OKTALIA JUWITA
9108.205.303
Latar Belakang
Social media memiliki keunikan untuk mendukung sistem
pemasaran.
Facebook merupakan salah satu social media site yang
banyak digunakan untuk mendukung sistem pemasaran
karena memiliki fitur yang lengkap, salah satunya
Facebook Market Application for Classified Listing.
November 2007 Facebook meluncurkan Facebook Ads
yang dilengkapi dengan real time reporting.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna
no.
2 di
dunia
(33.920.020 pengguna),
sehingga memungkinkan UKM memanfaatkan facebook
dalam memasarkan produknya.
Perumusan Masalah
Dengan semakin banyaknya penggunaan social media site,
terutama Facebook untuk menjalankan & mendukung sistem
pemasaran, serta untuk meningkatkan customer engagement
perlu diketahui tentang efektivtas iklan di Facebook dalam
mendukung sistem pemasaran untuk bisnis UKM. Selain itu
perlu diketahui juga seberapa reliable-kah aplikasi mereka
dalam mendukung pemasaran, serta cara-cara yang efektif
untuk
mengiklankan
produk/jasa
bagi
bisnis
UKM
di
Tujuan
1.
Supaya para pelaku bisnis UKM mendapatkan informasi
tentang
penggunaan
untuk
mengiklankan
produk/jasa dalam mendukung sistem pemasaran mereka.
2.
Melalui analisis dari hasil survey yang dijabarkan, dapat
diketahui seberapa efektif dan efisien melakukan marketing
di Facebook sehingga didapatkan kesimpulan apakah
tepat
untuk
digunakan
sebagai
media
pemasaran
3.
Bagaimana mengiklankan produk/jasa yang benar untuk
bisnis UKM di Facebook, serta produk/jasa apa saja yang
cocok untuk dipasarkan/diiklankan di Facebook.
4.
Dan melalui analisis data dari hasil survey tersebut, juga
dapat diketahui seberapa reliable-kah aplikasi Facebook
dalam mendukung pemasaran.
Manfaat
1.
Para pelaku bisnis UKM mendapatkan informasi tentang
manfaat melakukan pemasangan iklan melalui Facebook
sehingga mereka bisa menyusun alokasi dana khusus
untuk melakukan marketing melalui Facebook.
2.
Dengan mengetahui dan memanfaatkan kecanggihan
social media (khususnya Facebook) yang mudah dan
murah dalam mendukung sistem pemasaran, diharapkan
bisa membantu meningkatkan dan mengembangkan bisnis
UKM di Indonesia.
3.
Para pelaku bisnis UKM dapat memanfaatkan Facebook
sebagai media pemasaran untuk menjangkau pasar yang
lebih luas dengan biaya yang relatif lebih terjangkau.
4.
Para pelaku bisnis UKM mengetahui apakah produk/jasa
yang
mereka
pasarkan
cocok
untuk
diiklankan
di
Diluncurkan pada 4 Februari 2004.
Didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang Mahasiswa
Harvard dan mantan murid Ardsley High School.
Keanggotaannya pada awalnya dibatasi untuk siswa dari
Harvard College.
Kemudian diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston
(Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester,
Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang
termasuk dalam Ivy League dan selanjutnya perguruan
tinggi lain berturut-turut dalm waktu satu tahun.
Fans Page
Memungkinkan untuk pelaku bisnis membuat halaman
tersendiri mengenai aktivitas atau bisnis yang dijalankan.
Secara lebih lengkap dapat dijelaskan bahwa aplikasi ini
bisa digunakan sebagai media promosi para pelaku bisnis
secara online, dan dengan aplikasi ini, para pelaku bisnis
dapat menampilkan profil bisnis yang dijalankan,
produk-produk yang ditawarkan atau dijual, dan juga iklan (Agung,
2009)
Facebook Ads
Fasilitas Adwords atau iklan berbayar yang disediakan oleh
Facebook. Iklan ini yang biasanya tampil di sebelah kanan
halaman Facebook (Lasmadiarta, 2010).
Tarif Facebook Ads :
1.Cost Per Click (CPC) atau biaya untuk setiap kali iklan yang
dipasang diklik,
2.Cost Per M-impression (CPM) , mirip dengan model CPC.
Bedanya, yang jadi dasar perhitungan bukan jumlah klik
melainkan jumlah dari setiap 1000 kali iklan yang dipasang
ditayangkan
Advertising Balance Scorecard
(ABSC)
ABSC menyediakan mekanisme untuk perbaikan dan productive creative idea design yang secara sistematis akan seiring dengan tujuan dari pemasangan iklan (advertising). Perspektif-perspektif dalam ABSC antara lain:
1. Perspektif Tujuan/Sasaran (Objective Perspective)
Pada perspektif tujuan, terdapat empat karakteristik antara lain :
Concret and Measurable
Tujuan yang ingin dicapai harus berupa pernyataan yang tepat, yang dapat mengirimkan pesan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan kepada target audiens.
Target Audience
Iklan harus mempunyai atau dapat mendefinisikan target pasar yang tepat atau sesuai
Advertising Balance Scorecard
(ABSC)
Benchmark and Degree of Change Sought
Hal yang penting dari menentukan tujuan adalah memiliki taraf pengukuran untuk menentukan dimana target audiens berada pada saat awal pemasangan iklan hingga berbagai variable respon dari komunikasi seperti awareness, knowledge, attitude, image dll. Tujuan yang ditetapkan juga harus menentukan berapa banyak perubahan atau gerakan diperlukan seperti peningkatan tingkat kesadaran.
Time Period
Jangka waktu tersebut harus sesuai dengan tujuan komunikasi. Tugas sederhana seperti meningkatkan tingkat kesadaran dapat dicapai lebih cepat daripada
tujuan yang kompleks seperti reposisi merek.
Advertising Balance Scorecard
(ABSC)
2.Perspektif Kreatifitas (Creativity Perspective)
Perspektif kreatifitas memberikan jaminan bahwa target pasar
(audience) memiliki pemahaman yang benar tentang iklan yang
disampaikan.
3. Perspektif Eksekusi (Execution Persepective)
Kehadiran satu atau banyak elemen eksekusi menentukan sebuah iklan tersebut dapat disukai/diterima. Pengukuran perspektif ini adalah nilai dari unsur-unsur yang digunakan dalam eksekusi iklan.
4. Perspektif Media (Media Perspective)
Perspektif ini mengukur apakah media dapat mencapai rencana strategi. Pengulangan lebih, retensi lebih: meskipun tujuannnya tidak membuat penonton atau target jenuh. Perspektif ini menentukan apa frekuensi kemunculan iklan cukup signifikan untuk mempengaruhi penonton.
Penelitian Terkait
Menurut Clara Shih (2009) yang berjudul “The Facebook Era”,
Facebook sebagai salah satu situs social media memungkinkan
para pemasang iklan untuk mencapai level baru dari ketepatan sasaran dan distribusi sosial dengan hypertargeting dan passive
word of mouth.
Pada jurnal yang berjudul “Effective Facebook Fan Pages: A New
Way to Market Your Organization and Your Message”, Fans Page
sepenuhnya terbuka bagi masyarakat umum dan dapat digunakan untuk melakukan promosi atau memasarkan suatu organisasi/bisnis dan terhubung ke website lain.
Jurnal lain yang berjudul “Developing a Professional Facebook to
Market an Internship Program: What Interns Learn During the Process”, menyebutkan dalam memasarkan produk baik barang
maupun jasa dengan media Facebook, logo, foto dan review produk, penting untuk dimasukkan/disertakan.
Penelitian Terkait
Menurut Sandra Ayingono Moussavou (2008) yang berjudul
“Conceptual Framework for an Advertising Balance Scorecard: Case of the Mobile Network Communication Industry in South Africa”, ABSC (Advertising Balance Scorecard), yang diadaptasi
dari metode BSC (Balance Scorecard), dikembangkan untuk mengidentifikasi pola seimbang antar perspektif -strategi, eksekusi, media, dan kreatifitas- untuk mengukur dan mengontrol efektivitas iklan. Hasil yang dicapai dengan ABSC dapat memastikan kompleksitas pengukuran efektivitas iklan dan menunjukkan bahwa pengukuran efektivitas iklan mungkin dilakukan dengan perspektif yang spesifik.
Pengamatan
Secara Umum
1.perusahaan-perusahaan baik yang berskala kecil maupun besardengan berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan, memanfaatkan fasilitas Facebook ads. Jenis atau macam iklan yang muncul pada kolom ads, untuk masing-masing account akan berbeda.
2.para pelaku usaha baik yang sudah memiliki web sendiri maupun yang belum memiliki web sendiri, dapat memanfaatkan fans page untuk memasarkan produk dan jasa yang mereka tawarkan. Cara lain yang lebih mudah dan juga sudah banyak dilakukan oleh para pelaku usaha adalah dengan membuat account biasa (seperti
account pribadi).
3.Fasilitas ‘friends updates’ pada Facebook mendorong terjadinya
passive word-of-mouth marketing dan viral marketing. Setiap kali
seorang customer menjadi fans dari suatu page, mengomentari foto
product, atau menulis wall comment pada fans page, secara
otomatis sejumlah teman dalam jaringan pertemanannya menjadi
Pengumpulan Kuesioner
Data diambil sejak pertengahan bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Oktober 2010 dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dibuat melalui media www.surveymonkey.com karena survey monkey adalah salah satu media untuk membuat dan menyebarkan kuesioner yang dapat dihubungkan langsung ke Facebook melalui share di wall
account pribadi penulis dan group online store, dan juga dikirim
melalui personal message ke beberapa online store yang bergerak di bidang fashion.
Profil Responden
sebagian besar responden (24%) telah mengeluarkan modal 50-75 juta untuk usaha yang sedang dijalankan.
Rata-rata mereka telah menjalankan usaha sekitar 2-4 tahun (29% sudah menjalankan usaha 2-3 tahun, 28% sudah menjalankan usaha 3-4 tahun), dan 39% dari responden telah menjalankan
Facebook marketing selama 2-3 tahun.
8% dari responden menyatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk
Facebook marketing adalah kurang dari 1 juta.
65% responden melakukan pemasaran dengan cara lain (selain
Facebook marketing) sebelumnya dan para responden tersebut
seluruhnya menyatakan bahwa mereka mengalami peningkatan penjualan setelah melakukan Facebook marketing.
dari 65% responden tersebut, 40,9% (27 responden) menghabiskan biaya kurang dari 1 juta setiap bulannya untuk biaya pemasaran selain melalui Facebook dan 65,7% tetap menjalankan pemasaran selain Facebook marketing tersebut.
Hasil Perhitungan Masing-masing Perspektif
Dengan menggunakan rumus skor rata-rata, didapatkan nilai untukmasing-masing perspektif sebagai berikut :
1. Objective Perspective = 4,31
2. Creativity and Execution Perspective = 4,23 3. Media Perspective = 4,05
Dari nilai-nilai tersebut,didapatkan nilai Efektivitas Iklan = 4,20
Efektivitas Iklan
Efektivitas Iklan
Hasil Perhitungan Masing-masing Parameter
Reliability Facebook Marketing
Dengan menggunakan rumus skor rata-rata, didapatkan nilai untuk masing-masing parameter sebagai berikut :
1.Parameter Kecepatan Pelayanan = 4,28 2.Parameter Keakuratan Data = 4,53
3.Kesesuaian Pelayanan Yang Diberikan Dengan Yang Dibutuhkan Pengguna = 4,18
4.Kehandalan Pelayanan Jasa = 4,11
Dari nilai-nilai tersebut,didapatkan nilai Reliability = 4,28
Reliability Facebook Marketing
Reliability Facebook Marketing
Kesimpulan
1. Penggunaan Facebook sebagai media marketing atau sebagai sarana mengiklankan produk UKM adalah efektif.
2. Melalui Facebook, para pelaku bisnis UKM dapat dengan tepat mencapai tujuan atau target pasar mereka, dapat menaikkan angka penjualan, dan dapat lebih dikenal oleh cutomer. Selain itu, dengan penggunaan Facebook marketing para pelaku bisnis UKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
3. Dengan fasilitas yang disediakan oleh Facebook, yaitu para pemasang iklan dapat memilih target pasar mereka sesuai dengan produk yang ditawarkan seperti umur, lokasi, hobi, kegiatan, dan informasi lain yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas marketing, maka Facebook dapat digunakan oleh berbagai bidang usaha.
Kesimpulan
4. Facebook bukan atau belum menjadi media pemasaran terbaik. Sebagian
dari para pelaku bisnis UKM masih menggunakan media lain sebagai sarana pemasaran untuk mencapai angka penjualan sesuai dengan target mereka. Selain itu, penggunaan Facebook sangat tergantung dari adanya internet sehingga untuk para pelaku bisnis UKM di daerah-daerah terpencil yang belum terjangkau oleh internet, penggunaan Facebook marketing belum dapat direalisasikan.
5. Facebook dapat memenuhi semua indikator dari relaibility yaitu kecepatan
pelayanan, keakuratan data yang diinformasikan, kesesuaian pelayanan yang diberikan dengan yang dibutuhkan pengguna, dan kehandalan pelayanan jasa.
6. Dengan angka kenaikan jumlah pengguna yang tinggi dan harga yang ditawarkan, yaitu mengiklankan produk melalui Facebook dengan mengiklankan produk melalui media lain, Facebook merupakan media pemasaran yang relatif murah karena para pengguna iklan dapat mengatur tarif iklan yang akan dikeluarkan sesuai dengan budget mereka.
Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
1. Responden yang dijadikan sampel penelitian hanya pelaku bisnis UKM yang bergerak di bidang fashion sehingga data yang diperoleh sangat terbatas, maka penelitian selanjutnya diharapkan memperluas target dari sampel penelitian
untuk beberapa bidang usaha sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. 2. Pengamatan terhadap aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku
bisnis UKM dengan memanfaatkan aplikasi di Facebook hanya dilakukan pada
personal account, fans page, dan Facebook Ads. Oleh karena itu, pada
penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas pemasaran pada aplikasi-aplikasi lain di Facebook.
3. Data tentang pemasangan iklan untuk situs lain sangat terbatas, diharapkan pada penelitian selanjutnya lebih banyak mengumpulkan data tentang
pemasangan iklan di situs lain.
4. Pengamatan yang dilakukan hanya terbatas di Facebook sebagai salah satu
social media yang banyak digunakan, maka diharapkan pada penelitian
selanjutnya dilakukan pengamatan juga terhadap social media lainnya selain
Facebook sehingga didapatkan perbadingan yang lebih jelas untuk
pemanfaatan fasilitas marketing yang disediakan oleh beberapa social media tersebut.