• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan kebutuhan modal investasinya cukup kecil. Peran penting UMKM di. pendapatan nasional ( Sanusi, 2011).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan kebutuhan modal investasinya cukup kecil. Peran penting UMKM di. pendapatan nasional ( Sanusi, 2011)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pengembangan ekonomi nasional, Usaha Mikro Kecil dan Menengah memegang peran penting dalam pembangunan ekonomi karena tingkat penyerapan tenaga kerja cukup tinggi dan kebutuhan modal investasinya cukup kecil. Peran penting UMKM di dalam perekonomian Indonesia ditunjukkan dalam tiga indikator yaitu pertama, jumlah UMKM cukup banyak dan mencakup sektor ekonomi. Kedua, UMKM memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja. Ketiga, UMKM memberikan pengaruh yang cukup besar di dalam pendapatan nasional ( Sanusi, 2011).

Pada penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, ada perbedaan terhadap hasil akhir. Perbedaan penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan menyatakan bahwa lama usaha tidak terbukti sebagai variabel

yang memoderasi pengaruh modal kerja terhadap pendapatan

(Setyaningsih,2013), dengan lama usaha merupakan variabel moderasi dapat memperkuat pengaruh antara modal terhadap pendapatan (I Putu Danendra Putra, 2015). Penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya menyatakan bahwa modal sendiri dan modal pinjaman Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh positif terhadap pendapatan pengusaha UMKM Kabupaten Toba Samosir (Issabella Pratiwi, 2015). Sedangkan penelitian

(2)

yang sudah dilakukan menyatakan bahwa modal usaha berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laba (Rahmatia, 2018).

Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. UMKM dapat bertahan di tengah krisis yang pernah melanda Indonesia pada tahun 1997, dan bahkan sampai saat ini. Peningkatan pendapatan dalam suatu usaha yang dilakukan dalam periode tertentu sangat penting bagi setiap pengusaha, antara lain untuk meningkatkan pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan maka usaha tersebut dapat dikatakan mengalami perkembangan yang positif.

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi pendapatan UMKM adalah permasalahan dalam memperoleh kredit dari lembaga keuangan sebagian besar disebabkan oleh masalah jaminan dan prosedur pengajuan pinjaman. Masalah timbul ketika pengusaha UMKM tidak memiliki kekayaan untuk dijadikan tanggungan di Bank. Sehingga pemerintah meluncurkan kredit untuk UMKM serta Koperasi dengan fasilitas penjaminan menggunakan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Peraturan Menteri Keuangan, 2008)

Masyarakat dapat memperoleh tambahan modal melalui penyaluran KUR. Kredit Usaha Rakyat (KUR) digunakan untuk membantu meningkatkan jalannya usaha melalui pembiayaan. Modal merupakan sarana pendukung dalam kelangsungan suatu usaha. Oleh karena itu, pemerintah ikut serta membantu melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR). Selain KUR faktor kedua yang umum dihadapi oleh pengusaha

(3)

mikro, kecil, dan menengah para pelaku UMKM adalah dengan menggunakan modal sendiri untuk usawa awalnya, penggunaan modal sendiri bagi pelaku UMKM mempunyai peran cukup penting untuk pembuatan produksi. Hal ini karena modal diperlukan ketika pengusaha hendak mendirikan usaha baru atau untuk meluaskan usaha yang ada. Tanpa adanya modal yang mencukupi maka akan mempunyai pengaruh untuk kelancaran usaha, sehingga dapat berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh (Utari dan Dewi, 2014:579).

Sementara itu usaha besar memiliki modal yang besar akan lebih berkembang dari pada usaha kecil. Permodalan merupakan salah satu permasalahan awal yang dihadapi oleh pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah dengan terbatasnya akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan (Maratis, 2014). Modal merupakan kunci awal dari setiap usaha dimana modal yang besar akan berpengaruh terhadap perkembangan usaha. Tersedianya modal dalam jumlah yang besar dan berkesinambungan akan melancarkan hasil yang pada akhirnya akan menaikkan jumlah produksi yang disahilkan sehingga pendapatan yang di perolehpun akan meningkat (Dwi, 2019).

Faktor ketiga yang dapat mempengaruhi pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah tenaga kerja. Kurangnya tenaga kerja dengan kualitas yang baik (manajemen dan teknik produksi) akan mempengaruhi pendapatan UMKM. Jumlah tenaga kerja dengan kualitas yang baik akan meningkatkan produktivitas sehingga akan memberikan keuntungan bagi

(4)

perusahaan karena produksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya produktivitas pekerja dan pendapatan yang akan dihasilkan juga akan ikut meningkat (Dwi, 2019)

Fenomena rendahnya mutu sumber daya manusia untuk pelaku usaha kecil hampir merata di seluruh Indonesia. Hal ini berlaku pula bagi mereka yang termasuk pelaku usaha kecil di Kabupaten Gresik. Karena itu adalah upaya untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi pelaku usaha kecil menjadi sesuatu yang patut dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan usaha kecil menjadi lebih baik sehingga dapat merubah status usahanya sekaligus berpengaruh pada peningkatan pendapatan usaha mereka.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah lama usaha. Hasil penelitian awal kepada beberapa pelaku usaha bahwa lama usaha yang dijalankan beragam. Sebagaian besar pelaku usaha kecil dan mikro telah menjalankan usahanyaa belasan tahun akan tetapi pendapatan mereka tidak stabil, atau naik turun. Tetapi ada juga yang baru memulai usahanya beberapa tahun, pendapatannya yang diterimanya cenderung mengalami kenaikan karena pelaku usaha yang baru cenderung mudah menerima perubahan sehingga mampu bertahan dan bersaing. Selain itu pelaku usaha yang baru lebih bisa mengatur pendapatan, sehingga mudah melakukan inovasi.

Banyak ditemukan di Indonesia berbagai pelaku usaha atau orang yang membuka usaha baik itu usaha dalam skala mikro, kecil, dan

(5)

menengah. Di Kabupaten Gresik sendiri perkembangan UMKM relatif berkembang cukup pesat. Dimana perkembangannya tersebut tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik yang meliputi 18 kecamatan dan hampir semua Usaha Mikro Kecil Menengah yang berada di bawah naungan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah (UKM) Pemerintah Kabupaten Gresik. Dengan adanya pemberdayaan dan pengembangan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (UKM) diharapkan usaha-usaha yang berada di Kabupaten Gresik bisa bersaing dengan usaha dari luar kota dan pendapatan yang terus naik setiap tahunnya semakin dirasakan oleh pemilik usaha.

Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki potensi yang baik dari keadaan besarnya jumlah atau luasnya lingkungan ekonomi yang dihadapi, maka kesempatan untuk tumbuhnya usaha baru serta pengembangan kewirausahaan sejak komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah menjadi harapab untuk menghadapi tantangan ke depan. Potensi-potensi dari Usaha Mikro Kecil Menengah tersebut seharusnya dilindungi oleh pemerintah supaya perkembangan ekonomi daerah agar terus meningkat sehingga menjadikan pembangunan dan pemerataan ekonomi di Kabupaten Gresik. Usaha Mikro Kecil Menengah masih dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan dalam menghadapi persaingan. Tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah dalam meningkatkan kinerja usahanya terutama dari segi pendapatan adalah keterbatasan modal yang dimiliki.

(6)

Kondisi perekonomian di Indonesia perlu adanya pemulihan yang signifikan dengan cara mendirikan industri kecil menengah yang memiliki peran yang sagat penting di dalam perekonomian di Indonesia agar lebih maju dengan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah karena memiliki peluang yang cukup besar untuk perekonomian Indonesia dan menambah lapangan pekerjaan bagi warga. Menambah modal adalah salah satu cara mengembangkan bagi pengusaha, karena modal merupakan sesuatu untuk mendirikan dan menjalankan suatu usaha agar memperoleh keuntungan (Ni Wayan Ana Purnamayanti, Suwendra, & Yulianthini, 2014).

Tabel 1.1

Pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik

Tahun Jumlah Pendapatan

2015 13.420.000.000.000

2016 15.775.000.000.000

2017 17.910.000.000.000

2018 18.852.000.000.000

2019 21.180.000.000.000

Sumber: Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Gresik

Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa pendapatan dari tahun 2015 hingga tahun 2019 selalu mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun ke tahun yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2018 ke tahun 2019 sebesar Rp. 2.330.000.000.000. peningkatan paling sedikit

(7)

terjadi pada tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar 942.000.000.000. ini membuktikan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang baik.

Kabupaten Gresik yang berada di Jawa Timur merupakan salah satu pusat produksi ikan bandeng di Indonesia. Wilayah di kawasan timur laut Jawa ini menghasilkan ikan bandeng sekitar 80.592 ton per tahun. Adapun luas lahan tambak mencapai 32.000 hektare, sekitar 46 persen total luas tambak di Provinsi Jawa Timur. Ikan bandeng dapat diolah menjadi berbagai macam, bisa untuk di konsumsi dan bisa dijadikan sebagai umpan.

Fenomena tersebut menerangkan bahwa UMKM adalah usaha produktif yang dikembangkan untuk mendukung perkembangan perekonomian secara besar dan kecil di Indonesia dan dapat mempengaruhi sektor lain yang dapat berkembang. Pemerintah tidak mampu mengerjakan semua permasalahan pembangunan karena banyak yang dibutuhkan untuk taksiran belanja, personalia, dan pengawasannya. Oleh sebab itu, wirausaha merupakan kekuatan pembangunan baik untuk jumlah maupun kualitas wirausaha itu sendiri. Menurut latar belakang diatas, maka penulis ingin mnejadikan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Sendiri, Kredit Usaha Rakyat (KUR), Tenaga Kerja terhadap pendapatan dengan Lama Usaha sebagai variabel moderasi pada UMKM di Kabupaten Gresik”. B. Perumusan Masalah

Bersumber dari latar belakang di atas, maka dapat dibuat suatu perumusan masalah sebagai berikut:

(8)

1. Apakah terdapat pengaruh Modal Sendiri terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

2. Apakah terdapat pengaruh Kredit Usaha rakyat (KUR) terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

3. Apakah terdapat pengaruh Tenaga Kerja terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

4. Apakah terdapat pengaruh Modal Sendiri, Kredit Usaha Rakyat, Tenaga Kerja secara simultan terhadap pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah di Kabupaten Gresik?

5. Apakah Lama Usaha memoderasi pengaruh Modal Sendiri terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

6. Apakah Lama Usaha memoderasi pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

7. Apakah Lama Usaha memoderasi pengaruh Tenaga Kerja terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik?

C. Batasan Penelitian

Supaya mendapat temuan yang fokus dan mendalam maka penelitian ini menitik beratkan pada obyek pada penelitian ini adalah pelaku usaha bidang kuliner di Kabupaten Gresik khusunya pada Usaha Mikro Kecil Menengah yang mengelolah ikan bandeng.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan untuk penelitian ini, sebagai berikut :

(9)

a. Untuk mengetahui pengaruh Modal Sendiri terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik.

b. Untuk mengetahui pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik.

c. Untuk mengetahui pengaruh Tenaga Kerja terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik.

d. Untuk mengetahui pengaruh Modal Sendiri, Kredit Usaha Rakyat, Tenaga Kerja secara simultan terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Gresik.

e. Untuk mengetahui pengaruh Modal Sendiri terhadap pendapatan dengan Lama Usaha sebagai variabel moderasi pada UMKM di Kabupaten Gresik.

f. Untuk mnegetahui pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pendapatan dengan Lama Usaha sebagai variabel moderasi pada UMKM di Kabupaten Gresik.

g. Untuk mengetahui pengaruh Tenaga Kerja terhadap pendapatan dengan Lama Usaha sebagai variabel moderasi pada UMKM di Kabupaten Gresik.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini, sebagai berikut :

a. Bagi pemerintah, penelitian ini sebagai masukan dan informasi kepada pihak pemerintah dan instansi terkait mengenai permodalan dan pendapatn UMKM yang ada di Kabupaten Gresik, sehingga

(10)

pemerintah mampu melakukan kabijakan yang tepat untuk pengembangan UMKM yang ada di Kabupaten Gresik.

b. Bagi UMKM, penelitian ini sbagai bahan acuan untuk pengambilan kebijakan dan keputusan mengenai modal kerja dan pendapatan. c. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini sebagai bahan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pendaftaran peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah yang sudah didaftar dan hak milik atas satuan rumah susun sebagai yang diwajibkan menurut

Penelitian tentang prediksi kebangkrutan perusahaan menggunakan perbandingan dari beberapa model sekaligus telah banyak dilakukan, namun jika membandingkan model prediksi

keanekaragaman hayati-agro dapat ditemui di lahan budi daya masyarakat, seperti hutan jati, kebun campur dan lahan pertanian semusim yang didominasi oleh ladang jagung.

Pembayaran dividen dilakukan apabila perusahaan memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergantung dari keuntungan (Marfuah & Hartiyah, 2019). Kemudian, tidak

Efek yang dirasakan oleh YW setelah mengikuti intervensi SEFT adalah: Sakit asam lambung sudah tidak sering kambuh, emosi lebih terkendali, lebih ikhlas dengan keadaan

Dapatan kajian menunjukkan bahawa dua pemboleh ubah peramal iaitu aspek pengetahuan dan aspek fasiliti dan kemudahan merupakan peramal bagi pengurusan program latihan jurulatih

Teguh Santoso (2020) ANALISIS MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS UMKM BAKSO PRADAJ

Kelas PBL lebih dominan mendapatkan sumber informasi tentang konsep-konsep virus (ciri-ciri, cara reproduksi, pencegahan serta penularan dan pengobatan) dari