• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rani 4 Ipi2win

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rani 4 Ipi2win"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN IV

IPI2WIN

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Adapun tujuan dari percobaan IPI2WIN adalah setelah melakukan praktikum aplikasi ini, maka mahasiswa dapat :

1) Menggunakan program IPI2WIN dalam matching curve teoritik dengan kurva lapangan

2) Menerapkan IPI2WIN untuk pengolahan data geolistrik B. DASAR TEORI

Interpretasi data pengukuran resistivitas dengan interpretasi Curve Matching (konvensional) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan interpretasi secara manual dan secara komputerisasi. IPI2WIN adalah program interpretasi curve

matching secara komputer, merupakan salah satu software yang dirancang untuk

menginterpretasikan data pengukuran listrik secara sounding, dimana kurvanya ditampilkan dan diinterpretasikan dalam bentuk profil tunggal ( Firdaus, 2007).

IPI2WIN di rancang untuk menginterpretasiakan data pengukuran listrik secara sounding. Di mana kurvanya di tampilkan dan di interpretasikan dalam bentuk profile tunggal. Program ini di gunakan untuk menginterpretasi struktur geologi inhomogen dengan struktur geologi yang lebih kompleks. Kurva sounding ditampilkan dalam bentuk kurva di layer monitor, kemudian tiap titik sounding digunakan dalam bentuk medan lokasi VES (vertical electric sounding ), dan hanya ada satu bentuk kurva yang ditampilkan dalam satu waktu.

(2)

Konsep interpretasi profile merupakan konsep dasar dari IPI2WIN. Di mana nilai rata-rata data untuk tiap profile disajikan sebagai unit interpretasi ulang struktur geologi daerah survey yang dibagi dalam beberapa bagian. Konsep ini di iplementasikan dengan menggunakan model interaktif semi otomatis yang hasilnya lebih baik dari model interpretasi otomatis.

IPI2WIN dapat juga digunakan pada pemodelan forward dan inverse 1 D. permasalahan pemodelan inverse di pecahkan dengan menggunakan variant algoritma Newton untuk nilai lapisan terendah atau diregulasi lebih baik lagidengan alogaritma algoritma yang minimum. Informasi yang diperoleh dalam bentuk kedalaman tiap lapisan dan nilai resistivitasnya.

Parameter model untuk arus sounding meliputi : resistivitas, ketebalan, kedalaman dan ketinggian, dipresentasikan dalam bentuk pseudo-log. Kurva teoritik diplot menggunakan garis merah. Dengan menggunakan kurva selanjutnya yang diperoleh dari data yang di input (meliputi jarak AB/2, arus dan beda potensial serta nilai resistivitas semu yang diperoleh), dicocokkan dengan kurva teoritik hingga memperoleh nilai koreksi error yang paling kecil. Dalam pencocokan antara kurva teoritik dengan kurva dari input data menunjukan perubahan nilai resistivitas, saat menggeser kurva teoritik ke atas atau ke bawah, dan peubahan ketebalan dan kedalaman saat menggeser kurva teoritik ke kanan atau ke kiri agar sejajar kedua kurva tersebut. Selanjutnya dilakukan transformasi hingga diperoleh tampilan penampang pseudo cross-section dan penampang resistivitas sebenarnya yang merupakan hasil inversinya (Shevenin dan Modin, 1999).

(3)

C. ALAT YANG DIGUNAKAN 1. 1 (satu) unit perangkat komputer 2. Software IPI2Win v.3.0 for Windows D. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Menginput Data dan Menghimpun Resistivitas Semu

a. Mengnyalakan komputer, dan pada desktop mendouble klik icon IP12Win. b. Setelah itu pada menu utama memilih menu File, selanjutnya memilih New

ves Point.

c. Pada box dialog New Ves Point memasukkan data-data nilai hasil pengukuran resistivitas geolistrik.

d. Pada sel AB/2 : memasukkan data nilai Spasi Elektroda Arus. e. Pada sel MN : memasukkan data nilai

f. Pada sel V : Memasukkan data nilai hasil pengukuran tegangan. g. Pada sel I : Memasukkan data nilai hasil pengukuran arus.

h. Setelah semua data dimasukkan dan benar dalam box dialog New Ves Point, selanjutnya menyimpan data dengan memilih OK.

i. Menyimpan data tersebut dengan nama file Tg-01 Ves. j. Setelah disimpan maka muncul box dialog Kurva Sounding.

k. Mengulangi langkah prosedur di atas untuk data hasil pengukuan geolistrik selanjutnya agar diperoleh kurva sounding.

l. Untuk langkah (i) diberikan dengan nama file yang lain (misalnya : Tg-02

(4)

2. Tahap Interpretasi

Setelah semua data dimasukkan, maka data sudah dapat diinterpretasikan dengan langkah-langkah berikut :

a. Menklik File pada menu utama lalu memilih Open. b. Pada box dialog open data file, Memilih file Tg-01.

c. Setelah itu muncul kurva sounding dan tabel hasil pencocokan kurva (menampilkan nilai error, jumlah lapisan, ρ, h, dan d).

d. Mencocokkan kurva teoritik (ditandai garis berwarna merah) dengan kurva

lapangan (garis berwarna hitam), hasil penginputan data dengan menggeser garis biru pada kurva teoritik sehingga diperoleh jumlah lapisan, nilai ρ, h, dan d, yang ditampilkan dalam box dialog hasil pencocokan kurvanya. (Dalam melakukan pencocokan kurvanya acuan untuk memperoleh nilai di atas yang lebih baik dan error terkecil adalah mengusahakan sejajar antar kurva teoritik dengan kurva lapangan).

e. Dalam box dialog kurvanya, untuk menambah jumlah lapisan, memilih menu

model atau menklik kanan dalam box dialog kurvanya lalu menklik Split. Jika

ingin mengurangi jumlah lapisannya, memilih menu model atau menklik

kanan dalam box dialog kurvanya lalu menklik Join.

3. Tahap Permodelan 2 Dimensi

Setelah semua data pengukuran dimasukkan dan interpretasikan, untuk menampilkan penampang resistivitasnya dilakukan langkah sebagai berikut : a. Pada menu utama memilih kembali menu File dan selanjutnya memilih Open.

(5)

b. Menlik file data yang telah disimpan (Tg-01 Ves) pada box dialog Open data

file.

c. Setelah membuka data file tersebut, muncul kurva sounding. d. Menklik menu File selanjutnya pilih Add File.

e. Kemudian memilih data file input data kedua (Tg-02 Ves) pada box dialog

Open data File.

f. Selanjutnya muncul box dialog Save unite profile, menyimpan data file yang telah digabungkan dengan nama file Profile1.

g. Setelah disimpan, maka muncul box dialog Information yang terdiri dari :

type array, table coordinate (Ves name, X, dan Y), selanjutnya menklik OK.

h. Lalu muncul box dialog Resistivity section dan kurva sounding beserta table hasil pencocokan kurvanya yang terdiri : error, n (Jumlah lapisan), ρ, d (kedalaman), dan h (ketebalan).

E. DATA PENGAMATAN

Data Titik Duga K-01

AB/2 (m) MN/2 (m) K (m) V (mV) I (mA) 1.5 0.5 6.28 1386 14 2 0.5 11.775 936 13.9 3 0.5 27.475 664 15 4.5 0.5 62.8 397 15 7 2 35.325 718 13 10 2 75.36 284 11 15 2 173.485 113 10.5 20 2 310.86 64.7 11.5 30 10 125.6 335 24 45 10 302.225 104 25 60 20 251.2 45 16

(6)

90 20 604.45 18 17.5 150 35 954.3357 3.9 6.9 250 35 2748.621 3.3 56 Data Titik Duga K-02

AB/2 (m) MN/2 (m) K (m) V (mV) I (mA) 1.5 0.5 6.28 0 0 2 0.5 11.775 740 2.2 3 0.5 27.475 282 2.4 4.5 0.5 62.8 80 1.9 7 2 35.325 162 2.1 10 2 75.36 71 2 15 2 173.485 36 2.4 20 2 310.86 31 3.6 30 10 125.6 41 4 45 10 302.225 8 5.6 60 20 251.2 8 4.7 90 20 604.45 6 6.7 150 35 954.3357 2 5.4 250 35 2748.621 1.4 5.5 Data Titik Duga K-03

AB/2 (m) MN/2 (m) K (m) V (mV) I (mA) 1.5 0.5 6.28 3270 5.7 2 0.5 11.775 1840 6 3 0.5 27.475 394 2.8 4.5 0.5 62.8 167 3 7 2 35.325 242 3.8 10 2 75.36 236 6 15 2 173.485 52.4 2.9 20 2 310.86 72.6 9.5 30 10 125.6 35.2 3.3 45 10 302.225 12.8 5 60 20 251.2 13.2 4.2 90 20 604.45 5.4 7.6 150 35 954.3357 1.7 4.2 250 35 2748.621 0.5 6.1

(7)

F. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil

DATA TITIK DUGA K-01

1. Input Data dan Kalkulasi Resistivitas Semu

2. Pencocokan Kurva Automatic Minimization

(8)

Pencocokan Manual dengan Inversi

(9)

4. Pseudo cross-section dan Resistivity cross-section

DATA TITIK DUGA K-02

(10)

2. Pencocokan Kurva Automatic Minimization

(11)

3. Kurva Lapangan Hasil Inversi

(12)

DATA TITIK DUGA K-03

1. Input Data dan Kalkulasi Resistivitas Semu

2. Pencocokan Kurva Automatic Minimization

(13)

Pencocokan Manual dengan Inversi

(14)

4. Pseudo cross-section dan Resistivity cross-section

b. Pembahasan

Pencocokan kurva lapangan dari hasil pengukuran atau survey resistivitas geolistrik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan secara komputerisasi. Secara manual, kita melakukan pencocokan data dengan perbandingan kurva lapangan terhadap kurva standar, sedangkan secara komputerisasi dapat dilakukan dengan program atau software pencocokan kurva.

IPI2WIN adalah program interpretasi curve matching secara komputer, merupakan salah satu software yang dirancang untuk menginterpretasikan data pengukuran listrik secara sounding, dimana kurvanya ditampilkan dan diinterpretasikan dalam bentuk profil tunggal. Program ini umumnya digunakan untuk

(15)

menginterpretasikan data hasil pengukuran dengan metode Schlumberger, karena sebagaimana diketahui aturan Schlumberger merupakan aturan yang sagat cocok untuk penelitian yang dalam secara vertikal (Vertical Electronical Sounding).

Hal pertama yang kita lakukan dalam menggunakan program ini adalah menginputkan data-data hasil pengukuran seperti jarak elektroda arus, nilai arus yang diinjeksikan, serta potensial terukur. IPI2WIN akan langsung mengkalkulasi nilai faktor geometri dan resistivitas semu dan menggambarkan bentuk kurva lapangan. Setelah input data ini selesai dan disimpan, program akan langsung menampilkan suatu jendela kurva beserta tabel yang berisi parameter nilai error, jumlah lapisan (n), resistivitas, kedalaman, dan ketebalan tiap lapisan. Terdapat 3 buah line. Line pertama berwarna hitam, merupakan kurva lapangan dari data yang kita inputkan. Line kedua yang berwarna merah adalah kurva teoritik dan line biru merupakan line untuk mengatur pencocokan kurva. Dengan menggeser dan menggerakkan line biru ini, line merah juga akan ikut bergerak. Penggeseran ini dilakukan untuk mencocokkan kurva teoritik dengan lapangan sehingga diperoleh nilai error terkecil.

Program juga menyediakan pilihan pencocokan kurva secara otomatis, dalam percoban ini misalnya, untuk data pertama diperoleh nilai error terkecil sebesar 11,2%. Namun kita sendiri pun dapat melakukan pencocokan lalu menginversinya agar diperoleh nilai error yang lebih kecil, dan dalam percobaan ini untuk data pertama diperoleh nilai error 9,61%. Tidak hanya menggeser, kita juga dapat menambah dan mengurangi jumlah segmen dari line biru ini dalam pencocokan kurva. Menambah segmen berarti juga menambah jumlah lapisan, demikian pula sebaliknya.

(16)

Setelah diperoleh pencocokan kurva yang baik, kita pun dapat melihat kurva lapangan hasil inversi sebagaimana terlihat dalam kurva nomor 3 pada hasil. Kita pun dapat menampilkan nilai resistivitas dari pseudo cross-section dan resistivity cross section sebagaimana ditunjukkan dalam hasil nomor 4. Variasi warna menunjukkan variasi nilai resistivitas, dimana variasi warna ini-pun dapat kita atur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita melalui Section Option.

G. KESIMPULAN

IPI2WIN adalah program interpretasi curve matching secara komputerisasi. Merupakan salah satu software yang dirancang untuk menginterpretasikan data pengukuran listrik secara sounding

H. SARAN

Disarankan agar asisten pembimbing dapat memberikan penjelasan atau materi pembantu program secara singkat sebelum melakukan praktikum, agar praktikan lebih mengerti terhadap penggunaan serta aplikasi dari program yang dipercobakan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini adalah bentuk pendidikan kedisiplinan yang diterapkan orang tua terhadap anaknya di desa Cikuya Kecamatan Banjarharjo Kabupaten Brebes

Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat laporan produksi pada bagian blowing, carding,

Survai bagian ke dua adalah di S. Ciujung yang disurvai adalah di kawasan Baduy Luar yaitu di Kp. Gazebo dan Kp.. habitat pinggiran sungai di kawasan ini merupakan leuweung lembur

Variabel dalam penelitian ini adalah: (a) variabel bebasnya adalah perbaikan kondisi kerja berbasis kearifan lokal yang relevan dengan konsep ergonomi; (b) variabel

(1) Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) huruf b dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Mujiyati .... 251 Prosiding Seminar Nasional Prodi Pendidikan Guru SD dan Prodi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Ahmad Dahlan , “Optimalisasi Active Learning dan

Manajemen yang efektif suatu organisasi atau suatu unit memerlukan arahan yang jelas oleh yang berwenang didalam manajemen termaksud dengan suatu misi atau untuk suatu tujuan,