• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.67/11/72/Th. XVIII, 05 November 2015

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

A

GUSTUS

2015

AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,10 PERSEN

 Angkatan kerja di Sulawesi Tengah Agustus 2015 mencapai 1.384.235 orang, bertambah sebesar 41.620

orang dibanding keadaan Agustus 2014 sebanyak 1.342.615 orang, atau berkurang 42.292 orang dibanding Februari 2015 sebanyak 1.426.527 orang.

 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Sulawesi Tengah pada Agustus 2015 sebesar 67,51

persen, naik dibanding TPAK Agustus 2014 sebesar 66,76 persen dan menurun dibandingkan Februari 2015 sebesar 70,21 persen.

 Penduduk bekerja di Sulawesi Tengah pada Agustus 2015 mencapai 1.327.418 orang, bertambah

sebanyak 34.192 orang dibanding Agustus 2014 yang mencapai 1.293.226 orang, dan berkurang sebanyak 56.501 orang dibanding Februari 2015 sebesar 1.383.919 orang.

 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tengah Agustus 2015 sebesar 4,10 persen (56.817

orang), naik dibanding TPT Agustus 2014 sebesar 3,68 persen (49.389 orang) dan TPT Februari 2015 sebesar 2,99 persen (42.608 orang). Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulawesi Tengah terbesar pada angkatan kerja yang berpendidikan SMA Kejuruan sebesar 11,02 persen diikuti SMA Umum sebesar 7,58 persen dan Diploma I/II/III sebesar 7,10 persen, sedangkan yang terendah SD ke bawah sebesar 1,54 persen.

 Selama setahun terakhir (Agustus 2014 – Agustus 2015), Empat lapangan usaha mengalami penurunan

kontribusi jumlah pekerja yaitu Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan mengalami penurunan yang cukup signifikan sebesar 2,14 persen poin, Industri sebesar 0,86 persen poin, Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebesar 0,37 persen poin dan Konstruksi turun sebesar 0,02 persen poin. Pertanian, Perkebunan,Kehutanan, Perburuan dan Perikanan masih menjadi lapangan usaha penampung terbesar tenaga kerja pada bulan Agustus 2015 sebesar 50,03 persen,diikuti Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan sebesar 17,59 persen, serta Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi sebesar 16,40 persen.

 Pada Agustus 2015, pekerja kegiatan informal masih sangat dominan sebesar 66,63 persen dari total

pekerja. Sedangkan menurut status pekerjaannya, pekerja terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 28,73 persen, diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebesar 21,69 persen, sedangkan yang paling sedikit adalah pekerja yang berusaha dibantu buruh tetap/dibayar sebesar 4,64 persen.

 Jumlah pekerja tak penuh di Sulawesi Tengah pada Agustus 2015 mencapai 492.184 orang yang terdiri

(2)

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran

Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah pada Agustus 2015 menunjukkan adanya penurunan dibandingkan Agustus 2014 yang digambarkan dengan adanya peningkatan jumlah penganggur, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), meskipun secara agregat terjadi penambahan penduduk yang bekerja.

Angkatan kerja Agustus 2015 mencapai 1.384.235 orang, bertambah sebesar 41.620 orang dibanding Agustus 2014 sebanyak 1.342.615 orang, atau berkurang sebesar 42.292 orang dibanding Februari 2015 sebanyak 1.426.527 orang.

Jumlah penganggur pada Agustus 2015 mencapai 56.817 orang atau bertambah sebesar 7.428 orang dibanding keadaan Agustus 2014 sebanyak 49.389 orang, dan dibanding keadaan Februari 2015 sebanyak 42.608 orang maka jumlah penganggur bertambah sebesar 14.209 orang. Persentase peningkatan jumlah pengangguran menyebabkan terjadinya peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 0,43 persen poin selama periode setahun terakhir, sedangkan jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2015, maka TPT-nya mengalami peningkatan sebesar 1,11 persen poin (Tabel 1).

Tabel 1

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, 2014 – 2015

Catatan : 1 Estimasi ketenagakerjaan sejak 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, persentase jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 mengalami penurunan pada empat lapangan usaha yaitu Industri sebesar 0,86 persen poin, Konstruksi sebesar 0.02 persen poin, Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebesar 0,37 persen poin dan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan sebesar 2,14 persen poin.

Jenis Kegiatan Utama Satuan 20141 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (5) (6) (7) (8)

1. Angkatan Kerja Orang 1.427.819 1.342.615 1.426.527 1.384.235

Bekerja Orang 1.386.103 1,293,226 1,383,919 1.327.418

Penganggur Orang 41.716 49,389 42,608 56.817

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 71,79 66.76 70.21 67,51

3. Tingkat Pengangguran Terbuka % 2,92 3.68 2.99 4,10

4. Pekerja Tidak Penuh Orang 508.418 498,641 554,038 492.184 Setengah Penganggur Orang 140.543 129,537 171,311 149.355

(3)

Tabel 2

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014–2015

Lapangan Pekerjaan Utama 20141 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan 46,35 47,68 50,68 50,03

Pertambangan dan Penggalian 2,69 1,24 1,12 1,81

Industri 5,61 4,92 4,32 4,06

Listrik, Gas dan Air Minum 0,43 0,18 0,06 0,18

Konstruksi 5,40 5,56 5,47 5,54

Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 15,65 15,94 16,69 16,40 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 4,08 3,45 3,38 3,08 Lmbg Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Js

Perusahaan 1,25 1,30 1,49 1,31

Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 18,54 19,73 16,79 17,59

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Catatan : 1 Estimasi ketenagakerjaan sejak 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

Sedangkan empat lapangan usaha lainnya mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan sebesar 2,35 persen poin, diikuti Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,57 persen poin, Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi yang tumbuh sebesar 0,46 persen poin serta Lembaga Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan sebesar 0,01 persen poin, sementara lapangan pekerjaan yang tidak mengalami perubahan adalah Listrik, Gas dan Air Minum.

Lapangan usaha penampung penduduk yang bekerja terbesar pada Agustus 2015 adalah pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan, dan perikanan sebesar 50,03 persen, diikuti jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebesar 17,59 persen serta perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 16,40 persen (Tabel 2).

3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2015 pekerja formal di Sulawesi Tengah sebesar 33,37 persen dan sisanya 66,63 persen bekerja pada kegiatan informal.

Dari 1.327.418 orang yang bekerja pada Agustus 2015, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebesar 28,73 persen, diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebesar 21,69 persen, berusaha sendiri dan pekerja keluarga/tak dibayar masing-masing sebesar 19,09 persen dan 18,16 persen, sedangkan yang terkecil adalah berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar sebesar 4,64 persen.

Dalam periode satu tahun terakhir (Agustus 2014 – Agustus 2015) terjadi peningkatan persentase pekerja terbesar dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar sebesar 2,04 persen poin, diikuti berusaha dibantu buruh tetap/dibayar sebesar 0,34 persen poin, dan pekerja bebas sebesar 0,31 persen poin. Penurunan persentase pekerja terbesar terjadi pada status pekerjaan berusaha sendiri sebesar 1,47% (Tabel 3).

(4)

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014–2015

Status Pekerjaan Utama 2014

1 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

Berusaha sendiri 17,16 20,56 19,01 19,09

Berusaha dibantu buruh tidak tetap / tidak dibayar 21,11 19,65 20,69 21,69

Berusaha dibantu buruh tetap / dibayar 3,35 4,29 4,07 4,64

Buruh/Karyawan/Pegawai 29,59 28,98 26,73 28,73

Pekerja bebas 7,90 7,38 9,44 7,69

Pekerja keluarga/tak dibayar 20,88 19,14 20,06 18,16

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Catatan : 1 Estimasi ketenagakerjaan sejak 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

4. Penduduk Yang Bekerja Menurut Jam Kerja

Dari total penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 sebesar 1.327.418 orang terdapat 492.184 orang yang bekerja dibawah jam kerja normal (35 jam seminggu) atau disebut dengan pekerja tak penuh serta sisanya sebesar 835.234 orang yang telah bekerja sesuai jam kerja normal (pekerja penuh). Pekerja tak penuh tersebut terbagi menjadi setengah penganggur sebesar 149.355 orang dan pekerja paruh waktu sebesar 342.829 orang.

Tabel 4

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jam Kerja per Minggu, 2014-2015

Jumlah Jam Kerja per Minggu 2014 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5) 1–7 37.904 29.502 39.528 29.143 8–14 67.096 81.922 88.374 74.273 15–24 201.015 176.005 213.615 182.896 25–34 202.403 211.212 212.521 205.872 1–34 508.418 498.641 554.038 492.184 ≥ 35 2 877.685 794.585 829.881 835.234 Jumlah 1.386.103 1,293,226 1,383,919 1.327.418 Catatan : 1 Estimasi ketenagakerjaan sejak 2014 menggunakan penimbang hasil proyeksi penduduk

2 Termasuk sementara tidak bekerja

Jika dilihat dari jenis kelaminnya, para pekerja laki-laki lebih banyak menjadi pekerja tak penuh sebesar 266.026 orang dibandingkan perempuan sebesar 226.158 orang, sedangkan untuk pekerja penuh sangat didominasi oleh laki-laki sebesar 596.616 orang dibanding perempuan yang hanya sebesar 238.618 orang. Untuk setengah penganggur masih didominasi oleh laki-laki sedangkan pekerja perempuan menjadi pekerja paruh waktu lebih banyak bila dibandingkan denga pekerja laki-laki (Tabel 5).

(5)

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jam Kerja Selama Seminggu, Agustus 2015

Jam Kerja Selama Seminggu Laki – laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4)

Pekerja Tak Penuh (1 – 34 Jam) 266.026 226.158 492.184

Setengah Penganggur 95.410 53.945 149.355

Pekerja Paruh Waktu 170.616 172.213 342.829

Pekerja Penuh (0 atau 35 jam keatas) 596.616 238.618 835.234

Jumlah 862.642 464.776 1.327.418

5. Penduduk Yang Bekerja Menurut Pendidikan

Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2015 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah sebanyak 629.499 orang (47,42 persen). Sekolah Menengah Atas di peringkat ke dua sebanyak 237.707 (17,91 persen) dan Sekolah Menengah Pertama diurutan ke tiga, sebanyak 231.003 orang (17,40 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 145.567 orang mencakup 29.360 orang (2,21 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak 116.207 orang (8,75 persen) berpendidikan Universitas.

Perbaikan kualitas penduduk yang bekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah dan diiringi meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan Universitas. Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah menurun dari 863.255 orang (66,75 persen) pada Agustus 2014 menjadi 860.502 orang (64,83 persen) pada Agustus 2015. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi mengalami peningkatan dari 142.391 (9,94 persen) pada Agustus 2014 menjadi 145.567 (10,97 persen) pada Agustus 2015.

Penduduk yang bekerja menurut tingkat pendidikan, paling banyak dengan tingkat pendidikan SD ke bawah sebesar 629.499 orang, diikuti SMA UMUM sebesar 237.707 orang dan SMP sebanyak 231.003 orang, sedangkan yang paling sedikit dengan tingkat pendidikan DI/II/III sebanyak 29.360 orang (Tabel 6).

Tabel 6

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014-2015

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2014 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

SD Kebawah 678.621 643.854 641.225 629.499

Sekolah Menengah Pertama 237.823 219.401 264.842 231.003

SekolahMenengahAtas 246.422 213.722 247.275 237.707

SekolahMenengahKejuruan 82.264 73.858 93.061 83.642

Diploma I/II/III 39.626 35.488 29.437 29.360

Universitas 101.347 106.903 108.079 116.207

(6)

6. Tingkat Pengangguran Menurut Pendidikan

Jumlah pengangguran pada Agustus 2015 mencapai 56.817 orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat, dimana TPT Agustus 2015 sebesar 4,10 persen naik dari TPT Agustus 2014 sebesar 3,68 persen dan TPT Februari 2015 sebesar 2,99 persen.

Tabel 7

TPT Menurut Tingkat Pendidikan, 2014-2015

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2014 2015

Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (4) (5)

SD Kebawah 1,22 1.88 1.70 1,54

Sekolah Menengah Pertama 1,79 2.94 2.78 4,50

SekolahMenengahAtas 6,73 6.40 3.99 7,58

SekolahMenengahKejuruan 6,31 8.90 5.93 11,02

Diploma I/II/III 5,63 4.55 8.71 7,10

Universitas 3,17 6.08 4.41 3,29

Jumlah 2,92 3.68 2,99 4,10

TPT tertinggi di Sulawesi Tengah pada kelompok angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SMA Kejuruan sebesar 11,02 persen dengan jumlah penganggur sebanyak 10.363 orang, diikuti SMA Umum sebesar 7,58 persen dengan jumlah penganggur 19.501 orang dan DI/II/III sebesar 7,10 persen dengan jumlah penganggur 2.245 orang. TPT terendah terjadi pada kelompok angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah dan Universitas masing-masing sebesar 1,54 persen (9.862 orang) dan 3,29 persen (3.959 orang).

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti yang berjudul “Penamaan Kereta Api di Pulau Jawa: Kajian Linguistik Kebudayaan” merupakan sebuah penelitian yang membahas tentang klasifikasi kereta api di

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan tambahan informasi dalam menyusun kebijakan ekonomi daerah dalam rangka menurunkan tingkat

Indeks mitosis dihitung dengan metode yang digunakan oleh Aihara M dkk., dimana sediaan tumor yang dilakukan pengecatan dengan Hematoxylin- Eosin dihitung jumlah

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan SC13 belum menguasai soal nomor 1 karena tidak mencermati soal sehingga menggunakan data yang tidak tepat meskipun

Beberapa blok permukiman tergolong kelas kesehatan sedang karena aspek penggunaan sumber air bersih yang masih menggunakan air tanah, lebar jalan masuk yang cenderung

Abstrak ; Tujuan penelitian (1) menganalisis perbedaan keterampilan berpikir kritis antara peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran simulasi berbasis Computer

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak

Terkait dengan pembagian warisan dimana laki-laki mendapat bagian lebih besar dibanding perempuan, mengenai jumlah bagian tersebut Muh}ammad H{usain Fadhulla>h