• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adi Wibowo, Teguh Sriwidadi. Universitas Bina Nusantara, Jl K.H Syahdan No. 9, Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Adi Wibowo, Teguh Sriwidadi. Universitas Bina Nusantara, Jl K.H Syahdan No. 9, Jakarta Barat"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI ANGGARAN DAN WAKTU

PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PROJECT MANAGEMENT DAN DECISION TREE

STUDI KASUS: PROYEK PT. DHARMA UTAMA

SENTOSA SEBAGAI PENDUKUNG PENANGANAN

BENCANA ALAM GUNUNG MERAPI SINABUNG

Adi Wibowo, Teguh Sriwidadi

Universitas Bina Nusantara, Jl K.H Syahdan No. 9, Jakarta Barat

Adiwibowo.rahardjo@gmail.com, teguhfemale@gmail.com Abstrak

Tujuan Penilitian ini adalah, untuk membuat sebuah penggunaan anggaran yang efisien dan penjadwalan setiap aktifitas secara efektif pada proyek PT. Dharma Utama Sentosa. Dengan adanya penelitian ini, peneliti bisa memberikan wawasan tambahan khususnya kepada PT. Dharma Utama Sentosa dan peneliti sendiri dan umumnya kepada para pembaca yang ingin mengetahui apa yang di maksud dengan Manajemen Proyek dan Decision Tree. Metode penelitian yang digunakan dalam analisis ini adalah CPM/PERT, WBS, Activity Network, Crashing Project dan Decision Tree.Tipe pengumpulan data yang dilakukan adalah deskriptif- kuantitatif dimana data yang diperoleh adalah

data primary dan secondary. Proyek yang di analisis dalam penelitian ini adalah Proyek PT. Dharma

Utama Sentosa Sebagai Pendukung Penanganan Bencana Alam Gunung Merapi Sinabung pada saat terjadinya bencana.Hasil dari penelitian dari proyek ini adalah teridentifikasinya 28 aktifitas, dapat diselesaikan dengan waktu 120 hari dengan probabilitas 99.59% dan dapat dilakukan crashing pada aktifitas yang berada di jalur critical dengan hasil 14 hari pengurangan durasi proyek dengan penambahan biaya tertentu. Dalam decision tree hasil yang didapat adalah, melakukan outsourcing dari PT. Gemilang dalam pembangunan jalan dan outsourcing CV Karya Agung dalam pembangunan rumah relokasi.

Kata Kunci:Manajemen Proyek, Decision Making, CPM/PERT, Work Breakdown Structure,

(2)

ABSTRACT

The purpose of this research are,to make an efficient use of budget, and making schedule of each activity effectively on PT Dharma Utama Sentosa project.With the present study, the researcher could provide additional insight especially to PT. Dharma Utama Sentosa and the researcher itself and generally to readers who want to know what is the purpose of Project Management and Decision Tree. The Method used in this analysis are CPM/PERT, WBS, Activity Network, Project Crashing, and Decision Tree. The type of data collection are descriptive and quantitative type who comes from primary and secondary data. The project that got analyze for the research is PT.Dharma Utama Sentosa as a henceman in handling Sinabung volcano natural disaster project.The results of this research project is the identification of 28 activities, can be completed with 120 days with a probability of 99.59% and could be crashing on activities that are in the critical path with the results of a 14-day reduction in the duration of the project with the addition of a certain fee. In a decision tree the results are,use outsourcing of PT. Gemilang in the construction of roads and outsourcing CV Karya Agung in the construction of the house relocation.

Keyword:Project Management, Decision Making, CPM/PERT, Work Breakdown Structure, Crashing Project, Decision Tree.

(3)

PENDAHULUAN

Pada penelitian ini peneliti mengangkat kejadian bencana alam erupsi gunung Sinabung sebagai topik utama atau kasus utama yang akan dibahas. Gunung Sinabung terletak di wilayah kabupaten Karo, Sumatera Utara dimana pada sebelumnya gunung Sinabung ini ini tercatat tidak pernah meletus sejak tahun 1600. Namun pada tahun 2010 gunung Sinabung telah menunjukkan aktifitas vulkanik kembali dan mulai aktif pada bulan Agustus dan September 2010, setelah adanya peningkatan aktifitasvulkanik selama beberapa tahun, tepatnya pada bulan November 2013 gunung Sinabung dinaikkan statusnya menjadi status awas (level IV) yang merupakan status tertinggi dalam aktifitas gunung merapi dan mengharuskan pada radius 5 km dari kawah gunung tersebut harus dikosongkan. Gunung Sinabung menyemburkan abu vulkanik hingga mencapai ketinggian 7-8 kilometer dan belasan ribu orang saat itu ditampung di berbagai tempat evakuasi.

Abu vulkanik letusan gunung ini menyebar jauh hingga mencapai kota Medan yang terletak sekitar 80 km dari lokasi letusan gunung bahkan ke beberapa kabupaten lain di Sumatera Utara seperti Deli Serdang,Serdang Bedagai, Langkat bahkan hingga ke provinsi Aceh khususnya Kecamatan Bakongan di Kabupaten Aceh Selatan. Gelombang pengungsi yang mencapai puluhan ribu orang akan memerlukan penanganan yang amat serius dalam menangani kebutuhan logistik mereka, dampak debu yang menyebar dan meluas akan menimbulkan masalah kesehatan dan pernapasan dan dampak sosial yang di timbulkan juga sudah di depan mata dengan tingkat stress pengungsi yang sudah berminggu minggu di pengungsian. Menurut Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara, kerugian materi di sektor pertanian di Kabupaten Karo, Sumut, akibat meletusnya Gunung Sibanung, diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih dikarenakan banyak lahan perkebunan dan pertanian masyarakat yang rusak.Hasil pendataan yang dilakukan hingga 18 Desember 2013, jumlah lahan pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung mencapai 29.885 hektare lebih yang terdiri 20.219 ha tanaman pangan dan 9.666 hektare tanaman holtikultura. Jumlah lahan pertanian yang rusak itu tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Namanteran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiganderket, dan Kecamatan Simpang Empat. Tanaman pangan yang terkena dampak erupsi itu adalah padi (512 hektare), padi gogo (2.842 hektare), jagung (16.736 hektare), ubi jalar (127 hektare), dan keladi (dua hektare). Adapun tanaman holtikultura yang terkena adalah sayuran (7.088 hektare), buah-buahan (2.569 hektare), dan tanaman hias.Letusan gunung merapi Sinabung juga memberikan dampak pada rusaknya infrastruktur seperti jalur transportasi, dan juga rumah-rumah warga pada desa Sigarang-garang, desa Sukanalu, desa Suka Meriah Payung, desa bekerah, dan juga desa Simacem. Semua ini disebabkan oleh jalur lahar dingin yang melewati desa-desa tersebut, kejadian ini membuat para pengungsi dari wilayah yang tercangkup menjadi belum bisa kembali ke tempat tinggal dan menjalankan segala kegiatan sehari-hari mereka, hal ini membuat Pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan relokasi tempat dan mempersiapkan jalan dan hunian untuk para pengungsi itu tinggal dan bekerja.

(4)

Karena begitu besar dampak yang diberikan kepada masyarakat baik dalam bentuk fisik maupun mental Pemerintah harus turun tangan dengan memberikan wewenang kepada BNPB dimana PT. Dharma Utama Sentosa dipilih sebagai team pendukung dalam menangani kasus tersebut mulai dari ekspedisi, logistik, dan juga konstruksi relokasi di wilayah Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Masalah yang terjadi dalam pelaksanaan proyek yang dijalankan oleh PT. Dharma Utama Sentosa adalah, terdapatnya keterlambatan dalam penyelesaian proyek dimana seharusnya proyek selesai tanggal 31 Desember 2014 (120 hari) namun perusahaan selesai selama 124 hari dimana terdapat keterlambatan selama 4 hari. Keterlambatan ini disebabkan karena terjadinya miss komunikasi antar pekerja, juga karena kondisi lingkungan yang kurang baik, dan juga adanya kekurangan dalam penggunaan resource baik dalam peralatan maupun pekerja. Dalam penggunaan anggaran sebenarnya perusahaan ini sudah baik namun menurut peneliti, penggunaan anggaran sebesar 308.075.000 dengan hasil 18 pekerja utama pada lapangan sangatlah kurang, dapat dilihat dari keterlamabatan proyek yang disebabkan oleh menurunnya kondisi fisik dari para pekerja, maka dari itu peneliti mengatakan bahwa proyek yang telah dilakukan oleh perusahaan kurang efektif.

Peneliti juga menemukan beberapa kondisi dimana PT. Dharma Utama Sentosa juga memiliki kendala dalam membuat sebuah keputusan, kendala yang di hadapi adalah, adanya keraguan dalam membuat sebuah keputusan disaat menjalankan suatu proyek yang berada di luar pulau Jawa dimana pada proyek ini terletak di Sinabung, Sumatera Utara. Hal pertama yang menjadi pertimbangan adalah, apakah perusaahaan ini lebih baik menggunakan tenaga dan peralatan kerja sendiri atau melakukan oursourcing dari penyedia tenaga dan peralatan kerja yang tersedia di wilayah tersebut. Pencarian altenative ini digunakan untuk memberikan tingkat efisiensi yang terbaik bagi PT. Dharma Utama Sentosa.

Oleh karena itu peneliti melakukan analisa Project Management dan juga Decision Tree pada salah satu proyek PT. Dharma Utama Sentosa dimana tugas perusahaan ini adalah sebagai pendukung penanganan bencana alam gunung merapi Sinabung yang dilakukan pada tanggal 3 September 2014.

Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui cara untuk pengoptimalan manajemen proyek padaProyek menyediakan peralatan dan jasa pendukung bantuan bencana alam PT. Dharma Utama Sentosa.

2. Untuk membantu PT. Dharma Utama Sentosa membuat schedule yang efektif dan efisien dalam melakukan setiap tugas yang ada sebagaipendukung penanganan bencana alam.

(5)

4. Untuk mengetahui biaya optimal dan keputusan yang sebaiknya dilakukan dalam penggunaan tenaga kerja PT. Dharma Utama Sentosa dengan menggunakan metode Decision Tree.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan konsep dasar manajemen proyek yang diterapkan terhadap konsep proyek PT. Dharma Utama Sentosa.Dimana tahap-tahap dalam setiap proyek dibagi menjadi empat tahap, yaitu : Perjanjian Kontrak, Survey lapangan, Prosedur Menyediakan Peralatan dan Jasa pendukung penanganan Bencana Alam, Pengerjaan di lokasi.

Pada Penelitian ini peneliti menggunakan konsep pendekatan kuantitatif (yaitu metode CPM dan

PERT, Citical Path Method dan Program Evaluation and Review Technique) yang bertolak dari suatu

penelitian, cara berfikir dedukatif yang beranjak dari teori-teori untuk menjawab permasalahan penilitian. Sedangkan berdasarkan teknik pengumpulan datanya, penelitian ini termasuk observasi langsung dengan cara wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait serta penggalian data sekunder dari perusahaan.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua macam cara dalam pengumpulan data, sebagai berikut :

Studi Lapangan (Field Study)

Studi lapangan dilakukan melalui cara tinjauan langsung kepada pihak perusahaan dari sumber pertama baik itu individu maupun perseorangan, yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan, yaitu melakukan kunjungan langsung ke perusahaan. Untuk mendapatkan data tersebut peneliti melakukan :

a) Wawancara

Melakukan tanya jawab kepada pihak–pihak terkait, dan berkepentingan perusahaan di dalam penelitian ini.

b) Observasi

Meninjau atau mengamati langsung terhadap kegiatan perusahaan yang bersangkutan. c) Dokumen

Menganalisa data yang berasal dari dokumen-dokumen yang telah diberikan dari Perusahaan.

Studi Kepustakaan (Library Study)

Studi Kepustakaan merupakan penelitian yang dilakukan di perpustakaan dengan mencari, mengumpulkan dan mencatat serta mempelajari buku-buku, literatur-literatur serta sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Studi Kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landsan teori yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah.

TEKNIK PROJECT MANAGEMENT DAN DECISION TREE

(6)

WBS (Work Breakdown Structure)

CPM/PERT (Critical Path Method/Program Evaluation and Review Technique)

AOA (Activity On Arrow)

Crashing Project

Untuk Decision Tree:

EMV ( Expected Monetary Value)

Untuk kedua teknik diatas tepatnya pada CPM/PERT, Crashing Project dan juga Decision Tree digunakan software QM For Windows dalam perhitungannya.

Berikut adalah hasil yang diberikan dari masing-masing teknik dalam Project Management:

1. WBS

Dan berikut adalah rincian dari WBS yang dilakukan oleh Perusahaan:

No Kegiatan Waktu Pred Duration (Days)

Start End

A Contrat Award

(Pembuatan Kontrak) 3-Sep-14 3-Sep-14 1

Persiapan dan Pengiriman On Project Pemberian Bantuan pada pembangunan Rumah Relokasi Pembangunan Jalan menuju tempat Relokasi Pengadaan Informasi atas wilayah Relokasi Pra Project Contract award Persiapan dan Pengiriman Pemberian Bantuan di Pengungsian

(7)

B Pembentukan team, persiapan logisitik, transportasi, dan

pengiriman barang menuju pelabuhan

4-Sep-14 5-Sep-14 A 2

C Melakukan pengiriman dari pulau Jawa menuju Sumatera

5-Sep-14 7-Sep-14 B 3

D Docking dan melakukan persiapan dalam

pengiriman

8-Sep-14 8-Sep-14 C 1

E Pengiriman logistik ke

titik pengungsian 9-Sep-14 12-Sep-14 D 4

Pemberian Bantuan di Pengungsian

F Melakukan pembagian barang untuk setiap kepala keluarga

13-Sep-14 14-Sep-14 E 2

G Melakukan perbaikan

sarana senitasi 13-Sep-14 17-Sep-14 E 5

Pengadaan Informasi atas wilayah Relokasi

H Survey lokasi pembangunan jalan

menuju Siosar 18-Sep-14 8-Oct-14 F,G 20

I Survey lokasi

pembangunan rumah huni untuk para pengungsi

18-Sep-14 8-Oct-14 F,G 20

J Pemetaan proyek pembangunan jalan dan rumah

9-Oct-14 13-Oct-14 H,I 5

Pembangunan Jalan menuju tempat Relokasi

K Pengadaan serta persiapan barang dan peralatan untuk pengerjaan jalan dan

(8)

hunian

L Pekerjaan Penebangan

Hutan untuk jalan 14-Oct-14 18-Oct-14 J,K 5 M Pekerjaan Pengerukan dan

penyesuain lahan 19-Oct-14 24-Oct-14 L 6 N Pembentukan badan Jalan 26-Oct-14 1-Nov-14 M 7 O Pemadatan tanah 2-Nov-14 6-Nov-14 N 5 P Pekerjaan Sub Base

Coarse (Pondasi Bawah) 6-Nov-14 10-Nov-14 O 5 Q Pekerjaan Base Coarse

(Pondasi Atas) 11-Nov-14 14-Nov-14 P 4 R Pekerjaan Lapisan Atas 15-Nov-14 18-Nov-14 Q 4 S Pekerjaan Surface Coarse

(Lapisan Permukaan) 19-Nov-14 23-Nov-14 R 5 T Pekerjaan pemadatan dan

perataan jalan 23-Nov-14 27-Nov-14 S 5 U Pekerjaan marka jalan 28-Nov-14 29-Nov-14 T 2 V Pekerjaan pemasangan

rambu jalan 28-Nov-14 28-Nov-14 T 1

Pemberian Bantuan pada pembangunan Rumah Relokasi

W Pekerjaan penebangan

hutan 30-Nov-14 5-Dec-14 U,V 6

X Pekerjaan penyediaan lahan (Pengerukan dan perataan tanah)

6-Dec-14 10-Dec-14 W 5

Y Pekerjaan Pondasi Rumah 11-Dec-14 20-Dec-14 X 10 Z Pekerjaan saluran

pembuangan (Septic tank) 21-Dec-14 27-Dec-14 Y 6 AA Pembuatan instalasi air 21-Dec-14 27-Dec-14 Y 6 AB Pekerjaan Struktur Beton 28-Dec-14 31-Dec-14 Z,AA 4

(9)

2. CPM/PERT

Project yang diselesaikan dengan waktu 124 hari dapat diselesaikan dengan durasi 120 hari, dengan peluang yang dimiliki sebesar 99.59 % project bisa dilaksanakan dalam waktu 120 hari.

Activity CPM PERT Standar Deviation

Duration Slack Duration Slack

Project 120 119.6667 1.509231 A 1 0 1 0 0 B 2 0 2 0 0.333333 C 3 0 3.166667 0 0.166667 D 1 0 1 0 0 E 4 0 3.833333 0 0.166667 F 2 3 1.833333 2.833 0.166667 G 5 0 4.666667 0 0.333333 H 20 0 20 0 0.666667 I 20 0 20 0 0.666667 J 5 0 4.833333 0 0.166667 K 4 1 3.833333 1 0.166667 L 5 0 5.166667 0 0.5 M 6 0 6 0 0.333333 N 7 0 7.166667 0 0.166667 O 5 0 4.833333 0 0.166667 P 5 0 4.833333 0 0.166667 Q 4 0 4 0 0 R 4 0 4 0 0 S 5 0 4.833333 0 0.166667 T 5 0 4.833333 0 0.166667 U 2 0 1.833333 0 0.166667 V 1 1 1 0.833 0 W 6 0 6 0 0.333333 X 5 0 5.333333 0 0.333333 Y 10 0 10.33333 0 0.333333 Z 6 0 6 0 0.333333 AA 6 0 6 0 0.333333 AB 4 0 4 0 0

(10)

Pernyataan di atas dapat dibuktikan dari:

dengan yang hasilnya 0.9959 kemudian dapat dilihat pada table area

kurva normal (lampiran)

3. AOA 4. Crashing Project No Normal Time Crash Time Normal Cost

Crash Cost Total

Crashing Time Crashing Cost Crashing Cost/Day E 4 1 8,000,000 50,000,000 3 42,000,000 14,000,000 F 2 1 375,000 750,000 0 0 0 N 7 5 18,900,000 23,900,000 2 5,000,000 2,500,000 U 2 1 250,000 500,000 1 250,000 250,000 W 6 4 18,000,000 22,000,000 2 4,000,000 2,000,000 Y 10 5 27,000,000 32,000,000 5 5,000,000 1,000,000 Z 6 5 7,350,000 7,975,000 1 625,000 625,000 AA 6 5 7,050,000 7,675,000 1 625,000 625,000

Berdasarkan hasil analisis crashing project menggunakan QM for Windows, aktifitas – aktifitas yang dapat dilakukan crash hanyalah aktifitas yang dilalui critical path yaitu E – N – U – W – Y – Z – AA dengan total pengurangan durasi aktifitas sebesar 14 hari dan memerlukan biaya sebesar Rp 57.500.000, jadi jika dilakukan crashing pada project ini akan berdampak pada durasi pengerjaan yang berlangsung selama 106 hari dengan total biaya Rp 357.575.000, hasil tersebut merupakan total dari keseluruhan biaya aktifitas normal dan yang di crash (khusus untuk kegiatan E karena dalam

crashing ini aktifitas yang menggunakan jalur darat diganti dengan menggunakan jalur udara

sehingga biaya yang digunakan merupakan biaya crashing yaitu Rp 42.000.000).

Jika client proyek menginginkan waktu proyek dipercepat hingga 5 hari dan durasi proyek manjadi 115 hari maka dapat dilakukan probabilitas seperti berikut:

dengan 3.31 yang hasilnya 0.9995, dapat dilihat pada table area kurva normal

(lampiran). A B C G D E I F H J K L M N O P Q R S T U Z W X Y AB AA V

(11)

Jika mendapatkan hasil tersebut maka peluang sebesar 0.05% client akan dipertahankan jika perusahaan tidak bisa mencapai 115 hari, hasil tersebut berasal dari 100% - 99.95% = 0.05%

1. Sedangkan jika client proyek menginginkan waktu proyek dipercepat hingga 4 hari dan durasi proyek menjadi 116 hari maka probabilitasnya adalah:

dengan 2.65 yang hasilnya 0.9959, dapat dilihat pada table area kurva normal

(lampiran).

Jika mendapatkan hasil tersebut maka peluang sebesar 0.41% client akan dipertahankan jika perusahaan tidak bisa mencapai 116 hari, hasil tersebut berasal dari 100% - 99.59% = 0.41%

Berikut adalah alternative yang bisa diambil jika project harus selesai dalam 115 hari, dimana kegiatan yang bisa memenuhi adalah E – N – U –W – Y – Z – AA dengan rincian sebagai berikut:

1. Melakukan crashing pada aktifitas E dan N dengan cost sebesar Rp 47.000.000 2. Melakukan crashing pada aktifitas Y dengan cost sebesar Rp 5.000.000

3. Melakukan crashing pada aktifitas N – W – Z – AA dengan cost sebesar Rp 10.125.000 4. Melakukan crashing pada aktifitas N – U – W dengan cost sebesar RP 9.250.000

Pada altenative tersebut dapat diambil alternative yang nomor 2 karena costnya paling kecil. Total cost proyek Rp 313.075.000

Berikut adalah alternative yang bisa diambil jika project harus selesai dalam 116 hari, dimana kegiatan yang bisa memenuhi adalah E – N – U – W – Z – AA dengan rincian sebagai berikut:

1. Melakukan crashing pada aktifitas E, Z, dan AA dengan cost sebesar Rp 43.250.000 2. Melakukan crashing pada aktifitas E dan U dengan cost sebesar Rp 42.250.000 3. Melakukan crashing pada aktifitas N dan W dengan cost sebesar Rp 9.000.000

Pada alternative tersebut dapat diambil alternative yang nomor 3 karena costnya paling kecil. Total cost proyek Rp 317.075.000

(12)

Berikut adalah hasil yang diberikan dalam Decision Tree secara visual: 1. EMV Pembangunan Jalan

2. EMV Pembangunan Rumah

CV Manuela Arta Sere

PT. Gemilang CV Karya Agung PT. Dharma Utama Sentosa

Rp 59.670.000 Rp 59.800.000 Rp 54.987.500 Ekonomi Baik (0.38) Ekonomi Baik (0.4) Ekonomi Baik (0.35) Ekonomi Buruk (0.6) Ekonomi Buruk (0.62) Ekonomi Buruk (0.65) Out Sourcing Tenaga

dan Peralatan Kerja Tenaga dan Peralatan Kerja Sendiri RP 54.987.500 Rp 100.480.000 Rp 54.987.500 Ekonomi Buruk (0.4) Ekonomi Baik (0.6) Rp 130.000.000 Rp 157.000.000 Rp 13.000.000 Rp 15.700.000 Rp 13.250.000 Rp 132.500.000 Rp 13.500.000 Rp 135.000.000 PT. Gemilang

CV Manuela Arta Sere

PT. Gemilang CV Karya Agung PT. Dharma Utama Sentosa

Rp 46.410.000 Rp 46.000.000 Rp 47.725.000 Ekonomi Baik (0.38) Ekonomi Baik (0.4) Ekonomi Baik (0.35) Ekonomi Buruk (0.6) Ekonomi Buruk (0.62) Ekonomi Buruk (0.65) Out Sourcing Tenaga

dan Peralatan Kerja Tenaga dan Peralatan Kerja Sendiri Rp 46.000.000 Rp 77.120.000 Rp 46.000.000 Ekonomi Buruk (0.4) Ekonomi Baik (0.6) Rp 100.000.000 Rp 120.500.000 Rp 10.000.000 Rp 12.050.000 Rp 11.500.000 Rp 115.000.000 Rp 10.500.000 Rp 105.000.000 CV Karya Agung

(13)

KESIMPULAN

Dari hasil analisis terhadap proyek PT. Dharma Utama Sentosa dengan menggunakan model project

management dan juga decision making (decision tree), maka peneliti mendapatkan kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada proyek pendukung penangananan bencana alam gunung merapi Sinabung terdapat serangkaian aktifitas kritis berdasarkan hasil CPM/PERT yaitu pada aktifitasA – B – C – D – E –

G – H – I – J – L – M – N – O – P – Q –R – S – T – U – W – X – Y – Z – AA – AB. Dimana

aktifitas ini mempengaruhi durasi secara keseluruhan proyek.Berdasarkan dari hasil analisis CPM waktu proyek secara keseluruhan berjumlah sebanyak 120 hari dan dengan analisis PERT didapatkan jumlah waktu proyek sebanyak 119.6667 hari.Terdapat probabilitas proyek sebesar 99.59% proyek pendukung penanganan bencana alam gunung merapi sinabung dapat selesai dalam waktu 120 hari.

2. Berdasarkan metode crashing, aktifitas E – N – U – W – Y – Z – AA memiliki kemungkinan untuk bisa dipercepatdan membuat durasi keseluruhan proyek menjadi 106 hari dimana jumlah crashing proyek sebanyak 14 hari.

3. Keterlambatan pada proyek pendukung penanganan bencana alam gunung merapi Sinabung berawal dari kegiatan AA dan AB dimana ini merupakan suatu aktifitasfinishing atau akhir.Faktor yang menyebabkan keterlambatan proyek adalah:

a. Kurangnya komunikasi yang efektif antara pihak staff dan chief

b. Adanya gangguan pada lahan proyek dimana kondisi tanah kurang baik

c. Beberapa tenaga kerja kelelahan disaat mengerjakan aktifitas akhir (AA dan AB) sehingga membuat batas akhir project terlewati

4. Pada proyek pendukung penanganan bencana alam gunung merapi sinabung terdapat alternatif dari hasil analisis decision making dengan menggunakan outsourcing tenaga dan peralatan kerja dari PT. Gemilang pada aktifitas pembangunan jalan menuju tempat relokasi, dan juga menggunakan outsourcingdari CV Karya Agung dalam aktifitas pemberian bantuan dalam pembangunan rumah relokasi

Saran

Saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah:

1. PT. Dharma Utama Sentosa harus mengimplementasikan hasil dari analisis Project Management dan juga Decision Making (DecisionTree) yang telah peneliti usulkan, semua ini bertujuan agar perusahaan untuk kedepannya bisa melakukan proyek dengan efektif dimana proyek bisa selesai sesuai dengan batas akhir yang telah ditentukan, dan juga efisien dimana proyek dapat selesai dengan penggunaan resource yang ada secara optimal. Untuk suatu proyek perusahaan

(14)

seharusnya menganalisa terlebih dahulu kondisi yang ada sehingga dalam pembuatan alternative bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang terbaik.

2. Dalam mempercepat durasi proyek dapatdilakukan denganmenambahpekerja, atau resource sehingga diharapkan penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat. Namun penambahan harus dilakukan secaraefektif seuaidengankeperluansaja.Karenadengan penambahanpekerja atau resorce makadibutuhkan juga peningkatan komunikasi, koordinasi dan biaya. Dalam suatu proyek, komunikasi antar pekerja sangatlah penting jika terjadi suatu kendala atau keraguan dalam melakukan suatu aktifitas sebaiknya dibicarakan bersama sehingga manager proyek bisa memberikan solusi atas masalah yang terjadi.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

A, Amer, and Boushaala M. "An Approach for Project Scheduling Using PERT/CPM and Petri Nets (PNs) Tools." International Journal of ModernEngineering Research (IJMER), 2013: 3200-3206.

Agarwal, Rashmi, Nisha Agarwal, and Sanjeev Kumar. "Critical Path Method in Designing Feasible Solutions." International Journal of Scientific Research and Reviews, 2013: 190-202.

Bruno Dyck, Mitchell J. Neubert. Principles Of Management (International Student Edition). South-Western: CENGAGE Learning, 2009.

Budi Harsanto, MM. Naskah Tutorial QM for Windows. Bandung: BHS, 2011.

Heizer, J, and B Render. Manajemen Operasi (Edisi 7). Jakarta: Salemba Empat, 2006.

Heizer, Jay, and Barry Render. Operations Management. New Jersey: Pearson Education Inc, 2011.

Herjanto, E. Manajemen Operasi (Edisi 3). Jakarta: Grasindo, 2008.

Jay Heizer, Barry Render. Operations Management (Manajemen Operasi), Buku 1, Edisi 9, Edisi

Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2009.

—. Operations Management, Global Edition. England: Person Education Limiteed, 2014.

Jay Heizer, Berry Render. Operations Management. New Jersey: Pearson Education Inc, 2011. Mohanty, Ashok, Mishra Jibitesh, and Biswajit Satpathy. "Activity modes selection for project

crashing through deterministic simulation." Journal Of Industrial Engineering and Management, 2011: 610-623.

Mulyono, Sri. Riset Operasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007.

N. Shahsavari pour, M. Modarres, Mir.B. Aryanejad. "Calculating the Project Network Critical Path in." International Journal of Engineering and Technology, 2010: 136-140.

P., Tampubolon M. Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Prawirosentono, D. S. Manajemen Operasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Rajani, T, and V Shoba Reddy. "Work Breakdown Structure Of the Project." International Journal of

Engineering Research and Applications, 2012: 683-686.

Render, Barry, Ralph M Stair, Jr, and Michel E Hanna. Quantitative Analysis for Management. 12 . London: Pearson Education Inc, 2012.

Stevenson, William J. Operations Management. New York: McGraw - Hill, 2009.

Taylor III, Bernard W. Introduction to Management Science ( Sains Management ). Jakarta: Salemba Empat, 2008.

(16)

RIWAYAT PENULIS

Adi Wibowo lahir di kota Jakarta pada 26 Mei 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1

(17)

Referensi

Dokumen terkait

Dari data yang disajikan dalam histogram di atas, dapat terlihat perkembangan skor anak dalam aspek hidup sederhana (hemat/tidak konsumtif). Dapat terlihat perkembangan anak

Penelitian ini bertujuan mengekstrak komponen aktif pada kerang darah dengan tiga jenis pelarut yaitu heksana, etil asetat dan metanol, menguji ekstrak sebagai

Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di Departemen Teknik Elektro,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA.. berbobot  dan  tidak  memerlukan  j ural.ah  sample  yang  banyak,  lagi  pu La  tidak  memex- lukan  banyak  tenaga 

Dengan proses tersebut diharapkan bentuk kajian yang merupakan himpunan penelitian untuk kuratorial pameran ini dapat memberikan gambaran dari kondisi wilayah pusat

Surat Setoran Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SSRD adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan

yang diteliti.Sedangkan pada umur 3 minggu, terdapat perbedaan nyata antara kontrol dan dengan perlakuan perendaman 50% dan 60% air kelapa.Pertunasan rimpang jahe merah pada

Capaian sasaran “Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu-satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha yang diukur dengan satu indikator