• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Direktorat Pendidikan Masyarakat

Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270

(2)
(3)

Kata Sambutan

P

endidikan nasional sangat berperan bagi pembangunan

manusia karena dapat menginvestasikan perwujudan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berkarakter produktif, dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.

Pendidikan sebagai hak azasi manusia tercantum pada pasal 28B ayat (2) UUD 1945 yang tertulis: “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”. Pasal 28C ayat (1) yang tertulis, “Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”.

Sejalan dengan Undang-undang tersebut untuk memenuhi hak-hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu dan kesempatan meningkatkan kualitas hidup, Direktorat Pendidikan Masyarakat membina program-progam pendidikan masyarakat melalui Pendidikan Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan Usaha Mandiri, Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender, dan Peningkatan Budaya Baca. Pelaksanaan progam-program pendidikan masyarakat tersebut masih perlu dikembangkan dan diperbaharui, melalui pemikiran kreatif dan inovatif, khususnya

dalam diversifi kasi layanan masyarakat mengingat luas dan heterogennya cakupan sasaran. Untuk itulah, maka Acuan Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri disusun agar dapat menjadi pedoman bagi PKBM, LSM, Organisasi Sosial, Organisasi Masyarakat, organisasi keagamaan dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengajukan permohonan bantuan dan dalam rangka ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan nonformal dan informal.

Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan acuan ini. Akhirnya semoga acuan yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah Swt berkenan memberikan rakhmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Jakarta, Januari 2009 Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal,

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP 195905121983111001

(4)

Kata Pengantar

K

eaksaraan adalah prasyarat untuk memperoleh berbagai

kemampuan dasar belajar agar siapa pun dapat mencari, memperoleh, menggunakan dan mengelola informasi untuk meningkatkan mutu hidupnya. Oleh karena itu keaksaraan penting dibelajarkan bagi siapa pun dari berbagai kalangan dan kelompok usia. Hal ini sejalan dengan pembukaan Resolusi Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa “…keaksaraan penting bagi pemerolehan berbagai keterampilan hidup, baik bagi anak-anak, pemuda, maupun orang dewasa, sehingga mereka dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam hidup mereka dan merupakan langkah pokok dalam pendidikan dasar, yang merupakan faktor yang sangat diperlukan untuk bisa berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat dan ekonomi abad ke-21.”

Sampai akhir tahun 2008 terdapat 9.763.256 orang atau 5,97%, penduduk usia 15 tahun ke atas yang masih buta aksara, sebagian besar 6.248.484 orang atau 7,51% adalah perempuan dan laki-laki 3.514.772 orang atau 4,27%. Penduduk dewasa (15 tahun ke atas) yang tidak dapat membaca ini dengan sendirinya kurang mempunyai harapan yang cerah karena tidak mempunyai keterampilan untuk menghadapi tantangan dan mencari penyelesaian terhadap permasalahan-permasalahan dalam kehidupan orang dewasa.

Departemen Pendidikan Nasional menetapkan pada tahun 2009 akan mencapai tingkat literasi sebesar 95% atau tersisa hanya 7,7 juta orang. Untuk mencapai hal ini Direktorat Pendidikan Masyarakat melaksanakan program pemberantasan buta aksara yang sejalan dengan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (Literacy Initiative for Empowerment-LIFE). Prakarsa ini dicanangkan oleh UNESCO dan dipahami sebagai kerangka kerja strategis global sebagai kunci mekanisme pelaksanaan untuk mencapai tujuan dan sasaran Dasawarsa Keaksaraan PBB (United Nations Literacy Decade-UNLD) pada skala internasional. Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan ini dalam skala nasional terfokus pada pemberantasan buta aksara melalui Keaksaraan Dasar, Keaksaraan Keluarga, Keaksaraan Usaha Mandiri, Pendidikan Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender, dan Peningkatan Budaya Baca.

Tujuan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan adalah membangun keaksaraan penduduk dewasa yang belum bisa membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi dalam bahasa nasional melalui pengalaman dan penerapan keberhasilan seseorang dalam pendidikan keaksaraan dan pemberdayaan masyarakat.

(5)

Daftar Isi

Halaman

KATA SAMBUTAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pengertian ... 3

C. Tujuan Acuan ... 3

BAB II BANTUAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI .. 4

A. Dasar Hukum ... 4

B. Tujuan Bantuan ... 6

C. Hasil yang Diharapkan ... 6

D. Rincian Penggunaan Dana ... 7

BAB III PROSEDUR PENYALURAN DANA PENDIDIKAN KUM ... 8

A. Persyaratan ... 8

B. Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran Bantuan . 9 C. Proses Pengajuan Proposal dan Jadwal ... 10

D. Penilaian Proposal ... 10

E. Pelaksanaan Program ... 10

F. Pelaporan ... 11

G. Catatan Khusus ... 12 Acuan Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri

ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pendidikan nonformal dan informal, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengajukan permohonan bantuan program keaksaraan usaha mandiri agar program KUM dapat dilaksanakan sesuai peraturan dalam mencapai tujuan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan. Semoga acuan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Januari 2009 Direktur Pendidikan Masyarakat,

Ella Yulaelawati, Ph.D. NIP 131386322 El E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E Ela Yulaelawati, Ph.D. NIP 131386322

(6)

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas pada tahun 2008 berjumlah 9.763.256 orang, sekitar 64% di antaranya adalah perempuan. Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka juga tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai.

Kondisi ini telah mengakibatkan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia tergolong rendah. Untuk menentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu Negara, United Nations Development Program (UNDP) menetapkan angka melek aksara sebagai variabel penting dari indeks pendidikan, di samping rata-rata lama sekolah. Oleh karena itu pemerintah berupaya mengurangi jumlah penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas tersebut di antaranya melalui program pemberantasan buta aksara.

BAB IV FORMAT PROPOSAL ... 13

A. Profi l Lembaga ... 13

B. Data Calon Warga Belajar dan Tutor ... 14

C. Uraian Program yang Diusulkan ... 15

D. Rencana Anggaran Belanja ... 16

E. Lampiran ... 17

Lampiran 1 : Contoh Cover Proposal ... 14

Lampiran 2 : Format Surat Rekomendasi ... 15

Lampiran 3 : Format Surat Pernyataan ... 16

Lampiran 4 : Format Daftar Calon Warga Belajar 17

Lampiran 5 : Format Daftar Calon Tutor ... 18

Lampiran 6 : Format Laporan ... 19

(7)

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Acuan Pelaksanaan GNP-PWB/PBA; dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD. Pada tahun 2009, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal menyediakan berbagai bantuan penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan termasuk bantuan operasional keaksaraan, keaksaraan keluarga, keaksaraan usaha mandiri, berbagai program pendidikan pemberdayaan perempuan, program pengembangan budaya baca, dan pendidikan keluarga berwawasan gender.

Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk meningkatkan pemberdayaan dan taraf hidup masyarakat. Bantuan ini dapat diakses oleh para penyelenggara pendidikan keaksaraan yang memenuhi persyaratan.

Agar para penyelenggara dapat memperoleh bantuan keaksaraan usaha mandiri sesuai dengan peraturan maka disusunlah ”Acuan Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Melalui Dana Dekonsentrasi Tahun 2009”.

B. Pengertian

Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan upaya penguatan keberaksaraan melalui pembelajaran keterampilan/usaha yang dapat meningkatkan penghasilan dan produktivitas seseorang atau kelompok.

C. Tujuan Acuan

Tujuan acuan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengaturan terhadap:

Lembaga/organisasi dalam menyusun dan mengajukan 1.

proposal bantuan keaksaraan usaha mandiri.

Tim penilai dalam menyeleksi proposal Keaksaraan Usaha 2.

Mandiri sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan proposal.

Dinas Pendidikan Provinsi dalam menyalurkan dana 3.

Keaksaraan Usaha Mandiri.

Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan 4.

publik Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam mengelola program pendidikan keaksaraan.

(8)

BAB II

Bantuan Pendidikan Keaksaraan

Usaha Mandiri

A. Dasar Hukum

Undang-Undang Dasar 1945. 1.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem 2.

Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Rencana 3.

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2004-2009. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifi kasi 4.

Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.

Peraturan Pemerintah: 5.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar Pendidikan Dasar.

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan 6.

Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 7.

2006 tentang Acuan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA).

Komitmen Internasional: 8.

a. Konvensi internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita (the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women -CEDAW).

b. Deklarasi dunia tahun 1997 tentang pendidikan orang dewasa atau CONFINTEA V, Adult Education, the Hamburg Declaration-the Agenda for the Future. c. Kerangka Aksi Dakar Pendidikan untuk Semua-PUS (The

Dakar Framework for Action on Education for All).

d. Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium

Development Goals-MDG’s).

e. Dasawarsa Keaksaraan PBB (United Nations Literacy Decade) 2003-2015.

f. Dasawarsa Pendidikan untuk Pembangunan

Berkelanjutan PBB (United Nations Decade of Education for Sustainable Development) 2004-2014.

(9)

B. Tujuan Bantuan

Program Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri bertujuan untuk:

Meningkatkan partisipasi penduduk buta aksara usia 1.

15 tahun ke atas dalam mengikuti program pendidikan keaksaraan.

Meningkatkan keberdayaan penduduk buta aksara usia 15 2.

tahun ke atas melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta berusaha secara mandiri.

Meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia 3.

melalui peningkatan angka melek aksara penduduk secara nasional.

C. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari penyaluran bantuan keaksaraan usaha mandiri adalah:

Meningkatnya partisipasi penduduk buta aksara usia 1.

15 tahun ke atas dalam mengikuti program pendidikan keaksaraan.

Meningkatnya keberdayaan penduduk buta aksara usia 15 2.

tahun ke atas peserta program keaksaraan usaha mandiri yang ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan serta usaha mereka setelah mengikuti pembelajaran.

Meningkatnya angka melek aksara penduduk secara 3.

nasional sehingga menyumbang peningkatan indeks pembangunan manusia Indonesia.

D. Rincian Penggunaan Dana

Dana Bantuan KUM diperhitungkan berdasarkan biaya satuan (unit cost) sebesar Rp 450.000,- (Empat ratus lima puluh ribu rupiah) per warga belajar atau Rp 4.500.000,- (Empat juta lima ratus ribu rupiah) per kelompok. (Adapun proporsi penggunaan dana untuk setiap kelompok belajar 1 kelompok terdiri atas 10 warga belajar) adalah sebagai berikut:

NO KOMPONEN YANG DIBIAYAI PROPORSI BIAYA

1 Bantuan warga belajar (alat tulis, buku tulis, dll.) Maksimal 5,5% 2 Pembelajaran fungsional/tematik Minimal 72%

3 Penilaian hasil belajar (bahan, penyelenggaraan,

SUKMA, STSB, dll.) Maksimal 2,5% 4 Transportasi tutor Minimal 20%

Kelompok belajar KUM minimal membelajarkan sebanyak 10 (sepuluh) warga belajar. Dari dana yang diterima untuk setiap kelompok, penyelenggara diwajibkan membayar tutor sebesar Rp 300.000,-/bulan selama 3 bulan.

(10)

BAB III

Prosedur Penyaluran Dana

Pendidikan KUM

A. Persyaratan

1. Penerima dana bantuan ini adalah Satuan Pendidikan Nonformal dan Informal, Perkumpulan, Perhimpunan, Perserikatan yang memiliki:

surat keterangan/ijin dari pejabat yang berwenang; a.

nomor rekening bank atas nama lembaga; b.

alamat dan struktur organisasi yang jelas; c.

data calon warga belajar dan tutor yang sesuai; d.

sarana dan prasarana untuk pembelajaran keaksaraan; e.

rencana pembelajaran sesuai kompetensi keaksaraan. f.

2. Kriteria Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Warga belajar pendidikan keaksaraan usaha mandiri adalah:

penduduk dewasa dengan keaksaraan parsial; a.

tidak sedang mengikuti program pendidikan b.

masyarakat lainnya;

berminat untuk meningkatkan penghasilan; c.

mempunyai motivasi untuk meningkatkan d.

kecakapan hidup;

diprioritaskan yang telah mengikuti program e.

keaksaraan dasar.

3. Kriteria Keberhasilan Lembaga Penerima Dana

Minimal 80% warga belajar penerima bantuan KUM a.

mampu meningkatkan kecakapan hidup berusaha mandiri dan meningkatkan kemampuan keaksaraan sesuai SKK Mandiri untuk meningkatkan penghasilan/ usaha yang ditekuni.

Warga belajar yang sudah mampu mencapai SKK b.

mandiri diberikan Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) dan/atau Surat Tanda Selesai Belajar (STSB).

B. Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran Dana Bantuan

Mekanisme pengajuan dan penyaluran dana bantuan (blockgrant) Direktorat Pendidikan Masyarakat meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

Sosialisasi bantuan 1.

Penerimaan dan registrasi proposal 2.

Verifi kasi kelengkapan administrasi proposal 3.

Penilaian substansi proposal 4.

Verifi kasi dan visitasi lembaga 5.

Usulan penetapan lembaga calon penerima bantuan 6.

Penetapan lembaga penerima bantuan 7.

Penandatanganan akad kerjasama 8.

Pengajuan dan penyaluran/transfer dana 9.

(11)

(Penjelasan lengkap tentang mekanisme pengajuan dan penyaluran dana bantuan dapat dibaca dalam acuan tersendiri (Mekanisme Pengajuan dan Penyaluran Dana Bantuan Direktorat Pendidikan Masyarakat).

C. Proses Pengajuan Proposal dan Jadwal

Lembaga pengusul mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan Provinsi dengan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dengan memberi salinan proposal kepada Dinas Pendidikan Kecamatan, menggunakan format proposal yang tertuang pada BAB IV dan lampiran buku Acuan ini.

Proposal dibuat rangkap 2 dan harus sudah selesai diproses oleh Dinas Pendidikan Provinsi yang menangani PNFI selambat-lambatnya pada tanggal 31 Maret 2009 untuk tahap awal dan 30 Juni 2009 untuk tahap Akhir.

D. Penilaian Proposal

Penilaian proposal berpedoman pada Acuan Bantuan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri Melalui Dana Dekon-sentrasi tahun 2009.

E. Pelaksanaan Program

Pelaksanaan program dapat dilakukan secara berkesinambungan minimal dua kali pertemuan tatap muka perminggu, setiap pertemuan dua jam (2 x 60 menit) selama 3 bulan.

Bagi penyelenggara yang ingin melaksanakan program ini secara lebih intensif dan inovatif, program yang harus diberikan selama 66 jam ini, dapat dimodifi kasi dengan tetap mengacu pada Standar Kompetensi Keaksaraan (SKK).

F. Pelaporan

Lembaga/organisasi penerima dana bantuan wajib membuat laporan sebagai bukti pertanggungjawaban bantuan yang telah diterima.

1. Tujuan laporan

Mengetahui bahwa dana bantuan KUM diterima oleh a.

lembaga;

Mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan b.

dan keberhasilan program yang dilaksanakan;

Memenuhi persyaratan administratif sebagai bentuk c.

akuntabilitas lembaga penyelenggara. 2. Tahapan dan isi laporan

Pelaporan dilakukan dua tahap:

Pertama; laporan awal, berisi pemberitahuan kesiapan melaksanakan program yang disampaikan paling lambat 2 minggu setelah dana bantuan diterima.

Kedua; laporan akhir, berisi laporan lengkap kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut, maksimal 2 minggu setelah program selesai dilakukan. Laporan ini sekurang-kurangnya memuat antara lain:

(12)

Proses dan hasil pembelajaran pendidikan keaksaraan a.

usaha mandiri;

Rencana kegiatan pasca program; dan b.

Lampiran-lampiran yang memuat: c.

1) Pemanfaatan dana beserta bukti-bukti kuitansi pengeluaran, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku;

2) Fotokopi Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) dan/ atau Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA) bagi setiap warga belajar yang telah lulus kemampuan keaksaraan usaha mandiri; dan

3) Dokumen pendukung lainnya.

Laporan disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi u.p. Kepala Subdinas/Bidang yang menangani PNFI dengan memberikan salinan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.

G. Catatan Khusus

Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal tidak memungut biaya apapun untuk pencairan dana Bantuan yang akan dan telah ditetapkan dan tidak menerima pengembalian dana Bantuan dalam bentuk apapun.

BAB IV

Format Proposal

A. Profi l Lembaga

Nama Lembaga : ………... 1. Alamat Lengkap : ………... 2. ………... No. Telp/HP : ………... 3. Nama Ketua : ………... 4. Alamat Lengkap : ………... 5. Rekening Lembaga* 6. ): a. Nama Bank : ………... b. No. Rekening : ………... c. Atas nama : ………... Akta Notaris/Izin pendirian : ………... 7.

NPWP : ………...

8.

Program pendidikan yang dilaksanakan saat ini: 9. ... a. ... b. ... c. ... d. Dst. e. *) Fotocopy dilampirkan

(13)

B. Data Calon Warga Belajar Dan Tutor

Data calon warga belajar program Pendidikan Keaksaraan 1.

Usaha Mandiri (daftar identitas lengkap dilampirkan):

NO JENIS KELAMIN JUMLAH WARGA BELAJAR 1 Laki-laki

2 Perempuan JUMLAH

Data calon tutor (daftar identitas lengkap tutor dilampirkan): 2.

NO JENIS KELAMIN JUMLAH TUTOR 1 Laki-laki

2 Perempuan JUMLAH

C. Uraian Program yang Diusulkan

NO URAIAN PROGRAM PENJELASAN *)

1 Jenis pendidikan/ keterampilan

Program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri

2 Tujuan ... 3 Sasaran /peserta ... 4 Hasil yang diharapkan ...

5 Langkah-langkah persiapan dan pelaksanaan

... ... ...

6 Kegiatan pembelajaran dan jadwal ... ... ... 7 Fasilitas/sarana kegiatan ... ... 8 Mitra Kerja ...

9 Kelengkapan Administrasi Semua kelengkapan administrasi dilampirkan fotokopinya.

*) Jelaskan tentang uraian program dengan menggunakan format seperti di atas

(14)

D. Rencana Anggaran Belanja

NO KOMPONEN YANG DIBIAYAI VOLUME

RINCIAN SATUAN (RP) JUMLAH (3X4) 1 2 3 4 5 1

Alat tulis dan buku tulis warga belajar: ………. a. ………. b. ………. c. dst. d. 2 Pembelajaran Fungsional/tematik: ………. a. ………. b. ………. c. dst. d. 3

Penyelenggaraan penilaian hasil belajar: ………. a. ………. b. ………. c. dst. d.

4 Transportasi tutor pendidikan keaksaraan Total

Jumlah keseluruhan yang diajukan: Rp ... Jumlah yang disetujui: Rp ...

E. Lampiran

Surat pernyataan lembaga penerima bantuan (sesuai 1.

dengan format)

Salinan/foto kopi akta notaris/surat ijin operasional dan 2.

pendirian lembaga/organisasi.

Salinan/foto kopi nomor rekening bank 3.

Struktur organisasi kepengurusan lembaga/organisasi. 4.

Daftar calon warga belajar (sesuai dengan format) yang 5.

diketahui oleh kepala desa/lurah.

Daftar calon Tutor (sesuai dengan format) 6.

(15)

Lampiran: 1

Contoh Cover Proposal

PROPOSAL

BANTUAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

MELALUI DANA DEKONSENTRASI

Diajukan kepada:

Dinas Pendidikan Provinsi……… u.p. Subdinas/Bidang yang menangani PNFI

Oleh :

Nama Lembaga : ... Alamat : ... No. Tlp./Hp./Fax : ...

Lampiran: 2

Format Surat Rekomendasi

KOP SURAT DINAS

SURAT REKOMENDASI

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/ kota*) ... menerangkan bahwa:

Nama Lembaga : ... Nama Ketua : ... Alamat : ... No. Tlp./Hp./Fax : ...

adalah lembaga yang mempunyai kelayakan untuk melak sanakan program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri dan layak mengajukan proposal bantuan kepada Dinas Pendidikan Provinsi ………., u.p. Subdinas/Bidang yang menangani PNFI tahun 2009.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

..., 2009 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota *) ……….

(...)

(16)

Lampiran: 4

Format Daftar Calon Warga Belajar

DAFTAR CALON WARGA BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI

LEMBAGA : ... NO. NAMA WAJIB BELAJAR TEMPAT LAHIR TANGGAL LAHIR PEKERJAAN STATUS PERKAWINAN KETERANGAN TGL BLN THN 1. 2. 3. 4. 5. dst Lampiran: 5

Format Daftar Calon Tutor

DAFTAR CALON TUTOR

PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN USAHA MANDIRI LEMBAGA : ...

NO NAMA TUTOR

TEMPAT LAHIR

TANGGAL LAHIR IJAZAH TERAKHIR TAHUN LULUS BIDANG KEAHLIAN KET TGL BLN THN 1. 2. 3. 4. 5. dst Lampiran: 3

Format Surat Pernyataan

SURAT PERNYATAAN

LEMBAGA PENGUSUL BANTUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami atas nama lembaga pengusul program pendidikan keaksaraan usaha mandiri tahun 2009:

Nama Lembaga : ……… Nama : ……… Jabatan : ……… Alamat Lembaga : ……… Telp./HP : ……… Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sanggup:

Menyelenggarakan program Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri 1.

sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam akad kerjasama (AKS); Membuat dan menyampaikan laporan kegiatan, yaitu:

2.

a. Laporan awal, disampaikan dua minggu setelah dana diterima b. Laporan akhir, disampaikan setelah program selesai dilaksanakan Berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat dalam melak sanakan 3.

program pendidikan keaksaraan usaha mandiri.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

………... 2009 Yang Membuat Pernyataan,

(…………..……….) Materai

(17)

Lampiran: 6

Format Laporan

1. Format laporan pertama A. LEMBAGA Nama Lembaga a. : ... Alamat Lengkap : ... b. Nama Ketua : ... c. No. Telp/HP d. : ... B. LAPORAN PERTAMA

Dana bantuan pendidikan keaksaraan usaha mandiri dari Direktorat 1.

Pendidikan Masyarakat, Ditjen PNFI, Depdiknas telah diterima pada: Tanggal : ... a.

Dengan jumlah (Rp) : ... b.

Melalui Bank/No. Rekening : ... c.

2. Identifi kasi tutor dan peserta didik telah dilakukan dengan rincian berikut: ... 3. Penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan usaha

mandiri akan dimulai pada hari/ tanggal : ... dengan perincian jadwal pembelajaran/pendidikan/pelatihan sebagai berikut :

a. ... b. ... c. dst

2. Format laporan kedua

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

A. LEMBAGA/ORGANISASI Nama Lem 1. baga : ……...…………... Alamat Lengkap : ……...…………... 2. Nama Ketua : ……...…………... 3. No. Telp/HP 4. : ……...…………... B. URAIAN KEGIATAN No Kegiatan Penjelasan 1. Jenis/ Kegiatan ... 2. Tujuan dan sasaran /peserta ... 3 Fasilitas/sarana kegiatan yang

digunakan

... ... 4. Langkah-langkah dan proses

pelaksanaan kegiatan

... ... 5. Pencapaiaan dan indikator

kunci sukses

... ... 6. Mitra Kerja ... 7. Rencana kegiatan pasca

program

... ...

8. Lampiran-lampiran:

Pemanfaatan dana beserta a.

bukti-bukti kuitansi pengeluaran, termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku;

Fotokopi sertifi kat/tanda selesai b.

mengikuti pendidikan; Dokumen pendukung lainnya. c.

(18)

Lampiran: 7

Formulir Pendaftaran

FORMULIR PENDAFTARAN

1. No. Urut : ... 2. No. Registrasi/Pendaftaran : ... 3. Judul Proposal : ... ... 4. Tanggal Pengiriman : ... 5. Tanggal Penerimaan : ... 6. Jenis Bantuan/Blockgrant : ... 7. Nama Lembaga : ... 8. Alamat : ... 9. Penanggung jawab : ... 10. Nama Bank & No. Rekening : ... Atas nama ... 11. Rekomendasi : ... Pengusul, Penerima,

(...) (...)

Catatan:

Formulir harus diisi dalam mengajukan proposal, kecuali no. 1, 2,

5, 6, dan 11 diisi oleh Petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi. Formulir diserahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi rangkap

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pengambilan data nantinya menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan data ditentukan sesuai tujuan penelitian). Proses pengambilan data yang dilakukan

Pelaksanaan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) melalui media gambar seri dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris siswa ditinjau dari

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian yang diperoleh siswa dalam kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik setelah dilakukannya

Kedua shahabat yang saling menyayangi dan telah menemui syahid itu dikuburkan dalam sebuah makam, yakni dalam pangkuan tanah yang menyambut jasad mereka yang suci setelah

Informasi atau data agregat ini menggambarkan kondisi dan situasi ekonomi di suatu wilayah secara umum yang berkaitan dengan masalah pendapatan yang tercipta, nilai seluruh barang

bahwa dalam rangka pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Dari spektra UV-Vis Gambar C4, terlihat bahwa sebelum larutan remazol violet 5R dielektrolisis, terdapat puncak serapan di area Visible pada panjang gelombang 559

Dalam penelitian ini, dimana intellectual capital yang diproksikan dengan VACA yang merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya capital asset yang