MENGESAHKAN
“Profil Program Program
Keluarga Berencana ( KB )
Puskesmas Widodaren Tahun 2016”
KEPALA UPTD PUSKESMAS WIDODAREN KEC.GERIH
d
r. OONG MURBIANTORO, M.MKes NIP. 19690305 200501 1 013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan pada Allah SWT, karena limpahan anugerah dan karunia Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil Pelayanan Keluarga Berencana ( KB ) Puskesmas Widodaren tahun 2016.
Ucapan terimakasih juga kami haturkan pada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyusunan profil Keluarga Berencana ini yang tiada pernah lelah memberikan bantuan, dukungan serta partisifasinya baik secara moril maupun materiil hingga terselesainya profil ini. Saya menyempaikan penghargaan dan terima kasih atas sumbangan yang berarti ini bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana di Puskesmas Widodaren.
Kami menyadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan profil ini pada khususnya dan tentu saja pelaksaanaan program Keluarga Berencana secara umum..
Semoga profil ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Ngawi, Januari 2017 Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penduduk merupakan salah satu potensi pembangunan,namun penduduk juga mempunyai implikasi yang luas terhadap sektor pembangunan lain,mulai dari pembangunan pendidikan,kesehtan,tenaga kerja,perumahan bahkan subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah tidak mengherankan bila kemudian banyak perhatian,biaya dan konsentrasi pembangunan lebih dicurahkan untuk memfasilitasi kebutuhan penduduk. Pemecahan pengendalian kelahiran melalui program Keluarga Berencana merupakan masalah pokok kependudukan, pertumbuhan ekonomi tidak akan berjalan tanpa didukung sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Sebaliknya pembangunan SDM tidak akan tercapai tanpa dukungan pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan SDM akan sulit terlaksana jika jumlah penduduk tidak terkendali,cara terbaik untuk membangun ekonomi dan SDM adalah dengan mengendalika laju pertumbuhan melalui program KB. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2010 tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Menyebutkan Bahwa Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak,jaraka dan usia ideal melahirkan,mengatur kehamilan,melalui promosi,perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkankeluarga yang berkualitas. Dalam rangka mengimplementasikan program pembangunan di Kecamatan Gerih.
Badan Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Gerih sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Ngawi,berkepentingan untuk memberikan kontribusi terhadap upaya pmecahan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting dan aktual yang belum dapat di selesaikan pada tahun-tahun sebelumnya khususnya di bidang keluarga berencana. Secara konseptual visi dan misi Keluarga Berencana senantiasa bermuara kepada tercapainya pengendalian laju pertumbuhan penduduk yang dilakukan melalui
peningkatan jumlah cakupan peserta KB, peserta KB mandiri, kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan keluarga,masyarakat berbangsa dan bernegara
B. DEFINISI
1. Peserta KB Aktif
Adalah pasangan usia subur dinama salah seorang dari padanya menggunakan salah satu cara / alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan baik melalui program maupun non program 2. PUS
Adalah Pasangan suami istri yang saat ini hidup bersama baik bertempat tinggal resmi dalam satu rumah maupun tidak dimana usia istri 15 – 44 tahun.
3. Everyuser
Adalah PUS yang pernah menggunakan salah satu cara / alat kontrasepsi baik sekarang masih menggunakansalah satu cara maupun tidak menggunakan lagi.
4. Kelahiran tercegah / brith prevented
Adalah banyaknya kelahiran yang dapat dicegah karena PUS menggunakan salah satu cara kontrasepsi.
C. TUJUAN DAN SASARAN KELUARGA BERENCANA Tujuan Umum
Untuk menyelenggarakan peleyanan yang berkualitas dalam rangka mempercepat pelembagaan / pemberdayaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dan menuju tercapainya penduduk tumbuh seimbang / penduduk tanpa pertumbuhan.
Tujuan Kusus
a. Tercapainya peserta KB puas. b. Tercapainya peserta KB berkwalitas. c. Meningkatnya propossi KB yang memadai
Penurunan angka kelahiran yang bermakna denga menggunakan kebijakan 3 fase yaitu 1. Fase menunda perkawinan atau kesuburan.
2. Fase menjarangkan kehamilan / kelahiran. 3. Fase menghentikan / mengakhiri kehamilan.
D. SASARAN
1. Sasaran akhir :
a. Pemilihan sasaran peserta kb baru pada PUS muda (< 30 thn) b. Pembinaan KB lama
2. Sasaran Antara :
a. Mitra kerja dalam pelayanan kontrasepsi di sector pemerintah. b. Mitra kerja dalam pelayanan kontrasepsi di sector swasta.
BAB II
KEGIATAN KELUARGA BERENCANA
A. PERENCANAAN 1. Analisa Situasi
i. Data Geografis
UPTD Puskesmas Widodaren merupakan satu-satunya puskesmas yang ada di Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Lokasi UPTD Puskesmas Widodaren berada di Jalan Raya Gerih - Kendal Km 5 Desa Widodaren Kecamatan Gerih. Yang memiliki 5 Desa binaan yaitu :
1) Desa Randusongo 2) Desa Widodaren 3) Desa Guyung 4) Desa Gerih
5) Desa Keras Kulon
Adapun batas-batas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Widodaren adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Paron. b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Geneng.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Karas Kab. Magetan. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kendal.
Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan darat. Jalan utama desa sebagian besar sudah beraspal dan mudah djangkau dengan sarana transportasi.
ii Data Sasaran a. Sasaran Akhir
1) Pemilihan sasaran peserta KB baru pada PUS muda
PUS muda usia,paritas rendah
PUS musda yang sedang hamil
PUS muda sedang meneteki
PUS muda yang mempunyaui anak balita
PUS muda dengan istri pendidikan SD kebawah
PUS muda baru menikah 2) Pembinaan peserta KB lama
Pembuinaan PUS tua dengan paritas tinggi
Pembinaan PUS muda dengan paritas tinggi
b. Sasaran Antara
Mitra kerja dalam pelayanan kontrasepsi di sektor pemerintah
Mitra kerja dalam pelayanan kontrasepsi di sektor swasta
2. Analisa Sumber Daya Pelakasana KB i. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di UPTD Puskesmas Widodaren adalah sebagai berikut
Tabel 2.1
Jumlah NaKes UPTD Puskesmas Widodaren Tahun 2016
No Ketenagaan Jumlah PNS PTT Latihan Kerja 1 Dokter Umum 2 - -2 Dokter gigi - - -3 Perawat 9 - 11 4 Perawat Gigi 1 - -5 Bidan 4 - 7 6 Bidan di desa - 3 -7 Apoteker - - -8 Asisten Apoteker 1 -
-9 Analis Kesehatan/ Analis Laboratorium - - 1 10 Sarjana Kesehatan Masyarakat - - 1
11 Sanitarian 3 -
-12 Petugas Gizi 1 -
-Dari tabel diatas di dapatkan bahwa rasio petugas kesehatan dengan sasaran PUS adalah 0,8%
ii. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki UPTD Puskesmas Widodaren adalah sebagai berikut
Tabel 2.2
Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Widodaren Tahun 2016
DENGAN TUJUAN MENURUNKAN
No Jenis Pelayanan Jumlah
1 Pelayanan rawat inap dan Pra Poned 1 2 Pelayanan rawat jalan : BP,KIA,KB,Gizi,TB paru 1
3 Puskesmas Pembantu 2
4 Polindes 6
5 Posyandu 41
6 Sarana Penyuluhan ( laptop,proyektor,sound) 1 paket
7 ABPK 3 paket
iii. Pendanaan
Pendanaan KB bersumber dari dana DAU dan BOK.
3. Perumusan dan Prioritas Masalah
i. Masalah msalah pelayanan KB di UPTD Puskesmas Widodaren Masih rendahnya cakupan akseptor KB baru pasca salin
Pencapaian CU melebihi atau diatas 70%
Masih rendahnya cakupan CU dengan MKJP dan Kontap
ii. Prioritas masalah
Mempersiapkan petugas untuk siap melakukan konseling dan penyuluhan kepada pasangan usia subur
Meningkatkan jejaring dengan tokoh masyarakat,LSM,PKK,Kader Posyandu untuk mengatasi permasalahan keluarga berencana
Meningktkan frekuensi penyuluhan kepada pasangan usia subur yang belum ber KB atau DO
Meningkatka frekuensi penyuluhan dan konseling kepada pasangan usia subur tentang penggunaan alal kontrasepsi MKJP dan kontap
4. Rencana Intervensi
Dari data-data dan permasalahan maka direncanakan program kegiatan KB Puskesmas Widodaren adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3
Rencana Kerja KB Puskesmas Widodarenl Tahun 2017
Variabel No. Kegiatan Pelaksanaan Penananggung jawab
Mempersiapkan petugas untuk siap melakukan konseling dan penyuluhan
kepada pasangan usia subur 1. Penyuluhan tentang KB pada pasangan usia subur Oktober-Nopember 2017 Programmer KB dan Pembina Desa
penyuluhan dan konseling
2. Melakukan penyuluhan dan konseling KB September -Nopember 2017 Programmer KB dan Pembina desa Terlaksana penyuluhan dan konseling pada PUS
Meningkatkan jejaring dengan tokoh masyarakat,
LSM,PKK untuk mengatasi permasalahan keluarg berencana 4. Pertemuan Lintas Sektor dengan PKK,kader posyandu Januari - Maret 2017 Programmer KB dan Pembina desa
Sektor terkait mendukung
5. Pembentuk an jejaring di tingkat Desa Februari -Maret 2017 Pembina
Desa memiliki akses terhadap kelompok PKK dan kader Meningkatkan frekuensi
penyuluhan kepada pasangan usia subur yang
belum ber KB atau DO
6. Kunjungan rumah pada PUS yang belum ber KB atau DO Februari 2016 Programmer KB dan Pembina desa
Tercapai cakupan KB yang dinginkan, PUS yang belum ber KB dan DO segera menggunakan
B. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Pelaksanaan kegiatan KB di Puskesmas WIDODAREN adalah sebagai berikut : Tabel 2.4
Pelaksanaan Kegiatan KB Puskesmas Kendal Tahun 2015 NO. KEGIATAN PELAKS
ANAAN
EVALUASI KET
1. Mempersiapkan petugas untuk siap melakukan konseling dan penyuluhan kepada pasangan usia subur
1 x Diikuti oleh progamer KB & seluruh Pembina wilayah
Terlaksana 2. Meningkatkan jejaring dengan tokoh masyarakat, LSM,PKK untuk mengatasi permasalahan keluarg berencana
1 x Diikuti oleh progamer KB & seluruh Pembina wilayah
Terlaksana
3. meningkatkan frekuensi penyuluhan kepada pasangan usia subur yang belum ber KB atau
2 x Diikuti oleh progamer KB & seluruh Pembina wilayah
DO
Adapun secara kuantitatif cakupan kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB Puskesmas Kendal adalah sebagai berikut
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari grafik diatas didapatkan kesimpulan yaitu
1. Cakupan peserta KB aktif dibina SM pada tahun 2016 adalah 97,02% 2. Prosentase cakupan KB baru pasca salin pada tahun 2016 adalah 56,55% 3. Prosentase KB aktif SM tahun 2016 adalah 75,34%
4. Cakupan peserta KB baru tahun 2016 adalah 9,28%
B. SARAN
1. Kerjasama lintas sektor perlu senantiasa ditingkatkan,karena program KB sangat membutuhkan dukungan serta bantuan dari sektor-sektor diluar kesehatan
2. Meningkatkan kerjasama dengan pihak BPM di wilayah kerja mengenai kesepakatan pelaporan peserta KB di BPM 3. Pembina Desa meningkatkan jejaring dengan masyarakat untuk mendekati sasaran PUS lainnya yang belum ber KB
4. Perlu adanya pemberdayaan kader poskesdes untuik membantu petugas kesehatan dalam pelaksanaan penyuluhan kepada PUS dan masyarakat