• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENGELOLAAN TAMAN KANAK-KANAK AL QURAN, TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN DAN TA LIMUL QURAN LIL AULAD* OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PENGELOLAAN TAMAN KANAK-KANAK AL QURAN, TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN DAN TA LIMUL QURAN LIL AULAD* OLEH"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENGELOLAAN

TAMAN KANAK-KANAK AL QURAN, TAMAN PENDIDIKAN AL QURAN DAN TA’LIMUL QURAN LIL AULAD*

OLEH ROSIDIN, S. Ag.

(Anggota MPW BKPRMI Propinsi Lampung)

A. MUQADDIMAH

Keberadaan TKA/TPA/TQA di wilayah Lampung ibarat cendawan di musim hujan. Hampir disetiap masjid dan musholla berdiri lembaga ini, bahkan di lembaga pendidikan formal tingkat TK s.d. Perguruan Tinggi banyak yang mendirikan, ada yang berbentuk yayasan pendidikan/sosial. Dari segi jumlah belum ada data konkrit, tapi mencapai ratusan bahkan mungkin ribuan. Ironisnya banyak dibeberapa tempat hanya tinggal kenangan karena ditinggal pengelolanya dilanjutkan oleh santrinya juga ikut pergi (tega betul…). Penyebabnya sepele, karena menjadi pengelola, pengasuh TKA/TPA/TQA belum menjamin masa depan yang lebih baik?....

Masih banyak juga TKA/TPA/TQA yang dikelola secara tradisional, hanya dengan modal semangat nan ikhlas, dan tidak ditunjang dengan pendidikan yang memadai para pengasuh dan pengelola memberanikan diri membuka TKA/TPA/TQA. Sehingga hasil anak didiknya belum memenuhi standar nasional. Bila dibandingkan dengan wilayah di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dari segi kualitas Lampung masih jauh ketinggalan.

B. DASAR KEBERADAANNYA.

1. Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…..(Al Mujadillah: 11).

2. Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya. (HR.Bukhari)

(2)

3. Surat Keputusan Bersama Mentri Agama dan Mentri Dalam Negeri RI Nomor: 128 tahun1982/nomor 4A tahun 1984 tertang: Usaha Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al Quran Bagi Umat Islam dalam rangka Peningkatan, Penghayatan, dan Pengamalan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.

4. Instruksi Mentri Agama RI Nomor 03 tahun 1990 tentang: Pelaksanaan Upaya Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al Quran.

5. Surat Edaran Gubernur Lampung Nomor: 421.9/2932/10/1990 tanggal 22 Oktober 1990 tentang : Upaya Pemberantasan Buta Huruf dan Peningkatan Kemampuan Baca Tulis Al Quran di Kalangan Anak Didik dan Umat Islam di Propinsi Lampung.

I. PENGERTIAN

1. Taman Kanak-kanak Al-Quran (TKA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak usia 4 – 6 tahun sehingga dapat memahami dan mengamalkan Al-Quran. 2. Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak

usia 7 – 12 tahun sehingga mampu memahami dan mengamalkan Al-Quran. 3. Ta’limul Qur’an Lil Aulad (TQA) adalah lembaga/sekolah yang mendidik anak

usia 8-15 tahun sehingga mampu mencintai, mengilmui, mengamalkan, membaca dengan fasih (tartil dan tilawah) menghafal, menerjemahkan secara lafdziyah, menulis dengan baik dan benar, sehingga alquran menjadi bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.

II. STRUKTUR ORGANISASI

1. TKA/TPA/TQA berinduk kepada Lembaga Pembinaan dan Pengembangan TK Al-Quran (LPPTKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) yang berpusat di Jakarta.

2. Struktur kepengurusan dari tingkat pusat sampai daerah adalah sebagai berikut : a. Tingkat pusat dipimpin oleh seorang Direktur Nasional.

(3)

b. Tingkat propinsi dipimpin oleh seorang Direktur Wilayah.

c. Tingkat Kodya/Kabupaten dipimpin oleh seorang direktur Daerah. d. Di tingkat Kecamatan DPK LPPTKA .

e. Lembaga yang paling bawah adalah Unit TKA/TPA dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah/Direktur Unit.

(Struktur lihat Materi Kebijaksanaan Umum)

III. TUJUAN DAN TARGET TKA/TPA/TQA

1. Tujuan Umum : Menyiapkan generasi Qurani, menyongsong masa depan gemilang

2. Tujuan Khusus : Anak didik mampu :

a. Membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. b. Hafalan Surat-surat pendek. d. Hafal Doa-Doa harian

c. Hafal ayat-ayat pilihan. e. Bisa dan Biasa Sholat

f. Berakhlak mulia. g. Memiliki jiwa dan semangat Islam Yang tinggi.

IV. MATERI PELAJARAN

1. Materi pokok adalah membaca Al-Quran dengan buku pegangannya buku IQRA’ jilid I – VI susunan kiyai Haji As’ad Humam, pengasuh Tim Tadarus Angkatan Muda Masjid dan Mushalla (AMM) Yogyakarta.

2. Materi penunjang adalah :

 Hafalan surat pendek > Hafalan ayat pilihan  Hafalan do’a-do’a pilihan > Bacaan dan Praktik Sholat.

(4)

V. SISTEM PENGELOLAAN PENGAJARAN 1. Setiap kelas maksimal 30 orang santri.

2. Santri dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok maksimal 6 santri dan dipimpin oleh seorang ustadz/ustadzah.

3. Pengelompokan santri pada mulanya berdasarkan kesamaan usia. Tetapi untuk selanjutnya didasarkan atas persamaan jilid (prestasi santri).

4. Lama belajar dalam sehari adalah 60 menit dengan alokasi waktu sebagai berikut: a. 15 menit pertama untuk klasikal. Materi pelajaran yang diberikan sekitar

do’a pembukaan, ikrar santri, mars TKA/TPA, tepuk Islam, hafalan, dll. b. 30 menit untuk privat, khusus mengajarkan cara membaca Al-Quran dan

buku IQRA’.

c. 15 menit terakhir untuk klasikal kedua yang mengajarkan materi sekitar hafalan shalat dan B-3 (Bermain, Bercerita, dan Bernyanyi).

5. Prosessing

a. Santri disiapkan diluar kelas :

 Isti’adan : siap semua santri siap dengan membereskan barisan  Salaman : santri mengucapkan salam

 Ikrar Santri TK Al Quran dipimpin oleh seorang santri

 Dukhulan : santri masuk ke kelas dengan tertib mendahulukan kaki yang kanan

 Qu’udan : santri duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

b. 15 menit pertama (klasikal) :

 Du’a’an : santri membaca do’a pembukaan  Mars TK Al Quran

 Setelah itu bisa diisi dengan do’a-do’a, hafalan-hafalan dll, sesuai GBPP. c. 30 menit privat :

(5)

jangan jadi anak bodoh). Ini untuk menentukan siapa yang membaca lebih dahulu.

 Setiap santri segera bergiliran membaca buku IQRA’, masing-masing sekitar 5 menit.

 Pada saat santri membaca buku IQRA’, guru bertugas menyimak dan mengisi Kartu Prestasi Santri (KPS). KPS hijau untuk murid sedangkan KPS merah untuk pegangan guru.

 Santri yang sudah membaca bisa diberi tugas antara lain : a. Mengulangi apa yang sudah dibaca

b. Mengajari teman-temannya (tutor sebaya) c. Menyalin huruf / menulis

d. Diberi tambahan pelajaran (pengayaan)

e. Bermain, misalnya bermain puzzle. Diusahakan agar tidak berisik/ mengganggu.

d. 15 menit terakhir :

 Hafalan surat, do’a-do’a, B-3, dll. Sesuai dengan GBPP  Do’a akhir

 Keluar dengan aba-aba khurujan

e. Setelah santri bubar, maka tugas guru adalah :  Mengadakan evaluasi dan diskusi

 Tadarrus

 Menyusun program untuk hari / minggu berikutnya.

VI. MASA DAN WAKTU PENDIDIKAN

1. Waktu belajar sore hari pukul 15.00 – 16.00 atau 16.00 – 17.00

2. Untuk santri yang sekolahnya bergiliran antara pagi dan sore, sebaiknya TKA/TPA/TQA pun dibuka pagi dan sore juga.

(6)

4. Masa pendidikan satu tahun yang dibagi dalam dua semester

5. Masa pendaftaran santri tidak sama dan masa berakhirnya pun tidak sama. Semakin pandai akan semakin cepat menyelesaikan program.

6. Wisuda diadakan setiap akhir semester (setahun dua kali) dengan cara : a. Pembagian ijazah bagi wisudawan

b. Pembagian Raport bagi yang belum lulus c. Silaturrahim antara santri, wali, dan guru.

VII. DANA DAN BIAYA

1. Dari uang pangkal / bangunan 2. Dari infaq bulanan

3. Dari donatur (Muhsinin)

Sebaiknya diangkat dewan penyantun yang terstruktur sebagai penyokong dana

4. Lembaga yang menaungi/ Pengurus Masjid dan Musholla.

VIII. SARANA DAN FASILITAS

Terdiri dari ruang kelas, meubeler, buku administrasi, blanko dan kartu-kartu, alat peraga dan perlengkapan BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi).

1. Meubeler: Meja dan kursi guru, bangku santri, papan tulis, lemari, dan box-box lainnya.

2. Buku-buku

a. Kemuridan: Penerimaan santri baru, buku induk, daftar hadir guru dan santri, buku klapper, mutasi santri, mutasi guru, dan kunjungan rumah santri dan raport santri.

b. Kurikulum: Persiapan bulanan, mingguan dan harian, ekstra kurikuler, dan catatan wali kelas.

c. Keuangan: kas harian, penerimaan infaq bulanan/SPP, penerimaan seragam, setoran SPP, kas bulanan, rekapitulasi buku kas, pembelian barang/invetaris.

(7)

d. Pelengkap: buku tamu dinas, buku tamu umum, agenda surat masuk dan keluar, buku ekspedisi, notulen rapat.

6. Blanko dan kartu-kartu.

a. Formulir pendaftaran, blanko kenaikan jilid IQRO’, kartu prestasi santri, kartu hafalan santri, kartu qiraatul qur’an (kartu tadarus), kartu infaq bulanan (SPP) dan ijazah.

b. Lembar kurikulum

c. Tata tertib TKA/TPA/TQA LPPTKA BKPRMI dan ikrar santri 4. Alat Peraga

a. Gambar peragaan shalat, bendera huruf, lembar hijaiyyah, dll. b. Puzzle huruf hijaiyyah dan puzzle gambar.

5. Alat BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi) a. Puzzle-puzzle

b. Bowling malaikat, ular tangga Islam, dll. c. Nyanyian-nyanyian dan buku cerita.

IX. PERSYARATAN MEMBUKA

1. Tersedia ruang belajar, utamakan masjid atau mushola 2. Tersedia tenaga pengajar yang:

a. Mampu membaca Al Quran dengan fasih sesuai kaidah tajwid (lulus test) b. Telah mengikuti penataran pola 22 jam/ 32 jam PGM3A (Penataran Guru

Membaca, Menulis dan Memahami Al Quran). c. Memiliki dedikasi dan akhlak yang baik. 3. Ada pengelola yang bertanggung jawab dalam:

a. Penyediaan fasilitas b. Pembayaran Honorarium guru

(8)

X. LANGKAH-LANGKAH MEMBUKA TKA/TPA/TQA

1. Adakan pendekatan dengan RT, RW, lurah, DKM dan tokoh masyarakat setempat, yakinkan bahwa TKA/TPA/TQA sangat penting.

2. Buat proposal pendirian isinya dasar-dasar pemikiran perlunya mendirikan TKA/TPA/TQA, tujuan , bentuk kegiatan, tenaga pengelola, pendanaan, dll. Tanda tangani ketua yayasan, dan atau DKM, pejabat setempat dan jangan lupa terakhir tuliskan/lampirkan rekomendasi-rekomendasi baik dari pejabat formal maupun non-formal yang besar pengaruhnya.

3. Siapkan guru dan fasilitas seoptimal mungkin.

4. Buatlah selebaran untuk pelengkap. Dalam selebaran itu dicantumkan: a. Latar belakang perlunya pembukaan TKA/TPA/TQA

b. Tujuan, jelaskan bahwa hanya dalam tempo enam bulan para santri sudah mampu membaca Al Quran dengan fasih, hafal ayat pilihan, hafal surat-surat pendek, bisa dan biasa shalat dan relative berakhlak mulia.

c. Susunan kepengurusan dan tenaga pengajar. d. Waktu, tempat, dan syarat-syarat pendaftaran e. Masa dan waktu belajarnya.

f. Administrasi keuangan.

5. Tugaskan tenaga penerima pendaftaran dan perlengkapan lain.

6. Setelah calon santri terdaftar, maka kemudian ditetapkan kapan pembukaan TKA/TPA/TQA. Undang semua pihak sehingga mereka mengetahui dan mau memberikan dukungan.

7. Setelah berjalan minimal satu bulan dan diperkirakan prospeknya bakal berkembang, maka laporkan ke LPPTKA-BKPRMI untuk mendapatkan nomor unit.

8. Selanjutnya unit akan mendapat pelayanan dan bimbingan penuh dari LPPTKA-BKPRMI di bidang teknik edukatif. Dalam hal ini LPPTKA-LPPTKA-BKPRMI hanya sebagai koordinator, dan tidak ikut campur urusan fisik material.

(9)

XI. TATA TERTIB USTADZ/AH DAN SANTRI A. USTADZ / USTADZAH

1. Pakaian seragam/berbusana muslim/muslimah. 2. Datang 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai

3. Melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan penuh keikhlasan, kesadaran dan tanggung jawab.

4. Pada saat mengajar guru harus mengisi kartu prestasi santri.

5. Setelah jam pelajaran berakhir guru bersama kepala unit melakukan:  Evaluasi PBM (Proses Belajar Mengajar)

 Menyusun program kerja harian (persiapan besok)  Tadarus bersama.

Seluruhnya hanya dilakukan sekitar 20 menit

6. Setiap akhir Ahad kepala unit bersama guru-guru membuat program kerja mingguan (paket mingguan)

7. Setiap akhir bulan kepala unit bersama guru-guru melaksanakan:  Evaluasi PBM selama satu bulan berjalan.

 Menyusun program kerja untuk bulan berikutnya.

B. SANTRI

1. Anak muslim Usia dibawah 15 tahun, seragam sesuai dengan ketetapan pusat. 2. Datang ke sekolah 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai

3. Tidak boleh diantar orang tua/wali sampai dalam kelas (orang tua/wali silakan menunggu diluar pada saat jam belajar)

4. Selama jam belajar berlangsung, santri harus berada dalam lingkungan sekolah, kecuali atas izin kepala unit.

5. Setiap santri harus menjaga kebersihan sekolah.

6. Dilarang memakai perhiasan yang mencolok dan mahal/mewah. 7. Membawa perlengkapan untuk belajar.

(10)

8. Melunasi/membayar kewajiban yang telah dibebankan sesuai dengan hasil kesepakatan antara pengurus, guru-guru dan orang tua/wali.

9. Membayar/melunasi SBS (Sumbangan Bulanan Santri) tiap bulan.

XII. PERENCANAAN KELAS

1. Membuat rencana kegiatan sekolah selama satu tahun, minimal satu semester. 2. Menyusun program bulanan, mingguan dan harian.

3. Penjelasan tata tertib, fasilitas pendidikan serta perlengkapan santri.

4. Pertemuan dengan orang tua santri untuk menjelaskan hal ikhwal TKA/TPA/TQA.

5. Membentuk POS (Persatuan Orang tua Santri) dan menyusun program kerja.

XIII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

1. Membuat persiapan mengajar bulanan, mingguan dan harian . 2. Menggunakan metode yang tepat sesuai GBPP.

3. Melayani santri menurut keperluan dan mendorong mencapai prestasi tertinggi. 4. Mengevaluasi hasil belajar santri, baru boleh naik ke jilid berikutnya setelah lulus

test oleh Kepala Sekolah.

5. Santri dianggap tamat TKA/TPA/TQA jika ia telah menguasai seluruh paket program lewat ujian Tim Munaqosah.

XIV. UPACARA SEKOLAH

1. Dilaksanakan pada hari-hari tertentu sesuai dengan waktu, peristiwa dan sifatnya. 2. Isi upacara meliputi pembacaan karir, pembacaan ayat suci Al-quran, Mars TKA

dan nasihat.

XV. LIBURAN SEKOLAH

1. Libur Umum yaitu untuk memperingati hari-hari besar Islam dan hari-hari Nasional.

(11)

3. Libur Besar, ialah libur panjang yang diadakan sebagai penutup tahun ajaran.

XVI. KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

1. Tadabbur Alam, rekreasi ketempat yang indah sehingga meningkatkan apresiasi seni dan memantapkan kecintaan kepada Allah SWT. Yang Maha Pencipta. 2. Petuah (Pesantren Sabtu-Ahad) yang isinya bisa bercerita, memutar film-film

Islam.

3. Forum Ukhuwwah : diisi dengan kunjungan ke unit lain atau ke panti asuhan atau kemana saja yang dapat memperluas pergaulan santri.

4. Perlombaan antar unit : misalnya lomba cerdas cermat, lomba hafalan surat, dll. 5. Show gembira : misalnya peragaan busana muslim, pembacaan puisi, teater

boneka, .

6. Tour Dakwah pedesaan : santri dibawa ke kampung – kampung untuk melihat langsung kehidupan beragama dikampung, mungkin sambil membagikan permen, makanan, baju layak pakai.

7. Paket spontanitas : misalnya ada kejadian tabrakan, anak jatuh halilintar, dll untuk diambil pelajaran.

XVII. MUNAQOSYAH DAN WISUDA SANTRI

1. Santri yang telah mencapai target kurikulum bisa mengikuti ujian/munaqosyah. Penguji adalah tim munaqisy dari LPPTKA-BKPRMI dengan SK Dirwil.

2. Keputusan lulus diumumkan secara terbuka lewat yudisium. Dan kepadanya diberi hak mengikuti wisuda guna memperoleh ijazah yang dikeluarkan oleh LPPTKA WILAYAH. Sebagai tanda kelulusan dan standarisasi santri.

3. Pengalungan samir bagi para wisudawan yang dilakukan oleh DIRNAS atau DIRWIL LPPTKA BKPRMI.

(12)

XVIII. PROSEDUR PENGAJUAN NOMOR UNIT

1. Nomor unit dari LPPTKA-BKPRMI adalah sebagai tanda keanggotaan di LPPTKA-BKPRMI dan dengan nomor unit tersebut TKA/TPA/TQA yang bersangkutan sudah berhak untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan oleh LPPTKA BKPRMI.

2. Syarat mendapatkan nomor unit:

 Mengisi formulir pengajuan nomor unit

 Minimal ada 1 orang ustadz/ah yang sudah mengikuti penataran pola 24 jam.  Memiliki ruang belajar mengajar (minimal ruangan masjid.)

3. Proses pengajuan nomor unit

 Mengajukan permohonan kepada LPPTKA BKPRMI Wilayah Lampung.  LPPTKA BKPRMI Wil Lampung menerima permohonan dan mengadakan

kunjungan untuk mengetahui kelayakan TKA/TPA kemudian dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan memberi Sertifikat Nomor Unit TPA..

4. Tugas dan kewajiban TKA/TPA yang sudah terdaftar adalah menyerahkan laporan kegiatan setiap bulan kepada LPPTKA BKPRMI Daerah dan Wilayah Lampung.

5. Bagi unit yang sudah tiga bulan tidak menyerahkan laporan bulanan, maka kewajiban DPD/DPW LPPTKA untuk menegur dan memberi peringatan.

(13)

PROSES PELAKSANAAN PROGRAM PENGAJARAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SUPERVISI

AKTIVITAS KBM KURIKULUM

PROGRAM

THE SIX M  Man (Pelaksana)  Money (Dana/Keuangan)  Machines (Perlengkapan/Mesin)  Methodes (Metode/cara)

 Materials (Sarana dan Prasarana)  Market (Pemasaran) MANAJEMEN TERATUR ---- TERBUKA  Planning (Perencanaan)  Organizing (Pengorganisasian)  Actuating (Pergerakan)  Controling (Pengawasan)

SUPERVISI TERUS MENERUS TUJUAN (GOALS)

(14)

XIX. Filosofi Taman Pendidikan Al Qur’an

SUASANA TAMAN 1. INDAH

Sedap dipandang mata

SUASANA DI TKA/TPA/TQA 1. APANYA YANG INDAH?

Keseluruhan yang bersifat fisik karena ditata secara HARMONIS.

 Penataan bangunan dan ruang belajar serta segala fasilitas yang ada didalamnya.

 Juga pakaian santri dan pakaian guru dengan mengenakan pakaian seragam yang serasi.

2. BERSIH

Resik, tidak kotor, dan tidak jorok.

2. APANYA YANG BERSIH?

Tiap ruangan (ruang belajar, kantor, tempat sholat, tempat wudhu, halaman bermain), juga peralatan dan pakaian selalu dijaga kebersihannya.

3. RAPI

Tertib, teratur, dan tidak acak-acakan

3. APANYA YANG RAPI?

Penataan fasilitas dan aktivitas belajar mengajarnya, juga penataan administrasinya (administrasi kesantrian, keguruan, kuangan, dsb) dalam keadaan rapi (tertib dan teratur).

4. NYAMAN

Tidak sumpek dan tidak terasa panas

4. APANYA YANG NYAMAN?

Keadaan tempatnya cukup nyaman, karena udaranya bersih, ruangannya cukup, tidak terlalu sempit dan sumpek. 5. MENYENANGKAN

Tidak menjemukan

5. APANYA YANG

MENYENANGKAN

Terutama guru-gurunya karena disamping ramah dan berwibawa juga cara pendekatannya yang komunikatif dan variatif ditunjang dengan seni BBM (Bermain, Bercerita, dan Menyanyi)

Referensi

Dokumen terkait

Pada MT 2012, penyakit HDB di Nusa Tenggara Barat tersebar di Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, Mataram, dan Sumbawa pada 12 varietas padi,

Rugi Operasi, Reputasi Auditor, dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)”.

Membaca permulaan adalah keterampilan dasar membaca bagi siswa dan alat untuk mengetahui makna dari isi mata pelajaran yang dipelajarinya disekolah.Membaca

Beberapa tipe siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusi itu sendiri ada yang mudah diidentifikasi, seperti siswa-siswa yang mengalami hambatan fisik, tetapi banyak juga yang

Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari penambahan analog cairan ionic dan katalis asam dalam proses degradasi selulosa menggunakan

Dengan kurangnya semangat gotong royong sudah mendekati titik yang mengkhawatirkan maka masyarakat menjadi tidak peka terhadap sesuatu yang terjadi di

Melaksanakan Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat

Berkaitan juga dengan dampak dari program-program yang telah dilaksanakan dalam kaitan pemberdayaan anak kurang mampu yaitu Siswa-siswi Medan Generasi Impian adalah hampir