9
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Penelitian Terdahulu
Deka Anggun Lestari, Endah Dewi Purnamasari, Budi Setiawan (2020) PENGARUH PAYMENT GATEWAY TERHADAP KINERJA KEUANGAN UMKM Penelitian ini dilakukan untuk menguji Pengaruh Payment Gateway terhadap Kinerja Keuangan UMKM di Palembang Indah Mall. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner dengan melibatkan 53 responden. Dengan memakai teknik analisis uji normalitas, validitas, reabilitas, koefisien determinasi, dan uji t. Hasil pengujian menggunakan uji t dan koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel Payment Gateway berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan UMKM yang diukur dengan pendapatan penjualan (sales revenue).
Endah Dewi Purnamasari (2020) Pengaruh Payment Gateway dan
Peer to Peer Leading (P2P) terhadap Peningkatan Pendapatan di Kota
Palembang Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Payment
Gateway dan Peer to Peer Lending (P2P) terhadap peningkatan pendapatan
UMKM di kota Palembang. Jenis data yang digunakan adalah data primer
dengan sumber data berasal dari kuisioner dan wawancara. Metode
penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu purposive
sampling, di mana sampel pada penelitian ini hanya pada jenis UMKM yang
bergerak di bidang kuliner dan fashion di Kota Pakembang. Teknik analisis
menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji koefisien
determinasi (R2) dan uji parsial (uji t). Berdasarkan hasil uji t dan uji f dapat
10
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Gateway dan Peer to Peer Lending (P2P) terhadap peningkatan pendapatan.
Teguh Santoso (2020) ANALISIS MODAL KERJA DAN PENGELOLAAN KEUANGAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) (STUDI KASUS UMKM BAKSO PRADAJ SAMARINDA) penelitian ini menggunakan data primer Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Linier Berganda, Uji Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis dengan menggunakan program SPSS. Berdasarkan hasil dari uji T dalam penelitian ini menunjukkan bahwa modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, dan pengelolaan keuangan juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
Adapun relevansi penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini merupakan komparatif dari penelitian sebelumnya dimana penelitian sebelumnya variabel X dan variabel Y. pada penelitian sebelumnya menggunakan fintech sebagai variabel X adalah Payment Gateway dan Peer to Peer sedangkan pada penelitian ini Variabel X menggunakan fintech (pembayaran digital dan pengelolaan keuangan.
selanjutnya yaitu variabel Y pada penelitian sebelumnya adalah
peningkatan pendapatan dan penelitian ini menggunakan pendapatan
usaha kecil sebagai variabel Y.
11
B. Landasan Teori
1. Financial Technology (FINTECH)
Rahardjo et al (2019) menyatakan Secara langsung atau tidak langsung Fintech mempengaruhi aktivitas dan kinerja keuangan UMKM. Pendapatan merupakan Salah satu indikator mengukur kinerja keuangan perusahaan (Ngaruiya et al, 2014). Faktor pendorong penggunaan fintech antara lain kemudahan penggunaan, pengaruh social, ekspetais kinerja dan keamanan system (Boonsiritomachai dan Pitchayadejanant, 2018)
(Billion, 2016) dan (Boonsiritomachai & Pitchayadejanant, 2018) Manfaat penggunaan Financial technology untuk bisnis telah dibuktikan dengan penelitian. Fintech dapat meningkatkan volume penjualan pemilik bisnis, meningkatkan kinerja perusahaan, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan dapat meningkatkan jumlah pelanggan.
a. Pembayaran Digital
Pembayaran digital adalah layanan yang mengotorisasi pembayaran untuk transaksi digital melalui kartu kredit, kartu debit, transfer bank dan uang elektronik apa pun. Pembayaran digital dapat membantu orang yang suka belanja online dan yang suka menggunakan transaksi digital. Pembayaran digital berjalan sepenuhnya secara otomatis dan menyederhanakan proses transaksi. Semua transaksi keuangan diproses dengan aman dan real time.
Moon & Kim (2017) Payment merupakan layanan Fintech
yang informatif, yang menggerakkan layanan pembayaran
12
berbasis bank konvensional dengan peningkatan kenyamanan dan efisiensi yang tinggi.
b. Pengelolaan Keuangan
Menurut Husnan (2000) pengelolaan keuangan adalah pengaturan aktivitas keuangan dalam suatu usaha. Manajemen keuangan melibatkan perencanaan bisnis, pengelolaan kas dan pengendalian aktivitas keuangan. Pengelolaan keuangan ini untuk mengatur keuangan usaha kecil maupun menengah. Mulai dari kebutuhan modal, pengelolaan kas dan pengembangan usaha.
Menurut James C. Van Horne dalam Kasmir (2010:5) Definisi manajemen keuangan atau pengelolaan keuangan adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan akuisisi, pembiayaan dan pengelolaan asset, dengan tyujuan yang menyeluruh.
Kasmir (2010:16) menuliskan secara umum fungsi manajemen keuangan adalah :
1. Meramalkan dan merencanakan keuangan
Dalam hal ini, fungsi manajemen keuangan adalah untuk
memprediksi apa yang akan terjadi di masa yang akan dating secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi pencapaian
tujuan perusahaan. Setelah melakukan prediksi dapat dibuatkan
rencana terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan yaitu
kebutuhan pelanggan dan pengeloalaan keuangan.
13
2. Keputusan permodalan investasi dan pertumbuhan.
Manajemen keuangan juga dapat mengumpulkan dana jangka oendek dan jangka Panjang yang di butuhkan.
3. Melakukan pengendalian
Perusahaan membutuhkan pengendalian keuangan, kerena mungkin terdapat penyimpangan keuangan dalam aktivitas usaha. Dari sinilah terdapat fungsi manajemen keuangan, yaitu sebagai pengatur keuangan agar tetap dapat mencapai tujuannya.
Manajemen keuangan digunakan sebagai penghubung antara
perusahaan dengan pasar modal sehingga perusahaan dapat
memperloeh alternatif sumber dana atau modal. Keuangan
merupakan aspek penting yang melekat dalam kehidupan
masyarakat luas. Memiliki pengetahuan keuangan dapat membantu
individu membuat keputusan pengambilan keputusan dan
menentukan produk keuangan yang dapat mengoptimalkan
keputusan keuangan mereka. Pengetahuan keuangan sangat penting
bagi individu agar tidak salah dalam mengambil keputusan
keuangan. Selanjutnya dalam kegiatan UMKM diperlukan
pengetahuan tentang pengaturan keuangan agar dapat terorganisir
untuk menghasilkan pendapatan yang jelas (Margaretha dan
Pambudhi, 2015).
14
2. Pendapatan
Menurut Lumintang (2014) pendapatan merupakan ukuran kepuasan seseorang terhadap kebutuhan UMKM. Pendapatan UMKM adalah prestasi seseorang atau hasil penjualan UMKM. Menurut (Ross et al., 2005), laba bersih adalah pendapatan penjualan usaha kecil dan menengah dikurangi biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha.
Menurut Triana (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih adalah:
1) Kemampuan mengelola bisnis. Memiliki ide atau inovasi dalam menjalankan bisnis akan meningkatkan pendapatan perusahaan
2) Keterampilan dan keahlian. Hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi pendapatan atau laba yang diperoleh.
3) Motif yang termotivasi dapat mendorong seseorang untuk lebih giat memulai usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan laba bersih.
4) Ketekunan bekerja.
3. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan salah satu, bentuk usaha kecil yang hanya
memiliki 1-19 pegawai (BPS,2004). Menurut Hudha Sakti (2006)
komunitas usaha kecil dan menengah (UKM) adalah bagian dari system
ekonomi Indonesia yang sangat mendorong dan meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari berbagaio aspek yang dimiliki.
15
berdasarkan Undang-Undang No 20 Tahun 2008 UKM : Usaha kecil adalah usaha ekonomi berorientasi produksi mandiri, yaitu dilakukan oleh badan non-pribadi atau perusahaan anak perusahaan atau perubahaan non-cabang yang dimiliki, dikendalikan atau dimiliki menjadi bagian langsung atau tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undnag-undang dan usaha menengah adalah usaha ekonomi berorientasi produksi independen. Dilakukan oleh badan non-pribadi atau perusahaan apakah kepemilikan, control atau secara langsung atau tidak langsung menjadi bagian dari usaha kecil atau besar dengan total asset bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur undang- undang.
4. Hubungan Financial Technology dengan Pendapaatn Usaha Kecil Herdinata & Pranatasari (2020: 58 ) Financial Technology sebagai inovasi dalam bidang jasa keuangan, dimana dengan adanya financial technology ini dapat menjadi salah satu bahan pendorong adanya suatu gerakan guna membantu meningkatkan keuangan pada UMKM khusunya yang ada di masyarakat menengah bawah. Artinya dengan adanya fintech dapat mendorong meningkatkan keuangan pada UMKM.
Suparmoko & Irawan (2002 :197) Perubahan teknolog y (technological
changes) termasuk perubahan dalam fungsi produksi dalam suatu kegiatan
tertentu yang dapat menambah hasil dengan input tertentu. Perubahan
16
terknologi ini menyebabkan tambahan produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang sama dengan input yang lebih sedikit, atau mungkin pula berupa barang-barang yang baru yang punya kegunaan yang lebih banyak. Artinya dengan adanya perubahan teknologi ini menyebabkan tambahan produksi dengan sumber-sumber yang sama ataupun jumlah output yang sama dengan input yang lebih sedikit, dimana lebih efisien.
Ana Toni et al (2020:122) menyatakan fintech menyediakan layangan keuangan pembayaran secara digital yang memiliki aspek kemudahan dan keamanan yang lebih tinggi bagi para pebisnis serta bagi konsumen dan memberikan keuntungan.
Menurut Yuesti & Kepramareni (2013) pengelolaan keuangan adalah
pada saat keuangan dikelola dengan baik maka efektifitas dari pencapaian
tujuan usaha dapat terwujud dengan baik dan juga pemanfaatan modal usaha
dalam rangka mencapai laba dapat efisien digunakan..
17