• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Tata Naskah Rsddp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Tata Naskah Rsddp"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN

PEDOMAN

TATA NASKAH

TATA NASKAH

RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

Tahun 2018

Tahun 2018

(2)
(3)

KATA SAMBUTAN

KATA SAMBUTAN

Penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik harus didukung oleh kemampuan Penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang baik harus didukung oleh kemampuan tertib administrasi yang baik pula dan salah satu komponen yang penting dalam ketatalaksanaan tertib administrasi yang baik pula dan salah satu komponen yang penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit adalah administrasi umum. Peningkatan tertib administrasi merupakan salah satu Rumah Sakit adalah administrasi umum. Peningkatan tertib administrasi merupakan salah satu tujuan yang harus kita capai. Banyak permasalahan yang harus kita cermati, kurangnya perhatian tujuan yang harus kita capai. Banyak permasalahan yang harus kita cermati, kurangnya perhatian dari para pemangku jabatan terhadap masalah administrasi, keterbatasan sumber daya manusia dari para pemangku jabatan terhadap masalah administrasi, keterbatasan sumber daya manusia yang tersedia, ketidak pahaman dari para pegawai/ pemangku jabatan yang bertanggung jawab yang tersedia, ketidak pahaman dari para pegawai/ pemangku jabatan yang bertanggung jawab dalam mengelola administrasi dan masih banyak lagi permasalahan yang kita temui sehari-hari dalam mengelola administrasi dan masih banyak lagi permasalahan yang kita temui sehari-hari yang menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya tertib administrasi di lingkungan Rumah yang menjadi salah satu faktor penyebab kurangnya tertib administrasi di lingkungan Rumah Sakit.

Sakit.

Dalam upaya mewujudkan tertib administrasi Rumah Sakit Umum Sei Dadap telah Dalam upaya mewujudkan tertib administrasi Rumah Sakit Umum Sei Dadap telah menerbitkan Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap Nomor menerbitkan Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap Nomor RSSDP/KKS/SK/KRS/VI/2018

RSSDP/KKS/SK/KRS/VI/2018 tentang Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap.tentang Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap. Dengan diterbitkannya peraturan ini diharapkan pengaturan dan pengelolaan surat-surat Dengan diterbitkannya peraturan ini diharapkan pengaturan dan pengelolaan surat-surat  baik

 baik terhadap terhadap kop kop surat, surat, logo, logo, ukuran ukuran dan dan jenis jenis kertas, kertas, penggunaan penggunaan huruf, huruf, bentuk bentuk surat,surat, kewenangan penandatanganan serta stempel Rumah Sakit dapat lebih teratur dan terarah kewenangan penandatanganan serta stempel Rumah Sakit dapat lebih teratur dan terarah sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi tertib administrasi perkantoran serta dapat memberikan sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi tertib administrasi perkantoran serta dapat memberikan ciri khas Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

ciri khas Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

Kepada semua pihak yang terlibat proses penyusunan buku pedoman ini, kami Kepada semua pihak yang terlibat proses penyusunan buku pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih.

mengucapkan terima kasih.

KEPALA RSU SEI DADAP KEPALA RSU SEI DADAP

dr. Marlinawati dr. Marlinawati

(4)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Buku Pedoman Tata Naskah Rumah dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Buku Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap diterbitkan dalam rangka pengaturan dan pengelolaan surat-surat baik Sakit Umum Sei Dadap diterbitkan dalam rangka pengaturan dan pengelolaan surat-surat baik terhadap kop, logo, ukuran dan jenis kertas, penggunaan huruf, bentuk surat, kewenangan terhadap kop, logo, ukuran dan jenis kertas, penggunaan huruf, bentuk surat, kewenangan  penandatanganan

 penandatanganan serta serta stempel stempel Rumah Rumah Sakit Sakit dapat dapat lebih lebih teratur teratur dan dan terarah terarah sehingga sehingga efisiensiefisiensi dan efektifitas dalam administrasi perkantoran dapat tercapai.

dan efektifitas dalam administrasi perkantoran dapat tercapai.

Buku Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap ini diharapkan dapat Buku Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap ini diharapkan dapat menjadi pedoman atau acuan bagi para pemangku jabatan dan pegawai di lingkungan Rumah menjadi pedoman atau acuan bagi para pemangku jabatan dan pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap dalam rangka pengelolaan tata naskah. Kami mengucapkan terima kasih Sakit Umum Sei Dadap dalam rangka pengelolaan tata naskah. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan seluruh pihak yang terkait atas dan penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan seluruh pihak yang terkait atas kerja keras yang telah dilakukan sehingga buku pedoman ini bisa diterbitkan. Semoga buku kerja keras yang telah dilakukan sehingga buku pedoman ini bisa diterbitkan. Semoga buku  pedoman ini

 pedoman ini dapat dapat digunakan dengan digunakan dengan sebaik-baiknya sebaik-baiknya guna menciptakan guna menciptakan kelancaran kelancaran komunikasikomunikasi tulis internal maupun eksternal yang efektif dan efisien dalam rangka mendukung tertib tulis internal maupun eksternal yang efektif dan efisien dalam rangka mendukung tertib administrasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap. administrasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

KEPALA RSU SEI DADAP KEPALA RSU SEI DADAP

dr. Marlinawati dr. Marlinawati

(5)

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR : RSSDP/KKS/SK/KRS/V/2018

TENTANG

PEDOMAN TATA NASKAH RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP,

Menimbang : a. bahwa untuk terselenggaranya tertib administrasi dan penyeragaman sistem administrasi di rumah sakitperlu disesuaikan dengan  perkembangan regulasi tentang tata naskah rumah sakit;

 b.  bahwa dengan adanya perkembangan administrasi dan peraturan  perundang-undangan yang baru, maka dipandang perlu untuk menerbitkan Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap  berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia  Nomor 1538 Tahun 2011 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di

lingkungan Kementerian Kesehatan dan Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi KARS Tahun 2012;

c.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam  butir a dan b, perlu diatur kembali Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap dengan Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

Mengingat : 1. Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tertanggal 13 Oktober Tahun 2009 tentang Kesehatan;

2. Undang  –   Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tertanggal 28 Oktober Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 Tahun 2012 tertanggal 15 Maret 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun

2013 tertanggal 23 November 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tertanggal 18 Agustus 2014 tentangKlasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 659 MENKES/PER/ VIII /2009 tertanggal 14 Agustus 2009 tentangRumah Sakit Indonesia Kelas Dunia;

(6)

Penetapan Lembaga Independen Pelaksana Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia;

8. Keputusan Direktur Utama PT. Sri Pamela Medika Nusantara  Nomor SPDU/SKPTS/87/X/2018 tertanggal 07 Oktober 2018

tentang Pengangkatan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP.

Pasal 1

Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.

Pasal 2

Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 agar digunakan sebagai acuan dalam tertib administrasi di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Sei Dadap

Pada Tanggal : Kamis, 17 Mei 2018 KEPALA RSU SEI DADAP

(7)

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR : RSSDP/KKS/SK/KRS/01/V/2018

TENTANG

PEDOMAN TATA NASKAH

(8)

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

NO: RSSDP/KKS/SK/KRS/01/V/2018 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

PEDOMAN TATA NASKAH RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud 2. Tujuan C. SASARAN D. AZAS E. RUANG LINGKUP F. PENGERTIAN

BAB II PENYUSUNAN NASKAH A. PRINSIP

B. PROSEDUR

C. PENGGUNAAN LOGO DAN STEMPEL RUMAH SAKIT BAB III JENIS DAN FORMAT NASKAH

A. JENIS

1.  Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi

a. Peraturan Kepala Rumah Sakit  b. Keputusan Kepala Rumah Sakit

c. Pedoman d. Panduan

e. Standar Prosedur Operasional f. Instruksi

(9)

h. Perjanjian

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat a. Surat Biasa  b. Surat Keterangan c. Surat Perintah d. Surat Izin e. Surat Kuasa f. Surat Undangan g. Surat Panggilan h. Memorandum i. Pengumuman  j. Laporan k. Surat Pengantar  l. Lembar Disposisi m. Berita Acara n. Telaahan Staf o. Rekomendasi  p. Daftar Hadir q. Sertifikat Pelatihan r.  Notulen s. Formulir t.  Naskah Elektronis B. BENTUK 

1.  Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi

a. Peraturan Kepala Rumah Sakit  b. Keputusan Kepala Rumah Sakit

c. Pedoman/Panduan d. Pedoman

e. Standar Prosedur Operasional f. Prosedur Tetap

g. Instruksi h. Surat Edaran i. Perjanjian

(10)

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat a. Surat Biasa

 b. Surat Keterangan c. Surat Perintah d. Surat Cuti / Izin e. Surat Kuasa f. Surat Undangan g. Surat Panggilan h. Memorandum i. Pengumuman  j. Laporan k. Surat Pengantar  l. Lembar Disposisi m. Berita Acara n. Telaahan Staf  o. Rekomendasi  p. Daftar Hadir  q. Sertifikat Pelatihan r.  Notulen

BAB IV TATA SURAT A. PENGERTIAN

B. KETENTUAN PENYUSUNAN SURAT C. KETENTUAN SURAT MENYURAT

D. JENIS DAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN NASKAH E. GARIS KEWENANGAN DAN PENANDATANGANAN

F. PELAKSANAAN TUGAS (Plt.) G. PELAKSANAAN HARIAN (Plh.) BAB V PENUTUP

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Sambutan ... i

Kata Pengantar ... ii

Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap ... iii

Lampiran ... v

Daftar isi ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 1

1. Maksud ... 1 ... 2. Tujuan ... 1 C. Sasaran ... 1 D. Asas ... 2 E. Ruang Lingkup ... 2 F. Pengertian ... 2

BAB II PENYUSUNAN NASKAH ... 4

A. Prinsip ... 4

B. Prosedur ... 4

C. Penggunaan Logo dan Stempel Rumah Sakit ... 7

BAB III JENIS DAN FORMAT NASKAH ... 11

A. JENIS ... 11

1.  Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi ... 11

a. Peraturan Kepala Rumah Sakit ... 11

 b. Keputusan Kepala Rumah Sakit ... 11

c. Pedoman ... 11

(12)

f. Instruksi ... 11

g. Surat Edaran ... 12

h. Perjanjian ... 12

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat ... 12

a. Surat Biasa ... 12  b. Surat Keterangan ... 12 c. Surat Perintah ... 12 d. Surat Izin ... 12 e. Surat Kuasa ... 12 f. Surat Undangan ... 12 g. Surat Panggilan ... 12 h. Memorandum ... 13 i. Pengumuman ... 13  j. Laporan ... 13 k. Surat Pengantar ... 13 l. Lembar Disposisi ... 13 m. Berita Acara... 13 n. Telaahan Staf ... 13 o. Rekomendasi ... 13  p. Daftar Hadir... 14 q. Sertifikat Pelatihan ... 14 r.  Notulen ... 14 s. Formulir ... 14 t.  Naskah Elektronis ... 14 B. BENTUK ... 14

1.  Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi ... 14

a. Peraturan Kepala Rumah Sakit ... 14

 b. Keputusan Kepala Rumah Sakit ... 18

c. Pedoman/Panduan ... 22

d. Pedoman ... 24

e. Standar Prosedur Operasional ... 29

f. Prosedur Tetap ... 33

(13)

i. Perjanjian ... 42

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat ... 45

a. Surat Biasa ... 45

 b. Surat Keluar dari unit kerja ... 47

c. Surat Keterangan ... 50

d. Surat Perintah ... 52

e. Surat Cuti / Izin ... 54

f. Surat Kuasa ... 56 g. Surat Undangan ... 58 h. Surat Panggilan ... 61 i. Memorandum ... 63  j. Pengumuman ... 65 k. Laporan ... 67 l. Surat Pengantar ... 70 m. Lembar Disposisi ... 72 n. Berita Acara... 74 o. Telaahan Staf ... 76  p. Rekomendasi ... 78 q. Daftar Hadir... 80 r. Sertifikat Pelatihan ... 82 s.  Notulen ... 84

BAB IV TATA SURAT ... 86

A. Pengertian ... 86

B. Ketentuan Penyusunan Surat ... 86

C. Ketentuan Surat-Menyurat ... 87

D. Jenis dan Kewenangan Penandatanganan Naskah ... 88

E. Garis Kewenangan dan Penandatanganan ... 88

F. Pelaksana Tugas (Plt.) ... 89

G. Pelaksana Harian (Plh.) ... 89

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Umum Sei Dadap. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah di lingkungan rumah sakit, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.

Tata naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan logo rumah sakit, stempelserta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah.

Keterpaduan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan dalam bidang kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap sebagai acuan dalam melaksanakan tata persuratan di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap dimaksudkan sebagai acuan  pengelolaan dan pembuatan naskah dinas di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

2. Tujuan

Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan berdaya guna dalampenyelenggaraan tugas  pokok dan fungsi di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

(15)

C. SASARAN

1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dan penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap;

2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsure lainnya dalam lingkup administrasi umum;

3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;

4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap yang efektif dan efisien.

D. AZAS

1. Azas Daya Guna dan Hasil Guna

Penyelenggaraan tata naskah secara berdaya guna dan berhasil guna dalam penulisan,  penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan  bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.

2. Azas Pembakuan

 Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentukyang telah dibakukan, termasuk jenis, penyusunan naskah, dan tata cara penyelenggaraannya.

3. Azas Pertanggungjawaban

Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,  prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.

4. Azas Keterkaitan

Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan unsur administrasi umum lainnya. 5. Azas Kecepatan dan Ketepatan

Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi, tata naskah harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran, antara lain dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian dan distribusi. 6. Azas Keamanan

Tata naskah harus aman secara fisik dan substansi (isi) mulai dari penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.

(16)

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Umum Sei Dadap meliputi pengaturan tentang jenis, format naskah, penyusunan naskah, prinsip dan prosedur penyusunan naskah termasuk penggunaan logo, stempel, dan amplop serta kewenangan penandatanganan naskah.

F. PENGERTIAN UMUM

1.

Naskah

adalah semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.

2.

Tata Naskah

adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yangmencakup pengaturan  jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta

media yang digunakan dalam komunikasi.

3.

 Administrasi Umum

adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.

4.

Komunikasi I ntern

adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang dilakukan antar unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap, secara vertikal dan horisontal.

5.

Komunikasi E kstern

adalah tata hubungan penyampaian informasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Sei Dadap dengan pihak lain di luar lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap

6.

F ormat

adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan susunan redaksional, termasuk tata letak dan penggunaan logo, dan stempel.

7.

Kewenangan Penandatanganan Naskah

adalah hak dan kekuasaan yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab  pada jabatannya.

8.

Kode Klasifikasi Naskah

adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan sistem tata kearsipan dinamis instansi bersangkutan.

9.

Logo

adalah gambar/huruf sebagai identitas instansi.

10.

Lampiran

  adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti,  penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.

(17)

11.

Tembusan Surat 

  adalah hasil penggandaan dari suatu naskah yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan organisasi yang dipandang perlu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli itu sebagai penerima tembusan.

12.

Verbal K onsep Surat 

 adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh staf atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa dan disetujui pejabat yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani surat tersebut.

(18)

BAB II

PENYUSUNAN NASKAH

A. PRINSIP

Penyusunan naskah memperhatikan prinsip :

1. Kejelasan berarti harus memperhatikan aspek fisik dan materi;

2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur dan kaidah bahasa;

3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah adalah fakta yang benar;

4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan bahasa indonesia yang formal, efektif, singkat, dan lengkap;

5. Logis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun harus runtut dalam penuangan gagasan ke dalam naskah dan dilakukan menurut urutan yang logis dan meyakinkan sehingga mudah dipahami oleh penerima naskah;

6. Pembakuan naskah sesuai dengan peraturan berarti naskah yang disusun harus mengikuti aturan yang berlaku;

B. PROSEDUR

1. Penyusunan Konsep

Setiap naskah yang akan ditindaklanjuti wajib dilakukan dengan penyusunan konsep yang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Konsep naskah disusun/disiapkan oleh pejabat/pegawai dengan menggunakan verbal konsep.

 b. Setiap verbal konsep yang diajukan kepada atasan atau Kepala Rumah Sakit wajib terlebih dahulu diteliti pejabat yang ditunjuk oleh Kepala Rumah Sakit :

- Isi, sesuai dengan kebijakan yang ditentukan Kepala Rumah Sakit dan dapat dipertanggungjawabkan;

- Redaksi, sesuai dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar; - Bentuk, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Persetujuan Konsep

(19)

a. Apabila isi naskah dan lampirannya menyangkut lebih dari satu unit kerja, verbal konsep tersebut harus terlebih dahulu diedarkan dan disetujui oleh kepala/penanggungjawab dari unit terkait.

 b. Verbal konsep naskah yang berkaitan dengan pembentukan peraturan terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh pemilik rumah sakit, kecuali dalam hal pengangkatan  pegawai.

c. Verbal konsep naskah yang akan ditandatangani oleh kepala/penanggungjawab dari unit terkait, terlebih dahulu diajukan dan disetujui oleh Kepala Rumah Sakit.

d. Sebagai tanda persetujuan konsep tersebut, staf/pegawai yang berwenang menandatangani naskah, wajib membubuhkan paraf pada verbal konsep naskah. e. Pada setiap lembar draft naskah verbal terakhir wajib dibubuhi paraf oleh

kepala/penanggungjawab di pojok kanan bawah.

f. Apabila isi naskah tentang keuangan dan kebijakan yang ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit atau Kepala Rumah Sakit utama PT, maka setiap halaman naskah dan lampirannya harus diparaf oleh minimal pejabat keuangan rumah sakit.

g.  Naskah tentang keuangan dan kebijakan yang telah disetujui oleh staf/pegawai  penandatangan, maka pada setiap halaman naskah dan lampiran harus diparaf oleh

staf/pegawai dari staf/pegawai penandatangan tersebut. 3. Registrasi Naskah

a. Setelah naskah mendapatkan persetujuan dari staf/pegawai yang berwenang, konsep tersebut diregistrasi dan diberi nomor naskah dan tanggal. Registrasi naskah merupakan segmen penting dalam tata berkas, sehingga dapat disusun berdasarkan kronologis pemberkasan dan memberikan kemudahan temu balik serta bila dilakukan  penilaian arsip.

 b. Penomoran naskah berupa peraturan perundang-undangan hanya menggunakan nomor urut dan tahun berjalan.

c.  Net asli setiap verbal pembentukan peraturan kecuali dalam hal pengangkatan  pegawai, dilakukan oleh staf/pegawai yang bertanggung jawab di unit yang sudah

ditentukan.

d. Setiap arsip net asli peraturan perundang-undangan disimpan oleh kepala sub bidang  personalia dan diklat rumah sakit.

4. Pengetikan

Beberapa hal harus diperhatikan dalam pengetikan naskah :

a. Bentuk naskah di Rumah Sakit Umum Sei Dadap ada 2 (dua) bentuk, yaitu :

(20)

( block style).

-  Naskah dalam bahasa Inggris menggunakan bentuk setengah lurus atau bentuk setengah balok

(I talic).

 b. Ukuran dan jenis kertas : - Ukuran

Untuk keseragaman kertas dan Sistematika Penulisan

  Page Setup: Paper Size: Legal 8.5”x13” (Legal 8.5”x33”).

  Line Spacing : 1.5 lines dengan Bentuk Huruf ( fonts) Times New Roman.

- Jenis Kertas

Menggunakan kertas HVS putih (70-80 gram). - Bentuk Huruf ( fonts)

Setiap tulisan naskah kecuali pembentukan peraturan perundang-undangan yang mengetikannya menggunakan komputer, menggunakan bentuk huruf Times New  Roman ukuran 11 atau 12 dan spasi 1 sampai dengan 1,5.

c. Ruang Tepi (margin)

Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu, perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan yang digunakan untuk membuat naskah, yaitu :

- Ruang tepi atas : apabila menggunakan kop naskah, 1 spasi di bawah kop, Dan apabila tanpa kop naskah, sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi atas kertas.

- Ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi bawah kertas. - Ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kiri atas. - Ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 2 cm dari tepi kanan atas. Catatan:

Dalam pelaksanaannya penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu naskah. Penentuan ruang tepi (termasuk juga jarak spasi dalam paragraf) hendaknya memperhatikan aspek keserasian dan estetika.

(21)

5. Pembubuhan tanda-tangan

 Net naskah terlebih dahulu diteliti oleh kepala sub-bidang personalia dan diklat. Selanjutnya diverifikasi oleh Kepala Rumah Sakit dan setelah disetujui dilakukan  penanda tangan pada lembar naskah. Lembar naskah sebelum distempel, difotocopy

terlebih dahulu sebagai arsip. 6. Warna tinta

Tinta yang digunakan untuk penulisan surat berwarna hitam, sedangkan untuk  pembubuhan paraf dan tanda tangan disesuaikan dengan warna tinta yang ada.

7. Penulisan Alamat Surat

a. Penulisan alamat surat dibuat secara lengkap di dalam naskah maupun dalam amplop surat harus sama.

Contoh surat eksternal Rumah Sakit Umum Sei Dadap : Yang terhormat,

Presiden Republik Indonesia

Jalan Medan Merdeka Utara No....

 b. Penulisan nama jabatan tidak menggunakan sebutan bapak atau ibu.

c. Untuk perhatian (u.p.) digunakan atau ditujukan kepada seseorang atau pejabat teknis yang menangani suatu kegiatan atau suatu pekerjaan tanpa memerlukan kebijakan langsung dari pimpinan pejabat yang bersangkutan.

Contoh penggunaan u.p. Yang terhormat,

Kepala Biro Kepegawaian Setjen Kementerian Kesehatan u.p. Kepala Bagian Mutasi

C. PENGGUNAAN LOGO DAN STEMPEL RUMAH SAKIT

Logo dan stempel rumah sakit digunakan dalam tata naskah sebagai tanda pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk memperoleh keseragaman dalam  penyelenggaraan Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap perlu

ditentukan penggunaan logo, dan stempel rumah sakit pada kertas surat dan sampul. 1. Penggunaan Logo

a. Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau huruf yang digunakan dalam tata naskah sebagai identitas agar publik lebih mudah mengenalnya.

(22)

 b. Logo yang digunakan di Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah lambang:

.

c. Penggunaan logo diletakkan di sebelah kiri kepala surat.

d. Logo digunakan oleh pejabat berwenang Rumah Sakit Umum Sei Dadap. 2. Kepala Naskah

Pada kepala surat, dicantumkan logo rumah sakit, nama rumah sakit, alamat lengkap tanpa singkatan seyogyanya disertai kode pos, telepon, faksimile, surat elektronik (e-mail) apabila ada, serta garis penutup tebal.

3. Format Kepala Naskah

a. Penggunaan kop surat hanya pada lembar pertama naskah.  b.  Naskah surat yang ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit.

 Naskah surat yang ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit menggunakan kop surat dengan logo rumah sakit yang diletakkan secara sejajar diposisi kiri dari alamat lengkap rumah sakit.

Format Kepala Naskah

Jl. Lintas Sumatera, Sei Dadap. Kode Pos : 21272, Kab. Asahan, Sumatera Utara

4. Cap atau stempel

Setiap dokumen untuk kepentingan teknis operasional rumah sakit digunakan cap rumah sakit, yaitu :

(23)

5.  Nomor Halaman

 Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka Arab dan dicantumkan secara simetris di tengah bawah, kecuali halaman pertama naskah yang menggunakan kop naskah tidak perlu mencantumkan nomor halaman.

6. Sampul surat

(24)

BAB III

JENIS DAN FORMAT NASKAH

A. JENIS

 Naskah di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap terdiri dari dua jenis, yaitu :

1.  Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk- produk hukum berupa regulasi.

a. Peraturan Kepala Rumah Sakit

Peraturan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap adalah naskah yang berbentuk  peraturan, yang mengatur urusan Rumah Sakit Umum Sei Dadap untuk mewujudkan kebijakan dan kebijaksanaan baru, melaksanakan peraturan  perundang-undangan yang lebih tinggi dan menetapkan sesuatu dalam lingkungan

Rumah Sakit Umum Sei Dadap.  b. Keputusan Kepala Rumah Sakit

Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan, misalnya: penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis, penetapan, ketatalaksanaan organisasi, program kerja dan anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.

c. Pedoman

Pedoman adalah naskah yang memuat acuan yang bersifat umum di lingkungan rumah sakit yang perlu dijabarkan ke dalam petunjuk operasional/teknis dan  penerapannya disesuaikan dengan karakteristik instansi/organisasi yang  bersangkutan.

d. Panduan

Panduan adalah naskah yang memuat petunjuk dalam melakukan satu kegiatan. e. Standar Prosedur Operasional

Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah naskah yang memuat serangkaian  petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif

(25)

f. Instruksi

Instruksi adalah naskah yang memuat arahan atau perintah tentang pelaksanaan kebijakan.

g. Surat Edaran

Surat Edaran adalah naskah yang memuat pemberitahuan tentang hal tertentu, bisa  berupa perintah, petunjuk, atau penjelasan yang dianggap penting dan mendesak. h. Perjanjian

Surat perjanjian adalah naskah yang berisi kesepakatan bersama tentang suatu objek yang mengikat antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan suatu tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat. a. Surat Biasa

Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi  pemberitahuan, pernyataan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.

 b. Surat Keterangan

Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang untuk kepentingan kedinasan.

c. Surat Perintah

Surat perintah adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan memuat  perintah yang harus dilakukan.

d. Surat Izin

Surat izin adalah surat yang berisi informasi tentang pemberian izin kepada seseorang untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.

e. Surat Kuasa

Surat kuasa adalah surat pernyataan pelimpahan wewenang dari pimpinan kepada  pejabat/pegawai bawahannya atau orang lain guna bertindak dan atas namanya melakukan suatu perbuatan hukum mengenai hak dan wewenang yang tersebut di dalamnya.

f. Surat Undangan

Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat/pegawai pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat, pertemuan, dan sebagainya.

(26)

g. Surat Panggilan

Surat Panggilan adalah Naskah yang dipergunakan untuk memanggil pejabat instansi Pemerintah/Badan Hukum/Swasta/Perorangan, guna diminta keterangan mengenai sesuatu permasalahan/persoalan.

h. Memorandum

Memorandum adalah bentuk naskah intern yang dibuat oleh seorang  pejabat/pegawai dalam melaksanakan tugas guna menyampaikan pemberitahuan,  pernyataan atau permintaan pejabat lain. Memorandum memuat hal yang bersifat rutin, berupa catatan ringkas yang tidak memerlukan penjelasan yang panjang dan dapat langsung dijawab dengan disposisi oleh pejabat yang dituju. Memorandum dibuat dengan menggunakan kertas setengah folio.

i. Pengumuman

Pengumuman adalah naskah yang memuat pemberitahuan yang ditujukan pada  pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

 j. Laporan

Laporan adalah naskah yang berisi informasi mengenai pertanggung jawaban seorang pejabat atau pegawai kepada atasannya sehubungan dengan pelaksanaan tugas yang diberikan/dipercayakan kepadanya. Laporan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat atau pegawai yang diserahi tugas.

k. Surat Pengantar

Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau informasi mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan  barang atau naskah.

l. Lembar Disposisi

Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan yang berisi informasi atau perintah. Lembar disposisi dibuat diatas kertas ukuran ¼ folio.

m. Berita Acara

Berita Acara adalah Naskah yang berisi pernyataan yang bersifat pengesahan atas sesuatu kejadian, peristiwa, perubahan status dan lain-lain bagi suatu permasalahan  baik berupa perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian kebijaksanaan  pimpinan.

(27)

n.

n. Telaahan StafTelaahan Staf Telaahan Staf

Telaahan Staf adalah Naskah yadalah Naskah yang dibuat ang dibuat oleh oleh staf atau bstaf atau bawahan yang awahan yang memuatmemuat analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang sesuatu analisis pertimbangan-pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang sesuatu masalah.

masalah. o.

o. RekomendasiRekomendasi

Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan atau catatan Rekomendasi adalah Naskah yang berisikan keterangan / penjelasan atau catatan dari pejabat

dari pejabat yang yang berwenang berwenang tentang sesuatu tentang sesuatu hal urusan hal urusan yang yang dapat dijadikandapat dijadikan  bahan pertimbangan oleh atasan.

 bahan pertimbangan oleh atasan.  p.

 p. Daftar HadirDaftar Hadir

Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui Daftar Hadir adalah Naskah yang dipergunakan untuk mencatat dan mengetahui kehadiran seseorang.

kehadiran seseorang. q.

q. Sertifikat PelatihanSertifikat Pelatihan

Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan. Sertifikat Pelatihan adalah surat tanda bukti seseorang telah mengikuti kegiatan. r.

r.  Notulen Notulen

 Notulen adalah Naskah yang memuat catatan j

 Notulen adalah Naskah yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang, rapat, mulaialannya kegiatan sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan pengambilan Peraturan serta penutupan.

Peraturan serta penutupan. s.

s. FormulirFormulir

Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan.

lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang diperlukan. t.

t.  Naskah Elektronis Naskah Elektronis  Naskah

 Naskah elektronis elektronis adalah adalah naskah naskah dinas dinas berupa berupa komunikasi komunikasi dan dan informasi informasi yangyang dilakukan secara elektronis atau yang terekam dalam multimedia elektronis.

dilakukan secara elektronis atau yang terekam dalam multimedia elektronis.

Lingkup kegiatan naskah elektronis mencakup surat-menyurat elektronis, arsip, dan Lingkup kegiatan naskah elektronis mencakup surat-menyurat elektronis, arsip, dan dokumentasi elektronis, transaksi elektronis, serta naskah elektronis l

(28)

B.

B. BENTUKBENTUK 1.

1.  Naskah  Naskah yang yang dirumuskan dirumuskan dalam dalam susunan susunan dan dan bentuk bentuk produk- produk- produk produk hukum hukum berupaberupa regulasi.

regulasi. a.

a. PeraturaPeraturan Kepala Run Kepala Rumah Sakitmah Sakit

Bentuk dan susunan naskah peraturan Kepala Rumah Sakit adalah sebagai berikut : Bentuk dan susunan naskah peraturan Kepala Rumah Sakit adalah sebagai berikut : 1)

1) KepalaKepala a)

a)

K

Ko

op

p

naskah peraturan naskah peraturan terdiri atas gambar loterdiri atas gambar logo Rumah go Rumah Sakit Umum UmSakit Umum Umumum Sei Dadap.

Sei Dadap.  b)

 b) KataKata

 p

 pe

erat

ratura

uran

n

dandan

nama jabatan

nama jabatan

 pejabat  pejabat yang menetapkan, yang menetapkan, ditulis ditulis simetrissimetris dengan huruf kapital.

dengan huruf kapital. c)

c)  Nomor  Nomor 

 pe

 perrat

atur

uran

an

ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan.ditulis dengan huruf kapital di bawah kata Peraturan.

Penomoran Naskah Peraturan Kepala Rumah Sakit Penomoran Naskah Peraturan Kepala Rumah Sakit RSSDP /

RSSDP / POKJA / POKJA / SK / SK / KRS / 01 KRS / 01 / VI / / VI / 20182018

d)

d) Kata penghubungKata penghubung

tentang

tentang

ditulis dengan huruf kapital.ditulis dengan huruf kapital. e)

e)

 J

 J ud

udul

ul

 peraturan ditulis dengan huruf kapital. peraturan ditulis dengan huruf kapital. f)

f)  Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huru Nama jabatan yang menetapkan peraturan ditulis dengan huruf kapital.f kapital.

2)

2) PembukaanPembukaan a)

a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah marginJabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf kapital.

serta ditulis dengan huruf kapital.

Singkatan untuk Singkatan untuk Surat Peraturan Surat Peraturan

Tahun penerbitan surat Tahun penerbitan surat

Bulan

Bulan penerbitan penerbitan suratsurat

Singkatan Kepala Singkatan Kepala Rumah Sakit Rumah Sakit

Singkatan Rumah Sakit Singkatan Rumah Sakit Sei Dadap

Sei Dadap

Singkatan Kepala RUmah Sakit Singkatan Kepala RUmah Sakit Bulan

(29)

 b)

 b) KonsideransKonsiderans

-- KonsideransKonsiderans

 M

 Me

enim

nimb

ba

ang

ng

, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok  pikiran

 pikiran yang yang menjadi menjadi latar latar belakang belakang dan dan alasan alasan pembuatan pembuatan peraturan.peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;

tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;

-- KonsideransKonsiderans

 M

 Me

enging

nginga

att,,

yang memuat dasar kewenangan dan peraturanyang memuat dasar kewenangan dan peraturan  perundang-undangan yang

 perundang-undangan yang memerintahkan memerintahkan pembuatan peraturan pembuatan peraturan tersebut.tersebut. Peraturan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum adalah Peraturan perundang - undangan yang menjadi dasar hukum adalah  peraturan

 peraturan yang yang tingkatannya tingkatannya sederajat sederajat atau atau lebih lebih tinggi. tinggi. KonsideransKonsiderans

 M

 Me

engi

nginga

ngatt

diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan katadiletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata menimbang.menimbang. c)

c) DiktumDiktum

-- DiktumDiktum

 M

 Me

em

mut

utus

uska

kan

n

ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan hurufditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital, serta diletakkan di tengah margin.

kapital, serta diletakkan di tengah margin.

-- DiktumDiktum

 M

 Me

ene

netta

ap

pka

kan

n

dicantumkan setelah katadicantumkan setelah kata

memutuskan

memutuskan

disejajarkandisejajarkan ke bawah dengan kata

ke bawah dengan kata menimbangmenimbang dandan mengingat mengingat , huruf awal kata, huruf awal kata

 M

 Me

ene

netta

ap

pka

kan

n

 ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua;

titik dua;

--  Nama  Nama peraturan peraturan sesuai sesuai dengan dengan judul judul (kepala), (kepala), seluruhnya seluruhnya ditulis ditulis dengandengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

3)

3) Batang TubuhBatang Tubuh

Bagian batang tubuh Peraturan terdiri dari : Bagian batang tubuh Peraturan terdiri dari : a)

a) Semua substansi peraturan perundang-undangan yang dirumuskan dalamSemua substansi peraturan perundang-undangan yang dirumuskan dalam  pasal-pasal;

 pasal-pasal;  b)

 b) Substansi pada umumnya dikelompokan ke dalam:Substansi pada umumnya dikelompokan ke dalam: -- Ketentuan Umum;Ketentuan Umum;

-- Materi Pokok yang diatur;Materi Pokok yang diatur;

-- Ketentuan Sanksi (jika diperlukan);Ketentuan Sanksi (jika diperlukan); -- Ketentuan Peralihan (jika diperlukan);Ketentuan Peralihan (jika diperlukan); -- Ketentuan Penutup.Ketentuan Penutup.

c)

c) Dicantumkan Dicantumkan saat saat berlakunya berlakunya peraturan, peraturan, perubahan, perubahan, pembatalan,pembatalan,  pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya,

 pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dandan d)

d) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan padaMateri kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan. halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan peraturan.

(30)

4) Kaki

Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat  penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani.

5) Penandatanganan.

Peraturan Kepala Rumah Sakit ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

(31)

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR RSSDP/KKS/SK/KRS/01/V/2018

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

Menimbang : a. ...;  b. ... Mengingat : 1. ...; 2. ...; 3. dst. MEMUTUSKAN Menetapkan : MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM Pasal 1 ... Pasal 2 ...

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(32)

b. Keputusan Kepala Rumah Sakit

Bentuk dan susunan naskah keputusan Kepala Rumah Sakit adalah sebagai berikut : 1. Kepala

a)

Kop

naskah keputusan terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap

 b) Kata

keputusan

dan

nama jabatan

 pejabat yang menetapkan ditulis simetris di tengah margin dengan huruf kapital.

c)

Nomor

keputusan ditulis dengan huruf kapital.

d) Kata penghubung

tentang

ditulis dengan huruf kapital. e)

 J udul keputusan

ditulis dengan huruf kapital.

Keterangan :  Nama Pokja :

1. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SKP)

(33)

4. Asesmen Pasien (AP)

5. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 6. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)

7. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) 8. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)

9. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) 10.Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

11.Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)

12.Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 13.Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)

14.Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM) 15.Program Nasional (PROGNAS)

16.Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP)

2. Pembukaan

a)  Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris di tengah dengan huruf kapital.

 b) Konsiderans

(1) Konsiderans

 Menimbang

, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok  pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda  baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.

(2) Konsiderans

 Mengingat

memuat dasar kewenangan dan keputusan yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

c) Diktum

(1) Diktum

 Memutuskan

ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.

(2) Diktum

 Menetapkan

dicantumkan sesudah kata

 Memutuskan,

disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat , huruf awal kata

 Menetapkan

ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda  baca titik dua.

(3) Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik.

(34)

3. Batang Tubuh

a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya :

Kesatu : dst

 b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan

c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.

4. Kaki

Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan.

5. Penandatanganan.

Keputusan Kepala Rumah Sakit ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

(35)

Format Naskah Keputusan

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT SEI DADAP NOMOR ………

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP

Menimbang : a. bahwa ...;  b. bahwa ...; c. bahwa ... Mengingat : 1...; 2. ...; 3. dst. MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSANMMMMMMMM TENTANG MMMMM. Kesatu : ...

Kedua : ... Ketiga : ...

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(36)

Lampiran Keputusan Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap  Nomor :

Tanggal :

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(37)

c. Pedoman/Panduan (Referensi: Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Kars Tahun 2012)

Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokokyang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Sedangkan panduan  adalah merupakan petunjuk dalam melakukan kegiatan. Dengan demikian, dapat diartikan  bahwa pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi 1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat dimplementasikan dengan baik dan  benar, diperlukan pengaturan melalui Standar Prosedur Operasional (SPO).

Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka sulit untuk dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh karena itu Rumah Sakit dapat menyusun/membuat sistematika buku pedoman/panduan sesuai kebutuhan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen  pedoman/panduan ini yaitu :

 Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan/keputusan Kepala

Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit untuk pemberlakukan pedoman/panduan tersebut. Bila Kepala Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit diganti,  peraturan/keputusan Kepala Rumah Sakit/Pimpinan Rumah Sakit untuk  pemberlakuan pedoman/panduan tidak perlu diganti. Peraturan/Keputusan Kepala Rumah Sakit/pimpinan Rumah Sakit diganti bila memang ada  perubahan dalam pedoman/panduan tersebut.

 Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3

tahun sekali.

 Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan pedoman/panduan untuk suatu

kegiatan/pelayanan tertentu maka Rumah Sakit dalam membuat  pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan

oleh Kementerian Kesehatan tersebut.

 Walaupun format baku sistematika pedoman/panduan tidak ditetapkan, namun

ada sistematika yang lazim digunakan sebagai berikut : a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum RS

BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS BAB IV Struktur Organisasi RS

(38)

BAB V Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Unit Kerja BAB VI Struktur Organisasi Unit Kerja

BAB VII Uraian Jabatan

BAB VIII Tata Hubungan Kerja

BAB IX Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil BAB X Penilaian Kinerja

BAB X I Kegiatan Orientasi BAB XII Pertemuan/rapat BAB XIII Pelaporan

- Laporan Harian - Laporan Bulanan - Laporan Tahunan

- Laporan indikator mutu dan insiden keselamatan  pasien

b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pedoman C. Ruang Lingkup D. Batasan Operasional E. Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia B. Distribusi Ketenagaan

C. Pengaturan Jaga BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang B. Standar Fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN BAB V LOGISTIK

(39)

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU BAB IX PENUTUP

c. Format Panduan Pelayanan RS BAB I DEFINISI

BAB II RUANG LINGKUP BAB III TATA LAKSANA BAB IV DOKUMENTASI

Sistematika panduan pelayanan Rumah Sakit tersebut diatas bukanlah baku tergantung dari materi/isi panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah  pedoman/panduan minimal yang harus ada di Rumah Sakit yang di persyaratkan

sebagai regulasi yang diminta dalam elemen penilaian.

Bagi rumah sakit yang telah menggunakan e-file tetap harus mempunyai hardcopy  pedoman/panduan yang dikelola oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit atau Bagian Sekretariat Rumah Sakit, sedangkan di unit kerja bisa dengan melihat di intranet rumah sakit.

d. Pedoman (Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1538 Tahun 2011 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Kesehatan)

1) Pengertian

Pedoman adalah naskah yang memuat acuan yang bersifat umum di lingkungan instansi yang perlu dijabarkan ke dalam petunjuk operasional/teknis dan  penerapannya disesuaikan dengan karakteristik instansi/organisasi yang  bersangkutan.

2) Wewenang Penetapan dan Penandatangan

Pedoman yang dibuat dalam rangka menindaklanjuti kebijakan yang lebih tinggi dan pengabsahannya ditetapkan dengan Peraturan pejabat yang berwenang. 3) Susunan

a) Lembar Pemisah

(40)

- Logo dan nama rumah sakit yang diletakkan secara sejajar;

- Tulisan Lampiran peraturan, nomor, tentang, dan nama pedoman ditulis dengan huruf kapital seeara simetris, dan dicantumkan diantara Peraturan dan Lampiran Peraturan yang berupa Pedoman.

 b) Kepala

Bagian kepala Pedoman terdiri dari :

- Tulisan pedoman, yang dicantumkan di tengah atas ditulis dengan huruf kapital;

- Rumusan judul Pedoman yang ditulis secara simetris dengan huruf kapital.

c) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh Pedoman terdiri dari :

- Pendahuluan, yang berisi latar belakang/dasar pemikiran/maksud, tujuan/ruang lingkup/tata urut, dan pengertian;

- Materi Pedoman;

- Penutup, yang terdiri dari hal yang harus diperhatikan, penjabaran lebih lanjut, dan alamat pembuat Pedoman yang ditujukan kepada para  pembaca/pengguna atau mereka yang akan menyampaikan saran  penyempurnaan

d) Penutup

Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan dan stempel jabatan serta nama lengkap pembuat keputusan.

4) Hal yang Harus Diperhatikan

Dengan mengingat Pedoman merupakan Lampiran Peraturan, penomoran Pedoman sama dengan penomoran Peraturan yang mengantarkannya. Penomoran Pedoman dituangkan dalam lembar pemisah. Susunan nomor terdiri dari tulisan Nomor, nomor naskah (nomor urut dalam satu tahun berjalan), tulisan Tahun dengan huruf kapital, dan tahun terbit.

(41)

Contoh Penomoran

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP,

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(42)

Format Lembar Pemisah

LAMPIRAN

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR ... TAHUN ...

TENTANG

PEDOMAN MMMMMMMMMMMMMMMMMM

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(43)

FORMAT PEDOMAN

PEDOMAN MMMMMMMMMMMMMMMMM BAB I PENDAHULUAN A. Umum ... B. Maksud dan Tujuan

... C. Ruang Lingkup ... D. Pengertian ... BAB II A. ... B. Dan seterusnya BAB III ..., dan seterusnya

DITETAPKAN DI : Sei Dadap PADA TANGGAL : ………… KEPALA RSU SEI DADAP

(44)

e. Standar Prosedur operasional (SPO) (Referensi: Buku Panduan Penyusunan Dokumen Akreditasi Kars Tahun 2012)

Bentuk dan susunan naskah standar prosedur operasional adalah sebagai berikut. 1) Kepala

- Kepala sebelah kiri memuat

-

Kop

naskah standar prosedur operasional terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap serta alamat Rumah Sakit Umum Sei Dadap di  bawahnya.

- Tulisan

 Standar Prosedur Operasional

dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

- Kepala sebelah kanan memuat

a.

 J udul

standar prosedur operasional yang ditulis dengan huruf kapital.

 b.

Nomor Dokumen, Nomor R evisi, dan Halaman

dicantumkan secara simetris dibawah judul.

Penomoran dokumen

RSSDP / POKJA / SPO / 01 / VI / 2018

c.

Tanggal Terbit

dicantumkan dibawah nomor dokumen.

d.

Tanda Tangan dan Nama Jelas

 pejabat yang menetapkan standar  prosedur operasional dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman. 2) Batang Tubuh

Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur, dan instalasi / unit terkait.

Singkatan Standart Operasional Prosedur Singkatan dari unit kerjayang

 berhubungan dengan pokja Singkatan Rumah Sakit Sei Dadap  No. Urut

Tahun Pembuatan SPO

(45)

Format Naskah Standar Prosedur Operasinal

Logo Rumah Sakit

Umum Sei Dadap MMMMMMMM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

SPO

Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh Kepala Rumah Sakit

Nama Jelas PENGERTIAN ... ... ... TUJUAN

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk

... ... ... KEBIJAKAN 1. ... 2. ... 3. ... 4. Dst PROSEDUR UNIT TERKAIT ... ...

(46)

MMMMM

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman : PROSEDUR ( Lanjutan ) ... ... UNIT TERKAIT ... ... Keterangan :

NO POKJA NOMOR SPO II. PENOMORAN SPO SARS VERSI 2012

1 SKP (Sasaran Keselamatan Pasien) RSSDP/SKP/SPO/01/VI/2018 2 ARK (Akses Ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan) RSSDP/ARK/SPO/01/VI/2018

3 HPK (Hak Pasien dan Keluarga) RSSDP/HPK/SPO/01/VI/2018

4 AP (Asesmen Pasien) RSSDP/AP/SPO/01/VI/2018

5 PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien) RSSDP/PAP/SPO/01/VI/2018 6 PAB (Pelayanan Anestesi dan Bedah) RSSDP/PAB/SPO/01/VI/2018 7 PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO) RSSDP/PKPO/SPO/01/VI/2018 8 MKE (Manajemen Komunikasi dan Edukasi) RSSDP/MKE/SPO/01/VI/2018 9 PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien) RSSDP/PMKP/SPO/01/VI/2018 10 PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) RSSDP/PPI/SPO/01/VI/2018

(47)

12 MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan) RSSDP/MFK/SPO/01/VI/2018 13 KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf) RSSDP/KKS/SPO/01/VI/2018 14 MIRM (Manajemen Informasi dan Rekam Medis) RSSDP/MIRM/SPO/01/VI/2018

15 PROGNAS (Program Nasional) RSSDP/PROGNAS/SPO/01/VI/2018

16 IPKP (Integrasi Pendidikan Kesehatan Dalam Pelayanan Rumah Sakit)

RSSDP/IPKP/SPO/01/VI/2018

f. Prosedur Tetap (Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1538 Tahun 2011 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Kementerian Kesehatan)

1) Pengertian

Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara dan urutan kegiatan tertentu.

2) Tujuan Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar)

Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) bertujuan untuk

a) Menyederhanakan, memudahkan, dan mempercepat penyampaian petunjuk;  b) Memudahkan pekerjaan;

c) Memperlancar pelaksanaan kegiatan;

d) Meningkatkan kerja sama antara pimpinan, staf, dan unsur pelaksana. 3) Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan

Pejabat yang menetapkan dan menandatangani Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) adalah pejabat yang berwenang atau pejabat lain yang ditunjuk.

4) Susunan a) Kepala

Bagian kepala Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) terdiri dari: - Kop naskah berisi logo serta nama instansi, ditulis dengan huruf kapital

dan diletakkan secara simetris;

- Tulisan prosedur tetap, yang dicantumkam di bawah logo instansi, ditulis dengan huruf kapital, serta nomor prosedur tetap (prosedur operasional standar) yang ditulis secara simetris di bawahnya;

- Kata tentang, yang dicantumkan di bawah kata prosedur tetap (prosedur operasional standar) ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan secara simetris;

(48)

Judul prosedur tetap (prosedur operasional standar), ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan diletakkan di bawah kata tentang.

 b) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) terdiri dari :

- Dasar penetapan Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar);

- Pertimbangan ditetapkannya Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar);

- Prosedur dan tata cara pelaksanaan kegiatan. c) Penutup

Bagian kaki Prosedur Tetap (Prosedur Operasional Standar) terdiri dari: - Tempat dan tanggal penetapan;

-  Nama jabatan penanda tangan;

- Ruang tanda tangan dan cap instansi;

-  Nama pejabat penanda tangan, ditulis dengan huruf awal kapital; - Cap.

5) Hal yang Perlu Diperhatikan

Penomoran Prosedur Tetap menggunakan pola klasiflkasi yang mengacu pada Kode pokja di lingkungan rumah sakit.

Contoh penomoran:

RSSDP / POKJA / SPO / 01 / VI / 2018

Tahun Pembuatan

Singkatan Standard Operasional Prosedur Singkatan dari unit kerja yang

 berhubungan dengan pokja

Singkatan Rumah Sakit Umum Sei Dadap  Nomor Urut

(49)

PROSEDUR TETAP

NOMOR HK ... / ... / ... / ... TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM

Ditetapkan di : Sei Dadap Pada Tanggal : ……….. KEPALA RSU SEI DADAP

(50)

Format Prosedur Tetap

PROSEDUR TETAP NOMOR HK ... / ... / ... / ... TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMM BAB I PENDAHULUAN A. Umum ... B. Maksud dan Tujuan

... C. Ruang Lingkup ... D. Dasar ... BAB II A. ..., dan seterusnya.

Ditetapkan di : Sei Dadap Pada Tanggal : …………. KEPALA RSU SEI DADAP

(51)

g. Instruksi

Bentuk dan susunan naskah instruksi adalah sebagai berikut : 1) Kepala

a)

Kop

naskah instruksi terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap  b) Kata

instruksi

dan

nama jabatan

 pejabat yang menetapkan ditulis dengan

huruf kapital.

c)  Nomor 

 instruksi

ditulis dengan huruf kapital. Penomoran surat instruksi

RSSDP / 001/ Ins / KRS / VI / 2018

d) Kata

tentang

ditulis dengan huruf kapital.

e)

 J udul (kepala) instruksi

ditulis dengan huruf kapital.

f)

Nama

jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis dengan huruf kapital.

2) Pembukaan

 Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi ditulis simetris ditengah dengan huruf kapital, diakhiri dengan tanda baca koma.

a) Konsiderans

(1) Konsiderans

 Menimbang

, memuat uraian singkat tentangpokok-pokok  pikiran yang menjadi latar belakang danalasan pembuatan peraturan. (2) Konsiderans

 Mengingat 

yang memuat dasar kewenangandan peraturan

 perundang-undangan yang memerintahkanpembuatan peraturan tersebut. Peraturan perundangundanganyang menjadi dasar hukum adalah  peraturanyang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.

Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat

 Nomor urut penerbitan surat berdasarkan jenis

Singkatan Kepala Rumah Sakit Singkatan instruksi

Singkatan Rumah Sakit Umum Sei Dadap

(52)

 b) Diktum

1) Kata

 Menginstruksikan

ditulis simetris di tengah denganhuruf kapital diakhiri dengan tanda baca titik dua.

2) Kata

Kepada

ditulis dengan huruf awal kapital dan diletakan sesudah kata

 Menginstruksikan

yangdisejajarkan ke bawah dengan kata menimbang danmengingat , dan diakhiri dengan tanda baca titik dua. 3) Kata

Kepada

diisi dengan menyebutkan kepada siapainstruksi ditujukan 4) Kata

Untuk

ditulis dengan huruf awal kapital, dan diletakkan pada

 bagian pinggir tegak lurus dengan kata

Kepada

.

5) Kata

Untuk

ditulis diisi dengan menyebutkan instruksi apayang harus dilaksanakan.

3) Batang Tubuh

Batang Tubuh tidak dirumuskan dalam bentuk pasal-pasal, tetapi dirumuskan dalam bentuk PERTAMA, KEDUA, dan seterusnya. Kata PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dan seterusnya ditulis denganhuruf kapital dan diletakkan  pada bagian pinggir tegak lurus denganletak kata Untuk .

4) Kaki

Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan,cap jabatan, dan nama lengkap pemberi instruksi.

5) Penandatanganan.

Instruksi Kepala Rumah Sakit ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

(53)

Format Naskah Instruksi

INSTRUKSI KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP NOMOR………

TENTANG

MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM KEPALA RUMAH SAKIT UMUM SEI DADAP,

Menimbang : a. bahwa ...;  b. bahwa ... Mengingat : 1. ...;

2. dst.

MENGINSTRUKSIKAN

Kepada : 1. Nama / Jabatan Pegawai; 2. dst.

Untuk :

PERTAMA : Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm; KEDUA : dst.

Ditetapkan di : Sei Dadap

Pada Tanggal : ……… KEPALA RSU SEI DADAP

(54)

Singkatan Surat Edaran  Nomor Urut

h. Surat Edaran

Bentuk dan susunan naskah dinas surat edaran adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a)

Kop

naskah surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

 b) Tulisan

 surat edaran

dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap,ditulis dengan huruf kapital.

c)  Nomor surat edaran ditulis dibawah

 surat edaran

 dengan huruf kapital. Penomoran surat edaran

RSSDP / 001 / SE / KRS / 2018

d) Kata

tentang

dicantumkan dibawah

 surat edaran

ditulisdengan huruf kapital. e) Rumusan judul (kepala)

 SUR AT E DAR AN

ditulis dengan huruf kapital

simetris di bawah

tentang.

2) Batang Tubuh

Batang tubuh surat edaran memuatpemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak;

3) Kaki

Kaki sebelah kanan bawah memuat a) Tempat dan tanggal penetapan;

 b)  Nama jabatan yang menandatangani, ditulis denganhurufawal kapital dan diakhiri dengan tanda baca

koma;

c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;

d) Nama lengkap yang menandatangani ditulis dengan hurufawal kapital; e) Stempel Rumah Sakit Umum Sei Dadap.

4) Penandatanganan.

Surat Edaran ditandatangani oleh Kepala Rumah Sakit Umum Sei Dadap. 5) Distribusi

Tahun penerbitan surat

Singkatan Kepala Rumah Sakit

(55)

Format Naskah Surat Edaran

SURAT EDARAN NOMOR : ………. TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM A. Umum ... B. Maksud dan Tujuan

... C. Ruang Lingkup

... D. Dasar

... E. (Substansi surat edaran)

... dan seterusnya

Ditetapkan di : Sei Dadap

Pada Tanggal : ……… KEPALA RSU SEI DADAP

Nama Jelas Tembusan :

1. ... 2. ... 3. dan seterusnya

(56)

i. Perjanjian

Bentuk dan susunan naskah perjanjian adalah sebagai berikut 1) Kepala naskah perjanjian

a) Tulisan “Perjanjian  Kerja Sama” yang ditempatkan ditengah lembar naskah dinas;

 b)  Nomor dan tahun; c) Tulisan “Tentang”; d) Judul Surat Perjanjian.

2) Isi naskah perjanjian

a) Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun serta tempat pembuatan;

 b)  Nama, pangkat, NIP (bagi PNS), pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam perjanjian;

c) Permasalahan-permasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak serta tidak bertentangan dengan  peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d) Tujuan kerja sama;

e) Ruang lingkup kerja sama; f) Pelaksanaan kegiatan; g) Pembiayaan;

h) Penyelesaian perselisihan; i) Lain-lain;

 j) Penutup.

3) Bagian akhir naskah perjanjian a) Tulisan “Pihak ke ……..”;

 b)  Nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian; c) Tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian; d) Materai;

e)  Nama jelas pihak-pihak penandatangan; f) Pangkat dan NIP bagi PNS;

g) Stempel Jabatan/Instansi;

(57)

Format Naskah Perjanjian

 ______________________________________________________________PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA MMMMMMMMMMMMMMMMMM DAN MMMMMMMMMMMMMMMMMM TENTANG MMMMMMMMMMMMMMMMMM NOMOR ………./………./………/……..

Pada hari, ..., tanggal, ..., bulan..., tahun ..., bertempat di ..., yang bertanda tangan dibawah ini

1. ... : ..., selanjutnya disebut Pihak I 2. ... : ..., selanjutnya disebut Pihak II

 bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang ..., yang diatur dalam ketentuan sebagai berikut :

Pasal 1

TUJUAN KERJA SAMA

... ...

Pasal 2

RUANG LINGKUP KERJA SAMA

... ...

Pasal 3

PELAKSANAAN KEGIATAN

(58)

Pasal 4 PEMBIAYAAN ... ... Pasal 5 PENYELESAIAN PERSELISIHAN ... ... Pasal 6 LAIN-LAIN

(1) Apabila terjadi hal-hal yang diluar kekuasaan kedua belah pihak atau  force majeure, dapat dipertimbangkan kemungkinan perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan kedua belah pihak.

(2) Yang termasuk force majeure adalah a. Bancana alam;

 b. Tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter; c. Keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.

(3) Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap piagam kerja sama ini akan diatur bersama kemudian oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua.

Pasal 7 PENUTUP

...

PIHAK II PIHAK I

NAMA JELAS NAMA JELAS

SAKSI-SAKSI :

1. ……….. : (tandatangan). 2. ……… : (tanda tangan).

(59)

2.  Naskah yang dirumuskan dalam bentuk surat. a. Surat Biasa

Bentuk dan susunan surat biasa adalah sebagai berikut. 1) Kepala

a) Kop surat biasa terdiri atas logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap;  b) Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas;

c)  Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri; Penomoran naskah surat biasa

RSSDP / X / 01 / V / 2018

d) Kata

Yang terhormat,

ditulis tegak lurus di bawah kata

Perihal.

2) Batang Tubuh

Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.

3) Kaki

Bagian kaki terdiri atas a) nama jabatan;

 b) tanda tangan; c) nama lengkap;

d) stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan; e) tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.

 Nomor Urut Surat Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat

Singkatan Rumah Sakit Umum Sei Dadap

(60)

Format Naskah Surat Biasa

Nomor : ... tgl ….…bln……thn……… Lampiran : ... Perihal : ... Yang terhormat, ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Nama Jabatan,

(61)

 b. Surat Keluar dari unit kerja

Bentuk dan susunan Surat Keluar dari unit kerjaadalah sebagai berikut. 1) Kepala

a. Kop surat biasa terdiri atas logo Rumah Sakit Umum Sei Dadap;  b. Tanggal pembuatan surat diletakkan di sebelah kanan atas;

c.  Nomor, lampiran, dan perihal ditulis di sebelah kiri; Penomoran naskah surat

RSSDP / Rad / 01 / VI / 2018

e) Kata

Yang terhormat,

ditulis tegak lurus di bawah kata

Perihal.

2. Batang Tubuh

Bagian batang tubuh terdiri atas alinea pembuka, isi dan penutup.

3. Kaki

Bagian kaki terdiri atas a. nama jabatan;

 b. tanda tangan; c. nama lengkap;

d. stempel digunakan sesuai dengan ketentuan penggunaan; e. tembusan, memuat nama jabatan pejabat penerima tembusan.

4. Penomoran surat untuk unit kerja

a. Komite Medik : RSSDP / KM / 01 / VI / 2018  b. Komite Keperawatan : RSSDP / KK / 01 / VI / 2018

 Nomor Urut

Tahun penerbitan surat Bulan penerbitan surat

Singkatan Rumah Sakit Umum Sei Dadap Singkatan Unit Kerja

Referensi

Dokumen terkait

(2) Camat atas nama Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 terdiri atas:..

(3) Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat selaku kepala SKPD atas nama Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal

(2) Sekretaris SKPD atas nama Kepala SKPD menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 terdiri atas:..

Kepala badan pendidikan dan pelatihan selaku kepala SKPD atas nama Bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal

(3) Kepala badan pendidikan dan pelatihan selaku kepala SKPD atas nama gubernur menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud

Tujuan pembuatan Panduan Tata Naskah Dinas dan Dokumen adalah untuk memastikan bahwa setiap naskah dinas dan dokumen yang digunakan di Rumah Sakit Paru Respira

(3) Kepala Badan Kepegawaian Daerah selaku kepala SKPD atas nama bupati menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

(1) Kepala UPT berdasarkan kewenangan jabatannya menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat berdasarkan pemberian mandat dari Kepala SKPD yang materinya