1
PENGGUNAAN UNITY 3D UNTUK
PENELUSURAN VIRTUAL PADA RUMAH
SUSUN DI TAMBORA
Caroulina Stephanie Sitepu, Sigit Wijaksono, Bonny A.Suryawinata
Universitas Bina Nusantara, Jln K. H Syahdan 9, Kemanggisan,021 - 5345830Email : caroltephu@gmail. com
ABSTRACT
Digital technology which keeps growing, resulting in a lot of change in every a discipline of sciences. Including changes in media visualization on architecture. Visualization in architecture could consist of the final results of the depiction or media presentations in explaining projects or information on architecture. In this final project aims to help the residents of the vertical housing to find out the location of vertical housing facilities and find out every function of the facilities. Knowledge aims to be residents of the vertical housing know the contents of every room, if there is an emergency then the occupant of the vertical housing knowing the fastest evacuation routes. Based the work used is descriptive Experiments and experiments done by testing the game design into an object. While the descriptive design was done by means of gathering information about game engine in the form of student thesis journals, the international journal, information from the game's website and the photos will serve as the location of land for the object and then applied along with the 3D object that has been created. The final product is game. Game walkthrough vertical housing. game tracing this will be made as educational games.
Key Search : Architecture Vertical Housing, Walkthrough, The 3D games
ABSTRAK
Teknologi digital yang semakin berkembang,mengakibatkan banyaknya perubahan di setiap
disiplin ilmu. Termasuk didalamnya perubahan pada media visualisasi pada arsitektur. Visualisasi
pada arsitektur terdiri dari hasil akhir penggambaran ataupun media pembelajaran dalam
menjelaskan proyek atau informasi mengenai arsitektur. Pada tugas akhir ini bertujuan untuk
membantu kepada Penghuni Rusun untuk mengetahui letak dari fasilitas-fasilitas Rumah Susun
tersebut dan mengetahui setiap fungsi dari fasilitas tersebut. Pengetahuan ini bertujuan agar
penghuni Rusun mengetahui isi dari setiap ruang,jika terjadi keadaan gawat maka sang penghuni
Rusun mengetahui jalur evakuasi tercepat. Metodelogi dalam pengerjaan yang digunakan ialah
eksperimen dan deskriptif Eksperimen dilakukan dengan menguji perancangan game ke dalam
objek. Sedangkan pada perancangan deskriptif Deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan
informasi
tentang
game
engine
berupa
jurnal-jurnal
skripsi
mahasiswa,jurnal
internasional,informasi dari website game dan foto-foto lokasi yang akan dijadikan sebagai lahan
untuk objek dan kemudian diaplikasikan bersama dengan objek 3D yang telah dibuat. Produk
akhirnya ialah game. Game ini berupa penelusuran akan rusun. Game penelusuran ini dibuat
sebagai game edukasi.
2
PENDAHULUAN
Kemajuan Teknologi Digital telah mempengaruhi cara berpikir dalam desain pada Arsitektur. Topik yang diambil adalah mengenai Game 3D. 3D semakin sering digunakan karena didapati informasi secara utuh dan akurat sesuai keadaan nyata. Sedangkan pada penggunaan media Game 3D pengguna atau user dapat melakukan penelusuran dan interaksi secara virtual pada bangunan. Aplikasi ini diharapkan juga dapat mengenalkan tentang pemanfaatan game engine pada Arsitektur,selain itu hasil yang didapati bisa menjadi media pembelajaran atau edutaiment (educational entertainment, yaitu salah satu bentuk edukasi yang dibuat menyenangkan) kepada Penghuni Rusun untuk mengetahui bagaimana prosedur dalam hak memiliki ataupun menyewa rumah susun tambora,serta pemberitahuan informasi dari letak fasilitas-fasilitas Rumah Susun tersebut sehingga calon penghuni rumah susun mengetahui setiap fungsi dari fasilitas tersebut. Pengetahuan ini bertujuan agar penghuni rusun dapat merawat setiap fasilitas yang tersedia dan selain itu juga dengan mengetahui isi dari setiap ruang, jika terjadi keadaan gawat maka calon penghuni rusun mengetahui jalur evakuasi tercepat.
Diharapkan dengan pembuatan game ini membantu Program Pemerintah mengenai Revitalisasi Rusun melalui pengenalan Rusun Tambora yang akan dibangun nantinya. Di dalam penggunaan Game engine ini untuk membuat Penelusuran Rusun Tambora yang akan dibangun dan dikonsepkan Pemerintah DKI Jakarta secara virtual didalam game. Penelusuran dilakukan dengan menjelajahi beberapa ruang.
Penelusuran ini berfungsi menjelaskan kepada calon penghuni bagaimana Rusun Tambora baru melalui virtual dapat terlihat lebih manusiawi dan tertata rapi. Sehingga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat atau penghuni rusun supaya lebih memperhatikan kondisi lingkungan dan bangunan dan dapat menjaga fasilitas-fasilitas yang telah diberikan. Sehingga bisa menjadikan Rusun tersebut rusun yang terawat dan nyaman
Dalam Tugas Akhir ini,Permasalahan dititk beratkan pada : Bagaimana cara mengimplementasikan objek ke dalam Unity3D game engine dan membuat game engine tersebut dapat memberikan sesuatu informasi yang dapat diketahui oleh masyarakat umum,mengenai Rusun tambora secara virtual?
Tujuan pada penelitian ini ialah : Untuk menggambarkan bagaimana Unity game engine dapat digunakan untuk penelusuran.
Kajian Pustaka yang digunakan :"Pembuatan 3D Interactive Walkthrough Gedung D3 PENS-ITS" oleh Nurul Hidayatulloh, Rosiyah Faradisa,dan Moh Hasbi Assidiqi. Latar belakang mereka membuat skripsi ialah banyak pengembang real estate menggunakan 3D Walkthrough, yakni video 3D yang meperlihatkan gedung dengan tampilan 3 dimesi, video ini biasanya digunakan untuk memperkenalkan produk bangunan kepada konsumen. Namun 3D Walkthrough kurang interaktif, karena hanya melihatkan kondisi gedung tanpa ada interaksi terhadap yang melihat / konsumen. Kemudian mereka mendapat temuan-temuan masalah yang akan dipecahkan . Mereka menggunakan metode pengambilan data dan melakukan Modeling
3D,Teksturing,Rendering,Pengaplikasian 3D,Rendering Akhir. Sehingga didapati kesimpulanUntuk
modeling bangunan yang kompleks, dapat digunakan fungsi Hide untuk mempermudah dalam editing dan eksporting.
Selain itu kajian pustaka lainnya yang digunakan ialah : "The Investigation on Using Unity3D Game engine in Urban Design Study " oleh Aswin Indraprastha & Michihiko Shinozaki.
Latar belakang : Sepanjang sejarah, gambar arsitektur menjadi media utama bagi arsitek untuk menyajikan ide-ide dan visi kepada masyarakat. Tidaklah mengherankan bahwa informasi tentang ide dan visi yang lebih penting bagi masyarakat (atau, klien) dibandingkan referensi gambar teknik atau rekayasa. Visualisasi arsitektur merujuk kepada media di mana arsitek digunakan untuk mengkomunikasikan ide-ide kepada klien. Metode yang digunakan ;Melakukan penelitian dan percobaan dari beberapa game untuk di implementasikan ke visualisasi arsitektur. Sehingga di dapati kesimpulan : Meskipun Unity3D memiliki potensi untuk memfasilitasi pengembangan aplikasi yang dapat menjadi penampil 3D dan simulasi 3D dengan fitur interaksi pada saat yang sama, ia memiliki beberapa keterbatasan mengenai fungsinya sebagai aplikasi game tujuan umum mesin, yang mengarah ke beberapa menahan diri khususnya dalam kondisi non-komputer bidang ilmu.
3
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian kali ini metode penelitian eksperimental dan deskriptif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment perancangan game terhadap objek
3D atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan
lain.
Metode Deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil data dari dokumen resmi,foto-foto lapangan ataupun data-data yang dapat dijadikan petunjuk lainnya untuk digunakan dalam mencari data dengan interpretasi yang tepat. Deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi tentang game engine berupa jurnal-jurnal skripsi mahasiswa,jurnal internasional,informasi dari website game dan foto-foto lokasi yang akan dijadikan sebagai lahan untuk objek. Teknik ini dilakukan setelah peneliti sudah merancang Rumah Susun Tambora. Perancangan ini dilakukan untuk membuat objek (Rusun Tambora) yang sesuai konsep Pemerintah mengenai Revitalisasi Tambora. Pada perencanaan bangunan Rumah Susun Tambora akan di buat bedasarkan hasil dari Dinas Perumahan DKI. Sehingga sesuai dengan kondisi aslinya.
Game yang dihasilkan berupa penelusuran akan Objek tersebut. Penelusuran ini berfungsi untuk mendapatkan Informasi mengenai Rusun Tambora baru beserta informasi mengenai jalur evakuasi ataupun jalur tercepat dalam keadaan bahaya. Selain itu di dalam game tersebut akan terdapat beberapa informasi mengenai ruang-ruang yang tetap bersangkut paut pada Program Pemerintah DKI mengenai Revitalisasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Desain sistem dibuat dengan mengacu pada kebutuhan aplikasi yang dibagi menjadi 2, yaitu fungsionalitas dan non fungsionalitas. Kebutuhan fungsionalitas aplikasi didefinisikan sebagai berikut: Melihat/Menelusuri Rumah Susun (objek) dan Navigasi
Elemen-elemen game pada perancangan
Didalam pengerjaannya digunakan elemen-elemen dasar didalam game menurut Teresa Dillion. Elemen Dasar Game yang akan digunaakan :
- Game Rule
Game rule merupakan aturan perintah, cara menjalankan, fungsi objek dan karakter di game world. Pada aturan permainan yang ada ialah user sebagai kamera utama.
- Plot
Plot biasanya berisi informasi tentang hal-hal yang akan dilakukan oleh player dalam game dan secara detail ,perintah tentang hal yang harus dicapai dalam game. Game ini merupakan game edukasi dengan cara menelusuri setiap area didalam objek. Daerah yang akan ditelusuri ialah :
Ruang administrasi, Area Pendidikan untuk anak, area reatil / tempat usaha, unit biasa,Unit Difable,Tangga Darurat,Lift,dan ruang bersama. Di setiap penelusuran terhadap Ruang-ruang tersebut akan diberikan interface berupa penjelasan mengenai Ruangan tersebut. Penjelasan yang berfungsi agar Penghuni mengetahui keberadaan Ruang tersebut dan mengetahui secara jelas fungsi Ruang tersebut. - Thema
Di dalam biasanya ada pesan moral yang akan disampaikan oleh Pembuat melalui game tersebut. Pesan itu berupa pengetahuan akan Fasilitas-Fasilitas Ruang yang terdapat di dalam Rusun Tambora.
- Object
Objeknya berupa Rusun Tambora yang akan dibangun oleh Pemerintah DKI Jakarta. Objeknya didapatkan dari Dinas Perumahan Daerah Jakarta sehingga objeknya valid.
- Text, grafik dan sound
Game biasanya merupakan kombinasi dari media teks, grafik maupun suara, walaupun tidak harus semuanya ada dalam permainan game
4
- Animasi
Animasi ini selalu melekat pada dunia game , khususnya untuk gerakan karakter karakter yang ada dalam game, properti dari objek.
Tombol Navigasi
Sistem Navigasi dan tombol pada Aplikasi sudah dibuat secara default oleh Unity3D Engine. Tetapi untuk dirubah sesuai keinginan juga bisa.
Tabel Tombol Navigasi yang sudah default pada Unity engine
NO PERINTAH TOMBOL HASIL
1 Bergerak ke kiri A Menggerakkan tampilan sesuai dengan arah kiri
2 Bergerak ke kanan D Menggerakkan tampilan sesuai dengan arah kanan
3 Bergerak Maju W Menggerakkan tampilan sesuai dengan arah depan
4 Bergerak Mundur S Menggerakkan tampilan sesuai dengan arah belakang
5 Melompat SPASI Menggerakkan tampilan seakan aktor pengguna sedang melompat
sumber : unity.com
Perancangan Diagram Flowchart pada Game
Perancangan game
Perancangan game yang akan dikerjakan meliputi: - Cerita ;
Menggambarkan penelusuran user (pengguna) mencakup sebagai camera dan player yang menelusuri Rusun Tambora. Kemudian user mendapati pilihan-pilihan untuk memulai permainan.
Pada menu utama akan ditampilkan menu awal yaitu " Play ; Guide ; contact ; quit . Setelah memasuki ke dalam permainan,user akan melihat tampilan game pada layar PC.
User akan menelusuri area sekitar rusun tambora dan area di dalam rusun tambora. Pada tampilannya user
akan di hadapkan dengan objek berupa 3D dari rumah susun tambora. Rumah susun tersebut harus di telusuri oleh user. Penelusuran ini berfungsi agar user (calon penghuni rusun) mengetahui isi dari rusun dan adanya informasi dari dalam rusun dapat menjadikan Penghuni rusun menjadi lebih baik dalam mengelolah rusun. Di dalam rusun user akan di hadapkan dengan pilihan-pilihan. Ketika pilihan itu dipilih user akan mendapati adanya path (jalur) yang harus di ikuti user. Penelusuran akan selesai ketika adanya jalur tangga darurat dan
path evakuasi di temukan.
- Bahasa yang digunakan ;
Bahasa Indonesia pada percakapan,Bahasa Inggris dan bahasa indonesia pada menu tampilan. - Tokoh utama ;
User atau pengguna dan mencakup sebagai kamera utama.
5
- Lingkungan latar belakang ;Lingkungan yang dijelaskan ialah objeknya atau Rumah Susun dan fasilitas pendukungnya. - Input dari user ;
Mouse dan keyboard. - Konsep cara bermain ;
Game ini merupakan game penelusuran,user harus mengikuti alur penelusuran setiap area yang sudah ditentukan.
Perencanaan Kerja - Pembuatan Modeling
Pada Perencanaan dibuat denah pada Software Autocad. Selain denah gambar yang diperlukan ialah tampak dan potongan.
- Pembuatan objek 3D
- Pembuatan scene
- Pembuatan permukaan pada Unity 3D
Gambar 2. Pembuatan Denah dan Tampak pada Autocad
Gambar 3. Pengerjaan Model 3D pada Sketchup
Gambar 4. Scene pada Unity
Gambar 5. Peletakan Permukaan
Scene adalah ruang atau level map dunia 3D yang menjadi area aplikasi atau interaksi actor dengan lingkungan 3D. Proses pembuatan scene dapat dilakukan dengan proses drag and drop asset yang telah dibuat dari project viewer ke dalam scene viewer.
Permukaan ini berupa Terain. Permukaan nantinya digunakan sebagai permukaan atau alas seluruh model 3D.
Setelah denah kemudian dibuat objek
3D. Objek ini kemudian di export
6
- Penambahan first person control.
- Pemberian Lghting pada Objek
- Pemberian Script untuk menggerakan Objek
Kendala-kendala dalam Pengerjaan
Kendala-kendala yang masih ditemukan dalam percobaan penggunaan software Unity3D game engine ialah file yang di export ke dalam asset Unity seperti tidak bisa ditampilkan seluruhnya. ketika kursor digerakkan dinding objeknya tidak kelihatan. Kemudian peneliti masih harus mempelajari script dalam penyempurnaan didalam game engine tersebut. Script ini sangat berperan penting dalam menambahkan interaksi dan membuat menu.
- Tampilan Format File 3Ds.
Gambar 6. First person controler
Gambar 7. Pemberian Cahaya pada objek
Gambar 8. Pemberian Script pada Unity3D
Gambar 9. Objeknya tidak seutuhnya Setelah file FBX berhasil diimport, selanjutnya yakni menambahkan Control View dengan pandanngan orang pertama, dimana nantinya user dapat menelusuri massa bangunan.
Pemberian cahaya dilakukan agar massa bangunan/objek dapat terlihat dengan jelas
Penggunaan script sangat penting dikarenakan merupakan salah satu aspek yang membuat game tersebut dapat melakukan aktifitas-aktifitas yang diinginkan game developer terhadap gamenya tersebut.
Kendalanya file yang di export ke dalam asset
Unity seperti tidak bisa ditampilkan seluruhnya.ketika kursor digerakkan dinding objeknya tidak kelihatan
7
- Format File yang terlalu besar sehingga Objeknya tidak jalan di game- Ketika game dijalankan
- Gambar pada objek tidak dapat di detect oleh Unity
Dari permasalahan yang terjadi ketika di export,peneliti mencari solusi dalam hal peng- export objek ke dalam Unity3D game Engine tersebut. Akhirnya peneliti menggunakan file . fbx . Dalam hal ini file format . fbx dapat memperlihatkan objeknya secara keseluruhan
.
Analisis Pada Game
- Area Pendidikan Untuk Anak
Gambar 10. FPSnya terlalu lambat
Gambar 11. Tampilannya berhenti dalam jangka waktu yang lama
Gambar 12. Pada Jendela tidak kelihatan file jpeg
Gambar 13. Taman Kanak-Kanak
Format File yang terlalu besar sehingga objeknya tidak jalan di game. Ini dikarenakan objeknya terlalu banyak menggunakan vertex (line) . Didalam settingan render pada game,semua vertex akan di
render biarpun vertex tersebut tidak kelihatan di
dalam tampilan atau scene
Ini berarti objeknya terlalu vertex,sehingga mengakibatkan performa PC yang digunakan peneliti tidak sanggup untuk menjalankan objek yang banyak menggunakan vertex.
Terdapat pada Lantai Dasar pada Rusun Tambora. Area ini berupa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan Taman Kanak-Kanak.
8
- Area Lobby dan Kantor Administrasi
- Area Retail atau Tempat Usaha
- Area Unit Difable
- Area Tangga Darurat
- Area Ruang Bersama
Gambar 14. Lobby Entrance
Gambar 15. Area Retail
Gambar 16. Area Difable
Kantor Administrasi terdapat di depan Lobby dan PAUD. Area ini berfungsi untuk mengatur segala keperluan dari sistem kerja Rusun Tambora.
Area Retail atau tempat usaha berada pada lantai dasar dan lantai dua. Pada Lantai dasar sebanyak 6 unit dan pada lantai dua sebanyak 4 unit. Area
Pada game akan dijelaskan area ini hanya untuk diperuntukkan orang khusus.
Pada penulusuran di dalam game edukasi Rusun,Tangga darurat merupakan salah satu area terpenting dikarenakan jika kurang pengetahuan area ini dapat disalahgunakan.
Pada pengaplikasian di dalam game, user akan di beri jalur (path) jika terjadi kebakaran.
Gambar 17. Area Tangga Darurat
Gambar 18. Area Ruang Bersama
Area Bersama ini terletak pada tower utama di setiap lantainya. Area ini berupa area bagi para penghuni untuk berkumpul dan melakukan acara
9
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan antara lain :
Hasil yang diharapkan dalam pemanfaatan Unity Engine dalam perancangan Rumah Susun dapat membantu memperkenalkan presentasi Arsitektur dalam media game;
Diharapkan hasilnya dapat berjalan dan berfungsi dengan baik serta tepat sasaran. Agar para calon penghuni mengetahui adanya fasilitas-fasilitas Rusun yang harus dikelolah dengan baik;
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil saran antara lain : Melakukan perbaikan untuk desain interaksi yang telah ada;
Perlu dilakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut agar aplikasi ini dapat berjalan dan diterima oleh masyarakat.
REFERENSI
Asfari ,Ully. , Bambang Setiawan, Nisfu Asrul Sani. (2012). Pembuatan Aplikasi Tata Ruang Tiga Dimensi
Gedung Serba Guna Menggunakan Teknologi Virtual Reality [Studi Kasus: Graha ITS Surabaya]. Jurusan
Sistem Informasi, Fakultas TeknologiInformasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya. Hidayatulloh,Nurul. ,Rosiyah Faradisa,Moh Hasbi Assidiqi. (2011). Pembuatan 3D Interaktive Walkthrough
Gedung D3 PENS-ITS, D3 Multimedia Broadcasting, Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya,Surabaya.
Kemalaputri,Firziani. (2000). Perancangan Ruang Terbuka Rumah Susun Tambora,Jakarta Barat. Jurusan Budi Daya Pertanian,Fakultas Pertanian,Institut Pertanian Bogor,Bogor.
Rollings ,Andrew. , Dave Morris. (2003). Game Architecture and Design: A New Edition. New York:NRG.
RIWAYAT PENULIS
Penulis bernama Caroulina Stephanie Sitepu. Penulis dilahirkan di Kota Pontianak,Kalimantan Barat pada tanggal 12 Agustus 1991. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SD. Kristen Maranatha Pontianak,kemudian menamatkan SMP di SMP Santo Thomas 3 Medan dan SMA di SMA Kristen Kalam Kudus Medan. Sekarang penulis melanjutkan perguruan tinggi di Universitas Bina Nusantara Jakarta. Penulis mengambil Jurusan Arsitektur untuk Strata 1. Penulis pernah menjadi technical delegate pada ASEAN WORLD SKILL di jakarta pada tahun 2012. Dan penulis pernah kerja praktek pada Aaron Purbo Architecture Studio sebagai junior architect pada tahun 2012 - 2013.