KELOMPOK 2
KELOMPOK 2
Fajaruddin Fajaruddin
Ni Made Sri Muryani Ni Made Sri Muryani
Angela Alfonsin Maria Lusia Laka Angela Alfonsin Maria Lusia Laka
Titi Alfiani Titi Alfiani Y
Yafet Pradikatama Pafet Pradikatama P Galuh Kumalasari Galuh Kumalasari
Y
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
KESEHATAN KESEHATAN JIWA JIWA DiDinanamimikaka sossosiaiall && T
Tekananekanan lingklingkunganungan,, (Stimulus) (Stimulus) respon respon Adaptif Adaptif respon respon Maladaptif Maladaptif Gangguan Gangguan Perilaku Perilaku Gangguan Gangguan jiwa jiwa Peran Peran perawat perawat jiwa jiwa Asuhan Asuhan keperawatan keperawatan
TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU
TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU
Berdasar Berdasar
te
teooriri && konsep konsep model model MODEL MODEL PERILAKU PERILAKU
Asosiasi Stimulus
–
Respon
Hukum-hukum mendas ari as osias i s timulus & res pon
Hukum kesiapan (law of readiness) Hukum latihan (law of exercis e) Hukum akibat(law of effect) Hukum reaksi bervariasi (multiple response) Hukum sikap (set/attitude) Hukum aktivitas berat sebelah (prepotency of element) Hukum respon (by analogy) Hukum perpindahan asosiasi (assosiative s hiffing )
Terapi perilaku merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam menyelesaikan tingkah laku yang ditimbulkan oleh dorongan dari dalam dan
dorongan untuk memenuhi kebutuhan hidup, yang dilakukan melalui proses belajar agar bisa
bertindak dan bertingkah laku lebih efektif, mampu menanggapi situasi dan masalah
dengan cara lebih efektif dan efisien.
(Gerald Corey, 2009)
Prinsip Terapi Perilaku
Yusuf (2015) berdasarkan dua ilmuwan besar
Pengondisian Klasik (Classical Conditioning) oleh Pavlov (1927)
• Makhluk hidup dapat
belajar merespons untuk berperilaku tertentu bila dihadirkan pada suatu kondisi tertentu.
• Berfokus pada respons
perilaku yang dihadirkan oleh suatu objek atau
kejadian tertentu pada stimulus.
Pengondisian Operan (Operant Conditioning) oleh Skinner (1938)
• Skinner menyatakan bahwa
hubungan antara stimulus dan respons dapat
diperkuat dan dilemahkan oleh konsekuensi dari
respons tersebut.
• mengacu pada proses
frekuensi terjadinya suatu perilaku dimodifikasi oleh berbagai konsekuensinya.
Menurut Latipun (2001), tujuan dari terapi perilaku :
1. Mencapai kehidupan tanpa mengalami perilaku simptomatik, yaitu kehidupan tanpa mengalami kesulitan atau hambatan perilaku, yang dapat membuat ketidakpuasan dalam waktu jangka panjang atau mengalami konflik dengan lingkungan
sosial.
2. Menghapus pola tingkah laku maladaptive atau maladjustment
3. Membantu belajar tingkah laku konstruktif 4. Merubah tingkah laku
Ciri-ciri dari terapi perilaku yang dikemukan oleh Corey (1997), George dan Cristiani (1990) dalam Latipun (2001) adalah :
1. Berfokus pada tingkah laku yang tampak dan spesifik 2. Memerlukan kecermatan dalam perumusam tujuan
terapeutik
3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dengan masalah klien
4. Penafsiran objektif atas tujuan terapeutik
1. Pembentukan (shapping) 2. Pemodelan (Modelling)
3. Prinsip Premarck (P remack Principle) 4. Penghilangan (Extinction)
5. Perjanjian Kontingensi (C onting ency C ontracting )
6. Token Ekonomi (Token E conomy) 7. Time Out
8. Penghambatan Resiprok (Reciprocal Inhibition) 9. Kepekaan Terbuka (Overt Sensitization)
10. Kepekaan Terselubung 11. Desensitisasi Sistematis 12. Dibanjiri (Flooding)
• Shaping merupakan salah satu teknik dalam membentuk
perilaku dengan cara memberikan penguat secara sistematik dan langsung setiap kali tingkah laku ditampilkan
(Komalasari, 2014)
• Aspek-aspek dalam shaping antara lain:
– topografi, yaitu bentuk konfigurasi spasial atau bentuk respons
sepertigerakan fisik yang terlibat pada sebuah perilaku
– jumlah, yaitu frekuensi atau durasi dari sebuah perilaku tertentu – latensi, yaitu waktu antara munculnya stimuli dan respons yang
dibangkitkan stimulus tersebut atau waktu reaksi
– intensitas atau daya/kekuatan sebuah respons, merujuk pada
efek fisik yang dimiliki respons atau yang secara potensial memengaruhi lingkungan.
Penelitian terkait teknik shaping
• Mahesa, H. et.al (2013)
Peneliti menggunakan teknik shaping untuk meningkatkan kemampuan anak-anak autis dalam menunjukkan, mengenal, dan menyebutkan nama-nama binatang.
• Louis, M.N et al (2016)
Teknik shaping digunakan untuk membentuk perilaku anak dalam mengatasi kecemasannya dalam perpisahan dan
ketika anak telah mampu mengurangi kecemasannya dalam berpisah, anak tersebut akan diberikan penguat yang bersifat positif yang mampu membuat dirinya mempertahankan
• Menurut Laraia (2009) dalam Modul Keperawatan Jiwa UI (2016)
Modeling merupakan suatu strategi perilaku yang dipakai dalam pembentukan suatu perilaku baru, meningkatkan keterampilan dan meminimalkan perilaku yang dihindari (Laraia, 2009).
• Modeling partisipan menekankan kinerja in vivo pada tugas-tugas
yang ditakutkan, dengan konsekuensi yang dimunculkan oleh kinerja sukses yang dianggap sebagai wahana utama bagi
perubahan psikologis (Nelson, 2011 dalam Modul Keperawatan UI, 2016).
Penelitian terkait teknik Modeling
• Is wanti (2012)
Penelitian ini membuktikan adanya perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah pemberian terapi perilaku
modeling partisipan pada Klien Penatalaksanaan Regimen Terapeutik tidak Efektif di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang.
• Wulans ari (2015)
Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 02 Indralaya Utara ini menunjukkan bahwa teknik modeling berperan dalam
menurunkan intensitas merokok pada remaja awal laki-laki perokok.
• Damayanti (2016)
Didapatkan penurunan perilaku baik agresif fisik maupun perilaku agresif verbal dengan metode modeling.
Premack Principle merupakan tipe positif reinforcement yang memberikan penguatan dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan setelah melakukan
kegiatan yang kurang menyenangkan.
Teknik Premack Principle menyatakan bahwa respon yang sering terjadi dapat dijadikan penguat yang positif
terhadap respon yang jarang terjadi (Yusuf, 2015).
Penelitian terkait Premack Principle
•
Padmomartono (2006)
Kasus Homme dalam menghadapi anak kelompok bermain yang sangat liar dan susah ditenangkan
•
Mitchell & S toffelmayr (1973)
Penerapan Premack Principle pada pasien skizofrenia yang tidak aktif. duduk digunakan sebagai penguat bagi pasien skizofrenia yang tidak aktif, agar pasien mau
bekerja. Pasien akan dizinkan duduk, bila pasien sudah bekerja.
• Teknik contingency contracting berfokus pada perjanjian
yang dibuat antara terapis dalam hal ini perawat jiwa dengan klien. Perjanjian dibuat dengan
punishment dan reward .
• Konsekuensi yang berat atau punishment yang telah
disepakati antara klien dengan perawat akan diberikan terutama apabila klien melanggar kebiasaan buruk yang sudah disepakati untuk ditinggalkan (Yosep, 2007).
Penelitian terkait contingency contracting
•
S us anto dan A ini tahun 2012
Tentang pengaruh modifikasi perilaku dengan perjanjian kontrak terhadap kepatuhan perawatan mata, tangan dan kaki klien kusta di Puskesmas Ajung Jember. Hasil penelitian menunjukkan Ada pengaruh yang signifikan.
•
A prilia D, tahun 2013
Penerapan konseling kognitif dengan teknik pembuatan kontrak (contingency contracting ) untuk meningkatkan konsentrasi belajar pada siswa kelas X TKR 1 SMK Negeri 3 Singaraja
Terapi token ekonomi adalah salah satu alternatif
pengajaran atau terapi yang dilakukan di rumah sakit jiwa karena selain mengajarkan, memberi contoh, juga
mengamati dan mengevaluasi semua perilaku adaptif yang mengindikasikan bahwa klien sudah mampu
mengontrol diri dari perilaku negatif seperti pada pasien dengan gangguan perilaku dan psikososial.
(Torrey, 1988 dalam Setiadi,2006)
Penelitian terkait token ekonomi
• Ivers on, M. K . (2010)
Penelitian yang dilakukan pada kelas mandiri siswa menengah yang mengalami gangguan emosional dan perilaku di fasilitas rehabilitasi psikiatrik. Hasil penelitan menunjukan intervensi token ekonomi
efektif dapat meningkatkan kinerja atau waktu penyelesaian tugas dibandingkan kelas siswa yang tidak diterapkan token ekonomi.
• S ayeg h S . H. (2014)
efektivitas program token ekonomi dalam meningkatkan prestasi akademik dan perilaku antar siswa kelas 5 dan 6 di sekolah umum di sebuah distrik Timur Laut Amerika Serikat. Hasil studi
menunjukan ada peningkatan yang signifikan secara statistik dalam perilaku tetapi tidak dalam peningkatan prestasi.
Penelitian terkait token ekonomi
•
Handayani dan Hidayah (2013)
Pengaruh token ekonomi untuk mengurangi agresivitas pada siswa TK. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan gejala agresivitas khususnya perilaku
memukul pada subjek.
•
Manurung dan A matiria (2011)
Pengaruh terapi token ekonomi pada kemampuan
mengontrol perilaku kekerasan pada pasien gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung
• Extinction (penghentian) merupakan suatu teknik
prosedur pengurangan tingkah-laku dengan cara
menarik penguatan (reinforcement ) terhadap tingkah-laku yang tidak diinginkan (Cooper, et.al, 2007 dalam Gomes, 2015).
• Menurut Yusuf (2015) teknik ini merupakan prosedur
yang biasa digunakan oleh pemberi penguatan untuk menghilangkan sebuah perilaku.
1. delayed reaction
2. increased rate
3. controlling attention
4. e xtinction-induced aggression
5. spontaneous recovery
6. reinforcement bagi orang lain
7. limited generalizability
Menurut Cooper. et al, (2007) dalam Gomes (2015) dalam prosedur extinction ada beberapa yang perlu
Time out adalah cara untuk mengendalikan dan
menghentikan perilaku buruk dengan
memberikannya kesempatan untuk
menenangkan diri dan berpikir kembali atas
perbuatan yang dilakukannya. Menurut Wolf,
McLaughlin & Williams (2006)
Penelitian terkait Time Out
•
Powers (1983)
Time out diterapkan untuk menurunkan kebiasaan
menggigit pada anak di tempat penitipan anak secara drastis didukung dengan terlibatnya ibu dalam
pelaksanaan metode tersebut.
•
Fabiano (2003)
time out diindikasikan sebagai suatu metode efektif untuk mengurangi perilaku negatif pada anak ADHD.
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dijabarkan, bahwa beberapa teknik modifikasi perilaku ini terbukti efektif untuk mengubah suatu perilaku maladaptif menjadi perilaku yang
adaptif, dengan memanfaatkan keberagaman teknik yang tersedia untuk disesuaikan dengan kondisi masing-masing
pasien.
Kesimpulan
Diharapkan pada perawat atau mahasiswa perawat mampu menerapkan serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai teknik modifikasi perilaku, agar
dapat menjadi evidence base dalam pelaksanaan terapi perilaku pada pasien dengan perilaku maladaptif