• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK BBLR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LK BBLR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA BY 1. NY U DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA BY 1. NY U DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RUANG TULIP RSUD TUGUREJO SEMARANG DI RUANG TULIP RSUD TUGUREJO SEMARANG

Disusun Oleh : Disusun Oleh :

CHOIRUN NISA NUR AINI CHOIRUN NISA NUR AINI

P.1337420916006 P.1337420916006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2017 2017

(2)

Hari / tgl pengkajian : Senin, 17 Juli 2017

Identitas pengkaji : Choirun Nisa Nur Aini

A. Data Demografi 1 Klien

a.  Nama : By. 1 Ny. U

 b. Tgl lahir / usia : 4 Juli 2017/ 13 hari c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Kewarganegaraan : Indonesia e. Tgl masuk RS : 4 Juli 2017 f. Diagnosa medis : BBLR 2 Orang tua / penanggung jawab

a.  Nama : Ny. U

 b. Hub. Dengan klien : Ibu kandung c. Alamat : Jepara

B. Riwayat Klien

1 Riwayat Kehamilan

Selama kehamilan Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan selama 4x dan mendapatkan imunisaisi TT 2 kali . Ibu pertama kali memeriksakan kehamilan saat usia 2  bulan kehamilan. Ibu juga mengatakan menderita hipertensi selama kehamilan. Obat

yang diberikan bidan saat hamil diminum teratur yaitu tablet Fe dari Bidan. Selama hamil karena ibu mengatakan mempunyai vertigo, saat pusing ibu mengkonsumsi obat panadol yang dibeli di warung.

2 Riwayat Persalinan

Ibu mmpunyai riwayat darah tinggi TD : 150/90 sehingga saat melahirkan di bidan langsung dirujuk untuk melahirkan di rumah sakit. Pada tanggal 4 Juli 2017 pukul . WIB  bayi lahir dengan cara spontan pada usia gestasi 32 minggu, dengan berat badan 1640 gr

(3)

3 Faktor Resiko Ibu

Ibu menderita sakit Hipertensi 4 Faktor Resiko Janin

Bayi Gemili 5 Riwayat Alergi

Tidak ada riwayat alergi, baik alergi obat maupun alergi makanan.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga 1 Riwayat Kesehatan Keluarga

 Ny. U mengatakan keluarga ada yang mempunyai gen anak kembar . 2 Genogram Keterangan Gambar : : Laki-laki : Perempuan : Pasien : Tinggal Serumah

D. Riwayat Penyakit Sekarang 1 Penampilan Umum

(4)

 b. Pemeriksaan tanda-tanda vital Pernapasan : 40x/menit Suhu : 36,80C  Nadi : 140x/menit

2 Oksigenasi

a. Irama napas : Reguler   b. Kedalaman Napas : sedang

c. Penggunaan alat bantu napas : napas spontan

d. Penggunaan otot bantu napas : tidak terdapat retraksi dada e. Tidak ada sianosis

3  Nutrisi

a. Berat badan : 1540 gr   b. Panjang badan : 41 cm

c. Lingkar kepala : 30 cm d. Lingkat dada : 24 cm e. Kebutuhan kalori : 90 kal/hari f. Jenis nutrisi

Enteral : Susu Formula khusus BBLR g. Bayi tidak menetek 

4 Cairan

a. Kebutuhan cairan : 230cc/hari  b. Jenis minuman : Susu Formula

c. Turgor kulit : > 2 detik  d. Bibir : kering e. Ubun-ubun : normal f. Mata : normal g. Capillary refill : <2 detik  h. Balance cairan

(5)

Input Obat

 – 

obatan : Minum : 60 cc 60 cc Output Urin : 20 cc BAB : 10 cc IWL : 40 cc 80 cc

Balance cairan / 7 jam : 94 cc

 – 

 80 cc = -20

5 Istirahat tidur 

a. Status tidur terjaga : cukup  b. Kualitas tidur : baik  6 Aktivitas

a. Gerakan : kurang aktif   b. Tangisan : agak kuat

c. Sistem muskoloskeletal Postur : fleksi Tonus otot : lemah

E. Pemeriksaan Head To Toe 1 Integumen

a. Suhu : 36,80C, teraba hangat  b. Warna kulit : kemerahan

c. Integritas kulit : terlihat kemerahan dipantat bayi

d. Lanugo (bulu halus) banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan lengan. e. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang.

2 Kepala dan leher  a. Tengkorak :

(6)

Tulang tengkorak/sutura : menutup  b. Warna dan distribusi rambut: hitam

c. Kelopak mata (bentuk dan gerak) Bentuk : simetris

Gerak : simetris d. Warna konjungtiva : pink  e. Sklera : ikterik 

f. Pupil

Refleks cahaya : positif g. Telinga

Bentuk dan ukuran : simetris Kebersihan : bersih

Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga.

h. Hidung

Bentuk : simetris

Tidak terdapat septum deviasi i. Leher 

Bentuk : normal 3 Dada, paru dan jantung

a. Pengembangan dada : simetris  b. Ictus cordis : tak teraba

c. Taktil fremitus : simetris d. Suara paru : vesikuler 

e. Suara jantung : S1 dan S2 murni 4 Abdomen

a. Bentuk : datar 

 b. Bising usus : positif 8 x/menit c. Lambung : timpani

d. Hati : pekak  e. Usus : timpani

(7)

f. Hepar : tidak teraba g. Limpa : tidak teraba h. Buang air besar

Konsisiten : lunak agak cair Warna : mekonium 5 Alat kelamin

a. Kelainan : tidak ada kelainan, testis sudah turun ke scrotum  b. Kebersihan: bersih

c. Iritasi : tidak iritasi 6 Ekstremitas

a. Simetris, jumlah jari lengkap  b. Kelainan : normal

c. Akral : hangat d. Udema : tidak ada 7 Perkembangan (Refleks)

Moro : ada, ditandai dengan cara dikejutkan secara tiba-tiba dengan respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon)

Menghisap : Lemah Menelan : lemah

Rooting : positif tapi masih lemah

F. Pengkajian Psikososial

1 Respon hospitalisasi : tenang

2 Pengetahuan orang tua tentang kondisi bayi

Ibu mengatakan dari ketiga anaknya hanya By. U yang mengalami BBLR dan premature, ibu juga mengatakan kurang mengetahui bagaimana cara merawat bayi dengan BBLR, sehingga sering kali ibu menanyakan bagaimana keadaan si bayi dan perawatannya.

(8)

3 Kunjungan orang tua terhadap bayi

Saat bayi lahir ibu bayi kabur dan tidak menengok sampai satu minggu. Bayi dirawat tanngal 4 Juli 2017 ibu Bayi menengok bayi pertama kali setelah bayi dirawat diperinatologi pada tanggal 12 Juli 2017

4 Interaksi orang tua dan bayi

Ibu dan bapak dari bayi mempunyai hubungan keluarga yang kurang harmonis. Ibu saat disuruh menyusui bayi justru menolak dan lebih memilih untuk membelikan susu formula untuk bayinya.

5 Suasana hati orang tua

Ibu terlihat tidak cemas dengan keadaan bayinya. Ibu mengatakan ingin merawat bayi yang dilahirkan tetapi ibu bayi mengatakan tidak mampu menebus biaya rumah sakit yang dibebankan kepadanya. Ibu bayi masih menguhubungi suaminya untuk membiayai  biaya persalinan dan perawatan karena ibu bayi merasa tertipu dengan suaminya saat ini. G. Data Penunjang

1 Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 7 Juli 2017

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN

KIMIA KLINIK Billirubin Total Billirubin Direk Billirubin Indirek H 12.44 H 0.37 H 12.07 mg/dL mg/dL mg/dL 0.10

 – 

 12.0 0.00

 – 

 0.20 0.10

 – 

 0.80

Pemeriksaan laboratorium tanggal 12 Juli 2017

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN

KIMIA KLINIK Billirubin Total Billirubin Direk Billirubin Indirek H 12.34 H 0.49 H 11.85 mg/dL mg/dL mg/dL 0.00

 – 

 1.00 0.00

 – 

 0.20 0.10

 – 

 0.80

(9)

2 Pengobatan a. Infuse D5 %

 b. Injeksi Gentamisin 2 x 3,5 mg pukul 08.00 dan pukul 20.00 c. Injeksi Ampicilin 2 x 75 mg pukul 08.00 dan pukul 20.00

I. Daftar Masalah

No Hari/Tanggal dan Jam

Data Fokus Masalah

Keperawatan TTD 1. Senin, 17 Juli 2017 09.00 DS : -DO :

- Bayi lahir dengan usia kehamilan 32 minggu

- BBL 1540 gram

- Reflex bayi menelan bayi lemah - Reflek menghisap bayi belum

efektif (lemah)

- Bayi mendapatkan PASI setiap 2  jam sekitar 15 cc Ketidakefektifan pola makan bayi  berhubungan dengan ketidakmampuan ingest/digest/absorb :  prematuritas Rohma 2. DS :-DO :

- Bayi lahir dengan umur kehamilan 32 minggu

- Kulit kemerahan pada area  bokong

- Bayi dilakukan prosedur invasive  pemasangan infuse Resiko infeksi  berhubungan dengan immaturitas fungsi imunologik Rohma 3. DS : DO :

- Suhu lingkungan lebih rendah 34

oC Risiko tinggi hipotermia  berhubungan dengan  prematuritas atau Rohma

(10)

II. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan pola makan bayi berhubungan dengan ketidakmampuan ingest/digest/absorb : prematuritas

2. Resiko infeksi berhubungan dengan immaturitas fungsi imunologik

3. Risiko tinggi hipotermia berhubungan dengan prematuritas atau perubahan suhu lingkungan

III. Intervensi Keperawatan

No Tanggal, Jam

Diagnosa

Keperawatan Tujuan Intervensi

TTD

1. Senin, 17 Juli 2017 14.30

Ketidakefektifan  pola makan bayi  berhubungan dengan ketidakmampuan ingest/digest/abso rb : prematuritas Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah ketidakefektigan  pola makan bayi

dapat terpenuhi dengan kriteria Hasil : a. Bayi tidak mengalami aspirasi  b. Reflek menghisap dan menelan kuat c. BB meningkat

Kaji refleks menghisap

dan menelan

Tingkatkan efektivitas  penghisapan dengan menekan pipi  berbarengan sesuai dengan kebutuhan

Control intake cairan

dengan mengatur kelembutan dot, ukuran lubang dot dan ukuran  botol

Berikan minum sesuai

 program dengan menggunakan botol

Rohma - BB 1540 gram

- Lemak subkutan sedikit

- Pergerakan bayi masih lemah

 perubahan suhu lingkungan

(11)

100 gr/3hr.

Berikan periode istirahat selama pemberian minum pada bayi

Sendawakan bayi sehabis

minum

Monitor berat badan bayi

sesuai Kebutuhan 2. Senin, 17 Juli 2017 14.30 Resiko infeksi  berhubungan dengan immaturitas fungsi imunologik Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam  pasien akan terhindar dari resiko imfesi dengan kriteria hasil:

1. Tidak ada tanda-tanda infeksi(tumor,dol or,rubor,calor,fu ngsiolaesa) 2. Suhu tubuh normal (36,5-37oC)

Tingkatkan cara-cara

mencuci tangan sebelum kontak dengan bayi

Pantau akan adanya lesi

kulit.

Kaji bayi terhadap

tanda-tanda infeksi, misalnya : suhu, letargi atau  perubahan perilaku.

Berikan gizi (ASI/PASI)

secara adekuat

Pastikan alat yang

kontak dengan bayi  bersih/steril

Berikan antibiotika sesuai program Rohma 3. 14 Juli 2017 20.00 WIB Risiko tinggi hipotermia  berhubungan dengan  prematuritas,  perubahan suhu lingkungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam  pasien terhindar dari resiko hipotermi dengan kriteria hasil:

- Memonitor suhu bayi, menggunakan alat dan rute yang paling tepat - Tempatkan bayi di

 bawah penghangatan radian atau incubator  jika diperlukan Atur

(12)

1. Tidak ada tanda-tanda infeksi(tumor,do lor,rubor,calor,fu ngsiolaesa) 2. Suhu tubuh normal (36,5-37oC) suhunya pada 37-37,50C - Bebaskan pasien dari

 pakaian yang basah - Berikan PASI yang

hangat kepada bayi

- Monitor tanda-tanda hipotermi berat

- Monitor warna kulit

IV. IMPLEMENTASI

No Tanggal, Jam

Nomor

Diagnosa Implementasi Respon Klien TTD

1. Selasa, 18 Juli 2017

08.00

1 Menimbang BB tiap hari dan turgot kulit

BB bayi 1540 gram dan turgot kulit kembali kurang dari 2 detik

Rohma 2 08.15 2 Memberikan antibiotika sesuai program Memberikan antibiotik injeksi Gentamisin 2 x 3,5 mg dan injeksi Ampicilin 2 x 75 mg Rohma

3 08.30 2 Selalu cuci tangan sebelum memegang bayi dan selalu ingatkan ibu untuk mencuci tangannya sebelum memegang bayi

Cuci tangan dengan handrub sebelum menyentuh bayi dan setelah memegang bayi

Rohma

4 09.00 2 Memantau akan adanya lesi kulit.

Adanya warna kemerahan pada area  bokong bayi

Rohma

5 09.30 1 Mengontrol intake cairan dengan mengatur kelembutan dot, ukuran

Bayi minum dengan dot yang pipih ukuran dot 50 ml diberikan minum

(13)

lubang dot dan ukuran  botol 15-20 cc/3 jam 6 09.35 1 Meningkatkan efektivitas  penghisapan dengan menekan pipi  berbarengan sesuai dengan Kebutuhan

Bayi mau menghisap setelah disentuh pipinya

Rohma

7 09.40 1 Memberikan periode istirahat selama  pemberian minum pada  bayi

Bayi terlihat istirahat dipertengahan minum

Rohma

8 09.50 1 Menyendawakan bayi sehabis minum

Bayi bersendawa secara  periodik

Rohma

9 10.30 2 Mengkaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi, misalnya : suhu, letargi atau perubahan perilaku.

Suhu 3,73oC tidak ada letargi ataupun  perubahan perilaku

lainnya

Rohma

12.00 2 Memastikan alat yang kontak dengan bayi  bersih/steril

Membersihkan dot susu dengan air panas

Rohma

11 12.30 1,2 Memberikan Susu Formula

PASI masuk 20 cc Rohma

12 12.45 1 Sendawakan bayi sehabis minum

Bayi bersendawa setelah minum susu

Rohma

13 12.45 3 Memonitor suhu bayi 36,7

14 12.50 3 Menempatkan bayi di  bawah penghangatan radian atau inkubator jika diperlukan

Bayi berada dalam incubator dengan  pengaturan suhunya  pada 37-37,50C

(14)

 pakaian yang basah popok bayi yang penuh

16 13.00 3 Memberikan PASI yang hangat kepada bayi

Memberikan susu formula yang hangat kepada bayi

17 13.05 3 Memonitor tanda-tanda hipotermi berat

Tidak terjadi oliguria

18 02.00 1 Memberikan susu formula dengan botol

By Ny U menghabiskan 30cc tanpa

dimuntahkan. 19 02.15 1 Menyendawakan bayi Bayi bersendawa

setelah ditepuk-tepuk  punggungnya

20 06.00 2 Memandikan bayi dengan menggunakan towel hand-gloves

Kulit bayi tampak  bersih, tidak terdapat

iritasi 21 06.15 1 Menimbang berat badan

 bayi

Berat badan bayi : 1770 gram

22 06.30 3 Mempersiapkan fototerapi dengan memasang kupu-kupu pada mata bayi

Bayi tampak

menggunakan kupu-kupu pada matanya tanpa bayi tersebut  berusaha melepas.

(15)

E. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal/  jam

Diagnosa

Perawatan Catatan Perkembangan TTD

19 Juli 2017, 14.00 WIB

Ketidak efektifan  pola makan bayi  berhubungan

dengan ketidak mampuan absorbsi;  prematuritas

S:

-O: bayi tampak dapat menyusui dengan jumlah adekuat BB: 1770 gr A: masalah teratasi 19 Juli 2017, 14.00 WIB Risiko infeksi  berhubungan dengan imaturitas fungsi imunologik

S:-O: tidak terdapat tanda-tanda infeksi Suhu tubuh: 36,5oC A: masalah teratasi 19 Juli 2017, 14.00 WIB Risiko tinggi hipotermia  berhubungan dengan perubahan suhu lingkungan S:

O: warna kulit kemerahan Bayi tampak tenang Suhu 36,5oC

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dibatasi pada Pengembangan Media Pembelajaran Praktik Rangkaian Komparator mata kuliah Elektronika Analog dan Digital yang akan dikembangkan di Jurusan

tidak merata sehingga menuntut mahasiswa asing untuk terus beradaptasi. 5.1.2 Kompetensi Komunikasi Lintas Budaya dalam Adapatasi Budaya. Kompetensi komunikasi lintas mahasiswa

Pada hari ini Rabu tanggal Empat bulan Nopember Tahun Dua Ribu Lima Belas , Kami yang bertandatangan dibawah ini Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan

Dalam bidang satelit geodesi, teknik VLBI dapat dipandang sebagai teknik penentuan posisi relatif dengan menggunakan data fase VLBI dapat dipandang sebagai teknik penentuan

Sasaran yang ingin clicapai dalam standar pelayanan ini adalah agar pelayanan di Balai Kesehatan Penerbangan dapat sesuai dengan prosedur, sehingga mampu bersaing

Pada Tabel 6 berikut ini menggambarkan viabilitas semen beku kerbau setelah thawing, terlihat bahwa perlakuan pemberian 1mM glutathione dan penggantian plasma semen

Perusahaan perlu melakukan perubahan pada beberapa dimensi: (1) perlu dikenali, bahwa jika pelanggan telah mampu menentukan harga dan penawaran, maka produk dan jasa perusahaan

Pada penelitian ini telah dilakukan analisis gugus fungsi menggunakan spektroskopi FTIR untuk sampel α-selulosa dan nanokristal selulosa yang diisolasi dari pelepah nipah pada