• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PKN

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya untuk mendorong terciptanya perdamaian dalam kehidupan bangsa dan negara. Kebhinnekaan harus dimaknai masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan etnis, religi maupun ideologi menjadi bagian tak terpisahkan dari bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan Toleransi yang menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa.

Persatuan dalam keberagaman memiliki arti yang sangat penting. Persatuan dalam

keberagaman harus dipahami oleh setiap warga masyarakat agar dapat mewujudkan hal-hal seperti:

1. Kehidupan yang serasi, selaras, dan seimbang. 2. Pergaulan antarsesama yang lebih akrab

3. Perbedaan yang ada tidaak menjadi sumber masalah 4. Pembangunan berjalan lancar

Integrasi Nasional

Pengertian,

Integrasi Nasional berasal dari dua kata yaitu, “Integrasi” dan “Nasional Integrasi berasal dari bahasa inggris, Integrate Artinya, menyatu padukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh.

Nasional berasal dari bahasa inggris, nation yang artinya bangsa.

Integrasi Nasional memiliki arti Politis dan Antropologis

Secara Politis, Penyatuan berbagai Kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional

Secara Antropologis, Proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi

(2)

Syarat Integrasi

Syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut:

• Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan antara satu- dan lainnya.

• Terciptanya Kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.

• Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial

Faktor-faktor pembentuk Integrasi Nasional

Adanya rasa senasib dan seperjuangan

Adanya ideology nasional yang tercermin dalam simbol negara

Adanya tekad dan keinginan untuk bersatu

Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme bangsa

Penggunaan bahasa Indonesia

Semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

Jiwa semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat

Mencintai produk dalam negeri

Faktor penghambat integrasi Nasional

Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen

Kurangnya toleransi antargolongan

Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap ancaman dan gangguan luar

Adanya ketidakpuasan terhadap ketidakmerataan hasil-hasil pembanguan Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal

(3)

Upaya Menjaga keutuhan NKRI

Banyak sekali Upaya yang dapat kita lakukan dalam menjaga keutuhan NKRI seperti:

Mengamalkan Pancasila, menanamkan semangat Bhinneka Tunggal Ika, Menaati UUD 1945, dan melaksanakan usaha pertahanan negara

Usaha Pertahanan Negara

Pengertian Bela Negara,

Pada UUD 1945 pasal 27 ayat 3 mengamanatkan bahwa,

“Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara.” Upaya Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Bela Negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

Hal ini juga tercantum dalam UU Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara pada Pasal 1 ayat 1, yaitu “Pertahanan keamanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.”

(4)

Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan

1. Ancaman , adalah usaha yang bersifat merusak atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalu tindak kriminal dan politis

Sedangkan Ancaman militer, adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang ternegosiasi yang mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, wilayah, dan keselamatan bangsa

2. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan 3. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat melemahkan atau

menghalangi secara tidak konsepsional

4. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional(tidak terarah)

Dasar Hukum Bela Negara

✓ Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan

keamanan nasional

✓ UU Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1954 tentang pokok-pokok

perlawanan rakyat

✓ UU Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang ketentuan Pokok

HanKam negara RI, diubah oleh UU Republik Indonesia Nomor 1 Tahun

1988

✓ Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan POLRI

✓ Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang peranan TNI dan POLRI

✓ Amandemen UUD 1945 pasal 30 ayat 1 dan 2

✓ UU Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara

Dalam UU republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Pasal 9 ayat 2, ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan negara.

a) Pendidikan Kewargakenegaraan b) Pelatihan dasar kemiliteran

c) Pengabdian sebagai tentara nasional Indonesia d) Pengabdian sesuai keahlian atau profesi

(5)

Ancaman terhadap Negara dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

A. Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

1. Ancaman di Bidang Militer

Ancaman yang berupa kekuatan persenjataan militer. Ancaman ini berupa Agresi Militer yang terjadi di Indonesia sebanyak dua kali, yaitu Agresi militer I dari tanggal 21 Juli hingga 5 Agustus 1947 dan Agresi militer II tanggal 19 Desember 1948. Pemberontakan bersenjata juga termasuk Ancaman militer yang harus serius ditangani. Aksi Teror, Spionase juga menjadi salah Ancaman militer yang membahayakan masyarakat

2.

Ancaman Non-Militer

Pada hakikatnya Ancaman yang menggunakan faktor Non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negative dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari maupun tidak, telah memberikan dampak negatif yang menjadi ancaman bagi keutuhan negara

B. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

1. Ancaman di bidang Ideologi

Adanya Ideologi-Ideologi yang mempengaruhi bangsa seperti Liberalisme yaitu

mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek kebebasan individual

2.

Ancaman di bidang Politik

Ancaman ini dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri

Ancaman politik dari luar, dilakukan suatu negara dengan memberikan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, Provokasi, atau Blokade

(6)

3.

Ancaman di bidang Ekonomi

• Tersaingnya Produk buatan Indonesia • Perekonomian yang dikuasai pihak asing

• Persaingan bebas menciptakan keleluasaan memonopoli pasar

• Memperburuk prosepek pertumbuhan ekonomi jangka panjang, apabila hal-hal diatas berlaku dalam suatu negara

4.

Ancaman di bidang Sosial Budaya

Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, keterbelakangan, ketidak adilan yang menjadi titik pangkal separatism, terorisme, kekerasan.

Ancaman dari luar:

• Munculnya Kehidupan Konsumtif • Munculnya sifat Hedonisme • Sikap Individualisme

• Westernisasi

• Memudarnya gotong royong

• Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan mastarakat

5.

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan

Peran Masyarakat untuk Mengatasi berbagai ancaman dalam membangun

Integrasi Nasional

Antara lain:

➢ Tidak membeda-bedakan suku, ras, daerah ➢ Toleransi antar umat beragama

➢ Mmebangun kesadaran integrasi nasional ➢ Pelaksanaan gotong royong

➢ Menggunakan fasilitas umum dengan baik

➢ Bersedia bekerjasama dengan golongan masyarkat untuk kesejahteraan bersama ➢ Merawat dan memelihara lingnkungan sekitar

➢ Menggunakan layanan umum secara tertib

➢ Menjaga keamanan wilayah dari ancaman dari luar maupun dalam

➢ Memberi kesempatan meraykan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman sesuai kepercayaan

(7)

Wawasan Nusantara dalam Konteks

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara berdasarkan Ketetapan MPR dan dibuat di Lemhanas Tahun 1999 adalah “Cara Pandang dan sikap bangsa Indonesia Mengenai diri dan Lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegarauntuk mencapai tujuan nasional.”

Dengan demikian, Wawasan Nusantara mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan sesuai dengan kepentingan. Bangsa Indonesia yang majemuk harus mampu membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional yang baik.

Secara Etimologis

Wawasan Nusantara berasal dari kata “wawasan” dan “Nusantara” Wawasan berasal dari kata “wawas” yang berarti pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan juga berarti cara pandang dan cara melihat.

Nusantara berasal dari kata “nusa” dan “antara”. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan.

Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur.

Jadi, Nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara benua yaitu benua Asia dan benua Australia, dan dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai penggantu nam Indonesia

Secara Terminologis

Wawasan Nusantara secara sederhana berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan Lingkungannya

Wawasan Nusantara sebagai Wawasan Nusantara pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan Nusantara sebagai salah satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

Hakikat Wawasan Nusantara

Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan Nasional.

(8)

ASAS Wawasan Nusantara

a) Kepentingan yang sama.

b) Keadilan

c) Kejujuran

d) Solidaritas

e) Kerja Sama

f) Kesetiaan terhadapan kesepakatan bersama

Kedudukan,Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

a) Kedudukan

Wawasan Nusantara sebagai Wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

Dengan demikian, Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan nasional

b)

Fungsi

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman,motivasi,dorongan,serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,keputusan,tindakan dan perbuatan bagi

penyelenggaraan negara di tingkat pusat dan daerah aupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

c)

Tujuan

Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan Nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada kepentingan individu,kelompok golongan,suku bangsa atau daerah.

Kepentingan-kepentingan tersebut tetap dihormati,diakui, dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau masyarakat.

(9)

Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam wawasan Nusantara

Konsepsi Wawasan Nusantara merupakan suatu konsep di dalam cara pandang dan pengaturan yang mencakup segenap kehidupan bangsa yang dinamakan Astagatra yang meliputi Aspek Alamiah {Trigatra} dan Aspek sosial {Pancagatra}.

Trigatra

➢ Letak dan Bentuk Geografis

➢ Keadaan dan kemampuan penduduk

➢ Keadaan dan kekayaan alam

Letak dan bentuk geografis

Indonesia merupakan wilayah negara berbentuk kepulauan. Berada di antara 2 benua dan 2 samudra. Tepatnya Indonesia terletak pada 6⁰ LU - 11⁰ LS , dan 95⁰ BT- 141⁰ BT yang berada di garis equator .

Keadaan dan Kemampuan Penduduk

1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk dipengaruhi oleh kematian,kelahiran,pendatang baru, dan orang yang meninggalkan wilayahnya. Semakin banyaknya penduduk maka ada banyak angkatan kerja dan tenaga kerja. Namun segi negatifnya adalah apabila pertumbuhan penduduk tidak sesuai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti dengan usaha peningkatan kualitas penduduk.

2. Komposisi penduduk

Komposisi adalah susunan penduduk berdasarkan umur,kelamin,agama,suku bangsa, tingkat pendidikan, dan sebagainya. Susunan penduduk ini dipengaruhi oleh moralitas, fertilitas, dan migrasi.

3.

Distribusi penduduk

Distribusi penduduk yang ideal adalah distribusi yang dapat memenuhi persyaratan kesejahteraan dan keamanan yaitu penyebaran merata. Oleh Karena itu, pemerintah perlu memberikan kebijakan mengatur penyebaran penduduk, misalnya dengan transmigrasi, mendirikan pusat-pusat perkembangan(growth centers), pusat-pusat Industri, dan sebagainya.

(10)

Keadaaan dan kekayaan alam

Kekayaan sumber-sumber alam di Indonesia sangat berlimpah. Sumber-sumber flora, fauna, mineral sangat banak dan beragam. Sumber daya alam ini harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas maksimal, lestari, dan berdaya saing.

1. Asas Maksimal

Sumber daya alam yang dikelola atau dimanfaatkan harus benar-beanr menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

2. Asas Lestari

Pengelolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan Alam

3. Asas Berdaya Saing

Artinya hasil-hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan sumber daya alam negara lain

Pancagatra

Ideologi

Politik

Ekonomi

Sosial Budaya

Pertahanan dan Keamanan

Ideologi

Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Dalam strategi pembinaan ideology berikut adalah prinsip yang harus diperhatikan

• Ideologi harus diaktualisasikan oleh WNI • Ideologi harus dijadikan panglima

• Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan • Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa • Lembaga eksekutif,yudikatif,legislatif harus mewujudkan cita-cita bangsa

• Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, relijius,demokratis,nasionalis,dan berkeadilan.

(11)

Politik

Politik diartikan sebagai asas,haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehiduoan Politik dapat dibagi kedalam 2 sektor yaitu sektor masyarakat yang memberikan Input dan sektor pemerintah yang memberikan output. Upaya bangsa

Indonesia untuk meningkatkan ketahanan dibidang politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukkan berdasarkan Pancasila yang merupakan

pencerminan dari demokrasi pancasila.

Ekonomi

Upaya meningkatan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Ekonoi kerakyatan harus menghindari monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan selaras

antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnyaharus dilaksanakan secara selaras dan seimbang antarwilayah dan sektor.

Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi

ancaman,tantangan,halangan, dan gangguan

Pertahanan dan Keamanan

Prinsip-prinsip sistem ketahanan nasional antara lain adalah sebagai berikut 1) Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan

2) Pertahanan keamanan berlandasan pada landasa ideal pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara.

3) Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional

4) Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sistem pertahanan dan keamanan Nasional (Sishankamnas) , dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata)

(12)

Hubungan antar gatra

✓ Ketahanan nasional pada hakikatnya bergantung pada kemampuan bangsa

dan negara didalam mendayagunakan secara optimal trigatra sebagai

modal penciptaan kondisi dinamis dalam penyelenggaraan pancagatra

✓ Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistic, yaitu suatu tatanan

yang utuh, menyeluruh, dan terpadu.

✓ Kelemahan disalah satu gatra dapat mengakibatkan kelemahan di gatra lain

dan mempengaruhi kondisi secara keseluruhan. Sebaliknhya, kekuatan di

salah satu gatra akan memperkuat gatra lainnya

✓ Ketahanan nasional Indonesia bukan merupakan suatu penjumlahan

ketahanan segenap gatranya melainkan suatu resultante keterkaitan yang

interaktif dari knodisi-kondisi dinamik kehidupan bangsa di bidang-bidang

ideology,politik,ekonomi,sosial budaya,pertahanan dan keamanan.

Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan

tergantung dari sifat setiap gatra

1) Gatra alamiah mempunyai peranan sama besar baik untuk kesejahteraan

maupun keamanan

2) Gatra ideologi,politik dan sosial budaya mempunyai peranan sama besar

untuk kesejahteraan dan keamanan

3) Gatra ekonomi relatif mempunyai peranan lebih besar untuk kesejahteraan

daripada peranan untuk keamanan

4) Gatra pertahanan dan keamanan relatif mempunyai peranan lebih besar

untuk kaeamanan daripada peranan untuk kesejahteraan

(13)

Implementasi wawasan Nusantara

1) Dalam kehidupan politik

Menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis

2) Dalam kehidupan ekonomi

Menciptakan tatanan ekonomi yang terjamin pemenuhan dan peningkatan

kesejahteraan serta kemakmuran rakyat secara merata dan adil

3) Dalam kehidupan sosial budaya

Menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan

menghormati segala bentuk perbedaan dan kebhinnekaan

4) Dalam kehidupan pertahanan dan keamanan

Menciptakan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang diwujudkan

dengan sikap bela negara.

Referensi

Dokumen terkait

Media massa kemudian sering memberitahukan tentang kasus gugatan tuntutan hukum (perdata dan/atau pidana) kepada bidan, dokter dan tenaga medis lain, dan/ atau

LKIR yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 merupakan salah satu wadah bagi siswa untuk berkompetisi di bidang penelitian ilmiah dan inovasi sekaligus sebagai

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) adalah suatu proses yang sistematis untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dari sikap, yang diperlukan dalam

Penelitian ini dikaji empat masalah yaitu (1) tindak tutur apa saja yang terdapat di tuturan antartokoh di dalam novel, (2) bidal-bidal prinsip kesantunan apa

Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang

Sebuah electron bergerak dengan kecepatan tetap dan tegak lurus pada arah kuat medan listrik E.. Elektron tersebut akan mengalami gaya

RETAINING WALLS & SOIL REINFORCEMENT HYDRAULIC WORKS ROCKFALL PROTECTION & SNOW BARRIERS EROSION CONTROL. SOIL STABILISATION & PAVEMENTS BASAL REINFORCEMENT

[Seri 2010] Laju Pertumbuhan Y on Y Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha, Seri 2010 (Persen), 2011-2017I. Triwulan