• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“SECAM” (Insectarium Education Method) Alternatif Pembelajaran Berbasis MEDIA IPA (Menyenangkan, Efektif, Disiplin, Inovatif dan Aktif dalam Ilmu

Pengetahuan Alam) Siswa SDN Gilianyar Kamal Bangkalan Madura

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diusulkan oleh :

Irvan Aris Kurniawan 120311100005 2012 Isnani Rosyianti 120611100206 2012 Aris Kusuma Hidayat 130611100221 2013 Alfan Fatoni 130631100032 2013

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN

(2)
(3)

iii Daftar Isi

Halaman judul ... i

Halaman pengesahan ... ii

Daftar isi ... iii

Ringkasan ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Potret, Profil dan Kondisi Khalayak Sasaran ... 1

1.3 Kondisi dan Potensi Wilayah (fisik, social, dan ekonomi) ... 2

1.4 Luaran ... 2

1.5 Manfaat ... 2

BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN ... 3

BAB 3 METODE PELAKSANAAN ... 4

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 7

4.1 Anggaran Biaya ... 7

4.2 Jadwal Kegiatan ... 7

Daftar pustaka ... 8

(4)

iv Ringkasan

“Insectarium Education Method” merupakan media pembelajaran yang menerapkan metode pengawetan dalam pelaksanaannya. Penerapan pembelajaran “Insectarium Education Method” diiringi dengan penerapan model Pembelajaran Menyenangkan, Efektif, Displin, Inovatif, Aktif dalam Ilmu Pengetahuan Alam (MEDIA IPA). Keterlibatan metode pengawetan dalam pembelajaran diharapkan akan mampu meningkatkan minat belajar siswa kelas II SDN Gilianyar Kamal Bangkalan Madura.

Tujuan dari penerapan pembelajaran model MEDIA IPA dengan menggunakan media pembelajaran berbasis “Insectarium Education Method” adalah untuk meningkatkan minat dan semangat belajar siswa kelas II SDN Gilianyar. Diharapkan pembelajaran akan berjalan lebih menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tersampaikan kepada siswa. Pembelajaran berbasis “Insectarium Education Method” diharapkan tidak hanya diterapkan pada saat program pengabdian ini dilaksanakan, akan tetapi akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan oleh guru sekolah SDN Gilianyar. Oleh karena itu, diadakan pula pelatihan khusus untuk para guru tata cara pembuatan pengawetan serangga atau insectarium berbasis edukasi. Dengan adanya pelatihan tersebut akan membantu guru untuk menciptakan media dan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, diharapkan pula mampu memberikan contoh kepada sekolah-sekolah lain untuk menerapkan pembelajaran dengan melibatkan metode pengawetan di dalamnya.

Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut dapat melalui beberapa cara. Pertama-tama proses pengenalan. Pengenalan yang dimaksud adalah dengan memberikan gambaran secara jelas tentang “Insectarium Education Method”. Langkah kedua yaitu Persetujuan Ketersediaan dan Kerjasama dengan Mitra. Langkah ini diadakan tidak lain agar rencana ini dapat terwujud. Dan untuk selanjutnya langkah yang ketiga yaitu Konsep dan Cara Pembuatan Insectarium. Konsep insectarium ini tergolong jenis insectarium basah.

(5)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan bangsa yang penting. Kemajuan, karakter, dan kemandirian suatu negara khususnya Indonesia tidak lepas dari peranan pendidikan. Dengan pendidikan seseorang dapat menentukan langkah terbaik yang harus ditempuhnya. Pendidikan adalah bimbingan secara sadar pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan ideal (Jalaludin, 2011). Sedangkan menurut Damsar (2010) mengungkapkan bahwa pendidikan merupakan proses, cara dan perbuatan mendidik. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik melalui tahap perencanaan, proses, dan pembelajaran untuk menciptakan manusia ideal di masa depan. Pembelajaran yang kurang efektif tidak lepas dari penerapan beberapa strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang kurang baik.

Media pembelajaran sangat penting digunakan karena sebuah media akan mempermudah pendidik untuk memahamkan siswa-siswinya mengenai materi yang disampaikan. Misalnya Konsep “SECAM” (insectarium education method) Alternatif pembelajaran berbasis MEDIA IPA (Menyenangkan, Efektif, Disiplin, Inovatif, dan Aktif dalam Ilmu Pengetahuan Alam) memberikan alternatif pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif. Metode ini dapat digunakan dalam mata pelajaran IPA kelas II semester I KD 1.1 yaitu mengenal bagian-bagian utama hewan dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah melalui pengamatan. Guru bisa menyampaikan materi tentang bentuk luar (morfologi) serangga dengan menggunakan media serangga yang telah diawetkan. Dengan media tersebut siswa akan lebih mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan karena siswa juga terlibat langsung dalam pengamatan. Dengan begitu guru tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah saja melainkan bisa menggunakan media yang mampu membuat pembelajaran berlangsung efektif dan menyenangkan.

1.2 Potret, Profil, dan Kondisi Khalayak Sasaran

Penggunaan media pembelajaran di daerah yang jauh dari lingkungan kota sangatlah minim. Di daerah Kamal, Bangkalan masih banyak SD yang belum menerapkannya, khususnya di SDN Gilianyar. Dalam pembelajaran guru hanya menjelaskan kepada siswa dengan metode ceramah dan tidak menggunakan media pembelajaran. Tanpa adanya media yang digunakan membuat pembelajaran kurang menarik dan terkesan monoton. SDN Gilianyar merupakan sekolah yang masih tertinggal dengan fasilitas-fasilitas bangunan yang minim dan kondisi bangunan yang terbatas sehingga memungkinkan siswa belajar kurang efektif dan proses belajar yang diinginkan tidak maksimal.

(6)

2 1.3 Kondisi dan Potensi Wilayah (fisik, sosial, dan ekonomi)

Madura adalah salah satu pulau dari banyak pulau yang terdapat di Negara Indonesia. Terdapat empat kabupaten di Madura yang meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Di Kabupaten Bangkalan khususnya terdapat salah satu kecamatan yaitu Kamal. Kecamatan Kamal terletak di bagian selatan kabupaten Bangkalan dan merupakan jalur transportasi laut yang menghubungkan dengan Pelabuhan Perak Surabaya.

Kondisi lingkungan di Kecamatan Kamal kaya akan keanekaragaman hayati tetapi terus mengalami penurunan akibat adanya penambahan pemukiman penduduk sehingga populasi hewan khususnya serangga mengalami penurunan karena rusaknya habitat atau tempat tinggal hewan tersebut. Maka, perlu adanya upaya pengkoleksian dengan metode pengawetan sebagai media pendidikan. Namun, koleksi ini juga harus memperhatikan kelestariannya. Kemudian di Kecamatan Kamal terdapat beberapa SD yang kondisinya masih memprihatinkan. Salah satunya adalah SDN Gilianyar. Sekolah tersebut letaknya tidak jauh dari pelabuhan Ujung Kamal. Termasuk ke dalam kawasan SD yang cukup dapat diperhitungkan. Karena tempatnya yang cukup strategis. Akan tetapi ada beberapa permasalahan yang terdapat dalam SD ini. Proses pembelajarannya kurang baik karena hanya terpaku pada teori.

1.4 Luaran

Menghasilkan karya sebagai sumber pengetahuan baru dan ikut andil bagi masyarakat luas terutama bagi dunia pendidikan. Dengan memberikan solusi dalam belajar yang tidak membosankan yang berupa “SECAM” (insectarium

education method) Alternatif pembelajaran berbasis MEDIA IPA

(Menyenangkan, Efektif, Disiplin, Inovatif, dan Aktif dalam Ilmu Pengetahuan Alam) untuk siswa SD.

1.5 Manfaat

1. Meningkatkan peran perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan, utamanya dalam bidang pendidikan yang ikut andil dalam masyarat luas sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2. Sebagai informasi dasar bagi tenaga pengajar mengenai alternatif solusi dalam belajar yang tidak membosankan.

3. Memberikan pengetahuan tambahan khususnya tenaga pengajar bahwa media pembelajaran sangat penting untuk mewujudkan pembelajaran yang optimal.

(7)

3 BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

SDN Gilianyar terletak di kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan Madura. Kondisi lingkungan di daerah SDN Gilianyar merupakan lingkungan masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. Orang tua kurang memperhatikan pendidikan anaknya dan menuntut banyak terhadap peran guru. Orang tua hanya menyerahkan pendidikan kepada guru tanpa memberikan bimbingan belajar di rumah. Guru harus bekerja keras untuk mencerdaskan anak. Dari segi ekonomi para orang tua juga terbilang kurang mampu. Kondisi terbatas itulah sering kali terjadi perselisihan antara orang tua dengan guru ketika harus membayar uang buku. Hal tersebut tentu akan mengganggu proses pembelajaran.

Siswa SDN Gilianyar kelas I-III merupakan kelas awal yang masih membutuhkan bimbingan secara khusus dari guru mulai dari belajar menulis dan membaca. Sedangkan untuk siswa kelas IV-VI para siswa sudah mampu menggunakan kemampuan bernalar. Penerapan “SECAM” pada kelas II ini merupakan kelas yang paling tepat. Kelas II merupakan kelas awal dimana siswa perlu contoh konkrit dalam belajar. Guru tidak bisa hanya memberikan materi dengan metode ceramah saja karena siswa belum mampu menangkap apa yang disampaikan guru jika tidak dibantu dengan media.

Kondisi lingkungan sekolah yang kurang mendukung menyebabkan menurunnya semangat belajar siswa khususnya pelajaran IPA sehingga dengan menerapkan “Insectarium Education Method” maka sistem pembelajaran dapat menjadi Menyenangkan, Efektif, Disiplin, Inovatif dan Aktif. Dengan inilah diharapkan rasa cinta terhadap lingkungan sekitar sebagai upaya pelestarian keanekaragaman hayati dapat tercapai. Kemudian siswa juga akan lebih tertarik dan semangat serta minat belajarnya menjadi tinggi.

(8)

4 BAB 3 METODE PELAKSANAAN

Metode merupakan teknis yang penting agar rencana di atas dapat terwujud. Dalam mewujudkan “Insectarium Education Method” perlu adanya langkah-langkah. Langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Pengenalan Insectarium

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan cara pengenalan. Pengenalan yang dimaksud adalah dengan memberikan gambaran secara jelas tentang “Insectarium Education Method” dan juga animasi siklus hidup serangga tersebut agar anak-anak dapat mengerti tentang insectarium dan hidup specimennya dengan proses belajar pembuatan yang Menyenangkan, Efektif, Disiplin, Inovatif dan Aktif sehingga dapat terlaksana. Tidak hanya kepada siswa, akan tetapi juga akan diperkenalkan juga kepada guru tata cara pembuatannya. Pada dasarnya “Insectarium Education Method” ini membuat anak-anak menjadi bersemangat dan cinta pelajaran IPA. Dengan cara tersebut diharapkan proses belajar yang biasanya harus menghafal dan menjenuhkan dapat teratasi dengan pembuatan insectarium ini.

2. Persetujuan Ketersediaan dan Kerjasama dengan Mitra

Ketersediaan mitra kerja bekerjasama dengan program yang diadakan ini tidak lain agar rencana ini dapat terwujud. Kesediaan sekolah atas kerjasama ini dapat terlihat dari surat ketersediaan dan kerjasama pada lampiran 5. Khususnya pada siswa kelas II SDN Gilianyar Kamal-Bangkalan Madura yang telah bersedia bekerjasama dengan Program ini. Kepala sekolah dan guru kelas II memberikan respon yang sangat positif dengan diadakannya penerapan “Insectarium Education Method” ini. Untuk keberlanjutan penerapan “Insectarium Education Method” dalam proses pembelajaran akan dilaksanakan pelatihan bagi para guru. Hal ini diharapkan ketika program telah selesai dilaksanakan, maka penerapan “Insectarium Education Method” akan tetap dapat dilaksanakan di SDN Gilianyar. Jika guru telah mampu menguasai pembuatan dan penggunaan “Insectarium Education Method” tidak menutup kemungkinan akan menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain.

3. Konsep dan Cara Pembuatan Insectarium a. Konsep Insectarium

Konsep insectarium ini tergolong jenis insectarium basah. Insectarium basah merupakan spesimen yang telah diawetkan dan disimpan dalam suatu larutan yang dibuat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Komponen utama yang digunakan dalam pembuatan larutan paling awet antara lain formalin, asam asetat, gliserin, aquades dan alkohol. Wadah atau tempat terbuat dari kaca seperti toples. Kemudian pada insectarium basah ditempelkan label atau etiket yang memuat informasi seperti : judul, nama kolektor, data taksonomi, tempat pengambilan bahan, tanggal pembuatan, habitat dan data lain yang telah diketahui serta dianggap perlu dicatat.

(9)

5 Keuntungan dalam menggunakan insectarium basah bahwa sifat-sifat morfologi dari spesimen tidak lekas rusak dan sedikit mengalami perubahan dari sifat-sifat aslinya seperti bentuk, susunan, bahkan mungkin warnanya. Selain itu, pembuatan insectarium basah lebih cepat asalkan larutan pengawet dan wadahnya tersedia. Untuk pengawetan spesimen dapat dilakukan secara langsung tanpa mengubah keadaan spesimen yang telah diawetkan.

Pertanyaan yang muncul, kenapa insectarium basah? Alasannya adalah mudah dibuat dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi morfologi spesimennya.

b. Cara Pembuatan Insectarium

1) Spesimen insectarium disterilkan menggunakan alkohol.

2) Memasukkan serangga dan mengatur posisinya dalam wadah kaca. 3) Spesimen tersebut dimasukkan kedalam wadah kaca, lalu dituangi dan

direndam dalam campuran larutan pengawet yaitu formalin, asam asetat, gliserin yang sudah diencerkan dengan aquades. Selanjutnya wadah kaca ditutup rapat-rapat.

4) Pada insectarium basah ditempelkan label atau etiket yang memuat informasi berikut :

a. Judul, nama kolektor b. Data taksonomi

c. Tempat pengambilan bahan, tanggal pembuatan

d. Habitat dan data yang lain yang telah diketahui dan dianggap perlu dicatat

5) Spesimen hasil pengawetan dapat dijadikan koleksi dan identifikasi serangga.

(10)

6 Perizinan untuk Kerjasama

Observasi untuk memilih SDN Gilianyar Kamal

Skema Metode Pelaksanaan:

Persiapan Awal Menyusun Proposal

Kerja Sama dengan SDN Gilianyar Kamal Mepresentasikan “Insectarium Education Method” Trainning cara pembuatan kepada guru Audio Visual Demonstrasi ke siswa Kelas II SDN Gilianyar Persiapan Laporan PKM-M EVALUASI LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PERSIAPAN

(11)

7 BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang (25%) 2.500.000,00 2 Bahan Habis Pakai (40%) 4.000.000,00

3 Perjalanan (25%) 2.500.000,00

4

Lain-lain : administrasi, publikasi, pelatihan, laporan

( 10%) 1.000.000,00

Jumlah 10.000.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian

No Kegiatan Bulan Ke- I II III IV V 1 Observasi Memilih SDN Gilianyar Kamal 2 Perizinan Mitra Kerja 3 Pembuatan Proposal 4 Kerjasama dan Pengenalan “ Insectarium Education Method” 5 Pemaparan dan Audio Visual 6 Demonstrasi ke siswa kelas II SDN Gilianyar kamal

7 Olah data untuk persiapan laporan

8 Penyusunan laporan

(12)

8 DAFTAR PUSTAKA

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Padang: Kencana.

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

14 Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Gelas ukur 100 ml 5 buah @ Rp. 85.000 425.000,00 2. Beaker Glass

a. Ukuran 1 liter 4 buah @ Rp.185.000 b. Ukuran 500 ml 4 buah @ Rp. 92.500 c. Ukuran 200 ml 4 buah @ Rp. 80.000 740.000,00 370.000,00 320.000,00 3. Pinset 15 buah @ Rp 9.000 135.000,00 4. Botol Semprot 250 ml 7 buah @ Rp. 12.500 87.500,00 5. Corong kaca 5 buah @ Rp. 84.500 422.500,00

SUB TOTAL (Rp) 2.500.000,00

2. Bahan Habis Pakai

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Formalin 1,5 liter 120.000,00

2 Alkohol 70% 1,5 liter 70.000,00

4 Aquades 25 liter 130.000,00

5 Asam asetat 1 liter 95.000,00

6 Gliserin 1 liter 100.000,00

7 Wadah kaca 15 buah @ Rp. 50.000 750.000,00

8 Masker 1 pcs 60.000,00

9 Isolatif 15 buah @ Rp. 3.500 52.500,00

10 Sarung tangan 1 pcs 55.000,00

11 Jas laboratorium

a. Ukuran besar 5 buah @ Rp. 102.000 b. Ukuran kecil 5 buah @ Rp. 50.000

510.000,00 125.000,00 12 Jaring Penangkap Serangga 15 buah @ Rp. 55.000 825.000,00 13 Kantung Pengumpul serangga 1 pcs 25.000,00 14 Kertas Warna 20 lembar @ Rp. 5.500 110.000,00 15 Spidol warna, gunting, pisau, lem 20 buah @ Rp. 34.375 687.500,00 16 Banner 2x1 meter 3 lembar@ Rp. 95.000 285.000,00

(19)

15 3. Perjalanan

No. Jenis Pengeluaran Tujuan Biaya (Rp)

1 Transportasi Bangkalan-Surabaya Rp. 50.000 x @ 4 orang x 3 hari Pembelian alat dan bahan 600.000,00 2 Transportasi Bangkalan-SDN Gilianyar Kamal Bangkalan Rp. 7.500 x @ 4 orang x 60 hari Pengabdian (Pengenalan, pelatihan dan pembelajaran) 1.800.000,00 3 Transportasi Bangkalan-Surabaya Rp 50.000 @ 2 orang Pembelian kenang-kenangan 100.000,00 SUB TOTAL (Rp) 2.500.000,00 4. Lain-lain

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Publikasi 200.000,00 2 Administrasi 150.000,00 3 Pelatihan 450.000,00 4 Laporan 50.000,00 5 Kenang-kenangan 150.000,00 SUB TOTAL (Rp) 1.000.000,00 Total (Keseluruhan) 10.000.000,00

(20)

16 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Keterangan :

1. Pengenalan insectarium

 Memberikan gambaran tentang “Insectarium Education Method” Kepada Siswa dan Guru.

 Memberikan penjelasan bagaimana tata cara “Insectarium Education Method” Kepada Siswa dan Guru.

2. Kerjasama Mitra

 Mengajukan persetujuan kerja sama dengan mitra.

 Memberikan pelatihan pembuatan “Insectarium Education Method” Kepada Siswa dan Guru.

3. Konsep dan Cara Pembuatan Insectarium

 Menjelaskan bagaimana konsep “Insectarium Education Method” Kepada Siswa dan Guru.

 Mempraktekkan bagaimana tata cara “Insectarium Education Method” Kepada Siswa dan Guru.

Susunan Keanggotaan

Kerjasama Mitra Irvan Aris Kurniawan Pengenalan insectarium

Isnani Rosyianti

Konsep dan Cara Pembuatan insectarium

Aris Kusuma Hidayat Alfan Fatoni

(21)
(22)
(23)

19 Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan diterapkembangkan

1. Sampel serangga di Alam

2. (Insectarium Education Method) Berbasis MEDIA IPA

Campuran larutan formalin, asam asetat, gliserin dan aquades a

(24)

20 Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Gambar

Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian  No  Kegiatan  Bulan Ke- I  II  III  IV  V  1  Observasi              Memilih SDN  Gilianyar Kamal              2  Perizinan Mitra  Kerja              3  Pembuatan  Proposal              4  Kerjasama dan  Pengenalan “  I

Referensi

Dokumen terkait

Lengkapi semua barrier penting yaitu sheetrock, plywood, plastic untuk menutup area dari area yang tidak untuk kerja atau menerapkan metode pengendalian kubus

Solusi yang dapat diambil adalah dengan pengembangan dalam proses pembelajaran, yakni strategi pembelajaran yang dapat ditujukan untuk meningkatkan kemampuan bahasa

Berbeda dengan leukemia akut, pada pemeriksaan darah tepi pasien dengan reaksi leukemoid tidak dijumpai populasi sel monoklonal dan pada sumsum tulang biasanya ditemukan

Pada dasarnya Liang Ulin 1 memiliki data arkeologi dengan temuan pecahan gerabah, cangkang kerang, dan tulang yang terletak pada bagian permukaan tanahnya.. Namun, hampir

(2) Apabila terdapat kekurangan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, Kalabfor Polri meminta kekurangan persyaratan tersebut secara tertulis kepada kepala

2 untuk melacak performa produk atau layanan mereka untuk pasar dan untuk menjadi lebih kompetitif yang disebabkan oleh fakta bahwa perusahaan akan memiliki informasi yang

Dalam perjuangannya menyebarkan Islam di Tuban, Sunan Bejagung sendiri tidak lepas dari karomah-karomah yang melekat pada diri beliau, yang telah banyak diketahui orang, dan

hewani yang berasal dari daging, telur dan susu mampu membuat pertumbuhan sel-sel organ tubuh dengan baik.. Protein hewani ini juga membentuk otak manusia dan sel darah merah