• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukkan Ukk Mina Kencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembentukkan Ukk Mina Kencana"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesia merupakan negara maritim dan sebagian besar masyarakat pesisir berprofesi sebagai nelayan. Berdasarkan data BPS tahun 2014, jumlah penduduk Indonesia sekitar 237,64 juta jiwa dan terdapat 12.827 desa yang terletak di wilayah tepi pantai dengan jumlah nelayan tangkap mencapai 2,2 juta jiwa. Dari jumlah itu, lebih dari 95% adalah nelayan tradisional yang tinggal di pedesaan. 1,2

Desa Jambu merupakan salah satu dari 8 desa dibawah binaan Puskesmas Mlonggo yang terletak di Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara. Dari tahun ke tahun, jumlah nelayan di Desa Jambu semakin meningkat. Pada tahun 2014, sebanyak 1052 penduduk Desa Jambu bermatapencaharian sebagai nelayan. Terdapat 6 kelompok nelayan di Desa Jambu, yaitu Mina Kencana, Mina Sejahtera, Selayar Kencana, Mina Sejahtera, Mina Utama, Bawal Putih, dan Selayar Mina.3

Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur, dan berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat pekerja. Sebagai bagian Upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM). Pos UKK sangat diperlukan dalam rangka memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kerja dasar untuk pekerja, mengingat masih banyak para pekerja,

(2)

khususnya pekerja sektor informal yang belum mendapat pelayanan kesehatan kerja dasar. 4,5,6

Berdasarkan fakta dari Pak Sholikul Hadi selaku Ketua kelompok Nelayan Mina Kencana, selama ini belum pernah ada penyuluhan dan pemeliharaan kesehatan nelayan. Sebagian besar anggota kelompok belum memahami keselamatan dan kesehatan kerjal. Nelayan sering mengalami kecelakaan kerja saat berlayar dan diobati seadanya, misalnya dengan remason dan minyak solar. Selain itu, masih banyak nelayan yang mempunyai perilaku kesehatan kurang baik, yaitu merokok, minum minuman keras, dan minuman berenergi terlalu sering. Nelayan juga sering mengeluhkan kondisi kesehatan yang tidak mendukung produktivitas kerja.

Dengan adanya pembentukan pos UKK nelayan di Desa Jambu sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan Kota Jepara, diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,dan pengobatan sederhana bagi masyarakat nelayan yang berisiko terpajan oleh pekerjaan dan lingkungannya sehingga mampu meningkatkan kesehatan nelayan dan dapat meningkatkan produktivitas kerja nelayan Desa Jambu.

1.2 Batasan Judul

Laporan dengan judul “Pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara Periode 2016” mempunyai batasan-batasan berikut:

1. Pembentukan merupakan proses, cara, atau perbuatan yang bertujuan menjadikan sistem atau susunan (pemerintahan, perserikatan, dan sebagainya), dalam hal ini adalah UKK nelayan.

(3)

2. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur, dan berkesinambungan yang diselengggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat pekerja.

3. Kelompok Mina Kencana Nelayan merupakan kelompok para nelayan di Desa Jambu yang bergabung sejak tahun 1992.

4. Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan desa tempat dilakukan pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Mlonggo.

5. 2016 merupakan waktu dilakukannya pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu.

1.3 Batas Operasional

1.Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur, dan berkesinambungan yang diselengggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat pekerja.

2. Pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana adalah proses membentuk pos upaya kesehatan kerja nelayan Mina Kencana sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh pedoman, berupa pembentukan kader, pelatihan kader, Survei Mawas Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Pekerja tingkat Desa, dan peresmian pembentukkan UKK.xx

3. Kader UKK adalah anggota nelayan yang dipilih oleh secara musyawarah dengan kriteria memiliki jiwa pelopor, penggerak masyarakat, dan bersedia bekerja secara sukarela sejumlah 10-20 orangxx

1.4 Ruang Lingkup

(4)

1.Lokasi : Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara 2.Waktu : 15 April sampai 25 April 2016

3.Sasaran: Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di Kelompok Mna Kencana, Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara

4.Metode: Pengamatan terlibat

5.Materi: Pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara periode 2016

1.5 Tujuan

Tujuan Umum

Melaksanakan Pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu periode tahun 2016.

Tujuan Khusus

1. Terbentuknya kader kesehatan pos UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana.

2. Terlaksananya pelatihan kader UKK dan pelatihan Survey Mawas Diri. 3. Terlaksananya Survey Mawas Diri pada kelompok nelayan Mina

Kencana

4. Terlaksananya Musyawarah Mawas Diri kelompok Nelayan Mina Kencana.

5. Terbentuknya UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu periode 2016.

6. Terbentuknya Surat Keputusan Pembentukan Nelayan Kelompok Mina Kencana.

7. Terbentuknya syarat kelengkapan pembentukan UKK.

8. Terbentuknya program kegiatan pos UKK. 1.6 Tinjauan Pustaka

1.6.1 Pengertian

Pos UKK merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan [ekerja yang terencana, teratur, dan berkesinambungan yang

(5)

diselenggarkan dari, oleh, dan untuk masyarakat pekerja. Selain itu, Pos UKK juga merupakan bentuk Upaya kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat pekerja terutama pekerja informal.4,5

1.6.2 Dasar hukum

Dasar hukum Pembentukan pos UKK adalah sebagai berikut5  UUD tahun 1945 pasal 28

 UU no I tahun 1970 tentang Tenaga Kerja

 UU no. 23 tahun 1992 pasal 23 tentang Kesehatan Kerja  UU no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

 Kepmenkes 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas  Permenaker 1758 tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Kesehatan

Dasar

 Kemennaker tentang Kewajiban melapor PAK/PAHK.

1.6.3 Tujuan

Tujuan umum dibentuknya UKK adalah mewujukan masyarakat pekerja yang sehat dan produktif. Sedangkan tujuan khususnya adalah sebagai berikut.5

 Meningkatnya pengetahuan masyarakat pekerja tentang kesehatan kerja.

 Meningkatnya kemampuan masyarakat pekerja, untuk menolong dirinya sendiri.

 Meningkatnya pelayanan kesehatan kerja yang dilaksanakan olee kader, masyarakat pekerja, dan tenaga kesehatan yang terlatih kesehatan kerja.

(6)

 Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyrakat pekera terhadap risiko dan bahaya akibat kerja yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

 Meningkatnya dukungan dari pengambil kebijakan terhadap pos UKK.

 Meningkatnya peran aktif lintas program da lintas sektor terkait dalam penyelenggaran pos UKK.

1.6.4 Manfaat

Manfaat Pos UKK adalah4

a. Bagi masyarakat pekerja

Permasalahan kesehatan kerja dapat dideteksi secara dini, dan masyarakat pekerja dapat memperoleh pelayanan kesehatan kerja yang dapat dijangkau.

b. Bagi kader kesehatan

Kader mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan kerja dan dapat memberikan kebanggaan karena ikut serta dalam pembangunan kesehatan.

c. Bagi puskesmas

Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dan dapat mengoptimalkan fungsi puskemas utamanya pemberdayaan masyarakat.

d. Bagi sektor lain

Dapat memadukan kegiatan sektor utamanya yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kegiatan pemberdayaan masyrakat dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.

(7)

1.6.5 Syarat Pembentukan pos UKK4,5

Untuk membentuk pos UKK, diperlukan beberapa persyaratan, yaitu:

a. Ada kelompok pekerja yang membutuhkan pelayanan kesehatan kerja b. Ada keinginan masyarakat pekerja untuk membentuk pos UKK c. Ada kesediaan masyarakat pekerja menjadi kader pos UKK

d. Ada tempat yang memadai untuk dijadikan pos UKK yang dilengkapi dengan papan nama pos UKK untuk melakukan kegiatan.

e. Tersedianya pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kit dan pertolongan pertama pada penyakit (P3P) kit

f. Tersedianya contoh Alat Pelindung Diri (APD) untuk pekerja sesuai dengan jenis pekerjaannya,

g. Timbangan badan dan alat pengukur tinggi badan. h. Meja, kursi, tempat tidur, dan lemari obat.

i. Adanya buku pencatatan dan pelaporan j. Adanya buku panduan dan media penyuluhan k. Alat tulis.

Persyaratan 1-6 mutlak harus dipenuhi sebelum dibentuk pos UKK dan persyaratan yang lain dapat dilengkapi secara bertahap sesuai dengan kemampuan masyarakat pekerja.

1.6.6 Mekanisme pembentukan pos UKK

Pembentukan pos UKK melalui tahap-tahap sebagai berikut:

- Pertemuan tingkat desa bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat pekerja terhadap pentingnya kesehatan bagi pekerja dengan melibatkan perangkat desa, pekerja, pengusaha, lintas sektor terkait, LSM, ormas, dll.

(8)

- Survey Mawas Diri (SMD) bertujuan untuk melakukan identifikasi masalah kesehatan pekerja.

- Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) bertujuan untuk menetapkan prioritas masalah dan menetapkan rencana pemecahan masalah

- Pelatihan kader pos UKK bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pelayanan kesehatan kerja.

- Pembentukan pos UKK, bila langkah 1-4 sudah dilakukan. - Pembinaan pos UKK.

1.6.7 Peran pos UKK

Peran pos UKK adalah:4,5

- Melakukan identifikasi masalah kesehatan di lingkungan kerja dan sumber daya pekerja.

- Menyusun rencana pemecahan masalah kesehatan di lingkungan kerja. - Melaksanakan kegiatan kesehatan di lingkungan kerja melalui promosi

kesehatan kerja.

- Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya kesehatan di lingkungan kerja.

- Melakukan pelayanan kesehatan kerja dasar.

- Melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah kesehatan pekerja.

- Melaksanakan rujukan ke puskesmas. - Pencatatan dan pelaporan.

1.6.8 Peran puskesmas5,6

- Sebagai fasilitator dalam pembentukan dan pembinaan pos UKK di wilayah kerjanya.

- Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala. - Sebagai rujukan pelayanan kesehatan kerja.

(9)

- Menggalang kerjasama dengan berbagai pihak dalam pembinaan dan pengembangan pos UKK

- Membangun komitmen dengan kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, perusahaan, dan sektor swasta dalam pembinaan dan pengembangan pos UKK.

1.6.9 Operasionalisasi kegiatan pos UKK

- Waktu buka pos UKK disepakati oleh kelompok masyarakat pekerja sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

- Ada pembagian tugas diantara kader

- Ada struktur organisasi pos UKK minimal ada ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota

- Ada rencana kerja pos UKK

- Ada mekanisme pelayanan kesehatan kerja - Ada pencatatan kegiatan pos UKK

1.6.10 Jenis pelayanan kesehatan di pos UKK5

a. Pelayanan promotif

- Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). - Penyuluhan kesehatan kerja

- Konsultasi kesehatan kerja sederhana (seperti gizi, APD, berhenti merokok, kebugaran, dll)

- Sarasehan untuk melakukan perubahan menuju norma sehat dalam bekerja.

- Pencatatan dan pelaporan. b. Pelayanan preventif

- Mendata jenis pekerjaan agar dapat mengetahui risiko yang mungkin timbul.

- Pengenalan risiko bahaya di tempat kerja.

(10)

- Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti perbaikan aliran udara, penglolaan limbah cair, dan perbaikan ergonomi (kesesuaian alat dengan manusia)

- Membantu pelaksanaan pemeriksaan kesehatan awal dan berkala (oleh petugas kesehatan).

c. Pelayanan kuratif

- P3K dan P3P

- Pencatatan dan pelaporan

1.6. 11 Syarat kader pos UKK4,5

Kader pos UKK adalah pekerja yang mempunyai kesadaran dan mau bekerja secara sukarela untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri serta kelompoknya agara dapat bekerja dengan aman, sehat, dan produktif.

Kader pos UKK harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

- Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja setempat. - Dapat membaca dan menulis huruf latin.

- Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut.

- Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di lingkungannya secara sukarela.

- Mempunyai waktu untuk bekerja bagi masyarakat pekerja. - Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan kerja.

- Setiap pekerja yang ingin menjadi kader pos UKK diharuskan untuk emngikuti pelatihan kader pos UKK.

(11)

Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan kader agar dapat menjalankan kegiatan pos UKK dengan baik. Pelatihan ini dilaksanakan oleh petugas puskesmas atau kesehatan yang paham tentang kesehatan kerja.

Materi yang harus dipahami kader pos UKK adalah:

- Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) - Teknik/cara melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat. - Dasar-dasar dan upaya kesehatan kerja.

- Masalah kesehatan pekerja( disesuaikan dengan jenis pekerjaan seperti petani, nelayan, dll.)

- Pembentukan pos UKK,

- Penyusunan rencana kerja pos UKK.

- Materi/pelajaran lain yang dianggap diperlukan pekerja di daerah masing-masing.

1.6.13 Kegiatan kader pos UKK

a. Mempersiapkan dan melaksanakan pertemua tingkat desa.

b. Mempersiapkan dan melaksanakan serta membahas Survey Mawas Diri bersama pertugas puskesmas/kesehatan dan lembaga masyarakat desa (LMD).

c. Menyajikan hasil survey mawas diri dalam kelompok pekerja di desad alam musrawarah masyarakat desa.

d. Menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan kerja dan kegiatan penanggulangan yang dipilih pekerja dalam musyawarah pekerja.

e. Menentukan lokasi pos UKK

f. Melaksanakan kegiatan sehari-hari pos UKK, yaitu: - Membuat perencanaan upaya kesehatan kerja

- Kegiatan penyuluhan peningkatan kesehatan kerja dan pencegahan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja.

- Memberikan pertolongan pertama pada penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

(12)

- Merujuk penderita yang memerlukan perawatan lebih lanjut ke puskesmas.

- Kegiatan pencatatan dan pelaporan

- Membina hubungan baik dengan pekerja binaanya, LMD, petugas PPL, dan petugas puskesmas.

- Mengelola keuangan pos UKK dan Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pekerja.

- Membina kemampuan diri.

1.6.14 Alur kader pos UKK membuat perencanaan kegiatan

Perencanaan kegiatan pos UKK dibuat dengan urutan sebagai berikut:

- Tentukan amsalah dan kesehatan kerja yang ingin dikerjakan berdasarkan hasil survey mawas diri.

- Menentukan prioritas masalah.

- Menentukan perkiraan biaya yang diperlukan

- Menentukan jadwal dan rencana serta target yang ingin dicapai.

1.6.15 Pembinaan pos UKK4,6

Pembinaan pos UKK dilakukan oleh:

- Aspek kesehatan pembinaan dilakukan oleh petugas puskesmas/petugas kesehatan yang terlatih.

- Aspek kelembagaan pembinaan dilakukan oleh perangkat desa/kelurahan.

- Aspek teknis yang berhubungan dengan pekerjaan dibina oleh lintas sektor terkait (PPL, LSM, swasta, dll.)

1.6.16. Ukuran keberhasilan Upaya Kesehatan Kerja di pos UKK 5

(13)

- Ukuran keberhasilan keterjangkauan

Digunakan standar untuk setiap pos UKK menjangkau 10-50 pekerja dan setiap pos UKK dikelola oleh 1-5 kader.

- Ukuran keberhasilan pelayanan

Jumlah dan jenis kegiatan kesehatan yang dilakukan - Ukuran tingkat perkembangan

Dibagi menjadi empat, yaitu pratama, madya, purnama, dan mandiri. Tabel 1. Tingkat Perkembangan Pos UKK

Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri P3K kit 1kit >5 orang 1 kit= 30-50

orang

1kit = 10-20 orang

1 kit = <10 orang Jenis Obat < 5 jenis 5-10 jenis >10 orang 3. Ergonomi < 5 jenis 5-10 jenis >10 orang 4. Intervensi 2kali/tahun 2-3 kali/tahun 4kali/tahun 5.Penggunaan

APD

< 30% 30-60% >60 %

Keterangan:

1. P3K Kit adalah perbandingan antara jumlah P3 kit yang dipunyai dengan banyaknya anggota yang ada.

2. Jenis obat adalah banyaknya jenis obat-obatan yang dijual bebas yang ada di pos UKK

3. Ergonomi adalah banyaknya cara bekerja sehat dan benar yang diterapkan pada suatu kelompok pekerja.

4. Intervensi adalah banyaknya pertemuan yang dilakukan oleh anggota pos UKK dalam rangka menjalankan dan meningkatkan upaya kesehatan kerja.

5. Penggunaan APD adalah prosentase dari anggota pos UKK yang telah menggunakan APD sewaktu bekerja.

(14)

BAB II

METODOLOGI

2.1 Kerangka Acuan

Penyusunan laporan studi kasus ini disusun berdasarkan pendekatan sistem, yang terdiri dari data masukan (input), proses, dan data keluaran (output):

a. Input  Man

o Narasumber

 Kepala Puskesmas Mlonggo (Dr. Fitrin Miadianti)

 Pemegang program promosi kesehatan Puskesmas Mlonggo (Ibu Tatik, SKM, S.Kep) dan pemegang program UKK ( Ibu Mikha, Amd)

o Pelaksanaan

(15)

 Perangkat Desa Jambu

 Bidan desa Jambu ( ibu Umi Rahmawati. Amd )

 Ketua RW 06, Desa Jambu ( Bapak Ahmad Toha, S.Pd)  Kader kesehatan Desa Jambu (Bu Inda)

 Ketua Kelompok Nelayan Mina Kencana (Sholikul Hadi)  Pengurus dan anggota Kelompok Mina Kencana

o Fasilitator

 Pemegang program promosi kesehatan Puskesmas Mlonggo

 Pemegang program UKK Puskesmas Mlonggo  Mahasiswa PBL FK UNDIP

 Money : Dana dari kelompok Mina Kencana dan swadana mahasiswa PBL FK Undip

 Material : Referensi tentang Pembentukan pos UKK : Buku Pedoman Pos Upaya Kesehatan Kerja (2006), Pedoman Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) untuk Kader Pos UKK (2011), alat tulis.

 Machine : sarana transportasi, alat tulis, slide presentasi, laptop, LCD,dan kendaraan bermotor, peralatan P3K kit dari swadana mahasiswa.

 Metode : pendataan dilakukan dengan wawancara, dpengamatan langsung pada lingkungan kerja nelayan Mina Kencana, pembentukan pengurus dan

(16)

kader, pemberian materi dan pelatihan kader, diskusi, pengamatan terlibat saat SMD dan MMD, serta pencatatan

b. Proses

P1 (Perencanaan)

o Pertemuan dengan Pendamping atau Pemegang Program Promkes dan program UKK untuk mendapatkan penjelasan tentang alur pembentukan UKK.

Waktu : kamis, 14 April 2016 pukul 13.00 – 13.30 WIB. Tempat : ruang Promkes Puskesmas Mlonggo..

o Meminta surat pengantar dari Puskesmas Mlonggo tentang pembentukan posko UKK nelayan untuk diserahkan kepada Petinggi Desa Jambu.

Kegiatan : meminta surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo. Waktu : kamis, 14 April 2016 pukul 13.00 – 14.00 WIB.

Tempat : Puskesmas Mlonggo

o Kegiatan : Mempelajari mengenai K3 dan UKK

Waktu : Kamis, 14 April 2016 pukul 14.00-19.00 WIB Tempat : Puskesmas Mlonggo

o Bertemu dengan ibu bidan untuk bertanya kondisi kesehatan nelayan Desa Jambu.

Kegiatan : bertemu dengan bidan desa Jambu.

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 08.10-08.30 WIB. Tempat : Puskesmas Mlonggo.

(17)

o Meminta izin kepada Petinggi Desa Jambu dan meminta data-data tentang karakteristik Desa Jambu serta panduan melakukan SMD dan MMD.

Kegiatan : Berkunjung ke balai Desa Jambu untuk menjalin hubungan kerja dan menyerahkan surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 08.30 - 09.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu.

o Melakukan survey ke Kelompok Mina Kencana dan menjalin kerja dengan tokoh masyarakat RW 06.

Kegiatan : Berkunjung ke rumah ketua Paguyuban Kelompok Nelayan (GAPOKNEL)

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : rumah Ketua Gapoknel Bapak Sholikul Hadi.

o Berdiskusi dengan Ketua Kelompok Mina Kencana untuk membahas penyuluhan.

Kegiatan : berdiskusi dengan Ketua Kelompok Mina Kencana Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 11.00-11.30 WIB. Tempat : rumah Ketua Gapoknel

o Kegiatan : berdiskusi dengan Ibu Mikha selaku penanggung jawab UKK tentang pelaksanaan sosialisasi UKK Nelayan

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 11.30 – 12.00 WIB. Tempat : Puskesmas Mlonggo.

o Kegiatan : Berkunjung ke rumah Ketua RW untuk penjalinan hubungan kerja dan mendapat perijinan pembentukan UKK yang dibuktikan melalui SK Desa Jambu.

(18)

Tempat : Rumah pak Ahmad Thoha

o Kegiatan : Koordinasi dengan Bidan Desa untuk mengetahui arahan dan persiapan sosialisasi

Waktu : Sabtu, 16 April 2016 pukul 10.00-11.00

o Kegiatan : Konsultasi dengan Ibu Tatik selaku PJ Promkes. Waktu : Sabtu, 16 April 2016 pukul 11.00-12.00

 P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan

o Kegiatan : Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya UKK dan mendorong masyarakat pekerja untuk berpartisipasi aktif.

Waktu : Rumah Anggota Kelompok Mina Kencana. Tempat : Senin, 18 April 2016

o Kegiatan : Membagikan undangan kepada anggota kelompok nelayan Mina Kencana terkait musyawarah pembentukan UKK, melakukan konfirmasi ke petinggi Desa dan petugas promkes serta program UKK Waktu : Rabu, 20 April 2016 pukul 14.00 – 17.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak Jamalludin

o Kegiatan : Memfasilitasi koordinasi pembentukan UKK antara Kelompok Mina Kencana dan pejabat Desa Jambu serta membuat perijinan tentang pembuatan SK UKK nelayan Mina Kencana ke balai Desa Jambu. (kerjasama, bentuknya apa bentuk kerjasama dan koordinasinya)

Waktu : Selasa, 19 April 2009 pukul 09.00-11.00

Rabu, 20 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu

o Kegiatan : Musyawarah UKK Nelayan Mina Kencana Waktu : Kamis, 21 April 2016

Tempat : Rumah Bapak Jamalludin

o Kegiatan : Mengundang dr. Itut sebagai pengisi materi K3 dan P3K pada pelatihan kader pos UKK

(19)

Tempat : Puskesmas Mlonggo.

o Kegiatan : Pembuatan SK pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana

Waktu : Jumat, 22 April 2016 pukul 08.00 – 10.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu

o Kegiatan : Pelatihan Kader pos UKK Nelayan Mina Kencana tentang manajemen organisasi pos UKK, pemberian materi K3 dan P3K oleh dr. Itut, dan pemberian panduan Survey Mawas Diri.

Waktu : Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : Rumah Bapak Jamalludin.

o Kegiatan : Musyawarah Masyarakat Desa membahas hasil Survey Mawas Diri dan pembentukan program rencana kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana

Waktu : Senin, 25 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu

 P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)

o Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada pelaksanaan musyawarah pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana.

Waktu : Kamis, 21 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB Tempat: Rumah Bapak Jamalludin.

o Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada pelaksanaan pelatihan kader UKK Nelayan Mina Kencana tentang materi manajemen organisasi pos UKK, pemberian materi oleh dr. Itut, dan pemberian panduan mengenai Survey Mawas Diri

Waktu : Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB Tempat: Rumah Bapak Jamalludin.

o Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada MMD .

Waktu : Senin, 25 April 2016 pukul 09.00-12.00 WIB Tempat: Balai Desa

(20)

c. Output

1. Terbentuknya kader kesehatan pos UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana.

2. Terlaksananya pelatihan kader UKK dan pelatihan Survey Mawas Diri. 3. Terlaksananya Survey Mawas Diri pada kelompok nelayan Mina

Kencana

4. Terlaksananya Musyawarah Mawas Diri kelompok Nelayan Mina Kencana.

5. Terbentuknya UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu periode 2016.

6. Terbentuknya Surat Keputusan Pembentukan Nelayan Kelompok Mina Kencana

7. Terbentuknya syarat kelengkapan pembentukan UKK. 8. Terbentuknya program kegiatan pos UKK

2.2 Metode Pengamatan Terlibat

Metode pengamatan terlibat yang dilakukan dalam pembentukan pos UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana, mulai dari penyuluhan pentingnya UKK, pembentukan kader UKK, pelatihan kader UKK Nelayan, SMD dan MMD, serta musyawarah pembentukan UKK.

2.3 Cara Kerja

2.3.1 Identifikasi istilah

a. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) b. Kelompok Nelayan Mina Kencana 2.3.2 Klarifikasi istilah

o Pembentukan merupakan proses, cara, atau perbuatan yang bertujuan menjadikan sistem atau susunan (pemerintahan, perserikatan, dan sebagainya), dalam hal ini adalah UKK nelayan.

o Upaya Kesehatan Kerja merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur, dan

(21)

berkesinambungan yang diselengggarakan dari, oleh, dan untuk masyarakat pekerja.

o Kelompok Nelayan Mina Kencana merupakan kelompok para nelayan di Desa Jambu yang bergabung sejak tahun 1992.

o Desa Jambu Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara merupakan desa tempat dilakukan pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Mlonggo.

o Tahun 2016 merupakan waktu dilakukannya pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu.

2.3.4 Daftar Masalah

a. Apakah tujuan pembentukan pos UKK?

b. Siapa yang terlibat dalam pembentukan pos UKK? c. Kapan dilakukan pembentukan pos UKK?

d. Di mana dilakukan pembentukan pos UKK? e. Bagaimana proses pembentukan pos UKK?

f. Apa yang harus dipersiapkan untuk pembentukan UKK? g. Kapan dilakukan pelatihan kader UKK?

h. Di mana dilakukan pelatihan kader UKK? i. Bagaimana cara pelatihan kader UKK?

j. Mengapa perlu diadakan pelatihan kader UKK?

k. Bagaimana hasil Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Pekerja Desa Kelompok Mina Kencana?

l. Siapa yang melakukan SMD?

m. Apa hasil dari SMD Kelompok Mina Kencana?

(22)

o. Apakah alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul?

p. Apakah hasil yang diharapkan dalam pembentukan UKK ini?

q. Hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan UKK ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?

r. Apa alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul?

2.3.5 Pengelompokkan Masalah 2.3.5.1 Tujuan

a. Apakah tujuan pembentukan UKK ini? 2.3.5.2 Pelaksanaan

a. Siapa yang terlibat dalam pembentukan pos UKK? b. Kapan dilakukan pembentukan pos UKK?

c. Di mana dilakukan pembentukan pos UKK? d. Bagaimana proses pembentukan pos UKK?

e. Apa yang harus dipersiapkan untuk pembentukan UKK? f. Kapan dilakukan pelatihan kader UKK?

g. Di mana dilakukan pelatihan kader UKK? h. Bagaimana cara pelatihan kader UKK?

i. Mengapa perlu diadakan pelatihan kader UKK?

j. Bagaimana hasil Survey Mawas Diri Kelompok Mina Kencana? k. Siapa yang melakukan SMD?

l. Apa hasil dari SMD Kelompok Mina Kencana?

m. Bagaimana proses pembuatan SK pos UKK Mina Kencana? 2.3.5.3 Evaluasi

(23)

b. Hambatan apa saja yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan pembentukan UKK ini dan upaya apa saja yang dipersiapkan untuk mengantisipasinya?

2.3.5.4 Hasil

a. Bagaimana hasil Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Pekerja Desa Kelompok Mina Kencana?

b. Apa alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul?

(24)

HASIL PENGAMATAN 1.1. Input

A. Kegiatan : bertemu dengan pendamping mahasiswa. Waktu : kamis, 14 April 2016 pukul 13.00 – 13.30 WIB. Tempat : ruang Promkes Puskesmas Mlonggo.

Hasil : mendapatkan penjelasan mengenai latar belakang pembentukan UKK Nelayan di Desa Jambu, mendapatkan penjelasan mengenai bidan Desa Jambu yang akan memfasilitasi yakni Ibu Umi, Mendapatkan buku tentang K3 di puskesmas.

B. Kegiatan : meminta surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo. Waktu : kamis, 14 April 2016 pukul 13.00 – 14.00 WIB.

Tempat : Puskesmas Mlonggo.

Hasil : mendapatkan surat perintah tugas melaksanakan Pembentukan UKK Nelayan di Desa Jambu untuk diserahkan kepada petinggi Desa Jambu.

C. Kegiatan : Mempelajari mengenai K3 dan UKK

Waktu : Kamis, 14 April 2016 pukul 14.00-19.00 WIB Tempat: Puskesmas Mlonggo

Hasil : Mengerti mengenai K3 dan mengerti gambaran pelaksanaan teknis, mendapatkan panduan pembentukan UKK dari Kemenkes.

D. Kegiatan : bertemu dengan bidan desa Jambu.

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 08.10-08.30 WIB. Tempat : Puskesmas Mlonggo.

Hasil : mendapatkan penjelasan mengenai persiapan Pembentukan UKK Nelayan di Desa Jambu dengan saran meminta pendampingan dari Ibu Inda selaku kader desa dan Pak Syafrudin selaku pejabat Desa Jambu.

(25)

E. Kegiatan : Berkunjung ke balai Desa Jambu untuk menjalin hubungan kerja dan menyerahkan surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 08.30 - 09.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu.

Hasil : memberikan surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo, mendapatkan persetujuan dari bapak penanggung jawab Petinggi Desa Jambu beserta pejabat desa lainnya, mendapatkan data profil Desa Jambu, mendapatkan kontak pengurus Paguyuban Nelayan Desa Jambu, yaitu Bapak Sholikul Hadi.

F. Kegiatan : Berkunjung ke rumah ketua Paguyuban Kelompok Nelayan (GAPOKNEL)

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : rumah Ketua Gapoknel

Hasil : memberikan surat perintah tugas dari Puskesmas Mlonggo, mendapat gambaran terkait kondisi lapangan dan bekerjasama dalam rencana pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana, yaitu:

- Masyarakat nelayan Mina Kencana masih sangat kurang dalam perhatian kepada kesehatan.

- Banyak nelayan yang mempunyai Penyakit Tidak Menular, misalnya hipertensi, diabetes mellitus, stroke.

- Sebagian masyarakat nelayan mempunyai kebiasan minum minuman keras dan minum berenergi hampir setiap hari secara berlebihan. - Belum pernah ada penyuluhan kesehatan kepada masyarakat nelayan. - Apabila terjadi kecelakaan saat kerja, nelayan melakukan pengobatan seadanya, misalnya mengobati luka dengan minyak solar dan balsam remason.

1.2. Perencanaan (P1)

A. Kegiatan : berdiskusi dengan Ketua Kelompok Mina Kencana Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 11.00-11.30 WIB.

(26)

Tempat : rumah Ketua Gapoknel

Hasil : menentukan tempat sosialisasi UKK di kelompok nelayan pada hari Senin, 18 April 2016 pukul 09.30 dengan target pembentukan kader kesehatan UKK bersamaan Arisan Bersama Kelompok Mina Kencana.

B. Kegiatan : berdiskusi dengan Ibu Mikha selaku penanggung jawab UKK tentang pelaksanaan sosialisasi UKK Nelayan

Waktu : Jumat, 15 April 2016 pukul 11.30 – 12.00 WIB. Tempat : Puskesmas Mlonggo.

Hasil : menyetujui pembentukan UKK Nelayan terpusat di Kelompok Mina Kencana dengan pertimbangan jumlah anggota terbesar. C. Kegiatan : Berkunjung ke rumah Ketua RW untuk penjalinan

hubungan kerja dan mendapat perijinan pembentukan UKK yang dibuktikan melalui SK Desa Jambu.

Waktu : Sabtu, 16 April 2016 pukul 07.30 – 10.00 WIB. Tempat : Rumah pak Ahmad Thoha

Hasil :

- menyetujui pembentukan UKK dan mendapat masukan terkait keadaaan sosial ekonomi masyarakat RW 6, yaitu sebagian besar RW 06 bekerja sebagai nelayan.

- Mendapat saran untuk pendekatan kepadanelayan secara keilmuan dan sosial.

D. Kegiatan : Koordinasi dengan Bidan Desa untuk mengetahui arahan dan persiapan sosialisasi

Waktu : Sabtu, 16 April 2016 pukul 10.00-11.00 Hasil :

- Mendapat masukan tentang rencana program kegiatan, berupa usulan materi P3K pada saat pelatihan kader.

(27)

Waktu : Sabtu, 16 April 2016 pukul 11.00-12.00

Hasil : Mendapatkan arahan untuk langkah selanjutnya, yaitu persiapan buku administrasi pos UKK dan cara penyuluhan dengan menggunakan presentasi serta pemutaran video.

1.3. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)

A. Kegiatan : Melakukan penyuluhan mengenai pentingnya UKK dan mendorong masyarakat pekerja untuk berpartisipasi aktif.

Waktu : Rumah Anggota Kelompok Mina Kencana. Tempat : Senin, 18 April 2016 pukul 09.00-11.00

Hasil : Penyampaian materi dan menyepakati dibentuknya pos UKK, terbentuknya kader pos UKK sebanyak 20 orang, menyepakati musyawarah UKK pada hari Kamis, 21 April 2016 di rumah salah satu Anggota.

B. Kegiatan : Membagikan undangan kepada anggota kelompok nelayan Mina Kencana terkait musyawarah pembentukan UKK, melakukan konfirmasi ke petinggi Desa dan petugas promkes serta program UKK Waktu : Rabu, 20 April 2016 pukul 14.00 – 17.00 WIB.

Tempat : Rumah Bapak Jamalludin

Hasil : Semua anggota menerima undangan dan mendapatkan konfirmasi kedatangan petinggi Desa dan petugas promkes serta program UKK.

C. Kegiatan : Memfasilitasi koordinasi pembentukan UKK antara Kelompok Mina Kencana dan pejabat Desa Jambu serta membuat perijinan tentang pembuatan SK UKK nelayan Mina Kencana ke balai Desa Jambu. (kerjasama, bentuknya apa bentuk kerjasama dan koordinasinya)

Waktu : Selasa, 19 April 2009 pukul 09.00-11.00

Rabu, 20 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu

(28)

Hasil : terbentuk koordinasi pembentukan UKK antara Kelompok Mina Kencana dan pejabat Desa Jambu serta mengetahui alur pembuatan SK UKK Nelayan Mina Kencana Desa Jambu.

D. Kegiatan : Musyawarah UKK Nelayan Mina Kencana Waktu : Kamis, 21 April 2016

Tempat : Rumah Bapak Jamalludin

Hasil : Terbentuk UKK pos Nelayan dengan kehadiran penanggung jawab petinggi Desa Jambu, petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo, dan para kader Mina Kencana serta menyepakati pelatihan kader hari Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB.

E. Kegiatan : Mengundang dr. Itut sebagai pengisi materi K3 dan P3K pada pelatihan kader pos UKK

Waktu : Jumat, 22 April 2016 pukul 08.00 – 10.00 WIB. Tempat : Puskesmas Mlonggo.

Hasil : Memberikan Pedoman Penyelenggaran UKK bagi Kader UKK kepada dr. Itut, mendapat konfirmasi kedatangan dr. Itut sedikit terlambat karena pengisian materi di Posyandu Ibu Hamil terlebih dahulu.

F. Kegiatan : Pembuatan SK pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana

Waktu : Jumat, 22 April 2016 pukul 08.00 – 10.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu.

Hasil : Melampirkan data-data penunjang pengisian SK, yaitu dokumentasi kegiatan, struktur kepengurusan UKK, dan landasan pembentukan UKK. SK dapat diambil hari Senin setelah disahkan Pj. Petinggi Desa Jambu.

G. Kegiatan : Pelatihan Kader pos UKK Nelayan Mina Kencana tentang manajemen organisasi pos UKK, pemberian materi K3 dan P3K oleh dr. Itut, dan pemberian panduan Survey Mawas Diri.

Waktu : Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00 – 11.00 WIB. Tempat : Rumah Bapak Jamalludin.

(29)

Hasil : penyampaian materi K3 dan P3 K oleh dr Itut didampingi Bu Mikha selaku PJ program UKK Puskesmas Mlonggo dapat terlaksana, dihadiri 10 kader UKK, pemberian panduan Survey Mawas diri untuk pengisian formulir SMD. Memberikan kuesioner SMD kepada pelaksana SMD yaitu para kader kesehatan UKK selama 2 hari dan menjelaskan tata cara pelaksanaan dan pengisian kuesioner yaitu :

 Mengisi nama dan alamat responden

 Menanyakan tiap item pertanyaan di kuesioner dengan option jawaban baik dan tidak baik pada responden

 Mengisi jawaban sesuai nomor kolom responden

 Menanyakan beberapa item terkait kondisi kesehatan dan penyakit dalam jangka waktu dua bulan terakhir.

 Mengobservasi keadaan lingkungan rumah tiap responden untuk dinilai pada kuesioner

 Satu pelaksana SMD mewakili 3 responden pada kuesioner SMD.

 Mencatat hasil wawancara dan observasi kedalam kuesioner  Melakukan rekapitulasi hasil survei oleh masing-masing kader  Hasil survey dikumpulkan ke mahasiswa paling lambat 22

(30)

H. Kegiatan : Musyawarah Masyarakat Desa membahas hasil Survey Mawas Diri dan pembentukan program rencana kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana

Waktu : Senin, 25 April 2016 pukul 09.00 – 12.00 WIB. Tempat : Balai Desa Jambu

Hasil : membahas hasil tabulasi SMD, perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas Puskesmas. dan menyepakati pertemuan satu bulan sekali. Pertemuan perdana akan dimulai pada hari Senin, 2 Mei 2016 dengan tema pemeriksaan kesehatan, menindaklanjuti hasil SMD dengan penyusunan program UKK.

1.4. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)

A. Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada pelaksanaan musyawarah pembentukan UKK Nelayan Mina Kencana. Waktu : Kamis, 21 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB

Tempat : Rumah Bapak Jamalludin.

Hasil : dilakukannya pengamatan terlibat sejak sosialisasi hingga musyawarah pembentukan kepengurusan, penajaman materi K3 dan pedoman pendirian UKK.

B. Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada pelaksanaan pelatihan kader UKK Nelayan Mina Kencana tentang materi manajemen organisasi pos UKK, pemberian materi oleh dr. Itut, dan pemberian panduan mengenai Survey Mawas Diri.

Waktu : Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB Tempat : Rumah Bapak Jamalludin.

Hasil : dr. Itut sedikit terlambat, kader yang datang sebanyak 10 orang, pemberian materi dapat terlaksana dengan baik.

(31)

C. Kegiatan : melakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian pada MMD .

Waktu : Senin, 25 April 2016 pukul 09.00-12.00 WIB Tempat : Balai Desa

Hasil : Seluruh undangan datang, meliputi 12 kader UKK Nelayan, ketua Forum Kesehatan Desa, PJ petinggi Desa Jambu, Bidan Desa Jambu, PJ Promkes dan UKK Puskesmas Mlonggo, dan kader kesehatan Desa Jambu. Pelaksanaan musyawarah pembentukan jadwal rencana dan program kegiatan UKK berjalan dengan baik.

1.5. Output

Setelah dilakukan musyawarah UKK, didapatkan kepengurusan UKK Nelayan Mina Kencana dengan hasil sebagai berikut

Tabel 2.Struktur kepengurusan UKK Nelayan Mina Kencana Pelindung/penasehat Petinggi Desa Jambu

Ketua Sholikul Hadi

Wakil Ketua Muzaidun

Sekretaris 1 Khairi

Sekretaris 2 Ismanto

Bendahara Siti Aminah

Sie Upaya Kesehatan Umi Rachmawati Mintiasih

Sie Upaya Kesehatan Bidan Umi Rachmawati Mintiasih

Sie Usaha dan Pembiayaan Kesehatan

Ahmad Safrudin

Sie Pengamatan dan Pelaporan Abid Zakaria

Sie Penyuluhan Zaidin

Nusroh

Setelah dilakukan pembentukan kader UKK Mina Kencana, dilanjutkan dengan pelatihan kader yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 April 2016 pukul 09.00-12.00 WIB di rumah Bapak Jamalludin, RT 05/RW 06 yang dihadiri 12 kader UKK dengan rincian sebagai berikut:

(32)

Tabel 3. Daftar Hadir Pelatihan Kader

Nama Jabatan

Muzaedun Wakil Ketua

Ahmad Syafrudin Sie. Usaha Penghasilan kesehatan

Abit Zakaria Sie. Pengamatan

Afendi Anggota

Sofu Anggota

Kismanto Anggota

Zaidin Sie. Penyuluhan

Paisan Sie.Usaha dan Penghasilan Kesehatan

Sholikul Hadi Ketua

Jamaludin Sekretaris

Mintiyarsih Sie Upaya Kesehatan

Nusroh Sie Penyuluhan

Setelah dilakukan pelatihan pengisian SMD, dilanjutkan dengan SMD kepada 43 anggota nelayan Mina Kencana yang ditabulasikan pada hari Minggu, 24 April 2016. Formulir SMD terdiri dari formulir SMD Tempat Tinggal dan formulir SMD Tempat Kerja yang didapatkan dari Pedoman Penyelenggaraan UKK untuk Kader UKK. Didapatkan hasil daftar penyakit yang dimiliki nelayan Mina Kencana selama 2 bulan terakhir sebagai berikut.

Tabel 4. Data Penyakit Nelayan Mina Kencana

Penyakit Jumlah Prosentase

Asma 1 2% Hipertensi 3 7% Sesak napas 1 2% ISK 1 2% Jantung koroner 1 2% Suspek febris 2 5% pandangan kabur 2 5% Diabetes Melitus 1 2% Tipus 1 2%

(33)

Jumlah 13 orang 29%

Terdapat 13 penyakit pada nelayan selama dua bulan terakhir, yaitu asma (2%), hipertensi 3 (7%), sesak napas (2%), ISK (2%), jantung koroner (2%), suspek febris (5%), pandangan kabur (5%), Diabetes Mellitus (2%), tipus (2%), di mana terdapat penyakit tidak menular dengan porsi cukup besar. Berdasarkan data wawancara dengan Pak Sholikul, masih ada beberapa anggota nelayan yang mempunyai penyakit tidak menular belum tersurvey di SMD, misalnya stroke. Selain data kesehatan, SMD juga melampirkan hasil kesehatan lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja, dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 5. Data Kesehatan Lingkungan

Faktor Risiko Jumlah Pencapaian Besar Masalah

Sinar Matahari 39 91% 9% Pertukaran Udara 41 95% 5% Lantai 21 48,8% 51,2% Pencahayaan 33 76,7% 33,3% Sumber Air 40 93% 7% WC 32 74% 26% Halaman 34 79% 21% Air buangan 18 41,8% 52,2% Pembuangan Sampah 1 2% 98% Lokasi kandang 13 30% 70% Lokasi gudang 5 11% 89%

Selain itu, dilakukan juga survey APD dan kondisi alat kerja nelayan, dengan rincian sebagai berikut.

(34)

Tabel 6. Data APD Nelayan Mina Kencana

APD Jumlah Pencapaian Besar Masalah

Topi 43 100% 0% Masker 40 93% 7% Sarung Tangan 3 7% 93% Sepatu 4 9% 91% Pakaian khusus 36 8% 92% Pelindung mesin 43 100% 0% Penyedot air 38 88% 12% P3K dan P3P 0 0% 100% Alat kerja 3 7% 93% Sikap kerja 43 100% 0%

Setelah dilakukan tabulasi, diadakan pembahasan terkait hasil SMD pada Musyawarah Masyarakat Desa yang dihadiri petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo (bidan desa, petugas program UKK, petugas program Promkes), kader kesehatan Desa Jambu, ketua FKD, PJ. Petinggi Desa Jambu, dan para anggota kader UKK Mina Kencana yang dilaksanakan pada hari Senin, 25 April 2016 dan didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Menyepakati pembinaan Puskesmas Mlonggo ke UKK Mina Kencana pada hari Senin pertama setiap bulannya.

2. Menyepakati pertemuan perdana dengan para anggota pada hari Senin, 2 Mei 2016 pukul 11.00 WIB dengan pemeriksaan kesehatan.

3. Beberapa tema yang akan diangkat sebagai program kesehatan UKK adalah deteksi dini Hipertensi, penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan PHBS, penyuluhan APD-P3K, dan pengobatan gratis.

4. Menyepakati pengadaan P3K dengan biaya swadana para anggota nelayan dan bekerja sama dengan lintas sektoral.

(35)

BAB IV

(36)

Pengamatan terlibat dilakukan sejak dari penyuluhan pentingnya UKK pada hari Jumat, 15 April 2016 hingga Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) hari Senin, 25 April 2016 diperoleh hasil sebagai berikut :

 Berdasarkan data primer dari petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo, latar belakang pembentukan UKK Nelayan Desa Jambu adalah turunnya surat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara NO. 440/1232 TAHUN 2016 tentang Revitalisasi UKBM, terutama UKK nelaya dan belum adanya pembinaaan kerja nelayan di Kecamatan Mlonggo.

 Pencarian data anggota Mina Kencana dilaksanakan pada hari Jumat-Sabtu/ 15-16 April 2016 dengan melakukan kunjungan ke pengurus Mina Kencana dan tokoh desa. Didapatkan terdapat 5 kelompok nelayan di Desa Jambu dengan Mina Kencana sebagai anggota terbanyak sejumlah 150 anggota aktif. Rerata nelayan berpendidikan SD/tidak tamat SMP. Berdasarkan saran dari ketua RW 06, penyuluhan dilakukan dengan pendekatan sosial dan keprofesian.

 Penyuluhan dilakukan saat Arisan Nelayan Kelompok Mina Kencana dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang di Rumah Pak Anjali, Rt 05 Rw 06. Berdasarkan data, anggota Mina Kencana yang aktif sebanyak 120 orang. Penyuluhan membahas materi pengenalan Upaya Kesehatan Kerja dan diskusi masalah kesehatan nelayan Kelompok Mina Kencana. Didapatkan penyakit yang dikeluhkan nelayan Mina Kencana sebagai berikut : hipertensi, diabetes melitus, stroke, penglihatan rabun, sering demam, dan kecelakaan akibat kerja. Sebagian besar nelayan mempunyai perilaku merokok, minum minuman keras, dan minuman berenergi. Dari

(37)

hasil penyuluhan, mendapatkan kesepakatan melakukan musyawarah pembentukkan kader hari Kamis, tanggal 21 April 2016 di rumah Pak Jamalludin.

 Pembentukkan struktur kepengurusan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 21 April 2016 pukul 09.00-11.00 WIB. Acara diawali dengan pembukaan, pemberian sambutan dari Pj. Petinggi Desa Jambu, pengarahan tentang pembentukan UKK menggunakan presentasi dan LCD, pengarahan dari petugas puskesmas disampaikan oleh Bu Mikha selaku penanggung jawab program UKK dan bu Tatik selaku penanggung jawab program promosi kesehatan. Selain disepakati struktur organisasi, juga ditentukan pos UKK Kelompok Mina Kencana di rumah Bapak Jamalludin rt 05 rw 06. Berikut struktur kepengurusan UKK Mina Kencana tahun 2016:

Pelindung/penasehat Petinggi Desa Jambu

Ketua Sholikul Hadi

Wakil Ketua Muzaidun

Sekretaris 1 Khairi

Sekretaris 2 Ismanto

Bendahara Siti Aminah

Sie Upaya Kesehatan Umi Rachmawati Mintiasih

Sie Upaya Kesehatan Bidan Umi Rachmawati Mintiasih

Sie Usaha dan Pembiayaan Kesehatan

Ahmad Safrudin

Sie Pengamatan dan Pelaporan Abid Zakaria

Sie Penyuluhan Zaidin

(38)

Setelah pembentukkan kepengurusan UKK, dilanjutkan pada pelatihan kader UKK pada tanggal Sabtu, 23 April 2016 di rumah Bapak Jamalludin pukul 09.00-12.00 WIB. Pada acara ini diperoleh hasil sebagai berikut:

 Acara ini dihadiri kader kesehatan Desa Jambu, pengurus UKK Mina Kencana sebanyak 13 orang, pemegang program UKK, dan dr. Itut selaku dokter Puskesmas Mlonggo.

 Acara dimulai dengan pengisian materi dan simulasi sederhana oleh dr. Itut tentang P3K dilanjutkan dengan diskusi tentang keselamatan dan kesehatan kerja nelayan. Tema ini dipilih setelah diskusi dengan para anggota nelayan yang selama ini memberikan pelayanan terhadap risiko kerja dengan obat seadanya, misalnya remason dan minyak solar.

 Selanjutnya diisi pengarahan Survey Mawas Diri. Format kuesioner didapatkan dari Pedoman Penyelenggaran UKK untuk Kader UKK berisi 2 formulir tentang Survey Mawas Diri untuk Tempat Tinggal dan Survey Mawas diri untuk Tempat Kerja. Formulir diisi untuk 40 orang di mana setiap kader mempunyai kewajiban survey 3 orang anggota nelayan lainnya. Dikarenakan kader belum memahami SMD, dilakukan pengarahan tentang pengisian kuesioner dan menyusun kesepakatan penilaian setiap indikator pada formulir.

 Hasil Survey Mawas Diri dikumpulkan pada mahasiswa PBL paling lambat pada hari Minggu, 24 April 2016 yang dilanjutkan tabulasi lalu untuk dipaparkan di Musyawarah Masyarakat Desa pada hari Senin, 25 April 2016.

(39)

 Melakukan penyebaran undangan MMD kepada para pejabat desa, bidan Desa Jambu, petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo, kader kesehatan Desa Jambu, dan para kader UKK sejumlah 35 orang di Balai Desa.

 Berdasarkan hasil pengamatan selama pelaksanaan Survey Mawas Diri di Desa Jambu tanggal 23 sampai 24 April 2016 dengan metode wawancara dan pengamatan terlibat didapatkan hasil yaitu masyarakat nelayan dalam melaksanakan SMD masih membutuhkan adanya pengawasan dan pendampingan oleh petugas kesehatan dalam menggali masalah kesehatan yang ada di wilayahnya karena beberapa kader masih belum begitu mengerti saat pengisian kuesioner dan belum pernah melakukan SMD.  Musyawarah Masyarakat Desa dilaksanakan di Balai Desa tanggal 25

April 2016 membahas tentang pemaparan hasil SMD yang dilanjutkan tentang penyusunan penyelesaian masalah dalam rencana program UKK Mina Kencana dihadiri petugas kesehatan Puskesmas Mlonggo (bidan desa, petugas program UKK, petugas program Promkes), kader kesehatan Desa Jambu, ketua FKD, PJ. Petinggi Desa Jambu, dan para anggota kader UKK Mina Kencana

 Hasil kesepakatan MMD adalah sebagai berikut:

1. Menyepakati pembinaan Puskesmas Mlonggo ke UKK Mina Kencana pada hari Senin pertama setiap bulannya.

2. Menyepakati pertemuan perdana dengan para anggota pada hari Senin, 2 Mei 2016 pukul 11.00 WIB dengan pemeriksaan kesehatan.

3. Beberapa tema yang akan diangkat sebagai program kesehatan UKK adalah deteksi dini Hipertensi, penyuluhan Kesehatan Lingkungan dan PHBS, penyuluhan APD-P3K, dan pengobatan gratis.

(40)

4. Menyepakati pengadaan P3K dengan biaya swadana para anggota nelayan dan bekerja sama dengan lintas sektoral

BAB V MASALAH

Masalah adalah kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan kenyataan/keadaan yang sebenarnya yang menimbulkan rasa tidak puas, sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab untuk memecahkan.

Berdasarkan pembahasan dari hasil pelaksanaan kegiatan Pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara Periode 2016, didapatkan data-data sebagai berikut :

5.1 Data Harapan

9. Terbentuknya kader kesehatan pos UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana.

10. Terlaksananya pelatihan kader UKK dan pelatihan Survey Mawas Diri. 11. Terlaksananya Survey Mawas Diri pada kelompok nelayan Mina

Kencana

12. Terlaksananya Musyawarah Mawas Diri kelompok Nelayan Mina Kencana.

13. Terbentuknya UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu periode 2016.

(41)

14. Terbentuknya Surat Keputusan Pembentukan Nelayan Kelompok Mina Kencana.

15. Terbentuknya syarat kelengkapan pembentukan UKK.

16. Terbentuknya program kegiatan pos UKK. 5.2 Data Kenyataan

- Terbentuknya UKK Mina Kencana

- Terbentuknya struktur kepengurusan dan rencana kerja UKK Mina Kencana. - Terlaksananya Survey Mawas Diri dan Musyawarah Mawas Diri UKK Mina

Kencana.

- Terlaksananya pelatihan UKK tentang P3K dan Kesehatan Kerja serta pemberian pengarahan SMD.

- Terbentuknya SK Desa Jambu mengenai Pembentukan UKK dengan SK Petinggi Desa Jambu No: 141.2/10/2016.

- Syarat pembentukan UKK belum keseluruhan terlengkapi, yaitu belum adanya buku-buku administrasi UKK Nelayan Mina Kencana, yang meliputi buku administrasi data kunjungan tamu, data para anggota, data keuangan, data kegiatan para anggota dan tidak ada anggota nelayan yang mempunyai P3K kit.

- Pada pelaksanaan SMD, meskipun sudah diberikan pengarahan SMD, masih banyak kader UKK yang membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaannya karena tidak pernah melakukan SMD .

5. 3 Data Ketidakpuasan

- Administrasi UKK belum lengkap

- Belum lengkapnya syarat pembentukan UKK diakibatkan belum tersedianya P3K kit.

- Kader UKK belum dapat mandiri dalam melakukan SMD.

5.4 Masalah :

(42)

- Administrasi UKK belum lengkap

- Belum lengkapnya syarat pembentukan UKK diakibatkan belum tersedianya P3K kit.

- Kader UKK belum dapat mandiri dalam melakukan SMD meski sudah diberikan pengarahan.

BAB VI

(43)

Permasalahan yang ada pada pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo,, Kabupaten Jepara periode tahun 2016 perlu ditangani dengan strategi pemecahan masalah yang mempertimbangkan faktor sumber daya manusia, waktu, dana, sarana yang tersedia. Alternatif pemecahan masalah yang diambil adalah :

6.1 Masalah :

- Administrasi UKK belum lengkap

- Belum lengkapnya syarat pembentukan UKK diakibatkan belum tersedianya P3K kit pada anggota nelayan

- Kader UKK belum dapat mandiri dalam melakukan SMD meski sudah diberikan pengarahan.

(44)

6.2 Alternatif Pemecahan Masalah

- Membuat buku administrasi tentang daftar data kunjungan tamu, data para anggota, data keuangan, data kegiatan para anggota serta melakukan pengarahan kepada kader UKK bagaimana contoh cara mengisinya.

- Memberikan pemberian pentingnya materi P3K, memperlihatkan contoh P3K sederhana, dan menyarankan adanya sistem swadana serta kerjasama lintas sektoral di rencana kegiatan UKK dengan target setiap nelayan dapat mempunyai P3K.

- Memberikan bimbingan kembali kepada kader yang belum memahami pengisian survey SMD dengan mendatangi langsung dan melakukan pengamatan terlibat saat survey dan memberikan buku panduan SMD.

(45)

PROGRAM PEMECAHAN MASALAH

Sebagai bentuk upaya pemecahan masalah yang timbul pada pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo,, Kabupaten Jepara periode tahun 2016, disusun program sebagai berikut :

1 Kegiatan : Membuat buku administrasi tentang daftar data kunjungan tamu, data para anggota, data keuangan, data kegiatan para anggota serta melakukan pengarahan bagaimana contoh cara mengisinya.

Tujuan : Kader UKK dapat memahami cara pengisian buku administrasi dengan benar.

Sasaran : seluruh kader UKK. Pelaksana : Dokter muda FK UNDIP

Waktu : Sabtu, 23 April 2016, pukul 12.00-12.30 WIB Lokasi : Rumah Bapak Jamalludin

Dana : Dokter muda FK UNDIP Metode : penyuluhan

Hasil : UKK Nelayan Mina Kencana mempunyai buku administrasi secara lengkap dan kader mengetahui bagaimana cara pengisiannya untuk selanjutnya.

2 Kegiatan : Memberikan materi pentingnya P3K di UKK, memperlihatkan contoh P3K sederhana, dan menyarankan adanya sistem swadana dan kerjasama lintas sektoral di rencana kegiatan UKK dengan target setiap anggota nelayan dapat mempunyai P3K.

(46)

Tujuan : Kader mengetahui pentingnya P3K kit pada kehidupan sehari-hari nelayan dan melakukan pemberdayaan anggota agar semua anggota mempunyai P3K.

Sasaran :seluruh kader UKK Pelaksana : Dokter muda FK UNDIP

Waktu : Sabtu, 23 April 2016, pukul 11.00-12.00 WIB Lokasi : Rumah Bapak Jamalludin

Dana : Dokter muda FK UNDIP Metode : penyuluhan

Hasil : para kader UKK Mina Kencana memahami pentingnya P3K dan menyetujui sistem menabung agar segera mempunyai P3K dengan pemberdayaan anggota.

3 Kegiatan : Memberikan bimbingan kembali kepada kader yang belum memahami pengisian survey SMD dengan mendatangi langsung dan melakukan pengamatan terlibat saat survey dan memberikan buku panduan SMD.

Tujuan : Kader UKK dapat secara mandiri melakukan SMD untuk seterusnya.

Sasaran :seluruh kader UKK Pelaksana : Dokter muda FK UNDIP

Waktu : Sabtu, 23 April 2016, pukul 13.00-14.00 WIB Lokasi : Rumah Bapak Sholikul Hadi

Dana : Dokter muda FK UNDIP Metode : pengamatan terlibat.

Hasil : kader UKK Mina Kencana dapat memahami bagaimana cara melakukan pengisisan formulir SMD secara mandiri

(47)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1Simpulan

Dari serangkaian kegiatan pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara periode tahun 2016 dapat disimpulkan :

(48)

2 Telah terbentuk kader kesehatan UKK dan struktur organisasi UKK Nelayan Mina Kencana yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, sie Penyuluhan, sie pengamatan dan pelaporan, sie. Usaha Pembiayaan Kesehatan, sie. Upaya Kesehatan sebanyak 13 orang.

3 Pelatihan Kader dan pengarahan Survey Mawas Diri terlaksana. 4 Terlaksananya SMD dan MMD UKK Nelayan Mina Kencana.

5 Tersusunya perencanaan program kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana 6 Terbentuknya SK Desa Jambu tentang Pembentukkan UKK Nelayan Mina

Kencana (terlampir).

7 Belum terpenuhinya syarat pembentukkan UKK secara keseluruhan dikarenakan anggota nelayan tidak ada yang mempunyai P3K.

2 Saran

1 Kepada pengurus dan kader UKK Nelayan Mina Kencana agar:

a Berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan UKK dan berinisiatif untuk membuat kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan yang ada di lingkungan nelayan Kelompok Mina Kencana

b Melakukan sistem menabung agar segera mempunyai P3K kit

c Melakukan pembinaan kepada anggota nelayan Mina Kencana secara proaktif dan menyeluruh .

d Berpartisipasi aktif dalam pembinaan dari Puskesmas Mlonggo. e Melakukan kerja sama dengan lintas sektoral

2 Kepada pihak pejabat Desa Jambu untuk senantiasa mendukung kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana, terutama pada tahun pertamanya, baik dari dukungan formal maupun informal.

3 Kepada pihak puskesmas agar secara berkala memantau kegiatan UKK dan senantiasa melakukan pembinaan intensif kepada kader-kader UKK serta dapat membantu dalam penyediaan obat sederhana

(49)

BAB VIII

KESIMPULAN DAN SARAN

8.1Simpulan

Dari serangkaian kegiatan pembentukan UKK Nelayan Kelompok Mina Kencana di Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara periode tahun 2016 dapat disimpulkan :

8 Telah terbentuk UKK Mina Kencana secara musyawarah.

9 Telah terbentuk kader kesehatan UKK dan struktur organisasi UKK Nelayan Mina Kencana yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, sie Penyuluhan, sie pengamatan dan pelaporan, sie. Usaha Pembiayaan Kesehatan, sie. Upaya Kesehatan sebanyak 13 orang.

10 Pelatihan Kader dan pengarahan Survey Mawas Diri terlaksana. 11 Terlaksananya SMD dan MMD UKK Nelayan Mina Kencana.

12 Tersusunya perencanaan program kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana 13 Terbentuknya SK Desa Jambu tentang Pembentukkan UKK Nelayan Mina

Kencana (terlampir).

14 Belum terpenuhinya syarat pembentukkan UKK secara keseluruhan dikarenakan anggota nelayan tidak ada yang mempunyai P3K.

3 Saran

4 Kepada pengurus dan kader UKK Nelayan Mina Kencana agar:

a Berkomitmen dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan UKK dan berinisiatif untuk membuat kegiatan-kegiatan yang lebih kreatif untuk memecahkan masalah-masalah kesehatan yang ada di lingkungan nelayan Kelompok Mina Kencana

b Melakukan sistem swadana agar segera mempunyai P3K kit sehingga syarat pembentukan UKK dapat terpenuhi secara keseluruhan.

c Melakukan pembinaan kepada anggota nelayan Mina Kencana secara proaktif dan menyeluruh .

(50)

d Segera melengkapi administrasi dengan baik dan rapi

e Berpartisipasi aktif dalam pembinaan dari Puskesmas Mlonggo. f Melakukan kerja sama dengan lintas sektoral

5 Kepada pihak pejabat Desa Jambu untuk senantiasa mendukung kegiatan UKK Nelayan Mina Kencana, terutama pada tahun pertamanya, baik dari dukungan formal maupun informal dan dapat melakukan pendekatan intensip terhadap kelompok nelayan lainnya agar termotivasi dalam melakukan pemberdayaan masyarakat.

6 Kepada pihak puskesmas agar secara berkala memantau kegiatan UKK dan senantiasa melakukan pembinaan intensif kepada kader-kader UKK serta dapat membantu dalam penyediaan obat sederhana

(51)

Daftar Pustaka

1. Kementrian Kesehatan RI. 2013. Risiko Kesehatan Para Nelayan dalam Upaya Pemenuhan.. Jakarta : Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 2. Kementrian Kesehatan Ri. 2012. Pembinaan Kesehatan Kerja Nelayan

Kabupaten/Kota. Jakarta : Dirjen Kesehatan Masyarakat. 3. Pemerintah Desa Jambu. 2015. Kependudukan.

www.pemerintahdesajambu.blogspot.com. Diakses pada 19 April 2016 pukul 21.30 WIB.

4. Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Penyelenggaraan UKK untuk Kader Pos UKK. Jakarta : Direktor Bina Kesehatan Kerja dan Olahraga. 5. Kementrian Kesehatan RI. 2006. Pos Upaya Kesehatan Kerja. Jakarta 6. Departemen Kesehatan RI. 2011. Panduan Integrasi Promosi Kesehatan di

Kabupaten/Kota. Jakarta : Pusat Promosi Kesehatan.

(52)
(53)
(54)

Gambar 2. Musyawarah Masyarakat Desa

(55)

Gambar 4. Pemberian Bimbingan dan Pengamatan Terlibat SMD

(56)

Gambar

Tabel 1. Tingkat Perkembangan Pos UKK
Tabel 2.Struktur kepengurusan UKK Nelayan Mina Kencana Pelindung/penasehat Petinggi Desa Jambu
Tabel 3. Daftar Hadir Pelatihan Kader
Tabel 5. Data Kesehatan Lingkungan
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sehubungan itu, dapatan kajian tersebut berkaitan dengan kajian Katz dan Chard (1989), Beckett dan Slater (2005) dan Gottlieb (2000) tentang keberkesanan PBP melalui penulisan

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan di desa Jelegong, yang bertujuan mengkaji paparan kandungan logam berat limbah industri tekstil di lahan persawahan.Hasil analisa contoh

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja, dan pengembangan karir adalah faktor organisasi yang menyebabkan tenaga Kesehatan

Pengenaan pungutan atas pengeluaran hewan ternak tidak seharusnya dikenakan retribusi sebab tidak ada jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah (tidak ada

Zachman VA Enterprise Architecture DATA What FUNCTION How NETWORK Where PEOPLE Who TIME When MOTIVATION Why DATA What FUNCTION How NETWORK Where PEOPLE Who TIME When MOTIVATION

Pembangunan PKS oleh koperasi dan petani sawit kelapa sawit membutuhkan penyesuaian kelembagaan pada koperasi, karena pembangunan PKS tersebut memerlukan dana investasi

Dengan demikian, video game dapat didefinisikan sangat bagus dengan menetapkan sejumlah kondisi, yang tidak semuanya diperlukan secara individual, namun, ketika