• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR PENDIDIKAN DAN SAINS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SEMINAR PENDIDIKAN DAN SAINS"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Seminar Nasional

Seminar Nasional

Seminar Nasional

PROSIDING SEMINAR

PROSIDING SEMINAR

PENDIDIKAN DAN SAINS

PENDIDIKAN DAN SAINS

PROSIDING SEMINAR

PENDIDIKAN DAN SAINS

Editor

Editor

Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd

Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd

Drs. Supriatno, M.Si, Ph.D

Drs. Supriatno, M.Si, Ph.D

Dra. Sulastri, M.Si

Dra. Sulastri, M.Si

Drs. Abdul Hamid, M.Si

Drs. Abdul Hamid, M.Si

Drs. Zulfadli. M.Y, M.Si

Drs. Zulfadli. M.Y, M.Si

Drs. Amiruddin, M.Si

Drs. Amiruddin, M.Si

Editor

Dr. Cut Nurmaliah, M.Pd

Drs. Supriatno, M.Si, Ph.D

Dra. Sulastri, M.Si

Drs. Abdul Hamid, M.Si

Drs. Zulfadli. M.Y, M.Si

Drs. Amiruddin, M.Si

Layout

Layout

Eka Nusa Praha

Eka Nusa Praha

Haris Munandar

Haris Munandar

Putra Purnama

Putra Purnama

Layout

Eka Nusa Praha

Haris Munandar

Putra Purnama

Literasi Kimia untuk Mendukung Pelaksanaan Pendekatan Saintifik

dan Nilai Islami dalam Pembelajaran

Penerbit

(3)

i

KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur disampaikan kepada Allah S.W.T., karena berkat rahmat dan kasih sayang-Nya kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dan Sains dengan Tema: Literasi Kimia untuk Mendukung Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah dalam Pembelajaran Kimia. Seminar ini adalah rangkaian dari pelaksanaan Expo Kimia yang dilaksanakan oleh Prodi Pendidikan Kimia dan Himpunan Mahasiswa Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. Dalam seminar ini disajikan makalah-makalah hasil penelitian yang berkenaan dengan Pendidikan Kimia dan Sains yang menitik beratkan kepada pengembangan proses belajar-mengajar ilmu kimia yang berbasis teknologi informasi (TI). Topik ini dirasa perlu karena di era komputasi dan globalisasi sekarang ini seorang guru kimia tidak hanya dituntut untuk dapat mengajarkan ilmu kimia kepada peserta didik, akan tetapi juga mampu mengintegrasikan kemajuan teknologi informasi dalam pembelajan kimia. Sehingga pembelajaran kimia menjadi lebih menarik, modern dan tidak membosankan.

Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 25 Oktober 2014 bertempat di Auditorium Gedung FKIP Unsyiah lt 3. Seminar ini terlaksana berkat kerjasama Prodi Pendidikan Kimia, HIMKA Unsyiah. Pembicara Utama dalam seminar ini yaitu Muhamad A. Martoprawiro M.Sc, Ph.D dan Prof. Drs. Yusny Saby, M.Sc, Ph.D . . Selain pemakalah utama sebagaimana disebutkan di atas, pemakalah yang juga terlibat dalam seminar ini adalah para guru di berbagai sekolah menengah atas (SMA), dosen program studi pendidikan kimia dan alumni pendidikan kimia FKIP Unsyiah.

Pada kesempatan ini, panitia pelaksana menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para narasumber, Dekan FKIP Unsyiah, pada donatur, dan para undangan serta alumni. Tidak lupa pula, ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dan menunjukkan dedikasi yang tinggi sehingga seminar ini terlaksana dengan sangat baik. Akhirnya, kita berharap agar seminar ini dapat bermanfaat untuk pengembangan pengajaran ilmu kimia di masa yang akan datang tidak hanya untuk Aceh, tapi juga untuk Indonesia seluruhnya.

Wassalam Panitia Pelaksana Ttd

(4)

ii DAFTAR ISI

Kata pengantar ... i Daftar Isi ... ii

Judul Makalah Hal

Literasi Kimia untuk Mendukung Penerapan Kurikulum Sekolah Menengah dalam Pembelajaran Kimia. Muhamad A. Martoprawiro

1 - 24

Intergrasi Nilai- nilai Islam dalam Pembelajaran Sains. Yusny Saby 25 - 33 Penerapan Metode Eksperimen Titrasi Asam Basa Berbasis Kontekstual Terhadap

Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Banda Aceh. Adlim,

Latifah Hanum, dan Anugrah Didin Mustofa

34 – 45

Pengembangan Media Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Elektrolisis.

Ibnu Khaldun, Rusman, dan Rara Gustiana 46 – 53

Pemberian Ekstrak Lidah Buaya (Alo Vera. L) Untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Hiperglikemik.Safrida, Abdullah, Mustafa Sabri, dan Irdalisa

54 – 57 Perancangan Media Chemopoly Game Pada Materi Koloid. Sri Adelila Sari, M.

Hasan dan Farah Meutia 58 – 63

Analisis Hasil Ujian Nasional Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Di Kabupaten Pidie. M. Nasir

64 – 80

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia Di Sma Kotamadia Banda Aceh.Zarlaida Fitri,

Ade Ismayani, dan Candra Rahmat Sanjaya

81 – 101

Hubungan Antara Kemampuan Memori Siswa Dengan Hasil Belajar Pada Materi Senyawa Hidrokarbon (Studi Kasus Di Kelas X-3 MAN Model Banda Aceh Tahun Ajaran 2013-2014).Asmaul Istiqomah, Rusman, dan Muhammad Nazar

102 – 107

Penerapan Media Powerpoint Berbasis Joyful Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Hidrolisis Garam Kelas Xi Sman 2 Banda Aceh.Erlidawati, Sri Adelila

Sari, dan Syarifah Asyura

108 – 113

Isolasi Dan Identifikasi Kadar Kafein Beberapa Varietas Kopi Arabika (Coffea

Arabica) Yang Tumbuh Di Aceh Tengah. Muhammad Nazar dan Anugrah Didin

Mustofa

115 – 119

Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri Materi Laju Reaksi Pada Siswa Sman 10 Fajar Harapan Dan Bimbel Alumni Aceh.Habibati dan Tikarahayu Putri

120 – 131 Pengembangan Media Simulasi Laboratorium Virtual Pada Materi High

Performance Liquid Cromatogrphy (HPLC). Ade Ismayani

(5)

iii

Pengembangan Media Audio Visual Tentang Karakteristik Dan Klasifikasi Koloid Sebagai Media Pembelajaran Mandiri Bagi Siswa SMA/MA Kelas XI Semester 2.

Anjar Purba Asmara, Heru Pratomo Al, dan Suwardi

135 - 142

Pengaruh Diameter Pipa Dan Perbandingan Panjang Pipa Yang Tercelup Di Dalam Fluida Pada Sifon Menggunakan Single Fluid Volume Element (SFVE). Nurhayati,

S. Viridi, F. P. Zen, F. D. E. Latief, Novitrian dan W. Hi dayat

143 - 152

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Tipe VAK (Visual Audiotory Kinesthetic) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Ia4 Sma Negeri 8 Banda Aceh Pada Materi Hidrolisis Garam. Sitti Hasnidar

153- 162

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Ketrampilan Proses Siswa Sman 2 Banda Aceh.Nilawati, Ibnu Khaldun, dan M. Hasan

163 - 171

Penerapan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Microsoft Excel Pada Materi Titrasi Asam Basa Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa SMAN 2 Banda Aceh. Nurhafidhah, Ibnu Khaldun, dan Marlina

172- 180

Pemahaman Konseptual Dan Algoritmik Siswa Kelas XII-IPA Akselerasi Dengan Kelas XII-IPA Reguler Di SMAN Modal Bangsa Aceh Besar Pada Materi Stoikiometri Tahun Pelajaran 2013/2014. Rahmad Rizki Fazli, Sri Adelila Sari, dan

Rusman

181- 184

Analisis Butir Soal Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Kimia Di Kelas XI Sma Negeri 2 Banda Aceh.Mellya Ernita, M. Nasir Mara, dan Zarlaida Fitri

185 - 192

Penerapan Metode Mind Mapping Berbasis Media Mindjet Mindmanager Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrolisis Garam Di SMA Negeri 4 Kota Banda Aceh.Annisa Istiqamah, Sri Adelila Sari, dan Muhammad Nazar

(6)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA di SMA

KOTAMADIA BANDA ACEH

Zarlaida Fitri, Ade Ismayani, Candra Rahmat Sanjaya

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia Di SMA Kotamadia Banda Aceh”.Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh LKS berbasis Pendekatan Saintifik dan mengetahui respon siswa, guru dan mahasiswa terhadap LKS berbasis Pendekatan saintifik pada materi hukum-hukum dasar kimia yang dikembangkan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Tahapan pengembangan LKS meliputi rancangan awal LKS yang didasarkan pada masalah yang dihadapi dan survey lapangan. Tahapan berikutnya adalah perbaikan rancangan awal LKS untuk mendapatkan LKS produk awal. Selanjutnya LKS produk awal divalidasi dan direvisi untuk mendapatkan LKS produk revisi. LKS produk akhir diperoleh dari perbaikan yang dilakukan terhadap LKS produk revisi berdasarkan data hasil ujicoba dan respon siswa, mahasiswa dan guru. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IA 1 SMA Negeri 1 Banda Aceh yang berjumlah 25 orang, guru kimia SMA Negeri 1, 5 dan 11 berjumlah 5 orang dan mahasiswa kimia angkatan 2011 berjumlah 8 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tanggapan positif siswa, guru dan mahasiswa terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik berturut-turut 87,42%, 97,14% dan 92,6%.Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi hukum-hukum dasar kimia yang telah dikembangkan layak untuk digunakan.

Kata kunci: pendekatan saintifik, hukum-hukum dasar kimia, lembar kerja siswa.

PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 menganut pandangan bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu pembelajaran yang dilaksanakan harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk menyalurkan pengetahuan agar bisa memahami dan menerapkan pengetahuan tersebut. Peserta didik perlu didorong untuk bekerja mencari solusi dari masalah yang dihadapi, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya (Permendikbud, 2013).

Pada kurikulum ini digunakan pendekatan yang sedikit berbeda dari kurikulum– kurikulum sebelumnya yaitu pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pada pelaksanaannya pendekatan ini menekankan pada lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan (Permendikbud, 2013). Kemampuan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa keingintahuan peserta didik sehingga pada proses pembelajaran di sekolah memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan menanya yaitu siswa

(7)

mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Mengasosiasi yaitu memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kemampuan mengkomunikasi yaitu kemampuan menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan oleh peserta didik. Jadi diharapkan pada penerapan kurikulum 2013 dapat membuat proses pembelajaran lebih baik, siswa menjadi aktif dan memiliki pemahaman konsep yang mendalam serta pembelajaran yang tidak monoton.

Pada pelaksanaannya di lapangan hingga saat ini, hal yang diharapkan pada kurikulum 2013 belum terlihat jelas. Hal ini mungkin dikarenakan kurikulum 2013 masih baru sehingga guru-guru mengalami kesulitan/kendala dalam menerapkannya pada proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan dengan guru-guru kimia di beberapa SMA di Banda Aceh, didapatkan bahwa belum tersedianya buku paket kimia dan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pendekatan saintifik yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan kurikulum 2013.

Stoikiometri merupakan salah materi yang diajarkan di SMA yang mencakup dua subbab yaitu hukum-hukum dasar kimia dan konsep mol. Hukum-hukum dasar kimia meliputi hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan, hukum perbandingan volum dan hipotesis Avogadro. Pada materi hukum-hukum dasar kimia, biasanya siswa hanya menghafal bunyi hukum-hukumnya saja tanpa mengetahui pembuktian dari hukum tersebut. Pembelajaran yang berlangsung selama ini sebagian besar masih berpusat pada guru. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bahan ajar yang dapat membuat pembelajarannya lebih berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif, yang salah satu caranya menggunakan LKS. Dari hasil penelusuran pasar di Banda Aceh dan literatur, sejauh ini LKS yang tersedia untuk materi hukum-hukum dasar kimia hanya berisi bunyi hukum dan soal-soalnya saja dan belum mengakomodir pendekatan saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013. LKS berbasis Pendekatan Saintifik yang sudah dikembangkan pada pelajaran matematika materi hubungan garis lurus dengan sudut.

Beberapa penelitian yang terkait, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Wahidah (2013) yang melaporkan bahwa kedua prosedur di LKS–1 dan LKS–2 memiliki tingkat keterlaksanaannya masing–masing 95% dan 98% dan tanggapan yang diberikan siswa terhadap LKS dan pelaksanaan praktikum sangat baik yaitu berturut-turut sebesar 80% dan 73% pada LKS-1 dan LKS-2. Senada dengan Wahidah, Rohaeti dkk (2009) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa LKS-1 sampai LKS-5 memiliki penilaian sebesar 81,8%, 82,3%, 82,0%, 85,3%, 85,2% dan dinyatakan memiliki kualitas yang baik sebagai sumber belajar. Menurut Yanuarti dan Utiya (2013) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa LKS tersebut dikatakan layak berdasarkan penilaian dari dosen dan guru kimia karena telah memenuhi kriteria isi, penyajian dan kesesuaian dengan model learning cycle 7-E.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Hukum-Hukum Dasar Kimia.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010). Menurut Richey dan James (2005), penelitian pengembangan terdiri dari dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 berfokus pada instruksi produk, program, proses dan alat. Tipe 2 fokus pada design, pengembangan, evaluasi model atau proses. Penelitian ini berfokus pada pengembangan

(8)

LKS, tanggapan mahasiswa, siswa dan guru dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik pada materi hukum-hukum dasar kimia.

Penelitian ini dilaksanakan di tiga SMA Negeri di Banda Aceh dan FKIP Universitas Syiah Kuala. Tiga sekolah yang dimaksud ialah SMA 1, SMA 5 dan SMA 11. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga September 2014.

Subjek penelitian adalah guru kimia SMA 1, SMA 5 dan SMA 11 Banda Aceh, mahasiswa kimia angkatan 2011 dan siswa SMA Negeri 1 Banda Aceh kelas XI IA1tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan subjek penelitian dilakukan secara purposive sampling. Pemilihan ketiga sekolah di atas dikarenakan sekolah tersebut telah menerapkan kurikulum 2013. Siswa SMA 1 dipilih sebagai subjek penelitian dikarenakan SMA 1 telah menerapkan lebih lama (sejak 2013) dibandingkan SMA 5 dan SMA 11 (sejak 2014). Mahasiswa kimia angkatan 2011 dipilih sebagai subjek penelitian karena telah mengambil matakuliah microteaching yang didalamnya telah diperkenalkan dan dipelajari tentang kurikulum 2013 dan pendekatan saintifik. Teknik pemilihan subjek penelitian ini dilakukan karena terdapat beberapa pertimbangan, yaitu keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang jumlahnya besar.

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan langkah-langkah penelitian model Research and Development (R&D). Gambar 1 merupakan bagan proses pengembangan LKS berbasis Pendekatan Saintifik.

Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian dimodifikasi dari Sugiyono (2012)

Pengembangan LKS dimulai dari adanya masalah yang dihadapi di dalam pembelajaran dan melihat langsung ke sekolah untuk mengumpulkan data. Dari data yang diperoleh dibuat rancangan awal produk, selanjutnya ditelaah dan direvisi oleh 4 orang Tim Ahli di Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah terbentuk LKS produk awal dari LKS. Setelah itu, LKS divalidasi oleh dua dosen ahli dan hasil tersebut disebut LKS produk revisi. Selanjutnya LKS diujicoba secara terbatas pada 8 orang mahasiswa dan 25 orang siswa untuk melihat respon siswa dan mahasiswa. Dari hasil ujicoba dan tanggapan yang diperoleh selanjutnya LKS diperbaiki kembali dan terbentuk LKS produk akhir.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS berbasis pendekatan saintifik dan angket. Angket yang digunakan memuat data tentang respon siswa, mahasiswa dan guru terhadap LKS berbasis pendekatan saintifik pada hukum-hukum dasar kimia. Sebelum instrumen penelitian digunakan terlebih dahulu dilakukan uji kualitas berupa uji validitas. Validasi LKS dan angket dilakukan oleh dua orang Tim Ahli Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsyiah.

Validasi LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian. Komponen kelayakan isi mencakup kesesuaian dengan KI, KD, kesesuaian dengan tingkat pendidikan (usia) siswa, kebenaran isi materi pembelajaran, dan manfaatnya. Komponen kebahasaan yang diperhatikan mencakup kebenaran teori, kejelasan informasi, penggunaan bahasa jelas dan singkat. Komponen penyajian mencakup kejelasan tujuan atau

Masalah Yang Dihadapi Survey Lapangan

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal

LKS Produk Revisi Uji Coba LKS LKS Produk Akhir Revisi Validasi Revisi Respon siswa,

mahasiswa dan guru Revisi

(9)

indikator yang ingin dicapai, urutan penyajian, pemberian motivasi, daya tarik, interaksi, serta kelengkapan isi materi.

Angket respon guru, mahasiswa dan siswa yang divalidasi oleh dua orang validator ahli yang diberikan skor 0-2. Skor 0 untuk setiap butir pertanyaan/pernyataan yang sesuai kalimatnya tidak komunikatif dan tidak sesuai dengan yang akan diteliti. Skor 1 untuk setiap butir pertanyaan/pernyataan yang susunan kalimatnya sudah komunikatif tetapi belum sesuai dengan yang diteliti. Skor 2 untuk setiap butir pertanyaan/pernyataan yang susunan kalimatnya sudah komunikatif dan sesuai dengan model yang diteliti.

Wawancara terhadap mahasiswa dan guru dilakukan untuk mendapatkan infromasi dan tanggapan terhadap LKS berbasis pendekatan saintifik yang lebih mendalam. Responden yang dipilih sebanyak 3 orang mahasiswa dan 4 orang guru merupakan representasi dari mahasiswa dan guru.

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara untuk mengetahui respon terhadap LKS yang dikembangkan. Respon tersebut berasal dari siswa, guru dan mahasiswa yang ditinjau dari angket yang diberikan untuk melihat tanggapan siswa, mahasiswa dan guru terhadap LKS berbasis pendekatan saintifik. Angket kepada siswa dan mahasiswa diberikan setelah mengerjakan LKS sedangkan guru diberikan setelah menelaah isi dari LKS tersebut.

Data tentang respon siswa, mahasiswa dan guru terhadap LKS berbasis pendekatan saintifik dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Respon dari siswa dan guru dianalasis dengan menggunakan skala Guttman seperti pada Tabel 2:

Tabel 2 Keterangan Skala Guttman

Jawaban Nilai/ Skor

Ya 1

Tidak 0

Sumber: Sugiyono (2012)

Persentase dari setiap respon siswa, guru dan mahasiswa diperoleh dengan membagi jumlah respon dari masing-masing responden pada setiap pertanyaan dengan jumlah seluruh responden dikali seratus persen. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

P =

Tabel 3. Persentase Respon

No Tingkat Pencapain (%) Kualifikasi

1 90-100 Sangat Baik 2 80-89 Baik 3 65-79 Cukup 4 55-64 Kurang 5 0-54 Sangat Kurang Sumber: Sudijono (2011)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini, produk yang dihasilkan berupa LKS berbasis Pendekatan Saintifik tentang materi Hukum-hukum Dasar Kimia. Materi Hukum-hukum Dasar Kimia merupakan salah satu materi pembelajaran kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester 1. LKS ini disusun dengan memperhatikan pada Kurikulum 2013 mengenai

(10)

Pendekatan Saintifik yang tercantum di dalamnya. LKS ini dibuat berdasarkan langkah-langkah pendekataan saintifik pada pembelajaran kurikulum 2013.

Sebelum rancangan awal produk dibuat, penelitian ini berawal dari adanya masalah yang dihadapi pada proses pembelajaran di sekolah dan survey lapangan untuk melihat langsung penerapan kurikulum 2013. Sama halnya dalam Sugiyono (2009), survey lapangan dan masalah disebut sebagai potensi dan masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila dimanfaatkan akan memiliki nilai tambah sedangkan masalah adalah penyimpangan antara yang diharapakan dengan yang terjadi.

LKS ini dibuat dengan menanamkan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasi. Kelima kegiatan ini dimuat dalam tahap-tahapmya pada Hukum Lavoisier, Proust, Dalton, Gay Lussac dan Avogadro. Proses penataan LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini menggunakan komputer dan pengaturan bentuk tulisan serta gambar-gambar yang dipilih/dirancang dengan seksama sehingga LKS ini tampil menarik. Secara umum struktur LKS yang telah dirancang terdiri dari judul, tujuan, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan masing-masing hukum-hukum dasar kimia. Halaman pertama LKS terdiri dari judul LKS, hari/tanggal, kelas, kelompok, anggota, KI dan KD. Halaman pertama ini ditampilkan pada gambar 2 dan tidak mengalami perubahan hingga produk akhir LKS.

LEMBAR KERJA SISWA DIDASARKAN PADA PENDEKATAN SAINTIFIK

MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA HARI/TANGGAL :

KELAS :

KELOMPOK :

ANGGOTA :

KOMPETENSI INTI :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa keingintahuan tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR :

3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

4 .11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia

Gambar 2. Halaman Pertama Rancangan Awal LKS berbasis Pendekatan Saintifik

Pengembangan LKS dari mulai rancangan awal hingga produk akhir LKS. Berikut akan dipaparkan proses pengembangan LKS berdasarkan masing-masing hukum. Tabel 4 memperlihatkan perkembangan dari rancangan awal LKS, LKS produk awal dan LKS produk revisi.

(11)

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal LKS Produk Revisi

1 2 3

Hukum Lavoisier (hukum kekekalan massa) KEGIATAN 1

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini :

Gambar di atas merupakan gambar pembakaran kertas dengan api. Sebelumnya kertas ini memiliki bobot yang lebih besar, tetapi lama kelamaan kertas ini menghilang dan menjadi debu.

Apakah bobot atau massa kertas ini telah hilang di udara?

KEGIATAN 2

Sama halnya seperti gambar pada kegiatan 1, rokok yang dibakar ini lama-kelamaan akan menghilang menjadi abu di udara. Massa rokok ini sebesar 5 gram dan setelah menjadi abu pastinya massa abu tersebut menjadi lebih berkurang dari massa semulanya.

Apakah benar hal itu ?

apakah massa yang 5 gram tersebut telah berpindah ke udara menjadi abu seberat 5 gram atau menghilang ?

Petunjuk pengisian LKS:

1. Duduklah di dalam kelompok yang terdiri dari 3 orang tiap kelompok

2. Amati gambar/ tabel/ wacana pada setiap hukum-hukum dasar kimia yang ada pada LKS

3. Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan masing-masing tugas

A. Hukum Lavoiser

Perhatikan gambar di bawah ini

2 gram 2 gram 4 gram Setelah anda melihat gambar di atas, tuliskan pada kotak di bawah ini 2 pertanyaan apakah yang terlintas di pikiran anda!

Kumpulkan informasi mengenai hukum Lavoiser dari berbagai sumber! (misalnya buku ajar dan internet)

(12)

Tabel 4 Hukum Lavoisier

1 2 3

KEGIATAN 3

1. Dengarkan penjelasan dari gurumu mengenai kegiatan 2 !

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari gurumu, kerjakanlah soal pada kegiatan 4 KEGIATAN 4

Di bawah ini ada beberapa reaksi kimia, isilah titik-titik di bawah ini :

a. 2 g NaOH(s) + 3 g CH3COOH(aq) → . . . . g CH3COONa

b. 32 g Cu(s) + 16 g O2(g) → . . . g CuO(s) KEGIATAN 5

Dari kegiatan yang telah dilakukan, jika kegiatan tersebut merujuk pada Hukum Kekealan Massa, maka bunyi hukum tersebut adalah . . .

Kerjakanlah soal di bawah ini:

1. Kawat tembaga dibakar dalam pembakar bunsen sehingga terbentuk tembaga oksida (CuO).

2Cu(s)+ O2(g) → 2CuO(s)

Jika berat Cu semula 32 g dan CuO yang terbentuk 40 g, berapa berat O2yang bereaksi?

a. 8 g b. 10 g c. 12 g d. 8,5 e. 10,5 g

2. Berikut yang sesuai dengan teori hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Lavoisier yaitu . . . . a. 3 g oksigen + 6 g karbon = 18 g karbon dioksida b. Perbandingan oksigen dan hidrogen yaitu 1 : 8 c. Perbandingan oksigen dan hidrogen yaitu 8 : 1 d. 47 g oksigen + 56 g karbon = 103 gram karbon

dioksida

e. Perbandingan oksigen dan karbon yaitu 8 : 1 3. Sebanyak 24 gram magnesium (Mg) dibakar dalam

oksigen berlebihan. Terbentuk 40 gram magnesium oksida (MgO). Persamaan reaksinya sebagai berikut.

2Mg(s)+ O2(g)→ 2MgO(s)

Massa oksigen yang terpakai dalam reaksi itu adalah . . . . a. 8 gram b. 16 gram c. 24 gram d. 40 gram e. 64 gram

Buatlah kesimpulan setelah anda melakukan kegiatan di atas!

(13)

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat ada perbaikan pada LKS Hukum Lavoisier dari rancangan awal ke produk awal. Gambar tersebut mengalami perubahan yaitu gambar pembakaran kertas dengan gambar reaksi yang terjadi dalam tabung Y karena gambar pembakaran kertas ini dianggap terlalu kontekstual dan membuat konsep kurang jelas. Pada gambar ini juga ditambahkan petunjuk pengisian LKS untuk memudahkan dalam mengerjakan LKS dan tulisan “kegiatan” pada setiap bagian LKS dihapuskan serta pertanyaan dari 2 kegiatan awal pada masing-masing hukum juga dihilangkan kemudian diganti dengan sebuah kotak khusus untuk pertanyaan, bagian ini berlaku untuk hukum-hukum lainnya pada LKS.

Selanjutnya juga dapat dilihat pada Tabel 4 bahwa pembakaran yang dilakukan dari LKS produk awal menjadi LKS produk revisi yaitu pada redaksi kalimat dan format “petunjuk pengisian LKS” adanya penambahan poin petunjuk ketiga “lakukanlah diskusi untuk mengerjakan LKS”. Diskusi merupakan hal penting dari kegiatan berkelompok sehingga bisa terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik dan saling belajar serta berbagi antara satu siswa dengan siswa lainnya.

Pada gambar tabung Y ini juga mengalami perubahan tepatnya pada tulisan “sebelum dicampur” dan “sesudah dicampur” menjadi “sebelum bereaksi” dan “sesudah bereaksi”. Hal ini dikarenakan jika tulisan tidak diubah, maka akan terjadi kesalahan dalam memahami konsepnya. Siswa akan memahami semua massa zat yang dicampurkan akan menghasilkan 4 gram, padahal belum tentu semua yang dicampurkan akan bereaksi menghasilkan 4 gram, oleh karena itu diubah keterangan tulisannya.

Disamping itu, pada Lanjutan Tabel 4 tulisan “dengarkan penjelasan dari guru” dihilangkan dan diganti dengan kotak “mengumpulkan informasi” tujuannya agar siswa bisa lebih aktif mencari informasi sendiri dan terbiasa membaca, bagian ini berlaku untuk semua hukum pada LKS. Selain itu soal tentang Hukum Lavoisier yaitu soal nomor 2 diganti dan nomor 3 dihapus. Soal nomor 2 diganti karena kesalahan konsep dimana jika dikaitkan dengan konsep mol, massa zat yang dihasilkan bukan merupakan massa zat-zat yang bereaksi sehingga pada alternatif pilihan jawabannya tidak ada jawaban yang benar.

(14)

Tabel 5. Hukum Proust

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal LKS Produk Revisi

Hukum proust (hukum perbandingan tetap) KEGIATAN 1

(i) (ii)

Gambar di atas merupakan gula pasir atau gula yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu untuk pemanis minuman ataupun makanan. Gula pasir memiliki rumus kimia C12H22O11.gula (i) memiliki berat 3 gram berasal dari Aceh dan gula (ii) memiliki berat 22 gram berasarl dari Medan. Tiap senyawa gula (i) dan (ii) mengandung unsur C, H dan O.

Dari gambar tersebut, dapat diamati bahwa . . . .. . . .

KEGIATAN 2

Garam dapur memiliki rumus kimia NaCl. Tiap garam dapur mengandung unsur Na dan Cl. Berat garam dapur 2 gram dan perbandingan massa antara unsur Na dan Cl sebesar 1 : 1,54.

Sesuai dengan penjelasan di atas, apakah yang membedakan dari gambar pada kegiatan 1 dengan gambar pada kegiatan 2 ?

Hukum Proust

Perhatikan tabel di bawah ini dengan seksama: Percoba an ke Massa Cu Massa S 1 0,24 0,12 2 0,31 0,15 3 0,41 0,20 4 0,50 0,25 5 0,64 0,31

Setelah anda mengamati tabel di atas, tuliskan 2 pertanyaan yang berhubungan dengan tabel di atas!

Kumpulkan informasi mengenai hukum Proust dari berbagai sumber! (misalnya dari internet dan buku ajar)

(15)

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal LKS Produk Revisi

1 2 3

Hukum dalton (hukum kelipatan berganda) Kegiatan 1

(i) (ii)

Gambar di atas merupakan foto keluarga yang memiliki beberapa orang anak.

Dari gambar di atas dapat diamati bahwa . . . . . KEGIATAN 2

(i) (ii) Gambar di atas merupakan gambar dari molekul CO2dan CO.

Apakah persamaan dan perbedaan dari kedua gambar di atas ?

KEGIATAN 3

1. Dengarkan

penjelasan dari gurumu mengenai kegiatan 2 !

2. Setelah

mendengarkan penjelasan dari gurumu, kerjakanlah soal pada kegiatan 4

Hukum Dalton

Amati tabel di bawah ini! Senyawa Massa karbon (g) Massa oksigen (g) Perbandingan massa oksigen pada senyawa CO CO2 CO 1 1,33 1 2 CO2 1 2,66 Senyawa Massa nitrogen(g) Massa oksigen (g) Perbandingan massa oksigen pada senyawa NO NO2 NO 28 32 1 2 NO2 28 64 Senyawa Massa belerang (g) Massa oksigen (g) Perbandingan massa oksigen pada senyawa SO2 SO3 SO2 50 50 2 3 SO3 50 75

Setelah anda mengamati tabel di atas, tuliskan 2 pertanyaan yang berhubungan dengan tabel di atas!

Kumpulkan informasi mengenai hukum Proust dari berbagai sumber! (misalnya dari internet dan buku ajar)

(16)

1 2 3

KEGIATAN 4

Lengkapilah tabel yang berada di bawah ini :

Senyaw a Massa selain oksigen ( g ) Massa oksigen ( g ) Perbandingan massa oksigen Senyaw a I Senyaw a II CO 1 1,33 ... ... CO2 1 2,66 NO 28 32 ... ... NO2 28 64 SO2 50 50 ... ... SO3 50 75 H2O 10 80 ... ... H2O2 10 160 KEGIATAN 5

Dari kegiatan yang telah dilakukan, jika kegiatan tersebut merujuk pada Hukum Kelipatan Berganda,

maka bunyi hukum tersebut adalah . . . .

Kerjakanlah soal di bawah ini:

1. Unsur belerang dan unsur oksigen dapat membentuk dua senyawa yaitu SO2 dan SO3. Senyawa SO2 mengandung 50% belerang dan senyawa SO3mengandung 40% belerang. Untuk kedua senyawa itu berlaku Hukum Kelipatan Perbandingan. Maka perbandingan massa oksigen adalah . . . . a. 1 : 1 b. 1 : 2 c. 2 : 3 d. 4 : 5 e. 5 : 6

2. Unsur nitrogen dan oksigen dapat membentuk lebih dari satu senyawa, misalnya NO, NO2, N2O3, dan N2O4. Pada kondisi tertentu, 1 g nitrogen tepat bereaksi dengan 1,14 g oksigen. Pada kondisi yang lain, 1 g nitrogen tepat bereaksi dengan 2,28 g oksigen. Jelaskan bahwa data ini sesuai dengan Hukum Perbandingan Berganda. Bagaimana rumus kimia kedua senyawa itu? a. NO dan NO3 b. NO2dan N2O3 c. NO dan NO2 d. N2O3dan N2O4 e. NO dan N2O3

3. Contoh senyawa yang termasuk dalam hukum Dalton yaitu

a. CO2dan NO2 b. NO3dan SO3 c. PO3dan PO4 d. NaCl dan AlCl e. FeO dan FeS

Buatlah kesimpulan setelah anda melakkan kegiatan di atas!

(17)

Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat ada perbaikan yang dilakukan dari rancangan awal LKS ke LKS produk awal tentang Hukum Dalton yakni, gambar pada kegiatan 1 diganti menjadi tabel. Gambar tersebut diganti dikarenakan belum mengena pada Hukum Dalton dan terlalu kontekstual sehingga diganti dengan tabel yang berisikan senyawa-senyawa kimia. Senyawa kimia itu terbentuk dari dua unsur yang berbeda yang membentuk lebih dari satu senyawa. Unsur-unsur tersebut diantaranya karbon (C) dan oksigen (O) membentuk senyawa karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2), nitrogen(N) dan oksigen (O) membentuk senyawa NO dan NO2.

Perubahan yang dilakukan pada LKS produk revisi dari LKS produk awal yaitu instruksi “amati tabel” berubah menjadi “bila oksigen bereaksi” ini bertujuan agar siswa menjadi jelas mengenai tabel yang akan diamati dan menjelaskan maksud dari ketiga tabel tersebut. Selain itu, pada tabel “oksida nitrogen” ditambahkan satu senyawa lagi tujuannya agar siswa tidak beranggapan bahwa senyawa oksida tidak hanya terdiri dari dua senyawa melainkan dapat lebih dari dua senyawa dan kolom “perbandingan massa oksigen dengan senyawa lain” dihapus karena kolom tersebut diperkirakan dapat membingungkan siswa dalam memahami isinya sehingga ditambahkan kalimat di bawah tersebut.

Di samping itu soal pada Hukum Dalton digantikan dengan soal yang lain karena soal yang sebelumnya belum terfokus pada Hukum Dalton. Soal pada rancangan awal terlalu sedikit dan kurang bervariasi sehingga pada LKS produk awal ditambah menjadi tiga soal, tujuannya agar siswa dapat mengenal macam-macam bentuk soal dari Hukum Dalton.

Soal pada LKS produk revisi yang mengalami perubahan yaitu soal “unsur belerang dan unsur oksigen” diganti dengan soal yang lain karena soal ini tidak terlalu jelas proporsi masing-masing unsur, apakah persentase ini merupakan massa dari unsur tersebut atau bukan. Hal ini mungkin akan membingungkan siswa sehingga diganti dengan soal lainnya. Alasan lain adalah oksida belerang sudah ada pada tabel Hukum Dalton. Pemberian contoh oksida lain dalam hal ini oksida fospor dimaksudkan agar dapat menambah wawasan siswa bahwa masih sangat banyak oksida-oksida dan senyawa-senyawa lainnya.

(18)

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal LKS Produk Revisi

1 2 3

Hukum gay lussac dan hipotesis Avogadro KEGIATAN 1

+ →

Gambar di atas 1 liter sirup kurnia ditambah 1 liter sirup marjan menghasilkan 2 liter campuran sirup antara kurnia dan marjan. Sama halnya dalam reaksi kimia, jika 1 liter gas hidrogen + 1 liter gas klorin membentuk 2 liter gas hidrogen klorida jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama dengan perbandingan volume 1 :1 : 2.

KEGIATAN 2

Kita tahu bahwa jika volume gas H2 dan O2 membentuk air ialah 2 : 1 jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama. Perhatikan reaksi antara gas nitrogen dengan has hidrogen membentuk amonia. Perbandingan volumenya adalah 1 : 3 : 2. Apakah perbedaan antara reaksi ini dengan reaksi pada gambar di kegiatan 1? Utarakan alasanmu. . . .

KEGIATAN 3

1. Dengarkan penjelasan dari gurumu mengenai kegiatan 2 !

2. Setelah mendengarkan penjelasan dari gurumu, kerjakanlah soal pada kegiatan 4

KEGIATAN 4

Dari kegiatasn 1, 2 dan 3, selesaikanlah kasus berikut :  Reaksi antara gas hidrogen dengan gas klorin

membentuk gas hidrogel klorida. Menurut percobaan, perbandingan volum gas hidrogen : klorin

Hukum Gay Lussac

Perhatikanlah data hasil percobaan sebagai berikut:

No. Volume Gas yang Bereaksi Hasil Reaksi Perbandingan Volume 1 Hidrogen + Oksigen 1 L + 0,5 L Uap air 1 L 2 : 1 : 2 2 Nitrogen+ Hidrogen 2 L + 6 L Amonia 4 L 1 : 3 : 2 3 Hidrogen + Klor 1 L + 1 L Hidroge n Klorida 2 L 1 : 1 : 2 4 Etilena + Hidrogen 1 L + 1 L Etana 1 L 1 : 1 : 1

Setelah anda mengamati tabel/reaksi di atas, tuliskan 2 pertanyaan yang berhubungan dengan hal tersebut yang terlintas dipikiran anda!

Kumpulkan informasi mengenai hukum Gay Lussac dari buku ajar atau internet!

Kerjakanlah soal di bawah ini:

1. Gas belerang direaksikan dengan gas oksigen menurut persamaan reaksi: SO2+ O2→ SO3. Apabila volume diukur pada suhu dan tekanan yang sama maka perbandingan volume gas SO2: O2: SO3yaitu . . . .

a. 1:1:1 b. 1:2:1

c. 2:1:1 d. 2:1:2

(19)

Rancangan Awal LKS LKS Produk Awal LKS Produk Revisi

1 2 3

 : hidrogen klorida adalah 1 : 1 : 2. Berarti perbandingan jumlah molekul hidrogen : klorin : hidrogen klorida yang terlibat dalam reaksi adalah . . . : . . . : . . . Jika dimisalkan rumus molekul gas hidrogen adalah Hx, klorin Cly dan hidrogen klorida HaClb, maka persamaan reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.

1 Hx (g)+ 1 Cly (g) →2 HaClb (g) Tentukanlah nilai x, y, a dan b !

 Dua liter gas nitrogen (N2) tepat bereaksi dengan 3 liter gas oksigen (O2) membentuk 2 liter gas X, semuana diukur pada suhu (T) dan tekanan (P) yang sama. Tentukan rumus untuk molekul gas X tersebut

KEGIATAN 5

Dari kegiatan yang telah dilakukan, jika kegiatan tersebut merujuk pada hukum perbandingan volum dan hipotesis Avogadro, maka bunyi hukum tersebut adalah . . . .

. .

2.Perhatikan reaksi di bawah ini C2H4(g)+ O2(g)→ CO2(g)+ H2O(g)

Perbandingan volume gas-gas pereaksi dan hasil reaksi pada P dan T sama adalah ....

a. 1 : 2 : 2 : 2 b. 1 : 3 : 2 : 2 c. 1 : 2 : 2 : 2 d. 2 : 3 : 2 : 2 e. 3 : 2 : 2 : 3

Buatlah kesimpulan setelah melakukan kegiatan di atas!

Hipotesis Avogadro

Dibawah ini merupakan gambar reaksi molekul CH4dan O2:

CH4(g) + 2 O2(g) → CO2(g) + 2H2O Setelah anda mengamati gambar di atas, tuliskan 2 pertanyaan yang berhubungan dengan gambar tersebut yang terlintas dipikiran anda!

Kumpulkan informasi mengenai hukum Gay Lussac dari buku ajar atau internet!

(20)

Pada rancangan awal LKS, Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro digabung menjadi satu, namun kemudian dipisahkan menjadi dua bagian karena baik Hukum Gay Lussac maupun Hipotesis Avogadro tidak bisa dalam satu kegiatan dalam LKS. Gambar pada Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro juga diganti dengan data dalam bentuk tabel dan gambar agar dapat membuat siswa lebih mudah dalam memahaminya.

Data pada tabel pada Hukum Gay Lussac terdiri dari volume gas yang bereaksi, hasil reaksi dan perbandingan volum. Pada masing-masing gas yang bereaksi dan gas hasil reaksi dibuat dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Pada tabel bukan hanya satu reaksi gas yang dipaparkan tetapi 4 reaksi gas, dengan tujuan agar siswa bisa memahami Hukum Gay Lussac. Soal yang diberikan juga berhubungan dengan Hukum Gas Lussac agar para siswa bisa lebih mengerti dan mendalami hukum tersebut.

Gambar pada LKS rancangan awal tidak dipakai lagi karena dianggap belum dapat membuat pikiran siswa terfokus pada Hipotesis Avogadro. Gambar diganti dengan tabel yang didalamnya berisikan nama, massa, volume dan jumlah partikel dari masing-masing gas. Kemudian setiap Hukum Gay Lussac dan Hipotesis Avogadro disediakan soal-soal yang berhubungan dengan kedua hukum tersebut.

Perubahan LKS produk awal hingga LKS produk revisi berbasis Pendekatan Saintifik dari segi tampilan diantaranya penambahan warna pada garis pembatas kotak pada masing-masing hukum dan pemberian warna tabel, tujuannya untuk membuat siswa tertarik mengerjakan LKS dan agar tampilan LKS terlihat sedikit berbeda dari LKS lainnya. Pada halaman juga diberi garis dan warna agar terlihat bagus untuk dipandang.

Validasi terhadap LKS berbasis pendekatan saintifik yang dikembangkan diantaranya kesesuaian judul, petunjuk penggunaan LKS, kesesuaian bahasa, intruksi pada masing-masing tahap pendekatan saintifik dan semua kegiatan yang ada dalam pendekatan saintifk. Rata-rata hasil validasi dari 2 tim ahli adalah 90,67%. Berdasarkan hasil tersebut dinyatakan bahwa LKS berbasis Pendekatan Saintifik dinyatakan dapat diujicobakan. Sebelum kedua tim ahli memberikan nilai validasi, LKS produk awal telah ditelaah dan mengalami 5 kali revisi sehingga didapatkan LKS produk revisi.

Selain dilakukan validasi terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik, dilakukan juga validasi terhadap soal angket responden. Responden pada penelitian ini terdiri dari siswa, guru dan mahasiswa. Proses validasi ini dilakukan oleh 2 tim ahli memberikan skor pada lembar validasi dengan rentang 0-2. Hasil validasi angket adalah 100%.

Tanggapan siswa, guru dan mahasiswa terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik yang telah dirancang diperlukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari LKS yang telah dirancang. Hal ini dilakukan jika tanggapannya “Ya” maka komponen yang ada pada LKS tersebut dipertahankan tetapi jika hasilnya negatif maka menjadi masukan untuk dapat mengembangkan LKS ini menjadi suatu produk yang lebih bagus dan baik untuk ke depannya. Tanggapan semua responden dikumpulkan dengan menggunakan angket, bagi siswa dan mahasiswa terlebih dahulu mengerjakan dan menjawab beberapa pertanyaan yang terdapat di LKS sedangkan bagi guru tidak mengerjakan LKS tetapi hanya memahami isi LKS . Persentase hasil penelitian yang menunjukkan respon tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8. Persentase Tanggapan Siswa

No Item Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Persentase Jawaban Responden (%) Ya Tidak Ya Tidak 1 2 3 4 5 6

1 Apakah Anda pernah belajar dengan

menggunakan LKS dalam pembelajaran? 25 0 100 0 2 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah

Anda menyukai LKS berbasis pendekatan saintifik dilaksanakan?

25 0 100 0

3 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah Anda menjadi berminat belajar dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik?

(21)

1 2 3 4 5 6

4 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah Anda merasa termotivasi dalam belajar dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik?

19 6 76 24

5 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah Anda menyukai penyajian materi hukum-hukum dasar kimia menggunakan LKS berbasis pendekatan saintifik?

20 5 80 20

6 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah LKS berbasis pendekatan saintifik dapat membuat materi hukum-hukum dasar kimia menjadi lebih mudah untuk dipahami?

18 7 72 28

7 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah LKS berbasis pendekatan saintifik ini dapat membuat suasana belajar Anda

menyenangkan?

21 4 84 16

Persentase Ya 87,42%

Persentase Tidak 12,58%

Berdasarkan Tabel 8, untuk item pertanyaan pertama, kedua dan ketiga siswa memberikan tanggapan “Ya”. Tanggapan “Ya” ini diberikan karena siswa memang sudah menggunakan LKS pada proses pembelajaran. Siswa juga menambahkan komentar bahwa materi yang dipaparkan singkat, jelas dan padat. Selain itu LKS ini dapat menambah wawasan dan memudahkan mereka memahami materi hukum-hukum dasar kimia.

Item pertanyaan keempat, siswa memberikan tanggapan “Ya” sebanyak 76% karena menurut siswa dengan LKS akan membuat mereka lebih aktif dan giat dalam belajar. Sebesar 24% siswa memberikan tanggapan “Tidak” karena menurut mereka LKS ini sulit untuk dikerjakan. Sebelum menjawab soal, harus mengamati dulu tabel dan gambar lalu harus menuliskan pertanyaan yang berhubungan dengan gambar dan tabel tersebut. Pada proses mengamati banyak manfaat yang didapat oleh siswa, salah satunya dapat menimbulkan rasa keingintahuan akan sesuatu. Hal ini sejalan dengan yang diharapkan dalam kurikulum 2013 yang tertuang dalam Permendikbud (2013) bahwa mengamati bermanfaat bagi pemenuhan rasa keingintahuan peserta didik. Dengan metode observasi, peserta didik menemukan langsung fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

Item pertanyaan kelima dan keenam, siswa menyukai guru menyampaikan materi dengan menggunakan LKS ini dan lebih mudah menguasai materi Hukum-hukum Dasar Kimia. Sebesar 48% siswa memberikan tanggapan ”Tidak” untuk kedua item ini karena para siswa beranggapan bahwa materi pada LKS ini terlalu sedikit dan singkat, padahal sebenarnya informasinya tersedia pada kolom “mengumpulkan informasi” yang dapat dilakukan siswa dari akses internet dan buku literatur lainnya.

Dari hasil respon terhadap suasana belajar dengan menggunakan LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini diperoleh sebanyak 84% siswa menjawab “Ya” dikarenakan dengan belajar berkelompok akan dapat saling berbagi informasi dan menjadi lebih aktif, saling membantu dengan teman dan tidak membosankan. Hal tersebut tercantum dalam Permendikbud (2013) bahwa kurikulum 2013 harus menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengembangkan kreativitas peserta didik itu sendiri. Sedangkan 16% siswa memilih sebaliknya dikarenakan tidak terlalu menyukai bekerja dengan kelompok dan materi ini harus dipelajari secara sendiri dan jika dikerjakan berkelompok akan sedikit membosankan serta menurut mereka membutuhkan waktu yang lebih lama.

Dari hasil tanggapan siswa di atas, dapat dinyatakan bahwa LKS berbasis Pendekatan Saintifik membawa pengaruh positif terhadap kegiatan belajar siswa. Hal ini sejalan yang dikemukakan oleh Fauziah (2013) bahwa pembelajaran saintifik berdampak positif terhadap peningkatan belajar siswa

Tabel 9 memaparkan persentasi Tanggapan Guru terhadap LKS hukum-hukum dasar kimia berbasis pendekatan saintifik.

(22)

Tabel 9 Persentase Tanggapan Guru No Item Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Persentase Jawaban Responden (%) Ya Tidak Ya Tidak

1 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah LKS ini

ada menanamkan pendekatan saintifik? 5 0 100 0 2 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah

penggunaan LKS ini sesuai dengan kurikulum 2013?

5 0 100 0

3 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah isi LKS membantu siswa memahami materi hukum-hukum dasar kimia?

5 0 100 0

4 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah isi LKS

bermanfaat untuk menambah wawasan siswa? 5 0 100 0 5 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah bahasa

yang digunakan dalam LKS mudah dipahami siswa?

5 0 100 0

6 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah LKS ini memudahkan Bapak/Ibu mengajar materi hukum-hukum dasar kimia?

5 0 100 0

7 Setelah Bapak/Ibu menelaah, apakah Bapak/ Ibu berminat menggunakan LKS ini untuk proses pembelajaran di kelas ?

4 1 80 20

Persentase Ya 97,14%

Persentase Tidak 2,86%

Berdasarkan Tabel 9 diperoleh bahwa persentasi respon guru mendapat tanggapan yang positif terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik. Dari tabel terlihat tanggapan 5 guru kimia SMA memberikan respon “Ya” sebanyak 97% dan respon “Tidak” sebanyak 2,86%, hal ini menandakan bahwa para guru setuju LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini dapat membantu siswa baik itu dalam pelajaran atau memudahkan guru mengajar materi Hukum-hukum Dasar Kimia. Pembelajaran dengan menggunakan LKS akan membuat siswa berperan lebih aktif, sehingga jika terdapat kesulitan, guru harus membimbing siswa memahami materi atau menambahkan penjelasan mengenai materi tersebut. Penjelasan ini sesuai yang dikemukakan oleh Majid (2009) bahwa guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang isi LKS agar kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa. Meskipun guru merespon bahwa LKS ini ada menanamkan pendekatan saintifik sesuai kurikulum 2013, dapat membantu siswa memahami materi hukum-hukum dasar kimia, bermanfaat dalam menambah wawasan siswa, bahasa yang digunakan mudah dipahami, memudahkan guru dalam mengajar 100% “Ya. Namun ada guru yang menjadi responden belum berminat menggunakan LKS ini dalam pembelajaran. Hal ini mungkin guru masih mempertimbangkan karakteristik siswa-siswanya.

Tanggapan mahasiswa terhadap LKS tentang Hukum-hukum Dasar Kimia berbasis pendekatan saintifik tertera pada tabel 10.

Tabel 10. Persentase Tanggapan Mahasiswa

No Item Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Persentase Jawaban Responden (%) Ya Tidak Ya Tidak 1 2 3 4 5 6

1 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah LKS berbasis pendekatan saintifik ini telah menanamkan pendekatan saintifik yang dicantumkan pada kurikulum 2013?

8 0 100 0

2 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah Anda menyukai LKS berbasis pendekatan saintifik dilaksanakan?

(23)

1 2 3 4 5 6

3 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah tampilan

LKS berbasis pendekatan saintifik ini menarik? 8 0 100 0 4 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah

langkah-langkah dari LKS berbasis pendekatan saintifik mudah dipahami dan dilaksanakan?

7 1 87,5 12,5

5 Apakah LKS berbasis pendekatan saintifik yang digunakan oleh guru dapat membuat materi hukum-hukum dasar kimia menjadi lebih mudah untuk dipahami?

7 1 87,5 12,5

6 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah LKS berbasis pendekatan saintifik ini dapat membuat suasana belajar Anda menyenangkan?

8 0 100 0

7 Setelah anda mengerjakan LKS ini, apakah LKS berbasis pendekatan saintifik tentang hukum-hukum dasar yang telah dikembangkan sudah baik?

6 2 75 25

Persentase Ya 92,6%

Persentase Tidak 7,4%

Berdasarkan Tabel 10, mahasiswa memberikan respon “Ya” pada item soal 1, 2, 3 dan 6. Menurut mahasiswa, di dalam LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini ada kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan menyimpulkan, dimana dengan mencari tahu sendiri informasi mengenai materi dengan bantuan gambar atau tabel, hal itu dapat merangsang pikiran untuk berpikir kritis. Hal ini tertuang dalam Permendikbud (2013) bahwa kurikulum 2013 menekankan menggunakan pendekatan ilmiah, pendekatan ilmiah (scientific appoach) meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, dan menyimpulkan yang diterapkan untuk semua pelajaran. Menurut mahasiswa, selain memilki tampilan yang menarik, LKS ini juga dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan, diantaranya pembelajaran lebih berpusat pada siswa bukan pada guru, siswa lebih aktif dalam di dalam kelompoknya serta bisa saling berbagi informasi dan bertukar pendapat dengan teman lainnya.

Item pertanyaan keempat, sebanyak 87,5% mahasiswa memberikan tanggapan “Ya” karena di setiap langkah pada LKS ada petunjuk kerjanya dan bahasa yang digunakan jelas sehingga semua perintah pada LKS dapat dipahami dengan baik. Selain itu untuk memahami hukum-hukum dasar kimia, terlebih dahulu mencari informasi, menjawab soal dan membuat kesimpulan sehingga materi mudah dipahami karena sistematis. Mengkomunikasikan merupakan kegiatan menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasi dan menemukan pola (Permendikbud, 2013). Terdapat 12,5% mahasiswa memberikan tanggapan “Tidak” karena LKS ini akan terasa sulit jika siswa atau mahasiswa yang mengerjakannya tidak menyukai gambar, tabel atau data.

Pada item pertanyaan kelima, menurut mahasiswa LKS menjadi mudah dipahami disebabkan pada LKS terdapat kolom untuk mengumpulkan informasi, sehingga siswa diharuskan membaca dulu beberapa buku cetak atau melihat internet. Setelah mendapatkan informasi, siswa dengan lebih mudah memahami konsep menjawab soal-soal yang berkaitan dengan materi dan siswa pun bisa menjadi lebih mandiri dan aktif. Hal ini sejalan dengan yang diharapkan dalam kurikulum 2013 yang tertuang dalam Permendikbud (2013) bahwa mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan membaca informasi lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek atau bahkan melakukan eksperimen. Dengan informasi tersebut menjadi dasar untuk menemukan keterkaitan dengan informasi lainnya sehingga dapat menarik suatu kesimpulan. Sedangkan mahasiswa yang memberikan jawaban “Tidak” karena menurut mereka belum semua guru menerapkan kurikulum 2013, jadi guru mengalami kesulitan dalam memahami dan menjelaskannya tentu kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Item pertanyaan terakhir, sebanyak 75% mahasiswa memberikan tanggapan “Ya” mengenai LKS berbasis Pendekatan Saintifik yang dikembangkan sudah baik. LKS yang telah dikembangkan ini sudah baik, menurut mahasiswa konsep pendekatan saintifik pada masing-masing hukum sudah tertera dan tiap-tiap hukum sudah terdapat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

(24)

mengolah informasi dan menyimpulkan. Sedangkan 25% mahasiswa memberikan tanggapan “Tidak” karena LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini tidak semua sekolah cocok untuk menggunakannya. Pengembangan LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini juga didukung oleh data yang dikumpulkan dari wawancara terhadap masing-masing responden penelitian. Adapun kutipan wawancara terhadap salah seortang guru adalah sebagai berikut:

P Apakah LKS yang telah dikembangkan ini sudah berbasis pendekatan saintifik?

R Sudah berbasis Pendekatan Saintifik. Setiap Langkah mengamati, menanya hingga menyimpulkan sudah ada di LKS ini.

P Apakah menurut Bapak/ibu setiap gambar atau tabel pada kegiatan mengamati dapat dipahami? Jika tidak dipahami, pada gambar atau tabel yang mana? Mengapa demikian? R Gambar dan tabel untuk tahap mengamati pada masing-masing hukum dasar sudah baik dan

dapat dipahami. Tetapi untuk tabel bagusnya dituliskan kepala/judul tabel agar siswa pada saat mengamati, tidak bingung karena ada dua tabel dalam satu halaman. Seperti pada LKS halaman 4:

1. Perhatikanlah tabel 1.1 di bawah ini:

No

Pereaksi I Pereaksi II Hasil Reaksi Karbon (C) Oksigen (O2) Karbon dioksida (CO2) 1 2 3 6 gram 9 gram Z gram 16 gram Y gram 40 gram X gram 33 gram 55 gram Tentukan nilai X, Y dan Z pada tabel di atas !

Periksa kebenaran jawaban anda dengan teman lainnya

Buatlah kesimpulan tentang Hukum Lavoisier dari kegiatan yang telah anda lakukan di atas!

HUKUM PROUST

Perhatikan tabel di bawah ini dengan seksama: Tabel 1.2

Reaksinya: Cu + S → CuS

Percobaan ke

Massa Cu (gram) Massa S (gram)

1 0,24 0,12

2 0,31 0,15

3 0,40 0,21

4 0,50 0,25

5 0,63 0,31

Gambar 3. Penambahan Kepala Tabel Pada Tiap Tabel

P Setelah kegiatan mengamati, apakah instruksi pada tahap menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan sudah dapat dipahami? Jika belum, sebaiknya bagaimana menurut Bapak/ibu?

R intruksi untuk tahap-tahap pada LKS berbasis Pendekatan Saintifik ini sudah baik dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

Adapun kutipan wawancara dengan salah seorang mahasiswa adalah sebagai berikut: P Apakah LKS yang telah dikembangkan ini sudah berbasis pendekatan saintifik? R Sudah karena ada kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah

(25)

P Apakah menurut Anda setiap gambar atau tabel pada kegiatan mengamati dapat dipahami? Jika tidak dipahami, pada gambar atau tabel yang mana? Mengapa demikian?

R Dapat dipahami, gambar dan tabelnya sudah jelas.

P Setelah kegiatan mengamati, apakah instruksi pada tahap menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan mengkomunikasikan sudah dapat dipahami? Jika belum, sebaiknya bagaimana menurut Anda?

R Intruksi pada setiap kegiatan itu sudah jelas dan bahasa yang digunakan mudah dipahami. P Apakah Anda mengalami kesulitan saat menyelesaikan semua kegiatan pada LKS? Jika ya,

pada bagian mana kesulitan tersebut?

R Tidak ada, hanya pada LKS ini dasar teorinya mengenai materi terlalu sedikit. Keterangan: P = Pewawancara

R = Responden

LKS Produk Akhir

Tahap LKS produk akhir ini merupakan tahap terakhir dari pengembangan LKS hukum-hukum dasar kimia berbasis pendekatan saintifik. Pada LKS produk akhir, perubahan yang dilakukan hanya menambahkan judul pada tiap tabel dan instruksi tambahan pada “kumpulkan informasi” yaitu “tuliskan”, hal ini sebagai informasi tambahan bagi siswa agar jangan menjadi bingung pada saat mengamati tabel dan tambahan intruksi “tuliskan” agar siswa bukan hanya mengumpulkan saja informasinya tetapi juga menuliskan dalam bentuk rangkuman di dalam kotak yang telah tersedia.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengembangan LKS berbasis Pendekatan saintifik pada materi Hukum-hukum Dasar kimia dapat disimpulkan bahwa:

1) Langkah pengembangan LKS berbasis Pendekatan Saintifik dimulai dari rancangan awal LKS, LKS produk awal, validasi, revisi, uji coba, dan terakhir LKS produk akhir. Hasil pengembangan LKS berbasis Pendekatan saintifik yang telah dikembangkan ini dapat dikatakan sudah layak untuk digunakan.

2) Tanggapan positif siswa, guru dan mahasiswa terhadap LKS berbasis Pendekatan Saintifik berturut-turut adalah 87,42%, 97,14% dan 92,6%.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terimakasih kepada guru, siswa dan mahasiswa yang telah menjadi responden dalam penelitian ini. Terimakasih untuk Ibu Dra. Latifah Hanum, M.Si dan Bapak Drs. Rusman, M.Si atas saran-saran yang sangat bermanfaat dalam penyempurnaan tulisan ini.

REFERENSI

Arsyad, A. 2000. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Darmodjo, H dan Kaligis, J. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Dekdikbud.

Devi, Poppy Kamalia, Renny Sofiraeni, Khairuddin. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Jakarta: PPPPTK IPA.

Goldberg, D. 2007. Kimia Untuk Pemula Edisi Ketiga (Terjemahan: Schaum’s Outlines of Theory

and Problems Beginning Chemistry). Jakarta: Erlangga.

Hill, John W dkk. 2010. Chemistry For Changing Times Twelfth Edition. USA: Pearson Education. McMurry, John dan Robert C. 2010. General Chemistry. USA: Pearson Education.

Fahrucah, R dan Bambang S. 2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran Kimia Sma Kelas XI Pokok Bahasan Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Melalui Pendekatan Scaffolding. Unesa Journal of Chemical Education Vol 1 No. 1: 92-96.

(26)

Fauziah, Resti dkk. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajan Berbasis Masalah. Invotec Volume IX: 165-178

Permendikbud. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Richey, C dan James D. 2005. Developmental Research Methods: Creating Knowledge From Instructional Design and Development Practice. Journal of Computing in Higher Education

Springer, XVI (2): 23-38

Rochmawati, E dkk. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berorientasi Penemuan Terbimbing (Guided Discovery) untuk SMA Kelas X pada Materi Fungi. BioEdu Vol 2 No.

1: 48-51.

Rohaeti, E dkk. 2009. Pengembangan Lembar Kerja (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia Untuk SMP. Yogyakarta: FMIPA UNY.

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sugiyono, P. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada

Media Grup.

Tro, N. 2010. Principles Of Chemistry. USA: Pearson Education.

Wahidah, N. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Untuk Praktikum Korosi Logam Di SMA

Menggunakan Model Siklus Belajar 7. Bandung: UPI.

Yanuarti, R dan Utiya A. 2013. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berorientasi Learning Cycle 7-e pada Materi Pokok Kesetimbangan Kimia untuk Melatih Keterampilan Berpikir Kritis.

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah Penelitian dimodifikasi dari Sugiyono (2012)
Gambar di atas merupakan gambar pembakaran kertas  dengan  api.  Sebelumnya  kertas  ini memiliki  bobot  yang  lebih  besar,  tetapi  lama kelamaan  kertas  ini  menghilang  dan  menjadi debu.
Tabel 4 Hukum Lavoisier
Tabel 5. Hukum Proust
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tempat per-kembangbiakan nyamuk di Desa Cibenda Sucen Kecamatan Parigi dengan positif larva Anopheles instar I-III penular penyakit malaria (Anopheles) adalah

Penelitian ini dilakukan oleh rendahnya kemampuan siswa di SMA yang dapat disebabkan oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal, seperti metode dan

Bibit tomat yang telah berumur 3 minggu disiram dengan agens hayati sebanyak 100 mL untuk aplikasi tunggal dan 50 mL dari masing-masing agens hayati untuk aplikasi

KARAKTERISASI MEKANIK DAN AKUSTIK PAPAN KOMPOSIT POLYESTER DENGAN PENGISI SERAT BAMBU.. Kategori

Dalam proses penyusunan anggaran, informasi akuntansi pertanggungjawaban bermanfaat sebagai role sending device sehingga proses penyusunan anggaran yang baik akan

Koefisien regresi bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan usaha, pengaruh sanksi pajak

Tujuan diIakukannya peneIitian ini adaIah untuk memahami apakah adanya pengaruh antara promosi, kuaIitas peIayanan dan kuaIitas produk terhadap keputusan pembeIian

Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 1982 diselenggarakan secara serentak pada tanggal 4 Mei 1982 untuk memilih anggota Dewan Perwakilan