• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SQUASH & STRETCH PADA FILM ANIMASI 2D BERJUDUL "SEDIKIT NAMUN BANYAK" NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Fatkhu Rozak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SQUASH & STRETCH PADA FILM ANIMASI 2D BERJUDUL "SEDIKIT NAMUN BANYAK" NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Fatkhu Rozak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SQUASH & STRETCH PADA FILM ANIMASI 2D

BERJUDUL "SEDIKIT NAMUN BANYAK"

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Fatkhu Rozak

12.11.6488

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

PERANCANGAN SQUASH & STRETCH PADA FILM ANIMASI 2D

BERJUDUL "SEDIKIT NAMUN BANYAK"

Fatkhu Rozak

1)

, Melwin Syafrizal

2)

,

1,2)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : fatkhu.ro@students.amikom.ac.id1), melwin@amikom.ac.id2)

Abstract

-

As a novice anomator authors conducted a

study in 2D animation short film with the application of techniques Squash & Stretch. Basically to be an animator must understand the basic principles of animation, because the basic principles of animation is the key in making animated films. Squash & Stretch is an effort to increase th effect of bending on the object or figure so as to expand or shrink and give a more lively motion. The author focuses to the principle Squash & Stretch because according to the design of the concept, the authors also use other animation principles to help motion animation. Making a short film tittled “little but a lot” of using one of the 2D animation software toonboom harmony. Toonboom Harmony is one of the software maker’s popular 2D animation Indonesia and the world.

Keywords – Animation 2D, Cartoon, Toonboom

Harmony, Squash & Stretch 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Sebagai animator pemula penulis melakukan penelitian dalam film pendek animasi 2D dengan penerapan tekhnik Squash & Stretch. Pada dasarnya untuk menjadi animator harus mengerti prinsip dasar animasi, karena prinsip dasar animasi merupakan pondasi dalam membuat film animasi. Dalam proyek akhir kali ini penulis ingin menerapkan salah satu prinsip animasi yang akan di padukan dengan karakter embun air dengan tekhnik Squash & Stretch. Penulis memilih tekhnik tersebut karena ingin mengetahui bagaimana cara membuat animasi dengan menerapkan teknik Squash & Stretch sekaligus memperlihatkan kepada animator pemula lainnya bahwa dengan teknik Squash & Stretch kita bisa membuat animasi 2D menjadi menarik.

Squash & Stretch ini adalah upaya penambahan efek lentur (plastis) pada objek atau figure sehingga seolah-olah memuai atau menyusut sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.Penulis memfokuskan ke prinsip Squash & Stretch karena sesuai dengan perancangan pada konsep, penulis juga menggunakan prinsip animasi yang lainnya untuk membantu gerakan animasi.

Pembuatan Film Pendek “Sedikit Namun Banyak” menggunakan salah satu software animasi 2D Toonboom Harmony. Toonboom Harmony merupakan salah satu software pembuat animasi 2D yang populer di Indonesia

maupun dunia. Fasilitas yang lengkap dan kemampuan nya yang luar biasa dalam mengolah objek 2D, membuat software ini paling banyak dipakai oleh para animator. 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Merancang Media Pembelajaran Interaktif Audio Visual Bahasa Arab berupa multimedia interaktif menggunakan Adobe Flash CS6”.

1.3. Maksud 1.3.1. Maksud

Maksud diadakannya penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada animator pemula lainnya mengenai teknik yang digunakan pada produksi film animasi, khususnya penerapan teknik Squash & Stretch. 1.3.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan dan memperoleh gelar sarjana komputer pada STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.

2.1 Tinjauan Pustaka

Penulis melakukan tinjauan pustaka dari beberapa skripsi/tugas akhir sebagai bahan perbandingan yaitu:

Abram Sukma Eko Edi Pradana dari Sekolah Tinggi Multimedia “MMTC” Yogyakarta, penelitian skripsi pada tahun 2014 yang berjudul “Seperti...” Pencitraan Perjalanan Hidup Manusia dalama karya film Animasi 2D. Proyek skripsi ini menggunakan teknik RGB yang bertujuan untuk membantu memperkuat tentang bahasa rupa. Warna-warna yang di ambil sesuai dengan tema dalam film animasi yaitu tentang kehidupan, warna juga melambangkan karakter manusia yang di gambarkan dalam visual sebuah balon. [1]

Rini Astuti Ningsih dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom Yogyakarta, penelitian skripsi pada tahun 2015 yang berjudul “Perancangan Film Kartum Animasi 2D “Malaikat Kecilku” menggunakan Aplikasi Painttool SAI. Proyek skripsi ini menggunakan aplikasi Painttool SAI sebagai tempat menggambar setiap karakter serta backgroundnya. Selain itu juga menggunakan aplikasi Adobe After Effect dan Adobe Premiere sebagai tempat

(4)

menggabungkan setiap gambar yang telah di rancang dengan Painttool SAI.[2]

Novalina dari Universitas Sumatera Utara, penelitian skripsi pada tahun 2015 yang berjudul “Implementasi Metode Straight A Head and Pose To Pose Dalam Pembuatan Kartun 2D Global Warming”. Untuk membuat kartun Animasi 2D tersebut digunakan metode straight a head pose to pose dalam menghasilkan sebuah animasi dimana gambar kartun 2D tersebut akan di letakkan dalam penggambaran straight a head yang bersifat spontan dimulai dari gambar awal hingga selesai. Sedangkan dalam penggambaran Pose to Pose pembuatan animasi yang lebih terencana dari suatu Pose ke Pose lainnya. Kartun animasi yang di rancang hanya sebatas mengenai informasi global warming, dan pencegahan global warming.[3]

2.2 Analisis

2.2.1. Pengertian Animasi

Dalam sebuah film animasi, gerak perilaku yang dilakukan karakternya biasanya adalah gerak yang di ambil berdasarkan sifat-sifat gerak alam, terutama gerak manusia. Oleh Karena itu, seorang animator tidak hanya harus menguasai kemampuan teknis untuk membuat animasi, tetapi ia juga harus menguasai kepekaan terhadap pengaturan waktu (timing), observasi perilaki, dan pergerakana obyek sehingga mampu untuk mewujudkan karakter yang tidak hidup menjadi kelihatan hidup.

2.2.2 Tahap Produksi

Di dalam produksi film animasi ini ada beberapa tahapan yang penting diantaranya adalah Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi.

2.2.3 Tinjauan Umum

Tahap analisis diperlukan dalam mengidentifikasi suatu masalah. Oleh karena itu, dalam tinjauan umum kali ini penulis melakukan evaluasi terhadap penelitian yang di lakukan, penulis mengevaluasi atau membandingkan dengan film animasi 2D lainnya yang mempunyai kualitas bagus dan sudah memenuhi standard pada film animasi 2D untuk dijadikan sebagai refrensi penulis dalam melakukan penelitian pada penerapan teknik Squash & Stretch. Penulis mendapatkan refrensi pada film pendek animasi 2D yang di tayangkan oleh salah satu stasiun televisi luar negeri yaitu Cartoon Network. Film pendek animasi yang penulis jadikan refrensi tersebut adalah film animasi serial yang berjudul Teen Titans Go! dan Tom And Jerry Santas Little Helpers.

Pada film animasi yang berjudul Teen Titans Go!, teknik Squash & Stretch digunakan pada durasi 02:45, scene adegan saat salah satu rekan dari sekelompok karakter tersebut menekan tombol tnt, pada scene ini tidak hanya teknik Squash & Stretch saja yang di gunakan namun pada scene tersebut teknik Exaggeration juga muncul di scene tersebut untuk mendukung adegan agar terlihat menarik seperti pada gambar berikut :

Gambar 1. Cuplikan teknik Squash & Stretch pada film Teen Titans Go!

Selain itu pada film animasi Tom And Jerry yang berjudul Santas Little Helpers juga memunculkan teknik Squash & Stretch. Pada durasi 02:23 dimana scene yang menceritakan adegan tom karakter kucing pada film tersebut menjatuhkan sebuah botol lem ke bawah lantai dan terjadilah sebuah pantulan dimana teknik Squash & Stretch pada adegan tersebut sangat membantu untuk menciptakan sebuah action yang menarik.

Gambar 2. Cuplikan teknik Squash & Stretch pada film Tom And Jerry.

2.2.4 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem digunakan untuk mengetahui kebutuhan sistem yang mencakup kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras serta sumber daya manusia yang digunakan dalam pembuatan film animasi 2D yang berjudul Sedikit Namun Banyak.

2.2.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (Hardware) adalah alat yang digunakan untuk mengolah data dan penyajian laporan, dalam pembuatan film animasi ini menggunakan beberapa perangkat keras pendukun dalam tabel berikut :

Tabel 1. Rincian Biaya Hardware yang digunakan Perangkat Keras (Hardware) Harga (Price) Motherboard ASROCK 970

Pro3 r2.0

1,282,500

AMD FX6300 VISHERA BOX AM3+

1,347,500

Ram DDR34GB PC12800 VISIPRO

440,000

(5)

Vga ATI RADEON 6570 1GB DDR3

735,000

Speaker AUDI S.716 50,000

TOTAL 4,590,000

2.2.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak (Software) merupakan komponen-komponen dalam processing system, berupa program-program untuk mengontrol program kerja sistem komputer. Software dibagi menjadi dua yaitu software sistem operasi dan software aplikasi. Perbedaan diantara keduanya adalah suatu software aplikasi akan berjalan apabila ada sistem operasi yang menopangnya. Jadi software aplikasi sangat bergantung dari sistem operasi. Adapun kebutuhan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pembuatan film kartun animasi ini yang dibutuhkan telah disusun dalam sebuah tabel dibawah ini:

Tabel 2. Rincian Software yang digunakan Perangkat Lunak

(Software) Harga (Price)

Windows 8.1 Profesional 2,500,000 Adobe Master Collection

CS6 (Including Adobe Premiere, Adobe After Effect, Adobe Audition, Etc.) 16,060,800 Toonboom Harmony 10.0 3,327,000 Celtx - Painttool SAI 1,500,000 TOTAL 20,060,800

2.2.4.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Adapun biaya untuk pembuatan film kartun animasi berjudul Sedikit Namun Banyak ini. Dan untuk setiap pembuatan film satu dengan yang lain biaya akan berbeda tergantung dari tingkat pembuatan film, durasi film dan banyaknya karakter dalam film.

Tabel 3. Rincian biaya sumber daya manusia yang di pekerjakan

Sumber Daya Manusia

(Brainware) Gaji (Salary) Produser/Sutradara 1,000,000 Storyboard Artist 750,000 Drawing Artist 500,000 Editor 800,000 TOTAL 4,300,000 2.2.5 Analisis Kelayakan

Tujuan dari analisis kelayakan ini adalah untuk mnguji dan menentukan apakah pembuatan iklan ini layak atau tidak layaknya untuk dilanjutkan. Adapun beberapa kelayakan yang di pertimbangkan antara lain: 2.2.5.1 Kelayakan Hukum

Aspek Kelayakan Hukum digunakan untuk menilai apakah pembuatan iklan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dengan etika yang ada. Film pendek animasi 2D ini tidak menampilkan hal yang identik yang di hubungkan dengan ajaran suatu agama, SARA, dan mengandung pornografi/pornoaksi serta eksploitasi anak di bawah umur yang merupakan pelanggaran serta tidak melanggar hak cipta atau orisinil sehingga dinyatakan layak dalam aspek hukum.

2.2.5.2 Kelayakan Operasional

Penilaian terhadap kelayakan operasi dilakukan untuk mengatur apakah film pendek animasi 2D dapat berjalan. Film animasi 2D ini menyampaikan sebuah pesan moral dalam cerita yang dapat di terima oleh masyarakat luas. Selain itu penulis menggunakan teknik Squash & Stretch yang dapat digunakan untuk pedoman para animator pemula lainnya, sehingga film animasi 2D ini layak di terapkan.

2.2.5.2 Kelayakan Teknis

Hal ini menyangkut kemampuan penulis dalam menguasai teknik Squash & Stretch dengan baik. Dengan menggunakan salah satu teknik dalam animasi yaitu Squash & Stretch penulis menggunakan software yang sesuai dan sering digunakan oleh animatior profesional sehingga film animasi 2D ini layak di terapkan.

2.3 Perancangan 2.3.1 Konsep dan Ide

Setiap produksi film harus dimulai dengan konsep dan ide, adapun konsep yang penulis terapkan dalam pembuatan film animasi 2D ini adalah tentang makna dari sedekah, walaupun sedikit kita memberi namun banyak sekali manfaat untuk orang lain dan berkah bagi kita.

2.3.2 Tema

Film animasi 2D berjudul “Sedikit Namun Banyak” ini tema yang diangkat adalah tentang makna dari sedekah.

2.3.3 Logline

Alur cerita pada film animasi 2D ini berkisah tentang setetes air embun yang ingin menolong rumput

(6)

layu, dengan melewati rintangan untuk mencapai akar si rumput tersebut agar rumput layu kembali hijau.

2.3.4 Sinopsis

Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Adapun hal-hal yang tercakup dalam tokoh diantaranya:

1. Siapa tokoh utamanya?

Jawab : Tokoh utamanya adalah setetes air. 2. Apa yang diinginkan tokoh utama?

Jawab : Membantu sehelai rumput yang hendak layu. 3. Apa yang menghalangi pencapaian keinginan tokoh

utama?

Jawab : Sebuah tanah yang retak menghalangi jalan si air yang ingin memberi bantuan kepada sehelai rumput yang akan layu.

4. Bagaimana pada akhirnya tokoh utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan?

Jawab :Tuhan memberikan jalan dengan menggugurkan satu daun dari atas untuk menutupi tanah yang retak tersebut agar si air dapat meloncat dan menggapai akar si rumput agar terserap lalu si rumput hijau kembali. 5. Apa yang ingin disampaikan dalam cerita?

Jawab :Seseorang yang ingin berbuat baik kepada sesamanya pasti akan di berikan jalan oleh tuhan walaupun rintangan yang begitu berat.

6. Bagaimana mengisahkan cerita?

Jawab :Dengan sound effect, ekspresi serta angle kamera untuk memperdalam adegan.

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung mengalami perubahan dalam cerita?

Jawab : Si air yang hampir putus asa melihat ada tanah retak yang menghadangnya namun karena ada daun gugur yang jatuh menghalangi tanah retak tersebut si air pun kembali bersemangat untuk menolong si rumput kering yang hendak layu.

2.3.5 Naskah dan Skript

Sebuah naskah cerita/script memiliki standar dalam industri animasi. Ide-ide yang dimiliki di tuangkan dalam sebuah cerita. Bahan dasar pembuatan naskah adalah dari sinopsis dan karakter development. Naskah yang dibuat harus menceritakan secara detail tentang isi dalam film, seperti dimana film tersebut haruslah dituliskan seluruhnya.

Gambar 3. Naskah/Skript Celtx film animasi

Gambar 4. Naskah/Skript Celtx film animasi

Gambar 5. Naskah/Skript Celtx film animasi 2.3.6 Desain Karakter

Desain karakter merupakan penggambaran utama tokoh-tokoh yang ada dalam film animasi. Adapun dalam film animasi yang akan dibuat ini, karakter setetes air dan rumput layu.

(7)

Gambar 6. Design karakter si air

Adapun sifat si air dalam cerita adalah penolong, ia tak ingin melihat orang lain menderita, ia peduli dengan sesama.

Gambar 7. Design karakter rumput layu 2.3.7 Skema Pembuatan Film

Dibawah ini merupakan skema atau alur kerja dalam pembuatan film animasi 2D “Sedikit Namun Banyak”

Gambar 8. Skema proses pembuatan film animasi berjudul Sedikit Namun Banyak

2.3.8 Proses Produksi 2.3.8.1 Digital Painting

Digital Painting merupakan proses menggambar menggunakan media komputer dengan menggunakan software Adobe Illustrator CS6 untuk merancang karakter dan PaintTool SAI untuk menggambar background.

2.3.9 Pasca Produksi

Tahap pasca produksi adalah tahap dimana dilakukan proses editing terhadap file hasil produksi. Pada tahap ini akan dilakukan pengkomposisian file hasil produksi, animasi, coloring, compresing, dan editing dengan sound yang kemudian akan dijadikan file video sehingga dapat dimainkan di software video player.

2.3.9.1 Review Testing

Hasil pembuatan film animasi 2D yang terdiri dari proses pra produksi, produksi, dan pasca produksi akan diamati kembali secara berulang-ulang. Berdasarkan pengamatan animator profesional apakah film animasi yang di buat sudah sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya dan sesuai dengan perancangan standarisasi film animasi 2D. Apabila dalam film animasi 2D ini ada kesalahan dan ada hal-hal yang tidak sesuai dengan proses pra produksi, akan memperbaiki kesalahan dengan merender ulang dan mengeditnya kembali. Berikut ini hasil review testing:

Tabel 4. Hasil Review

No Perihal Keterangan Hasil

1. Tools yang digunakan

Penggunaan tools pada software sudah sesuai untuk teknik Squash & Stretch.

Terpenuhi

2. Isi dan Konten video

Kesesuaian isi video dengan ide, konsep,

naskah, dan storyboard. Terpenuhi 3. Keselarasa n antara gambar video dengan audio Backsound dan timing gambar sudah sesuai Terpenuhi 4. Video Codec H 264 1920x1080p High Quality Terpenuhi 5. Kualitas output rendering Rendering Pada Adobe Encorder Terpenuhi Keterangan:

Perihal 1, hasil terpenuhi berdasarkan kesesuaian penggunaan tools pada software yang digunakan. Tools yang digunakan antara lain yaitu pivot tool, trasform tool, dan show onin skin.

Perihal 2, hasil terpenuhi berdasarkan kesesuaian ide cerita dan konsep film. Pada ide cerita perancangan film

(8)

animasi 2D ini bersifat edukatif ditunjukan pada konsep film yang memperlihatkan kepada penonton mengenai berbagi antar sesama itu sangatlah berarti.

Perihal 3, hasil terpenuhi berdasarkan dengan adanya pemberian backsound pada film menyesuaikan dengan keadaan atau alur cerita yang sudah dirancang sebelumnya.

Perihal 4, hasil terpenuhi berdasarkan dengan kualitas HDTV dan pada film animasi ini telah berformatkan .mp4 dengan codec H 264 1920x1080.

Perihal 5, hasil terpenuhi berdasarkan penggunaan aplikasi Adobe Media Encorder pada saat peneliti melakukan proses rendering. Penggunaan aplikasi tersebut membantu mempermudah peneliti mengatur kualitas dan ukuran video yang diinginkan.

3. Kesimpulan 3.1 Kesimpulan

Ada beberapa kesimpulan yang dapat dijabarkan oleh peneliti dalam pembuatan film animasi 2D menggunakan teknik Squash & Stretch yang berjudul Sedikit Namun Banyak , antara lain sebagai berikut ini : 1. Dalam menerapkan teknik Squash & Stretch pada

film animasi 2D “Sedikit Namun Banyak” animator memberikan efek lentur dan plastis pada karakter yang dibuat.

2. Pada proses penerapan Squash & Stretch dengan menggunakan software animasi 2D Toonboom Harmony animator menggunakan tools yang sesuai untuk membuat teknik Squash & Stretch yaitu dengan menggunakan pivot tool, transform tool, dan show onion skin.

3.2 Saran

Peneliti berharap mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta dikemudian hari mampu menciptakan kembali film animasi 2D maupun 3D dengan teknik lainnya yang lebih sempurna dan mengembangkannya hingga memiliki kualitas yang lebih baik dan mampu bersaing dengan dunia industri.

Ada beberapa saran yang didapatkan selama pembuatan film animasi 2D menggunakan teknik Squash & Stretch berjudul “Sedikit Namun Banyak”, antara lain sebagai berikut:

1. Ide cerita harus lebih luas dan dikemas secara matang, karena sangat di sayangkan ketika proses produksi sudah berjalan namun ada kendala dalam penyusunan cerita.

2. Dalam pembuatan film animasi jumlah frame harus disesuaikan dengan jenis film atau gerak. Misalnya untuk jenis film dengan gerak lambat lebih membutuhkan banyak farme yaitu sekitar 24

frame/second dan untuk film dengan gerak yang cukup cepat bisa hanya menggunakan 8-20 frame/second.

3. Angle kamera lebih di rapikan kembali agar terlihat lebih menarik sehingga penonton merasa suka dengan film yang sudah dibuat.

Daftar Pustaka

[1] Pradana, Abram Sukma Eko Edi. Pencitraan Perjalanan Hidup Manusia dalama karya film Animasi 2D. 2014. Yogyakarta.

[2] Ningsih, Rini Astuti. Perancangan Film Kartum Animasi 2D “Malaikat Kecilku”. 2015. Yogyakarta.

[3] Novalina. Implementasi Metode Straight A Head and Pose To Pose Dalam Pembuatan Kartun 2D Global Warming. 2015. Sumatra Utara.

[4] Suyanto, M 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Yogyakarta: Andi Offset,

[5] Dimas, Andreas 2013. Cara Mudah Merancang Storyboard Untuk Animasi Keren, TAKA Publisher.

[6] Rangga Doni. 2012. 12 Prinsip Animasi. http://oprekzone.com/12-prinsip-animasi/. 14 April 2016. Daryanto. 2013. Pembelajaran Interaktif. Yogyakarta: Gava Media

[7] Missyjack. 2013. Frontierland Storyboard. http://www.supernaturalwiki.com/Frontierland_ storyboard.jpg. 14 April 2016..

[5] Tom Janina. 2012. About Storyboard. https://tomjanina.files.wordpress.com/2009/02/s toryboard-2-seite22.jpg. 14 April 2016.

Biodata Penulis

Fatkhu Rozak, memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Melwin Syafrizal, memperoleh gelar Sarjana Komputer

(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2004. Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun 2009. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta, pada Program Studi D3-Teknik Informatika.

Gambar

Tabel 1. Rincian Biaya Hardware yang digunakan  Perangkat Keras (Hardware)  Harga (Price)  Motherboard ASROCK 970
Tabel 2. Rincian Software yang digunakan  Perangkat Lunak
Gambar 7. Design karakter rumput layu  2.3.7  Skema Pembuatan Film

Referensi

Dokumen terkait

Untuk transaksi transfer antar rekening dari bank anggota ATM Bersama ke rekening bank anggota ATM Bersama lainnya, atau transfer antar rekening dari Bank anggota ALTO ke

3 Pengaruh Umur, Lama Kerja, dan Pendidikan terhadap Pendapatan Nelayan di Kawasan Pantai Kenjeran Surabaya Tahun 2018 Puput Elisia Ariska Budi Prayitno Ekonomi

Sedangkan pada bangunan dengan atap miring, panas yang masuk terlebih dahulu masuk ke dalam ruang atap, ditahan dulu oleh udara (mengalami lebih kecil.( gambar 3.2 ) jarak

Dalam Movescount, Anda dapat membuat mode olahraga pilihan, mengedit mode olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya, menghapus mode olahraga, atau hanya menyembunyikannya agar

Pengawasan (Controlling) dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaaan, menilai

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan metode jarimatika dapat meningkatkan

Hasil penelitian ini diharapkan memotivasi setiap perawat untuk terus meningkatkan pengetahuan tentang patient safety sehingga bisa diterapkan secara maksimal guna