• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Pustaka Sapi Laktasi & Sapi Kering Kandang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tinjauan Pustaka Sapi Laktasi & Sapi Kering Kandang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka Sapi Laktasi

Sapi Laktasi

Salah satu jenis sapi perah adalah Fries Holland. Sapi Fries Holland Salah satu jenis sapi perah adalah Fries Holland. Sapi Fries Holland  berasal dari negara Belanda. Ameri

 berasal dari negara Belanda. Amerika Serikat bangsa sapi ini disebut Holstein,ka Serikat bangsa sapi ini disebut Holstein, dan di negara-negara lain ada pula yang menyebut Friesien. Di ndonesia sapi ini dan di negara-negara lain ada pula yang menyebut Friesien. Di ndonesia sapi ini lebih dikenal dengan sebutan F

lebih dikenal dengan sebutan FH. Sapi FH menduduki populasi terbesar, hampir H. Sapi FH menduduki populasi terbesar, hampir  di seluruh dunia, baik di negar

di seluruh dunia, baik di negara-negara sub-tropis maupun tropis. Bangsa sapi inia-negara sub-tropis maupun tropis. Bangsa sapi ini mudah beradaptasi di tempat baru. Di ndonesia populasi bangsa sapi FH ini juga mudah beradaptasi di tempat baru. Di ndonesia populasi bangsa sapi FH ini juga yang terbesar diantara bangsa-bangsa sapi perah

yang terbesar diantara bangsa-bangsa sapi perah yang lain !Siregar, "##$%.yang lain !Siregar, "##$%.

Sapi FH mempunya &iri-&iri 'arna belang hitam putih, pada dahi terdapat Sapi FH mempunya &iri-&iri 'arna belang hitam putih, pada dahi terdapat  pola hitam putih berbentuk segitiga. Dada, perut ba'ah, kaki dan ekor 

 pola hitam putih berbentuk segitiga. Dada, perut ba'ah, kaki dan ekor   ber'arna putih. Ta

 ber'arna putih. Tanduk ke&il-pendek menjurus ke depan. Sapi FH bersi(atnduk ke&il-pendek menjurus ke depan. Sapi FH bersi(at tenang, jinak sehingga mudah dikuasai, tidak tahan panas, tapi mudah tenang, jinak sehingga mudah dikuasai, tidak tahan panas, tapi mudah

 beradaptasi, dan lambat menjadi de'asa. Berat badan sapi FH jantan )$$-#$$  beradaptasi, dan lambat menjadi de'asa. Berat badan sapi FH jantan )$$-#$$

kg, sedangkan yang betina *$$-*+ kg dan tingginya rata-rata ", meter !Budi, kg, sedangkan yang betina *$$-*+ kg dan tingginya rata-rata ", meter !Budi, +$$*%.

+$$*%.

Produksi susu sapi FH menurut Hertika !+$$)% sekitar ",## Produksi susu sapi FH menurut Hertika !+$$)% sekitar ",## liter/ekor/hari, dan Putranto !+$$*% produksi rata-rata sapi perah FH di liter/ekor/hari, dan Putranto !+$$*% produksi rata-rata sapi perah FH di ndonesia sekitar "$ liter/ekor/hari.

ndonesia sekitar "$ liter/ekor/hari.

0asa 1aktasi adalah masa sapi sedang mengh

0asa 1aktasi adalah masa sapi sedang menghasilkan susu, yakni selamaasilkan susu, yakni selama "$ bulan antara masa beranak dan saat masa kering kandang. Sapi mulai

"$ bulan antara masa beranak dan saat masa kering kandang. Sapi mulai  berproduksi setelah melahirkan anak. 2ira-kira setengah jam setelah sapi itu  berproduksi setelah melahirkan anak. 2ira-kira setengah jam setelah sapi itu

melahirkan. Produksi susu sudah mulai keluar dan saat itulah masa laktasi melahirkan. Produksi susu sudah mulai keluar dan saat itulah masa laktasi dimulai. 3amun, sampai dengan - hari yang pertama produksi susu tersebut dimulai. 3amun, sampai dengan - hari yang pertama produksi susu tersebut masih berupa &olostrum yang sangat baik untuk pedet untuk pertumbuhan pada masih berupa &olostrum yang sangat baik untuk pedet untuk pertumbuhan pada kehidupan a'al !AA2, "##$%.

kehidupan a'al !AA2, "##$%.

0enurut Alim dan Hidaka !+$$+% masa laktasi menjadi tiga yaitu4 masa 0enurut Alim dan Hidaka !+$$+% masa laktasi menjadi tiga yaitu4 masa laktasi a'al ! bulan setelah melahirkan%, masa laktasi tengah

laktasi a'al ! bulan setelah melahirkan%, masa laktasi tengah !-* bulan% dan!-* bulan% dan masa laktasi akhir !lebih dari * bulan%.

masa laktasi akhir !lebih dari * bulan%. Da(tar pustaka4

Da(tar pustaka4 Siregar, S. "##$.

Siregar, S. "##$. Sapi perah (Jenis, Teknik Pemeliharaan, dan Analisa Usaha)Sapi perah (Jenis, Teknik Pemeliharaan, dan Analisa Usaha).. Penebar S'adaya, 5akarta.

Penebar S'adaya, 5akarta. Budi, 6. +$$*.

Budi, 6. +$$*. Dasar Te Dasar Ternak Perahrnak Perah. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian 6ni7ersitas Sumatra 6tara. 0edan.

6ni7ersitas Sumatra 6tara. 0edan. Hertika, S. +$$).

Hertika, S. +$$). Analisis Pendapatan Usaha Te Analisis Pendapatan Usaha Ternak Sapi Perah (Studi Kasus dirnak Sapi Perah (Studi Kasus di  Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten

 Perusahaan X, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua Kabupaten  B!r)"

 B!r)"Program Studi Sosial 8konomi Peternakan Fakultas PeternakanProgram Studi Sosial 8konomi Peternakan Fakultas Peternakan nstitut Pertanian Bogor.

(2)

AA2, "##$. Beternak Sapi Perah"2anisius.9ogyakarta.

Alim, A, F .dan T. Hidaka, +$$+. Buku Petunu#uk Teknl!i Sapi Di $ndnesia"  Diar% Technl!% $mpr&ement Pr#ect $n $ndnesia ,Bandung.

Sapi kering kandang

2ering kandang merupakan suatu periode ketika sel-sel ambing tidak

mensekresikan air susu diantara dua periode laktasi. Periode tersebut esensial untuk memberi kesempatan sel-sel epithel ambing beregresi, proli(erasi dan di(erensial yang memungkinkan stimulasi produksi susu se&ara maksimal !:apu&o et al ., "##;%.

 Sapi yang sedang berproduksi dan dalam keadaan bunting tua harus diberi kesempatan beristirahat untuk memperbaiki kondisi tubuh sebagai persiapan produksi dan kelahiran mendatang. Pada saat istirahat kondisi tubuh akan dikuatkan dengan  penambahan &adangan lemak, protein, mineral dan bahan-bahan lain yang

diman(aatkan untuk keperluan berproduksi !AA2, "##$%.

Panjang pendeknya masa kering kandang akan sangat mempengaruhi produksi dalam satu masa laktasi. 2ering kandang atau masa istirahat yang terlalu singkat

menyebabkab produksi susu pada masa laktasi berikutnya menjadi rendah. 0asa istirahat yang normal berlangsung sekitar ",-+ bulan !AA2, "## $%.

". 2ebutuhan 2onsumsi Pakan Sapi Perah 0asa 2ering

Se&ara umum pada konsisi kering ini, ternak diberikan sedikit hijauan dan  pengurangan bahkan penghentian pemberian konsentrat pada masa a'al kering,

sedangkan pada akhir masa kering hijauan diberikan dalam jumlah seperti biasa dan diikuti dengan penambahan konsentrat. <ansum harus di(ormulasikan untuk memenuhi kebutuhannya yang spesi(ik4 maintenan&e, pertumbuhan (oetus, pertambahan bobot  badan. Panda kondisi ini konsumsi B2 ransum harian yang diberikan pada ternak tidak   boleh melebihi dari += berat badan, konsumsi hijauan minimal "= berat badan.

Setengah dari "= BB !konsentrat% per hari biasanya &ukup untuk program pemberian  pakan sapi kering. Pada masa kering, sapi perah harus di tekan jangan sampai terlalu

gemuk atau B:S nya melebihi standar untuk sapi bunting !+, > %. Hal ini

dimaksudkan agar sapi tersebut tidak ada kendala dalam proses kelahiran nantinya. 2omposisi hijauan kualitas rendah, seperti grass hay, baik diberikan pada kondisi ini dengan tujuan untuk membatasi konsumsi hijauan. Pada kondisi kering kebutuhan protein yang dikonsumsi sapi perah sebesar "+ = sudah &ukup untuk menjaga kesehatan ternak tersebut. 2ebutuhan :a dan P sapi kering harus dipenuhi, tetapi perlu dihindari pemberian yang berlebihan? kadang-kadang ransum yang

mengandung lebih dari $,*= :a dan $,= P meningkatkan kejadian milk (e7er. Tra&e mineral, termasuk Se, harus disediakan dalam ransum sapi ke ring. 5uga, jumlah 7itamin

(3)

A, D. dan 8 yang &ukup dalam ransum untuk mengurangi kejadian milk (e7er,

mengurangi retained plasenta, dan meningkatkan daya tahan pedet. Sedikit konsentrat  perlu diberikan dalam ransum sapi kering dimulai + minggu sebelum beranak,

 bertujuan4

@ 0engubah bakteri rumen dari populasi pen&erna hijauan seluruhnya menjadi  populasi &ampuran pen&erna hijauan dan konsentrat

@ 0eminimalkan stress terhadap perubahan ransum setelah beranak. +. 2ebutuhan 2ondisi 2andang Sapi Perah 0asa 2ering

2eberadaan kandang untuk sapi yang akan beranak atau kandang kering kandang sangat penting. Hal ini disebabkan sapi yang akan beranak memerlukan eer&ise atau latihan persiapan melahirkan !bisa berupa jalan-jalan di dalam kandang% untuk merangsang kelahiran normal. Di kandang ini, sapi tidak diperah susunya selama sekitar )$ hari . Dengan demikian, pakan yang di makan hanya untuk kebutuhan anak yang berada didalam kandungannya dan kebutuhan hidupnya dalam mempersiapkan kelahiran. 2andang sapi kering dapat dibuat se&ara koloni untuk  >  ekor sapi tanpa disekat satu sama lain. 6kuran ideal kandang sapi kering per ekor adalah +-+,  ;  " m !lebar +-+, m ,panjang ; m dan tinggi " m%. 6ntuk sapi bunting masa kering

kemiringan kandang tidak boleh melebihi dari $. Hal ini bertujuan agar ternak tersebut tidak tergelin&ir yang bisa menyebabkan gangguan pada janin yang di kandung.

. Proses Pengeringan Dengan :ara Pengaturan Pemerahan

Dalam proses pengeringan atau menuju masa kering sapi perah dapat dilakukan dengan &ara pengaturan pemerahan, proses pemerahan tersebut dapat di lakukan dengan  &ara yaitu sebagai berikut 4

a% Pemerahan berselang yaitu pengeringan yang menggunakan &ara sapi hanya diperah sekali sehari selama beberapa hari. Selanjutnya satu hari diperah dan hari  berikutnya tidak diperah. 2emudian induk diperah  hari sekali hingga akhirnya tidak

diperah sama sekali.

 b% Pemerahan tidak lengkap yaitu pemerahan tetap dilakukan setiap hari, tetapi setiap kali pemerahan tidak sekali puting atau keempat puting itu diperah, jadi keempat puting itu diperah se&ara bergantian. Setiap kali memerah hanya + puting saja. :ara ini dilakukan pada sapi yang mempunyai kemampuan produksi tinggi.

&% Pemerahan yang dihentikan se&ara mendadak yaitu pengeringan ini dilakukan dengan tiba-tiba. :ara pengeringan sema&am ini didahului dengan tidak memberikan makanan penguat  hari sebelumnya, dan makanan kasar berupa hijauan  pun dikurangi tinggal seperempat bagian saja. :ara ini lebih e(ekti( dan memperke&il

(4)

gangguan kesehatan pada ambing, bila kombinasikan dengan &ara pemerahan  berselang.

Didalam persiapan laktasi mendatang, yang penting diperhatikan adalah

menjaga makanan tetap baik, terutama +- bulan terakhir sebelum masa kering. Periode kering sangat diperlukan bagi sapi perah yang sedang laktasi agar sapi dapat

menyimpan energi yang &ukup untuk laktasi berikutnya.

@ Periode kering yang ideal !*-)% minggu sebelum partus, pengeringan lebih lama akan lebih baik dibandingkan pengeringan yang pendek.

@ Periode kering lebih dari *$ hari memberikan produksi susu pada masa laktasi berikutnya realati( ke&il, tapi untuk laktasi yang sedang berjalan &ukup  berpengaruh.

@ Pada saat periode pengeringan perlu diberikan perlakuan steaming-up !+-% minggu sebelum partus untuk persiapan kelahiran.

. Pemeliharaan Sapi Perah 0asa 2ering Setelah 0elahirkan

Setelah melahirkan !partus% sapi perah tidak boleh langsung diambil susunya. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan ke&ukupan gii anak sapi yang baru dilahirkan, karena pada masa sapi setelah melahirkan, susu yang di produksi berupa &olostrum yang berguna bagi anak sapi untuk menambah kekebalan tubuh atau sebagai anti bodi pada pedet yang baru lahir. :olostrum di produksi oleh induk sapi sekitar ; > "$ hari .

2onsumsi pakan yang di butuhkan pada sapi induk setelah melahirkan dengan kebutuhan hijauan dan konsentrat yang seimbang dan diberikan se&ara

adlibitum sehingga kebutuhan nutrisi yang di butuhkan oleh ternak tersebut dapat terpenuhi. 2ebutuhan air minum pada sapi setelah melahirkan akan meningkat dibanding dengan kondisi biasa. Hal ini di karenakan air membantu men&erna makanan yang dikonsumsi oleh ternak tersebut untuk memproduksi susu guna untuk men&ukupi kebutuhan gii pada anak yang baru dilahirkannya. Pada sapi setelah melahirkan

kebutuhan mineral dan 7itamin juga perlu diperhatikan karena ini akan berpengaruh terhadap kualitas susu yang di hasilkan.

.

(5)

CAPUCO, A.V., R.M. AKERS and J.J. SMITH. 1997. Mammary growt !n Ho"#t$!n %ow# d&r!ng t$ dry '$r!od( )&ant!*%at!on o+ n&%"$!% a%!d# and !#to"ogy. J. a!ry S%!. -( /77 0 /-7.

Referensi

Dokumen terkait

Struktur penduduk didominasi oleh usia muda akibat dari tingginya tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian penduduk sehingga tingkat ketergantungan cukup

Capaian SS3 : “Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkeadilan, berdaya saing dan berkelanjutan ” didukung oleh beberapa

Persentase soal yang berada pada masing-masing level dan deskriptor mathematical literacy assessment taxonomy pada buku siswa matematika kelas VII kurikulum 2013

Hasil analisis korelasi menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat sosial ekonomi terhadap sikap peduli lingkungan pada ibu rumah tangga di

3HQHOLWLDQ LQL EHUWXMXDQ PHQJLGHQWLILNDVL NRQVWUXNVL LGHQWLWDV EXGD\D NHLQGRQHVLDDQ GDODP EXNX WHNV VHNRODK GDVDU NXULNXOXP ,GHQWLWDV EXGD\D NHLQGRQHVLDDQ VHPDNLQ

Dalam konteks nasional, strategi pembangunan wilayah yang pernah dilaksanakan untuk mengatasi berbagai permasalahan kesenjangan pembangunan antar wilayah antara lain:

Hal tersebut mengandung arti bahwa semakin besar sikap atau tindakan manajemen (didukung oleh tindakan manajemen yang menutupi kecurangan, serta melakukan pemalsuan terhadap

SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu standar operasi dari Unit Manajemen untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pekerja yang secara