• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP) RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK) LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP III Oleh: THIRD PARTY MONITORING (TPM) dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP) RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK) LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP III Oleh: THIRD PARTY MONITORING (TPM) dari"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ANTI CORRUPTION ACTION PLAN (ACAP)

RENCANA TINDAK ANTI KORUPSI (RTAK)

LAPORAN PEMANTAUAN TAHAP III

Oleh:

THIRD PARTY MONITORING (TPM)

dari

UNIVERSITAS BENGKULU (UNIB)

Paket

: 11, Bantal– Mukomuko

(2)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu

DAFTAR ISI

BAGIAN Halaman

I LATAR BELAKANG 1

II TUJUAN DAN SASARAN 1

III PELAKSANAAN PEMANTAUAN LAPANGAN 2

IV CATATAN HASIL PEMANTAUAN TPM TAHAP II 3

V SARAN DAN REKOMENDASI 8

LAMPIRAN

1 Dokumentasi Hasil Pemantauan Pelaksanaan Konstruksi oleh TPM 2 Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

3 Copy-an Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas Dari Dekan Fakultas Teknik dan ditanda-tangani oleh unsur PPK

(3)

Laporan Pemantauan Tahap III

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)BengkuluThird Party Monitoring (TPM)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 1

I. LATAR BELAKANG

Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia telah menandatangani Naskah Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement) untuk Western Indonesia National Roads Improvement

Project (WINRIP), IBRD Loan No. 8043-ID senilai USD250 juta pada tanggal 14

Desember 2011. Porsi Loan IBRD dan Government of Indonesia (GOI) adalah 70 : 30, atau total nilai proyek ini sebesar USD 350 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendukung penguatan pembangunan berkelanjutan Sistem Jaringan Jalan Nasional di koridor strategis di pantai Barat Pulau Sumatera yaitu untuk penanganan konstruksi 21 paket jalan dan jembatan.

Sesuai dengan Schedule 2 Section IC Naskah Perjanjian Pinjaman atau Loan Agreement tersebut di atas, dan Bab 11 Project Management Manual (PMM) WINRIP, Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia menyepakati penerapan Anti-Corruption Action Plan (ACAP) atau Rencana Tindak Anti Korupsi (RTAK) dalam pelaksanaan proyek.

Penerapannya ACAPatauRTAK pada pelaksanaan WINRIP dikelompokkan menjadi empat kegiatan pokok yaitu:

 Pelibatan Wakil Pengamat dari Masyarakat (WPM)/ Community Representative

Observers(CROs) dalam mengamati Proses Pengadaan (Procurement).

 Pelibatan Pemantau Pihak Ketiga/Third Party Monitoring(TPM)padapemantauan pelaksanaan tahap konstruksi.

 Penyebarluasan informasi kepada publik/Public Disclosure.

 Penanganan pengaduan dari masyarakat dan pengelolaannya / Complaint

HandlingSystem(CHS).

II. TUJUAN DAN SASARAN

Proyek Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP), diprogramkan terdiri 21 paket, berlokasi di sepanjang pesisir pantai barat Sumatera pada empat Provinsi (Lampung, Bengkulu, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara). Paket yang dipantau oleh Tim TPM dari Fakultas Teknik Universitas Bengkulu adalah Paket 11 (Bantal – Mukomuko) dengan informasi sbb:

Menguraikan secara ringkas tentang WINRIP dan Paket yang dipantau, dengan dilengkapi informasi sbb:

(4)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)Bengkulu

1. Diskripsi Proyek yang dipantau:

 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bengkulu(Zakaria, S.T.)

 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket 11 Bantal – Mukomuko dan Sekitarnya (Dicky Erlangga, S.T.,M.Si)

2. Pelaksana Pekerjaan (Kontraktor)

 Nama Kontraktor: PT. Hutama Karya, Tbk JO PT. Daya Manunggal Turangga (DMT)

 Alamat: Jl. Lintas Sumatera Bengkulu – Padang, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko

 Nama General Superintendence: Muh. Ikhsan Harsono, ST. 3. Konsultan Supervisi (Field Team DSC)

 Nama Konsultan Supervisi: Renardet S.A JV PT. Cipta Strada

 Alamat: Jl. Tirtayasa II No 16 Kebayoran Baru Jakarta Selatan (12160)

 Telepon: 0217398946 / 0217268753 (Fax = 0217245206)

 Nama Site Supervision Engineer: Ir. Joko Wibowo

III. PELAKSANAAN PEMANTAU LAPANGAN

1. Tanggal dan Lokasi Pelakasanaan Pemantauan Tahap III

 Nama Tim TPM:

No Nama TPM Tanggal Pemantauan

1 Dr. Muhammad Fauzi, S.T.,M.T., 7 – 10 September 2016

2 Hesti Aulia Sari S.T., 14 – 17 September 2016

3 Hot Maria Angelina, S.T. 21 – 24 September 2016

 Lokasi: Bantal - Mukomuko

2. Subjek yang dipantau

2.1. Aspek Manajemen Pelaksanaan Kontrak

2.2. Aspek Teknis /Jenis Pekerjaan yang dipantau

 Pekerjaan Umum antara lain:

 Base Camp dan kelengkapannya (AMP, Laboratorium, Stone Crusher, dll)

(5)

Laporan Pemantauan Tahap III

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)BengkuluThird Party Monitoring (TPM)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 3

 Ringkasan pekerjaan  Jadwal pelaksanaan

 Pekerjaan Drainase

 Pekerjaan Tanah (Galian dan Timbunan)

 Pekerjaan Pelebaran Jalan dan Bahu Jalan

 Pekerjaan Aspal

2.3. Aspek lingkungan dan sosial

IV. CATATAN HASIL OBSERVASI / PEMANTAUAN

1. Pemantauan Aspek Manajemen:

Dari hasil kunjungan dilapangan, terpantau bahwa Time Schedule pelaksanaan pekerjaan pada bulan September 2016 direncanakan progress sebesar 82.29% sedangkan realisasinya sebesar 73.27% dengan demikian ada deviasi sebesar -9.02%. Deviasi relative mulai membesar, sehingga perlu diwaspadai ke depannya, agar lebih ditingkatkan progress sesuai dengan perencanaan. Dari hasil pengamatan TPM sampai pada pertengahan September 2016, ada kemungkinan bahwa hasil pekerjaan tidak sesuai rencana bulan Februari 2017 dan akan molor satu sampai dua bulan.

Diharapkan Team Konsultan Supervisi (Field Team DSC) dapat mempertahankan meingkatkan kesolidan diintern team, sehingga dapat mengarahkan pekerjaan pihak Kontraktor (Penyedia Jasa) sesuai dengan desain dan spesifikasi dan memberikan jasa pengawasan sesuai harapan pihak Pemberi Kerja (PPK).

Dari pengamatan yang dilakukan, kualitas pekerjaan sudah ada sedikit perbaikan tetapi pada umumnya masih seperti pada pemantauan tahap kedua pada bulan Maret 2016 yang lalu sebagai berikut:

1. Penerapan Holding Point belum dilaksanakan dengan tegas oleh Konsultan Supervisi, setiap request pekerjaan dari Kontraktor harus diteliti network step nya supaya manajemen kerjanya teratur.

2. Kontraktor sampai saat ini sudah melakukan penagihan kepada owner, namun pembayaran tersebut terkendala pada DIPA.

3. Masih kurangnya produksi Agregat sehingga produksi AMP tidak optimum walaupun sudah menggunkan dua stone crusher.

(6)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)Bengkulu 5. Pembuangan material sisa pekerjaan pada daerah bahu jalan

6. Sering terlihat adanya perbedaan ketinggian bahu jalan dan drainase saluran samping (saluran samping lebih tinngi dari pada bahu jalan)

7. Konstruksi drainase yang tidak memadai kualitas dan kuantitasnya dan masih banyak lokasi yang belum dibangun saluran drainase samping.

8. Adanya segregasi pada material klas B, dan tampak ada segregasi pada campuran aspal

9. Metode pekerjaan pelebaran kurang memadai

2. Pemantauan Aspek Teknis: 2.1. Stone Crusher dan AMP

 Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim TPM, di lokasi Stone Crusher masih terlihat peralatan yang letaknya tidak beraturan.

 Genangan pada lokasi AMP masih saja terlihat karena musim hujan.

 Kualitas aggregate sudah kelihatan lebih baik dibandingkan pada pemantauan pertama yang lalu.

 Sering terjadinya kerusakan pada stone crusher pada pengamatan sebelumnya telah diperbaiki dengan pengoprasian stone crusher lainnya.

2.2. Pekerjaan Galian

 Dari hasil pengamatan yang dilakukan, sudah banyak spot yang dilakukan pekerjaan penggalian.

 Ada lokasi yang penggaliannya dilakukan hanya pada salah satu sisi jalan saja, sedangkan sisi lainya belum dilakukan penggalian

 Banyaknya galian yang cukup dalam di pemukiman dan tergenang air, serta tidak diberi tanda rambu-rambu (papan Peringatan) atau pengamanan sementara sehingga cukup membahayakan pengguna jalan hal ini menggangu masyarakat yang berada dilokasi tersebut. Genangan air tersebut juga digunakan oleh anak-anak untuk bermain yang membahayakan diri mereka.

 Dari hasil pengamatan Tim TPM, terdapat banyak timbunan material di badan jalan ataupun pada saluran drainase yang cukup tinggi yang belum dihamparkan, sehingga mengganggu pengguna jalan yang melintas, bahakan mada yang diletakkan didepan rumah warga didaerah tersebut.

(7)

Laporan Pemantauan Tahap III

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)BengkuluThird Party Monitoring (TPM)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 5

 Terdapat galian pemotongan tebing yang cukup tinggi dengan kemiringan yang curam, sehingga berpotensi terjadi kelongsoran bila terjadi hujan, sebaiknya kemiringan tebing disesuaikan dengan sudut geser tanah dan dibuat trap-trap dengan saluran pembuang air untuk menghindari kelongsoran.

2.3. Pekerjaan Timbunan

 Timbunan pada jalan turunan terjal yang direncanaakan akan ditimbun masih dilakukan pada satu sisi jalan saja, hal ini dapat menyebabkan amblas dan jalan licin pada jalan eksisting.

 Dari hasil pengamatan Tim TPM, terdapat lokasi galian yang tergenang air, sementara tersedia material timbunan terutama untuk klas B tertimbun di badan jalan atau di lokasi pelebaran yang belum dihamparkan.

 Dibeberapa lokasi bahkan yang progressnya hampir sama saja dengan kondisi pada saat pemantauan tahap kedua, bahkan sudah ada yang sudah ditumbuhi rumput, hal ini sangat mengganggu pengguna jalan melintas didaerah tersebut dan masyarakat sekitarnya.

 Dititik pengamatan yang lain ada timbunan yang menutupi aliran air dari gorong-gorong sehingga menyebabkan genangan dan tidak dilakukan pembuatan siring sementara.

2.4. Pekerjaan Saluran Pembuangan (Drainase)

 Banyak pekerjaan siring drainase yang belum dikerjakan, bahkan terdapat drainase yang sudah rusak.

 Gorong-gorong existing yang ada perlu dibongkar karena sudah tertimbun material.

 Pada bagian lain lubang pembuangan (discharge/weep holes) tertimbun dibawah bahu jalan sehingga tidak berfungsi, serta saluran tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada pengcekan, bahkan sudah ada yang rusak.

 Sisa-sisa galian, bongkaran aspal dan kotoran lainnya menumpuk dan menutup saluran drainase samping jalan yang mengakibatkan terhambatnya aliran air sehingga menimbulkan genangan dan menggangu lingkungan.

 Beberapa komen yang telah disampaikan pada kunjungan pertama yang lalu (Maret 2016) yang sampai sekarang (September 2016) masih belum banyak

(8)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)Bengkulu perubahan atau belum ada penanganan, seperti misalnya: pekerjaan kurang rapi, serta di beberapa tempat diprediksi akan tergerus longsoran dari tebing samping saluran.

2.5. Pekerjaan Pasangan Batu untuk Penahan Tebing atau Pasangan Drainase.

 Pasangan Penahan Tebing atau Retaining Wall kualitasnya kurang memadai atau kurang memenuhi persyaratan spesifikasi terutama campuran mortarnya kurang komposisi semen (PC) sehingga mudah retak.

 Selain itu ketinggian pasanganan batu / retaining wall disamping bahu atau drainase samping juga kurang, apalagi tebingnya cukup tinggi dan kemiringannya terlalu curam, serta tidak diberi lubang saluran air (weep hole), misalnya pada STA 48+350 dan sekitarnya, sehinggal berpotensi terjadi longsoran akibat tekanan air tanah.

 Pasanag batu penahan bahu jalan juga kualitas mortarnya kurang baik karena secara visual kelihatan kurang komposisi campuran semen atau PC nya.

2.6. Pekerjaan Berbutir (Base A dan B)

 Seperti telah disampaikan pada laporan hasil pemantauan tahap pertama pada bulan November 2015 dan tahap kedua pada bulan Maret 2016 yang lalu kondisi yang sama masih terjadi pada pemantauan tahap ketiga (September 2016) ini, seperti:

 Penghamparan Base A dan Base B dilapangan pada dalam satu layer yang sama menyulitkan sehingga terdapat ada beberapa bagian yang tercampur.  Penghamparan base B proses tidak menggunakan mesin blending hal ini

akan ada indikasi terjadi segregasi karena blending sulit untuk mencapai tingkat kepadatan sesuai spesifikasi.

 Dari pengamatan dilapangan, pekerjaan penghamparan dan pemadatan Base A dan Base B material banyak tertumpuk dipinggir jalan dalam waktu yang cukup lama sehingga material banyak yang hanyut terbawa air hujan.

2.7. Pekerjaan Pengasphalan

 Hal yang umum terjadi adalah kualitas asphalt kurang baik dikarenakan material aggregate nya kotor dan terkontaminasi debu dan limbah BBM di lokasi AMP,

(9)

Laporan Pemantauan Tahap III

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)BengkuluThird Party Monitoring (TPM)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 7

sebaiknya material ditempatkan pada lokasi yang bersih sehingga tidak terkontaminasi atau dicuci dulu sebelum digunakan.

 Hal lain adalah lokasi yang akan dihamparkan tidak dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya sebelum diberi tack coat. Sebaiknya disapu dan disemprot dengan kompresor agar debu dan kotoran hilang.

 Terkadang terjadi dilapangan penghamparan tidak dicek suhunya, atau dilaksanaakan pada saat kondisi cuaca yang kurang mendukung.

 Pelaksanaan pengasphalan tidak mengindahkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan tidak menggunakan alat atau pakaian keselamatan diri.

2.8. Keselamatan Kerja (K3)

 Dari hasilPemantauan Tim TPM, masih ada pekerja yang tidak memakai seragam kerja secara lengkap, hal ini dapat membahayakan keselamatan pekerja itu sendiri

 Tidak ada pengaturan lalu lintas saat dilakukan pekerjaan 3. Pemantauan Aspek Lingkungan dan Sosial

Seperti hasil pengamatan pada pemantauan lapangan sebelumnya keluhan pada aspek lingkungan pada umumnya hampir sama, sebagai berikut:

 Warga mengeluhkan galian pada pelebaran yang elevasinya cukup dalam dan tidak segera ditutup hamparan base A dan B, bila hujan tergenang air.

 Adanya tumpukan sisa galian yang tidak segera dibuang dan tumpukan material timbunan yang tdak segera dihamparkan dalam waktu yang lama membuat masyarakat sekitar mengalami kesulitan untuk akses keluar masuk dari rumah mereka, serta mengganggu keselamatan dan keamanan pengguna jalan dan akses terhadap jalan raya bagi masyarakat setempat.

 Hasil pengamatan dilapangan, kontraktor tidak dapat memberikan data hasil penerapan RKPPL seperti pengujian laboratorium terkait dengan lingkungan seperti Uji Kebisingan, Uji Kualitas Udara, Uji Kualitas Air, dan TPM tidak mendapatkan data yang jelas namun kontraktor berkata aspek tersebut pernah diuji.

(10)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)Bengkulu  Tidak adanya pengamanan pada pekerjaan penggalian dengan menggunakan alat

berat, sehingga dapat menimbulkan kecelakaan bagi kendaraan yang melintas.Begitu juga pada pekerjaan penghamparan AC-BC (L), tidak adanya pengaturan arus lalu lintas, sehingga terjadi kesemrautan dan kemacetan lalu-lintas, hal ini dapat membahayakan bagi pengguna jalan terutama untuk pengguna sepeda motor.

 Kontraktor tidak konsisten melakukan peniyiraman sehingga menimbulkan polusi udara/debu yang membahayakan kesehatan masyarakat. Alasan Kontraktor bahwa item tersebut tidak tercantum secara implisit pada BOQ sehingga tidak bias ditagihkan.

 Material pekerjaan, diletakkan secara sembarangan, dan memakan badan jalan, serta tidak diberi rambu peringatan, hal ini dapat mengganggu pengguna jalan

V. SARAN DAN REKOMENDASI

 Tim TPM menyarankan, agar letak peralatan dilokasi Stone Crusher untuk dirapikan, dan genangan-genangan yang ada pada lokasi AMP dilakukan penimbunan, agar tidak mengganggu mobilisasi.

 Kontraktor sebaiknya mengikuti dan mentaati langkah-langkah, sequen atau metode kerja sesuai holding point yang telah ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.

 Tim Konsultan Pengawas juga harus tegas melakukan pengawasan sesuai dengan dokumen kontrak yang mengacu pada FIDIC.

 Pihak PPK perlu selalu mengikuti perkembangan pelaksanaan pekerjaan sehingga mengetahui setiap permasalahan yang ada di lapangan dan dapat segera melalukan tindakan pengendalian agar permasalahan tidak berlarut-larut.

 Tim TPM menyarankan kepada pihak kontraktor agar dilakukan pekerjaan sesuai dengan holding point, berurutan tidak loncat-loncat sehingga menyulitkan kontrolnya.

 Biila ada masalah karena hambatan ganti rugi yang belum diselesaikan, agar cepat diselesaikan berkoordinasi dengan PPK dan dengan pihak masyarakat, dapat segera melaksanakan pekerjaan pada daerah yang sama sekali belum dilakukan pekerjaan.

(11)

Laporan Pemantauan Tahap III

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB)BengkuluThird Party Monitoring (TPM)

Western Indonesia National Road Improverment Project (WINRIP) 9

 Tim TPM menyarankan agar selalu meneriksa garis pengaman dan menyediakan pengaman pada daerah pekerjaan untuk menghindari kecelakaan atau masalah lain yang akan merugikan.

 Selain itu daerah galian harus cepat dilakukan penimbunan agar tidak mengganggu masyarakat disekitar lokasi tersebut.

 Pembersihan serta penyiraman lokasi yang ramai penduduk harus rutin dilaksanakan, agar masyarakat tidak terkena dampak dari debu material.

 Tim TPM menyarankan agar menegur pekerja yang tidak menggunakan seragam kerja secara lengkap.

 Pengecekan garis pengaman pada daerah galian yang cukup tinggi harus rutin agar pengguna jalan dapat megetahui dan mencegah terjadinya kecelakaan

 Menegur dan bersikap tegas pada pekerja yang tidak menggunaan seragam kerja secara lengkap, agar keselamatan dan kesehatan kerja dapat dicapai dan meminimalisir angka kecelakaan dalam kerja.

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

1. Photo Dokumentasi Hasil Pemantauan

2. Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU.

3. Copyan Surat Perintah Tugas dan Surat Perintah Perjalan Dinas dari Dekan dan ditanda-tangani unsur PPK.

(12)

Paket. 11: Bantal – Mukomuko Universitas Bengkulu (UNIB) Bengkulu

DAFTAR LAMPIRAN

1

Catatan dan Dokumentasi Hasil Pemantauan Pelaksanaan

Konstruksi oleh TPM

2

Surat Keputusan Pembentukan TPM dari Ketua PMU

3

Copy-an Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah

Perjalanan Dinas Dari Dekan Fakultas Teknik dan

ditanda-tangani oleh unsur PPK

(13)

1

Lampiran 1

Summary Hasil Pemantauan Tahap III oleh TPM WINRIP

Nama Paket: 11 (Bantal–Mukomuko) Provinsi Bengkulu

Hari/Tanggal: 7 – 24 September 2016

I. Tujuan Kegiatan:

1. Melakukkan pemantauan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan termasuk pelaksanaan manajemen proyek (hubungan antara ketiga unsur pengelola proyek yaitu: Kontraktor, Konsultan Supervisi, dan PPK, serta hubungan ketiga stakeholder tersebut dengan masyarakat), yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan teknis dan tanggapan/keluhan dari masyarakat selama berlangsungnyapekerjaan.

2. Menyiapkan/menyediakan dokumentasi hasil pemantauan (back up data) dan bukti-bukti pertanggungjawaban yang diperlukan dalam untuk invoice reimbursement. II. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan monitoring dilaksnakan oleh 3 (tiga) orang TPM, yang dilaksanakan pada kurun waktu pada tanggal 7 September – 24 September 2016, masing-masing TPM melaksanankan pemantauan selama empat hari (jadwal seperti tercantum pada summary laporan) dengan agenda sebagai berikut:

1. Pada hari pertama berkoordinasi dengan PPK setempat terkait penjelasan rencana kunjungan tim TPM, serta penjelasan informasi/dokumen apa saja yang dibutuhkan TPM dalam menjalankan tugasnya, serta berangkat menuju lokasi proyek yaitu Bantal - Mukomuko.

2. Pada hari kedua dan ketiga, tim TPM melakukan tinjauan lapangan dari menyusuri sepanjang lokasi dari Bantal sampai Mukomuko, berhenti di beberapa titik untuk berdialog dengan masyarakat setempat untuk mencari tahu apakah ada keluhan yang ingin disampaikan dan mendokumentasikan hasil pekerjaan kontraktor.

Tim TPM mengunjungi Base CampKontraktor untuk berdialog dengan Kontraktor dan mengkonfirmasi beberapa temuan di lapangan.Tim juga berdiskusi dengan Site Manager, PT Hutama Karya (Bapak Muh. Ikhsan, ST).

3. Pada hari keempat Tim TPM kembali pulang dengan menyusuri kembali lokasi proyek sambil berhenti di tempat-tempat teryentu untuk berdialog dengan pekerja dari kontraktor, pengawas dari konsultan supervisie dan dengan masyarakat bila ada

(14)

bukti pertanggung-jawaban yang diperlukan untuk invoice reimbursement keuangan.

Catatan Hasil Pemantauan oleh Tim TPM 1. Stone Crusher dan AMP

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim TPM, di lokasi Stone Crusher, akses jalan mengalami amblas diterjang aliran air yang deras saat hujan.

 Lokasi AMP kembali tergenang air lagi seperti pengamatan pertama, padahal pada pengamatan kedua sudah dibuatkan saluran pembuangan air dan sudah ada penimbunan.  Lokasi Stone Crusher berjauhan dari AMP sehingga perlu waktu untuk pengangkutannya

ke lokasi AMP.

 Penimbunan aggregate masih belum memadai, sebaiknya dibuatkan lantai dari semen dan perlu diberi atap pelindung agar kualitasnya terjamin dan tidak tercampur debu ataupun limbah lainnya.

 Laboratorium pengujian asphalt dan agregat lainnya sudah cukup bagus.

(15)

3

2. Saluran dan Drainase

 Dibeberapa lokasi tidak tersedia lubang pembuangan dari badan/bahu jalan ke saluran drainase samping, atau ada lubang saluran (weep holes/discharge) dengan jarak interval yang jauh, sebagian lubang saluran tertimbun urugan bahu jalan hingga tidak kelihatan, atau tersedia lubang tetapi ukurannya kecil sehingga tidak dapat menga;irkan air dengan lancar.

 Masih ada galian yang belum diberi pasangan saluran drainase.

 Gorong-goron existing sudah tertutp oleh timbunan lama dan perlu dibongkar.

 Banyak sisa galian ataupun sisa pekerjaan lainnya misalnya sisa bongkaran beton/asphalt dan kotoranan lainnya menumpuk dan menutupi saluran drainase, sehingga air

menggenag akibat hal tersebut.

 Pekerjaan gorong-gorong atau box culvert belum tertangani dengan baik,apabila musim hujan terjadi genangan air.

(16)

 Dari hasil pengamatan yang dilakukan, masih banyak spot-spot yang belum dilakukan pekerjaan penggalian,

 Ada lokasi yang penggaliannya dilakukan hanya pada salah satu sisi jalan saja, sedangkan sisi lainya belum dilakukan penggalian

 Banyaknya galian yang cukup dalam di pemukiman dan tergenang air, serta tidak diberi tanda rambu-rambu (papan Peringatan) atau pengamanan sementara sehingga cukup membahayakan pengguna jalan hal ini menggangu masyarakat yang berada dilokasi tersebut.

 Dari hasil pengamatan Tim TPM, terdapat banyak timbunan material di badan jalan ataupun pada saluran drainase yang cukup tinggi yang belum dihamparkan, sehingga mengganggu pengguna jalan yang melintas didaerah tersebut.

 Terdapat galian pemotongan tebing yang cukup tinggi dengan kemiringan yang curam, sehingga berpotensi terjadi kelongsoran bila terjadi hujan, sebaiknya kemiringan tebing disesuaikan dengan sudut geser tanah dan dibuat trao-trap dengan saluran pembuang air untuk menghindari kelongsoran.

(17)

5

4. Timbunan Termasuk Base B dan Base A

 Dari hasil pengamatan Tim TPM, terdapat lokasi galian yang tergenang air, sementara tersedia material timbunan terutama untuk klas B tertimbun di badan jalan atau di lokasi pelebaran yang belum dihamparkan.

 Dibeberapa lokasi bahkan yang progressnya hampir sama saja dengan kondisi pada saat pemantauan tahap kedua,.bahkan sudah ada yang sudah ditumbuhi rumput, hal ini sangat mengganggu pengguna jalan melintas didaerah tersebut dan masyarakat sekitarnya.  Dititik pengamatan yang lain banyak material timbunan yang cukup tinggi dan belum

dihamparkan, hal ini dapat mengganggu pengguna jalan

 Penghamparan Base A dan Base B dilapangan pada dalam satu layer yang sama menyulitkan sehingga terdapat ada beberapa bagian yang tercampur.

 Penghamparan base B proses tidak menggunakan mesin blending hal ini akan ada indikasi terjadi segregasi karena blending sulit untuk mencapai tingkat kepadatan sesuai spesifikasi.

 Dari pengamatan dilapangan, pekerjaan penghamparan dan pemadatan Base A dan Base B material banyak tertumpuk dipinggir jalan dalam waktu yang cukup lama sehingga material banyak yang hanyut terbawa air hujan

(18)

 Dari hasil Pemantauan Tim TPM, kemiringan tebing terlalu curam hamper tegak lurus belum/tidak dipasang penahan tebing turap atau tembok penahan (retaining wall) hal in berpotensi longsor.

 Pasangan Penahan Tebing atau Retaining Wall kualitasnya kurang memadai atau kurang memenuhi persyaratan spesifikasi terutama campuran mortarnya kurang komposisi semen (PC) sehingga mudah retak.

 Selain itu ketinggian pasanganan batu / retaining wall disamping bahu atau drainase samping juga kurang, apalagi tebingnya cukup tinggi dan kemiringannya terlalu curam, serta tidak diberi lubang saluran air (weep hole), misalnya pada STA 48+350 dan sekitarnya, sehinggal berpotensi terjadi longsoran akibat tekanan air tanah.

 Pasanag batu penahan bahu jalan juga kualitas mortarnya kurang baik karena secara visual kelihatan kurang komposisi campuran semen atau PC nya

6. Pekerjaan Pengasphalan

 Hal yang umum terjadi adalah kualitas asphalt kurang baik dikarenakan material aggregate nya kotor dan terkontaminasi debu dan limbah BBM di lokasi AMP, sebaiknya material ditempatkan pada lokasi yng bersih sehingga tidak terkontaminasi atau dicuci dulu sebelum digunakan.

 Hal lain adalah lokasi yang akan dihamparkan tidak dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya sebelum diberi tack coat. Sebaiknya disapu dan disemprot dengan kompresor agar debu dan kotoran hilang, namun fakta dilapangan terkadang menggunkan sampu lidi.

 Terkadang terjadi dilapangan penghamparan tidak dicek suhunya, atau dilaksanaakan pada saat kondisi cuaca yang kurang mendukung.

 Pelaksanaan pengasphalan tidak mengindahkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan tidak menggunakan alat atau pakaian keselamatan diri.

(19)

7

7. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)

 Dari hasil Pemantauan Tim TPM, masih ada pekerja yang tidak memakai seragam kerja secara lengkap, hal ini dapat membahayakan keselamatan pekerja itu sendiri

 Tidak ada pengaturan lalu lintas saat dilakukan pekerjaan

 Sebagian besar lokasi pekerjaan tidak dipasang garis pengaman, banyak garis pengaman yang rusak dan tidak segera diperbaiki dan diganti, sehingga dapat membahayakan pengguna jalan

(20)

 Warga mengeluhkan galian pada pelebaran yang elevasinya cukup dalam dan tidak segera ditutup hamparan base A dan B, bila hujan tergenang air.

 Adanya tumpukan sisa galian yang tidak segera dibuang dan tumpukan material timbunan yang tdak segera dihamparkan dalam waktu yang lama membuat masyarakat sekitar mengalami kesulitan untuk akses keluar masuk dari rumah mereka, serta mengganggu keselamatan dan keamanan pengguna jalan dan akses terhadap jalan raya bagi masyarakat setempat..

(21)

9

 Material pekerjaan, diletakkan secara sembarangan, dan memakan badan jalan, serta tidak diberi rambu peringatan, hal ini dapat mengganggu pengguna jalan

 Tidak adanya penyiraman pada lokasi yang padat penduduk, sehingga debu dari material, dapat mengganggu kesehatan masyarakat yang berada dilokasi tersebut.  Kontraktor tidak konsisten melakukan peniyiraman sehingga menimbulkan polusi

udara/debu yang membahayakan kesehatan masyarakat. Alasan Kontraktor bahwa item tersebut tidak tercantum secara implisit pada BOQ sehingga tidak bias ditagihkan.

 Hasil pengamatan dilapangan, kontraktor tidak dapat memberikan data hasil penerapan RKPPL seperti pengujian laboratorium terkait dengan lingkungan seperti Uji Kebisingan, Uji Kualitas Udara, Uji Kualitas Air, dan TPM tidak mendapatkan data yang jelas namun kontraktor berkata aspek tersebut pernah diuji

(22)
(23)

MENGINGAT:

1. Lo'8Il Agreement of WINRIP, Loan Number 8043-ID between Republic of Indonesia and International Bank for Reconstruction Development (lBRD) World Bank, dated December 14,

2011, Schedule 2 Section

Ie

"The Borrower (Government of Republic of indonesia) shall

ensure thai the Project is carried outtnaccordance with the provisions of the Anti-Corruption

Guidelines and the Anti-Corruption Aciion Plan;

2. Loan Agreement WINRIP, Appendix, Definition 2, .The Borrower seuing forth theaction tobe

taken Ami-Corruption Action Plan (ACAP) to promote good' governance and accountability

included in Project Management Manual (P.MM)":

3_ Loan Agreement WINRIP, Appendix; Definition 3 about Anti-Corruption Guidelines: "The

World Bank's Guidelines on Preventing and Combating Fraud and Corruption in Projects

Financed byIBRD Loans and IDA Credits and Grants, Dated October 15,2006 and Revised in

January, 2011";

4. Project Implementation Plan (PIP)WINRIPPart 3.7 and Part 4,annex 10 and annex 11;

5. Surat Kepntusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 419IKPTSIMI2010 tanggal 21 Juri 20]0 tentang Pembebasan dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Ese Lon II.a di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum;

6. Sura! Keputusan Menteri Pekerjaan Umnm Nomor 418/KPTS/M/2011 tanggal 23 Desember 2011 tentang Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kepala Satuan Kerja dan Pejabat Inti Satuan Kerja di LingkunganDirektorat Jenderal Bina Marga Kementeri an Pekerjaan Umum;

7. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 931KPTS1MI2013 tanggal 28 Februari 2013 tentang Perubahan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nornor 4181KPTSJMl2011, Nomor

419IKPTSIM(20] 1 dan Nornor2S4/KPTS/M/2012;

8. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26JKPTSIM12014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Pengangkataa Pejabat Struktural Eselon ill dan TV di Lingkungan Direktorat JenderaJ Bina Marga;

9. Surat Keputusan Direktur Jenderal Billa Marga Nomor 08.a/KPTSfDb/2014 tanggal 27 Maret 2014 tentang Penunjukan/Pengangkatan Pejabat/Pegawai Project Management Unit (PMU) Western lndonesiaNational Road Improvement Project (WINRIP);

10. Contract for Consulting Services for Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC) WTNRlPNo:06-29/CTCIrAILN/8043J1112, tanggal 5 November 2012;

11. Peraturan Menteri Keuangan R1 Nomor nIPMk02f2013 tentang Stander Biaya Masukan Tahun Anggaran 2014;

12: Kerangka Acuan Kerja Pemantauan Pihak KetigalIhird Party Monitoring (TPM). MENIMBANG:

a. Bahwa pada kegiatan Pelaksanaan Program Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) Loan ffiRD No. 8043-ID, sesuai dengan Loan Agreement, terdapat kesepakatan -untuk memerangi kemungkinan adanya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui komponen Rencana Tindak. Anti Korupsi atau Anti-Corruption Action Plan (ACAP)

melalui peningkatan transparansi dan meningkatkan peran serta masyarakat

b. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu dibentuk Pemantau .Pihak. Ketiga/Third Party Monitoring (TPM) sebagai Pemantau dalam proses pelaksanaan konstruksi,

c. Bahwa Tim TPMyang namanya tercantum dalam lampiran Surat Keputusan ini dipandang cakap dan memenuhi syarat untuk diserahi tugas tersebut.

d. Bahwa untuk maksud tersebut, perlu ditetapkan dengaa Surat Keputusan Direktur Bina Program,

Direktorat Jenderal Bina Marga

SURATXEPUTUSAN

DIRJOCrURBINA PROGRAM

DIREKTORAT JENDERAL BINA ~GA NOMOR;

0300

!~e

·

l{

(~ts

I

~r

f

TENTANG

PEMBENTUKAN PEMANTAU PiHAK KETIGAlTHIRD PARTY MONITORING (TPM)

PADAPAKET 11 (BANTAL-MUKOMUKO) PROVlNSl BENGKULU

PROGRAMW1NRIPLOANIBRD No.8043-lD

TABUN ANGGARAN 2015

JI. Pattimura No.20 I<ebayoran Baru-Jakarta 12110,Telp.(021) 7200281, 7398928, Fax.(021) 7201760

KEMENTERIAN

PEKERJAAN

UMUM

DIREKTORAT

JENDERAL

BJNA MARGA

(24)

Tembusan disarnpaikan kepada Yth:

1. Bapak Direktur Jenderal Bina Marga (sebagailaporan).

2. Bapak.Direkrur Bina Pelaksanaan Wilayah I,Dirjen, BinaMarga

3. Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasionallii Palembang,

4. Kasubdit Pembiayaan danKerjasarna LnarNegeri. Dit,Bina Program.

5. Kasuhdit Sistem Pengendalian Wilayah [Dit. Binlak I/Ketua Pelaksana Hanan PMU WINRIP. 6. Kasatker Pembinaan Administrssi danP2PRLN, Dit. BinaProgram

7. Kasaiker Pelaksanaan Jalan Nasional (PIN) Wilayah I Provinsi Bengkulu, 8. PPKOL

9. PMU WINRIP. 10.

ere

WINRlP.

1L Tim TPM Faket 11.

12. File.

D~UR BINA PROOR<\MI

&ETUAPMU WIN.RlP : JAKARTA

:

Of.-

APRIL 2015 DITET APKAN Dr .PADA TANGGAL Menetapkan:

Pertama : Membentuk Tim TPM untuk Paket l l (Bantal- Mukomuko)

Kedua : Rincian Tugas Tim TPM adalah;

Sebelum melaksanakan tugasnya, Tim TPM (Pemantau Utama dan Pemanlau Anggota) telah rnengik..uti training pembekalan yang dilakukan oleh PMU dibantu oiehCTC WINRTP.

Menyediakan waktunya untuk mengikuti kegiatan pefaksanaan konstruksi seJama masa pelaksanaan proyek.

Menghadin setiap rapat koordinasi sesuai dengan undangan dari Satker!PPK terkait

- Mengamati pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan tidak diperkenankan memberi perintah kepada PelaksanaLapangan,

Mencatat dengan Unci dan. jelas apabila ada hal-hal yang menyimpang dari yang ditetapkan dalam Dokurnen Teknis.

- Membuat iaporan hasil rapat dan Pemantauan kemudian menyampaikanrrya kepada Jl1ID denzan tembusan kepada Balai Besar Pelaksanaan Jalan NasionallSatkerTPPK

- t

terkait,

Ketiga Segala biaya akibat dikeluarkannya Surat.Keputusan ini dibebankan kepada Contract for Consulting Services for Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC WINRIP)No:06-20JCTCrrAlLN/8 043III 12,tanggal 5 November 2012,sesuai dengan Hasil Evaluasi danNegosiasi RAE dalam Perjanjian Kerja yang telah disetujui.

Keempat . Surat,Keputusan inimulai berlaku sejak ditetapkan sampai dengan tanggal berakhimya masa pelaksanaan kontrak, dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Sura! Keputnsan ini,akan diadakan perbaikan sebagaimana rnestinya,

(25)

It-.HARRIS H. BATGBAR;\. M.Eng.Sc NIP. 19570421 198501 1001 DlREKTUR BINA PROGR-<\MI

, KETU.\_ PM{: WINRIP

NO PAKET lNSTITUSl PROVINSI NAMA

I

JABAI_AN

11

Universitas Dr.MuhammadFauzi, ST.,MT .Pemantau Utama

-1 (BantaJ

-Bengkulu Bengkulu HestiAulia Sari, ST

I

Pemantau Anggota

Mukomuko) Hot Maria Angelina, ST

I

Pemantau Anggota

DAFTAR NAMA

PEMANTAUPlBAKKETIGAlTHIRD PARTY MONITORING (TPM)

PADA PAKET 11(BANTAL - :\11JKOMUKO) PROVINSI BENGKULU ROGRAM WINRIP

TA1:lUN ANGGARAN 2015

.SuratKeputusan Direkiur BmaProgram

_

(J

jQ

fJ(

6

{f

!~TS

!~rY

07-

Aprc" (

~(C;

Lampiran

NomOI Tanggal

(26)

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : 112c, /UN30.13/KP/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nam a Jabatan Memerintah kepada : Nama Jabatan Tujuan Tanggal Jumlah hart Jenis Transportasi

Maksud Perjalanan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

Dr. Mupammad Fauzi, S.T., M.T.

Ors. Boko Susilo, M.Kom.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

Dr. Muhammad Fauzi, S.T., M.T.

Stat Pengajar Program Studi Teknik Sipil Kunjungan Lapangan

Tgl. 7 s.d. 10 September 2016

4 Hari

Kendaraan Roda Empat (Jenis Kijang lnnova)

Pemantauan Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM) Wastem Indonesia National Roads Improvement Project {WtNRIPJ Loan fBRD 8043

Kontrak No. 06-20/CTR/TA/LN//8043/1112 tanggal 5 November 2012

(27)

MINISTRY OF PUBUC. WORKS AND HOUSING DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS

·f

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PROJECT (WINRIP)

Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC)

to Support to the Project Management Unit

IBRD Loan No. 8043 - ID

I

SURAT PERINTAH PERJAlANAN DINAS (SPPD) NO. : 1121 /UNJ0.13/KP/2016

I

I

1. NAMA PERSONEL YANG DITUGASKAN. Dr. Muhammad Fauzl, S.T.,M.T.

2. JABATAN Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipll

-

3. MAKSUD PERJAlANAN DINAS Kunjungan lapangan

4. AlAT TRANSPORTASI Kendaraan Roda Empat (Jenis Kijang Innova)

I

5. a. BERANGKAT DARI a. Bengkulu

l

b. TEMPAT YANG DffiJJU b, Bantal-Mukomuko

6. a. LAMANYA PERJALANAN DINAS a. 4 (empat) Hari

.

h. • TANGGAL BERANGKAT b . 07 September 2016

c. TANGGAL KEMBALI c. 10 September 2016

DIKELUARKAN DI : Bengkufu

PADA TANGGAL 6 September 2016

-'""-

MENGETAHUI/MENYETUJlll

/;:::!!/"•--....;:_- ..

DIPERINTAHKAN OLEH

WINRIP-CTC ,"':ll.'°G1">Dekan Fakutt:as Teknik

,/;,."'"' ':(tJl.S U�,i,''tzjlv� Bengkutu q'\,'<-� c 1,.., ·;, , ;,, , "- - . I I\ • -� ,•' ·� ,-

-t)t

\

�,ti \'::/_\·- ·;

t : ..

<, v ' • • r,- '_) -� I. .... f.:-A' • '; ·.'; • .J, ' -' ·:.,,, "))' < ,_. l I

I Cesar T. Arenas · \ .,...;- Drs"."Boico Susilo, M.Kom.

! Team Leader \: ... _-::'�:�.:�:'.]�95904241�86021002

'

Office Addres ; JI. Ciniru vn No. 25, Kebayoran Baru • Jakarta SQ!atan Telp. 021-72298823, Tax. 021 • 72796945

(28)

Ke

Pada tangga! : Mukomuko : 7 September 2016

(

· ArWan, S.Sos 196902051990021002 NIP. Berangkat:ff.irf:

:'s-a�tal

. K���;;'.Bengkulu ··��

' 1t:.���,�l·--:.�O

Sept�,ber 2016 . I 196902051990021002 II. NIP. III. Tiba di Pada tanggal Kepala : Berangkat <lari : Ke pacla tanggal Kepala : ( )

NIP. ( •••••••••U••••,.••••,.•••••••••••••••OUn••••••••••.••••••••••f••••• -•••••••••) NIP.

DI. Tiba di : . Pada tanggal : Kepa!a : Berangkat clan · : Ke pacla tanggal Kepata : ( ) NIP. ( NIP. . ) V. Tlba di : Bengkulu (Tempat kedudukan)

Pada tanggal : 10 September 2016

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat--singkatnya.

MENGETAHUI/MENYETUJUI

WINRIP

-crc

Cesar L Arenas

Team Leader

(29)

Perentjana Djaja

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : 112!' /UN30.13/KP/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini

universttas Bengkutu .( Nama Jabatan Memerintah kepada Nama Jabatan Tujuan Tanggal Jumlah hari Jenis Transportasi Maksud Perja!anan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

HestiAulia Sari, S.T.

Drs. Boko Susilo, M.Kom.

Dekan Fakultas Teknik Universltas Bengkulu

Hesti Aulia Sari, S.T.

Kunjungan Lapangan

Tgl. 14 s.d. Tgl. 17 September 2016 4 Hari

Kendaraan Roda Empat

Pemantauan Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM) Wastern Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) Loan IBRD 8043

Kontrak No. 06-20/CTR/TA/LN//8043/1112

tanggal 5 November 2012

(30)

Perentjana Djaja

I !

i 1

"---=

DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS

./

WESTERN WDONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PROJECT (W!NR!P)

Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC) to Support to the Project Management Unit

IBRD Loan No. 8043 - ID

SURAT PERINTAH PERJALANAN DINP1S (SPPD) NO. I 72t;,, /UN30.13/KP/2016

1. NAMA FERSONEL YANG DITUGASKAN

2. JABATAN

3. MAKSUD PERJAI.ANAN DINAS

4. ALAT TRANSPORTASI

5. a. BERANGKAT DARI

b. TEMPAT YANG DITUJU

6. a. LAMANYA PERJALANAN DINAS

b. TANGGAL BERANGKAT

c. TANGGAL KEMBALI

i

IH .. , ...

esn Auna c:. . - - _an, ::,, 1 .

Kunjungan Lapangan

I ·

Rod E (J · .. - 1

I Kenaaraan • a rnpat Jerns Kl]ang mnova

a. Bengkulu

I

b. Bantal-Nukornuko

I

a. 4 (empat) Hari

I

b. c. 14 September 2016 17 September 2016 DIKELUARKAN DI PADA TANGGAL MENGETAHU!/MENYETUJUi WINRIP · CTC Cesar T. Arenas Team Leader ;# Benqkulu 13 September 2016 '. '·, .• c; r:,·-. Dt-s.§okoSusilo, M.Kom. '· ::::-:::.:::: :::·_ Nip;-i95904241986021002

Office Addres : JI. Ciniru VII No. 25, Kebaroran !3aru - Jakarta selatan Telp, 021·72298823, Tax. 021 • 72796945

(31)

I. Berangkat dari (tempat kedudukan) Ke

Pada tanggal

II. Tiba di : Bantal

Pada tar'iggal : 14September 2016

Kepala : ·

�\�

1�!\�an,

S.Sos NIP. 196902051990021002 III. Tiba di Pada tanggal Kepala : : Bengkulu : Bantal : 14 September 2016 .a,

Berangkat dari : Banta! Ke : Bengkulu ·"-

pada tanggal : 17 September 2016

Kepala . Berangkat dari Ke pada tanggal Kepala .r :

i

( ) NIP. IV. Tiba di Pada tanggal · Kepala (

···

) NIP. V. Tiba di : Bengkulu (Tempat kedudukan)

Pada tanggal : 17 September 2016

( ) NIP. Berangkat dari Ke pada tanggal Kepala : ( ) NIP.

Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintahnya dan semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesincket-sinokatnve.

MENG ET AHUI/MENYETUJUI

WINRIP -CTC

Cesar T. Arenas Team Leader

Office Addres : JI. Ciniru VIX No. 25, Kebayoran Baru - .Jakarta Selatan Telp. 021-72298823, Tax. 021 - 72796945

(32)

/

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama Jabatan Memerintah kepada Nam a Jabatan Tujuan Tanggal Jumlah hari Jenis Transportasi Maksud Perjalanan Dinas

Biaya dibebankan kepada

Yang menerima tugas

Hot Maria Angelina, S.T.

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : I 7 2� UN30.13/KP/2016

Ors. Boko Susi!o, M.Kom.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Bengkulu

Hot Maria Angelina,S. T.

Kunjungan Lapangan

Tgl. 21 s.d. 24 September 2016

4 Hari

Kendaraan Roda Empat (Jenis Kijang lnnova)

Pemantauan Pihak Ketiga atau Third Party Monitoring (TPM) Wastem Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP) Loan IBRD 8043

Kontrak No. 06-20/CTRITNLN//8043/1112 tanggal 5 November 2012

Bengkulu, 20 September 2016.

(33)

l'er�ntjana OJ•J• � .. , l�'i � ::

MINISTRY Of PUBUC WORKS AND HOUSING DIRECTORATE GENERAL OF HIGHWAYS

j

WESTERN INDONESIA NATIONAL ROAD IMPROVEMENT PROJECT (WINRIP)

· Technical Assistance for Core Team Consultants (CTC)

to Support to the Project Management Unit

IBRD Loan No. 8043 - ID

SURAT PERINTAH PERlAtANAN D!NAS (SPPD) NO. : 17s() /UN30.13/KP/2016

1. NAMA PERSONEL YANG Drn.JGASKAN

2. JABATAN

3. MAKSUD FERJALANAN DINAS

4. ALAT TRANSPORTASI

5. a. BERANGKAT DARI

I

b. TEMPATYANG DITUJU

6. a. lAMANYA PERJAlANAN DINAS

b.· TANGGAL BE.RANGKAT

c. TANGGAL KEMBAL1

Hot Maria Angelina, S.T.

Kunjungan Lapangan

Kendaraan Roda Empat (Jenis Kijang Innova)

a. Bengkufu b. Ipuh-Bantal a. 4 (empat) Hari

I

b. 21 September 2016 c, 24 September 2016 DIKELUARKAN DI PAOA TANGGAL MENGETAHUI/MENYETUJUI WINRIP-CTC Cesar T. Arenas Team Leader Bengkulu 20 September 2016

Office Addres : JI. Ciniru VU No. 25, Kebayoran Batu • Jakarta Selatan Telp. 021-n:!98823, Tax. 021 • 72796945

(34)

Ke· Pada tanggal

II. Tiba di : B�!)ta_l_ -'-··· .

Pada tanggal ·:: it�pterober 2016 Kepala . .;:{>

>,/"'" --...--...,.:, · .

./ ' \ III. nba di Pada taflggal : Kepala : : Banta! : 21 September 2016 Berangkat dari Ke pada tanggal • · .Kepala ' / '

(

{ .,,.,,,,,.,.., , ,, •.•• ,.,..,,..,,,,., • .,.,u,oo•••••••••••�-••••a•,s••••••••••••u•) NIP. IV. Tiba di : Pada tanggal Kepala ( ) NIP. ( : ;

:;

} NIP. Berangkat darl" : Ke pada tanggal Kepara : ( ) NIP. .. . . V. Tiba di ; Bengkulu (Tempat kedudukan)

Pada tanggal : 24 September 2016

Telah dlperiksa dengan l<eterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintahnya dan semata-mata untuk

kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

' . MENGETAHUI/MENYETIJJUI WINRIP

-ere

\ Cesar L Arenas . Team Leader

Office Addres : JI, Onlru vn No. 25, Kebayo"'n Baru • Jakarta Selatan Telp. 021·72298823, Tax. 021 · 72796945

Referensi

Dokumen terkait

Lalu bacaan yang keluar dari sebuah bilik ionisasi dalam Coulomb dapat diubah kedalam J/Kg dan bacaan digunakan untuk penentuan dosis serap.. Bilik ionisasi

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan unsur-unsur mengenai independensi adalah suatu sikap mental yang terdapat pada akuntan publik yang jujur,

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik meneliti masalah Pengaruh Personal Selling dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Rahayu Tour

Pada hidrolisis dengan HCl 0,50%, dekstrosa ekivalen gula cair tertinggi berturut-turut diperoleh dari limbah selulosik tongkol jagung, sekam padi dan sabut

Perusahaan mempertimbangkan untuk menggunakan metode exponential smoothing dengan konstanta = 0.2 untuk melakukan forecast.. Diasumsikan bahwa perkiraan penjualan pada tahun

Pada penelitian sebelumnya metode analytical hierarchy process dan goal programming digunakan oleh Juwita Metrihayu Rahmadani (2011) untuk kasus pemilihan pemasok dalam tesisnya

Sejak kemunculan artikel dari Ore ini, gelanggang polinom miring telah memerankan peran yang penting dalam teori gelanggang takkomutatif dan telah banyak peneliti yang

Pada dasarnya analisa regresi diartikan sebagai suatu analisis yang berkaitan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel tak bebas (dependent variable) dengan satu atau lebih