• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH (LKIP)

DINAS PERDAGANGAN

KOTA MAKASSAR

TAHUN ANGGARAN 2016

i

(2)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas diucapkan pada kesempatan ini selain rasa Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2016 Dinas Perdagangan Kota Makassar dapat disusun dengan baik. Laporan ini sebagai bahan pertanggung jawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan serta berkaitan dengan

terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance).

Laporan ini dapat memberikan gambaran dan menjadi bahan evaluasi terhadap apa yang telah di kerjakan dalam kurun waktu tahun 2016 terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dalam rangka mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparansi dan bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Harapan kami, kiranya LKIP ini dapat menjadi salah satu bahan dalam menyusun kegiatan dan program di tahun 2017 mendatang, sehingga senantiasa berkesinambungan dan berkelanjutan sebagaimana yang termuat di dalam Rencana Strategis Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Laporan ini belum secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan, namun demikian setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil capaian kinerja yang telah dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Makassar, kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk lebih meningkatkan kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak atas bantuan tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan diterbitkan tepat waktu.

Makassar, Januari 2017

KEPALA DINAS PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR

Drs.H.ANDI MUH. YASIR, M.Si Pangkat : Pembina Utama Muda Nip. 19660501 198603 1 01

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

RINGKASAN EKSEKUTIF iv

BAB I PENDAHULUAN 1

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS SKPD RENCANA STRATEGIS SKPD

2 3 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA 9

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 12

CAPAIAN KINERJA SKPD 12

REALISASI ANGGARAN 28

BAB IV PENUTUP 30

LAMPIRAN

Lampiran I Susunan Organisasi Disperindag Kota Makassar

Lampiran II Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Tahun 2016

Lampiran III Realisasi Anggaran Sasaran I Lampiran IV Realisasi Anggaran Sasaran II Lampiran V Realisasi Anggaran Sasaran III Lampiran VI Realisasi Anggaran Sasaran IV

(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Perdagangan Kota Makassar telah memberikan arah yang jelas dalam upaya peningkatan kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar dalam melaksanakan Visinya Yaitu “ Terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan yang berwawasan lingkungan “. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang ditetapkan adalah sebagai berikut : (1) Menguatkan tata niaga yang sehat bagi kelompok masyarakat perindustrian dan perdagangan dalam bentuk pemberian pengetahuan dan kemampuan manajemen melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas; (2) Menguatkan Pasar dalam negeri dan luar negeri serta meningkatkan promosi dalam negeri dan luar negeri dalam era globalisasi/perdagangan bebas; (3) Menguatkan struktur industri, peningkatan nilai tambah industri, serta penguasaan teknologi industri yang berwawasan lingkungan; (4) Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam kaitannya dengan hak-hak konsumen sebagai upaya perlindungan konsumen.

Dalam upaya mencapai visi dan misi tersebut, Rencana Strategis tahun 2014-2019 telah menetapkan tujuan dan sasaran, program, dan kegiatan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai setiap tahunnya, sebagaimana tertuang dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

Capaian kinerja 4 (empat) sasaran strategis Dinas Perdagangan Kota Makassar pada tahun 2016 adalah sebanyak 3 (tiga) sasaran strategis berkategori sangat tinggi dan 1 (satu) sasaran strategis lainnya berkategori sangat rendah, yaitu:

- Sasaran “Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya” rata-rata capaiannya sebesar 97,3% atau kategori sangat tinggi.

- Sasaran “Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu-satunya sarana yang mampu meningkatkan

(5)

ekonomi pelaku usaha” rata- rata capaiannya sebesar 100% atau kategori sangat tinggi.

- Sasaran “Menjadikan industri sebagai salah satu basis utama

dalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan” rata-rata capaiannya sebesar 199.8% atau kategori Sangat Tinggi.

- Sasaran “Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti

tentang hak - hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha” rata-rata capaiannya sebesar 72% atau kategori Rendah.

Keempat sasaran strategis tersebut dicapai dengan pelaksanaan 6 (enam) Program dan 32 Kegiatan dengan anggaran yang teralokasi pada tahun 2016 berjumlah Rp.16.130.373.000,- dan terealisasi sebesar Rp.12.857.893.140,- atau 79.7%.

Adapun penyebab belum optimalnya penyerapan ini adalah:

– Kegiatan Penyusunan penataan PKL di (4) empat kecamatan tidak

terlaksana karena Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar yang terlambat dirampungkan sehingga kegiatan desain penataan pedagang kaki lima tidak dapat terealisasi.

– Keguatan Fasilitasi Permasalahanpengaduan konsumen tidak

terlaksana karena belum adanya SK Anggota BPSK Kota Makassar periode terbaru

Untuk mencapai sasaran dan kinerja kegiatan yang optimal pada Tahun Anggaran 2016 diperlukan dukungan dan peran serta aktif seluruh pegawai Dinas Perdagangan Kota Makassar, unit organisasi terkait lainnya dan partisipasi masyarakat. Dukungan tersebut merupakan pendorong utama dalam pencapaian kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar dan sebagai perwujudan pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

Terselenggaranya Good Governance merupakan kewajiban

pemerintah untuk mewujudkan dan mengakomodir aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa. Dalam rangka itu maka diperlukan pelaksanaan dan penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas dan legitimate, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sejalan dengan itu telah dikeluarkan Tap MPR R.I. Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta ditindak lanjuti dengan undang -undang nomor 28 tahun 1999 perihal yang sama. Pemerintah juga telah mendorong terwujudnya good governance di kalangan instansi pemerintah dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Menurut undang-undang no. 28 tahun 1999 tersebut, asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas dan asas akuntabilitas, dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan

(7)

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya masing-masing serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan Perencanaan Strategis yang dirumuskan sebelumnya.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Dinas Perdagangan Kota Makassar Tahun 2016, disusun berdasarkan dokumen Perjanjian Kinerja yang mengacu pada dokumen Rencana Strategis Dinas Perdagangan Kota Makassar tahun 2014 - 2019.

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD

Dinas Perdagangan Kota Makassar adalah lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang melaksanakan urusan Pembinaan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan. Pembentukan Dinas Perdagangan Kota Makassar didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar dan Peraturan Walikota Makassar Nomor 9 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Berdasarkan peraturan daerah tersebut, Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Makassar memiliki tugas pokok merumuskan, membina dan mengendalikan kebijakan di bidang perindustrian dan perdagangan. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perdagangan Kota Makassar mempunyai fungsi :

(8)

a. Penyusunan rumusan kebijaksanaan teknis pembinaan, pengembangan dan pemberdayaan di bidang perindustrian dan perdagangan;

b. Penyusunan rencana dan program pembinaan, pengendalian serta pengawasan pemberian izin dibidang perindustrian dan perdagangan; c. Penyusunan rencana dan program di bidang pengembangan usaha sarana perdagangan, pendaftaran perusahaan, pengawasan dan penyuluhan;

d. Pelaksanaan pengendalian teknis operasional di bidang perlindungan konsumen serta kemetrologian;

e. Pelaksanaan pengembangan, pengendalian, pengawasan dan pembinaan usaha serta promosi produk hasil perindustrian dan perdagangan;

f. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pengawasan dan pengkajian perizinan dan pelayanan umum di bidang perindustrian dan perdagangan;

g. Pelaksanaan perencanaan dan pengendalian teknis operasional pengelolaan keuangan, kepegawaian dan pengurusan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;

h. Pelaksanaan kesekretariatan dinas; i. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas, maka dibentuklah susunan organisasi Dinas Perdagangan Kota Makassar yang terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris, Bidang Perindustrian, Bidang

(9)

Perdagangan, Bidang Perlindungan Konsumen, dan Bidang Pengembangan dan Pembinaan Usaha. Selain itu juga didukung dengan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD), yaitu UPTD Pengolahan Kulit, UPTD Pedagang Kaki Lima (PK5), dan UPTD Tera dan Tera Ulang. Susunan organisasi Dinas Perdagangan Kota Makassar secara lengkap disajikan pada Lampiran I.

B. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS SKPD

Dinas Perdagangan Kota Makassar dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memiliki sejumlah permasalahan dan isu strategis yang harus dipecahkan dan diantisipasi yaitu sebagai berikut:

1. Permasalahan

Beberapa permasalahan yang masih dihadapi sampai saat ini adalah:

a. Belum optimalnya Perencanaan maupun hasil kajian yang disusun Dinas Perdagangan Kota Makassar baik oleh internal maupun oleh Dinas Teknis terkait;

b. Belum Optimalnya koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas penganggaran, untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, sehingga program dan kegiatan yang telah direncanakan tidak tereduksi di dalam proses penganggaran;

c. Masih kurangnya SDM yang memiliki skill dan kompetensi sesuai dengan tugas dan kewajiban utamanya;

(10)

d. Belum terkelolanya sumber data dan informasi yang mendukung proses Pembinaan dan pelayanan sehingga sumber data masih Minim;

e. Belum tersusunnya standar kinerja yang terukur bagi setiap jabatan struktural maupun fungsional serta pelaksana di lingkungan Dinas Perdagangan Kota Makassar;

f. Belum optimalnya alokasi anggaran untuk pengembangan SDM

dan pelaksanaan program kegiatan sesuai TUPOKSI.

2. Isu Strategis

Isu-isu strategis berupa peluang yang harus diantisipasi agar membawa keuntungan di masa depan adalah sebagai berikut:

Identifikasi Isu - isu Strategis Dinamika

Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional Lain-lain

Pemulihan Ekonomi Negara - negara maju

Terselenggaranya event promosi dan pameran tingkat nasional sebagai ajang perkenalan produk unggulan

Fasilitasi promosi dan pameran pemanfaatan produk unggulan daerah

- Perluasan Pasar Non Tradisonal

Tersedianya pelaku usaha yang handal dan berkualitas

- Peningkatan kesejahteraan rakyat

- Diversifikasi Produk

Ekspor -Perluasan pasar domestik

Perubahan Iklim Perbaikan infrastruktur Munculnya Raksasa

Ekonomi Baru

Peningkatan kemampuan teknologi

Pasar Bebas Peningkatan nilai tambah produk industri

(11)

Persaingan global - Penerapan industri berwawasan lingkungan - Pemanfaatan tekhnologi terbarukan - Penciptaan lapangan kerja - Pemberantasan produk illegal - penerapan SNI C. RENCANA STRATEGIS SKPD

Sebagai upaya untuk mengatasi seluruh permasalahan dan mengantisipasi isu-isu strategis di atas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi, maka Dinas Perdagangan Kota Makassar telah menetapkan sasaran kinerja, strategi dan kebijakan serta program-program sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar Tahun 2015–2019, sebagai berikut:

Permasalahan/Isu Strategis

Sasaran Kinerja Strategi dan Kebijakan Program - perluasan pasar non tradisional - perluasan pasar domestik - perbaikan infrastruktur - peningkatan kesejahteraan rakyat - Tersedianya pelaku usaha Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya Pembinaan dan Penataan Pedagang Kaki Lima yang berbarengan dengan peningkatan sentra- sentra produk lokal dalam mengembangkan industri kreatif a. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri b. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

(12)

yang handal dan berkualitas tradisonal - Pasar Bebas - Diversifikasi Produk Ekspor - perluasan pasar non tradisional - perluasan pasar domestik Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu – satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha Memberikan kepastian dan payung hukum yang jelas dan transparan terhadap pelaku usaha khususnya pada sektor perdagangan sebagai pedoman dalam mengembangkan dan meningkatkan taraf kehidupan yang lebih sejahtera a. Program Peningkatan dan Pengembang an Ekspor b. Program peningkatan kerjasama perdagangan internasional - Peningkatan kesejahteraan rakyat - Penerapan industri berwawasan lingkungan - Penciptaan lapangan kerja - Peningkatan kemampuan teknologi - Peningkatan nilai tambah produk industri - Pemanfaatan Menjadikan industri sebagai salah satu basis utama dalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan Membuat zona - zona industri berdasarkan strukturkehidupan ekonomi kerakyatan yang ramah dan berwawasan lingkungan a. Program Pengembang an Industri Kecil dan Menengah b. Program Peningtakan Kemampuan Teknologi Industri

(13)

teknologi terbarukan - Pemberantasan produk ilegal - penerapan SNI Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti tentang hak – hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha. Senantiasa melakukan kajian - kajian dan sosialisasi terhadap penguatan struktur ekonomi yang mengerti dan memahami tentang hak - hak dan kewajiban pelaku usaha dan konsumen a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Secara lengkap, muatan dokumen Rencana Strategis Dinas

Perdagangan Kota Makassar tahun 2015 - 2019 disajikan dalam Lampiran II.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2016 ini mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun

(14)

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviuatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Dinas Perdagangan Kota Makassar dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran startegis, dalam hal ini pengukuran IKU. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis tersebut disusunlah perjanjian kinerja yang dulu disebut penetapan kinerja (TAPKIN). Sebagai dokumen pernyataan kinerja berupa perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokume perjanjian kinerja memuat pernyataan dalam format formulir yang mencantumkan sasaran strategis, IKU oraganisasi, dan target kinerja. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran startegis sesuai dengan IKU yang bersifat outcome.

Perjanjian kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar Tahun 2016 yang telah ditandatangani baru pada target capaian output. Penetapan Kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar Tahun 2016 telah menetapkan target kinerja berupa indicator output dan besaran target output-nya yang akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan kinerja. Indikator kinerja yang menjadi tolak ukur adalah indikator kinerja input (rencana/anggaran keuangan) dan output. Target kinerja dari masing-masing indikator adalah sebagai berikut :

(15)

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA TARGET

1. Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya

1.1 Jumlah pelaku usaha yang dibina 88% 1.2 Jumlah pedagang kaki lima yang tertata 80%

2.

Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu - satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha

1.1 Persentase peningkatan volume dan nilai ekspor

80%

3. Menjadikan industri sebagai

salah satu basis utama dalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan

1.1 Persentase IKM yang berkembang 80%

1.2 Persentase wirausaha / tenaga kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi 87% 4.

Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti tentang hak - hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha

1.1

Persentase penyelesaian masalah konsumen dengan pelaku usaha

87% 5. Meningkatnya kepuasan pegawai terhadap pelayanan administrasi perkantoran 1.1 Indeks kepuasan pelayanan administrasi perkantoran 100%

6. Meningkatnya cakupan sarana dan prasarana aparatur

1.1 Cakupan sarana dan prasarana dalam kondisi baik

92% 7. Meningkatnya indeks kehadiran pegawai 1.1 Indeks kehadiran pegawai 100% 8.

Meningkatnya persentase capaian kinerja yang termuat dalam citizen

charter SKPD

1.1

Persentase capaian kinerja yang termuat dalam citizen charter SKPD

95% Jumlah Anggaran Kegiatan

Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

Rp. 12.087.635.000

(Dua belas milyar Delapan Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Tiga Puluh Lima Ribu Rupiah)

Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar tahun 2017

(16)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA SKPD

Secara umum Dinas Perdagangan Kota Makassar tahun 2016 telah melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Capaian 4 (empat) sasaran dicapai masing-masing 2 (dua) sasaran dengan kategori sangat tinggi, dan 2 (dua) sasaran dicapai dengan kategori rendah.

Rincian analisis capaian masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

1

1 Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya

Capaian sasaran “Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya” yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja utama pada Dinas Perdagangan Kota Makassar adalah sebagai berikut:

INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI

CAPAIA N Nilai

perdagangan dalam dan luar negeri Rp 9.187.938.921.0 00 9.321.983.534.2 89 102% $ 796.643.350,38 487.779.634,32 3 61,23%

(17)

Jumlah Pedagang Kaki Lima yang tertata Peserta 500 800 160% kecamata n 4 0 0% Rata-Rata Capaian Sasaran 80.75%

Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 80.75% atau kategori Rendah. Penjelasan atas capaian sasaran tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Realisasi nilai perdagangan dalam negeri sebesar

Rp.9.321.983.534.289 dan nilai perdagangan luar negeri di Kota Makassar sebanyak US$ 487.779.634,323 dari target nilai perdagangan dalam negeri sebesar Rp. 9.187.938.921.000 dan nilai perdagangan luar negeri di Kota Makassar sebanyak US$ 796.643.350,38. Jenis produk yang diperdagangkan baik dalam dan luar negeri didominasi oleh produk hasil perkebunan pertanian, perikanan, industri dan jasa.

(18)

Nilai perdagangan dalam negeri mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat, daya beli masyarakat meningkat, daya saing produk dalam negeri meningkat dan kesejahteraan masyarakat semakin baik.

Pencapaian target kinerja indikator di atas didukung oleh stabilitas ekonomi dalam negeri membaik dan stabilitas keamanan dalam wilayah kondusif.

b. Jumlah pedagang kaki lima yang tertata sebanyak 800 peserta dan 0 (nol) kecamatan dari target sebanyak 500 peserta dan 4 (empat) Kecamatan.

Adapun tujuan pembinaan pedagang kaki limayaitu:

- Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan usaha PKL

menjadi usaha mikro yang tangguh, madiri dan dapat berkembang secara sehat dan tertib.

- Memberikan kesempatan berusaha bagi PKL sebagai usaha mikro melalui penetapan lokasi sesuai peruntukannya.

- Mewujudkan kota yang bersih, indah, tertib dan aman dengan

sarana dan prasarana perkotaan yang memadai dan berwawasan lingkungan.

Pedagang kaki lima yang dibina di tahun 2016 yaitu PKL yang tersebar di seluruh kecamatan se-Kota makassar. Sedangkan maksud penyusunan desain penataan PKL di 4 (empat) kecamatan yaitu tertatanya pedagang kaki lima dengan baik.

Tercapainya target indikator tersebut disebabkan oleh lahirnya Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar yang sudah disahkan sehingga memudahkan bagi para stakeholder dalam pengambilan keputusan khusunya dalam menata dan mendesain PKL dalam wilayah Kota Makassar.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 - 2019 Dinas Perdagangan Kota Makassar, maka capaian masing-masing

(19)

indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 43,95% atau masih dalam kategori sangat rendah.

Indikator Kinerja

Satuan Target renstra (5 tahunan) Realisasi Capaian Nilai Perdagangan Dalam Negeri Rp 9.750.314.286.00 0 9.321.983.534.28 9 95,6% Nilai Perdagangan luar negeri US$ 1.211.594.955,52 487.779.634,323 40,2% jumlah pedagang kaki lima yang tertata Peserta 2.000 800 40% Kecamatan 17 0 0 Rata-rata capaian 43,95% Adapun perencanaan atau langkah-langkah strategis ke depannya untuk lebih meningkatkan dan mengatasi kendala yang dihadapi dalam rangka mencapai target kinerja yaitu:

- Dinas Perdagangan Kota Makassar senantiasa melakukan

sosialisasi dan koordinasi kepada pelaku usaha perdagangan untuk meningkatkan usahanya

- Mengadakan pembinaan dan penyuluhan kepada pedagang

kaki lima untuk meningkatkan pengetahuannya.

- Merencanakan kembali untuk pelaksanaan desain penataan

pedagang kaki lima sehingga dapat terlaksana dengan baik. Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah melakukan 2 (dua) program dan 12 kegiatan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Indikator kinerja output dari program ini yaitu Nilai perdagangan dalam negeri dan luar negeri dengan capaian target indikator program sebesar 67,9%. Program ini terdiri dari 9 kegiatan, yaitu :

(20)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu tersedianya

database bagi pelaku usaha untuk memperluas maupun memasuki pasar ekspor baru baik negara tujuan, volume, dan nilai ekspor dengan target 240 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. Pengawasan dan Penyidikan Wajib Daftar Perusahaan (WDP) Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu meningkatnya kesadaran dan kepastian hukum bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan perusahaannya tepat waktu sesuai dengan undang - undang Nomor 3 (tiga) Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP) dengan target 216 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

c. Pengawasan Pergudangan di Wilayah Kota Makassar

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Tersedianya kelancaran distribusi kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang wajar dan terjangkau dengan target 120 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%. d. Pengawasan Barang Berbahaya (B2)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha dampak dari bahan berbahaya (B2) untuk pangan dengan target 60 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

e. Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Waralaba

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha tentang tata cara dibidang usaha waralaba lokal dengan target 60 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

f. Pembinaan dan Pengawasan Produk Telematika dan Elektronika Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha dibidang produk telematika dan

(21)

elektronika dengan target 72 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

g. Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Peredaran Minuman Beralkohol

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya usaha minuman yang memiliki izin sesuai perda Miras dengan target 60 unit usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

h. Pasar Murah

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Tersedianya sembilan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau dan wajar dengan target 2000 peserta / 4 (empat) kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

i. Monitoring Informasi Harga Kebutuhan Pokok

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Terlaksananya monitoring dan evaluasi informasi harga dengan target 1 (satu) tahun pelaksanaan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

2. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Indikator kinerja output dari program ini yaitu Jumlah pedagang kaki lima yang tertata dengan capaian target indikator program sebesar 80%. Program ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yaitu:

a. Fasilitasi Modal Usaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya Pelaku usaha mikro / PKL dalam hal mengelola aspek

(22)

permodalan, aspek pemasaran, dan kualitas produk dengan target 50 peserta. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya kemampuan manajerial pengusaha dengan target 100 peserta. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%. c. Pembinaan Pedagang Kaki Lima Untuk Mendukung Program

Makassar Tidak Rantasa (MTR)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha mikro / PKL dalam mendukung program Makassar tidak rantasa dengan target 200 peserta. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%. Untuk mencapai target kinerja sasaran melalui program dan kegiatan - kegiatan di atas, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.3.065.387.700 atau 87,4% dari alokasi anggaran sebesar Rp.3.506.805.000

Apabila dibandingkan dengan penggunaan anggaran dua program pada sasaran ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan cukup efisien.

Secara lengkap realisasi anggaran program dan kegiatan untuk

menunjang pencapaian sasaran di atas disajikan pada Lampiran IV.

2

2

Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu–satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha

Capaian sasaran “Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu-satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha yang diukur dengan satu indikator kinerja utama pada Dinas Perdagangan Kota Makassar adalah sebagai berikut:

(23)

INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN Persentase peningkatan

volume dan nilai ekspor % 4 0 0

Rata-rata Capaian

Sasaran 0 %

Rata - rata capaian sasaran di atas sebesar 0% atau kategori sangat rendah. Volume dan nilai ekspor tahun 2015 sebesar 536.727.294 ton dan US$ 569.875.666,684 dan di tahun 2016 volume ekspor menurun yaitu 436.454.900 ton atau menurun 18,6% dari tahun 2015 yng tentu berakibat menurunnya nilai ekspor menjadi US$ 487.779.634,323 atau menurun 14,4% dari tahun 2015.

Rendahnya capaian target kinerja program tersebut karena volume ekspor yang dilakukan didominasi dari sektor pertanian (bahan mentah) sehingga nilai ekspornya menurun.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 -2019 Dinas Perdagangan Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 5,8% atau masih dalam kategori sangat rendah.

Indikator Kinerja Satuan Target Renstra

(5 tahunan) Realisasi Capaian

Volume dan nilai

ekspor % 35 2.03 5,8 %

Rata-rata capaian 5,8 %

Untuk meningkatkan kinerja sasaran di tahun berikutnya, maka Dinas perdagangan Kota Makassar akan mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut :

- Melakukan promosi melalui pameran-pameran

- Menumbuhkan kesadaran calon investor

- Pengembangkan forum komunikasi

- Peningkatan wawasan pelaku usaha

Untuk meraih capaian kinerja yang sangat rendah tersebut, Dinas Perdagangan telah melakukan 1 (satu) program berupa Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dan 3 (tiga) kegiatan.

(24)

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor dengan indikator kinerja output dari program ini yaitu Meningkat Volume dan Nilai Ekspor dengan capaian target indikator program sebesar 29%. 3 (Tiga) kegiatan dalam program tersebut adalah:

a. Pembuatan Profil Usaha Kecil, Menengah dan Besar

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Terpublikasinya informasi pengusaha secara luas dengan target 50 buku. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. City Expo

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya akses pasar produk unggulan dengan target 1 (satu) kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

c. Temu Usaha Kemitraan

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya jaringan kerjasama antar pelaku usaha dengan target 100 peserta. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

Untuk mencapai target kinerja sasaran melalui program dan kegiatan-kegiatan di atas, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.635.603.300 atau 97% dari alokasi anggaran sebesar Rp.656.319.500

Rata-rata capaian sasaran di atas yaitu 29%. Apabila dibandingkan dengan penggunaan anggaran program pada sasaran ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan tidak efisien.

Secara lengkap realisasi anggaran program dan kegiatan untuk menunjang pencapaian sasaran di atas disajikan pada Lampiran V.

(25)

3

3 Menjadikan industri sebagai salah satu basis utamadalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan

Capaian sasaran “Menjadikan industri sebagai salah satu basis utama dalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan” yang diukur dengan dua indikator kinerja utama pada Dinas Perdagangan adalah sebagai berikut:

INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

Nilai Produksi IKM Meningkat Rp. 151.808.531.00 0 287.025.357.256 189 % Jumlah wirausaha/tenaga kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi Orang 290 235 81,03 % Rata-rata Capaian 94,11%

Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 94,11% atau kategori Sangat Tinggi. Tingginya rata-rata capaian sasaran tersebut disebabkan :

a. Realisasi nilai produksi IKM sebesar Rp.287.025.357.256,-dari target nilai produksi IKM sebesar

Rp.151.808.531.000,-Industri Kecil dan Menengah di Kota Makassar di dominasi oleh jenis industri makanan dan minuman, industri percetakan umum dan penjahitan sesuai pesanan. Adapun peningkatan nilai produksi dari tahun ke tahun dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Nilai produksi industri kecil dan menengah dari tahun ke tahun semakin meningkat tetapi peningkatan setiap tahunnya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan industri setiap tahunnya.

(26)

b. Jumlah wirausaha/tenaga kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi sebanyak 257 orang dari target sebanyak 290 orang. Pembinaan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan/keterampilanwirausaha / tenaga kerja sehingga dapat berdaya bersaing. Tidak tercapainya target tersebut disebabkan oleh adanya keterbatasan anggaran sehingga jumlah wirausaha/tenaga kerja yang mendapatkan kompetensi tidak dapat mencapai target.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014-2019 Dinas Perdagangan Kota Makassar, maka capaian masing-masing indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 53,39% atau masih dalam kategori sangat rendah.

Indikator Kinerja Satuan Target renstra (5 tahunan)

Realisasi Capaian

Nilai produksi industri kecil dan menengah meningkat Rp. 161.100.426.000 287.025.357.256 178 % Jumlah wirausaha/tenag a kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi Orang 1.450 235 16,21% Rata-rata capaian 53,39 %

Adapun perencanaan atau langkah-langkah strategis kedepannya untuk lebih meningkatkan dan mengatasi kendala yang dihadapi dalam rangka mencapai target kinerja yaitu:

- Dinas Perdagangan Kota Makassar senantiasa melakukan

Monitoring dan evaluasi terhadap industri kecil dan menengah sehingga pengembangan industri kecil dan menengah kedepannya dapat lebih terarah.

(27)

- Tetap memberikan fasilitasi pemasaran bagi IKM berupa pameran sehingga pelaku industri dapat memperkenalkan produknya baik di dalam daerah maupun di luar daerah Kota Makassar.

- Memberikan pembinaan kepada IKM baik berupa

pelatihan/bimbingan teknis maupun pelatihan pengembangan usaha ( kewirausahaan ).

- Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat dan

pemerintah provinsi untuk dapat bersama-sama membina Industri Kecil dan Menengah di Kota Makassar.

Untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah melakukan 2 (dua) program dan 10 kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Indikator kinerja output dari program ini yaitu Nilai produksi IKM meningkat dengan Capaian target indikator program sebesar 189%. a. Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu meningkatnya daya saing produk Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan target 1 (satu) kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. Pameran Dekranasda

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu berkembangnya jaringan & pangsa pasar hasil kerajinan unggulan daerah melalui pameran / promosi dengan target 2 (dua)kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 150%.

c. Pameran / Promosi Industri Kecil dan Menengah (IKM)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu berkembangnya produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui Kegiatan

(28)

Pameran/Promosi dengan target 3 (tiga) kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 133%.

d. Monitoring dan Evaluasi Industri Kecil dan Menengah

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu kondisi industri diketahui sehingga pengembangan IKM lebih terarah dengan

target 1 (satu) dokumen. Adapun capaian target indikator output

kegiatan ini yaitu 100%.

2. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Indikator kinerja output dari program ini yaitu Jumlah wirausaha / tenaga kerja yang mendapatkan peningkatan kompetensi dengan capaian target indikator program sebesar 81,03%.

a. Pengembangan dan Pelayanan Operasional UPTD Penyamakan Kulit

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya pengembangan penyamakan kulit Kota Makassar dengan target 1 (satu) tahun. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. Pembinaan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya keterampilan bagi perempuan perajin home industri dengan target 40 orang. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 237,5%.

c. Pembinaan Pengrajin Home Industri Kelurahan

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu meningkatnya kemampuan untuk berusaha khususnya di bidang industri kecil dan jumlah warga kelurahan yang menerima pelatihan/pembinaan dengan target 30 orang. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 266,67%.

(29)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya kemampuan Pengolahan Kulit dengan target 20 orang. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

e. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Pengrajin Perak

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pengrajin perak dengan target 40 orang. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

Untuk mencapai target kinerja sasaran melalui program dan kegiatan-kegiatan di atas, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.3.013.830.242 atau 96,7% dari alokasi anggaran sebesar Rp 3.114.378.000.

Rata-rata capaian sasaran di atas yaitu 73,75 %. Apabila dibandingkan dengan penggunaan anggaran dua program pada sasaran ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan sangat efisien.

Secara lengkap realisasi anggaran program dan kegiatan untuk menunjang pencapaian sasaran di atas disajikan pada Lampiran VI.

4

4 Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti tentang hak - hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha

Capaian sasaran “Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti tentang hak - hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha” yang diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja utama pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar adalah sebagai berikut:

INDIKATOR

KINERJA SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

Persentase penyelesaian masalah konsumen dengan pelaku

(30)

usaha

Rata - rata Capaian

Sasaran 340%

Rata-rata capaian sasaran di atas sebesar 340% atau kategori Sangat Tinggi. Tingginya capaian target kinerja program tersebut disebabkan oleh semua kegiatan pada program telah dilaksanakan sehingga persentase penyelesaian masalah konsumen dengan pelaku usaha meningkat. Target peningkatan persentase penyelesaian masalah konsumen di tahun 2015 apabila dibandingkan dari tahun sebelumnya yaitu 5%. Jumlah penyelesaian masalah konsumen di tahun 2014 yaitu 34 kasus apabila target kinerja 5% maka target jumlah penyelesaian masalah konsumen ditahun 2015 yaitu kurang lebih 37 Kasus. Jumlah penyelesaian masalah konsumen di tahun 2015 yaitu 41 kasus atau peningkatannya 17% dari tahun sebelumnya sehingga capaian target kinerja dari program ini yaitu 340%.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Strategis 2014 -2019 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, maka capaian indikator kinerja utama dari sasaran tersebut adalah sebesar 67,92% atau masih dalam kategori sangat rendah.

Indikator Kinerja Satuan Target Renstra(5 tahunan) Realisasi Capaian

Persentase penyelesaian masalah

konsumen dengan pelaku usaha

% 25% 17% 67,92 %

Rata - rata capaian 67,92 %

Untuk mempertahankan atau meningkatkan kinerja sasaran di tahun berikutnya, maka Dinas Perdagangan Kota Makassar akan mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut:

- Melakukan pengawasan tentang peredaran barang dan jasa

serta klausula baku pelaku usaha.

- Melakukan sosialisasi mengenai Undang-undang tentang

(31)

- Melakukan pengawasan terhadap alat ukur, takar timbang dan perlengkapannya.

- Menfasilitasi penanganan dan penyelesaian sengketa

konsumen melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Untuk meraih capaian kinerja yang sangat tinggi tersebut, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah melakukan 1 (satu) program dan 6 (enam) kegiatan sebagai berikut:

1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Indikator kinerja output dari program ini yaitu Persentase penyelesaian masalah konsumen dengan pelaku usaha dengan capaian target indikator program sebesar 340%.

a. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Terlaksananya pengawasan peredaran barang dan jasa dengan target 100 usaha. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

b. Pemantauan dan Pengendali Inflasi

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Terlaksananya pemantauan inflasi dengan target 1 (satu) tahun. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

c. Informasi Publikasi Perlindungan Konsumen

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu meningkatnya informasi dan publikasi perlindungan konsumen kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik dengan target 8 (delapan) media cetak, radio dan televisi. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

(32)

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Tersedianya perjanjian sepihak pelaku usaha pada konsumen yang sesuai dengan aturan dengan target 4 (empat) kegiatan. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

e. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen

Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu fasilitasi penyelesaian beberapa permasalahan yang berkaitan dengan pengaduan konsumen dengan target 50 kasus. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 82%.

f. Pengawasan Alat Ukur, Takar Timbang dan Perlengkapannya. Indikator kinerja output dari kegiatan ini yaitu Terlaksananya pengawasan Alat UTTP dengan target 3010 unit. Adapun capaian target indikator output kegiatan ini yaitu 100%.

Untuk mencapai target kinerja sasaran melalui program dan kegiatan - kegiatan di atas, Dinas Perdagangan Kota Makassar telah merealisasikan anggaran sebesar Rp.646.703.663,- atau 93,98% dari alokasi anggaran sebesar Rp.688.096.000,-.

Rata-rata capaian sasaran di atas yaitu 340%. Apabila dibandingkan dengan penggunaan anggaran 2 (dua) program pada sasaran ini maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sumber daya keuangan sangat efisien.

Secara lengkap realisasi anggaran program dan kegiatan untuk menunjang pencapaian sasaran di atas disajikan pada Lampiran VII. B. REALISASI ANGGARAN

Realisasi capaian keuangan Dinas Perdagangan Kota Makassar sampai dengan 31 Desember tahun 2016 dapat diuraikan pada tabel di bawah ini:

(33)

NO URAIAN ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) (%) 1 2 3 4 5 1 BELANJA a.Belanja Tidak Langsung - Belanja Pegawai b. Belanja Langsung - Belanja Pegawai - Belanja Barang dan jasa - Belanja Modal 16.130.373.000 4.042.738.000 4.042.738.000 12.087.635.000 1.954.950.000 9.238.335.000 894.350.000 12.857.893.140 3.663.088.865 3.663.088.865 9.194.804.275 1.776.575.000 6.921.558.775 496.670.500 79,7% 90,6% 90,6% 76,1% 90,8% 74,9% 55,5% Jumlah 16.130.373.000 12.857.893.140 79,7%

Realisasi belanja tahun 2016 sebesar Rp.12.857.893.140 atau

79,7% dari alokasi anggaran yang ditetapkan sebesar

Rp.16.130.373.000 terdiri dari realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.3.663.088.865 atau 90,6% dari alokasi anggaran sebesar Rp.

4.042.738.000 dan realisasi belanja langsung sebesar

Rp.9.194.804.275 atau 76,7% dari alokasi anggaran sebesar Rp.12.087.635.000.

Realisasi belanja tidak langsung sebesar Rp.3.663.088.865 merupakan realisasi belanja pegawai berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perdagangan Kota Makassar. Sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp.9.194.804.275 terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp.1.776.575.000 atau 90,8% dari alokasi anggaran sebesar Rp.1.94.950.000, belanja barang dan jasa sebesar Rp.6.921.558.775 atau 74,9% dari alokasi anggaran sebesar Rp.9.238.335.000 dan belanja modal sebesar Rp.496.670.500 atau 55,5% dari alokasi anggaran sebesar Rp.894.350.000

(34)

BAB IV PENUTUP

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan kegiatan Tahunan laporan Kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar Tahun 2016 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian strategis yang ditunjukkan oleh Dinas Perdagangan Kota Makassar pada tahun anggaran 2016 dan perkembangan dari tahun-tahun sebelumnya, yang tercermin pada capaian indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan tujuan dan sasaran. Secara umum capaian sasaran strategis 2014-2019 menunjukkan perkembangan yang signifikan, meskipun belum sepenuhnya mencapai target RPJMD.

(35)

Dinas Perdagangan Kota Makassar adalah lembaga teknis di lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang melaksanakan urusan Pembinaan di Bidang Perindustrian dan Perdagangan. Pembentukan Dinas Perdagangan Kota Makassar didasarkan pada Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 7 tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan daerah Nomor 3 tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar dan Peraturan Walikota Makassar Nomor 9 Tahun 2014 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Dinas Perdagangan Kota Makassar.

Ada beberapa permasalahan terhadap beberapa kegiatan dan capaian kinerja Dinas Perdagangan Kota Makassar tahun 2015 ini terkait dengan pelaksanaan teknis pekerjaan. Akan tetapi, akuntabilitas kinerja seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa capaian kinerja telah sesuai dengan tugas dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Makassar, namun ada yang masih pada tataran

output. Untuk mencapai ultimate outcome (dampak) yang dirasakan oleh masyarakat perlu diadakan evaluasi dan penelitian lapangan (survey) lebih lanjut.

Secara umum, target kinerja sasaran Dinas Perdagangan Kota Makassar yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kerja (PK) Dinas Perdagangan Kota Makassar tahun 2016 belum sepenuhnya tercapai. Dari 4 (empat) sasaran dicapai masing - masing 2 (dua) sasaran dengan kategori sangat tinggi, dan 2 (dua) sasaran dicapai dengan kategori rendah. Penyebab belum tercapainya kedua sasaran adalah Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar yang terlambat dirampungkan dan lokasi peruntukan pembangunan pasar belum mempunyai alas hak. Untuk mengatasi hal tersebut di tahun berikutnya dan meningkatkan kinerja sasaran lainnya, langkah - langkah strategis yang akan ditempuh adalah memberikan dukungan moril agar Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar segera disahkan dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar alas hak dapat diterbitkan atau mencari lokasi baru untuk pembangunan pasar.

(36)

LKIP Tahun 2016 ini kiranya dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja. Bagi Dinas Perdagangan Kota Makassar, laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan

penting dalam penyusunan dan implementasi Rencana Kerja (Operational

Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) pada masa mendatang.

(37)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERDAGANGAN KOTA MAKASSAR

DINAS SEKRETARIAT BIDANG USAHA PERDAGANGAN BIDANG PENGAWASAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN USAHA DAN SARANA PERDAGANGAN

SEKSI PENGAWASAN DAN PENGENGENDALIAN USAHA SARANA PERDAGANGAN SEKSI PENGKAJIAN PELANGGARAN HUKUN PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN SEKSI PENINDAKAN PELANGGARAN PERDAGANGAN

SEKSI INFORMASI DAN PROMOSI DAN PEMASARAN JASA PERDAGANGAN SEKSI PENINDAKAN PELANGGARAN PERINDUSTRIAN SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN PELAPORAN SEKSI PERLINDUNGAN KONSUMEN BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KEMETROLOGIAN BIDANG PERINDUSTRIAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN USAHA,

SARANA INDUSTRI MENENGAH DAN BESAR

SEKSI PENGAWASAN DAN

KEMETROLOGIAN PENINGKATAN INDUSTRISEKSI PEMBINAAN DAN LORONG

SEKSI PENGENDALIAN TATA NIAGA DAN

DISTRIBUSI

SEKSI INFORMASI, PROMOSI DAN PEMASARAN PRODUK

INDUSTRI

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN

UPTD TERA DAN KEMETROLOGIAN UPTD KULIT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Lampiran : Peraturan Wali Kota Makassar Nomor : 104 Tahun 2016

Tentang : kedudukan,susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja dinas perdagangan

UPTD PEDAGANG KAKI LIMA (PK5)

(38)

LAMPIRAN III

REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNTUK MENUNJANG PENCAPAIAN SASARAN I "Menjadikan pelaku usaha dan stakeholder lainnya sebagai pengusaha yang professional di bidangnya"

No Program / Kegiatan (Outcome) / Kegiatan (output)Indikator Kinerja Program

Target Kinerja dan Anggaran SKPD Tahun 2016

Realisasi Capaian Kinerja dan Anggaran SKPD Tahun 2016

Tingkat Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran

SKPD Tahun 2016 (%) Ket. K Rp. K Rp. K Rp. 1 2 3 4 5 6 7 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Nilai perdagangan dalam negeri dan luar negeri

Dalam Negeri Rp.9.187.938.921.000 Luar Negeri $796.643.350,38 2,768,316,500 Dalam Negeri Rp.9.321.983.534.289 Luar Negeri $487.779.634,323 1,478,346,700 94.63 67.13 Pengembangan database informasi potensi unggulan

Tersedianya database bagi pelaku usaha untuk memperluas maupun memasuki pasar ekspor baru baik negara tujuan, volume, dan nilai ekspor

288 unit usaha 53,977,000 240.00 41,581,600 103.82 77.04

Pengawasan dan Penyidikan Wajib Daftar Perusahaan (WDP)

Meningkatnya kesadaran dan kepastian hukum bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan perusahaannya tepat waktu sesuai dengan undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (WDP)

259 unit usaha 342,689,000 216.00 268,808,100 110.04 78.44

Pengawasan

pergudangan di wilayah kota makassar

Tersedianya kelancaran distribusi kebutuhan pokok bagi

masyarakat dengan harga yang wajar dan terjangkau

144 unit usaha 189,185,000 120.00 154,533,000 111.11 81.68

Pengawasan barang berbahaya (B2)

Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha dampak dari bahan berbahaya (B2) untuk pangan

(39)

Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan waralaba

Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha tentang tata cara

dibidang usaha waralaba lokal. 60 unit usaha 256,031,000 60.00 156,643,000 134.72 61.18 Pembinaan dan

pengawasan bagi produk telematika dan elektronika

Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha dibidang produk telematika dan elektronika

72 unit usaha 338,338,000 72.00 270,088,500 122.09 79.83

Pembinaan dan pengawasan terhadap peredaran minuman beralkohol

Meningkatnya usaha minuman yang memiliki izin sesuai perda Miras

72 unit usaha 432,592,500 60.00 331,474,000 144.11 76.62

Pasar Murah

Tersedianya sembilan kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan

harga yang terjangkau dan wajar 1,440 kegiatan 1,051,729,000 4.00 57,314,500 277.78 5.45 Rata-rata capaian kinerja (%) 94.63 67.13

Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Jumlah pedagang kaki lima

yang tertata 1600 peserta, 705.612.500 1600 peserta 705.612.500 100.00 100.00

Fasilitasi Modal Usaha Bagi Pedagang Kaki Lima dan Asongan

Meningkatnya Pelaku usaha mikro/PKL dalam hal mengelola aspek permodalan, aspek pemasaran, dan kualitas produk

40

0 peserta 204.220.000 400.00 204,220,000 100 100.00

Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Kaki Lima

- Meningkatnya kemampuan

manajerial pengusaha 80

0 peserta 310,661,500 800.00 310,661,500 100 100.00

Pembinaan pedagang kaki lima untuk mendukung program Makassar tidak rantasa (MTR)

Meningkatnya pengetahuan pelaku usaha mikro/PKL dalam mendukung program Makassar tidak rantasa

20

0 peserta 190,731,000 400.00 190,731,000 100 96.27

(40)

LAMPIRAN IV

REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNTUK MENUNJANG PENCAPAIAN SASARAN II

"Menjadikan pasar, baik dalam maupun luar negeri sebagai satu–satunya sarana yang mampu meningkatkan ekonomi pelaku usaha"

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Meningkat Volume dan Nilai

Ekspor 1200 peserta,100 buku, 1 kegiatan 706,319,5 00 1200 peserta,100 buku, 1 kegiatan 706,319,500 100.00 100.00

Pembuatan Profil Usaha Kecil, Menengah dan Besar

Terpublikasinya informasi

pengusaha secara luas 10

0 buku 89,005,500 50.00 89,005,500 100 100

City Expo Meningkatnya akses pasar

produk unggulan 1 kegiatan 145,225,000 1.00 145,225,000 100 100

Temu Usaha Kemitraan Meningkatnya jaringan

kerjasama antar pelaku usaha 1,200 peserta 472,089,000 100.00 472,089,000 100 100 Rata-rata capaian kinerja (%) 100.00 100.00

(41)

REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNTUK MENUNJANG PENCAPAIAN SASARAN III

"Menjadikan industri sebagai salah satu basis utama dalam menunjang pembangunan regional yang berwawasan lingkungan"

Program

Pengembangan Industri

Kecil dan Menengah Nilai produksi IKM meningkat

Rp

148,831,894,000 1,015,066,600

Rp

287,025,357,256 986,393,800 192.85 97.18 Pameran Teknologi Tepat

Guna (TTG)

Meningkatnya Daya saing produk Teknologi Tepat Guna (TTG)

1 kali 125,844,600 1.00 115,070,500 100 91.44

Pameran Dekranasda Berkembangnya jaringan & pangsa pasar hasil kerajinan unggulan daerah melalui pameran/promosi

2 kali 360,677,500 3.00 346,854,700 150 96.17

Pameran/Promosi Industri Kecil dan Menengah

Berkembangnya produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) melalui Kegiatan Pameran/Promosi

3 kali 355,126,500 4.00 351,648,100 133.33 99.02

Monitoring dan Evaluasi IKM

Kondisi Industri diketahui sehingga pengembangan IKM

lebih terarah 1 dok 173,418,000 1.00 172,820,500 100 99.66

Rata-rata capaian kinerja (%) 192.85 97.18

Program peningkatan kemampuan teknologi industri

Jumlah wirausaha / tenaga kerja yang mendapatkan

peningkatan kompetensi 290 orang 2,099,311,400 600.00 1,760,855,842 206.90 83.88

Pengembangan dan Pelayanan Operasional UPTD Penyamakan Kulit

Meningkatnya pengembangan

penyamakan kulit Kota Makassar

(42)

Pembinaan Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga

Meningkatnya keterampilan bagi perempuan perajin home industri 20

0 orang 383,422,500 200.00 376,560,700 100.00 98.21

Pembinaan Pengrajin

Home Industri kelurahan Meningkatnya kemampuan untukberusaha khususnya di bidang industri kecil. Jumlah warga kelurahan yang menerima pelatihan/pembinaan 20 0 orang 384,763,000 200.00 375,799,200 100.00 97.67 Pelatihan peningkatan Kemampuan pengrajin Kulit Meningkatnya kemampuan Pengolahan Kulit 10 0 orang 217,571,500 100.00 211,468,200 100.00 97.19 Pelatihan Peningkatan Kemampuan Pengrajin Perak

Meningkatnya kemampuan dan

keterampilan pengrajin perak 10

0 orang 253,994,000 100.00 243,171,100 100.00 95.74

Rata-rata capaian kinerja (%) 206.90 83.88 LAMPIRAN VI

REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNTUK MENUNJANG PENCAPAIAN SASARAN III "Menjadikan konsumen yang tahu dan mengerti tentang hak-hak konsumen dan kewajiban pelaku usaha"

Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Persentase penyelesaian masalah konsumen dengan pelaku usaha 5 % 877,822,2 00 17.0% 421,480,500 72 71 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

Terlaksananya pengawasan peredaran barang dan jasa

(43)

Pemantauan dan pengendali inflasi Terlaksananya pemantauan inflasi 6 kegiatan 103,500,000 0.00 0 0.00 0.00 Informasi Publikasi Perlindungan Konsumen

Meningkatnya informasi dan publikasi perlindungan konsumen kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik

8 media cetak, radio, televisi 190,976,500 8.00 190,976,500 100.00 100.00

Pengawasan klausula

baku pelaku usaha Tersedianya perjanjian sepihak pelaku usaha pada konsumen

yang sesuai dengan aturan 6 kegiatan 99,104,000 6.00 99,104,000 100.00 100.00

Fasilitasi penyelesaian permasalahan

permasalahan pengaduan konsumen

Fasilitasi penyelesaian beberapa permasalahan yang berkaitan

dengan pengaduan konsumen 17 kasus 379,241,700 0.00 26,400,000 0.00 6.96

Pengawasan alat ukur, takar timbang dan perlengkapannya

Terlaksananya pengawasan Alat UTTP

2,000 unit 50,000,000 2,000.00 50,000,000 100.00 100.00

Pengadaan UTTP standar Melengkapi UTTP standar pada UPTD Tera dan Tera ulang

1 kegiatan 99,600,000 1.00 99,600,000 100.00 100.00

Sosialisasi UPTD tera dan

tera ulang Melengkapi SDM Kemetrologian

2 kegiatan 268,184,500 1.00 87,150,000 50.00 32.50

Monitoring harga kebutuhan pokok

Terciptanya kestabilan harga semilan bahan pook di pasaran

12 kali 144,076,000 12.00 144,076,000 100.00 100.00

(44)

72 71.05 Catatan : Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian permasalahan pengaduan konsumen tidak terlaksana karena belum ada SK Anggota BPSK Kota Makassar periode yang terbaru

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran : Tersusunnya bahan dan menyusun konsep laporan kegiatan Dinas, baik laporan rutin maupun laporan insidentil, capaian kinerja 55%. Indikator

Dari prinsip kelima menerangkan bahwa keterbukaan harus meliputi, namun tidak terbatas pada, informasi material atas: keuangan dan hasil operasi perusahaan; tujuan

Pengamatan tentang pengaruh luasan sunspot terhadap potensi terjadinya flare sudah banyak dilakukan, maka dari itu dalam artikel ini memaparkan potensi terjadinya

Penelitian ini menggunakan 3 item dari Entrepreneurial Leadership Questionairre (Covin&Slevin, 1986) yang menggunakan skala likert 7 poin yang memiliki 2

Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.. Kamu

Untuk mengetahui kualitas inderawi Roll Cake tepung ubi jalar ungu dan Roll Cake tepung terigu, tingkat kesukaan masyarakat terhadap Roll Cake tepung ubi jalar

A.3 Guru dapat mengisi data siswa A.4 Guru dapat mengisi data nilai harian A.5 Guru dapat mengisi data nilai mingguan A.6 Guru dapat mengisi data nilai bulanan A.7 Guru

• Local of Function Lighting, penerangan yang memiliki intensitas yang lebih besar pada area yang kecil yang digunakan untuk suatu aktivitas, misalnya membaca