• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA LACCORI KECAMATAN DUA BOCCOE KABUPATEN BONE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA LACCORI KECAMATAN DUA BOCCOE KABUPATEN BONE"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA LACCORI KECAMATAN DUA BOCCOE

KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Nur Aida

105381109816

JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sepahit Apapun Proses Kehidupan

Insyaa Allah Jika Dengan Keikhlasan

Akhirnya Akan Terasa Manis

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Karya sederhana ini kupersembahkan untuk :

Kedua orang tua saya, keluarga saya, dan sahabat yang telah memberikan saya semangat, motivasi serta doa dan keikhlasannya dalam mendukung penulisan

(7)

ABSTRAK

Nur Aida

Skripsi ini mengkaji tentang partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan pembangunan infrastruktur desa dan kendala pembangunan infrastruktur desa di Desa Laccori.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan melalui dua metode pengumpulan data ialah pertama secara primer yaitu melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Kedua secara sekunder ialah kajian pustaka melalui buku, jurnal, skripsi, laporan tahunan dan situs internet yang terkait dengan judul penelitian.

Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa dalam pembangunan infrastruktur jalan masih belum memenuhi harapan masyarakat dan tidak optimal, karena program pembangunan khususnya pembangunan infrastruktur jalan yang masih belum terlihat ada perubahan dari beberapa tahun silam dan kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat. Adapun kendala dalam pembangunan infrastruktur desa di Desa Laccori yaitu: 1) keterbatasan anggaran dana. 2) tidak terjalin komunikasi dengan baik antara pemerintah dan masyarakat. Dan kendala lainnya seperti tidak bersatunya masyarakat Desa Laccori dan kurangnya partisipasi masyarakat terhadap program pemerintah, kepedulian masyarakat setempat masih kurang dalam pembangunan desa dan konstruksi bangunan yang kurang bagus.

(8)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah, SWT atas berkat rahmat dan taufiq-Nya sehingga skripsi ini dapat disusun dan diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Salam dan shalawat semoga tetap tercurahkan kepada hamba dan kekasihnya Rasulullah Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat dan seluruh umatnya yang tetap istiqomah di atas ajaran Islam.

Sebagai peneliti pemula, penulis sangat menyadari keterbatasannya, bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan disana sini dalam skripsi ini. Untuk saran dan kritikan dari pembaca senantiasa kami harapkan demi penyempurnaan skripsi ini selanjutnya.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. serta para Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Drs. H. Nurdin, M.Pd. dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Sosiologi Bapak Kaharuddin, S.Pd., M.Pd., Ph.D, beserta seluruh staffnya.

4. Ibu Dr. Yumriani, M.Pd. Sebagai pembimbing I (satu) dan Bapak Sudarsono, S.Pd,.M.Pd. Selaku pembimbing II (dua) yang telah meluangkan waktunya

(9)

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.Bapak-bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sosiologi FKIP UNISMUH Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bimbingan, arahan dan jasa-jasa yang tak ternilai harganya kepada penulis.

5. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormatkepada kedua orang tua penulis yang tercinta, Ayahanda Rasif dan Ibunda Hasna serta adik-adik penulis yang dengan segala pengorbanannya tak akan pernah penulis lupakan atas jasa-jasa mereka.

6. Kawan-kawanku Mahasiswa program studi pendidikan sosiologi khususnya kawan-kawan seperjuangan Kelas C yang selalu memberikan support kepada penulis.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Unismuh Makassar, Mei 2020

(10)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

SURAT PERNYATAAN

SURAT PERJANJIAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... .ii

DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL………...vii DAFTAR GAMBAR……….………viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 4 C. Tujuan ... 5 D. Manfaat ... 5 E. Definisi Operasional... 6

(11)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Konsep ... 7

B. Kajian Teori ... 13

C. Kerangka Pikir ... 15

D. Hasil Penelitian Terdahulu ... 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 19

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

C. Informan Penelitian ... 20

D. Fokus Penelitian ... 21

E. Instrumen Penelitian... 22

F. Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 22

G. Teknik Pengumpulan Data ... 23

H. Teknik Analisis Data ... 24

I. Teknik Pengambilan Data ... 25

BAB IV GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Likasi Penelitian………27

B. Letak Geografi………28

C. Keadaan Sosial………29

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………...32

(12)

B. Pembahasan………....….44

BAB VI KESIAMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……….52 B. Saran………....54 DAFTAR PUSTAKA ... 55 LAMPIRAN DOKUMENTASI RIWAYAT HIDUP

(13)

DAFTAR TABEL halaman

Tabel 1.1 jumlah penduduk………29

Tabel 1.4 pekerjaan penduduk………59

Tabel 1.5 akta kelahiran penduduk……….60

Tabel 5.1 strategi dan arah kebijakan pembangunan……….60

Tabel 6.1 proyek pendapatan desa laccori……….…64

Tabel 6.2 proyek belanja desa laccori………65

Tabel catatan………66

(14)

DAFTAR GAMBAR halaman

Gambar 2.1 Kerangka pikir……….16 Gambar 3.1 aspek pendidikan………30

(15)

1

Dalam meningkatkan kebutuhan masyarakat perlu adanya pembangunan, karena pembangunan merupakan suatu proses menuju perubahan-perubahan yang di upayakan secara terus-menerus dalam meningkatkan kesejahtraan. Konsep pembangunan terdapat makna alokasi sumber daya, pemberdayaan masyarakat dan regulasi. Adapun konsep pembangunan selanjutnya yang merupakan konsep yang sangat multidimensional dengan mengacu pada serangkaian karakteristik dan segenap aspek kehidupan, baik aspek politik, ekonomi dan sosial. Pembangunan adalah proses-proses multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan yang sangat penting dalam struktur sosial, sikap rakyat dan lembaga nasional serta akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan kesenjangan, serta pemberantasan kemiskinan (Pasaribu, 2005).

Paradigma pembangunan nasional telah mengalami suatu perubahan yang signifikasi dari pembangunan yang bertumpuk pada Negara menjadi paradigma pembangunan yang bertumpuk pada masyarakat atau iastilahnya pembangunan masyarakat. Namun pada praktiknya pemerintah sendiri mengalami kesulitan dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur desa, mulai dari pembiayaan, juga terkadang penolakan terhadap pembangunan infrastruktur yang dirasakan kurang bermanfaat oleh masyarakat. Oleh karena itu proses pembangunan infrastruktur desa diperlukan proses partisipasi masyarakat dan peran pemerintah

(16)

desa untuk mencapai perubahan yang baik dan perlu adanya terjalin komunikasi yang baik.

Pembangunan infrastruktur adalah syarat-syarat yang perlu dalam pembangunan yang tidak terkecuali pembangunan pertanian dan pedesaan. Hal yang perlu diketahui dalam lingkup Desa adalah pembanguna Desa yang memiliki cakupan yang sangat luas. Pembangunan pedesaan sangat perlu dilakukan agar tidak ada ketimpangan antara pembangunan pedesaan dan perkotaan. Dalam pembangunan pedesaan harus ada kerangka yang jelas apa yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu serta adanya kesamaan gerak dan langkah pembangunan perkotaan dan pedesaan (Theresia, 2014).

Bagi Desa sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa bahwa Pembangunan Desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial (Karim, 2006).

Fungsi dan peran desa dalam infrastruktural pembangunan diciptakan untuk kelancaran sirkulasi dan akumulasi kapital Negara. Strategi dalam pembangunan dalam desa pasti memerlukan waktu dan ruang agar sirkulasi komoditas dapat meningkatkan infrastruktur yang baik dan meningkatkan saingan pembangunan dalam desa. Pembangunan merupakan dasar untuk meningkatkan

(17)

taraf hidup serta kualitas hidup masyarakat. Pembangunan infrastruktur dalam desa beraneka ragam seperti pelayanan kesehatan, bantuan teknis, penyuluhan, listrik, jalan, dan penyediaan kebutuhan air.

Pemerintah sebagai salah satu bagian dari Negara yang memiliki kewajiban sebagai pergerakan perubahan untuk kedepannya, namun justru kerap menghadirkan fenomena yang jauh dari harapan. Program pemerintah yang ideal terkadang justru menghasilkan sederetan masalah bagi masyarakat atau bahkan program-program hanya menjadi sebagai program belakang, idealis namun tidak realistik. Sehingga masalah yang tengah dihadapi masyarakatpun semakin hari kian komplek karena satu diantaranya tidak mendapat perhatian dari pemerintah

Desa Loccori merupakan salah satu Desa yang memiliki statistik proyek pembangunan infrastruktur yang tidak terlaksana dalam pembangunan infrastruktur jalan, tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam kesejahteraan masyarakatnya yang masih belum terlaksana dan masih dalam kategori rendah. Selain itu, Sarana dan prasarana di Desa Loccori seperti jalan yang merupakan faktor utama desa atau bisa dikatakan sebagai pembangunan primer dalam menjalin hubungan desa lain yang masih belum baik . kondisi ini sangat memprihatinkan karena ditengah banyaknya program yang begitu ideal judtru ada sebagian program utama yang belum terlaksana dari pembangunan, dimana esensia dari pembangunan adalah merubah keadaan menjadi lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat.

UU Tentang Jalan dalam Bab I Pasal I ayat (9) “penyelenggara jalan adalah kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan

(18)

pengawasan jalan” ayat (12) “pembangunan jalan adalah kegiatan pemprograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pelaksanaan kontruksi, serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan”, Namun apa yang sudah ditetapkan dalam UU masih ada yang tidak terlaksana dan terlupakan serta belum mendapat perhatian langsung dari pemerintah ataukah pemimpin desa yang lalai dalam pembangunan jalanannya. Dampak pada desa yang tertinggal serta minim pembangunan, padahal desa adalah sebagai objek kebijakan dan pelaksanaan administrasi untuk menguatkan bangsa kita.

Fakta pembangunan di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone tidak sesuai dengan apa yang berlaku pada ketentuan untuk pedesaan, dalam hal ini banyak dorongan serta penyebab terjadinya ketertinggalan pembangunan infrastruktur yang merupakan pembangunan jalan yang dikatakan proper atau yang utama dalam menjalin hubungan dengan desa seberang. Masyarakat juga banyak mengeluh karena transportasi yang mereka gunakan mengikuti zaman tidak berjalan dengan semestinya karena pembangunan infrastriktur yang tidak mendukung. Perubahan dalam desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone juga mengalami modesnisasi tapi juga adanya evolusi dalam pembangunan infrastruktur terutama dalam pembangunan jalan.

Adapun studi tentang partisipasi pembangunan masyarakat desa yang pernah diungkap oleh para peneliti terdahulu, seperti hanya studi yang dilakukan oleh Martiana Dwi Rahayu (2018) tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di desa Sinarsari Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. yang memfokuskan pada analisis partisipasi masyarakat dalam

(19)

pembangunan infrastruktur dengan melihat faktor pendukung partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan di desa Sinarsari. Hal ini mengungkapkan bahwa partisipasi pembangunan masyarakat lebih berfokus pada faktorpendukung untuk melaksanakan pembangunan. Studi yang dibahas dalam penelitian ini sangat berbeda dari penelitian terdahulu, mulai dari titik fokus pembangunannya, waktu penelitian, lokasi penelitian serta topiknya.

Berdasarkan kajian terdahulu maka peneliti mencoba melakukan penelitian terkait tentang partisipasi pembangunan infrastruktur, yang berjudul “Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian yaitu: 1. Bagaimanakah partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur

Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone?

2. Apa kendala pembangunan infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe kabupaten bone.

2. Untuk mengetahui kendala pembangunan infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe kabupaten bone.

(20)

D. Manfaat Penelitian

adapun manfaat penelitian peneliti yaitu: 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menguji teori tentang sosiologi pembangunan dan sosiologi desa b. Penelitian diharapakan menjadi sumber referensi tambahan mengenai

pembangunan infrastruktur desa, yang merupakan pelengkap sekaligus bahan bahan perbandingan dengan studi tentang pembangunan sebelumnuya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat, dapat memberi pemahaman tentang pembangunan infrastrukut desa.

b. Bagi penulis, menambah wawasan mengenai ilmu kependidikan dan memberi pengalaman dengan terjun secara lamgsung dilapangan.

E. Definisi Operasional

1. Partisipasi merupakan masukan-masukan dalam proses pembangunan dan sekaligus menjadi keluaran maupun sasaran dari pelaksanaan pembangunan. 2. Pembangunan infrastruktur yaitu aspek penting untuk mempercepat proses

pembangunan nasional dan perubahan untuk pembangunan dengan baik. 3. Masyarakat desa adalah sekumpulan individu yang menjadi kelompok untuk

(21)

7

1. Pengertian Partisipasi

Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu “participation” yang artinya suatu kegiatan dalam membangkitkan perasaan dan diikut sertakan atau ambil bagian dalam kegiatan suatu organisasi. Sehubungan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, partisipasi adalah keterlibatan aktid masyarakat atau partisipasi tersebut dapat diartikan keterlibatan proses penentuan arah dari strategi kebijaksanaan pembangunan yang dilaksanankan oleh pemerintah.

Adapun menurut I Nyoman Sumaryani berpendapat tentang partisipasi yaitu “peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi masukan tenaga, pikiran, keahlian, waktu, modal atau materi, serta memanfaatkan dan menikmati hasil pembangunan”.

Dalam pandangan Simatupang (dalam Yuwono, 2001) memberi beberapa rindian tentang partisipasi yaitu:

a. Partisipasi merupakan apa yang kita kerjakan adalah bagian dari usaha bersama yang dijalankan bahu-membahu dengan saudara kita sebangsa dan setana air untuk membangun masa depan bersama.

b. Partisipasi berarti sebagai kerja untuk mencapai tujuan bersama diantara semua warga Negara yang mempunyai latar belakang kepercayaan yang beraneka ragam dalam Negara pancasila atau dasar hak dan kewajiban yang

(22)

sama untuk memberi sumbangan demi terbinanya masa depan yang baru dari bangsa kita.

c. Partisipasi bukan hanya diartikan sebagai pengambilan bagian-bagian dalam pelaksanaan, perencanaan pembangunan. Partisipasi juga berarti memberi sumbangan agar dalam pengertian mengenai pembangunan yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan serta cita-cita mengenai keadilan sosial yang tetap dijunjung tinggi.

Partisipasi yang berdasarkan cara keterlibatannya dibagi menjadi dua, yang pertama partisipasi langsung yaitu keterlibatan seseorang, kelompok maupun masyarakat yang ikut berperan aktif, baik menyediakan tenaga pada proses-proses pembangunan maupun memberikan kontribusi pemikiran dan mengikuti saat pembuatan rancangan kegiatan pembangunan. Kedua partisipasi tidak langsung adalah partisipasi yang diwakili oleh seseorang untuk ikut partisipasinya kepada orang lain dalam aktivitas partisipasi.

Partisipasi dalam pembangunan secara umum dapat diartikan sebagai peran serta masyarakat untuk ikut mengambil adil dalam proses-proses pembangunan, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik.

2. Pengertian pembangunan infrastruktur

a. Pembangunan

Pembangunan secara umum yaitu usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat serta warganya. Seringkali kemajuan yang dimaksud yaitu kemajuan material. Maka dari itu pembangunan sringkali diartikan utnuk kemajuan yang ingin dicapai oleh masyarakat dalam bidang ekonomi. Untuk memungkinkan

(23)

pelaksanaan pembangunan maka dari itu dibutuhkan adanya stabilitas politik karena stabilitas politik merupakan sarana penting untuk memungkinkan pelaksanaan pembangunan (Abdul,2006). Pembagunan diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi. Masyarakat akan dinilai berhasil apabila melaksanakan pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut cukup tinggi. Dengan demikian, yang dapat diukut yaitu produktifitas Negara seriap tahunnya (Budiman,1995).

Pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung (Beni,2016). Ada beberapa pengertian menurut para ahli sosiologi pembangunan yaitu, Menurut Soerjono Soekanto (2016) memberikan definisi bahwa pengetahuan sosiologi bagian konsep suksesi kesejahteraan masyarakat, hingga konsep ini dianggap sangat berguna untuk kehidupan masyarakat dipedesaan ataupun masyarakat diperkotaan

Menurut pandangan max weber (2016) mengatakan bahwa sosiologi pembangunan adalah kajian sosial yang memberikan dampak positif pada lahirnya metode baru dalam pembangunan manusia dan lingkungannya. Pandangan dari para ahli bahwa sosiologi pembangunan merupakan konsep atau metode dalam menciptakan program kesejahteraan dan menggerakkan masyarakat pedesaan maupun masyarakat kota dalam sekitar lingkungannya serta upaya pembangunan pemerintah. Pembangunan merupakan proses perubahan sosial dengan partisipasi yang luas dalam mencapai kemajuan sosial serta material, termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai untuk kebanyakan rakyat melalui control yang lebih besar untuk mereka peroleh terhadap lingkungan mereka (Risma,2014).

(24)

Pembangunan jalan didaepedesaan selain perlu memperhatikan aspek teknis kontruksi jalan, juga perlu memperhatikan aspek konservasi tanah, mengingat kondisi wilayah dengan topografi yang berbukit dan tanah yang peka erosi.

b. Infrastruktur

Sistem infrastruktur yaitu pendukung utama dan fungsi-fungsi sistem sosial serta sistem ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur mendeskripsikan sebagai fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang dibangun dan dibutuhkan agar berfungsi sebagai sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat. Infrastruktur adalah sebagai fasilitas fisik yang dikembangkan dan dibutuhkan oleh agen publikuntuk fungsi pemerintah dalam penyediaan air, tenaga listri, transportasi, jalan, dan pelayanan yang lainnya untuk menfasilitasi tujuan-tujuan ekonomi sosial.

Menurut The World Bank membagi infrastruktur yaitu:

1. Infrastruktur ekonomi adalah infrastruktur fisik yang diperoleh dalam menunjang aktivitas ekonomi, seperti public utilities (telekomunikasi, tenaga, gas, air, sanitasi) public work (bendungan, kanal, jalan, drainase dan irigasi) sektor transportasi (rel, pelabuhan, lapangan, jalan dan lainnya).

2. Infrastruktur sosial seperti kesehatan perumahan, pendidikan dan rekriasi. 3. Infrastruktur administrasi terdiri dari penegakan hokum, koordinasi dan

administrasi. Pemerintah melalui peraturan presiden Nomor 42 Tahun 2005 tentang Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur, yang menjelaskan beberapa macam infrastruktur yang penyediaannya diatur oleh pemerintah, seperti infrastruktur jalan, infrastruktur pengairan, infrastruktur transportasi,

(25)

infrastruktur sanitasi dan air, infrastruktur ketenaga listrikan, infrastruktur telematika, serta infrastruktur pengangkutan minyak dan gas bumi.

Pembangunan infrastruktur sangat penting untuk daerah karena merupakan kebutuhan yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi daerah tersebut dan daerah sekitarnya. Dalam pembangunan infrastruktur harus memperhatikan aspek keberlanjutan sehingga dalam jangka panjang keberadaan transparasi dapat memperhatikan aspek efesiensi dan keadilan (Rindang,2009).

Maka pembangunan infrastruktur Desa Laccori yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pembangunan infrastruktur jalan. Hal tersebut disebabkan dari pengelolaan anggaran Desa Laccori yang tidak terealisasi dan adanya pembagian alokasi yang tidak merata.

3. Pengertian masyarakat desa

Khusus sosiologi desa dibagi menjadi dua otologi yaitu sebagai statikan

dan sebagai dinamika. Sebagai statika, desa ditempatkan sebagai entitas dan pada ruang dan waktuyang dalam kediamannya tersimpan berbagai aspek. Sedangkan sebagai dinamika, desa adalah proses yang terus mengalir dalam waktu dan dalam keniscayaan untuk berubah, serta menggerakkan suatu kapasitas akan evolusi (Salman,2016)

Pengertian sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang secara

mandiri memberikan kajian mengenai hubungan masyarakat dengan lingkungan pedesaan, hubungan yang dimaksud ialah hubungan sosial melalui proses interaksi secara individu atau kelompok.

(26)

Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang

mempunyai sistem pemerintahan sendiri dikepalai oleh seorang kepala desa. Dalam pandangan Samderson, pengertian sosiologi desa adalah ilmu-ilmu sosial

yang memberikan kajian dan pembahasan dalam kemasyarakatan, kajian yang dilakukan tentunya mengenai kehidupan yang ada dilingkungan pedesaan.

Sedangkan pendapat dari Rogers dalam sosiologi desa mengemukakan

bahwa cabang ilmu sosial yang memberikan bahasa dan pengetahuan dalam masyarakat, fenomena kehidupan tersebut khususnya dilakukan didalam pedesaan.

Menutut UU No.6 Tahun 2014 Tentang desa yang mengartikan kesatuan

dalam masyarakat hulkum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyaralkat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara kesatuan Republik Indonesia. Desa sangat perlu dukungan dan dorongan baik dari internal maupun eksternal dalam memajukan desa. Hal tersebut merupakan segala sarana yang di sediakan untuk desa dan mampu bekerja sama dengan baik untuk berkembang dengan cepat dari setiap fasilitas untuk desa.

Desa dalam pandangan sosiologi atau sosiologi desa adalah lingkungan sosial yang mengalami dinamika dalam kelompok sosial di pedesaan dalam kesatuan wilayah yang di tempati sejumlah keluarga yang di pimpin oleh kepala desa serta berhubungan dengan pemerintah dan mengalami perubahan baik revolusi maupun evolusi. Desa merupakan masyarakat yang memiliki sifat

(27)

homogen, masyarakat sangat menjunjung tinggi interaksi atau solidaritas sosial yang kuat karena mereka berpendapat bahwa mereka menjunjung persaudaraannya dan adanya timbal balik atau stimulus yang terjadi.

B. KajianTeori

1. Lima Tahap Pembangunan

Menurut W.W. Rostow menjelaskan proses pembangunan bergerak dalam sebuah garis lurus, yaitu masyarakat yang terbeakang dan masyarakat yang maju. Dasar tahap pembangunan ekonomi yaitu, Kararkteristik perubahan keadaan ekonomi, Sosial, Politik yang terjadi (Beni,2016).

Menurut Rostow pembangunan ekonomi dan proses transformasi suatu masyarakat tradisiona menjadi masyarakat modern yang merupakan proses multidimensi. Proses pembangunan menurut Rostow ada lima tahap yaitu:

a. Masyarakat tradisional, masyarakat memiliki fungsi produksi yang terbatas dengan ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif (yang didasari oleh ilmu dan teknologi pra-newton). Cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, selain itu tingkat produktivitas pekerja masih rendah sehingga sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan untuk kegiatan sektor pertanian.

b. Tahap masyarakat tingkat landas, dlam tahap ini didefinisikan oleh Rostow sebagai transisi untuk mempersiapkan diri untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri.

(28)

c. Tahap tinggal landas, masyarakat mengalami perubahan drastis dalam tahap ini, seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbentuknya pasar-pasar baru.

d. Tahap menuju kedewasaan, tahap ini menjukkan kedewasaan sebagai masa yang secara efektif dalam masyarakatnya dan menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi.

e. Tahap komsumsi tinggi, pada tahap ini masyarakat lebih memperhatikan penekanan pada masalah yang berkaitan dengan komsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi pada masalah produksi.

Dalam teori tahap pembangunan menurut Rostow masih belum mengenai tahap pembangunan di Desa Laccori karena masyarakat yang masih belim mengalami perubahan drastis seperti revolusi politik, belum terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa terbentuknya pasar-pasar baru atau bisa dikatakan belum tercapai dalam tahap tinggal landas atau tahap menuju kedewasaan.

2. Faktor-faktor Non-Ekonomi

Bert F. Hoselitz mengemukakan bahwa pembangunan bukan hanya terjadi karena pembangunan ekonomi, namun terjadi karena faktor non-ekonomi atau sebagai faktor kondisi lingkungan yang dianggap penting dalam proses pembangunan. Menurut Hoselitz mekenkan bahwa meskipun orang sering menunjukkan masalah utama pembangunan adalah kekurangan modal, ada masalah lain juga sangat penting yaitu adanya keterampilan kerja, tentunya termasuk tenaga wiraswasta yang tangguh. Oleh karena itu dibutuhkan perubahan

(29)

kelembagaan pada masa sebelum lepas landas yang mempengaruhi pemasokan modal agar modal ini bisa menjadi produktif.

Pembangunan yang terjadi di Desa Laccori membutuhkan kelembagaan yang bisa membuat perubahan desa, desa Laccori bukan hanya mengalami kendala pembangunan dari ekonomi namun juga mengalami kendala kondi lingkungan. Desa laccori membutuhkan perubahan yang baik agar dapat mensejahtrakan masyarakatnya.

C. Kerangka Pikir

Partisipasi merupakan ikut serta dalam proses pembangunan untuk mensejahterakan masyarakat. Partisipasi dalam pembangunan infrastruktur Desa Laccori melibatkan kepala desa dan masyarakat desa untuk terjadinya perubahan yang diinginkan dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Kepala desa dan masyarakat desa sangat penting untuk menjalin komunikasi dalam paertisipasi pembangunan infrastruktur desa laccori. Proses pelaksanaan partisipasi masyarakat tersebut dapat berlangsung optimal apabila didukung oleh berbagai hal seperti dana, tenaga, dan keaktifan waktu serta kemampuan wawasan dari masyarakat dalam rangka menyumbangkan ide bagi kepentingan pembangunan.Oleh karena itu, masyarakat mempunyai hak untuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

(30)

Gambar 2.1 Partisipasi masyarakat Terhadap Pembangunan infrastruktur

D. Hasil Penelitian Terdahulu

Beberapa studi tentang partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastriktur desa yang pernah diungkap oleh para peneliti terdahulu yaitu:

a. Skripsi Martiana Dwi Rahayu (2018) tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di desa Sinarsari Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur dengan melihat faktor pendukung partisipasi masyarakat terhadap pelaksanaan pembangunan

Partisipasi Pembangunan infrastruktural Desa Laccori

Hasil Penelitian Interaksi sosial

(31)

di desa Sinarsari, metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pmenggunakan pengumpulan data yang dipakai yaitu wawancara dan dokumentasi. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang saya gunakan adalah tempat penelitian dan proses pengumpulan data saat dilapangansehingga akan menghasilkan yang berbeda.

b. Skripsi Febry Nur Fauzi (2018) dengan judul penelitian partisipasi masyarakat dan peran pemerintah desa dalam proses pembangunan infrastruktur di desa Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk partisipasi masyarakat dan peran pemerintah dalam proses pembangunan infrastruktur didesa Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta dan untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung partisipasi masyarakat dan peran pemerintah. Jenis penelitian ini adalah deskriktif kualitatif dengan subjek penelitian ini adalah masyarakat desa, kepala desa, sekretaris desa dan kepala badan pembangunan dea (BPD). Dengan teori interaksi sosial menurut Gillin dan Gillin. Perbedaan penelitian saya ini yaitu dari segi teori, tujuan penelitian, tempat penelitian dan subjek penelitian.

c. Skripsi Andi Ripai (2013) tentang partisipasi dalam pembangunan Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengarui tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar. Berdasarkan hasil

(32)

penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar masih tergolong rendah. Tipe penelitian ini menggunakan penelitian deskripsi yang bertujuan untuk memberi gambaran secara sistematis, factual dan akurat mengenai data yang ada dilapangan tentang partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Kecamatan Bontomatene Kabupaten Kepulauan Selayar, pengumpulan data dilakukan dengan cara survey, wawancara, observasi, kuesioner.

Hasil penelitian yang saya lakukan ini berbeda dari penelitian sebelumnya, secara garis besar penelitian yang saya lakukan berbeda tempat dan fokus penelitian yaitu partisipasi masyarakat terhadap pembangunan indfrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone dan kendala pembangunan infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone.

(33)

19

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah rancangan penelitian yang ditemukan di banyak bidng khususnya evaluasi, penelitian mengembangkan analisis mendalam atas suatu kasus yang seringkali program, peristiwa, aktivitas, proses, suatu individu atau lebih. Kasus-kasus penelitian dibatasi waktu dan aktivitas, serta penelitian mengumpulkan informan secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Creswell,2014).

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan pada realitas sosial serta hubungan yang bersifat interaktif. Metode dalam penelitian ini terdiri atas lokasi penelitian, tipe dan dasar penelitian, sumber data, penentuan informan, teknik pengumpulan data dan metode analisis data (Sugiono,2015). Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang mengungkapkan situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar. Bogdan mendefinisikan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan deskripsi berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang-orang maupun perilaku yang diamati (Afrizal,2015).

Tujuan metode penelitian kualitatif yaitu untuk mempertahankan bentuk-bentuk dan isi-isi perilaku manusia serta menganalisis kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas kualitatif dan memberikan gambaran dengan jelas

(34)

dalam suatu fenomena atau kenyataan sosial yang berkenan dengan masalah yang diteliti. Khususnya Partisipasi Masyarakat terhadap Pembangunan Infrastruktur Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone. Adapun bentuk-bentuk penelitian ini yaitu penelitian lapangan merupakan penelitian yang menekankan penggunaan data primer yang didapat melalui wawancara dengan informan yang terkait fokus penelitian, sehingga dapat menemukan ruang lingkup tertentu. Data yang diperoleh dengan penelitian langsung dilokasi penelitian.

B. lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti melakukan penelitian disalah satu desa yaitu Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, karena di desa tersebut masih mengalami pembangunan yang belum baik dan tidak sesuai dengan penerapan pembangunan infrastruktur.

Waktu penelitian pada dua bulan yang lalu, dan sudah mendapat informasi masyarakatnya bahwa didesa Laccori memang mengalami perubahan pembangunan namun ada pembangunan infrastruktur yang utama yang tidak dibangun dengan baik yang mengakibatkan masyarakat terkendala dalam beraktivitas menggunakan kendaraan karena pembangunan infrastruktur yang tidak mendukung.

C. Informan penelitian

Informan penelitian yang dimaksud disini yaitu di mana peneliti diberi informasi oleh informan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti itu sendiri dengan menggunakan purposive sumpling. Penelti memilih informan yang terbagi tiga yaitu:

(35)

1. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Dalam hal ini yaitu kepala desa laccori.

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah kepala dusun desa laccori.

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan tambahan adalah masyarakat desa laccori.

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa Laccori kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone, pembangunan didesa laccori tidak merata apalagi dilihat di segi pembangunan infrastruktur dimana pembangunan jalan merupakan pembangunan primer untuk masyarakatnya agar memudah kan beraktivitas serta menjalin hubungan dengan desa lain tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan pembangunan. Objek penelitian yang dilakukan dengan fokus permasalahan yaitu

1. Partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe.

2. Kendala pembangunan infrastruktur masyarakat desa laccori kecamatan dua boccoe.

(36)

Instrument penelitian merupakan segala unsur yang digunakan dalam proses penelitian yang diharapkan akan menunjang keberhasilan peneliti dalam penelitianya. Penelitian tertentu membutuhkan beberapa instrumen dan semakin banyak instrument yang digunakan makan akan besar peluang keberhasilan suatu penelitian. Adapun instrument penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1. Penelitian sebagai pengamat penuh dan kehadirannya diketahui statusnya sebagai peneliti oleh informan.

2. Pedoman wawancara sebagai salah satu cara atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data

3. Pedoman observasi yaitu di Desa Laccori Kecamatan Dua Boccoe Kabupaten Bone

4. Pedoman studi dokumen seperti arsip, buku panduan pembangunan desa. 5. Kamera ponsel sebagai alat dokumentasi setiap kegiatan peneliti

6. Alat tulis dan laptop sebagai penunjang F. Jenis dan Sumber Data

Adapun suber data yang dikumpulkan peneliti adalah, sebagai berikut: 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan yang memenuhi kriteria penelitian melalui teknik wawancara dan interview secara langsung dan mendalam.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang memberikan informasi secara tidak langsung. Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang

(37)

diperoleh dari laporan-laporan yang berkaitan dengan penelitian ini, yang berupa buku, teori-teori, jurnal, arsip dan data lain yang relevan.

Selama penelitian ini berlangsung telah ditemukan dan diwawancarai sejumlah 10 informan yang terdiri atas informan kunci, informan utama dan informan biasa.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dengan melihat dan mengamati secara langsung bagaimana pembangunan infrastruktur jalan desa laccori yang rusak di seriap dusun.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara terstruktur terhadap responden untuk memberi sumber data primer yang terkait dengan penelitian ini, yaitu kepala desa, masyarakat desa, kepala dusun desa laccori terkait dengan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan infrastruktur desa laccori kecamatan dua boccoe kabupaten bone.

3. Dokumentasi

Menjelaskan bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen yang berbentuk tulisan dan gambar , dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun

(38)

dokumentasi dalam penelitian ini yaitu dengan meminta data-data dari pihak Desa Laccori untuk mendukung penelitian ini.

H. Teknik Analisis Data

Teknik adalisis data yang dimaksud adalah proses pengelolaan data yang telah dikumpulkan oleh mahasiswa dengan cara mengacu pada aturan atau metode penelitian yang digunakan yaitu:

1. Pengumpulan data yaitu kegiatan mencari data di lapangan untuk memecahkan permasalahan peneliti

2. Transkripsi data adalah peneliti membuat catatan tentang data yang didapat 3. Membaca berulang-ulang, dimana peneliti membaca berulang-ulang apa yang

dicatatnya.

4. Organisasi data merupakan pengelompokkan data-data.

5. Kategori data seperti data yang kelompokkan yaitu data dari informan kunci, utama, dan tambahan.

6. Tema-tema data yakni mengaitkan judul peneliti apa yang didapat dilapangan. 7. Demonstrasi tingkat kepercayaan dan keabsahan data adalah membuktikan

apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh dilapangan.

8. Hasil reduksi data yaitu suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya.

(39)

9. Laporan merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik keabsahan data adalah proses mengtriangulasikan tiga data yang terdiri dari data observasi, wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang digunakan untuk menguji keabsahan data yaitu:

1. Triangulasi sumber adalah dimana peneliti menggali kebenaran informai melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Seperti peneliti melakukan wawancara tentang pebangunan desa secara mendalam dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant

obervation), dokumen tertulis, arsip, catatan resmi, catatan atau tulisan

pribadi dan gambar atau foto tententu.

2. Triangulasi waktu, Waktu juga sering mempengruhi kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara , observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga ditemukan kepastian datanya.

3. Triangulasi teknik, triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

(40)

teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilakan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk mestikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda

(41)

BAB IV

GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah lokasi penelitian

Zaman dahulu masyarakat desa laccori hidup berpindah-pindah karena terjadinya penjajahan, masa penjajahan terjadi sangat lama, dimana masa penjajahan pertama yaitu Gorilla dan penjajahan Belanda. Awalnya masyarakat hidup dipegunungan. Nama gunung yang ditempati masyarakat desa yaitu Gunung Mampu, namun masyarakat tidak lama menempati dipegunungan karena susahnya nasyarakat untuk mengambil air d sumur yang ada di bawa kaki gunung, maka dari itu masyarakat pindah. Setelah masyarakat desa tidak lagi dijajah oleh Gorilla dan belanda masyarakat aman namun tidak bagi orang tua yang memiliki anak gadis. Adanya lapisan masyarakat maka masyarakat bawah dijadikan budak kepada masyarakat atas yaitu masyarakat bangsawan. Masyarakat bangsawan sangat berkuasa sehingga bagi masyarakat yang memiliki anak gadis akan dijadikan istri-istri. Masyarakat yang memiliki anak gadis akan di sembunyikan.

Siring berjalannya waktu masyarakat mulai netepkan tempat tinggal di dataran dekat gunung mampu dan membentuk Desa yang mereka beri nama Dasa Laccori. Masyarakat mulai mengikuti hukum pemerintah yang berlaku. Masyarakt desa Laccori mulai memilih kepala desa yang akan memimpin desanya.

Kepala Desa Laccori pertama bernama Sulo yang menjabat sebagai kepala desa hingga tahun 2009, dilanjut Suradi menjadi kepala desa untuk periode 2010-2015, kemudian Muhammad Yunus menjadi kepala desa ke 3 (tiga) yang

(42)

mengalahkan kepala desa sebelumnya melalui pemilihan suara masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2016 untuk periode 2017-2022.

B. Letak Geografi

Desa Laccori merupakan salah satu desa dari 22 (dua puluh dua) desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Dua Boccoe yang terletak +12 Km dari Ibukota Kecamatan dan + 40 Km dari Ibukota Kabupaten Bone. Luas wilayah Desa Laccori sekitar 52.036 m² dan ada batas-batas wilayah Desa Laccori yaitu Sebelah Timur Desa Waji, Sebelah Utara Desa Pattiro, Sebelah Barat Desa Cabbeng, Sebelah Selatan Desa Lanca

Secara administrasi Desa Laccori terdiri atas 4 (empat) dusun yaitu dusun 1 (Laccori), dusun 2 (Calimpo), dusun 3 (tokareta), dusun 4 (arakarae). Secara umum penggunaan wilayah Desa Laccori sebagian besar untuk lahan pertanian berupa persawahan dan perkebunan, lokasi perumahan masyarakat, sarana dan prasarana pemerintah, pendidikan, keagamaan, dan pemakamam.

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Laccori + 1.676 jiwa terdiri dari laki-laki 76 jiwa sedangkan perempuan 900 jiwa. Seluruh penduduk Desa Laccori terhimpung dalam keluarga (rumah Tangga) dengan jumlah sebanyak 375 KK. Rata-rata anggota keluarga sebesar 7 jiwa, untuk lebih lanjutnya penduduk Desa Laccori dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(43)

Tabel 1.1

Jumlah penduduk berdasarkan dusun dan jenis kelamin

(sumber : kantor desa laccori)

Dusun Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan Laccori 178 205 383 Calimpo 255 305 560 Tokareta 173 195 368 Arakarae 170 195 365 Jumlah 776 900 1.676

Berdasarkan tabel jumlah penduduk setiap dusun memiliki kependudukan yang termasuk kategori banyak masyarakat desa menetap. Dusun calimpo memiliki penduduk masyarakat yang paling banyak dibandingkan dengan masayarakat dusun lainnya.

C. Kondisi Sosial

Untuk mengetahui gambaran kondisi social masyarakat desa Laccori, dapat dilihat melalui aspek pendidikan, aspek keamanan dan ketertiban, aspek keagamaan, aspe kesenian dan olahraga serta kehidupan gotong royong masyarakat yang merupakan ciri khas masyarakat desa yang tetap tumbug dan berkembang.

(44)

Kondisi Desa Laccori dari aspek pendidikan dapat digambarkan berdasarkan sarana dan prasarana pendidikan yang ada. Untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat dibawah ini:

Dusun Taman Paditun gka TK/ RA SD/ MI SMP/ MTs SMA/S MK/M A Taman Bacaan Laccori 0 1 0 0 0 0 Calimpo 0 2 1 0 0 1 Tokareta 1 1 1 0 0 0 Arakarae 0 1 0 0 0 0 Jumlah 1 5 2 0 0 1 Gambar 3.1

(Sumber: Kantor Desa Laccori)

Berdasarkan gambaran aspek pendidikan tersebut dapat diketahui bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Laccori sedikit, hal ini menunjukkan bahwa untuk melanjutkan jenjang pendidikan seterusnya, penduduk Desa Laccori harus mencari sekolah diluar desa.

Kondisi aspek keamanan dan ketertiban Desa Laccori dapat digambarkan berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana poskamling, partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat. Desa Laccori memiliki poskamling sebanyak 2 (Dua) Buah dan petugas keamanan desa (Linmas) sebanyak 6 (Enam) orang.

(45)

Kondisi keagamaan di Desa Laccori dapat digambarkan berdasarkan sarana peribadatan yang ada, pelaksanaan aktivitas keagamaan dan toleransi kehidupan beragama. Sarana peribadatan yang ada di Desa Laccori yaitu masjid/mushollah setiap dusun. Penduduk Desa Laccori seluruhnya beragama Islam. Pelaksanaan kegiatan perayaan keagamaan seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha dan peringatan hari-hari besar agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’ Mi’raj serta ibadah bulan Ramdahan seluruhnya. Hal ini adalah sebagai bentuk kerjasama yang baik antara masyarakat dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Desa Laccori, seperti Remaja Masjid, BKMT dan pantia hari-hari besar Islam.

Adapun sarana dan parsarana olahraga di Desa Laccori cukup bagus. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Desa sangat mendukung kegiatan olahraga di Desa Laccori demikian pula pemuda sangat antusias dalam mengikuti berbagai pertandingan olahraga. Baik yang dilaksanakan dalam Desa Laccori sendiri maupun diluar desa maupun Kecamatan.

Kondisi infrastruktur di Desa Laccori belum sepenuhnya mendukung kegiatan masyarakat, karena kondisi jalan masih sangat parah kondisinya, mayoritas jalan hanya perkerasan dan bebatuan. Meskipun demikian, kegiatan pertanian di Desa Laccori cukup bagus, karena didukung oleh adanya Pengairan irigasi yang sangat bagus di Desa Laccori.

(46)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Partisipasi Pembangunan Infrastruktur Masyarakat Desa Laccori

Pembangunan merupakan usaha untuk mewujudkan kemajuan hidup sebagian besar masyarakat, pembangunan juga dapat diartikan sebagai perwujudan fisik, baik pada masyarakat kecil. Perwujudan fisik merupakan pembangunan sebagai ukuran bagaimana anggapan bahwa telah terjadi perubahan bagi wilayah, seperti jalan, listrik, kebutuhan air, pendidikan dan lain-lainya.

Pembangunan infrastruktur desa adalah suatu proses pembangunan dan perbaikan sarana dan prasatana yang dimiliki. Pada dasarnya pembangunan infrastruktur desa memiliki tahap perencanaan pembangunan desa, secara garis besar perencanaan desa mengandung pengertian seperti serangkaian kegiatan analisis yang mulai dari identifitasi kebutuhan masyarakat hingga penetapan program pembangunan. Pembangunan infrastruktur pembangunan desa dapat dilihat dari konteks pembangunan daerah

Untuk memudahkan dan memperlancar tugas pemerintah dan kegiatan masyarakat maka perlu didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur yang memadai. Jika pembangunan infrastruktur telah memadai maka hal tersebut sudah bias dikatakan efektif, serta disisi lainnya dapat memudahkan aksebilitas penduduk dalam segala bentuk yang menyangkut kegiatan masyarakat. Pembangunan infrastruktur merupakan unsur yang sangat penting, karena unsur

(47)

tersebut merupakan salah satu kategori untuk memajukan daerah. Maka dari itu penulis melihat bahwa Desa Laccori masih tertinggal jauh dalam hal pembangunan infrastruktur, hal ini diperkuat dengan melihat kondisi infrastruktur Desa Laccori dalam segi jalanan yang hingga kini masih belum ada perubahan.

Jalan adalah prasarana yang sangat vital dalam menunjang kelancaran sarana transportasi dan sebagai pergerakan perekonomian masyarakat serta sebagai jalur transportasi lokal, karena sudah selayaknya pembangunan sarana jalan mendapat perhatian yang serius sehingga harapan masyarakat dapat memudahkan akses yang diinginkan. Sebagai fungsinya kondisi jalanan sangat penting dalam kelancaran hubungan antara desa atau antara kecamatan. Pembangunan infrastruktur jalanan yang berada antara desa dengan desa maupun desa dengan kota yang merupakan sarana mobilitas utama untuk melaksanakan kegiatan proses transaksi, terutama jaringan jalanan sebagai pembentuk struktur ruang nasional yang memiliki keterkaitan dengan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah serta sosial budaya kehidupan masyarakat yang berada di Desa Laccori

Berdasarkan hasil dari wawancara penulis dengan kepala desa Laccori MY mengemukakan pendapat tentang pembangunan Desa Laccori pada tanggal 25 september 2020 bahwa:

“partisipasi masyarakat pembangunan infrastruktur desa bisa dikatakan berjalan dengan baik dan pembangunan desa juga meningkat dari tahun-tahun kemarin, karena masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani kami pembangunkan jalan tani bagi masyarakat untuk memudahkan nya pergi kesawah dan pergi ke kebun. Namun untuk jalanan poros desa masih belum ada bantuan dari pemerintah dan kami sudah buat pengajuan untuk bantuan pembangunan jalan desa”.

(48)

Pemaparan informan oleh MY kondisi pembangunan di Desa Laccori sebagian sudah ada perubahan bagi masyarakat petani karena sudah ada pembangunan jalan tani. Namun disamping itu pembangunan infrastriktur jalan poros desa masih belum ada kemajuan untuk beroperari secara luas. Adapun wawancara penulis dengan infoeman kepala dusun I (satu) Desa Laccori pada tanggal 26 september 2020 atas nama yang berinisial AD memiliki pandangan bahwa:

“pembangunan infrastruktur desa Laccori masih belum merata dan sangat memprehatinka dari segi jalanan, jika musim hujan dan waktu pasar, biasa kami sering jatuh karena licinnya jalanan dari tanah liat dan kotor sehingga kami merasakan kesakitan dan merasa resah dengan kondisi jalanan, sedangkan desa-desa seberang sudah bagus jalanannya dan hanya desa ini yan tinggal ditengah saja belum di kena namanya aspal dan masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam kerja sama”.

Adapun pandangan dari informan kepala dusun II (dua) pada tanggal 26 september 2020 yang berinisial SDD mengungkapkan tentang pembangunan infrastruktur Desa Laccori yaitu:

“Saya sebagai ketua dusun dua ini, dari pandangan saya desa ini mengalami peningkatan pembangunan seperti yang sudah dibangunan yaitu jalan tani di bagian dusun ini dan akan ada juga bedah rumah yang akan dilaksanakan. Namun ada pembangunan yang tertinggal yaitu pembangunan infrastruktur jalanan poros desa ini masih belum ada pembangunan seperti aspa karena ada beberapa penyebab dari hal itu”.

Adapun ungkapan pandangan dari kepala dusun III (tiga) pada tanggal 28 september 2020 SDR mengatakan bahwa:

“Pembangunan desa ini pada bian dusun tiga, saya rasa mengalami peningkatan perubahan karena ada beberapa pembangunan pembangunan yang mengalami peningkatan dari tahun ketahun yaitu pembangunan jalan tani dan juga pembangunan wc bagi masyarakat yang belum memiliki wc. Pembangunan infrastruktur yang belum terlaksana yaitu pembangunan infrastruktur jalan desa ini”.

(49)

Dari wawancara informan dusun III ada juga pangangan dari kepala dusun IV (empat) BRG pada tanggal 28 september 2020 yaitu:

“Dalam desa ini mengalami peningkatan dari tahun ketahun, namun desa ini masih belum bisa dikatakan bersaing dengan desa lain karena pembangunan utama desa saja belum terlaksana dengan baik seperti pembangunan jalan Desa Laccori ini. Ada pembangunan yang telah terlaksana yaitu jalan tani dibagian dusun ini, namun pembangunan jalan tani yang diperoleh dari anggaran desa tidak cukup maka saya menyampaikan kepada masyarakat yang ada didusun empat ini untuk berpartisipasi dalam menyumbangkan dana untuk melanjutkan pembangunan jalan tani dan Alhamdulillah masyarakat mau berbagi dan berpartisipasi”.

Berdasarkan ungkapan informan bahwa pembangunan infrastriktur desa masih belum merata namun sudah ada pembangunan yang sudah layak di gunakan bagi masyarakat Desa Laccori seperti jalan tani dan bantuan Wc bagi masyarakat yang belum mempunyai Wc. Adapun ungkapan masyarakat Desa Laccori tentang pembangunan infrastruktur desa melalui wawancara pada tanggal 26 september 2020 antara penulis dengan masyarakat desa atas nama ZL yaitu:

“pembangunan infrastruktur desa lumayan sudah ada peningkatan karena sudah ada jalanan tani bagi kamu sebagai petani yang memudahkan kami pergi kerja di sawah dan berkebun digunung, namun untuk pembangunan jalan yang ada didepan rumah kami masih pelum ada perubahan dan paling saja ada timbungan jalan. Awal-awal timbungan jalan merupakan untuk meratakan tanah yang ada dijalan, namun jika musim hujan menjadi rusak dan licin sehingga masyarakat biasa terjatuh saat berkendara motor dan biada menimbulkan kecelakaan. Maka dari itu kami sebagai masyarakat membutuhkan pembangunan jalanan yang baik dan memudahkan kami beraktivitas dalam berkendara.”

Pembangunan desa sangat penting dalam desa terutama untuk Desa Laccori yang masih membuat masyarakat mengukakan pandangannya dalam hal pembangunan infrastruktur desa, seperti masyarakat yang bernama TR pada tanggal 27 september 2020 mengatakan bahwa:

(50)

“Dalam pembangunan infrastruktur desa ini bisa dikatakan ada kemajuan dari tahun kemarin. Seperti jalan tani dan pembangunan wc, namun ada pembangunan yang membuat kami merasa belum baik, yaitu pembangunan infrastruktur jalan desa ini masih begitu-begitu saja tidak ada peningkatan”. Berdasarkan ungkapan informan TR yaitu, Masyarakat bisa merasakan dan menikmati setiap pembangunan desa yang telah terlaksana, namun ada juga pembangunan yang masih membuat masyarakat merasakan hal sebaliknya, seperti yang diungkapkan oleh UDD sebagai masyarakat Desa Laccori pada tanggal 30 seprember mengatakan:

“Desa Laccori ini masih tetap ditempat atau mengalami perubahan yang biasa-biasa saja, karena dibandingkan dengan desa seberang sudah bagus pembangunan jalannya namun masyarakat dalam desa ini juga ikut berpartisipasi seperti pembangunan jalan tani”.

Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang perlu dinikmati oleh masyarakat. Namun pembangunan infrastruktur yang masih belum terlaksana dengan baik maka masyarakat pasti memiliki rasa atau pandangan dalam sistem pambangunan tersebut, seperti pandapat EG sebagai masyarakat Desa Laccori pada tanggal 30 september 2020 mengungkapkan pandangannya tentang Desa Laccori yaitu:

“Desa Laccori ini jika dilihat mengalami peningkatan karena ada pembangunan yang telah dibangun didesa ini yaitu jalan tani yang memudahkan kami sebagai petani untuk pergi kesawah dan itu memudahkan kami ketika kami panen. Ada juga pembangunan di lapangan sepak bola atau podium, namu hal itu tidak membuat kami merasa baik karena pembangunan yang utama belum terlaksana yaitu pembangunan jalan desa ini, ketika hujan maka jalan jadi licin dan itu membuatn pekendara motor sering jatuh”.

Adapun pendapat masyarakat lain tentang pembangunan Desa Laccori pada tanggal 30 september 2020 yaitu HNG sebagai imam desa mengungkapkan pendapatnya melalui wawancara yaitu:

(51)

“Dalam pembangunan desa ini mengalami peningkatan dari sebelumnya karena adanya pembangunan jalan tani memudahkan masyarakat untuk pergi kesawah dan berkebun menggunakan kendaraan tertentu untuk mengangkut hasil panennya. Ada juga pembangunan wc bagi masyarakat yang belum memiliki wc. Pembangunan infrastruktur Desa Laccori ini yang belum terlaksana yaitu pembangunan jalan yang masih meprehatinkan dan kurang baik dalam berkendara.”

Dari hasil wawancara yang diperoleh, maka penulis dapat memberi kesimpulan bahwa pemerintah Desa Laccori masih menunggu dan mengupayakan agar pembangunan infrastruktur jalan Desa Laccori dapat bantuan anggaran dana untuk desa agar masyarakat tidak merasa resah dan pembangunan jalan bagus dan baik. Pembangunan bagi masyarakat Desa Laccori juga memiliki peningkatan bagunan seperti jalan tani untuk memudahkan masyarakat petani pergi beraktivitas dalam bekerja.

2. Kendala Pembangungan Infrastruktur Masyarakat Desa

Dalam pembangunan infrastruktur desa merupakan pusat perhatian pemerintah, karena desa adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan desa merupakan sebagian besar untuk membangun penduduk Indonesia. Desa dapat juga diartikan sebagai suatu persekutuan hidup bersama, dan mempunyai kesatuan hukum, organisasi, serta batas feografis tertentu. Geografi desa dapat menggambarkan suatu perkampungan yang dihiasi dengan hamparan sawah serta ladang dengan kehidupan masyarakat pada umumnya yang masih bersifat tradisional.

Pembangunan desa, infrastruktur adalah salah satu kendala. Kendala dalam infrastruktur Desa Laccori memiliki batas seperti kurangnya akses jalan yang tidak memadai dan tidak maksimal sehingga masyarakat desa tidak dapat

(52)

beraktifitas dengan baik dan semestinya. Untuk mensejatrakan masyarakat Desa Laccori yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur Desa Laccori agar kebutuhan dasar pembangunan dalam sarana dan prasarana pembangunan untuk pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.

Pembangunan desa sering tejadi kendala atau hambatan dalam pembangunan infrastruktur. Kendala dalam pembangunan infrastruktur Desa Laccori yaitu anggaran desa. Tata kelola anggaran desa yang tidak sesuai dengan rencana sehingga secara aplikatif pembangunan infrastruktur kurang lancardan berujung tidak efektifnya hasil yang ingin dicapai. Berdasarkan hasil yang didapat dari lapangan, anggaran adalah salah satu kendala utama yang menjadi hambatan ketidak optimalan pembangunan infrastruktur di Desa Laccori. Seperti yang telah diungkapkan oleh kepala Desa Laccori MY dalam wawancara peneliti dengan beliau pada tanggal 25 september 2020 bahwa:

“untuk setiap pembangunan infrastruktur desa pasti memiliki kendala atau faktor pemghambat desa, seperti Desa Laccori ini memiliki kendala untuk pembangunan yaitu anggaran desa atau dana desa, kami tidak bisa membangun jika tidak ada anggaran. Untuk pembangunan infrastruktur Desa Laccori ini belum baik karena tidak ada anggaran dari pemerintah. Tapi menurut saya kendala anggaran ini terjadi karena yang kita ketahui bahwa kabupaten bone merupakan kabupaten yang terluas di Sulawesi selatan sehingga anggaran keluar dari setiap tahun itu sama dengan kabupaten yang lain, maka dari itu anggaran yang dialokasikan ke 27 kecamatan yang ada dikecamatan bone sehingga itu menjadi kendala yang paling menonjol. Ada juga beberapa kendala yang terjadi seperti misalnya masyarakat yang tidak mau bersatu, seperti ketika diadakan gotong royong dan biasanya masyarakat biasa tidak ikut dan hanya sebagian karena mereka sibuk dengan urusan pribadi masing-masing padahal ini demi kepentingan bersama”.

Hasil wawancara dari kepala desa dapat kita ketahui bahwa yang menjadi kendala utama dalam program pembangunan infrastruktur desa yaitu keterbatasan

(53)

anggaran dari pemerintah. Namun dapat dibantahkan bahwa kita dapat melihat bagaimana luasnya wilayah, jumlah penduduk, dan jumlah kemiskinan suatu daerah. Kendala kedua yaitu tidak terjalinnya komunikasi dengan baik antara pemerintah dan masyarakat. Komunikasi sangat berpengar penting untuk kemajuan yang ingin dicapai, komunikasi memiliki sejumlah pengaruh baik terhadap sasaran tugas pemerintah termasuk dalam pemeliharaan hubungan. Jika komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah tidak terjalin dengan baik maka akan sulit untuk mengetahui apa yang telah dicapai, apa yang akan diraih dan apa saja kendala-kendala yang dihadapi dalam suatu pekerjaan. Komunikasi merupakan sumber informasi dari pimpinan untuk mengimformasikan berbagai yang dibuat maupun mengenai pembangunan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka hal tersebut diperjelas dari wawancara penulis dengan semua kepala dusun I Desa Laccori AD pada tanggal 26 september 2020 dengan pandangannya yaitu:

“Pembangunan infrastruktur Desa Laccori ini masih memerlukan perhatian dan bantuan untuk pembangunan masyarakat desa, pembangunan jalan itu adalah hal utama untuk beraktivitas masyarakat apalagi masyarakat desa bekerja sebagai tani dan berkebun untuk ekonomi dan kebutuhan hidup. Untuk pembangunan desa ini memiliki kendala dari segi dana atau anggaran karena tanpa anggaran dan dana desa maka tidak aka nada pembagunan yang maju dan baik. Kami yang memiliki jabatan sebagai kepala dusun hanya menunggu arahan dari kepala desa dan sempat kemarin ini kami membuat laporan atau pengajuan untuk pembangunan infrastruktur desa Laccori ini ke kantor pemerintah di kota. Dan sampai sekarang belum ada respon dari pemerintah dan sudah berapa kali kami membuat pengajuan, masih tidak ada respon. Kepala desa tidak bisa bergerak untuk pembangunan tanpa anggaran desa yang masuk. Adapun kendala selanjutnya, seperti masyarakat biasa tidak mau ikut berpartisipasi untuk bersatu dalam kumpulan, maksudnya tidak bersatu. Ada juga terjadi konflik antara masyarakat dan mementingkan diri sendiri”.

(54)

Dari pernyataan informan tersebut dapat dikatakan bahwa sudah beberapa kali membuat pengajuan untuk pembangunan infrastruktur desa namun tidak ada hasil yang diperoleh untuk kemajuan desa. seperti ungkapan dari kepala dusun II Desa Laccori SDD pada tanggal 26 september 2020 yaitu:

“Pembangunan infrastruktur pasti memiliki kendala kalau menurut saya, dalam pembangunan infrastruktur desa ini memiliki kendala yaitu anggaran atau dana desa, seperti yang telah kami rapatkan di kantor desa yaitu mengenai anggaran desa. kami sudah membuat laporan untuk pembangunan desa dan membutuhkan permohonan bantuan kepada pemerintah namun tidak ada respon dari pemerintah sampai sekarang, itu kendalanya”.

Pembangunan tidak akan terjadi apabila tidak ada anggaran dari pemerintah untuk desa, dalam pengertian pembangunan infrastruktur menyatakan bahwa pembangunan adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik dan maju melalui upaya-upaya yang dilakukan secara terencana dan proses perubahan tersebut mencakup keseluruhan seperti pembangunan jalan. Adapun ungkapan daru kepala dusun III SDR mengenai kendala dalam pembangunan Desa Laccori pada tanggal 28 september 2020 yaitu:

“kendala utama Desa Laccori ini yang dana desa atau anggaran desa. pembangunan desa tidak akan terlaksana apabila tidak ada bantuan dari pemerintah, Desa Laccori ini membutuhkan perhatian dari pemerintah agar masyarakat desa laccori ini tidak merasa resah dalam beraktivitas dalam berkendara. Kendala kedua yaitu hal komunikasi, pemerintah tidak ada respon untuk laporan yang sudah diberikan sehingga kami merasa komunikasi dengan pemerintah kurang baik untuk desa ini”.

Pembangunan infrastruktuk jalanan Desa Laccori memiliki kendala dengan hubungan pemerintah. Jika dilihat dan mengacu dari maknan pembangunan infrastruktur maka Desa Laccori masih tergolong tertinggal dalam bidang pembangunan serta ditandai dengan tidak adanya perubahan yang terlihat karena

(55)

pembangunan sangat mengacu adanya perubahan. IV yang berinisial BRG pada tanggal 28 september 2020 menyatakan bahwa:

“anggaran desa atau dana desa merupakan kendala utama dalam Desa Laccori dlam pembangunan infrastruktur jalan desa. kepala desa tidak bisa membangun jalan desa apabila tidak anggaran dari pemerintah serta komunikasi yang masih perlu ditingkatkan dalam proses hubungan untuk sesuatu yang ingin dicapai”.

Adapun hal yang serupa yang dikemukakan oleh ZL sebagai masyarakat desa Laccori berpendapat melalui wawancara dengan peneliti pada tanggal 26 september 2020 bahwa:

“Pembangunan infrastruktur di Desa Laccori ini masih tidak optimal, karena melihat pekerjaan jalanan kadang berjalan dan kadang tidak sehingga itu menjadi kendala buruk bagi kami untuk beraktivitas masyarakat. Kendala pembangunan yaitu kurangnya perhatian pemerintah untuk desa ini”.

Pembangunan jalan desa Laccori merupakan hambatan perjalanan masyarakat luar desa atau masyarakat desa itu sendiri. Pekerjaan masyarakat biasa tidak sesuai yang diharapkan karena faktor yang terjadi di Desa Laccori sehingga masyarakat mengeluh. Pada tanggal 27 september 2020 dengan wawancara TR sebagai masyarakat desa mengatakan pendapatnya melalui wawancara yaitu:

“menurut saya masalah utama dalam pembangunan Desa Laccori ini yaitu kurang tegas dan kurangnya komunikasi kepala desa dengan pemerintah, itu merupakan kendala dalam pembangunan infrastruktur desa ini”.

Berdasarkan informan TR lebih perlu ketegasan dari pemimpin desa atau kepala desa setempat untuk meningkatkan pembangunan desa serta komunikasi yang baik. Sedangkan pendapat UDD pada tanggal 30 september 2020 sebagai masyarakat desa juga mengatakan melalui wawancara dengan peneliti yaitu:

Gambar

Gambar 3.1 aspek pendidikan…………………………………………30
Gambar 2.1 Partisipasi masyarakat Terhadap Pembangunan infrastruktur
Tabel catatan
Tabel Informan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis rumput, jenis pupuk dan interaksi jenis rumput dan jenis pupuk memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (P<0.01)

Pelaksanaan Program Indonesia Pintar di SDN 1 Pelita sudah cukup baik walaupun masih ada masalah-masalah yang terjadi pada pelaksanaan program ini yang masih kurang dalam

Abstrak : Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode kerja kelompok pada materi

(2) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match dan Model Pembelajaran Langsung, untuk peserta didik yang memiliki minat belajar tinggi terhadap hasil belajar

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) soal tes literasi matematis yang diambil dari soal tes PISA tahun 2006 dan 2012 yang terdiri dari 12 soal dengan

Bab II adalah tinjauan pustaka, yang berkaitan dengan tinjauan tentang alat deteksi kebohongan, tanda emosi kebohongan di wajah, ekstraksi ciri wajah, pengenalan

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/KMK.04/2003 TENTANG PEMBEBASAN DAN/ATAU PENGEMBALIAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI SERTA PAJAK PERTAMBAHAN

dibanding harga, tempat/distribusi, dan promosi. Atribut-atribut yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli daging sapi di Kota Kupang adalah: a) atribut produk yaitu kandungan