• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MOTIVASI TERHADAP PENURUNAN HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS (LITERATUR RIVIEW)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI MOTIVASI TERHADAP PENURUNAN HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS (LITERATUR RIVIEW)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MOTIVASI TERHADAP PENURUNAN HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS (LITERATUR RIVIEW)

Christianto Nugroho

Bidang Keperawatan, Akademi Keperawatan Pamenang Pare-Kediri ABSTRAK

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Pasien DM akan bersikap negatif apabila terjadi penolakan terhadap pasien selama menjalani pengobatan. Sikap negatif terhadap penyakit dan pengobatan akan mengakibatkan kegagalan penatalaksanaan diabetes melitus. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan sosial pasien. Tujuan penelitian ini bagaimana cara meningkatkan motivasi yang tepat untuk pasien dalam mengontrol HbA1C Diabetes.

Metodologi dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Randomized Controll Trial, dengan jumlah populasi antara 44 – 344 sampel, dengan penerapan Motivational Enhancement Therapy (MET), Cognitif Behavior Therapy (CBT), MET + CBT, Motivational Interviewing (MI), Structur Diabetes education (SDE) dan sebagai kelompok control penelitian menggunakan perawatan seperti yang biasa didapat oleh responden. Analisis data dari ke – 4 artikel ada yang menggunakan SPSS for windows release 12,01 dengan regresi, analisis two –factor ANOVA, person correlation.

Hasil penelitian dari ke-4 artikel, dengan melakukan penerapan MET,CBT,MI,SDE, memberikan perubahan positif terhadap control diabetes, ini bisa terlihat dari hasil HbA1C yang mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi diatas, walaupun disebutkan juga dalam artikel menyebutkan tidak terlalu besar perubahannnya

PENDAHULUAN

Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (Smeltzer S, 2008). Pasien DM akan bersikap negatif apabila terjadi penolakan terhadap pasien selama menjalani pengobatan (Soegondo, 2006). Sikap negatif terhadap penyakit dan pengobatan akan mengakibatkan kegagalan penatalaksanaan diabetes melitus. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kemampuan sosial pasien. Pasien Diabetes dijumpai juga mengalami gangguan psikologi yang membuat pasien tidak ada motivasi dalam menjalani pengobatan.

Pasien Diebetes diperkirakan di dunia terjadi peningkatan sampai 366 juta pada tahun

2030 , menurut data dari WHO, Indonesia menempati urutan ke 6 di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes melitus terbanyak setelah india,china, uni soviet, jepang dan brazil. (WHO, 2014) Tercatat di wilayah kabupaten kediri pada akhir tahun 2012 mencapai 554 pasien (Dinkes, 2013).

Menurut WHO (1994 dalam Suyono, 2006), upaya pencegahan dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer merupakan semua aktivitas yang ditujukan untuk mencegah timbulnya hiperglikemia pada populasi umum misalnya dengan kampanye makanan sehat dan penyuluhan bahaya diabetes.Motivasi salah satu bentuk penyuluhan, motivasi merupakan dorongan atau menggerakkan. Menurut Winarto, 2011 salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas hidup

(2)

pasien yaitu dengan melakukan motivasi,Motivasi memberi dukungan secara positif terhadap kesehatan seseorang. Sebaliknya pasien DM akan bersikap negatif apabila terjadi penolakan terhadap penyakitnya, hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien.

Gula darah pada diabetes tipe 1 dapat dikendalikan dengan menggunakan berbagai cara yaitu terapi insulin dan program pendidikan, control depresi dan diet. Efektifitas faktor psikologi terhadap control gula darah pada pasien dewasa Diabetes tipe 1 belum terbukti. Metode konseling untuk meningkatkan motivasi dapat mengubah perilaku kesehatan, motivasi dapat mengurangi penyalahgunaan alcohol dan merokok, dan bukti awal menunjukkan bahwa mungkin efektif pada Diabetes (Miller W, 2002). Dalam literature review ini mencari bentuk model meningkatkan motivasi pasien yang tepat untuk mengontrol diabetes sehingga kualitas hidup pasien Diabetes semakin meningkat.

Hasil literature review ini dapat diintegrasikan dalam bentuk riset yang lebih jauh untuk bisa diterapkan bagi pasien Diabetes dan dapat diaplikasikan dalam praktik klinik yang terlebih dahulu dilakukan telaah kritis terhadap validitas penelitian, seberapa bermakna hasilnya, serta relevansinya untuk bisa diterapkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka penliti merumuskan masalah penelitian, yaitu Bagaimana cara motivasi yang tepat untuk kualitas hidup pasien Diabetes ?

MATERIAL/ METHODS PICOT Famework

Dari literature yang dicari dan dibaca penulis, criteria jurnal yang akan dikritisi, penulis membuat kerangka kerja / PICO framework sebagi berikut :

a. Populasi

Populasi yang ditetapkan dalam pencaian studi literature ini adalah semua pasien DM

tanpa menspesifikkan jenis kelamin dan usia.

b. Intervensi

Berdasarkan temuan riset intervensi yang ditentukan adalah peningkatan motivasi pasien DM

c. Comparison/ pembanding

Kelompok pembanding yaitu kelompok control yang tanpa diberikan motivasi yaitu melakukan kebiasan sehari – hari.

d. Outcame

Pemberian motivasi akan meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes.

Pencarian Literatur

Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis berusaha mencari artike ilmiah atau jurnal pada studi berbahasa inggris yang relevan dengan topic dengan menggunakan database EBSCO HOST, PRO-QUES, dibatasi dari april 2004 sampai april 2014. Keyword yang digunakan adalah “ diabetes, Motivational, quality of life,”. Dari kata kunci tersebut dan dikriteriakan lagi yang Full Text, kemudian dibatasi 10 tahun terakhir didapatkan dari EBSCO ada 23 judul jurnal dan PRO-QUES ada 17 artikel, setelah ditelaah lebih jauh dipisahkan antara yang berhubungan dan yang tidak dengan rumusan masalah didapatkan hanya 4 yang sesuai dengan rumusan masalah yang dicari. Dari jurnal tersebut, penulis berusaha menerapkan langkah-langkah dan prinsip Evidence Based Nursing untuk menjawab rumusan masalah.

Penulis membaca seluruh artikel dan memutuskan untuk mencari apakah evidence dari studi tersebut valid, jika valid, apakah hal tersebut penting dan dapat diaplikasikan pada pasien?

HASIL/ REVIEW Metodologi

a. Desain Penelitian

Desain penelitian dari ke-4 artikel ini menggunakan Randomized Control Trial

(3)

b. Sampel

Sampel penelitian dari ke-4 artikel ini ada 2 yang sama jumlah dan kriterianya yaitu dengan jumlah sampel 344 pasien (diabetes type 1 yang menderita lebih dari 2 tahun, usia 18 – 65) dan kadar HbA1C >8,2 – 15%, >9,13 – 9,32%, 44 sampel (diabetes type 1 yangmenderita lebih dari 1 tahun, usia 12 – 18 tahun, HbA1C > 9%), ada satu artikel yang menggunakan type diabetes 2 pada wanita overweight.

c. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dari ke-4 artikel ini ada yang berada di rumah sakit dan di masyarakat, Negara yang dibuat sampel pada penelitian ini mulai dari Amerika, Afrika, Eropa (Belanda, Inggris).

d. Prosedur

Prosedur peneltian dari ke-4 artikel ini yaitu menggunakan penerapan Motivational Enhancement Therapy (MET), Cognitif Behavior Therapy (CBT), MET + CBT, Motivational Interviewing (MI), Structur Diabetes education (SDE) dan sebagai kelompok control penelitian menggunakan perawatan seperti yang biasa didapat oleh responden.

e. Pengumpulan data

Pengumpulan data dari ke-4 artikel ini menggunakan system berjenjang yaitu dengan diulang sampai 3 kali, yaitu selama 3, 6, 12 bulan setelah intervensi (MET,CBT,MI,SDE) dan ada yang menggunakan 6,12,18 bulan (Motivational Interviewing –weight loss). Pengumpulan data yang sama di ke-4 artikel ini sama – sama melihat kadar HbA1C.

f. Analisis Data

Analisis data dari ke – 4 artikel ada yang menggunakan SPSS for windows release 12,01 dengan regresi, analisis two –factor ANOVA, pearson correlation, dengan signifikan level yang digunakan pada P < 0,05.

g. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari ke-4 artikel, dengan melakukan penerapan MET,CBT,MI,SDE, memberikan perubahan positif terhadap control diabetes, ini bisa terlihat dari hasil HbA1C yang mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi diatas, walaupun disebutkan juga dalam artikel menyebutkan tidak terlalu besar perubahannnya. Secara statistic terdapat perbedaan antara kelompok perlakukan dengan kelompok control, dimana terdapat beda yang signifikan dengan p < 0,05 pada ukuran HbA1C, sehingga mampu mempengaruhi kualitas hidup pasien.

h. Kejelasan laporan penelitian

Laporan penelitian dari ke-4 artikel ini sudah cukup jelas, walapun di dalam artikel disebutkan juga mengenai data yang hilang dan control terhadap intervensi yang masih lemah, tetapi secara umum itu semua sudah tertuang di laporan penelitian.

i. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian di ke-4 artikel ini menyebutkan ada data yang hilang dan control dari intervensi yang masih lemah. Review

a. Ringkasan desain

Desain penelitian menggunakan randomized control trial

b. Kritisi penelitian dalam metodologi

Metodologi dalam artikel ini ada yang belum dijelaskan, yaitu bagaimana proses intervensi MET,CBT,MI,SDE disana hanya dijelaskan mengenai waktu pelaksanaan dan sesi setiap intervensi, tetapi mengenai model penerapannya belum dijelaskan. Selain itu juga belum dijelaskan siapa yang melakukan penerapan itu dan bagaimana personel yang melakukan penerapan itu dilakukan pelatihan. Didalam metodologi juga belum dijelaskan bagaiman cara control yang jelas mengenai intervensi yang dilakukan pada responden, karena melihat

(4)

dari pengumpulan data dilakukan dengan system berjenjang yaitu 3,6,12 atau 6,12,18. c. Isu utama penelitian

Penelitian ini mempunyai isu yang banyak diutarakan di artikel bahwa pasien dengan diabetes melitus mempunyai karakteristik sendiri – sendiri, banyak persepsi yang pasien berbeda – beda terhadap penerapan yang dilakukan.

d. Kritisi hasil penelitian

Hasil penelitian dalam artikel ini banyak yang dikaji, tetapi yang menjadi sama di artikel ini adalah semua diperiksa kadar HbA1C, ini merupakan kadar lab yang bias menentukan bagaimana pengontrolan terhadap penyakit Diabetes Melitus. Hasil penelitian di artikel ini membuktikan dengan penerapan metode diatas mampu menurunkan kadar HbA1C.

e. Kesenjangan atas temuan – temuan riset yang direview

Temuan – temuan riset di ke-4 artikel ini memiliki perbedaan penerapan, kesenjangan yang ada dari penerapan adalah sebagai berikut :

1. Penerapan MET

Penerapan MET (Motivational Enhanchement Therapy) diberikan kepada pasien diabetes untuk meningkatkan motivasi pasien, sehingga kualitas hidup pasien meningkat, terbukti hasil lab khususnya HbA1C mengalami penurunan.

2. Penerapan CBT

Penerapan CBT (Cognitif Behaviour Therapy) diberikan kepada pasien diabetes untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakit dan penanganan diabetes, sehingga dengan pengetahuan pasien yang meningkat maka meningkat pula kualitas hidup pasien, ini terbukti juga hasil lab khususnya HbA1C mengalami penurunan.

3. Penerapan MI

Penerapan MI (Motivational Interviewing) dibaerikan kepada pasien diabetes sebagai bentuk peningkatan motivasi pasien dalam penanganan dan control terhadap penyakitnya, ini terbukti dengan hasil HbA1C mengalami penurunan.

4. Penerapan SDE

Penerapan SDE (Struktur Diabetes Education) dberikan kepada pasien dabetes sebagai bentuk penjelasan secara terstruktur mengenai konsep penanganan diabetes, ini terbukti juga dengan hasil HbA1C mengalami penurunan.

Dari ke-4 penerapan ini secara umum dan melihat hasil yang diteliti, tidak ada perbedaan yang mencolok, dan penurunan kadar HbA1C juga memiliki perbedaan yang tidak signifikan, tetapi saat penerapan diatas digabung contoh pada penerapan MET dan CBT maka ini bias menurunkan lebih banyak dari terapi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi akan lebih mampu diterima oleh pasien diabetes mellitus perlu ada struktur penanganan Diabetes tersebut, termasuk pengetahuan dan perilaku pasien yang perlu kita rubah. f. Relevansi hasil penelitian terhadap

pengembangan ilmu keperawatan

Hasil penelitian dari intervensi MET, CBT, MI, SDE mampu menurunkan kadar HbA1C, artinya pasien – pasien Diabetes Melitus ada harapan untuk mengontrol Diabetesnya. Melihat penurunan HbA1C ini juga berimplikasi terhadap peningkatan kualitas hidup pasien. Dengan hasil ini maka penelitian ini mempunyai nilai relevensi terhadap pengembangan ilmu keperawatan terutama dalam hal peningkatan motivasi pasien Diabetes Melitus, pasien DM mempunyai motivasi yang tinggi bila ada dorongan semangat dan control dari pihak lain. Perawat sebagai salah satu dari tenaga kesehatan

(5)

mempunyai peranan dalam pengelolaan pasien DM, melalui motivasi tentang informasi dan pendidikan kesehatan dalam pengontrolan DM dan pencegahan baik komplikasi makrovaskuler maupun mikrovaskuler. Tindakan intervensi dalam pengontrolan penyakit DM adalah pengontrolan diet, latihan dan terapeutik medic.

g. Relevensi hasil penelitian dengan literature Menurut Winarto, 2011 salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yaitu dengan melakukan motivasi, Motivasi memberi dukungan secara positif terhadap kesehatan seseorang. Sebaliknya pasien DM akan bersikap negatif apabila terjadi penolakan terhadap penyakitnya, hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien. Hal ini dibuktikan dengan hasil motivasi yang diberikan dengan metode MET,CBT,MI,SDE mampu mempengaruhi kualitas hidup pasien Diabetes Melitus. h. Temuan penting yang tidak dilaporkan

Penelitian ini secara sistematis dan berdasarkan aturan baku telah menyampaikan laporan hasil dengan lengkap.

Implikasi terhadap Praktek

Berdasarkan hasil penjelasan dari penelitian ini penerapan MET,CBT,MI,SDE, dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien Diabetes Melitus. Hasil ini sebagai dasar pengembangan praktik keperawatan dalam penanganan kasus Diabetes Melitus terutama dalam hal motivasi. Manfaat dari hasil penelitian ini adalah dapat membantu perawat dalam perawatan Diabetes Melitus, bukan hanya pada konsentrasi kepada intervensi medis, tetapi melalui penelitian ini mampu mengubah persepsi seseorang, sehingga ada peningkatan motivasi dari dalam pribadi pasien yang mampu untuk merubah pola hidupnya, sehingga hal ini mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dampak akhirnya adalah menekan biaya perawatan.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas, secara umum penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa penelitian dengan topic “Motivasi bagi penderita Diabetes Melitus “ini perlu dilanjutkan. Tujuan penelitian, metodologi penelitian, analisis data, serta hasil penelitian telah diuraikan dengan jelas. Hasil penelitian ini juga telah mampu menjawab tujuan penelitian dengan tepat, disertai data sekunder yang lengkap sehingga memperkaya pembahasan dan menjelaskan hasil penelitian dengan sangat lugas.

Walaupun penelitian ini tergolong baik, namun hasil penelitian ini belum dapat sepenuhnya digeneralisasikan, khususnya di Indonesia, karena adanya perbedaan karakteristik demografi dengan tempat penelitian, antara lain perbedaan musim, ras, serta kemungkinan perbedaan prosedur di masyarakat Indonesia.

Diperlukan pencarian literature lebih terkini dan lebih spesifik lagi terkait penerapan MET, CBT, MI, SDE pada pasien diabetes. Perlu juga dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai modul MET, CBT, MI, SDE khususnya sesuai dengan budaya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

A. Patel, e. a. (2011). Motivational enhancement therapy with and without cognitif behaviour therapy for type 1 diabetes; economic evaluation from a randomized controlled trial. Diabetic medicine , 470-479.

Beck, A. (1976). Cognitif Therapy and The

Emotional Disorders. New York:

Meridian.

Delia Smith, e. a. (2007). Motivational Interviewing Improves Weight Loss in Women With Type 2 Diabetes. Diabetes Care , 1081-1087.

(6)

Dinkes, K. K. (2013). Data Rekapitulasi Penyebaran Penyakit di Kabupaten. Kediri: Dinkes.

Khalida Ismail, e. a. (2008). Motivational enhancement therapy with and without cognitive behaviour therapy to treat type 1 diabetes. Annals of Internal Medicine , 708-719.

Miller W, R. S. (2002). Motivational Interviewing : Preparing People to Change Addictive Behaviour. New York: Guidford Pr.

Renate Jansink, e. a. (2009). Nurse-led motivational interviewing to change the lifestyle of patients with type 2 diabetes(MILD-project); protocol for a

cluster, randomized, controlled trial on implemeting lifestyle recommendations. Biomed Central , 2 - 12.

Robin. (2007). The Johns Hopkins nursing

evidence-based practice model and

guidelines. Indianapolis: Sigma Theta Tau International.

Smeltzer S, B. (2008). Brunner & Suddarth's Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelpia: Lippincott.

WHO. (2014, April 3). Country and regional data on diabetes. Retrieved April 3, 2014, from WHO Web Site: http://www.who.int/diabetes/facts/world_f igures/en/

Referensi

Dokumen terkait

Remaja wanita perlu mempertahankan status gizi yang baik dengan cara mengonsumsi makanan yang seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi, terbukti pada saat

Jika Saudara bersedia ikut dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan angket berisi beberapa pertanyaan mengenai status gizi dan siklus menstruasi yang harus Saudara isi

Kegiatan penelitian mendukung pengcmbangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan

lainnya sebagai program layanan BK selama satu tahun atau satu semester. Rancangan tersebut sebagai program tahunan atau program semesteran. 7) Menjabarkan program

bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya bagi sekolah baik negeri maupun swasta, perlu peningkatan sumber daya manusia bagi guru bukan pegawai negeri sipil yang

Dalam rangka penyelesaian studi, maka kami memohon dengan hormat agar mahasiswa yang bersangkutan diberi izin untuk mengadakan penelitian skripsi di kantor/lembaga

Penulis juga akan menjelaskan tentang cara kerja rangkaian, komponen-komponen penyusun rangkaian , dan tekhnis cara penggunannya agar rangkaian ini dapat digunakan dengan efektif

Kegiatan penelitian UPT BPML - LIPI pada Tahun Anggaran 2015 dari berbagai sumber.. pendanaan disajikan pada