• Tidak ada hasil yang ditemukan

.,ffi. a,& L. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selaniutnva disebut PARA PIHAK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ".,ffi. a,& L. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selaniutnva disebut PARA PIHAK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

a , & L

.,ffi

KESEPAKATAN BERSAMA

ANTARA

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

JAKSA AGUNG MUDA BIDANG INTELIJEN

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor: KEP.8,UBC/2012 Nomor : B.475lD/Ds/04/2012

TENTANG

KERJASAMA DALAM RANGKA MENDUKUNG

PENEGA.KAN HUKUM DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI

Pada hari ini, Kamis tanggal lima bulan April, tahun dua ribu dua belas, bertempat di Jakarta, yang bertanda-tangan di bawah ini:

'1. AGUNG KUSWANDONO selaku Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia, berkedudukan dan beralamat di Jalan Jenderal A. Yani (By Pass), Jakarta Timur 13230, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. EDWIN P SITUMORANG selaku Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Jaksa Agung Muda Bldang Inteluen Keiaksaan Republik Indonesia, berkedudukan dan beratamat di Jalan Sultan Hasanudin Nomor 1, Jakaia Selatan 12160, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selaniutnva disebut PARA PIHAK.

(2)

PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan halhal sebagai berikut:

a. bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kepabeanan dan cukai sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh lrenteri, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa Jaksa Agung Muda Bidang lntelijen melaksanakan tugas dan wewenang serta fungsi Kejaksaan di bidang intelijen Kejaksaan;

c. bahwa Kementerjan Keuangan Republik Indonesia dan Kejaksaan Republik lndonesia sebelumnya telah saling mengikatkan diri dalam Kesepahaman Bersama antara Kementerian Keuangan Republik lndonesia dengan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor MoU-2/MK.01/2012 dan Nomor KEP-053|NJN0412O12 tentang Koordinasi Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi; dan

d. bahwa pelaksanaan Kesepahaman Bersama sebagaimana dimaksud pada huruf c, ditindaklanjuti dengan Kesepakatan Bersama antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan. Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun '1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembafan Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan lJndang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2006 Nomor 93. Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4661)l

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 (Lembaran Negara Repubtik Indonesia Tahun 2007 Nomor 105, Tamoanan

Lembaran Nega|a Republik Indonesia Nomor 47SS);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun .1983 tentang pelaksanaan Kitab LJndang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1993 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 32Sg) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2OlO

(3)

tentang Perubahan atas Peraturan pemerintah. Nomor 27 Tahun 19g3 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 90, Tambahan LembaIan Negara Repubtik Indonesia Nomor 5145);

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA pIHAK sepakat untuk membuat Kesepakatan Bersama guna menyelaraskan dan/atau mengoptimalkan pelaksanaan tugas penegakan hukum dengan ketentuan sebagai berikut

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal I

Kesepakatan Bersama ini dimaksudkan unruK :

a. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman PARA PIHAK sesuai dengan wewenang. tugas dan fungsi masing-masing;

b. meningkatkan pertukaran informasi yang berkaitan dengan pencegahan dan penangkalan;dan

c. meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penegakan hukum. Pasal 2

Tujuan Kesepakalan Bersama ini adalah :

a. terwujudnya peningkatan pengetahuan dan pemahaman PARA PIHAK baik di bidang Kepabeanan dan Cukai maupun di bidang penegakan hukum sesuai dengan wewenang, tugas dan fungsi PARA pIHAK;

b. meningkainya sinergi antara PARA PIHAK dalam penanganan pencegahan dan penangkalan; dan

c. terwujudnya kesadaran hukum masyarakat. BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 3

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini metiputikerja sama di bidang: a. sosialisasi, penerangan hukum dan penyuluhan hukum;

(4)

b. pertukaran informasi penanganan pencegahan dan penangkalan; c. bimbingan teknis; dan

d. pembentukan Forum Komunikasi.

BAB III PELAKSANAAN

Bagian Kesatu

Sosialisasi, Penerangan Hukum dan penyuluhan Hukum Pasal 4

(1) Atas permintaan PIHAK KEDUA, PTHAK PERTAMA memberikan sosiatisasi datam rangka peningkatan pengetahuan di bidang Kepabeanan dan Cukai.

(2) Atas permintaan PIHAK PERTAMA, pIHAK KEDUA memberikan penerangan nuKum dalam rangka peningkatan pengetahuan di bidang penegakan hukum.

(3) PARA PIHAK dapat memberikan penyutuhan hukum di bidang kepabeanan dan cukai serta penegakan hukum kepada masyarakat

(4) PARA PIHAK memberikan sosialisasi, penerangan hukum dan penyuluhan huKum sesuai peraturan perundang-undangan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Bagian Kedua

Pertukaran Informasi penanganan pencegahan dan penangkalan Pasal 5

(1) PARA PIHAK dapat saling melakukan pertukaran informasi dalam penanganan pencegahan dan penangkalan.

(2) Pertukaran informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (l), dapat dilakukan setelah ada permintaan secara tertuljs dari salah satu pihak.

Baglan Ketiga Bimbingan Teknis

Pasal 6

(1) Atas permintaan PIHAK pERTAMA, ptHAK KEDUA memberikan Bimbingan Teknis tentang pengetahuan dr bidang intelijen.

(5)

(2) Atas permintaan PTHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA memberikan Bimbingan Teknis tentang pengetahuan di bidang kepabeanan dan cukai.

Bagian Keempat Forum Komunikasi

Pasal 7

(1) Dalam rangka mengefektifkan pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini, PARA PIHAK dapat membentuk Forum Komunikesi.

(2) Forum Komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (.t) terdiri dari para pejabat Penghubung yang ditunjuk masing-masing pihak.

(3) Pejabat Penghubung sebagaimana dimaksud pada ayat (2), yaitu : a. Untuk tingkat pusat

1. Direktur penindakan dan penyidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukaii 2. Kepala pusat penerangan Hukum.

b. Unt0k tingkat wilayah

1. Kepala Bidang penindakan dan penyidikan pada Kantor Wilayah DireKorat Jenderal Bea dan Cukai;

2. Asisten Intetijen pada Kejaksaan Tinggi. c. Untuk tingkat operasional

'1. Kepala Kantor pabean dan CuKal; 2. Kepala Kejaksaan Negeri.

BAB IV BIAYA Pasal 8

Segala biaya yang diperlukan untuk kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan bimbingan teknis ditanggung oleh masing-masing pihak yang menyerenggarakan.

BAB V MASA BERLAKU

P a s a l 9

('1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak ranggal ditandatangani.

(6)

-5-(2) Kesepakatan Bersama ini dapat berakhir atas kesepakatan PARA PIHAK atau bahl dengan sendirinya apabila terdapat ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau kebijakan Pem€rintah yang tidak memungkinkan Kesepakatan BeFama ini diberlakukan.

BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal l0

Setiap permasalahan yang timbul akibat pelaksanaan Kesepakatan Bersama jni akan diselesaikan PARA PIHAK secara musyawarah.

Pasal 1'l

Hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan Bersama ini, akan diatur lebih tanjut ahs persetujuan PARA PIHAK serta dituangkan dalam bentuk amandemen Kesepakatan Bersama yang merupakan sato kesatuan yang tidak terpisahkan dari Kesepakahn Bersama ini.

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermaterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah dihndatangani oleh PARA PIHAK dan dibubuhi cap instansi masing-masing.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor : 12/V/POKJA.03 B/ VIII/2015 tanggal 18 Agustus 2015, Kelompok Kerja - 03 Pengadaan Barang (POKJA 03-B) Unit Layanan Pengadaan

Fotocopy berkas yang tercantum didalam formulir isian kualifikasi penawaran yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut untuk diserahkan pada Pokja sebanyak 1

Hal ini juga diperkuat pada penelitian Ali (2012) yang menunjukkan bahwa kemampuan komunkasi matematika siswa dengan strategi The Power of Two lebih baik

Pada keadaan transisi Diels-Alder, dua karbon alkena dan karbon 1,4 pada diena terhibridisasi ulang dari sp2 menjadi sp3 untuk membentuk dua ikatan tungggal baru, sehingga karbon

Penyakit lain yang bersamaan dengan diare persisten dapat berupa gizi buruk, alergi susu sapi, infeksi saluran kencing, dan infeksi HIV yang harus kita curigai jika terdapat faktor

(Boger, 1964:152) Ukuran dari ruangan atau beberapa bagian lain dari rumah yang menggunakan tatami, demikian juga bagian yang menggunakan lantai papan kayu atau

Diharapkan setelah mempelajari materi ini, kamu akan mampu (1) mendeskripsikan pola kegiatan ekonomi penduduk, pola penggunaan lahan dan pola permukiman berdasarkan kondisi

[r]