• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROCEEDING BOOK. RIAU MEDICAL SCIENTIFIC SYMPOSIUM AND EXPO 2020 An Integrated Health Care System Against Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROCEEDING BOOK. RIAU MEDICAL SCIENTIFIC SYMPOSIUM AND EXPO 2020 An Integrated Health Care System Against Covid-19"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

PROCEEDING BOOK

RIAU MEDICAL SCIENTIFIC SYMPOSIUM AND EXPO 2020

An Integrated Health Care System Against Covid-19

31 October 2020

Virtual Zoom Meeting & Youtube

Pekanbaru, Riau

Fakultas Kedokteran Universitas Riau

2020

(3)

3

PROCEEDING BOOK

Riau Medical Scientific Symposium and Expo 2020

An Integrated Healthcare System Against Covid-19

ORGANIZING COMMITTEE

Ketua : dr. Suyanto, MPH, Ph.D

Wakil Ketua : dr. Dewi Anggraini, Sp.MK (K) Sekretaris : Dr. dr. Sri Wahyuni, M.Kes

dr. Nurfi Pratiwi

Bendahara : dr. Dita Kartika Sari, M.Biomed

Sufarman, A.Md

Seksi Ilmiah - Seminar : dr. Dina Fauzia, Sp.FK

dr. Sri Melati Munir, Sp.P Rahmat Azhari Kemal, M.Si Tengku Farida Nilasari, SE Dr. dr. Ismawati, M.Biomed

dr. Andrea Valentino, Sp.BS

dr. Edy Fakhrizal, Sp.OG (K) dr. Nurhasanah, Sp.GK

Seksi Ilmiah – Makalah : dr. Huriatul Masdar, M.Sc

dr. Handayani, MKK

dr. Fauzia Andrini D, M.Kes dr. Maya Savira, M.Kes

dr. Eni Karmila Asni, M.Med.Ed dr. Lilly Haslinda, M. Biomed Agnes Rica Yosidres, A.Md

Seksi Acara : dr. Alida Widiawaty, M.Biomed., Sp.KK

dr. Miftah Azrin, Sp.KO AKBP, dr. Khodijah, MM dr. Ariza Julia Paulina Dedik Santoso, S.IP., M.Si

Seksi Publikasi dan Registrasi : dr. Fajri Marindra Siregar, M.Biomed

Dr. Zahtamal, SKM, M.Kes dr. Bayu Fajar Pratama dr. Arwan, Sp.FM

(4)

4 dr. Citra Rahmad dr. Wirja Pratama Desti Merlina, A.Md.Ak Wisrakarmila, A.Md

Seksi Sponsor dan Pameran : dr. Mukhyarjon, M.Bomed., Sp.PD

dr. Vera Muharrami, M.Ked(An), Sp.An(K) dr. Surya Hajar Fitria Dana, Sp.P (K), FISR Dr. dr. TB. Odih Romdhani Wahid, Sp.BA Dr. dr. Donel Suhaimi, Sp.OG (K)

Misparman, S.Pd Doni Pahlevi, ST

Sekretariat dan Dokumentasi : dr. Elva Susanty, M.KT

Ridha Restila, SKM, MKM Ade Fitri A.Md

Nur Muhammad H, SE Yogi Rifki Kurniawan, BSc Khikam Arifudin, S.T Novendra Kurniadi, ST Ria Hanani Elfa Susanti, SE Yan Benny Riki Candra

Ahmad Rizal Rambe, S.AP Agus Harianto

STEERING COMMITTEE

Prof. Ir. Aras Mulyadi, DEA

Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, DFM, Sp.FM (K)

Sekjen Jaringan Bioetik dan Humaniora Kesehatan Indonesia Dr. dr. M.Yulis Hamidy, M.Kes, M.Pd.Ked

dr. Suri Dwi Lesmana, M.Biomed dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc, PhD Dr. dr. Zuhirman, Sp.U

(5)

5

Reviewer:

Dr. dr. M.Yulis Hamidy, M.Kes, M.Pd.Ked dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc, PhD

Dr. dr. Elda Nazriati, M.Kes dr. Dani Rosdiana, SpPD dr. Handayani, MKK

Scientific Committee:

Prof. Dr. dr. Dedi Afandi, DFM, SpFM(K) - KJF Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Riau

dr. Dina Fauziah, SpFK – KJF Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau

dr. Dani Rosdiana, SpPD – KJF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Riau dr. Dewi Anggraini, SpMK(K) – KJF Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau dr. Desby Juananda, M.Sc – KJF Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Riau

dr. Darmawi, M.Biomed – KJF Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Editor:

dr. Huriatul Masdar, M.Sc dr. Fauzia Andrini, M.Kes

Desain Sampul dan Tata Letak

Khikam Arifudin, S.T Novendra Kurniadi, S.T Agnes Rica Yosidres, A.Md

Penerbit:

Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Jalan Diponegoro No. 1 , Suka Mulia, Sail, Pekanbaru 28133 Telp 0761-839264 / Fax 0761-839265

E-mail: penerbit.fkur@gmail.com ISBN: 978-623-6595-28-2

Cetakan pertama: Oktober 2020

Hak Cipta dilindungi undang-undang:

Dilarang memperbanyak, mencetak, dan menerbitkan sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

Redaksi:

Jalan Diponegoro No. 1, Suka Mulia, Sail, Pekanbaru 28133

(6)

71

Pola Kuman Pada Kasus Diare Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang

Kota Jambi Tahun 2019

Armaidi Darmawan1, Erny Kusdiyah2,Wahyu Indah Dewi Aurora3, Susantara4, Herlambang5, Huntari Harahap6

1,2,3Departemen Pubilc Health Fakultas Kedokteran Universitas Jambi 4Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

5Departemen Kebidanan dan Kandungan Fakultas Kedokteran Universitas Jambi 6Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jambi

No. Telp 081366493264

Email : armaididarmawan@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background: Diarrhea is a leading cause of child pain and mortality in the developing countries. Many factors can cause diarrhea in children. The purpose of this research is to know the description and factors causing diarrhea in children at Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi in 2019. Method : Type of this research is quantitative in the Puskesmas Tanjung Pinang Jambi on July 2019 by using consecutive sampling of 31 samples and bacteria test in the laboratory. Result: The results showed that the incidence of diarrhea in children was 10.6%. Samples of child routine faeces were found Eschericchia coli 66.7% and 12.9% Rotavirus. The most sensitive antibiotic is Meropenem and the resistant is Clindamicin. All crested are eligible. Using PAM 38.7% and 80.6% cooking water to drink. Child nutrition status is good 67.7%. The frequency of children with the age 0-12 most months is 54.8%,Conclusion:Incidence of diarrhea 10.6% with microbial causes Escherichia coli, children aged 0-12 months, most resistant antibiotic is clindamycin and sensitive is Meropenem, drinking water sources generally PAM, personal hygiene is generally not good.

Keywords: Antibiotic, Causal factors, Diarrhea PENDAHULUAN

Diare ditandai dengan Buang Air Besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair, dapat disertai dengan darah dan atau lendir.1 Penyakit diare merupakan penyebab utama morbiditas masa kanak-kanak dan kematian di negara berkembang dan juga diare merupakan penyebab penting dari kekurangan gizi.2

Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2006, setiap 1 dari 5 kematian anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia meninggal karena diare dengan jumlah kematian sekitar 760.000 kasus setiap tahun dan pada tahun 2003 diperkirakan 1,87 juta anak di bawah 5 tahun meninggal dunia dikarenakan diare. Delapan dari 10 kematian ini terjadi di dua tahun pertama kehidupan. Penyakit diare merupakan salah satu penyebab utama kematian balita di negara berkembang.2,3 Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga

(7)

72

merupakan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian.4

Pada tahun 2016 terjadi peningkatan sebanyak 16.857 penderita, prevalensi tertinggi penderita diare berada di Puskesmas Tanjung Pinang dengan prevalensi 60% pada tahun 2016.5

Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong terjadinya diare. Penyebab langsung antara lain infeksi bakteri virus dan parasit, malabsorbsi, alergi, keracunan bahan kimia maupun keracunan oleh racun yang diproduksi oleh jasad renik, ikan, buah dan sayur-sayuran.Penyebab tidak langsung atau faktor-faktor yang mempermudah atau mempercepat terjadinya diare seperti, status gizi, pemberian ASI eksklusif, lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), kebiasaan mencuci tangan, perilaku makan, dan sosial ekonomi.6

Dari data di atas, penyakit diare masih merupakan penyakit yang sering terjadi khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Adapula penyebab dari munculnya diare pada anak pun beragam. Dari data yang ada, kejadian diare paling banyak ditemukan di kota Jambi adalah terdapat di Puskesmas Tanjung Pinang. Prevalensi tertinggi penderita diare berada di Puskesmas Tanjung Pinang dengan prevalensi 60% pada tahun 2016.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Hasil pengukuran disajikan dalam bentuk data tabulasi, tidak dilakukan analisis mengapa fenomena terjadi.7

Populasi penelitian ini adalah semua anak penderita diare yang datang berobat ke Puskesmas Tanjung Pinang pada tahun 2019. Sampel diambil secara non-probability sampling yaitu dengan

consecutive sampling, semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan

dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi dengan jumlah sampel 31 responden.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu pasien diare usia 0-5 tahun di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2019 dan untuk kriteria eksklusi telah mendapat antibiotik dalam satu minggu terakhir, tidak bersedia diikutsertakan dalam penelitian dan tidak bersedia diambil spesimen tinja dan masyarakat yang bertempat tinggal di luar daerah Puskesmas Tanjung Pinang. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan mengisi kuisioner, observasi terhadap responden yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung dan juga dilakukan pemeriksaan spesimen tinja pada anak untuk dilakukan pemeriksaan kultur bakteri, Rotavirus, dan uji sensitivitas dan resistensi antibiotik di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jambi dan Laboratorium Prodia Jambi.

(8)

73

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Frekuensi Penyakit Diare Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang Juli-Oktober 2019

Pada bulan Juli-Oktober 2019, didapatkan kasus diare pada anak yang ditangani di Puskesmas Tajung Pinang didapatkan dari 1031 kunjungan anak usia 0-5 tahun, frekuensi diare sebanyak 110 kasus (10.7%).

Tabel 1 Gambaran Distribusi Penyakit Terbanyak Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang Juli-Oktober 2019

No Penyakit Jumlah Persentase

(%) 1 Nasofaringitis Akut 540 52.4 2 Diare dan Gastroenteritis 110 10.6 3 Demam 79 7.6 4 Dermatitis Kontak Alergi 54 5.2 5 Influenza 39 3.8

6 Mual dan Muntah 19 1.8

7 Dermatitis Kontak yang Tidak Spesifik

18 1.7

8 Scabies 15 1.5

9 Varicella 12 1.2

10 Campak 8 0.7

Pada tabel 1 didapatkan frekuensi kejadian diare pada anak usia 0-5 tahun yang terjadi di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi pada bulan Juli-Oktober 2019 yaitu terbanyak kedua dari 10 penyakit dengan distribusi terbanyak di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Gambaran Hasil Kultur Bakteri Penyebab Diare Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran distribusi frekuensi bakteri pada spesimen faeces yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Jambi.

Tabel 2 Gambaran Hasil Kultur Bakteri Penyebab Diare Pada Anak

No Hasil Kultur Bakteri Frekuensi Persentase (%) 1 Escherichia coli 24 66.7 2 Pseudomonas aeruginosa 5 13.9 3 Enterobacter aerogenes 2 5.6 4 Proteus mirabilis 2 5.6 5 Staphylococcus 1 2.8

(9)

74 epidermis 6 7 Klebsiella pneumonia Klebsiella ozaenae 1 1 2.8 2.8

Berdasarkan tabel 2, didapatkan bahwa hasil kultur bakteri dari spesimen faeces, bakteri yang paling banyak ditemukan adalah Escherichia coli sebanyak 24 bakteri (66.7%). Hasil observasi di lapangan dapat dilihat bahwa dari 31 sampel, didapatkan hasil identifikasi kultur bakteri yang tumbuh sebanyak 31 sampel. Dari 31 sampel yang diketahui ada pertumbuhan pada media agar dilanjutkan dengan pewarnaan gram dan hasil yang didapatkan yaitu bakteri gram negative sebanyak 31 (100%) sampel dan bakteri gram positif 0 (0.0%).

Gambaran Rotavirus Pada Spesimen Faeces Diare Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran distribusi frekuensi Rotavirus pada spesimen

faeces yang diperiksa di Laboratorium Prodia Jambi.

Tabel 3 Gambaran Rotavirus Pada Spesimen Faeces

No Rotavirus Jumlah Persentase

1 Positif 4 12.9

2 Negatif 23 74.2

3 Tidak Ada Hasil 4 12.9

Total 31 100.0

Berdasarkan tabel 3. didapatkan hasil spesimen faeces yang terdapat Rotavirus berjumlah 4 sampel (12.9%) dan spesimen faeces yang tidak terdapat Rotavirus berjumlah 23 sampel (74.2%) dan tidak ada hasil pemeriksaan yaitu 4 sampel (12.9%).

Pada diare rotavirus, gejala klinis yang paling menonjol adalah diare cair (watery diarrhea) dan muntah sehingga anak mudah jatuh pada keadaan dehidrasi, sehingga pasien memerlukan perawatan. Balita yang terinfeksi Rotavirus memiliki variasi umur yang berbeda-beda, namun biasanya ada beberapa faktor yang menyebabkan resiko terinfeksi rotavirus seperti umur, jenis kelamin, status gizi, status asi, kebersihan perorangan dan tingkat kebersihan lingkungan.8

Gambaran Sensitivitas Dan Resistensi Antibiotik Pada Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran uji sensitivitas dan resistensi antibiotik frekuensi bakteri pada spesimen faeces yang diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah Jambi.

(10)

75

Tabel 4 Gambaran Sensitivitas dan Resistensi Antibiotik Responden

No Antibiotik Jumlah

Bakteri Yang Diuji

Sensitif Resistensi Intermediaete

N % N % N % 1 Amoxicillin 20 11 55 8 40 1 5 2 Ampicillin 28 8 28.6 18 64.3 2 7.1 3 Amikacin 34 31 91.2 0 0.0 3 7.8 4 Cefotaxime 26 21 80.8 4 15.4 1 3.8 5 Cefoxitin 23 18 78.3 4 17.4 1 4.3 6 Ceftriaxone 31 22 70.9 7 22.6 2 6.5 7 Ciprofloxa Cin 24 22 91.7 1 4.2 1 4.2 8 Clindamicin 15 1 6.7 14 93.3 0 0.0 9 Cloramphe Nicol 15 7 46.7 8 54.3 0 0.0 10 Doxycyline 9 4 44.4 5 55.6 0 0.0 11 Gentamicin 36 34 94.4 1 2.8 1 2.8 12 Levofloxacin 10 9 90 1 10 0 0.0 13 Meropenem 21 21 100 0 0.0 0 0.0 14 Nitrofurantoin 11 9 81.8 0 0.0 2 18.2 15 Teicoplanin 14 3 21.4 11 78.6 0 0.0 16 Tetracyclin 15 6 40 9 60 0 0.0 17 Trimethoprim 19 9 47.4 10 52.6 0 0.0

Berdasarkan tabel 4 antibiotik yang paling sensitif adalah Meropenem dengan persentase 100%,, Gentamicin dengan persentase 94.4%, dan Ciprofloxacin dengan persentase 91.7%. Antibiotik yang paling resisten adalah Clindamycin dengan persentase 93.3%, Teicoplanin dengan persentase 78.6%, dan Ampicillin dengan persentase 64.3%. Adanya perbedaan jumlah bakteri yang diuji pada setiap antibiotik dikarenakan adanya keterbatasan pada jumlah antibiotik yang tersedia untuk dilakukan uji sensitivitas dan uji resistensi pada setiap bakteri.

Timbulnya resisten dari beberapa antibiotik ini disebabkan karena beberapa bakteri mempunyai kemampuan alami untuk kebal atau resisten terhadap efek pengobatan, misal dengan antibiotik, meskipun tidak berinteraksi secara langsung.9

(11)

76

Gambaran Sumber Air Minum Yang Digunakan Pada Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran sumber air minum yang digunakan oleh responden pada penelitian yang meliputi sumber air minum yang digunakan dan kegiatan memasak air minum yang digunakan oleh resoponden.

Tabel 5 Gambaran Sumber Air Minum Responden

No Variabel Frekuensi Persentase

(%)

1 Sumber Air

Minum

Air PAM 12 38.7

Sumur Gali 10 32.3

Air Isi Ulang 9 29.0

2 Memasak Air

Minum

Iya 25 80.6

Tidak 6 19.4

Berdasarkan tabel 5 didapatkan sumber air minum yang paling banyak digunakan responden adalah air PAM berjumlah 12 responden (38.7%), dan yang memasak air untuk keperluan minum berjumlah 25 (80.6%).

Walaupun responden pada penelitian ini sebagian besar menggunakan Air PAM sebagai sumber air minum, tetapi untuk sumber air minum lainnya juga digunakan oleh beberapa responden seperti sumber air minum dari sumur gali dan air gallon atau kemasan dan sebagian besar dari responden juga memasak air hingga mendidih tetapi anak pada penelitian ini juga masih mengalami diare. Hal ini mungkin bisa saja disebabkan oleh daya tahan tubuh anak,

personal hygiene, atau hal lainnya.

Gambaran Status Gizi Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran status gizi anak dengan diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Tabel 6 Gambaran Status Gizi Anak

No Status Gizi Frekuensi Persentase

(%)

1 Status Gizi

Lebih

0 0.0

2 Status Gizi Baik 21 67.7

3 Status Gizi Kurang 6 19.4 4 Status Gizi Buruk 4 12.9 Total 31 100.0

(12)

77

Berdasarkan tabel 6 dari 31 anak didapatkan status gizi yang banyak ditemukan adalah anak dengan status gizi baik dengan jumlah 21 anak (67.7%).

Walaupun pada penelitian ini, persentase anak dengan gizi buruk lebih kecil dari anak dengan gizi baik yang mengalami diare, tetapi perlu dilakukan penyuluhan oleh petugas agar dapat mengurangi atau mencegah kejadian diare melalui pendidikan gizi masyarakat terutama pada ibu balita.10

Gambaran Usia Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran usia anak yang mengalami diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi

Tabel 7 Gambaran Kriteria Usia Anak

No Kriteria Usia Usia

1 Rata Rata 17.26 Bulan

2 Minimum 2 Bulan

3 Maximum 56 Bulan

4 Std. Deviation 13.67

5 Modus 11 Bulan

6 Nilai Tengah 13 Bulan

Berdasarkan tabel 7 didapatkan rata-rata usia anak yang menderita diare adalah 17.26 bulan; usia anak yang paling muda menderita diare adalah 2 bulan; usia anak yang paling tua menderita diare adalah 56 bulan, usia yang sering muncul adalah 11 bulan dan usia tengah anak yang menderita diare adalah 13 bulan.

Pada tabel berikut ini, frekuensi umur anak dengan diare sebagai berikut Tabel 8 Gambaran Pengelompokan Usia Responden

No Usia Anak Frekuensi Persentase (%)

1 0-12 Bulan 17 54.8

2 13-60

Bulan

14 45.2

Total 31 100.0

Berdasarkan tabel 8 didapatkan anak dengan usia 0-12 bulan yang paling banyak menderita diare dengan jumlah 17 anak (54.8%).

Pada usia 12 bulan ke atas , anak sudah mendapatkan makanan pendamping ASI dan bahkan hanya mendapatkan makanan saja tanpa ASI.

Selain itu, kurang bersihnya peralatan makanan yang digunakan dan kurangnya higienis ibu atau pengasuh ketika memberikan makanan dapat menyebabkan lebih besarnya terkontaminasi penyebab diare. Gejala klinis bayi dan anak berhubungan dengan daya tahan tubuhnya sehingga anak terutama bayi memiliki resiko yang lebih besar untuk menderita diare.11

(13)

78

Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Pada Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran pemberian ASI Eksklusif pada anak dengan diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Tabel 9 Gambaran Pemberian ASI Eksklusif Pada Anak

No Pemberian ASI Frekuensi Persentase (%) 1 ASI Eksklusif 16 51.6 2 Tidak Asi Ekslusif 15 48.4 Total 31 100.0

Berdasarkan tabel 9 dari 31 responden, anak yang diberi ASI Eksklusif berjumlah 16 (51.6%).

Anak yang menderita diare tetap diberikan makanan dan ASI untuk memberikan nutrisi dan mencegah penurunan berat badan. ASI bukan penyebab diare. ASI justru dapat mencegah diare. Bayi dibawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan meningkatkan sistim imunitas tubuh bayi.

Gambaran Personal Hygiene Anak Dengan Diare Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Hasil penelitian ini menyajikan gambaran personal hygiene responden yang mengalami diare di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.

Tabel 10 Gambaran Personal Hygiene Responden

No Hygienitas Frekuensi Persentase(%)

1 Baik 14 45.2

2 Tidak Baik 17 54.8

Total 31 100.0

Berdasarkan tabel 10 didapatkan tingkat hygienitas responden yang tidak baik yang banyak ditemukan dengan jumlah 17 (54.8%).

Kebersihan perseorangan terutama kebersihan tangan seharusnya mendapatkan prioritas yang tinggi namun sering disepelekan. Tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, feses atau sumber lain ke makanan. Pencucian tangan dengan sabun sebagai pembersih, penggosokan, dan pembilasan dengan air yang mengalir akan menghanyutkan partikel kotoran yang banyak mengandung mikroorganisme. Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, ternyata dapat mengurangi insiden diare sampai 50% atau sama dengan menyelamatkan sekitar 1 juta anak di dunia dari penyakit tersebut setiap tahunnya.11,12

(14)

79

SIMPULAN

Kejadian diare pada anak 0-12 bulan 10,6% dengan penyebab mikroba terbanyak adalah

Escherichia Coli. Dimana antibiotik yang sensitif tterhadapat pengobatan diare adalah

meropenwm sedangkan yang resisten adalah clindamisin. Kasus diare pada anak ini paling banyak menggunkan sumber air PAM dan persornal hygiene kurang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta; 2013. p.72

2. World Health Organization . The treatment of diarrhoea : a manual for physicians and other senior health workers, 4th rev. Geneva : World Health Organization. 2005. p.3

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman pengendalian penyakit diare. Jakarta; 2011.

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: 2018

5. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Profil Kesehatan Provinsi Jambi. Jambi; 2016. p.61-63 6. Zaitun, Amalia. Faktor-Faktor Yang Behubunga Dengan Terjadinya Diare Pada Balita Di

Wilayah Kerja Puskesmas Kota Sigli Kabupaten Pidie. STIKES Banda Aceh. 2011.

7. Dahlan, Sopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika ; 2011

8. Melani S. Infeksi Rotavirus Penyebab Diare Akut Pada Balita Di Rsia Stella Maris Medan. Universitas Medan Area; 2017

9. Kristina E. Kajian Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Diare Akut Di Bangsal Rawat Inap Anak. Fakultas Farmasi Universitas Surabaya; 2017

10. Nuraeni. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. (Skripsi Sarjana). Jakarta : Universitas Indonesia; 2012

11. Citra A, dkk. Gejala Penyerta Pada Balita Diare Dengan Infeksi Enteropathogenic

Escherichia Coli (Epec) Di Puskesmas Rawat Inap Kota Pekanbaru. Pekanbaru; 2015

12. Ogbo FA, Eastwood J, Page A, Efe-Aluta O, Anago-Amanze C, Kadiri EA, Ifegwu IK, Woolfenden S, Agho KE. The impact of sociodemographic and health-service factors on breast-feeding in sub-Saharan African countries with high diarrhoea mortality. Public Health Nutrition. Cambridge University Press; 2017;20(17):3109–19.

Gambar

Tabel 1 Gambaran Distribusi Penyakit Terbanyak Pada Anak Di Puskesmas Tanjung Pinang  Juli-Oktober 2019
Tabel 3 Gambaran Rotavirus Pada Spesimen Faeces
Tabel 4 Gambaran Sensitivitas dan Resistensi Antibiotik Responden
Tabel 6 Gambaran Status Gizi Anak
+3

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah keseluruhan/Keperluan setelah dilakukan perencanaan dan didistribusikannya barang-barang yang dipesan Total terpal dan tenda dalam kisaran tinggi yang telah

Hasil dari skripsi ini adalah perusahaan mendapatkan suatu perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi, berupa usulan organisasi, arsitektur data, arsitektur sistem

Sebagai bahan materi Pembuktian Kualifikasi diharapkan kepada Perusahaan yang diundang untuk dapat membawa dan menunjukkan dokumen asli atau menyerahkan copy

Hasil dari penggunaan metode DRP adalah diperoleh peramalan jumlah produksi yang akan diproduksi agar jumlah yang diproduksi mendekati jumlah permintaan, order quantity

Pemerintah kabupaten/kota mengajukan usulan perubahan kegiatan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan tembusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah;.

Penting untuk melakukan pemeriksaan pada pasien dengan masalah kesehatan jiwa karena kejadian masa lalu yang sama dengan kejadian saat ini,tetapi mungkin muncul

Penelitian ini diarahkan kepada pembahasan mengenai pengaruh kondisi operasi, yakni suhu, kecepatan udara, ketebalan bahan serta penentuan model kinetika pengeringan yang

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel minat belajar dan kecerdasan emosional dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1