• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

37

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiono (2003:11) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan.

Berdasarkan teori tersebut diatas, maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan kemudian diinterpretasikan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Sains Al-Hadid Kota Cirebon, yang terletak di Kota Cirebon Jl. Sekarkemuning – Evakuasi Kecamatan Kesambi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan dimulai dari tanggal 16 Februari 2015 sampai dengan 16 Mei 2015. Penelitian dilakukan pada saat Kegiatan Belajar (KBM) mata pelajaran IPS berlangsung.

(2)

C. Kondisi Umum MTs Sains Al-Hadid Kota Cirebon

1. Latar Belakang Berdirinya MTs Sains Al-Hadid

MTs Sains Al Hadid merupakan Madrasah yang didirikan oleh yayasan Manarussalam , sebuah Organisasi Sosial yang berinduk pada Ormas Hidayatullah pada tahun 2004. Hingga sekarang MTs Sains Al-Hadid telah dipimpin oleh dua kepala madrasah yaitu:

Drs. H. Abdul Latif Solihin tahun 2004 – 2012 dan Suharno,S.Pd.I 2013 – Sekarang.

Saat ini MTs Sains Al Hadid Kota Cirebon memperoleh status “Terakreditasi B” Tahun 2008 dengan Nomor Statistik Madrasah (NSM) 121232740008

2. Keadaan Guru Karyawan dan Siswa a. Keadaan Guru dan Karyawa

Untuk mengetahui data tentang keadaan guru dan karyawan serta tugasnya di MTs Sains Al-Hadid, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Keadaan Guru dan Karyawan

No Nama Jabatan Mata Pelajaran

1 Suharno, S.Pd.I Kepala Sekolah Aqidah Akhlak

2 Wanudi, S.Pd.I Guru IPS

3 To’idin, SE, Sy Guru dan Staf Matematika

4 Agus Wahid, S.Ag Guru Fiqih

5 Dra. Siti Nadiroh Guru TIK

6 Aryani, S.Pd.I Guru B.Inggris

7 Aruti, S.Pd. Bio Guru IPA

(3)

9 Wulan Listyani, S.Pd.I Guru B.Indonesia 10 Chusnul Khotimah, S.Pd.I Guru Matematika 11 Iin Solihin, SE, Sy Guru Interpreneur

12 Kencanasari, SE Guru Olahraga

13 Mistari, S.Pd.I Guru Olahraga

14 Suryanti Guru Jahit

15 E. Mardiyah, S.Pd.I Guru

16 Laeli Maryam, S.Pd.I Guru Tibhunnabawi

17 Fakhrorrozi, SE. Sy Guru PKn

18 Deni Sucipto Guru Nahwu Shorof

19 Murni Guru Akhlakul Banin

20 Wahyunah, S.Pd.I Guru Fiqih

21 Miftahul Arifin Guru dan Staf TIK

b. Keadaan Siswa

Siswa merupakan objek sekaligus dalam proses pendidikan di mana berhasil tidak pendidikan dapat di lihat dari keadaan siswanya baik prestasi yang diraihnya, prilaku dan tingkah laku kesehariannya. Adapun siswa yang ada di MTs Sains Al-Hadid pada tahun ajaran 2014-2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

(4)

Tabel 2 Keadaan Siswa

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

1 VII A L 13 2 VII B P 11 3 VIII A L 13 4 VIII B P 12 5 IX A L 15 Jumlah 66

c. Keadaan Sarana dan Fasilitas a. Tanah

Pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka perlu adanya sarana dan fasilitas yang memadai salah satunya adalah tanah di mana tanah untuk membangun sebuah gedung sekolah sebagi tempat proses KBM tersebut.

MTs Sains Al-Hadid Kota Cirebon berdiri diatas tanah: 1. Luas tanah seluruhnya : 1593 m2

2. Luas bangunan : 320 m2 3. Luas tanah untuk sarana : 510 m2

(5)

d. Gedung dan Bangunan

Tabel 3

NO JENIS BANGUNAN LUAS (m2) KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT JUMLAH 1 Ruang Kelas 2 2 4 2 Ruang Kepala 1 1

3 Ruang Tata Usaha 1 1

4 Ruang Guru 1 1 5 Perpustakaan 1 1 6 Laboratorium IPA Komputer 1 1 Bahasa - 7 Ruang Keterampilan 8 Ruang Seni - - 9 Aula - - 10 Mushollah 1 1 11 Rumah Dinas -

e. Alat Kantor dan Rumah Tangga

Tabel 4 NO JENIS BANGUNAN KONDISI BAIK RUSAK RINGAN RUSAK BERAT JUMLAH 1 Mesin Ketik 2 2 2 Mesin Hitung 2 2 3 Alat Penggandaan 4 Lemari 2 2 4

(6)

5 Rak 6 Filling Cabinet 1 1 7 Brandkas 8 AC 9 Meja 4 2 1 7 10 Kursi 2 2 3 7 11 Sice 12 Komputer PC Unit 2 Laptop 13 Telephone 1 14 Faxsimili 15 Kendaraan Bermotor - 1 - D. Langkah-Langkah Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Sumber Data a. Data Primer

Data yang diperoleh melalui penelitian langsung ke objek penelitian untuk memperoleh data yang diambil sumbernya dari guru Sejarah, serta peserta didik.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku atau bacaan lainnya yang ada hubungannya dengan judul atau topik proposal penelitian untuk dijadikan sumber rujukan.

(7)

2. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. (Arikunto, 1998:15)

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII dan VIII yang ada di MTs Sains Al-Hadid yang berjumlah 48 siswa dari 4 kelas dengan karakteristik stratifikasi berdasarkan tingkat kelas.

2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah “populasi yang diambil adalah seluruh populasi”. (Arikunto, 1998:117)

Pengambilan sampel ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika subjeknya lebih dari 100 maka diambil antara 10-25%.

Penyusun dalam hal ini mengambil sampel 100% karena jumlah subjeknya kurang dari 100. Maka dengan demikian yang dijadikan sampel yaitu sebanyak 12-13 siswa dari setiap kelas yang jumlah keseluruahnnya yaitu sebanyak 12-13 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5

Pengambilan Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa Kelas VII & VIII

Sampel Jumlah Sampel

1 VII A 13 100% 13

2 VII B 11 100% 11

3 VIII A 12 100% 12

4 VIII B 12 100% 12

(8)

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, studi dokumentasi, sebagai berikut: 1. Observasi

Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke obyek penelitian yaitu, di MTs Sains Al-Hadid Kota Cirebon, untuk memperoleh data fisik tentang keadaan sekolah dan data non fisik tentang kegiatan belajar di MTs Sains Al-Hadid.

2. Wawancara

Wawancara sebagai suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Teknik wawancara dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dngan responden, seperti kepala sekolah, guru IPS dan siswa. (Riduwan, 2007:74)

3. Angket

Angket sebagai daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Teknik angket yaitu menyebarkan daftar pertanyaan dengan alternatif jawaban yang sudah tersedia. Terutama diberikan kepada 48 orang siswa sebagai responden. (Riduwan, 2007:71)

4. Studi Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum di MTs Sains Al-Hadid, sejarah sekolah, keadaan sarana dan fasilitas, keadaan guru, karyawan, dan keadaan siswa.

(9)

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket. Soal angket dalam penelitian ini berupa pilihan ganda. Angket ini disajikan dalam bentuk daftar cheklist (rating scale) yaitu skala penilaiannya tidak dibuat dalam rentangan nilai tetapi hanya mendskripsikan apa adanya. Dalam daftar cheklist jawaban dikategorikan dalam empat jenis, yaitu selalu (SL), sering (S), kadang-kadang (KK), dan tidak pernah (TP). (Anas Sudijono, 1996:80).

Untuk menganalisa hasil angket dalam mentransfer skala kualitatif adalah sebagai berikut:

Untuk pertanyaan yang bersifat positif (favorable), jawaban: SL diberi skor 4

S diberi skor 3 KK diberi skor 2 TP diberi skor 1

Untuk pertanyaan yang bersifat negatif (unfavorable), jawaban: SL diberi skor 1

S diberi skor 2 KK diberi skor 3 TP diberi skor 4

Suatu instrumen yang baik sehingga dapat digunakan dalam penelitian, maka instrumen tersebut harus diuji terlebih dahulu validitas dan realibilitas.

1. Pengujian Validitas

Data dalam sebuah penelitian merupakan sebuah penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar/tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu validitas dan realibilitas.

(10)

Arikunto (2002:168) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan/kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dan variabel yang teliti secara tepat. Hal ini senada diungkapkan oleh Sugiyono (2010:173) bahwa valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk menghitung koefisien validitas menggunakan rumus product

moment sebagai berikut:

(Arikunto, 2002:146) Keterangan:

r

xy = Tingkat validitas (koefisien korelasi)

N = Jumlah Responden ∑X = Jumlah Skor Item ∑Y = Jumlah Skor Total

2. Uji Realibilitas

Arikunto (2002:78) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena istrumen tersebut sudah baik. Menurut Sugiyono (2010:173) istrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi

(11)

valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan realiabel.

Untuk menghitung koefisien realibilitas angket, digunakan rumus Spearman Brown yaitu:

=

(Riduwan, 2007)

Dimana: = Koefisien realibilitas internal seluruh item

= Korelasi product moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-akhir)

Kaidah keputusan : Jika > berarti reliabel dan

Jika < berarti tidak reliabel

G. Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif setelah data terkumpul maka data tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif.

a. Data kualitatif ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan logika, atau untuk menganalisis data yang berhubungan dengan kategorisasi atau sifat sesuatu.

b. Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus presentasi. Rumus korelasi product moment “r” dengan menggunakan skala konservatif (Sudijono, 2003 : 219) sebagai berikut:

Keterangan:

P = Angka Prosentase (Jumlah yang diharapkan) f = Alternatif Jawaban (Frekuensi yang dicari) N = Jumlah Frekuensi (Banyaknya individu)

(12)

Dengan klasifikasi sebagi berikut: 100% : Seluruhnya

90% - 99% : Hampir seluruhnya

61% -89% : Sebagian besar

51% - 69% : Lebuh dari setengah

50% : Setengahnya

40% - 49% : Hampir setengah

10% - 39% : Sebagian kecil

1% - 9% : Sedikit sekali

0% : Tidak ada sama sekali (Sudijono, 1996)

Dari perhitungan di atas selanjutnya ditafsirkan dengan ketentuan menurut Suharsimi Arikunto (1996:246), yaitu:

76% - 100% = Baik Sekali

56% -75% = Baik

40% - 55% = Cukup

Gambar

Tabel 2  Keadaan Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu yang paling penting adalah pakaian harus nyaman digunakan, mampu menyerap keringat, memiliki kantung untuk tempat buku catatan saku, berkerah dan mudah

Memiliki NPWP dan BpJS Kesehatan aktif (tidak terhutang ¡uran) atau bersedia menjadi anggota BPJS serta membayar iuran jika diterimaa. Tenaga Pendukung Teknis

Penjelasan tentang model keputusan multi kriteria dengan Analytic Network Process (ANP). Penjabaran prosedur kerja dari metode ANP. Aplikasi kasus pengambilan keputusan

Internalisasi Whistle-Blowing System pada seluruh pegawai melalui apel pagi/sore, penerapan aplikasi Whistle-Blowing System, evaluasi atas penerapan Whistle-Blowing System

Pola pergerakan kapal rawai tuna saat melakukan kegiatan alih muatan dapat diidenti- fikasi dari hasil tracking VMS dengan menandai hanya dua pola kecepatan kapal yang berbeda

Masa ini sering disebut sebagai masa topan badai (“strum and drang)” yaitu masa yang penuh dengan gejolak akibat pertentangan nilai-nilai. Masa transisi inilah

Pada daging yang dipotong dengan menggunakan restraining box, nilai pH rata-rata pada jam pertama postmortem adalah 6.31±0.22 dan mencapai nilai terendah pada jam ke-8

Menurut Rahmawati, 2013 (dalam Amelia dan Hernawati, 2016) komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan kepengurusan,