• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komentar dan Rekomendasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komentar dan Rekomendasi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Visitasi PHK-PKPD (AIPKI)

Komentar dan Rekomendasi

Nama Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

Skema : Skema A

Reviewer : 1. Fika Ekayanti

2. Minarma Siagian

1. Komentar Umum

Dalam rangka mengevaluasi program hibah kompetisi peningkatan kualitas pendidikan dokter (PHK-PKPD), terkait dengan capaian dalam area intervensi, telah dilakukan evaluasi kepada Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang dilaksanakan pada tanggal 13-14 Mei 2014 dengan urutan sesi pertemuan disesuaikan berdasarkan ketentuan Kerangka Acuan Kerja Monitoring dan Evaluasi Program Hibah Kompetisi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD). Tidak semua sesi dapat dilakukan, terutama pengamatan praktikum dan kegiatan skills lab, namun tujuan visitasi tetap dapat terlaksana sesuai dengan ketetapan CPCU PHK PKPD.

Pada visitasi ini, terdapat perubahan cukup besar terutama dalam hal capaian program dan serapan serta indikator kinerja dari hasil Desk Evaluation dengan pada saat visitasi. Hal ini terjadi karena pada saat visitasi, tim reviewer mendapat data laporan akhir PHK PKPD FK Unand dari PIU yang sebelumnya tidak diperoleh dari dokumen referensi yang tersedia. Tidak adanya referensi laporan akhir tahun menyebabkan dasar penyusunan desk evaluation oleh tim reviewer adalah dari laporan tengah tahun 2013.

Secara umum, pelaksanaan implementasi PHK-PKPD di FK Unand berjalan dengan baik, meskipun dijumpai berbagai hambatan, terutama mengenai pelaksanaan pekerjaan sipil maupun pengadaan barang. Hingga saat ini kegiatan fisik telah dilaksanakan, namun proses

disbursment dana PHK-PKPD tahun anggaran 2014 masih belum dapat dilakukan karena

kendala dari prosedur disbursment yang rigid dan birokrasi dari pusat, sehingga tidak bisa dibebankan sepenuhnya bahwa rendahnya penyerapan anggaran sebagai kesalahan PIU FK Unand. Pemerintah, termasuk CPCU perlu menindaklanjuti penyelesaian masalah keterlambatan disbursment tersebut karena selain kegiatan telah selesai dilaksanakan, waktu proyek pun akan berakhir pada bulan Juni 2014 ini.

2. Komitmen Pimpinan

Sesi dengan pimpinan institusi dilakukan dalam beberapa kali pertemuan, sesi pertama bertemu dengan dekan, sesi kedua bertemu dengan Wakil Rektor 2 dan terakhir dengan Rektor. Pada sesi pertemuan Dekan, Dekan tidak didampingi oleh Wakil Dekan karena ada yang sedang tidak berada di tempat dan ada yang sedang terlibat dalam proses pembelajaran. Komitmen

(2)

Dekan dinilai cukup baik dengan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong seluruh civitas academica FK Unand untuk berpartisipasi dalam implementasi PHK-PKPD di FK Unand. Dekan menyadari bahwa academic atmosphere di FK Unand belum terbangun dengan baik, sehingga peranan beliau masih cukup besar dalam operasionalisasi dan dalam mendorong pengembangan FK Unand. Menurut beliau, FK yang sudah maju, seperti FK UI, FK UGM dsb, departemen sudah lebih berperan dalam menjaring networking untuk pengembangan institusinya. Dekan FK Unand saat ini masih menjabat sebagai Wakil Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dan Wakil Dewan Pengawas RSUP M. Djamil. Dengan posisinya, peranan Dekan cukup penting dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas FK Unand dan mitranya, khususnya FK Univ. Malikussaleh (Unimal) dan Abulyatama (Unaya). Dorongan dari Dekan FK Unand membantu mempercepat perkembangan penyediaan fasilitas fisik FK Unaya yang cukup signifikan.

Kurikulum FK Unand pada tahun ini akan disahkan sesuai dengan unggulan FK Unand (Family Oriented Medical Education/FOME dan Kedokteran Tropis). Kurikulum akan dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2014/2015. Perubahan kurikulum yang akan dilaksanakan dengan kurikulum sebelumnya adalah:

1. Menambah waktu pelaksanaan PBL dari hanya 1 minggu menjadi 2 minggu karena diharapkan kemandirian mahasiswa dapat meningkat.

2. Integrasi vertikal dilakukan sejak Blok 2

3. Penambahan kegiatan pre-clerkship di akhir pekan (Jumat dan Sabtu) dengan bimbingan dari dosen klinik bagian mayor (Bedah, Kebidanan, Anak dan Penyakit Dalam)

4. Bidang ilmu dasar (Kewarganegaraan, Agama, dll) dimasukkan ke dalam struktur kurikulum

5. Integrasi FOME dan Kedokteran Tropis di preklinik dan klinik

Seleksi mahasiswa dilakukan melalui seleksi SMPTN (80%), mandiri (10%) dan PMDK (10%). Sejak 2013, seleksi mandiri tidak dilaksanakan, sehingga proporsi seleksi mahasiswa adalah 60% dari PMDK (10% mahasiswa Internasional) dan 40% dari SMNPTN. Dekan mendukung adanya pembatasan kuota. Sebelumnya, penerimaan mahasiswa sekitar 270 orang, saat ini setelah penyesuaian dengan akreditasi dan ketetapan DIKTI, FK Unand hanya menerima 250 orang mulai tahun 2013. Saat ini, terdapat kerjasama dengan Pemda untuk beasiswa yang dilakukan pada program PHK PKPD bagi mahasiswa mulai angkatan 2011 – 2013. Setelah beasiswa dari PHK PKPD selesai, beasiswa akan dilanjutkan oleh PEMDA tempat asal mahasiswa. Untuk sarana prasarana, FK Unand mengalokasikan 2-2,5 milyar per tahun terutama untuk pengembangan skills lab dan hingga saat ini masih terus dilengkapi. Adanya UKT (Uang Kuliah Tunggal) juga menjadi masalah baru bagi FK Unand, karena alokasi anggaran FK akan berkurang 64% dari sebelumnya. Kampus juga direncanakan untuk pindah ke Limau Manis, dan saat ini juga sedang direncanakan untuk pembangunan RS Pendidikan di kampus Limau Manis dengan melibatkan pihak rektorat dan RS Pendidikan.

Jumlah dosen tetap saat ini adalah 196 orang, dengan kualifikasi umumnya minimal S2. Setiap tahun, dosen direkrut sekitar 4 orang. Dosen baru di tahun 2013 sebanyak 4 orang dengan kualifikasi S1 dokter. Penambahan jumlah dosen masih sulit dilaksanakan karena FK Unand hanya menggunakan bentuk PNS untuk menjadi staf, saat ini belum ada dosen kontrak tetap. Status dosen non PNS adalah dosen luar biasa. Dari FK dan Universitas, memiliki anggaran untuk beasiswa dosen untuk melanjutkan sekolahnya. Pengembangan MEU dibina

(3)

terus menerus dan adanya pengampuan bagi FK baru, tidak hanya FK yang disandingkan melalui PHK PKPD, namun juga FK lain seperti FK universitas swasta di Batam.

Untuk kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, Dekan mendukung mulai dari proses fasilitasi dana penelitian, maupun presentasi oral dan poster di lokal dan internasional, serta kerja sama dengan masyarakat. Penelitian telah berjalan dengan cukup baik dengan adanya laboratorium biomedik yang cukup lengkap terutama untuk penelitian S2 dan S3. Kendala yang ditemukan adalah pada publikasi jurnal terakreditasi maupun jurnal internasional yang terindeks Scopus. Usaha untuk meningkatkan publikasi terlihat belum maksimal.

Pertemuan dengan Rektor dan Wakil Rektor 2 dilakukan secara terpisah dengan mengunjungi ruang rektor di kampus Limau Manis. Rektor dan Warek 2 terlihat sangat mendukung kegiatan di FK Unand dan berkomitmen untuk menindaklanjuti kegiatan yang telah dilakukan oleh PHK PKPD saat ini.

3. Kemajuan Pelaksanaan PHK-PKPD dan Ketercapaian Indikator a. Pelaksanaan kegiatan secara umum:

Kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana kegiatan. Hari pertama dilakukan pertemuan dengan Dekan, asisten peneliti, dosen, staf kependidikan, MEU dan PIU, dilengkapi dengan pertemuan Rektor dan Warek 2. Hari kedua dilakukan pertemuan dengan mahasiswa angkatan 2012 dan 2013 yang menerima beasiswa PHK PKPD, yang dilanjutkan dengan pengamatan kuliah pakar, tutorial dan kegiatan mandiri mahasiswa di skills lab, serta pengecekan alat yang telah diterima oleh laboratorium biomedik dari PHK PKPD.

Setelah pertemuan dengan Dekan, dilanjutkan dengan pertemuan asisten peneliti. Asisten yang ditunjuk adalah dosen muda FK Unand dengan tugas mengumpulkan data dari berbagai stakeholders dalam rangka evaluasi kegiatan PHK PKPD Unand. Dari kuesioner yang dikumpulkan, terlihat bahwa dari tenaga kependidikan tidak mengetahui kegiatan dari PHK PKPD Unand. Dari pimpinan, terlihat bahwa Warek 1 kurang begitu paham tentang kegiatan PHK PKPD, demikian juga mahasiswa. Kendala pengumpulan kuesioner adalah waktu yang terlalu cepat (dalam waktu 3 hari mengumpulkan data yang cukup banyak, hari keempat harus menginput dan hari kelima harus dikirim) sehingga sasaran kuesioner sebaran kuesioner tidak merata (hanya yang saat itu ada saja).

Pada sesi pertemuan dosen, dosen yang hadir adalah dosen yang menerima dana penelitian dan publikasi, PIC serta salah seorang tim monev. Tidak terdapat perwakilan dari dosen yang mengajar bidang klinis. Menurut dosen, PHK PKPD sangat membantu dalam menunjang penelitian terutama dalam membantu penyelesaian penelitian disertasi bagi dosen yang mengikuti program S3. Selain itu, adanya staf yang mengikuti pelatihan di luar negeri (hingga ke Harvard University) serta adanya pembicara internasional yang diundang ke FK Unand, meningkatkan motivasi staf dalam peningkatan kualitas sebagai dosen maupun dalam bidang penelitian.

Untuk pengembangan unggulan FOME, dosen telah dilatih oleh tenaga ahli dari Filipina dan dilanjutkan oleh tenaga ahli dari Maastricht, Belanda. Untuk unggulan Kedokteran Tropis, topik yang menjadi fokus pengembangan adalah penyakit Tuberkulosis, Malaria dan Dengue.

(4)

Hibah penelitian juga mengangkat topik-topik tersebut. Namun hingga saat ini, bentuk roadmap penelitian dan grup penelitian dari FK Unand belum ada. Demikian juga kendala untuk publikasi. Hal ini terjadi karena untuk dapat masuk ke dalam jurnal yang terindeks di scopus tidaklah mudah. Selain itu, waktu untuk menulis dirasakan belum optimal karena tingginya aktivitas mengajar dengan pola pembelajaran PBL. FK Unand belum memiliki jurnal ilmiah terakreditasi.

Pada sesi pertemuan staf kependidikan, terlihat bahwa staf kependidikan mengajukan untuk dapat juga mengikuti pelatihan untuk peningkatan kualitas, namun dalam skema A PHK PKPD, sasarannya tidak terhadap staf kependidikan. Keterlibatan staf kependidikan terutama dalam membantu staf kependidikan dari institusi mitra saat melakukan kunjungan dan magang ke institusi mitra, serta membantu penyelenggaraan kegiatan PHK PKPD Unand.

Sesi pertemuan dengan MEU dihadiri oleh sekretaris MEU. MEU terlihat memiliki peran tinggi terutama dalam kurikulum dan fasilitas pendidikan. Karena FK Unand memiliki beberapa Doktor dan Master dalam Medical Education, maka terdapat pula Bagian Pendidikan Kedokteran (BPK). Sebagian besar anggota BPK juga menjadi anggota MEU. Unit ini terlihat cukup kuat dan berperan tidak hanya bagi FK Unand, namun juga dalam proses pembinaan FK yang diampunya. Dalam kegiatan HPEQ, keterlibatan MEU untuk kegiatan kemitraan cukup tinggi.

Sesi pertemuan dengan mahasiswa, terdapat enam orang mahasiswa yang menerima beasiswa mulai dari 2011 hingga 2013. Mahasiswa ini terdiri dari berbagai kabupaten, di antaranya Kabupaten Agam, Solok dan Pariaman. Mereka menandatangani kontrak untuk beasiswa ini bahwa setelah pendidikan dokter, mereka wajib untuk kembali mengabdi minimal 5 tahun di kabupaten asal mereka. Dari kegiatan kurikulum, mahasiswa mengetahui mengenai FOME yang telah dilaksanakan bagi angkatan 2012 (semester 3 dan 4). Kegiatan ini dilaksanakan di luar dari kegiatan blok, pada hari Jumat dan Sabtu. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti satu keluarga selama 1 semester dan dilaporkan dalam bentuk portfolio. Mahasiswa belum mengetahui bidang unggulan dari FK Unand, sehingga terlihat bahwa sosialisasi mengenai hal ini belum ada.

Kunjungan lapangan dilakukan ke skills lab, ruang diskusi kelompok dan laboratorium biomedis. Beberapa pengadaan dari PHK PKPD telah ada di laboratorium biomedis, namun belum digunakan, karena belum ada pelatihan penggunaannya. Selain itu, terdapat beberapa barang yang belum ada karena belum dikirim oleh vendor. Untuk keterlambatan proses pengadaan ini, diadakan adendum yang dinyatakan oleh PIU hingga Juni 2014. Dari pengadaan yang telah selesai, kendala penyelesaian adalah anggaran belum turun dari CPCU. Pengadaan barang dari PHK PKPD FK Unand hanya untuk alokasi kegiatan riset.

Dari 4 indikator utama khusus bagi FK Unand, hanya 50% indikator yang tercapai, yaitu nilai rata-rata lulusan dan jumlah mahasiswa penerima beasiswa. Target persentase lulusan uji kompetensi lulusan pendidikan dokter tidak pernah tercapai sejak awal implementasi PHK-PKPD hingga kini. Indikator penelitian pun tidak tercapai dan mungkin yang dapat dicapai hingga akhir proyek ini adalah publikasi dalam seminar internasional. Indikator utama yang kelima adalah indikator kemitraan. Pada indikator FK Univ. Malikussaleh, terlihat bahwa semua indikator utamanya telah tercapai, sedangkan FK Univ. Abulyatama hanya tercapai 50% dari

(5)

indikator utamanya (pelaksanaan KBK dan nilai rata-rata UKDI), sedangkan yang belum tercapai adalah persentase lulusan UKDI dan status akreditasi.

Untuk pencapaian serapan anggaran hingga saat ini masih sama dengan akhir tahun 2013 yaitu 43%, dan diperkirakan dengan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 ini, capaian serapan dapat mencapai maksimal 82% dari total anggaran hibah PHK PKPD FK Unand.

b. Ketercapaian area intervensi: No Area Intervensi Uraian 1 Implementasi KBK berbasis SPICES:

o Hasil yang dicapai: Sejak awal kegiatan HPEQ, implementasi KBK telah berjalan dengan cukup baik sehingga fokus pengembangan PHK PKPD tidak pada KBK. Dalam 3 tahun program HPEQ, tidak terdapat perubahan dalam implementasi KBK, namun terdapat

penambahan program di luar kurikulum inti yang menunjang unggulan FOME.

o Ketercapaian indikator:

Indikator yang ditargetkan untuk lulusan uji kompetensi tidak tercapai, namun nilai rata-rata berhasil tercapai.

o Strategi Pencapaian indicator:

FK Unand saat ini tidak lagi terfokus pada KBK SPICES, namun kepada pengampuan. Untuk kurikulum, terdapat modifikasi yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran 2014/2015. FOME terintegrasi dalam blok dalam bentuk penguatan konten contoh: penilaian APGAR score dalam penilaian kesehatan keluarga. FOME saat ini diimplementasikan pada semester 3-4 sebagai ekstra blok kegiatan hari sabtu, namun terintegrasi dalam blok gangguan.

Selain itu, strategi juga dilakukan dengan pembekalan mahasiswa yang akan mengikuti UKDI, ujian blok terpapar seperti ujian UKDI, penilaian skills lab terpisah dari nilai blok. OSCE di akhir tahap akademik akan diubah menjadi setiap tahun, dan sebelumnya tidak dilaksanakan progress test, saat ini akan dilaksanakan setiap tahun dalam program IDB bersama UI, UNS, dan Unand.

o Kendala sesuai dengan hasil diskusi:

Menurut PIU, pencapaian indikator ini tidak diintervensi langsung oleh PHK PKPD FK Unand yang termasuk dalam skema A, sehingga ketidaktercapaian indikator ini seharusnya tidak menjadi keberhasilan pencapaian proyek.

Evaluasi kurikulum telah dilaksanakan, namun baru akan direalisasikan pada tahun 2014 ini, sehingga belum dapat terlihat perubahan pencapaian indikator berdasarkan intervensi yang dilakukan oleh FK Unand.

2 Penguatan sarana-prasarana Penunjang Unggulan:

o Hasil yang dicapai: Sarana prasarana yang direncanakan dari kegiatan HPEQ adalah untuk penelitian bidang kedokteran tropis tidak merupakan sarana pembelajaran KBK, namun hingga saat visitasi, proses pengadaan belum selesai seluruhnya. Menurut

(6)

PIU, terdapat adendum kontrak vendor hingga Juni 2014, namun dalam update procurement plan belum terlihat waktu penyelesaian adendum tersebut. Pengadaan yang telah terlihat ada pada saat visitasi adalah alat-alat penunjang penelitian biomedis yang dapat dilaksanakan dengan keterlibatan mahasiswa.

o Ketercapaian indikator:

Indikator yang ditargetkan belum tercapai.

o Strategi Pencapaian indicator:

Melakukan tindak lanjut kegiatan pengadaan hingga selesai dilaksanakan. PIU diharapkan melakukan update dari

procurement plan sesuai dengan hasil visitasi reviewer. Bila

barang telah datang, penempatan dan pencatatan ke dalam inventaris barang milik negara segera dilakukan, kemudian dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang telah diharapkan. o Kendala sesuai

dengan hasil diskusi:

1. Vendor yang mendaftar pada pengadaan PHK PKPD di 2013 umumnya hanya 3 perusahaan dan kurang memiliki pengalaman. Hal ini menyebabkan terjadinya gagal lelang dan dilakukan rebidding.

2. Pengadaan di tahun 2014 ini sedang berjalan 4 pengadaan, namun anggaran dari CPCU Dikti belum masuk, sehingga belum dapat dibayarkan kepada vendor.

3 Penguatan FK

o Hasil yang dicapai: MOU dengan pemda masih dalam proses dan telah terdapat 2 bentuk join research hingga saat ini . Sedangkan penelitian, tidak ada perubahan yang terjadi sejak awal tahun 2010 hingga saat ini, demikian pula untuk publikasi jurnal internasional saat ini masih belum ada. Kegiatan beasiswa mahasiswa juga telah dilaksanakan. Kegiatan pengembangan RS pendidikan dan fasilitas IT sedang dilakukan dengan proyek yang berbeda (proyek IDB).

o Ketercapaian indikator:

Indikator untuk kerjasama riset telah tercapai 2 dari 3 yang ditargetkan, sedangkan MOU, tidak satupun yang terlaksana dari 15 target hingga saat visitasi. Indikator mahasiswa yang dibiayai dengan dana HPEQ mencapai 100% hingga akhir 2013.

o Strategi Pencapaian indicator:

FK Unand masih berproses untuk melakukan MOU dengan Pemda, saat ini dokumen kerjasama telah terdapat di Pemda untuk dilihat oleh beberapa . Pada tahun 2014 ini, FK Unand mulai mencoba untuk dapat mendapatkan akreditasi

jurnalnya. o Kendala sesuai

dengan hasil diskusi:

Kendala terjadi pada publikasi jurnal, antara lain karena kegiatan dosen dalam proses pembelajaran tinggi, sehingga kesempatan menulis kurang. Selain itu, kesulitan juga dirasakan pada publikasi penelitian di jurnal internasional yang terindeks scopus.

(7)

Untuk kerjasama dengan Pemda, kendala menurut PIU adalah lambatnya respon Pemda untuk menindaklanjuti proses MOU 4 Penguatan MEU

o Hasil yang dicapai: Sejak awal proyek, MEU FK UNAND telah cukup mapan ditambah lagi dengan SDM Medical Education yang cukup tinggi, yaitu S2 4 orang dan S3 1 orang. Secara menyeluruh, terdapat 40 orang yang terlibat dalam MEU, namun tim inti terdiri dari 4 orang. Kegiatan khusus untuk penguatan MEU berupa pelatihan, sedangkan selebihnya adalah melaksanakan tugas pengampuan dalam proses pendidikan di FK yang diampu.

o Ketercapaian indikator:

Indikator untuk kegiatan ini tidak tampak dari indikator yang menjadi target FK UNAND

o Strategi Pencapaian indicator:

-

o Kendala sesuai dengan hasil diskusi:

- 5 Unggulan spesifik

(skema A)

o Hasil yang dicapai: FOME: Aktivitas yg direncanakan telah berjalan

Kedokteran Tropis: Aktivitas yg direncanakan (DNDT, ONDT, Hibah Penelitian, dsb), umumnya sudah dilaksanakan

o Ketercapaian indikator:

Untuk unggulan FOME, indikator kinerja telah tercapai sesuai target, namun indikator kinerja untuk unggulan kedokteran tropis sudah mencapai target untuk kegiatan penelitian dosen-mahasiswa, namun masih belum mencapai target yang

ditetapkan untuk jumlah dan pulikasi penelitian. o Strategi Pencapaian

indicator:

Untuk unggulan kedokteran tropis, FK Unand akan menindaklanjuti dengan sumber dana yang lain. o Kendala sesuai

dengan hasil diskusi:

Jumlah penelitian dan publikasi tulisan hasil penelitian belum berjalan sesuai yang diharapkan karena SDM memiliki waktu yang minimal sulit untuk melaksanakan penelitian dan membuat tulisan untuk publikasi.

6 Pengembangan capacity building

o Hasil yang dicapai: PHK PKPD FK Unand telah melaksanakan pelatihan dan konsultan baik dalam maupun luar negeri. baik lokal maupun internasional untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian bagi dosennya. Peningkatan kualitas staf

kependidikan tidak tampak dari program PHK PKPD, demikian pula dari internal Universitas dan Fakultasnya.

o Ketercapaian indikator:

Indikator yang ada seperti jumlah dosen tersertifikasi family

medicine telah tercapai, sedangkan capicity building dalam

bidang penelitian belum mencapai target yang diharapkan. o Strategi Pencapaian

indicator:

Untuk mencapai indikator jumlah jurnal berfokus unggulan dan publikasi jurnal, FK Unand dengan UPKI (Unit Penelitian Kedokteran Indonesia) dan PHK PKPDnya mencoba untuk

(8)

mendorong dosen melakukan penelitian unggulan, melakukan pelatihan penulisan jurnal dan sosialisasi bantuan publikasi kepada dosen.

o Kendala sesuai dengan hasil diskusi:

Masih kurangnya kemampuan staf dalam publikasi internasional pada jurnal maupun seminar internasional di luar negeri.

7 Kemitraan (skema A & B)

o Hasil yang dicapai: Aktivitas telah dilaksanakan sesuai rencana yg ditetapkan oleh mitra. Kegiatan berupa pelatihan, lokakarya, in house training dan tenaga ahli

o Ketercapaian indikator:

Indikator kinerja capaian output telah tercapai untuk FK Univ. Malikussaleh, sedangkan untuk FK Univ. Abulyatama (Unaya) hanya 50% dari indikator utamanya

o Strategi Pencapaian indicator:

Akreditasi akan dilaksanakan pada tahun 2014 ini. Untuk kelulusan UKDI, perlu dilakukan pembimbingan bagi

mahasiswa yang akan mengikuti UKDI dan retakernya dari FK Unaya. FK Unand sebagai mitra dapat memberikan pelatihan mengelola couching retaker dan mahasiswa yang akan UKDI. o Kendala sesuai

dengan hasil diskusi:

Untuk ketercapaian indikator di Unaya, kendala utama adalah di SDM. Banyak SDM yang disekolahkan sementara SDM yang ada belum mencukupi. Selain itu, peran MEU masih minimal, fasilitas pembelajaran pun belum optimal.

c. Ketercapaian indikator utama

No Indikator Kesesuaian dengan

target tengah tahun 2013

Hambatan pencapaian indikator sesuai dengan hasil

diskusi 1. Persentase lulusan uji

kompetensi lulusan pendidikan dokter

Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator ini belum tercapai. Perbedaan capaian dan target cukup besar, sehingga kemungkinan

ketercapaian target di tahun 2014 menjadi sulit direalisasikan.

Indikator ini tidak menjadi aktivitas intervensi bagi FK Unand yang berskema A, namun dari hasil evaluasi terhadap capaian ini, kendala terdapat pada sistem

manajemen mahasiswa yang akan mengikuti UKDI dan pelaksanaan skills training dan OSCE di FK Unand

2. Rata-rata nilai Uji kompetensi lulusan pendidikan dokter

Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013.

(9)

Indikator telah tercapai melebihi target.

3. Jumlah mahasiswa dari kalangan potensi akademik tinggi namun mengalami hambatan ekonomi (yang mendapatkan beasiswa dari PHKPKPD)

Terjadi peningkatan capaian di akhir tahun 2013, sehingga akhir tahun target tercapai.

4. a. Jumlah publikasi dalam jurnal Internasional yang terindeks dalam scopus,

compendex

Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator tidak mencapai target.

Dosen tidak terstimulasi untuk melakukan publikasi internasional, hal ini dapat disebabkan dari jumlah penelitian berkualitas yang masih rendah, tugas dosen dalam pembelajaran yang tinggi atau sosialisasi yang belum optimal.

b. Jumlah publikasi dalam seminar Internasional

Terjadi peningkatan capaian di akhir tahun 2013, namun target masih belum tercapai (LTT 7 publikasi seminar, LAT menjadi 21, target 22)

c.Jumlah kerja sama penelitian internasional

Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator tidak mencapai target.

Perlu dorongan yang lebih kuat lagi dari pimpinan untuk mengoptimalkan fungsi departemen bidang ilmu dalam pelaksanaan kegiatan

join research

5 Indikator kinerja utama institusi mitra PSPD Universitas Malikussaleh a. Dilaksanakannya

kurikulum berbasis kompetensi

Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator mencapai target.

b. Peningkatan

persentase lulusan dan nilai uji kompetensi lulusan pendidikan dokter

Masih belum ada lulusan

c. Peningkatan status akreditasi

Tidak terdapat

(10)

Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator melampaui target.

Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama 1. Dilaksanakannya kurikulum berbasis kompetensi Indikator mencapai target. LTT tidak tercantum capaian 2013. 2. Kelulusan uji kompetensi Kelulusan dicapai 19,08%. Indikator tidak mencapai target. LTT tidak tercantum capaian 2013.

Kualitas dan kuantitas SDM masih rendah, MEU belum berfungsi optimal, fasilitas belum memadai.

3. Nilai rata-rata uji kompetensi Indikator mencapai target. LTT tidak tercantum capaian 2013. 4. Peningkatan status akreditasi Tidak terdapat

perbedaan capaian dari Laporan Akhir Tahun (LAT) dengan Tengah Tahun (LTT) 2013. Indikator tidak mencapai target.

Dokumen telah disiapkan, namun belum dilakukan visitasi, diharapkan tahun 2014 ini, terdapat peningkatan nilai akreditasinya. d. Intake mahasiswa No Kuota dikti 2014 2011 2012 2013 Intake Daya Tampung Intake Daya Tampung Intake Daya Tampung

e. Kendala dalam pencapaian indikator kinerja utama dan cara mengatasinya

Telah tercantum dalam tabel b. Ketercapaian area intervensi dan tabel c. Ketercapaian indikator utama.

4. Hambatan terkait dengan pengelolaan dan strategi untuk mengatasinya Selama kegiatan PHK PKPD 2011-2012, kendala yang dihadapi antara lain:

1. Terlambatnya NOL TOR dari CPCU dan procurement plan dari WB, sehingga kegiatan dilaksanakan lebih lambat. Strategi mengatasinya adalah dengan meningkatkan proses komunikasi dan koordinasi dengan CPCU.

(11)

2. Perusahaan yang menjadi peminat pengadaan PHK PKPD FK Unand kurang, sehingga ada proses rebidding. Strategi mengatasinya adalah dengan mengevaluasi dokumen bidding dan berkoordinasi dengan CPCU untuk kelancaran pengadaan.

3. Kurangnya partisipasi staf dalam penelitian dan publikasinya. Strategi pencapaiannya adalah dengan melakukan sosialisasi di berbagai kesempatan seperti pertemuan dosen, rapat dekanat dengan staf, dst.

5. Praktek Baik (Good Practices)

- Meningkatnya kesempatan dosen untuk penelitian dan publikasi - Meningkatnya kegiatan pelatihan dan seminar di dalam dan luar negeri - Bertambahnya mitra baru FK Unand seperti FK Unaya

- Meningkatkan pengalaman staf FK Unand dalam mengelola hibah kompetisi 6. Rekomendasi

a. Rekomendasi untuk institusi:

1.

Komitmen pimpinan institusi di tingkat universitas, fakultas, maupun program studi dalam pengembangan bidang penelitian, publikasi internasional dan kerjasama penelitian baik lokal, nasional dan internasional perlu ditingkatkan. Hal ini terutama dalam menciptakan atmosfer penelitian yang baik di institusi antara lain dengan meningkatkan keterlibatan departemen bidang ilmu dalam penelitian unggulan, adanya kelompok-kelompok penelitian, dst.

2.

Fakultas perlu melakukan sosialisasi terus menerus mengenai unggulan FK Unand, tidak hanya kepada dosen, namun juga kepada mahasiswa.

3.

Unit Penelitian FK Unand perlu meningkatkan perannya sebagai usaha untuk keberlanjutan proyek-proyek penelitian dengan kolaborasi dan sponsorship dari pihak-pihak luar terutama berkaitan dengan penelitian unggulan FK Unand. Dalam hal publikasi hasil penelitian ke jurnal, perlu adanya pelatihan dan bimbingan dari institusi untuk dapat mencapai target indikator utama.

4.

Pengembangan kemampuan dan karir tenaga kependidikan sering menjadi hal yang terlewatkan di berbagai institusi pendidikan tinggi. Tenaga kependidikan yang terampil dan cekatan sangat dibutuhkan untuk membantu lancarnya kegiatan tridharma perguruan tinggi. Untuk itu, institusi perlu memberikan kesempatan bagi tenaga kependidikan memperoleh pendidikan baik informal maupun formal sesuai dengan kebutuhan FK Unand.

5.

Implementasi KBK telah berjalan dengan baik, yang terlihat dari peran MEU yang tinggi, sarana dan prasarana yang memadai, respon positif dan antusiasme mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran dan adanya evaluasi serta revisi kurikulum yang dilaksanakan. Namun institusi masih perlu meningkatkan proses implementasi kegiatan akademik agar indikator kinerja utama, yaitu kelulusan mahasiswa UKDI dapat tercapai.

6.

Pelaksanaan kepaniteraan klinik telah berlangsung dengan baik dan telah adanya pembangunan RS pendidikan bagi FK Unand. Untuk itu, institusi perlu memikirkan perencanaan implementasi pendidikan di RS pendidikan utama saat ini dengan RS pendidikan yang akan terbentuk nantinya bersama pihak-pihak terkait (rektorat, RS pendidikan saat ini- RS M.Djamil, dan juga dengan Pemda), sehingga hubungan kerjasama dapat terus berjalan dengan baik.

(12)

7.

Implementasi kegiatan PHK-PKPD oleh PIU telah berjalan dengan cukup baik, terutama dengan adanya peningkatan proses pencapaian indikator kinerja di akhir tahun 2013 dan realisasi pengadaan di tahun 2014. Namun, masih ada beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Untuk itu PIU perlu memberikan penjelasan yang memadai pada laporan akhir proyek terkait proses yang telah dilakukan, kendala yang dihadapi, serta rencana ke depan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada, terutama keberlanjutan pasca proyek.

8.

FK Unand perlu menindaklanjuti keberlangsungan program dan tetap menerapkan

good practices pada kegiatan-kegiatan selanjutnya.

b. Rekomendasi untuk CPCU:

1. CPCU perlu lebih tanggap dalam menindaklanjuti permasalahan yang terdapat di FK penerima hibah, seperti pencairan anggaran di tahun 2014 ini dari KPKN agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

2. Indikator kinerja institusi dengan skema A perlu dikaji kembali kesesuaiannya dengan aktivitas yang dilaksanakan pada skema tersebut, sehingga memang terlihat keterkaitan intervensi PHK PKPD yang dilaksanakan dengan indikator yang ditargetkan.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus pesan Anda telah ditolak dengan “550 restricted characters in address” dalam pesan penolakan itu berarti alamat penerima berisi karakter yang tidak diterima

Ibtidaiyah Kota Bandar Lampung Tahun 2020, dapat disimpulkan bahwa kantin Madrasah Ibtidaiyah Kota Bandar Lampung seluruhnya sudah memenuhi standar sanitasi keadaan

Wereng batang cokelat (WBC) merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi di Indonesia. Ketahanan tanaman padi merupakan salah satu komponen dalam pengendalian WBC.

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode pelaksanaan pidana mati Indonesia lebih mengutamakan aspek tujuan pelaksanaan pidana mati yaitu sebagai pembalasan

1) Media padat/solid, diperoleh dengan cara menambahkan agar-agar. Agar berasal sari ganggang/alga yang berfungsi sebagai bahan pemadat. Alga digunakan karena bahan ini

Nomor unit dari LPPTKA-BKPRMI adalah sebagai tanda keanggotaan di LPPTKA-BKPRMI dan dengan nomor unit tersebut TKA/TPA/TQA yang bersangkutan sudah berhak untuk

Media pembentukan dan multiplikasi tunas serta media perakaran merupakan media lanjutan yang baru digunakan setelah tunas aksiler terinduksi mem- bentuk protocorm-like bodies,

Contoh-contoh penggunaan marka molekuler untuk tujuan MAS misalnya seleksi untuk menggabungkan sifat kualitas beras dan resistensi terhadap BLB (Bacterial Leaf Blight) pada