• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akanoma-pedoman Desain Rumah Deret Tamansari Rw 11 03072017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Akanoma-pedoman Desain Rumah Deret Tamansari Rw 11 03072017"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN DESAIN RUMAH DERET TAMANSARI RW 11

A. SISTEM UNIT HUNIAN & PEMUKIMAN

1. Tipe Unit

- Secara keseluruhan terdapat 2 tipe unit, yaitu tipe 39 (termasuk mezanin) dan tipe 30 (termasuk mezanin).

- Beberapa terdapat hunian tambahan (lebih dari 39) untuk area yang berbatasan dengan rw 12 dengan tambahan komersial dan hunian dengan tambahan kantilever sepanjang 1 meter untuk fasade yang menghadap sungai, kantilever tersebut di susun secara acak sehingga membentuk fasade yang menarik (untuk titik lokasi kantilever dapat dilihat pada gambar denah plot cad dan skp).

(2)

2. Ventilasi alami silang dan Pencahayaan Alami

- Setiap ruang mempunyai jendela dan lubang angin sebagai sumber pencahayaan dan ventilasi silang.

3. Satu rumah satu kebun

Hunian tipe 39 Hunian tipe 30

(3)

- Setiap hunian mempunyai 1 kebun pribadi yang difungsikan juga untuk area jemur penghuni, fasad area tersebut berupa wiremesh untuk keamanan dan menggantung pot-pot tanaman.

- Sistem kebun pada area jemur cukup berupa media tanam di atas karung goni, dengan plat beton yang telah di beri lapisan waterprofing sebelumnya. Air mengalir ke floor drain yang diberi saringan. Floor drain tidak tertutup media tanam.

4. Atap sebagai kebun

- Semua atap difungsikan sebagai kebun produktif, baik itu atap datar ataupun atap miring (pelana). Media tanam pada atap miring dapat dimasukkan ke dalam karung goni yang ‘diikat’ ke atap zincalum atau atap upvc.

- Untuk kebun atap datar plat beton dilapisi waterproofing sebelumnya, lalu lapisan drainge cell, geotextil setelah itu tanah dan media tanam.

(4)

5. Selasar kebun

- Setiap pagar dan selasar dimanfaatkan sebagai kebun produktif warga. 6. Pembatas antar unit

- Dinding pembatas antar unit menggunakan dua dinding/ dobel,masing-masing unit mempunyai satu dinding

(5)

7. Sirkulasi

- Selasar saling menghubungkan setiap blok didalamnya.

- Ramp yang menghubungkan setiap blok didalamnya dengan void di 2 sisi untuk pencahayaan dan penghawaan alami.

- Lift terdapat 2 buah dan harus dapat masuk keranda atau tandu. Hunian di sekitar lift mencapai ketinggian berbede dengan lantai paling tinggi sampai 10 lantai.

(6)

- Double loaded koridor yang cukup panjang dibuat void diantaranya untuk pencahayaan dan ventilasi alami

(7)

8. Hunian dengan mezanin.

- Hunian dengan sistem mezanin untuk efisiensi ruang, mezanin dapat berfungsi sebagai kamar anak.

- Tangga vertikal ke mezanin menggunakan pipa besi dicat 9. Hunian tipe warung

- Hunian tipe warung untuk penghuni yang ingin membuka usaha warung atau meneruskan usaha warung sebelumnya.

(8)

- Unit tipe warung bisa dengan dinding bisa digeser, ketika warung dibuka dinding warung bisa untuk penyekat antar ruang keluarga dan warung, ketika warung di tutup warung bisa satu ruangan dengan ruang keluarga.

- Jumlah hunian tipe warung sekitar 10% dari total hunian. Lokasinya berdekatan dengan koridor tengah kawasan RW 11.

10. Hunian komersil perluasan fungsi komersial

- Hunian komersil dengan area tambahan berupa fasade/ ruang yang lebih maju untuk lantai 1 dan 2 menghadap area perkampungan RW 12. Perluasan tersebut

menyerupai sosok rumah pelana sederhana dengan skala yang berbeda-beda. Bila dilihat dari jalan kampung perbatasan RW 11 dan RW 12, area tersebut seperti rumah-rumah tunggal 2-3 lantai. Sehingga ada peralihan ketinggian bangunan dari RW 12 ke RW 11, dan skala ruang kampung masih akrab.

(9)

Area hunian dengan

tambahan area komersil

(10)

11. Bukaan Hunian dengan jarak terdekat (satu massa masif)

Bukaan hunian dengan sirip untuk privasi pada area massa yang berhadapan atau jarak massa bangunan dengan asumsi dua massa yang masif.

(11)

B. INFRASTRUKTUR EKOLOGIS

1. Bangunan panggung

- Sebagian besar bangunan berupa panggung. Kolong panggung sebagai resapan air dilengkapi dengan sumur resapan sehingga memperlambat/ mengurangi air hujan ke saluran kota/sungai dan meningkatkan cadangan air tanah. Koefisien Dasar Resapan direncanakan 70% dari luas lahan.

(12)

- Posisi tanah taman/kebun berada di bawah badan jalan/jalur pedestrian, sehingga taman menjadi resapan air hujan.

- Untuk mengontrol air yang meluap disediakan pipa overflow yang terhubung dengan saluran kota

3. Penampungan air hujan

- Air hujan di tampung di tangki bawah gedung - di pompa ke menara air - lalu didistribusikan ke bawah dengan sistem gravitasi.

- Sebelum masuk ke tangki bawah gedung, air hujan difilter dengan proses alami supaya bisa dipakai untuk fungsi mencuci, siram tanaman, menyiram toilet dll. - Kapasitas bak penampungan air hujan sekitar 3-5 hari kebutuhan jumlah seluruh

penghuni @120L/hari/orang. 4. Biodigester & Ipal

- Grey water diolah dengan sistem ipal.

- Black water dan sampah organik diproses ke dalam biodigester. Sampah organik yang telah dipisahkan oleh masing2 hunian, dihancurkan di ruang pengolahan sampah, lalu dimasukkan ke dalam biodigester.

- Biogas yang dihasilkan dapat dipakai oleh sebagian warga dengan menggunakan meteran.

- Pupuk cair yang dihasilkan biodigester juga dapat dijual.

- Area pengolahan sampah juga disiapkan untuk memilah sampah anorganik sehingga sebagian besar dapat dijual untuk didaur ulang.

5. Menara air

- Menara air terletak di disetiap tangga teratas, alternatif posisi menara air terletak 1 lantai dari roof top supaya distribusi kebawah air lebih kencang dengan sistem gravitasi.

- jumlah menara air jika kurang atau tidak memenuhi bisa disesuaikan/ ditambah dengan menara terpisah (tidak harus mengikuti jumlah tangga).

(13)

C. ADAPTASI RANTAI SOSIAL EKONOMI KOTA DAN FASILITAS

1. Jalur PKL

- area pkl tertata di badan jalan jalur utama bangunan (area jalan tengah)

Area pedestrian Menara air

(14)

- Antara jalan tengah dengan bangunan ada jarak masing-masing 2 meter ke bangunan, salah satu sisi sebagian difungsikan untuk pedestrian.

- Jalan masuk utama ke Apartemen Deret RW 11 menggunakan grassblock dengan spesifikasi khusus yang kuat dilewati mobil.

2. Teras Cikapundung

- Teras cikapundung didesain sebagai ruang publik kota. Area perkerasan hanya pada area untuk manuver mobil pemadam kebakaran, selebihnya lebih banyak area taman hujan dan pepohonan. Area taman hujan juga dapat berfungsi menjadi ruang aktivitas.

3. Ruang Komersil

- Ruang-ruang komersial sewa menghadap ke teras cikapundung, ikut menghidupkan kawasan ruang publik pinggiran sungai cikapundung.

4. Ruang Serbaguna yang terletak di atas jalan utama pada area lantai 3

5. Masjid 6. TK

(15)

D. HUTAN KERAMAT : PENANAMAN POHON DI SETIAP LAHAN TERBUKA YANG TERSEDIA

1. Setiap lahan terbuka disini dimaksimalkan ditanam dengan pohon, yaitu di sekeliling area bangunan, pembatas parkir luar, void & badan jalan.

(16)

E. SPESIFIKASI MATERIAL

Material disini diupayakan menggunakan material ekspos yang tidak terlalu menuntut kemulusan pada pelaksanaanya nanti, juga mereduksi material finishing yang sulit didaur-ulang

1. Dinding

- Dinding fasad bervariasi: Dinding bata ekspos, beton ekspos tebal 8cm dengan wiremesh 1 lapis (bekisting papan), hebel finishing acian ekspos.

(17)
(18)

- Dinding fasade dipasang di depan balok sehingga pada fasade tidak terlihat garis balok

(19)

- Pembatas antar unit dengan dinding dobel, dinding menggunakan hebel 75 mm finshing acian.

- Seluruh dinding fasad yang banyak terkena matahari Barat dan Timur dipasang 2 lapis. Bagian dalam berupa bata ringan aerasi 75cm dengan acian ekspos (tanpa cat) dan dipasang berjarak celah udara 5cm dengan dinding fasadnya. Dinding fasad bagian dalam diaci terlebih dahulu sebelum memasang dinding bata ringan aerasi.

(20)

2. Lantai

- Acian ekspos monolit dengan beton plat lantai (pekerjaan acian langsung setelah pengecoran, sehingga menjadi monolit).

- Lantai menggunakan floordeck. 3. Atap

- Atap datar plat beton dengan lapisan waterproofing, drainage cell, geotextile, tanah untuk media tanam & rumput.

- Atap miring menggunakan zincalum atau upvc dengan rangka atap baja CNP atau besi hollow. Pertimbangkan beban media tanam dan beban hidup ketika merawat tanaman.

(21)

4. Lantai mezanine

- Acian monolit dengan plat lantai beton 8 cm (wiremesh 1 lapis+alas zincalum (pengganti bondex))

5. Lantai ramp

- Acian ekspos monolit dengan beton plat lantai dengan permukaan kasar supaya tidak licin (pekerjaan acian langsung setelah pengecoran, sehingga menjadi monolit). 6. Kusen

(22)

- Besi hollow 2.5cm x 5cm (tidak terkena hujan/ air)

- Alumunium hollow ukuran kecil 2.5cmx5cm dan skoneng alumunium (terkena tampias hujan/ air)

- Semua pintu pakai engsel pivot tanpa kusen. Skoneng berupa door stop karet. 7. Daun Jendela

- Besi hollow (tidak terkena hujan/ air) - Alumunium (terkena hujan/ air) - Kaca polos 5 mm

8. Daun Pintu

- Pintu utama panel kayu borneo atau setara.

- Daun pintu kamar tidur: double triplek dicat. Daun pintu kamar mandi bagian luar triplek dicat, bagian dalam (kena basah) triplek lapis seng.

9. Plafon

- Plafon ekspos plat lantai (tanpa plafon). Pipa listrik ditanam di dalam pelat beton. - Plafon GRC ekspos untuk area yang terlewati pipa utilitas air

10. Railing

- Rangka besi hollow dengan plat strip untuk pengisi

F. PROGRAM RUANG

1. Jumlah Unit

- Jumlah unit hunian sebanyak 479 unit

- hunian dengan tipe 39 (termasuk mezanin) yaitu berjumlah 319 unit, sedangkan untuk tipe 33 (termasuk mezanin) berjumlah 160 unit (tipe perluasan yang ada fungsi komersial lihat perspektif)

(23)

2. Fasilitas - Masjid - Tk

- R. Serbaguna - Area komersil

- Posyandu (pada area komersil)

Hunian tipe 39 Hunian tipe 30

(24)

- Jalur PKL

G. TAHAPAN MEMBANGUN

Pembangunan tahap satu adalah area blok A dan Blok C dengan jumlah 194 hunian, dengan ruang pada bangunan dapat dilihat sebagai berikut.

(25)

H. DESAIN

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)

Referensi

Dokumen terkait

Sebesar AS$259.086.292,20 (dua ratus lima puluh sembilan juta delapan puluh enam ribu dua ratus sembilan puluh dua koma dua nol dolar Amerika Serikat) atau 47,08% dari Laba

Tujuan penelitian ini adalah untuk me- ngetahui kondisi populasi meliputi: kelompok ukuran, pertumbuhan pokea pada berbagai tipe kegiatan yang berbeda di Sungai Pohara (bekas

Rikososaaminen ja rikosprosessin sujuvoittaminen Yleisesti rikoksiin puuttumista ja nuorten kanssa työskentelyä helpottaisi, jos rikosasiat keskitettäisiin tietyille työntekijöille

Dalam penelitian ini, masalah penelitian dibatasi pada belum adanya inventori yang mengungkap dan mengukur kesiapan kerja siswa sekolah menengah kejuruan

mengadakan evaluasi tentang pembayaran uang muka dan biaya proses yang dibagi dalam empat macam altematif, yaitu jika penerimaan uang muka dan biaya proses terjadi pada angsuran

Salah satu yang menimbulkan masalah pengelolaan persampahan dalam upaya penangan sampah adalah besarnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan perharinya tidak

Lapisan di permukaan Lapisan di permukaan bumi yang terdir bumi yang terdiri dari batuan i dari batuan adalah .… adalah .… A.. La Lapi pisa san n silisium magnesium

[r]