• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

ii

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

TEMA:

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK

MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT

EKONOMI ASEAN) 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(3)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

iii EDITOR

Dr. M. Ikhsan, M.Pd. Dr. Rahmah Johar, M.Pd. Dra. Suryawati, M.Pd.

Cut Khairunnisak, S.Pd., M.Si.

PENATA LETAK

Dra. Bintang Zaura, M.Pd.

DESAIN COVER Iwannitona, S.Pd.

TEBAL BUKU 284 + x

PENERBIT

Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah

Darussalam – Banda Aceh

Laman: http://matematika.fkip.unsyiah.ac.id/

© FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala Cetakan Pertama

(4)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

iv

LAPORAN KETUA PANITIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridha-Nya kegiatan “Seminar Nasional Pendidikan” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah.

Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Auditoruim FKIP Unsyiah lantai 3 Darussalam Banda Aceh pada tanggal 14 November 2015, diselenggarakan dengan dana BOPT. Tema Seminar Nasional Pendidikan adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Dalam acara seminar tersebut panitia menghadirkan 2 orang keynote speaker yaitu; (1) Dra. Ida Karnasih,M.Sc.Ed.Ph.D (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Negeri Medan - Indonesia) dan (2) Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. (Dosen Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala - Indonesia)

Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, tamu undangan, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya. Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini. Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar, semoga bermanfaat.

Penanggung Jawab Seminar Ketua Pelaksana

Ttd Ttd

(5)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

v

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat bertemu di forum "Seminar Nasional Pendidikan Matematika" dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Tema seminar ini adalah “Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”. Tema tersebut sangatlah urgen dan up to date saat ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Aceh dan umumnya di Indonesia.

Saya selaku Ketua Program Studi begitu gembira melihat antusias para panitia, dan para praktisi matematika, para alumni dan sarjanawan matematika dari berbagai instansi beserta partisipasi dari himpunan mahasiswa pendidikan matematika yang ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara Seminar Nasional Pendidikan Matematika.

Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya, upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat lokal dan nasional pun kami tempuh untuk menyemarakkan Seminar Nasional ini.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada; Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar ini Bapak Dr. Djufri, M.Si. selaku Dekan FKIP Unsyiah, Ibu Dra. Ida Karnasih, M.Sc.Ed.Ph.D dan Ibu Dr. Cut Morina Zubainur, S.Pd., M.Pd. sebagai keynote speaker pada seminar ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup mengesankan. Kepada para Mahasiswa Pendidikan Matematika yang telah ikut hadir, yang nantinya menjadi pengalaman berharga dalam meneliti kehidupan terkait dalam pembelajaran matematika.

Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional Pendidikan Matematika ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Program Studi Matematika FKIP Unsyiah Ttd

(6)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

vi

DAFTAR ISI

LAPORAN KETUA PANITIA ... SAMBUTAN KETUA PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA ... DAFTAR ISI ... iv v vi HAL PEMBICARA UTAMA

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENGHADAPI MEA (MASYARAKAT EKONOMI ASEAN)

Ida Karnasih

1 PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN

KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENGHADAPI MEA

Cut Morina Zubainur, Dr. Rahmah Johar, M.Pd. 12

BIDANG PENDIDIKAN MATEMATIKA

AKTIVITAS SISWA PADA MATERI BARISAN DAN DERET

ARITMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS X SMK KESEHATAN ASSIFA SCHOOL BANDA ACEH

Annisa Suryamanda 20

INVESTIGASI POLA KONTINGENSI SCAFFOLDING GURU PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Anwar Ramli 27

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BARISAN DAN DERET SISWA KELAS X SMAN 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH

Bainuddin Yani, R M Bambang S, Nurul Husna 41

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI INTEGRAL DENGAN MENGGUNAKAN GEOGEBRA DI KELAS XII SMA LAB SCHOOL UNSYIAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Bintang Zaura, Fahrul Annas 53

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN MATH PROJECT IN DAILY LIFE (MPID LIFE) PADA SISWA KELAS X MIA1 SMAN 1 MEUREUDU

Cut Laila Kulsum 62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH

(7)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

vii

PRESTASI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Ellianti, Khairul Umam, Rizki 82

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MATERI RELASI DAN FUNGSI BAGI SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

Erni Maidiyah, Bintang Zaura, Decy Pramita Sari Yusna 93 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PURBAKALA DAN

PERKEMBANGAN: PARTISIPASI DAN RESPON MAHASISWA

M, Hasbi, RM Bambang, Usman 101

SIKAP SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI LINGKARAN DI MTsN 2 LEUNG BATA BANDA ACEH

Indah Suryawati 107

RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN SOFTWARE AUTOGRAPH DENGAN GAME ANGRY BIRDS DALAM PEMBELAJARAN FUNGSI KUADRAT DI KELAS X SMA

Suhartati, Iwannitona 114

PENGGUNAAN SOFTWARE CABRI 3D PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMPN 6 BANDA ACEH

Johan Yunus, M. Ikhsan, Onas Rahman 122

PENGARUH TASK COMMITMENT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MAN DARUSSALAM ACEH BESAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Khairul Umam, Yuhasriati, Maghfirah 132

PENGEMBANGAN APLIKASI ZAKAT BERBASIS MATLAB

Mukhlis Hidayat, Lidya Marissa 140

VALIDITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN PROGRAM LINIER METODE GARIS SELIDIK BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH

Mirna, Cut Morina Zubainur 146

MENIGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE INSIDE – OUTSIDE- CIRCLE PADA MATERI PEMBAGAIN PECAHAN DI SDN 1 LAMBHEU ACEH BESAR

Monawati, Sarah Ramadhayani 154

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MENGIKUT KONTEKS DI SEKOLAH MENENGAH TEKNOLOGI INDUSTRI BANDA ACEH

(8)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

viii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI KELILING LINGKARAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 DARUL HIKMAH

Radhiati

174

RESPON SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PJBL) PADA MATERI STATISTIKA DI KELAS VII SMP MEHODIST BANDA ACEH

Rahmi Maulina 183

HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SEGIEMPAT DI KELAS VII MTSN MODEL BANDA ACEH

Rizka, Tuti Zubaidah 191

KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL SBMPTN BIDANG MATEMATIKA OLEH SISWA KELAS XII DI SMA NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN 2015

RM Bambang S, Budiman, Srimawarni 206

AKTIFITAS SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI DI KELAS XI SMAN 1 SABANG

Rosyi Kurniawati 214

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Salasi R, Suryawati, Kartika Sarah 222

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PISA UNTUK SISWA SMP

Somakim 231

PENERAPAN PROJECT BASED LEARNING (MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK) PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII SMP NEGERI 7 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2014/2015

Suhartati 242

KENDALA GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH TAHUN 2014

Suryawati, Erni Maidiyah, Risa Handayani 249

KONSEPSI: PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA TENTANG LIMIT FUNGSI

(9)

________________________________Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN)

ix

SIKAP KERJASAMA PADA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR DI KELAS VIII MTS INSAN QURANI

Wahyu N 269

COMMUNICATION SKILL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

(10)

41

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

SMAN 10 FAJAR HARAPAN BANDA ACEH Bainuddin Yani S, R M, Bambang S, Nurul Husna Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala

Email: [email protected]

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk untuk (1) mengetahui ketuntasan belajar siswa dengan mengimplementasikan pendekatan saintifik, dan (2) Untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh yang berjumlah 128 siswa, sedangkan yang menjadi sampel siswa kelas X-2 yang berjumlah 30 siswa. Penentuan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan angket. Pengolahan data menggunakan statistika inferensial dan diolah dengan program SPSS. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar matematika pada materi barisan dan deret adalah 89,80, sementara nilai motivasi belajar terhadap matematika setelah ditransformasikan ke rentang 1 – 100 diperoleh rata-rata sebesar 84,46 yang termasuk pada kategori “baik”, dan koefisien korelasi antara motivasi dengan hasil belajar siswa adalah 0,453. Analisis data dengan menggunakan uji-t menunjukkan (1) Dengan mengacu pada kriteria ketuntasan

µ

0 = 62, data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat mencapai hasil belajar siswa pada taraf berhasil, dan (2) Terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh.

Kata Kunci : pendekatan saintifik, motivasi, hasil belajar, barisan dan deret.

Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan akan berhasil apabila ditunjang oleh beberapa komponen di antaranya guru, siswa, evaluasi belajar mengajar dan materi pembelajaran. Faktor yang paling penting dalam hal ini adalah guru karena guru menyajikan materi pembelajaran menggunakan berbagai metode dan pendekatan mengajar yang sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan. Pendekatan pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika di sekolah selama ini masih monoton. Masykur dan Fathani (2007:57) mengatakan, sejauh ini paradigma pembelajaran matematika di sekolah masih didominasi oleh paradigma pembelajaran konvensional, yakni siswa diposisikan sebagai objek, dianggap tidak tahu

(11)

42

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

atau belum tahu apa-apa. Guru memposisikan diri sebagai orang yang mempunyai pengetahuan dan satu-satunya sumber ilmu, sedangkan kebanyakan siswa hanya mendengarkan dan menulis sehingga dalam pembelajaran kurang terlihat adanya interaksi antarsiswa. Dalam hal ini, Anita (2008:11) menyarankan perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses belajar siswa serta interaksi antar siswa dan guru. Siswa harus dilibatkan dalam pembelajaran karena siswa bukanlah gelas kosong yang bisa diisi dengan muatan-muatan informasi yang dianggap perlu oleh guru.

Dalam pembelajaran matematika banyak pendekatan mengajar yang dapat digunakan guru dalam mengajar suatu materi di kelas. Pembelajaran matematika banyak berkenaan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk dapat memberikan pengertian kepada siswa tentang peristiwa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, dapat digunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan mengajar yang dianjurkan untuk digunakan oleh guru dalam penerapan Kurikulum 2013. Menurut Maulia (2013), pendekatan ini lebih efektif hasilnya dibandingkan pendekatan tradisional. Sebuah pendekatan pembelajaran menurut Haerudin (Sari, 2015:18), dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik jika memenuhi tujuh kriteria, yaitu:

1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.

7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

(12)

43

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 Pendekatan Saintifik dan 3 ranah yang disentuh

Proses pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan saintifik akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor) (Kemendikbud, 2013: 143). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Perhatikan diagram diatas. Adapun penjelasan dari diagram pendekatan pembelajaran saintifik (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:

• Ranah sikap menggamit (menyentuh) transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.”

• Ranah keterampilan menggamit (menyentuh) transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.

• Ranah pengetahuan menggamit (menyentuh) transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.”

• Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

• Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Lebih lanjut, Kemendikbud (2013:185) menjelaskan bahwa pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi dari guru sebesar 10 % setelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25%. Pada pembelajaran berbasis pendekatan saintifik, retensi informasi dari guru

(13)

44

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

sebesar lebih dari 90% setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50-70%.

Guru yang berkompeten di samping memahami materi ajar, juga mampu memotivasi siswanya untuk belajar. Dengan adanya motivasi, siswa akan tumbuh kesadaran tentang pentingnya mendalami pelajaran matematika sehingga memberi pengaruh positif pada hasil belajar, seperti yang dinyatakan oleh Siagian (2004:44) bahwa motivasi merupakan suatu alat peransang, pendorong, meningkatkan semangat seseorang dalam belajar sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang dalam melaksanakan suatu kegiatan sehingga tergambar dari tindakan yang dikerjakan dapat tercapai dengan baik. Namun, motivasi yang timbul dari luar individu adalah motivasi sebagai pendorong atau penunjang, seperti peran guru dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. Motivasi adalah salah satu faktor yang dapat menunjang kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan daya dorong untuk menimbulkan semangat dalam melaksanakan kegiatan. Semangat dan disiplin yang tinggi akan menghasilkan suatu pekerjaan yang baik. Hal ini seperti yang dikatakan Handoko (2003:65) bahwa motivasi yang tinggi dapat menimbulkan semangat yang tinggi pula, berarti berdisiplin tinggi terhadap sesuatu yang dikerjakan akan berhasil lebih baik. Pintrich & Schunk (Singh, 2011:2) mengatakan bahwa motivasi memberikan landasan penting untuk mengisi perilaku kognitif, seperti perencanaan, organisasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, dan penilaian. Sementara itu, Nuttin (Singh, 2011: 8) mengatakan bahwa fenomena dasar motivasi adalah aktif, terus-menerus dan selektif terhadap perilaku tertentu. Berdasarkan hal tersebut, motivasi didefinisikan tidak hanya oleh kecenderungan gairah, tetapi juga oleh orientasi, dan karena itu oleh intervensi dari fungsi kognitif, karena tujuannya harus bersifat kognitif dan atas keinginannya diantisipasi sebagai niat. Beberapa hasil penelitian tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran matematika, antara lain yang dilaksanakan Aini (2014:53), dan Sari (2015:43). Temuan mereka menjelaskan bahwa hasil belajar siswa dengan pendekatan saintifik sudah mencapai ketuntasan.

Salah satu bahasan matematika di kelas X SMA adalah materi barisan dan deret. Materi barisan dan deret merupakan salah satu materi pokok matematika yang relatif mudah. Namun, jika siswa tidak teliti dalam mempelajarinya bisa jadi siswa tersebut tidak mengerti dalam menyelesaikan masalah (soal-soal). Akibatnya hasil belajar yang diharapkan tidak tercapai. Menurut Zaura dan Sulastri (2012), salah satu materi yang masih rendah hasil belajarnya adalah materi barisan dan deret bilangan aritmatika, siswa masih sulit dalam memahami konsep barisan dan deret sehingga mereka sulit menerapkan rumus. Temuan di atas menunjukkan bahwa salah satu materi pelajaran matematika yang termasuk sulit dipahami oleh siswa adalah materi

(14)

45

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

barisan dan deret. Padahal, materi barisan dan deret bukan materi yang baru dikenal siswa, tetapi merupakan materi lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti ingin menguji pernyataan rendahnya hasil belajar tentang materi barisan dan deret di SMA 10 Fajar Harapan. Lokasi penelitian tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian yang didasarkan pada dua hal berikut. Pertama, SMA 10 Fajar Harapan merupakan salah satu SMA Unggul. Kedua, hasil belajar matematika siswa secara keseluruhan tinggi.

Dalam silabus matematika SMA, materi barisan aritmatika mencakup juga barisan aritmatika bertingkat.

Barisan ini merupakan barisan tingkat yang memiliki 2 tingkatan. Deret aritmatika bertingkat bisa dibilang deret arimatika yang beda tetapnya tidak dijumpai langsung pada tiap suku barisan tersebut melainkan beda tetapnya di temukan pada selisih bertingkat dari selisih barisan-barisan aritmatika bertingkat tersebut. Deret aritmatika bertingkat ada yang bertingkat satu (deret aritmatika biasa), bertingkat dua seperti contoh di atas, tingkat 3, bahkan bisa lebih. Menurut Forum Tanya Jawab (2014), rumus barisan aritmatika bertingkat adalah:

C n n B n A Un ! 2 ) 2 )( 1 ( ! 1 ) 1 ( . 1 + − + − − = C n n n B n n A n Sn ! 3 ) 2 )( 1 ( ! 2 ) 1 ( ! 1 − − + − + =

tingkat a, b, c, d, dst akan menentukan rumus yang dipakai untuk menentukan suku ke-n. Sekarang kita kembali pada pertanyaan hitung di atas. Lihat gambar di bawah, terlihat bahwa barisan tersebut sampai pada tingkat 2 (c).

(15)

46

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah penerapan pendekatan saintifik dapat menuntaskan hasil belajar siswa kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh terhadap materi barisan dan deret?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?

Metode Penelitian

Jenis penelitian tergolong ke dalam penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini penulis mencoba mengungkapkan, menganalisis, menginterprestasikan data atau informasi di lapangan dengan cara mendeskripsikan. Sukardi (2003:157) mengatakan, “Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterprestasikan karakteristik objek secara objektif”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan saintifik dapat mempengaruhi hasil belajar dan motivasi belajar siswa terhadap materi barisan dan deret. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen, berbentuk Postest Control Group Design. “Dalam penelitian dengan desain eksperimen peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk secara alamiah, seperti sebuah kelas, organisasi, keluarga atau sukarelawan” (Creswell, 2010:232).

Kelas Eksperimen - X O

Keterangan:

O : Postes (Tes akhir) tentang materi barisan dan deret.

X : Pembelajaran materi barisan dan deret dengan menggunakan Pendekatan Saintifik.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil

(16)

47

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

belajar siswa terhadap materi barisan dan deret, sedangkan variabel bebas (variabel perlakuan) adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Penelitian ini dilakukan di sekolah SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh kelas X Semester 2 di kelas X MIA-2 waktu penelitian ini dilakukan mulai tanggal 20 April s.d. 19 Mei 2015.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) intrumen tes hasil belajar, dan (2) instrument motivasi. Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika, khususnya barisan dan deret. Pengembangan instrumen untuk mengukur kemampuan aspek pengetahuan dan keterampilan dimulai dengan membuat kisi-kisi soal tes yang diberikan. Kisi-kisi soal dibuat dengan terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek yang mencakup pengetahuan dan keterampilan siswa, yaitu ingatan(C1), pemahaman(C2), penerapan(C3), analisis(C4), evaluasi(C5), dan kreasi(C6). Dalam penelitian ini, tes hasil belajar mencakup materi barisan dan deret berupa barisan dan deret aritmetika sebanyak 4 soal, terdiri dari soal-soal yang mengukur aspek kemampuan pengetahuan dan keterampilan. Pemberian soal sampai dengan tingkat analisis (C4).

Angket diberikan pada hari terakhir penelitian. Angket yang diisi oleh siswa terdiri dari pertanyaan yang dapat dipilih siswa dengan memberikan tanda contreng. Angket motivasi belajar ini diadaptasi dari tesis Mustafa (2014:201) dan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran barisan dan deret dengan menggunakan pendekatan saintifik. Dalam penelitian ini, angket tertutup digunakan untuk mengukur motivasi siswa setelah pembelajaran selesai. Setelah sebanyak lima kali pertemuan diberikan postes. Angket tertutup merupakan angket yang telah disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.

Angket tersebut disusun menggunakan skala Likert dengan range 1 sampai 5. Jika pernyataan bernilai positif, kriteria nilai 1 untuk kategori jarang sekali (Js), 2 untuk kategori jarang (J), 3 untuk kategori kadang-kadang (Kd), 4 untuk kategori Sering (S), dan 5 untuk kategori sangat sering (Ss). Jika pernyataan bernilai negatif maka kriteria nilai 1 untuk kategori sangat sering (Ss), 2 untuk kategori sering (S), 3 untuk kategori kadang-kadang (Kd), 4 untuk kategori jarang (J), dan 5 untuk kategori jarang sekali (Js). Angket motivasi ini dikembangkan dengan indikator yang dikemukakan Visser dan Keller (Wena, 2009:34) sebagai berikut:

(17)

48

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015 Tabel 1. Indikator-indikator Motivasi Belajar

No. Indikator

Motivasi Sub Indikator

Item No. 1. Menarik

perhatian siswa

a. Meningkatnya minat belajar siswa

1, 2, 3 2. Relevansi a. Siswa mengetahui tujuan

pembelajaran

b. Siswa dapat mengaitkan pembelajaran dengan

pengalaman belajar sebelumnya

4, 6, 7, 8, 9 3. Meningkatnya keyakinan dan kepercayaan diri siswa

a. Siswa mempunyai harapan positif untuk sukses

b. Siswa menyadari kesuksesan didasari atas usaha

c. Ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas

d. Ulet menghadapi kesulitan

10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

4. Kepuasan siswa a. Siswa merasa mengalami pembelajaran yang bermakna b. Siswa bisa mengapresiasikan apa

yang telah dipelajarinya

17, 18, 19, 20, 5

Skor-skor dari data kualitatif angket motivasi belajar yang telah terkumpul, sebelum diolah secara statistik terlebih dahulu dikonversikan ke data kuantitatif dengan menggunakan Metode Successive Interval (MSI) untuk transformasi data ordinal ke data interval. Pengolahan data dilakukan secara manual maupun dengan bantuan software SPSS versi 16 for Windows. Untuk mencari korelasi antara dua variabel digunakan rumus korelasi Pearson. Sebelum dilakukan analisis korelasi, terlebih dahulu dicari persamaan regresi linear sederhana dengan dua variabel bebas, dan menurut Sugiyono (2002:244) rumusnya adalah:

bX a Yˆ = + Keterangan:

= Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan atau variabel terikat. a = harga bila X = 0 (harga konstan).

(18)

49

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu atau

variabel bebas.

Selanjutnya dihitung koefisien korelasi untuk sampel dengan rumus:

( )(

)

( )

{

2

}

{

(

)

2

}

− − − = i i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dengan variabel Y atau Koefisien korelasi Pearson.

n = Number of cases.

xy = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y.

x = Jumlah seluruh skor X

y = Jumlah seluruh skor Y

Pengujian signifikan koefisien korelasi, selain dapat menggunakan tabel, juga dapat dihitung dengan rumus uji t berikut:

2 1 2 r n r t − − = Keterangan: r = Koefisien korelasi n = Banyak sampel

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Peneliti mengambil data di kelas X-IA2 dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran materi barisan dan deret melalui pendekatan saintifik adalah 30 orang. Hasil belajar barisan dan deret dengan pendekatan saintifik diperoleh rata-rata 89,80. Dilain fihak, nilai motivasi belajar terhadap matematika setelah ditransformasikan kedalam rentang 1 – 100 diperoleh rata-rata 84,46. Nilai ini termasuk pada katagori tinggi. Untuk menganalisis adanya pengaruh yang signifikan penggunaan pendekatan saintifik terhadap hasil belajar, maka diambil

µ

0 = 62 sebagai kriteria ketuntasan, dan pengujian dengan menggunakan t-test menunjukkan bahwa pembelajaran dengan mengimplementasikan pendekatan saintifik dapat menuntaskan hasil belajar siswa SMA pada materi barisan dan deret.

Selanjutnya, berdasarkan data motivasi dan hasil belajar dianalisis regresi linearnya sebagaimana dicantumkan pada Tabel 2 berikut.

(19)

50

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Tabel 2. Analisis Regresi Linear antara Motivasi dan Hasil Belajara

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 51.522 10.710 4.811 .000 Motivasi .453 .127 .561 3.582 .001

a) Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : bX

a Yˆ = +

= 51,522 + 0,453 X

Konstanta sebesar 51,522 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel motivasi (X) maka nilai hasil belajar (Y) adalah 51,522. Koefisien regresi sebesar 0,453 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai motivasi akan memberikan peningkatan skor sebesar 0,453. Sebagaimana dijelaskan di atas, penelitian ini juga menganalisis ada tidaknya korelasi positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh. Hasil analisis denngan SPSS dicantumkan pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Analisis Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar

Motivasi Hasil Belajar

Motivasi Pearson Correlation 1 .561**

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

Hasil Belajar Pearson Correlation .561** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,56, dan korelasi ini signifikan pada 0,001. Jadi ada korelasi positif yang kuat antara motivasi dan hasil belajar. Hal ini berarti semakin besar motivasi maka semakin besar pula hasil belajar.

(20)

51

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

Dalam kerangka pendidikan formal, motivasi belajar menjadi salah satu faktor penyebab keberhasilan suatu program pendidikan. Dengan tindakan tentang persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar maka guru menguatkan motivasi belajar siswa. Sebaliknya, dilihat dari segi emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar semakin meningkat pada saat tercapainya hasil belajar. Motivasi belajar merupakan aspek psikologis yang mengalami perkembangan. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan pemerolehan hasil belajar yang tinggi pula. Penelitian yang dilakukan Setyowati (2007:54) terhadap siswa kelas VII SMPN 13 Semarang menunjukkan adanya korelasi positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada taraf signifikansi 0,000. Dengan demikian, penelitian ini pula menunjukkan kesesuaian yang menyatakan bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Mengingat pentingnya motivasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa maka guru hendaknya membangkitkan motivasi belajar siswa karena tanpa motivasi belajar, hasil belajar yang dicapai akan minimum sekali. Lemahnya motivasi atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar akan menjadi rendah.

Simpulan dan Saran

Setelah pembelajaran materi barisan dan deret dengan pendekatan saintifik, maka berdasarkan hasil analisis data untuk pengujian hipotesisnya, simpulan dari temuan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat mencapai ketuntasan hasil belajar siswa kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh. 2. Terdapat korelasi positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar

siswa kelas X SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh.

Melihat dan memperhatikan hasil temuan dan simpulan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sesuai dengan petunjuk kurikulum 2013 guna mencapai hasil belajar siswa pada taraf berhasil.

2. Guru hendaknya memperhatikan motivasi belajar siswa, karena berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

3. Untuk lebih efektif, dalam pendekatan saintifik guru harus mendampingi, membimbing dan mengarahkan siswa di saat pembelajaran sedang berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Cut Wardatul.2014. Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Saintifik pada Materi Bangun Datar di kelas VII Mtsn Rukoh Banda Aceh

(21)

52

| Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2015

tahun ajaran 2013/2014.Skripsi.Universitas Syiah Kuala: Banda Aceh.

Creswell, John W.. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed.Yogyakarya: Pustaka Pelajar.

Forum Tanya Jawab. 2014. Rumus Barisan Aritmatika Bertingkat. [Online] Tersedia: http://rumushitung.com/2014/08/04/rumus-barisan-aritmatika-bertingkat/ (18 Februari 2015)

Handoko, Hani. 2003. Pengertian Ilmu Pendidikan. Tersedia di: http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2014/10/motivasi.html Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widisarana Indonesia.

Maulia, Zahrotul. 2013. Pendekatan Saintifik dalam kurikulum 2013.

[Online] Tersedia:

http://zahrotulmaulia88.blogspot.co.id/2013/10/pendekatan-scientific-dalam-kurikulum.html (04 September 2015)

Masykur Ag, Moch, dan Abdul Halim Fathani. 2007. Mathematical intelligence: Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Mustafa, M. Ali. 2014. Pembelajaran Materi Dimensi Tiga dengan Menggunakan Cabri 3D untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SMA. Banda Aceh: Pasca Sarjana Fkip Unsyiah.

Sari, Agustina. 2015. Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan Saintifik pada Materi Relasi dan Fungsi di Kelas X Man 3 Banda Aceh. Banda Aceh: Fkip Unsyiah.

Setyowati. 2007. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMPN 13 Semarang. [Online] Tersedia: lib.unnes.ac.id/1088/1/2668.pdf (16 Desember 2014)

Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Singh, Kulwinder. 2011. Study of Achievement Motivation in Relation to Academic Achievement of Students. International Journal of Educational Planning & Administration. Volume 1, Number 2 (2011). Rajasthan, India: Singhania University. Tersedia: www.ripublication.com/ijepa/ijepav1n2_8.pdf

Sugiyono. 2002. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Kurikulum Matematika

Kontemporer. Yogyakarta: Usaha Nasional.

Zaura, Bintang, dan Sulastri. 2012. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhan Haji Aceh Selatan. [Online] Tersedia: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/peluang/article/download/

Gambar

Tabel 3. Analisis Korelasi Motivasi dan Hasil Belajar

Referensi

Dokumen terkait

adalah mahasiswa Fakultas Teknik dari 6 jurusan yang masing-masing diambil 15 orang. sehingga total sampel berjumlah 90

Dari hasil analisis didapatkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dibuat pada model pembelajaran siklus penelitian sudah sesuai dengan pendekatan saintifik.. Kata

Penerapan Kurikulum 2013 tidak hanya menitikberatkan pada proses penananman nilai aja namun juga kompetensi spiritual dan sosial anak melalui pendekatan saitifik, holistik

Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut diantaranya: (1) meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan

Penggunaan teknologi informasi dengan aplikasi flash sangat tepat digunakan dalam kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan scientific karena siswa tidak bosan dan lebih

Dari pengujian alat bantu safe zone area tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa alat bantu safe zone ini dapat menambah safety saat proses run up dan tentunya

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tanggapan positif siswa, guru dan mahasiswa terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik berturut-turut 87,42%, 97,14% dan

Berdasarkan uraian di atas, penguatan proses pembelajaran sains melalui pendekatan saintifik dan proses penilaiannya melalui penilaian otentik pada Kurikulum 2013,