• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang - PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI - Repository Unja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Latar Belakang - PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI - Repository Unja"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BATHIN VIII KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI

DAHMIRI *) SRI WAHYUNI **)

*) Staff Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi **) Alumni Prodi Manajemen Pemerintahan FISIP

UNJA-_____________________________________________________________________

Abstract

This study entitledEffect of Education and Training Employee Performance Against Bathin At Head Office VIII. This study aimsto determine the effectof educationand trainingto employee performanceat thesub-district office Bathin VIII. The method used is quantitative research. Data obtained by spreading the question naire to the respondent by 39 peopleas samples. Further more, the data were processed using SPSS computer device 17, as well as regression analysis toprove the hypothesis of the study. The results showed that education and training contributes to the performance of employees at Head Office Bathin VIII with the coefficient of determination r squere of 0.399, which means 39.9% change inemployee performance variable (Y) can be explainedby the influence of Education and Training(X).

Keywords: Educationand Training, Performance and Employee

Latar Belakang

Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia yang memilki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan serta pengembangan wawasan pegawai. Oleh sebab itu, suatu instansi harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya yang memiliki kinerja yang baik yang mendukung aktivitas kantor secara profesional.

Mengingat pentinggnya sumber daya manusia didalam organisasi maka pengelolaan sumber daya ini juga merupakan bagian yang sangat penting dari pekerjaan manajemen. Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Govermence) mutlak di perlukan adanya aparatur pemerintah yang berkualitas, teruji dan yang baik professional. Perbaikan kualitas sumber daya manusia bagi pegawai pemerintah dapat di mulai dari sistem penerima pegawai. Sistem penerima pegawai yang baik dan benar, sudah barang tentu hak ini akan mendapatkan tenaga-tenaga bagi aparatur Negara berkualitas baik dan sesuai dengan kompetensi yang di butuhkan. Disamping hal tersebut, perlu di perhatikan pula terhadap pembinaan pada saat bertugas yang antara lain dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan (Diklat).

(2)

prestasi kerja yang memuaskan. Pimpinan dalam hal ini perlu memberi kesempatan kepada bawahan agar pegawai dapat mengaktualisasikan diri secara baik dan wajar didalam organisasi dimana mereka bekerja.

Kinerja adalah penting bagi seuruh organisasi karena ia akan menentukan efektivitas dari organisasi tersebut. Kinerja juga penting, karena ia mencerminkan ukuran keberhasilan para menejer dalam mengelola organisasi dan sumber daya manusianya.

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) merupakan Salah satu instrumen dalam penegembangan sumber daya aparatur atau peningkatan kualitas aparatur dalam meningkatkan pengetahuan,keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional.

Kecamatan Bathin VIII merupakan perangkat daerah kabupaten/kota Sarolangun sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat. Sedangkan Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada bupati/wali kota melalui sekretaris daerah.

Fenomena yang terlihat pada kantor Camat Bathin VIII Kabupaten Sarolangun, tak jarang terdapat perbedaan dalam pemilihan pegawai yang diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan dengan pegawai yang ditempatkan sesuai dengan pendidikan dan pelatihan tersebut, sehingga kinerja pegawai yang diikutkan berbeda dalam menjalankan tugas serta produktivitasnya. Dan di ketahui juga bahwa pendidikan dan pelatihan, jenjang struktural yang telah diikuti oleh pegawai Kantor Camat Bathin VIII belum sesuai karna lebih sedikit dari jumlah pegawai yang ada.

Baiknya kinerja pegawai kantor Camat Bathin VIII secara umum juga berkaitan dengan berbagai faktor, baik yang bersumber dari individu pegawai maupun yang bersumber dari organisasi. Seperti telah diuraikan sebeblumnya, bahwa diantara aspek penting yang berhubungan dengan kinreja pegawai, tanpa mengabaikan arti pentingnya aspek-aspek yang lain adalah aspek yang brekaitan dengan pendiidikan dan pelatihan pegawai.

Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik unutk melihat apakah benar aspek pendidikan dan pelatihan dilingkungan kecamatan Bathin VIII tersebut mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai kantor Camat Bathin VIII secara keseluruhan, maka disini penulis ingin menuangkannya dalam suatu bentuk penelitian dengan judul “ Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Bathin VIII KabupatenSarolangun Jambi”.

Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah gambaran pendidikan dan pelatihan pegawai Kantor Camat Bathin VIII ?

2. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Bathin VIII. ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran pendidikan dan pelatihan pegawai Kantor Camat Bathin VIII.

(3)

TinjauanPustaka

Manajemen pemerintahan adalah proses pemberian bimbingan kepemimpinan pengaturan dan pengendalian yang berhubungan dengan proses penyelenggaraan, pemerintahan malalui kegiatan orang lain untuk menuju tujuan pemerintah. Suradinata (2002).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, “pendidikan diartikan sebagai proses

perubahan setiap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha

mendewasakan manusia melalui proses pengajaran dan pendidikan ”.

Pelatihan adalah suatu yang bersifat pribadi (pada umumnya one-to one), one the job pendekatan yang digunakan oleh para manajer dan pelatih untuk membantu masyarakat mengembangkan keterampilan mereka dan tingkat kemampuan. (Veithzal :2008).

Pendidikan dan pelatihan (Diklat) adalah suatu proses yang sistematis untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dari sikap, yang diperlukan dalam melaksanakan tugas seseorang serta diharapkan akan dapat mempengaruhi penampilan kerja, baik orang yang bersangkutan maupun organisasi tempat bekerja. (Daryanto dan Bintoro : 2014).

pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah semata-mata bagi karyawannya atau pegawai bersangkutan, tetapi juga keuntungan bagi organisasi. Karena dengan meningkatnya kemampuan dan keterampilan para pegawai, dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai yang bersangkutan. Produktivitas para pegawai meningkatkan, berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan. Notoatmodjo (2003).

Dari banyak literatur manajemen diketahui beragam konsep kinerja (performance). Meskipun pengertian tersebut berbeda-beda, namun secara umum kita dapat melihat konsep kinerja tersebut dalam dua pengertian yaitu kinerja sebagai suatu konsep prilaku dan kinerja sebagai konsep hasil kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh orang atau kelompok orang dalam suatu orgganisasi berdasarkan satuan waktu atau ukuran tertentu.

Veithzal Rivai (2008) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.

Pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja. (Robbins :2006).

Metodologi Penelitian Jenis Data

a. Data primer

(4)

b. Data sekunder

Adalah data yang diperoleh dari studi pustaka yang berupa literature, perundang – undangan, penelitian ilmiah dan dokumen pendukung yang diperoleh dalam penelitian ini.

Populasi dan Sampel

Populasi target atau sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat dalam program peningkatan kinerja melalui pendidikan dan pelatihan . melalui tinjauan pustaka, diketahui jumlah pegawai di Kantor Camat Bathin VIII berjumlah 39 orang.

Sampel dalam penelitian ini diambil dari pegawai kecamatan yang berjumlah 39 orang diasumsikan telah homogen karena selain mereka dipilih dari tokoh masyarakat setempat, mereka mempunyai dua fungsi yaitu di satu pihak mewakili masyarakat dan di pihak lain mereka sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah kecamatan untuk meneruskan apa saja yang harus diketahui dan dikerjakan masyarakat di kecamatan masing-masing. Supaya hasil penelitian baik, maka metode yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu metode sampel Jenuh, istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel.(Sugiyono:2012)

Metode Analisis Data Uji Validalitas

Uji validitas duigunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Untuk mengetahui tingkat validitas, besarnya pengaruh masing-masing variabel atau besarnya koefisiensinya dapat diketahui dengan menggunakan koefisien Guilford.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Koefisien realibilitas yang besarnya antara 0,7-0,8 dianggap baik untuk digunakan. Koefisien realibilitas yang besarnya berkisar 0,8-0,9 baik untuk digunakan. Hasil koefisien realibilitass yang diperoleh tersebut berada dalam kategori baik.

Operasional Variabel

Penelitian ini melibatkan dua variabel yang dapat dijabarkan secara garis besar sebagai berikut :

1. Variabel bebas (Independent Variabel) dalam penelitian ini adalah pendidikan dan pelatihan disimbolkan dengan X.

(5)

Tabel 1.Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Operasional Aspek Indikator Pendidikan 8. Menarik dan menahan tenaga

kerja yang baik

9. Menunjang kebutuhan pribadi Kinerja (Y) hasil atau tingkat

keberhasilan seseorang 2. Teliti, akurat dan rapi. 3. Semangat dalam bekerja. 4. Selalu mau belajar

1. Target pekerjssn terselesaikan 2. Kerja sesuai dengan prosedur.

1. Efisiensi bahan

Pengujian validalitas yang dilakukan dengan mnggunakan program SPSS versi 17, diperoleh hasil bahwa seluruh pernyataan yang digunakan dalam peneliitian ini dinyatakan valid karena semua item mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) atau semua item pernyataan menghasilkan nilai r diatas 0,3 dan semua item menunjukan arah yang positif. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua item pernyataan dalam penelitian ini valid.

Uji Reliabilitas

(6)

Pengujian Hipotesis

Untuk menguji Untuk menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada kantor camat bathin VIII digunakan rumus model regresi sederhana sebagai berikut : Y = a + bX, dimana Y = variabel terikat (kinerja), a= nilai konstanta, b= koefisien regresi, menunjkkan angka peningkatan atau penurunan variabel, X= variabel bebas (pendidikan dan pelatihan).

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa antara pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja, adanya hubungan yang positif antara pengaruh pendidikan dan pelatihan dengan kinerja pegawai pada kantor camat Bathin VIII, hal tersebut ditunjukkan dengan melihat harga r hitung (0,632) yang lebih besar dari r tabel (0,316). Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung (4,954) lebih besar daripada

harga t tabel (2,026), sehingga Ha diterima yaitu “ Terdapat pengaruh Pendidikan Dan

Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Bathin VIII ”. Koefisien determinasi r squere sebesar 0,399 yang berarti 39,9% perubahan pada variabel kinerja pegawai (Y) dapat diterangkan oleh pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (X).

Persamaan garis regresi pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai dapat dinyatakan dengan Y = 18,736 + 0,894X persamaan tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien X sebesar 0,894 yang berarti apabila pendidikan dan pelatihan (X) meningkat 1 poin, maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat 0,894 poin. Dari hasil uji hipotesis ini menunjukkan bahwa dalam penelitian mengenai adanya hubungan yang positif antara pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai sudah mendukung teori yang ada.

Simpulan

1. Tanggapan responden terhadap pernyataan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang

paling baik adalah No. 2 “tanggapan responden terhadap meningkatkan pengetahuan

dalam pekerjaan ” dengan rata – rata nilai jawaban responden menunjukkkan angka

(4,62).

2. Tanggapan responden terhadap pernyataan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang

paling rendah adalah pernyataan No. 9 “ tanggapan responden terhadap mampu

menarik dan menahan tenaga kerja yang baik ” dengan rata – rata nilai jawaban

responden menunjukkkan angka (4,18).

3. Analisa hasil dari regresi menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari pelatihan terhadap kinerja dengan melihat harga r hitung (0,632) yang lebih besar dari r tabel (0,316). Cara lain yaitu dengan melihat harga t, dimana t hitung (4,954) lebih besar

daripada harga t tabel (2,026), sehingga Ha diterima yaitu “ Terdapat pengaruh

Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Bathin

VIII ”. Koefisien determinasi r squere sebesar 0,399 yang berarti 39,9% perubahan

(7)

Daftar Pustaka

Daryanto dan Bintoro, (2014).Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat): Gava Media Yogyakarta. 2014

Soekidjo Notoatmodjo, (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, cetakan keempat. PT. Rineka Cipta Jakarta.

Sadili Samsudin Wijaya, E. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia.Bandung : CV Pustaka Setia.

Sugiyono, (2012). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta Bandung.

Syafie Inu Kencana, (2011).Pengantar Ilmu Pemerintahan.Bandung : PT. Rafika Aditama.

Syamsudin, (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Pustaka Bandung.

Veithzal, Rivai & Basri AF, (2004). Ferformance Appraisa. Raja Grafindo Parsada Jakarta.

Gambar

Tabel 1.Operasionalisasi Variabel Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

mengetahui sumbangan pengaruh tingkat kedisiplinan aparat desa terhadap kualitas pelayanan pada masyarakat di Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2012.. HASIL

Hal ini disebabkan karena data yang didapatkan dari pelaksanaan sistem informasi kesehatan belum mencukupi atau belum dianalisis sehingga belum dapat dipakai untuk

Demikian Pengumuman Pemenang Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor SAR Timika Tahap II ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan

POKJA PENGADAAN BARANG DAN JASA KANTOR SAR TIMIKA ULP

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkah laku harian rusa Timor ( Cervus timorensis ) dalam kondisi penangkaran yang lebih luas dengan jumlah

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras.. tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter,

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir ini. Judul laporan