General of National Export Development Ministry of Trade
Dukungan terhadap pelaksanaan Java Jazz Festival 2013. Dukungan terhadap kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Kementerian Perdagangan, khususnya Ditjen PEN, dalam mendorong perkembangan industri kreatif skala nasional.
March 1, 2013
Pengiriman Misi Penjualan produk makanan dan minuman ke Kanada dan Amerika Serikat sekaligus partisipasi pada pameran SIAL Canada dengan agenda utama Forum Bisnis (Toronto dan Los Angeles), pertemuan bantuan teknis ekspor dengan Trade Facilitation Office Canada, dan kunjungan ke distributor/ importir produk makanan dan minuman Indonesia.
February 2, 2013
Pengiriman Misi Dagang ke Nigeria sebagaibagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden RI ke Nigeria dengan kegiatan utama: pertemuan bilateral, forum bisnis, penandatanganan MoU antara KADIN Indonesia dengan NACCIMA, dan courtesy call oleh para CEO dari kedua negara kepada Bapak Presiden RI.
Sending a trade mission to Nigeria as part of Presidential State Visit to Nigeria. The main programs included bilateral meeting, business forum, MoU signing between Indonesian Chamber of Commerce and NACCIMA, and courtesy call of CEOs from both countries to the Indonesian President.
Menyelenggarakan acara Indonesian Night di Ballroom Hotel Morosani, Davos - Swiss bekerjasama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan didukung oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bern, Swiss serta Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa – Swiss.
Ministry of Trade in cooperation with Indonesia Investment Coordinating Board and supported by Indonesian Embassy in Bern and Indonesian Permanent Mission in Geneva organized Indonesian Night at Morosani Hotel Ballroom in Davos – Switzerland.
24 Januari 2013
January 24, 2013
2 Februari 2013
February 2, 2013
Partisipasi pada MUBA Exhibition 2013 yang diselenggarakan di Exhibition Centre, Basel, Swiss yang berlangsung pada tanggal 22 Februari - 3 Maret, di mana pada penyelenggaraan tahun ini, Indonesia ditunjuk sebagai guest country
Participation in MUBA Exhibition 2013 held in Exhibition Centre, Basel, Switzerland from February 22 to March 3, 2013 in which Indonesia was appointed to be the guest country.
22 Februari 2013
1 Maret 2013
February 22, 2013
Rangkaian Peristiwa
Milestones
13
Report on Export Development 2013 - DGNEDParticipating in Java Jazz Festival 2013 as a manifestation of Ministry of Trade c.q. DGNED’s commitments to support the national creative industry development.
March 1, 2013
February 2, 2013
30 April 2013
April 30, 2013
Partisipasi pada Pameran ANUGA 2013 di Köln (Cologne), Jerman sekaligus menyelenggarakan Indonesian Business Forum dalam rangka memberikan dukungan dan fasilitasi kepada delegasi Indonesia serta meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Jerman.
5 Oktober 2013
October 5, 2013
Pembukaan Trade Expo Indonesia ke-28 tahun 2013. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 16 s.d. 20 Oktober 2012, bertempat di Jakarta International Expo, Kemayoran, dan dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia.
16 Oktober 2013
October 16, 2013
Sending a selling mission of food and beverages products to Canada and USA as well as participating in SIAL Canada. The main programs were business forums (in Toronto and Los Angeles), meeting with Trade Facilitation Office Canada, and visit to distributors or importers of Indonesian F&B products.
Participating in ANUGA 2013, the biggest international exhibition for food and beverages held in Cologne, Germany. At the same time, Indonesian Business Forum was held in order to support and facilitate the Indonesian Delegation to enhance the trade and investment relations between Indonesia and Germany.
Organizing the 28th Trade Expo Indonesia 2013. Being held from 16th to 20th of October 2012 at Jakarta International Expo, this event was officially opened by the Vice President of Republic of Indonesia.
Berpartisipasi pada Konferensi Tingkat Menteri WTO IX yang diselenggarakan di Bali pada 3-6 Desember 2013 dengan membuka Indonesian Souvenir and Gift Shop yang merupakan satu-satunya penyedia produk souvenir WTO dengan desain khusus yang telah mendapat persetujuan dari Sekretariat WTO.
Participating in The Ninth WTO Ministerial Meeting held in Bali from 3 to 6 December 2013 by opening the Indonesian Souvenir and Gift Shop which was the only official shop selling WTO souvenirs with special design that had been approved by the WTO Secretariat.
3 Desember 2013
December 3, 2013
SEPANJANG TAHUN 2013, DITJEN PEN
TELAH MENCATATKAN SEJUMLAH
PENCAPAIAN PENTING DALAM UPAYA
MEWUJUDKAN SASARAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL.
DURING 2013, DGNED HAS
RECORDED NUMBERS OF IMPORTANT
ACHIEVEMENTS IN ORDER TO REACH
THE STRATEGIC NATIONAL EXPORT
DEVELOPMENT GOALS.
15
Report on Export Development 2013 - DGNEDUntuk membangun daya saing yang
berkelanjutan, dilakukan optimalisasi
pemanfaatan seluruh potensi sumber
daya yang dimiliki bangsa serta
kemampuan untuk memanfaatkan
peluang-peluang yang ada di luar
maupun di dalam negeri.
Esensi daya saing yang berkelanjutan
terletak pada bagaimana menggerakkan
dan mengorganisasikan seluruh potensi
sumber daya produktif dalam rangka
pemenuhan kebutuhan dan permintaan
pasar.
Selama periode tahun 2010 – 2014,
tujuan strategis Ditjen PEN yang ingin
dicapai ialah
Peningkatan akses pasar ekspor dan
fasilitasi ekspor, serta peningkatan
daya saing ekspor melalui
peningkatan kualitas produk ekspor
dan peningkatan citra produk ekspor
Indonesia di pasar global.
To build the sustainable
competitiveness, the optimatization
of all national potential resources and
the opportunities, both in national and
international scope needs to be done.
The core of sustainable competitiveness
lies on the way we actuate and organize
all potential productive resources in
order to meet the market needs and
demands.
During the period of 2010 – 2014, the
strategic objectives of DGNED which will
be achieved are
The improvement of market access
and export facilities as well as the
improvement of export product
quality and Indonesian export product
image in the global market.
15
Report on Export Development 2013 - DGNED17
Report on Export Development 2013 - DGNEDMerujuk pada butir prioritas pembangunan nasional, Kementerian Perdagangan mempunyai tanggung jawab pada upaya-upaya terkait dengan peningkatan investasi, ekspor dan kesempatan kerja. Pada gilirannya, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) sebagai bagian dari Kementerian Perdagangan, bertugas melakukan koordinasi dan pembinaan di bidang pengembangan ekspor.
Terkait dengan tugas yang diemban, Ditjen PEN melaksanakan beberapa kegiatan antara lain membantu sektor swasta secara terus menerus melalui promosi dagang, baik yang dilakukan di dalam negeri maupun di luar negeri, di mana promosi merupakan salah satu alternatif solusi untuk meningkatkan kapasitas perdagangan, investasi dan pariwisata internasional.
Pada tahun 2013, Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN telah melaksanakan kegiatan promosi dagang berupa partisipasi pada pameran dagang baik di luar maupun di dalam negeri, penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2013, dan pengiriman misi dagang sebagai berikut:
• Pameran luar negeri: 17 pameran dagang,
antara lain Pasar Malam Indonesia Den Haag (Belanda), Vietnam Life Style, Las Vegas Market (Amerika Serikat), The Big Five Show (Persatuan Emirat Arab), dll. Kegiatan ini secara keseluruhan melibatkan 351 perusahaan dengan nilai transaksi total sebesar USD 34,09 juta.
Referring to the national development priority, Ministry of Trade is tasked with the responsibilities to the improvement of investment, export, and job opportunities. Directorate General of National Export Development (DGNED) as a part of Ministry of Trade is tasked with the responsibilities in terms of export development coordination and supervision.
Due to its responsibilities in export development, DGNED is conducting some activities such as assisting the private sectors in a consecutive manner through trade promotion, either in domestic or in overseas, since promotion is one of the alternatives to increase the capacity of trade, investment, and tourism.
In 2013, Ministry of Trade c.q. DGNED has conducted trade promotion activities such as participation in trade fairs both overseas and domestic, organization of Trade Expo Indonesia 2013, and trade missions as follow:
• Overseas Exhibitions: 17 trade fairs, such as Pasar Malam Indonesia (Indonesian Night Fair) in The Hague (the Netherlands), Vietnam Lifestyle Trade Fair, Las Vegas Market (USA), The Big Five Show (Uni Arab Emirates), etc. DGNED has involved 351 companies to participate in these exhibitions and reached a total transaction value amounting to US$ 34.09 million.
17
Report on Export Development 2013 - DGNEDPrioritas
Pembangunan Nasional
The National
• Pameran dalam negeri : 7 pameran dagang,
antara lain IFFINA, INACRAFT, Mutumanikam Nusantara Indonesia, Pameran Piranti Saji, dll. Kegiatan tersebut telah mengikutsertakan 95 UKM dengan transaksi sebesar USD 480.805 dan Rp 1,87 miliar. Selain itu, Ditjen PEN juga berpartisipasi pada Konferensi Tingkat Menteri WTO IX di Bali dengan menampilkan WTO Indonesian Souvenir Shop yang mengikutsertakan 10 UKM dan mencatat nilai transaksi sebesar Rp 272.148.250,-.
• Trade Expo Indonesia 2013: TEI 2013 diikuti oleh 1.511 peserta dan mendatangkan lebih dari 9.000 buyer serta berhasil mencapai transaksi sebesar USD 1,82 miliar. Nilai transaksi TEI 2013 mengalami peningkatan sebesar 82% bila dibandingkan dengan hasil capaian transaksi pada TEI 2012 yaitu sebesar USD 1 miliar. Nilai transaksi TEI 2013 sebesar 1,82 miliar terdiri dari transaksi produk sebesar USD 692,20 juta (37,91%), transaksi jasa sebesar USD 65,90 juta (3,61%), dan investasi sebesar USD 1,07 miliar (58,49%).
• Misi Dagang: 9 Misi Dagang, yaitu ke Nigeria, Arab Saudi, Eropa Barat (Jerman dan Hungaria), Amerika Utara (Amerika Serikat dan Kanada), Kazakhstan, Eropa Timur (Ukraina dan Romania), Amerika Selatan (Brazil dan Peru), Afrika Bagian Selatan (Senegal dan Gambia), dan Pakistan. Seluruh kegiatan misi dagang tersebut mengikutsertakan 65 perusahaan. Tiga di antaranya berhasil memperoleh transaksi langsung, yaitu misi dagang ke Pakistan (USD 26,57 juta), Amerika Serikat dan Kanada (USD 4,5 juta), serta Senegal dan Gambia (USD 800 ribu).
Diharapkan langkah-langkah ini dapat mewujudkan peningkatan investasi dan ekspor yang pada
• Domestic Exhibitions: 7 trade fairs, such as IFFINA, INACRAFT, Mutumanikam Nusantara Indonesia (Indonesian International Jewelry Fair), Pameran Piranti Saji (Tableware Expo), etc. These activities involved 95 SMEs and reached a total transaction amounting to US$ 480,805 and IDR 1.87 billion. In addition, DGNED also participated in WTO 9th Ministerial Conference in Bali by opening the WTO Indonesian Souvenir Shop in which 10 SMEs joined and reached a total transaction amounting to IDR 272 million.
• Trade Expo Indonesia 2013: TEI 2013 was attended by 1,511 exhibitors and bringing in more than 9,000 buyers. The total transaction value reached in this event was amounting to USD 1.82 billion, which increased 82% compared to last year’s value (US$ 1 billion). This year’s total value was comprising of product purchase (US$ 692.20 million or 37.91%), transaction in services (US$ 65.90 million or 3.61%), and investment (US$ 1.07 billion or 58.49%).
• Trade Mission: 9 missions, to Nigeria, Saudi Arabia, Western Europe (Germany and Hungary), North America (USA and Canada), Kazakhstan, Eastern Europe (Ukraine and Romania), South America (Brazil and Peru), Southern Africa (Senegal and Gambia), and Pakistan. These trade missions involved 65 companies in which three of them have successfully obtained direct transaction. Those were trade missions to Pakistan (US$ 26.57 million), to USA and Canada (US$ 4.5 million), and to Senegal and Gambia (US$ 800,000).
Actions taken by DGNED were expected to be capable of increasing the investment and export
1 2 3 2 Trade Expo Indonesia 2013 Trade Expo Indonesia 2013 3 Misi dagang ke Nigeria Trade mission to Nigeria 1 INACRAFT 2013 INACRAFT 2013
19
Report on Export Development 2013 - DGNEDakhirnya akan berdampak pada kesempatan kerja yang semakin luas dan kesejahteraan bangsa.
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) merupakan unsur pelaksana tugas di bidang pengembangan ekspor nasional yang menjadi ujung tombak Kementerian Perdagangan di bidang Ekspor dan bertanggung jawab kepada Menteri Perdagangan.
Ditjen PEN mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkoordinasian dan pembinaan di bidang pengembangan ekspor nasional. Dalam melaksanakan tugas pokok, Ditjen PEN menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Penyiapan perumusan kebijakan Kementerian di bidang pengembangan ekspor nasional; b. Pelaksanaan Kebijakan di bidang
pengembangan ekspor nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pengembangan ekspor nasional;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan ekspor nasional; e. Pelaksanaan administrasi Ditjen.
which will benefit the nation through wider job opportunities and greater national welfare. Directorate General of National Export Development (DGNED) is one element of executives in national export development field which becomes the Ministry of Trade frontier in the field of export and is responsible to the Minister of Trade.
DGNED’s main duties are coordinating and supervising in terms of national export
development. In order to carry out the main duties, DGNED performed the following functions:
a. Setting up the Ministry’s policy formulation in
the field of national export development;
b. Implementing the policy in the field of
national export development in accordance with applied laws and regulation;
c. Formulating the standards, norms, guidelines,
criteria and procedures in the field of national export development;
d. Providing technical supervisions and
evaluation in the field of national export development;
e. Conducting the administration of DGNED.
4 5
Tugas Pokok dan Fungsi
Main Duties and
Functions
4 Misi dagang ke Eropa Timur (Ukrania dan Romania)
Trade mission to Eastern Europe (Ukraine and Romania)
5 Misi dagang ke Pakistan
21
Report on Export Development 2013 - DGNED21
Report on Export Development 2013 - DGNEDDirektorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
(Ditjen PEN) dipimpin oleh seorang Direktur
Jenderal yang dibantu oleh seorang Sekretaris
Direktorat Jenderal; 4 (empat) Direktur yang terdiri
dari Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi
Ekspor, Direktur Pengembangan Produk Ekspor,
Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, dan
Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor; serta
seorang Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan
Ekspor Indonesia.
The Organizational Structure of DGNED
Directorate General of National Export Development
(DGNED) is led by a Director General which is
supported by a Secretary of Directorate General;
four Directors: Director of Market Development
and Export Information, Director of Export Product
Development, Director of Promotion and Branding
Development, Director of Export Development
Cooperation; and a Head of Indonesian Export
Training Center.
Struktur Organisasi
Ditjen PEN
Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) dipimpin oleh seorang Direktur Jenderal yang dibantu oleh seorang Sekretaris Direktorat Jenderal; 4 (empat) Direktur yang terdiri dari Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktur Pengembangan Produk Ekspor, Direktur Pengembangan Promosi dan Citra, dan Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor; serta seorang Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia.
Sekretariat
Memiliki tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat JenderaI.
Direktorat Pengembangan Pasar
dan Informasi Ekspor
Memiliki tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pengembangan pasar dan informasi ekspor.
Direktorat Pengembangan Produk
Ekspor
Memiliki tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pengembangan daya saing produk ekspor dan ekonomi kreatif.
The Organizational Structure of
DGNED
Directorate General of National Export
Development (DGNED) is led by a Director General which is supported by a Secretary of Directorate General; four Directors: Director of Market Development and Export Information, Director of Export Product Development, Director of Promotion and Branding Development, Director of Export Development Cooperation; and a Head of Indonesian Export Training Center.
Secretariat
Tasked with responsibilities to provide services both technically and administratively to all units within the Directorate General of National Export Development.
Directorate of Market Development
and Export Information
Tasked with responsibilities to formulate policies, to standardize, to provide technical supervisions, and to evaluate in the field of market development and export information.
Directorate of Export Product
Development
Tasked with responsibilities to formulate policies, to standardize, to provide technical supervisions, and to evaluate in the field of export product development and creative economy.
23
Report on Export Development 2013 - DGNEDNus Nuzulia Ishak
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Director General of National Export Development
Indrasari Wisnu Wardhana
Sekretaris Ditjen PEN Secretary of DGNED
Ari Satria
Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor Director of Market Development and Export Information
Dody Edward
Direktur Pengembangan Produk Ekspor Director of Export Product Development
Pradnyawati
Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Director of Promotion and Branding Development
Gatot Prasetyo Adjie
Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Director of Export Development Cooperation
Simon Zelotes
Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia
Head of Indonesian Export Training Center
Directorate of Promotion and
Branding Development
Tasked with responsibilities to formulate policies, to standardize, to provide technical supervisions, and to evaluate in the field of promotion and image development.
Directorate of Export
Development Cooperation
Tasked with responsibilities to set up the policy formulation; to conceptualize and to coordinate the program implementation in terms of export development cooperation with international bodies, international trade promotion organizations, other nations, and other government or non-government institutions; to monitor and to assess the implementation of the programs.
Indonesian Export
Training Center
Tasked with responsibilities to organize and to coordinate the export education and training program for business society and public.
Direktorat Pengembangan Promosi
dan Citra
Memiliki tugas melaksanakan perumusan kebijakan, standardisasi dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pengembangan promosi dan citra.
Direktorat Kerjasama
Pengembangan Ekspor
Memiliki melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penyusunan dan koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan kerjasama di bidang pengembangan ekspor dengan badan dunia, organisasi promosi perdagangan Internasional, antar negara, dan/atau dengan lembaga pemerintahan dan lembaga non pemerintahan, serta pemantauan dan penilaian atas pelaksanaannya.
Balai Besar Pendidikan
dan Pelatihan Ekspor Indonesia
Memiliki tugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan pendidikan dan pelatihan ekspor untuk dunia usaha dan masyarakat.
2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 7 1
25
Report on Export Development 2013 - DGNEDEsensi daya saing yang berkelanjutan terletak pada bagaimana menggerakkan dan mengorganisasikan seluruh potensi sumber daya produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan permintaan pasar. Untuk membangun daya saing yang berkelanjutan dilakukan optimalisasi pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang dimiliki serta kemampuan untuk memanfaatkan peluang-peluang perdagangan sekecil apapun.
Sasaran strategis Ditjen PEN yang ingin dicapai selama periode lima tahun ke depan adalah:
1. Meningkatnya diversifikasi pasar ekspor melalui ketersediaan informasi pasar tujuan ekspor.
Tujuan strategi ini ialah untuk mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negara-negara tertentu (negara-negara tradisional AS, Jepang, EU dan Singapura) dan membuka pasar tujuan ekspor yang potensial lainnya yaitu China, India, Malaysia, Korea, wilayah Asia Tengah, Timur Tengah dan Afrika, Eropa Timur serta Amerika Latin.
2. Meningkatkan Kinerja Pelayanan Promosi dan Pencitraan Indonesia.
Tujuan strategi ini ialah upaya pencitraan produk ekspor Indonesia sebagai salah satu dimensi pencitraan Indonesia untuk mendorong peningkatan ekspor non migas secara keseluruhan. Aktivitasnya meliputi pameran luar dan dalam negeri, Trade Expo Indonesia, Promosi terpadu (tourism, trade, and investment/TTI), ITPC dan lainnya.
The essence of sustainable competitiveness lies on the way of mobilization and organization all potential productive resources in order to meet the market needs and demands. In order to build the sustainable competitiveness, the optimization of all national potential resources and opportunities needs to be done.
The strategic goals of DGNED that will be reached during the next five years are:
1. Increasing export market diversification by providing information on export
destination.
The purpose of this strategy is to decrease dependency on traditional market destination such as USA, Japan, EU countries and Singapore, and to expand the market to other potential destination such as China, India, Korea, Central Asia, Middle East, Africa, Eastern Europe and Southern America.
2. Improving the performance of promotion service and Indonesian branding.
The purpose of this strategy is to improve the image of Indonesian export products as one of dimensions in Indonesian branding in order to boost the non-oil-and-gas export in general. The activities include participation in both foreign and domestic trade fairs, organizing Trade Expo Indonesia, integrated promotion (tourism, trade and investment), ITPC, etc.
25
Report on Export Development 2013 - DGNEDSasaran Strategis
Strategic Goals
3. Meningkatnya diversifikasi produk ekspor melalui peningkatan kinerja
pengembangan produk ekspor dan ekonomi kreatif.
Tujuan strategi ini ialah melakukan upaya diversifikasi produk dengan meningkatkan kontribusi ekspor komoditi di luar 10 produk utama terhadap total ekspor non migas. Produk yang akan dikembangkan ialah produk yang berbasis ekonomi kreatif (kerajinan, musik, fesyen, dan desain), pengembangan desain, dukungan penciptaan kemasan, merk dan jalur distribusi.
4. Meningkatnya daya saing pelaku ekspor melalui peningkatan kinerja pelatihan ekspor.
Maksud dari strategi ini adalah meningkatkan kapasitas dan kapabilitas serta wawasan pelaku ekspor sebagai bagian dari upaya peningkatan daya saing pelaku ekspor. Adapun perwujudan strategi ini adalah melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan pelatihan yang mencakup berbagai hal terkait dengan ekspor.
3. Increasing export product diversification by improving the performance of export product and creative economy development.
The purpose of this strategy is to diversify the export products by increasing the contribution of export commodity excluding the 10 main product category to the non-oil-and-gas export in total. Things that will be developed are creative economy-based products (handicrafts, music, fashion and design), design development and packaging design as well as brand and distribution channel.
4. Increasing the competitiveness of exporters by improving the performance of export training.
The purpose of this strategy is to improve the capacity and capability as well as the insight of exporters as an effort in increasing the exporters’ competitiveness. The manifestation of this strategy is the organization of various training activities covering a range of topics related to export development.
1 2 3
1 Pelatihan Kemasan Handicraft untuk Ekspor
Training in Handicraft Packaging for Export
2 Pelatihan Prosedur Ekspor
Training in Export Procedure
3 Pelatihan Akses dan Survey Pasar Ekspor melalui Internet
Training in Export Market Access and Survey through Internet
27
Report on Export Development 2013 - DGNEDSasaran Strategis
Ditjen PEN
Strategic Goals
of DGNED
29
Report on Export Development 2013 - DGNEDArah kebijakan perdagangan luar
negeri adalah meningkatkan daya
saing produk ekspor non migas,
serta untuk mendorong peningkatan
diversifikasi pasar tujuan ekspor
dan keberagaman produk ekspor,
meliputi promosi perdagangan (trade
promotion), diplomasi perdagangan
(trade diplomacy), fasilitasi perdagangan
(trade facilitation) dan pengamanan
perdagangan internasional (trade
defense).
Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen PEN
merupakan refleksi dari Arah Kebijakan
dan Strategi Kementerian Perdagangan
yang secara simultan berinteraksi
dengan para pemangku kepentingan
(stakeholder).
The orientation of foreign trade policy
is to increase the competitiveness of
non-oil-and-gas export products as
well as to expand the diversification of
export destination and export product
variety, including trade promotion, trade
diplomacy, trade facilitation and trade
defense.
The Orientation of DGNED’s Policy and
Strategy is reflecting the Orientation of
Ministry of Trade’s Policy and Strategy
which interacts simultaneously with the
stakeholders.
29
Report on Export Development 2013 - DGNEDArah Kebijakan dan
Strategi Ditjen PEN
Orientation of DGNED’s
Policy and Strategy
31
Report on Export Development 2013 - DGNEDNeraca perdagangan Januari-Desember 2013 menunjukkan defisit sebesar USD 4,1 miliar yang terdiri dari surplus nonmigas sebesar USD 8,6 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 12,6 miliar. Surplus nonmigas di tahun 2013 meningkat 118,2% dibanding tahun lalu yang hanya mencapai USD 3,9 miliar.
Jika dibandingkan dengan nilai ekspor tahun sebelumnya yang mencapai nilai USD 190,03 miliar, nilai ekspor tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,93% menjadi USD 182,6 miliar. Ekspor tersebut terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD 149,1 miliar (turun 2% y.o.y) dan ekspor migas sebesar USD 32,6 miliar (turun 11,8% y.o.y).
Nilai ekspor nonmigas ke beberapa negara yang selama 2013 mengalami kenaikan signifikan antara lain Turki dengan kenaikan mencapai USD 172,8 juta, disusul Myanmar, Nigeria, Vietnam, Ukraina, dan Mesir yang mengalami kenaikan antara USD 88 juta sampai USD 154,8 juta. Demikian pula dengan ekspor nonmigas ke beberapa mitra dagang utama yang juga mengalami kenaikan signifikan yaitu India (USD 563,4 juta), Amerika Serikat (USD 491 juta), dan China (USD 418,1 juta).
Produk ekspor dengan nilai ekspor terbesar selama tahun 2013 adalah bahan bakar mineral; lemak & minyak hewan/nabati; mesin/peralatan listrik; karet & barang dari karet; bijih, kerak & abu logam; mesin-mesin/pesawat mekanik; kendaraan dan bagiannya; pakaian jadi bukan rajutan; alas kaki; dan berbagai produk kimia. Adapun produk ekspor yang mengalami kenaikan ekspor terbesar (USD) selama tahun 2013 adalah bijih, kerak & abu logam; alas kaki; bubur kayu/pulp; kayu dan barang dari kayu; pakaian jadi bukan rajutan; tembakau; daging dan ikan olahan; pupuk; kapal laut; serta ikan dan udang.
The trade balance of January-December 2013 period showed a deficit of US$ 4.1 billion comprised of non-and-gas surplus of US$ 8.6 billion and oil-and-gas deficit of US$ 12.6 billion. The non-oil-and-gas surplus in 2013 has increased 118.2% compared with last year’s which amounted to US$ 3.9 billion. Compared to last year’s export value, this year’s export value had a decrease of 3.93%, from US$ 190.03 billion to US$ 182.6 billion. This value was comprising of non-oil-and-gas export amounting to US$ 149.1 billion (decreased 2% y.o.y) and oil-and-gas export amounting to US$ 32.6 billion (decreased 11.8% y.o.y).
The total non-oil-and-gas export value to several countries in 2013 which increased significantly were to Turkey (US$ 172.8 million), followed by Myanmar, Nigeria, Vietnam, Ukraine, and Egypt in which total value increased from US$ 88 million to US$ 154.8 million. Similarly, the total non-oil-and-gas export value to several main countries had also increased significantly. Those countries were India (US$ 563.4 million), USA (US$ 491 million), and China (US$ 418.1 million).
The most exported products in terms of export value in 2013 were mineral fuel; fats & oils (animal/ vegetable); machine/electrical equipments; rubber & rubber products; ore, crust & mineral ash; machines/mechanical aircraft; automotives & its components; non-woven garments; footwear; and various chemical products. In addition, the export products whose value (growth) increased significantly were ore, crust & mineral ash; footwear; woodpulp; wood & wood products; non-woven garments; tobacco; processed meat & fish; fertilizer; ships; and fish & shrimps.
31
Report on Export Development 2013 - DGNEDEkspor non migas Indonesia masih
tergantung pada 5 negara pasar
tujuan ekspor utama
Pada periode Januari-Desember 2013, konsentrasi ekspor non-migas Indonesia di lima negara tujuan utama yakni RRT, Jepang, Amerika Serikat, India dan Singapura mengalami peningkatan sebesar 1,78%, dari 49,53% di tahun 2012 menjadi 50,59%. Semakin besarnya rasio konsentrasi penguasaan pasar (CR5), menunjukkan kurang terdiversifikasinya pasar tujuan ekspor. Jika dibandingkan dengan target yang ingin dicapai yakni sebesar 47%, realisasi tahun 2013 hanya mencapai 92,36%. Realisasi ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar ekspor non-migas Indonesia masih terkonsentrasi pada 5 (lima) negara yang disebutkan di atas.
Sejalan dengan peningkatan nilai ekspor non-migas Indonesia ke sejumlah negara mitra dagang utama, nilai ekspor ke beberapa negara tujuan ekspor nontradisional (emerging market) juga mengalami kenaikan. Negara-negara tersebut antara lain negara-negara di kawasan Afrika, Asia Selatan, Asia Tengah, Amerika Tengah, dan Amerika Latin. Khusus di kawasan Asia Tenggara, peluang ekspor Indonesia akan semakin terbuka lebar dengan adanya ASEAN Free Trade Agreement (AFTA).
Indonesia’s non-oil-and-gas exports
were still dependent on 5 major export
destination countries
During the period of January-December 2013, concentration ratio of Indonesia’s non-oil-and-gas exports in five major destination countries: PRC, Japan, USA, India and Singapore has increased 1.78%, from 49.53% in 2012 to 50.59%. The large concentration ratio of market share (CR5) indicates that export destination market is less diversified. Compared to target that should be achieved amounting to 47%, realization of year 2013 was only 92.36%. This realization was also showing that majority of Indonesia’s non-oil-and-gas exports were still concentrated on the five countries mentioned above.
In parallel with the increase of Indonesia’s non-oil-and-gas export value to main countries, the export value to several emerging markets has increased as well. Those markets/countries were countries in Africa region, South Asia, Central Asia, Central America and South America. In particular, the Indonesia’s export opportunity will be widely opened due to the ASEAN Free Trade Agreement (AFTA).
33
Report on Export Development 2013 - DGNEDKinerja Ekspor 2013
Export Performance
In 2013
Ekspor terbesar Indonesia ke negara nontradisional di antaranya ke Vietnam, Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab, Turki, Brazil, Pakistan, Afrika Selatan, Mesir, Bangladesh, Federasi Rusia, Ukraina, dan Meksiko.
In terms of emerging markets, Indonesia’s biggest exports were destined to Vietnam, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Turkey, Brazil, Pakistan, South Africa, Egypt, Bangladesh, Russian Federation, Ukraine, and Mexico.
Diversifikasi produk sebagai salah satu
strategi pengembangan ekspor
non migas
Selain diversifikasi negara tujuan ekspor, Indonesia juga melakukan diversifikasi produk ekspor. Diversifikasi produk ekspor ditujukan untuk mengurangi ketergantungan ekspor Indonesia pada produk tertentu. Semakin banyak pilihan produk Indonesia yang diekspor maka akan semakin menguatkan posisi Indonesia di kancah perdagangan internasional. Adapun saat ini, Kementerian Perdagangan telah menetapkan 10 jenis produk yang disebut sebagai 10 produk utama, dengan nilai ekspor tertinggi dibandingkan produk-produk lainnya.
Produk-produk tersebut adalah tekstil dan produk tekstil, produk elektronik, karet dan produk karet, sawit, produk hasil hutan, alas kaki, otomotif, udang, kakao, dan kopi.
Pada tahun 2013, Kementerian Perdagangan menargetkan kontribusi ekspor di luar 10 produk utama sebesar 53%. Adapun capaian pada tahun 2013 (Jan-Nov) menunjukkan bahwa kontribusi ekspor non-migas di luar 10 produk utama mencapai USD 73,63 miliar atau dengan kontribusi sebesar 54%.
Product diversification as one of the
strategies in developing the
non-oil-and-gas exports
In addition to export destination diversification, Indonesia is also diversifying the export products. This effort is aimed to reduce the dependency on specific Indonesia’s export products. The more alternatives of Indonesia’s products being exported, the stronger Indonesia’s position in the international trade arena. Recently, Ministry of Trade has determined 10 product categories named as 10 main products in which the export values are the highest among other products.
Those products are textile & textile products, electronics, rubber & rubber products, palm oil, forest products, footwear, automotive, shrimps, cocoa, and coffee.
In 2013, Ministry of Trade was targeting the export contribution excluding the 10 main products as big as 53%. In 2013 (Jan-Nov), the contribution of non-oil-and-gas exports excluding the 10 main products was amounting to US$ 73.63 billion or 54% of the total value.
35
Report on Export Development 2013 - DGNEDJika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, capaian ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,97%, di mana pada periode Januari s.d. November 2012 kontribusi ekspor di luar 10 produk utama mencatatkan nilai sebesar USD 74,56 miliar yang berkontribusi sebesar 53,03% dengan tingkat capaian sebesar 96,42% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar 55%.
Compared with the previous year, this achievement showed an increase of 0.97% in which during the period of January to November 2012, contribution of the same commodity amounted to US$ 74.56 billion or 53.03% of the total value.
Kinerja Ekspor 2013
Export Performance
In 2013
37
Report on Export Development 2013 - DGNEDKegiatan promosi dagang yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan melalui Ditjen PEN
dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dan frekuensi kontak serta kontrak dagang antara eksportir Indonesia dengan pembeli luar negeri, sekaligus meningkatkan peran dunia usaha dalam penetrasi pasar dan promosi ekspor. Kegiatan promosi yang dilakukan terdiri dari pameran internasional baik luar negeri maupun dalam negeri, Trade Expo Indonesia, dan pengiriman misi dagang.
Trade promotion activities organized by Ministry of Trade c.q. DGNED are intended to increase the number and frequency of both trade contact and trade contract between Indonesian exporters and international buyers as well as to enhance the role of business society in market penetration and export promotion. Those promotion activities consist of both overseas and domestic international trade fairs, Trade Expo Indonesia, and trade missions.
37
Report on Export Development 2013 - DGNEDPromosi dagang dimaksudkan
untuk meningkatkan peran
dunia usaha dalam penetrasi
pasar ekspor
Trade
promotion
is
intended to enhance the
role of business society in export
market penetration
PARTISIPASI PADA
PAMERAN LUAR NEGERI
MUBA Exhibition 2013 – Basel, SwissMUBA Exhibition 2013 diselenggarakan di Exhibition Centre, Basel, Swiss yang berlangsung pada tanggal 22 Februari - 3 Maret 2013 dengan menempati area seluas 75.000 m². Estimasi jumlah pengunjung yang hadir pada saat pameran yaitu 20.000 pengunjung pada hari kerja dan 30.000 pada akhir pekan. Pada penyelenggaraan tahun ini, Indonesia ditunjuk sebagai guest country.
Paviliun Indonesia tampil dengan desain spesial bertemakan “Remarkable Indonesia” menempati area seluas 2.000 m² pada Hall 1.1/B50 Messe Basel. Paviliun yang terselenggara sebagai hasil kerja sama antara Kementerian Perdagangan, Kedutaan Besar RI di Bern, Perutusan Tetap RI di Jenewa, serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini memfasilitasi 48 peserta yang terdiri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), 13 usaha kecil dan menengah dari Pemprov Jawa Timur, serta 33 perusahaan menengah besar.
Pada partisipasinya ini, Paviliun Indonesia yang menyajikan aneka macam produk mulai dari furnitur, kerajinan, fesyen, perhiasan, makanan, pertunjukan budaya, peluang investasi, dan destinasi wisata menarik minat banyak pengunjung untuk berkunjung ke Paviliun Indonesia.
Pengunjung yang hadir ke paviliun Indonesia tidak kurang dari 7.600 orang berasal dari negara Swiss, Jerman, Italia, Prancis, India, dan negara Eropa lainnya.
Selain menampilkan berbagai produk dan destinasi wisata, Paviliun Indonesia juga mengadakan
PARTICIPATION IN
OVERSEAS EXHIBITIONS
MUBA Exhibition 2013 – Basel, Switzerland
MUBA Exhibition 2013 was held in Exhibition Centre, Basel, Switzerland from February 22to March 3, 2013 on an area 75,000m2. The number of visitors on weekdays was estimated amounting to 20,000 people while on weekend it was estimated amounting to 30,000 people. In this year’s event, Indonesia was appointed to be the guest country.
“Remarkable Indonesia” was a theme of Indonesian Pavilion which was specially designed and occupied an area of 2,000m2 in Hall 1.1/B50 Messe Basel. This pavilion was held as a cooperation among Ministry of Trade, Embassy of Indonesia in Bern, Permanent Mission of the Republic of Indonesia to United Nations and Other International Organizations in Geneva, and Provincial Government of East Java. Indonesian Pavilion facilitated 48 exhibitors consisting of Indonesia Investment Coordinating Board, Ministry of Tourism and Creative Economy, 13 SMEs from East Java Province, and 33 medium-large companies.
Indonesian Pavilion displayed various products such as furniture, handicrafts, fashion, jewelry, and food as well as cultural performance, investment opportunity, and tourist destination. More than 7,600 people were visiting Indonesian Pavilion. Those were from India, Switzerland, Germany, Italy, France, and other European countries.
Indonesian Pavilion also organized other supporting activities such as business matching,
1
1 MUBA Exhibition 2013 diselenggarakan di Exhibition Centre, Basel, Swiss
MUBA Exhibition 2013 was held in Exhibition Centre, Basel, Switzerland
39
Report on Export Development 2013 - DGNEDkegiatan pendukung seperti business matching, networking dinner, peragaan busana, penyajian kuliner Indonesia, pertunjukan budaya, workshop membatik, demo tenun, dan pembuatan anyaman kerajinan rotan.
Selama 10 hari pameran, total transaksi yang berhasil diraih sebanyak USD 2.177.825 yang terdiri dari USD 401.952 berupa transaksi retail dan USD 1.775.873 transaksi kontak dagang. Permintaan dagang diperoleh dari pembeli yang berasal dari Swiss, Prancis, Jerman, Italia, dan India.
Produk yang banyak diminati antara lain: furnitur, mangkok kayu, aneka hiasan dari kayu, tas rotan, tenun ikat, perhiasan perak dan mutiara, bahan makanan organik, lampu hias dari kulit kerang dan bahan alami, produk ramah lingkungan dari bahan tapioka, pakaian jadi, selendang batik, tas batik dan aneka produk lainnya.
Pasar Malam Indonesia (PMI) 2013 – Den Haag, Belanda
Kegiatan Pameran Pasar Malam Indonesia (PMI) berlangsung pada tanggal 20-24 Maret 2013 di lapangan Malieveld, Den Haag-Belanda. Kementerian Perdagangan c.q. Ditjen PEN kembali berpartisipasi dengan menampilkan Paviliun DJPEN Kementerian Perdagangan yang mengangkat tema “Trade with Remarkable Indonesia”.
Adapun 15 perusahaan UKM yang menempati Paviliun DJPEN yaitu: UD Mekarsari, Yuasafood Berkah Makmur, Matahari Embroidery, Batik Chic, PT. Pertiwi Alam Jaya, A.N. Collection, PT.Shafira Laras Persada, Srikandi Craft & Jewellry, Seko Busana, CV. Ersa Guna dan PT. Usaha Fitria Investindo.
networking dinner, fashion show, Indonesian culinary presentation, cultural performance, batik workshop, tenun demo, and rattan wickerwork workshop.
From ten days of exhibition, the total transaction value recorded was amounting to US$ 2,177,825 including the retail transactions of US$ 401,952 and trial order transactions of US$ 1,775,873. Inquiries were coming from buyers in Switzerland, France, Germany, Italy, and India.
The most demanded products were fruniture, wooden bowl, various ornaments made of wood, rattan bags, tenun ikat, silver and pearl jewelry, organic food stuff, decorative lamp made of clamshell, eco-friendly products (made of tapioca), garments, batik scarf, batik bag, and others.
Pasar Malam Indonesia (PMI/Indonesian Night Fair) 2013 – The Hague, the Netherlands
Pasar Malam Indonesia (PMI) 2013 was held on March 20-24, 2013 in Malieveld Field, The Hague, the Netherlands. Ministry of Trade c.q. DGNED participated by presenting Pavilion of DGNED with theme “Trade with Remarkable Indonesia”.
There were 15 SMEs occupying the DGNED Pavilion such as UD Mekarsari, Yuasafood Berkah Makmur, Matahari Embroidery, Batik Chic, PT. Pertiwi Alam Jaya, A.N. Collection, PT.Shafira Laras Persada, Srikandi Craft & Jewellry, Seko Busana, CV. Ersa Guna, and PT. Usaha Fitria Investindo.
2 3
Kegiatan Pengembangan
Ekspor Nasional
Tahun 2013
National Export
Development
Activities in 2013
2 Paviliun Indonesia tampil dengan desain spesial bertemakan “Remarkable Indonesia” menempati area seluas 2.000 m² pada Hall 1.1/ B50 Messe Basel.
“Remarkable Indonesia” was a theme of Indonesian Pavilion which was specially designed and occupied an area of 2,000m2 in Hall 1.1/B50 Messe Basel.
3 Pengunjung yang hadir ke paviliun Indonesia tidak kurang dari 7.600 orang berasal dari negara Swiss, Jerman, Italia, Prancis, India, dan negara Eropa lainnya.
More than 7,600 people were visiting Indonesian Pavilion. Those were from India, Switzerland, Germany, Italy, France, and other European countries.
Selama pelaksanaan kegiatan, nilai transaksi yang diperoleh peserta Paviliun DJPEN adalah sebesar € 281.492, terdiri dari transaksi ritel sebesar € 41.265 dan transaksi trial order sebesar € 240.227. Selain transaksi tersebut juga terdapat beberapa permintaan dari calon pembeli potensial terhadap produk peserta yang difasilitasi oleh DJPEN, baik yang berasal dari Belanda maupun dari negara sekitar seperti Belgia dan Yunani. Salah satunya adalah PT. Pertiwi Alam Jaya (alumnus pelatihan BBPPEI) yang mendapat permintaan dari kontraktor asal Belanda untuk membuat pipa dari sabut kelapa kombinasi kardus.
Lifestyle Vietnam 2013 – Ho Chi Minh City, Vietnam
Pameran Lifestyle Vietnam 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 18-21 April 2013 di Tan Binh International Exhibition & Convention Center (TBECC), Ho Chi Minh City – Vietnam merupakan ajang promosi bertaraf internasional yang diselenggarakan setiap tahun. Produk yang ditampilkan berupa produk-produk home decor & handicraft, indoor and outdoor furniture, houseware & storage, home textile & embroidery, gifts & ethnic items, garden accessories, and supporting service.
Keikutsertaan Ditjen PEN pada pameran ini merupakan yang kedua kalinya melalui kerjasama dengan Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dan menggandeng perusahaan-perusahaan binaan Bali Export Development Organization (BEDO).
Paviliun Indonesia menempati area seluas 144m2 dengan konstruksi desain khusus (special design) dan diisi oleh 17 perusahaan di bidang home decor, furnitur, kerajinan, perlengkapan makan, dan lampu hias. Pada pameran ini, diperoleh transaksi
During the event, the transaction value obtained by the participants of DGNED Pavilion amounted to € 281,492 consisting of retail transactions of € 41,265 and trial order transactions of € 240,227. Furthermore, there were several inquiries coming from potential buyers in the Netherlands and nearby countries such as Belgium and Greece. PT. Pertiwi Alam Jaya, an exhibitor who had joined a training in Indonesia Export Training Center, received a Dutch contractor’s request to make pipes from coconut fibre combined with cardboard.
Lifestyle Vietnam 2013 – Ho Chi Minh City, Vietnam
Lifestyle Vietnam took place on April 18-21, 2013 in Tan Binh International Exhibition & Convention Center, Ho Chi Minh City – Vietnam. It is an annual international promotion event in which products being exhibited were home decoration & handicraft, indoor & outdoor furniture, houseware & storage, home textile & embroidery, gifts & ethnic items, garden accessories, and supporting service.
DGNED’s participation in this event was for the second time, through a cooperation with Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) and some companies under supervision of Bali Export Development Organization (BEDO).
Indonesian Pavilion was located at an area of 144m2, specially designed and occupied by 17 companies producing home decoration products, furniture, handicrafts, tablewares, and decorative lamps. From this participation, DGNED has recorded
1 2
1, 2 Pameran Lifestyle Vietnam 2013 di Tan Binh International Exhibition & Convention Center (TBECC), Ho Chi Minh City - Vietnam
Lifestyle Vietnam 2013 in Tan Binh International Exhibition & Convention Center, Ho Chi Minh City – Vietnam.
41
Report on Export Development 2013 - DGNEDdagang selama pameran sebesar USD 680 ribu, yang terdiri dari trial order sebesar USD 645 ribu dan penjualan ritel sebesar USD 35 ribu. Selain itu, diperoleh juga permintaan (inquiries) dari 160 pembeli potensial yang berasal dari Jerman, Belanda, Italia, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Meksiko, Panama, Iran, Jepang, India, dan Vietnam.
Salon International de l’Alimentation (SIAL) Canada 2013 – Toronto, Kanada
Partisipasi Indonesia pada Pameran Salon International de I’Alimentation (SIAL) Kanada yang dirangkaikan dengan kegiatan misi penjualan berlangsung pada tanggal 30 April – 2 Mei 2013 di Toronto, Kanada. Pada pameran SIAL Kanada ini Indonesia kembali menampilkan Paviliun dengan konsep “Trade with Remarkable Indonesia” dengan membawa 11 perusahaan yaitu PT. Niramas Utama (sari kelapa, lidah buaya, jeli), PT. Aksara Kencana Putra (madu alam, gula palem, teh hijau), PT. Maesindo Indonesia (produk horeka), PT. Tritis International (kelapa bubuk), Latransa Citra (bumbu masakan dan herbal, teh Java, penyedap rasa), Javara (bahan makanan organik), Sinar Sosro (teh), Caldera Coffee (kopi), Petra International (hiasan kue), Indofood (mi instan) dan Wings Food (mi instan). Paviliun Indonesia bersaing bersama 758 exhibitors dari 45 negara di antaranya adalah Maroko, Italia, Amerika Serikat, Perancis, China, Aljazair dan Meksiko.
Selama kegiatan pameran berlangsung, Paviliun Indonesia mendapat kunjungan dari Direktur Trade Facilitation Office of Canada (TFO). TFO adalah lembaga non-pemerintah dan non-profit yang berdiri tahun 1980 dan berafiliasi dengan Canadian International Development Agency (CIDA) yang membantu negara berkembang di seluruh dunia untuk mengembangkan kemampuan ekspor dalam memasuki pasar Kanada.
transactions amounting to US$ 680,000, consisting of trial order of US$ 645,000 and retail transactions of US$ 35,000. In addition, there were several inquiries from 160 potential buyers coming from Germany, the Netherlands, Italy, England, France, USA, Canada, Brazil, Mexico, Panama, Iran, Japan, India, and Vietnam.
Salon International de l’Alimentation (SIAL) Canada 2013 – Toronto, Canada
Indonesia’s participation in Salon International de l’Alimentation (SIAL/International Foord Exhibition) was organized together with selling mission activity which was held from April 30 to May 2, 2013 in Toronto, Canada. On this event, Indonesia was representing a pavilion bringing the concept of “Trade with Remarkable Indonesia”. There were 11 companies accomodated in the pavilion such as PT. Niramas Utama (nata de coco, aloe vera, jelly), PT. Aksara Kencana Putra (natural honey, palm sugar, green tea), PT. Maesindo Indonesia (horeca products), PT. Tritis International (dessicated coconut), Latransa Citra (food ingredients and herbs, java tea, seasoning), Javara (organic food stuff), Sinar Sosro (tea), Caldera Coffee (coffee), Petra International (cake ornament), Indofood (instant noodles) and Wings Food (instant noodles).
During the exhibition, Indonesian Pavilion was visited by Director of Trade Facilitation Office of Canada (TFO), a non-government and non-profit organization which helps developing countries to build the competency in export field in order to enter the Canadian market. TFO was established in 1980 and affiliated with Canadian International Development Agency (CIDA).
3 4
Kegiatan Pengembangan
Ekspor Nasional
Tahun 2013
National Export
Development
Activities in 2013
3 Peresmian Paviliun Indonesia pada SIAL Canada 2013 oleh Dubes RI untuk Kanada
Indonesian Pavilion inauguration on SIAL Canada 2013 by the Indonesian Ambassador to Canada
4 Salon International
de I’Alimentation (SIAL) Canada 2013 - Toronto, Kanada
Salon International de l’Alimentation (SIAL) Canada 2013 - Toronto, Canada
Indonesia ditawari oleh penyelenggara SIAL Canada untuk menjadi host country pada SIAL 2014 yang akan diselenggarakan di Montreal.
The 14th Trade Fair of the OIC Member States – Teheran, Iran
The 14th Trade Fair the OIC Member States (TFOIC) diselenggarakan tanggal 28 Oktober – 1 November 2013 di Teheran, Republik Islam Iran. Kegiatan ini merupakan pameran yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dengan lokasi berpindah-pindah di antara negara anggota OIC atau Organisasi Konferensi Islam (OKI). TFOIC pada tahun ini diikuti oleh 34 dari 57 negara anggota OKI dengan lebih dari 500 perusahaan.
Partisipasi Indonesia pada pameran ini merupakan salah satu optimalisasi promosi produk unggulan Indonesia ke pasar nontradisional. Pada tahun 2012, nilai total perdagangan Indonesia dengan 56 negara anggota OKI tercatat sebesar USD 54,1 miliar atau 14,16% dari total perdagangan Indonesia dengan dunia. Pada periode yang sama total perdagangan Indonesia – Iran tercatat sebesar USD 1,25 miliar dengan defisit untuk pihak Indonesia sebesar USD 290,8 juta.
Paviliun Indonesia menampilkan produk dari 13 perusahaan skala besar dan industri kecil menengah, antara lain produk coklat bubuk, komponen otomatif, baterai, produk kertas, produk makanan, kopi instan, bahan bangunan, makanan laut, furnitur, produk interior, dan sepatu.
Kontak dagang prospektif yang diperoleh perusahaan Indonesia selama pameran sebesar USD 2.625.000 untuk produk biji kopi, kopi instan, dan coklat bubuk. Adapun transaksi ritel yang terjadi sejumlah USD 8.000. Selain produk-produk tersebut di atas, permintaan terhadap
produk-Indonesia was offered by SIAL Canada organizer to be the host country for next SIAL which will be held in Montreal in 2014.
The 14th Trade Fair of the OIC Member States – Tehran, Iran
The 14th Trade Fair of the OIC Member States (TFOIC) was held from October 28 to November 1, 2013 in Tehran, The Islamic Republic of Iran. This activity was organized every two years in different locations among the member states of OIC. This year’s TFOIC was attended by 34 out of 57 OIC member states with more than 500 companies.
Indonesia’s participation in this event was due to optimization of Indonesia’s best product promotion to emerging markets. In 2012, Indonesia’s total trade value with 56 OIC member states was recorded to be amounting to US$ 54.1 billion or 14.16% of Indonesia’s total trade value with world. During the same period, Indonesia’s total trade value with Iran was amouting to US$ 1.25 billion in which Indonesia had a deficit of US$ 290.8 million.
Indonesian Pavilion was displaying various products from 13 companies producing cocoa powder, automotive components, battery, paper products, food products, instant coffee, building material, seafood, furnitures, interior products, and shoes.
On one hand, prospective business contact made by Indonesian companies during the exhibition amounted to US$ 2,625,000 specifically for coffee beans, instant coffee, and cocoa powder. On the other hand, retail transactions amounted to US$ 8,000. In addition to previously mentioned
1
1 Peresmian TFOIC di Teheran, Republik Islam Iran
TFOIC inauguration in Tehran, The Islamic Republic of Iran
43
Report on Export Development 2013 - DGNEDproduk Indonesia lainnya adalah roll paper, pulp, baterai kendaraan bermotor, natural rubber, consumer goods, building material dan peluang pembangunan rumah kayu knockdown pada sebuah resort di Provinsi Gilan, Iran senilai USD 1 juta. Pencapaian lain yang diperoleh adalah Paviliun Indonesia mendapatkan The 3rd Prize Award yang diberikan oleh Dr. El Hassane Hzaine, Director General of Islamic Centre for Development of Trade - OKI kepada Direktur Pengembangan Promosi dan Citra.
Automechanica Dubai 2013 – Dubai, PEA
Pameran Automechanika Dubai 2013 merupakan pameran industri otomotif terbesar di Timur Tengah dengan menampilkan 5 kategori produk yaitu: Parts & Systems, Accesories & Tunning, Repair & Maintenance, Tyres & Batteries, Services Station & Car Wash. Pameran ini dilaksanakan tanggal 11 – 13 Juni 2013 di Dubai International Convention Center (PEA) dan diikuti lebih dari 1.400 peserta dari 58 negara di wilayah Asia, Amerika, Australia, Eropa dan Timur Tengah.
Ditjen PEN berpartisipasi pada pameran ini dengan menempati lahan seluas 180m2 yang didesain khusus dan ditempati oleh 13 perusahaan yaitu: PT. JIMCO Sukses Indonesia (Automotive Storage Battery), PT. Elang Perdana Tyre Industry (Passanger Car Radial Tyre, Battery), PT. Buanatama Metalindo (Filter Automotive, Heavy Duty, Hidrolik), PT. Indospring Tbk (Leaf Spring, Coil Spring), PT. Multistrada Arah Sarana Tbk ( Ban luar mobil dan motor), PT. Selatan Jadi Jaya (Baterai Otomotif dan Baterai VRLA), PT. Nipress Tbk (Automotive Storage Battery), PT. Eran Teknikatama (Automotive Spare Parts, Electronics), PT. Ganding Toolsindo (Dies / Stamping), PT. Tri Mega Baterindo (Battery), PT. Gajah Tunggal Tbk (Tyre), UD Trendwood
products, there were also inquiries to several products such as roll paper, pulp, vehicle battery, natural rubber, consumer goods, building material, and knockdown wooden house that will be built in a resort in Gilan Province (Iran) valued at US$ 1 million. Moreover, Indonesian Pavilion represented by Director of Promotion and Branding Development achieved The 3rd Prize Award given by Dr. El Hassane Hzaine, Director General of Islamic Centre for Development of Trade – OIC.
Automechanica Dubai 2013 – Dubai, UAE
Automechanica Dubai 2013 was the biggest automotive industry exhibition in Middle East which presented five product categories such as Parts & Systems, Accesories & Tunning, Repair & Maintenance, Tyres & Batteries, Services Station & Car Wash. It was held on June 11-13, 2013 at Dubai International Convention Center (UAE) and was attended by more than 1,400 participants coming from 58 countries in Asia, America, Australia, Europe, and Middle East region.
DGNED participated in this event by occupying an area of 180m2 which was specially designed and filled by 13 companies as follow: PT. JIMCO Sukses Indonesia (Automotive Storage Battery), PT. Elang Perdana Tyre Industry (Passanger Car Radial Tyre, Battery), PT. Buanatama Metalindo (Filter Automotive, Heavy Duty, Hydraulic), PT. Indospring Tbk (Leaf Spring, Coil Spring), PT. Multistrada Arah Sarana Tbk ( Outer tyre for cars and motorbikes), PT. Selatan Jadi Jaya (Automotive battery and VRLA battery), PT. Nipress Tbk (Automotive Storage Battery), PT. Eran Teknikatama (Automotive Spare Parts, Electronics), PT. Ganding Toolsindo (Dies / Stamping), PT. Tri Mega Baterindo (Battery), PT. Gajah Tunggal Tbk (Tyre), UD Trendwood
2
Kegiatan Pengembangan
Ekspor Nasional
Tahun 2013
National Export
Development
Activities in 2013
2 The 14th Trade Fair the OIC Member States (TFOIC)
The 14th Trade Fair the OIC Member States (TFOIC)