• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut (Bachtiar, 2018) mengemukakan bahwa, “Konsep Dasar Sistem adalah sebagai suatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, kemudian berkumpul bersama-sama untuk melakukan atau menyelesaikan kegiatan dan mencapai suatu sasaran”. Adapun beberapa sistem, dan beberapa pengertian yang penulis kutip yang akan dijelaskan diantaranya: pengertian sistem, pengertian informasi, pengertian sistem informasi, pengertian pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM), model pengembangan perangkat lunak, konsep dasar basis data dan konsep dasar website.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut (Rochman Abdur, 2018) mengemukakan bahwa, “Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi, serta hubungan antar objek bisa di lihat sebagai satu kesatuan yang di rancang untuk mencapai satu tujuan yang telah di tetapkan”.

Menurut (Faizal, 2017) mengemukakan bahwa, “Sistem adalah seperangkat elemen independen yang bersama-sama mencapai tujuan spesifik. Sistem juga dikatakan sebagai kumpulan dari bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain”. Sedangkan menurut (Tyoso, 2016) mengemukakan bahwa: “Sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu kesatuan”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan hubungan satu elemen dengan elemen yang lainnya, menuju suatu kesatuan untuk mencapai tujuan utama sistem dan gabungan dari beberapa sistem yang saling

(2)

bekerja sama dalam pengolahan data menjadi informasi yang diperlukan user dengan memanfaatkan teknologi saat ini data-data yang di perlukan user tersebut dapat diolah menggunakan sistem informasi untuk mengelola data tersebut dalam satu sistem sehingga menghasilkan output untuk pengambilan manajemen keputusan. Adapun Manajemen suatu sistem menurut (Sukrianto, 2018), adalah:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponensistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi sistem. yang lebih besar, yang disebut“supra sistem”.

2. Batasan sistem (boundary)

Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat sipisah-pisahkan.

3. Lingkungan luar sistem (environment)

Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang memengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luartersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

(3)

4. Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.

5. Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal (signal input). Contoh, di dalam suatu unit sistem computer . “Program” adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan “data” adalah sinyal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energy yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi yang lain. Contoh, sistem infromasi. Keluaran yang dihasilkan adalah infromasi. Infromasi dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem (Proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Contoh, sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

(4)

8. Sasaran Sistem (Objektive)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang menurut (Muhidin, 2017), adalah:

1. Sistem abstrak (abstract system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

2. Sistem fisik (phisycal system) dan Sistem alamiah (natural system). Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya. Sedangkan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.

3. Sistem buatan manusia (human made system).

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man- machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

(5)

4. Sistem tertentu (deterministic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan.

5. Sistem tak tentu (probabilistic system) dan Sistem tertutup (closed system).

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sedangkan Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tidak benar-benar tertutup).

6. Sistem terbuka (open system).

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

(6)

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut (Fernando Leonardus, 2018) mengemukakan bahwa, “Infromasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Menurut (Andrianof, 2018) mengemukakan bahwa, “Sumber dari informasi adalah data. Data adalah fakta atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang mempunyai arti tersendiri. Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga memiliki arti yang lebih bermanfaat bagi penggunanya”.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan sekumpulan data fakta mentah yang telah diolah sedemikian rupa dengan cara tertentu untuk mengurangi kesalahan dalam mengambil suatu keputusan sehingga menjadi bentuk lebih berguna dan memiliki nilai dan bermanfaat bagi penerima dan penggunanya dalam pengambilan keputusan baik untuk masa kini atau yang akan datang.

Suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri menurut (Kristania, 2017), adalah:

1. Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu, artinya informasi harus tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan, tidak besok atau beberapa jam lagi.

3. Relevan, artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.

(7)

Informasi dibagi kedalam beberapa jenis informasi berdasarkan fungsi dan kegunaan serta materi yang disajikan menurut (Sukrianto, 2018), adalah:

1. Informasi yang menambah pengetahuan misalnya peristiwa-peristiwa, pendidikan, kegiatan selebritis.

2. Informasi yang mengajari pembaca (informasi edukatif), misalnya makalah yang berisi tentang cara beternak itik, artikel tentang cara membina persahabatan, dan lain-lain.

3. Informasi berdasarkan format penyajian, yaitu informasi yang dibedakan berdasarkan bentuk penyajian informasinya. Misalnya : informasi dalam bentuk tulisan (berita, artikel, esai, resensi, kolom, tajuk rencana).

4. Informasi berdasarkan lokasi peristiwa, adalah infromasi berdasarkan lokasi peristiwa berlangsung, yaitu informasi dari dalam negeri dan informasi dari luar negeri.

5. Informasi berdasarkan bidang kehidupan adalah informasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada, misalnya pendidikan, olahraga, music, sastra, budaya, dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

6. Informasi berdasarkan penyampaian adalah informasi yang disediakan secara berkala: Informasi yang disediakan secara tiba-tiba, Informasi yang disediakan setiap saat, Informasi yang dikecualikan, Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.

(8)

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Suroyo, 2019) mengemukakan bahwa, “Sistem informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Menurut (Faizal, 2017) mengemukakan bahwa, “Sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut (Muhidin, 2017) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi adalah suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan”.

Menurut (Rini asmara, S.Kom, 2016) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi adalah kumpulan atau susunan yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta tenaga pelaksanaannya yang bekerja dalam sebuah proses berurutan dan secara bersama-sama saling mendukung untuk menghasilkan suatu produk”.

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kumpulan beberapa komponen seperti hardware,sofware, jaringan komunikasi dan sumber daya data dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi.

(9)

Menurut (Suroyo, 2019) dalam suatu sistem informasi, terdapat komponen-komponen seperti:

Sumber : (Suroyo, 2019)

Gambar II.1

Komponen Sistem Informasi

a. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer

b. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. c. Basis data (database), adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain

yang berkaitan dengan penyimpanan data.

d. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

e. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem

penghubunga yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

(10)

Terdapat 5 (lima) Komponen sistem informasi menurut (Arman, 2016), adalah:

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.Input yang dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model(model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (output block) dan Blok Teknologi(technologi block) Keluaran merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. Sedangkan Teknologi merupakan ’’tool box’’ dalam sistem informasi. digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

4. Blok Basis Data (database block)

Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu sama lain, tersimpan diperangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

(11)

5. Blok Kendali (control block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan dan sabotase. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal – hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan – kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Adapun fungsi dari sistem informasi menurut (Irviani, 2017), adalah:

1. Untuk meningkatkan aksesiblitas data yang ada secara efekti dan efesien kepada pengguna, tanpa dengan perantara sistem informasi.

2. Memperbaiki produktivitas aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

3. Menjamin tersedianya kualitas dan ketrampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

4. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi. 6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 7. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Kemudian adapun ciri-ciri dari sistem informasi menurut (Irviani, 2017), adaalah:

1. Baru, adalah informasi yang didapat sama sekali baru dan segar bagi penerima.

2. Tambahan, adalah informasi dapat diperbarui atau memberikan tambahan terhadap informasi yang sebelumnya telah ada.

(12)

3. Kolektif, adalah informasi yang dapat menjadi suatu koreksi dari informasi yang salah sebelumnya.

4. Penegas, adalah informasi yang dapat mempertegas informasi yang telah ada.

Adapun pengertian dari Sistem Infromasi Akademik yang penulis kutip Menurut (Anam, 2018) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara siswa, guru, administrasi akademik, penilaian dan data atribut lainnya”.

Menurut (Purwanto, 2017) mengemukakan bahwa, “Sistem informasi akademik merupakan bagian dari pengendalian internal suatu kegiatan akademik yang meliputi pemanfaatan sumber daya manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemn untuk memecahkan masalah akademik”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi akademik merupakan interaksi elemen di lingkungan akademik berupa data-data yang berhubungan dengan akademik untuk menghasilkan informasi kemudian dijadikan untuk manajemen pengambilan keputusan.

Kemudian ada pengertian dari sistem informasi peprustakaan yang penulis kutip Menurut (Bachtiar, 2018) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi Perpustakaan dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan atau elemen yang berada dalam organisasi yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan yang ada di perpustakaan”.

Menurut (Firman Astria, 2016) mengemukakan bahwa, “Sistem Informasi Perpustakaan adalah proses komputerisasi untuk mengolah data dalam suatu

(13)

perpustakaan. Semua di proses menggunakan software tertentu seperti software pengolah database”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi perpustakaan seperangkat aturan atau elemen yang berada dalam organisasi yang

digunakan untuk pemenuhan kebutuhan pengelolaan buku perpustakaan

dihubungkan dengan pemenuhan kebutuhan pemustaka yang telah terkomputerisasi

dengan menggunakan database.

2.1.4. Pengertian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Menurut (Haruna, 2018) menyimpulkan bahwa:

PKBM adalah (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) adalah sebuah lembaga pendidikan yang diselenggarakan di luar sistem pendidikan formal diarahkan untuk masyarakat pedesaan dan perkotaan dengan dikelola oleh masyarakat itu sendiri serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran dengan tujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya.

Adapun yang diharapkan melalui dibentuknya PKBM Menurut (Didi, 2016), adalah:

1. Terjadinya kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada kebutuhan belajar masyarakat.

2. Terjadinya keberlanjutan program pembelajaran, sehingga warga memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas hidup dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, agama, budaya dan pendapatan. 3. Dapat menumbuhkan kemandirian pada masyarakat, sehingga mereka dapat

(14)

2.1.5. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Dalam Pengembangan Perangkat Lunak penulis menggunakan metode Linear sequential model (“classic life cycle” atau “waterfall model”) adalah metode pengembangan perangkat lunak dengan pendekatan sekuensial dengan cakupan aktivitas menurut (Darmawan, Taghfirul, 2017), adalah:

Sumber : (Darmawan, Taghfirul, 2017) Gambar II.2

Linear Sequential Model.

1. Rekayasa Sistem dan Analisis (System Engineering and Analysis).

Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan untuk seluruh elemen sistem dan kemudian memilah mana yang untuk pengembangan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang, dan basis data.

2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirements Analysis). Pengumpulan kebutuhan dengan fokus pada perangkat lunak, yang meliputi: domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, unjuk kerja/performansi dan antarmuka. Hasilnya harus didokumentasi dan di-review ke pelanggan.

(15)

3. Perancangan (Design). Ada empat atribut untuk program, yaitu: Struktur Data, Arsitektur perangkat lunak, Prosedur detil, dan Karakteristik Antarmuka. Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai penulisan program. Desain ini harus terdokumentasi dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.

4. Pembuatan Kode (Coding). Penterjemahan perancangan ke bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, dengan menggunakan bahasa pemrograman.

5. Pengujian (Testing). Setelah kode program selesai testing dapat dilakukan. Testing memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal dan mencari segala kemungkinan kesalahan dan memriksa apakah sesuai dengan hasil yang diinginkan.

6. Pemeliharaan (Maintenance). Merupakan bagian paling akhir dari siklus pengembangan dan dilakukan setelah perangkat lunak dipergunakan, meliputi kegiatan-kegiatan:

a. Corrective Maintenance: Mengoreksi kesalahan pada perangkat lunak, yang baru terdeteksi pada saat perangkat lunak dipergunakan. b. Adaptive Maintenance: Penyesuaian dengan lingkungan baru,

misalnya sistem operasi atau sebagai tuntutan atas perkembangan sistem komputer, misalnya penambahan printer driver.

c. Perfektive Maintenance: Bila perangkat lunak sukses dipergunakan oleh pemakai. Pemeliharaan ditujukan untuk menambah kemampuannya seperti memberikan fungsi-fungsi tambahan, peningkatan kinerja dan sebagainya.

(16)

2.1.6. Konsep Dasar Basis Data

Dalam mengembangkan sebuah software penulis menggunakan database sebagai kumpulan informasi yang disimpan dalam computer. Menurut (Permatasari, 2018) mengemukakan bahwa “Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung (interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (controlled redundancy)”.

Untuk manajemen basis data penulis menggunakan DBMS (Database Management System). Menurut (Syahidi, 2018) mengemukakan bahwa, “Database Management System (DBMS), adalah perangkat lunak (software) yang mendesain untuk membantu memelihara dan memanfaatkan kumpulan data yang besar, memberikan fasilitas untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan”.

DBMS (Database Management System) memiliki beberapa komponen-komponen utama menurut (Syahidi, 2018), adalah:

a. Query Language dan Report Generator. Query Language digunakan oleh bagian lain dengan sedikit perintah sederhana. Contoh: SQL (Structure Query Language), QBE (Query By Example). Sedangkan Report Generator, dirancang untuk membuat cetakan, yang memiliki perintah perintah untuk membuat header, judul, kolom, summary dan lain-lain.

b. DML (Data Manipulation language), terdiri dan perintah-perintah yang disediakan dalam program aplikasi untuk melakukan manipulasi data seperti append, list atau update.

(17)

c. DDL (Data Definition Language), dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dan lain-lain. Hasil dan kompilasi perintah DDL menjadi kamus data. yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya. Contoh: Create, Modify Report, Modify Structure.

d. Recovery dan Data Dictionary, Recovery merupakan kemampuan untuk mengembalikan data yang rusak atau hilang akibat operasi basis data (insert, update, delete, dan lain-lain. Sedangkan Data Dictionary Digunakan untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci data dalam lingkup kecil pada sistem basis data.

e. Database dan Access Routine, Database merupakan bagian dan DBMS yang menyediakan data dalam berbagai tipe dan format untuk memenuhi kehutuhan pemakai. Sedangkan Access Routine Suatu rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh program lain untuk mengakses basis data. Untuk penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman penulis menggunakan perangkat lunak XAMPP Menurut (Haqi, 2019) mengemukakan bahwa, “XAMPP adalah perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari beberapa program”.

Sedangkan fungsi XAMPP sendiri menurut (Haqi, 2019), adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri beberapa program antara lain: Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Untuk melakukan pengelolaan database pada MySQL penulis menggunakan PHPMyAdmin untuk mengelola user, membuat database, table, baris serta menghapus database, tabel dan baris.

(18)

Menurut (Restu, 2017) mengemukakan bahwa “Php MyAdmin adalah sebuah aplikasi/perangkat lunak bebas (opensource) yang ditulis dalam bahasa pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi database MySQL melalui jaringan lokal maupun internet”. Sedangkan MYSQL (My Structure Query Language) Menurut (Permatasari, 2018) mengemukakan bahwa, “MySQL adalah sistem manajemen Database SQL yang bersifat Open Source dan paling popular saat ini”.

2.1.7. Konsep Dasar Website

Menurut (Muhidin, 2017) menyimpulkan bahwa, “Web dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink)”.

Menurut (Sa’ad, 2020) mengemukakan bahwa,”website atau web adalah sekumpulan halaman yang terdiri dari beberapa laman yang berisi infromasi dalam bentuk data digital, baik berupa teks, gambar, video, audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”.

Website dibagi menjadi 3 golongan secara garis besar menurut (Hermanto, 2018), adalah:

1. Website Statis adalah web yang mempunyai halaman tidak berubah.

2. Website Dinamis merupakan website yang secara struktur diperuntukan untuk update sesering mungkin.

3. Website Interaktif adalah web yang saat ini memang sedang booming.

Sebuah website memiliki beberapa komponen pendukung yang bisa di akses oleh pengguna, di antaranya:

(19)

Internet menurut Menurut (Ruhul Amin, 2017) mengemukakan bahwa, “Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan computer”. Sedangkan Menurut (Atin, 2017) mengemukakan bahwa. “Terminologi dari website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atu subdomain di dalam World Wide Web (WWW) pada internet”.

Menurut (Kristania, 2017) mengemukakan bahwa “Web Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan teks, image, video, games dan infromasi lainnya yang berlokasi pada halaman web pada World Wide Web (WWW) atau Local Area Network (LAN)”. Sedangkan Menurut (Harjuna, 2017) mengemukakan bahwa “Web server adalah perangkat lunak yang menjadi tulang belakang dari world wide web (www).

2.2. Peralatan Pendukung

Dalam pengembangan software penulis menggunakan tools system agar dapat mendukung berjalannya pengembangan software.

Menurut (Erawati, 2019) menyimpulkan bahwa:

Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (Tools System) merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya.

2.2.1. UML (Unified Modeling Language)

Untuk menentukan, visualisasi, kontruksi dan mendokumentasikan dari perangkat lunak penulis menggunakan beberapa tools UML (Unified Modeling Language).

Menurut (Dores, 2018) mengemukakan bahwa, “UML singkatan dari Unified Modelling Language, UML adalah kosakata umum berbasis objek dan diagram

(20)

teknik yang cukup efektif untuk memodelkan setiap proyek pengembangan system mulai tahan analisis sampai tahap perancangan dan taham implementasi”. yang terdiri:

1. Use Case Diagram, Menurut (Yuwanda, 2019) mengemukakan bahwa “Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem, use case mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem”. Terdapat komponen pembentuk diagram use case menurut (Oktafianto, 2016), adalah:

a. Aktor (actor), menggambarkan pihak-pihak yang berperan dalam sistem.

b. Use Case, aktivitas/sarana yang disiapkan oleh bisnis/sistem. c. Hubungan (link), actor mana saja yang terlibat dalam use case ini.

2. Activity diagram, Menurut (Alda, 2020) mengemukakan bahwa, “Activity diagram atau disebut juga dengan diagram aktivitas, merupakan diagram yang menggambarkan berbagai aliran aktivitas dalam sebuah sistem yang sedang dirancang dan bagaimana masing-masing aliran berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana aktivitas tersebut berakhir”. 3. Entity Relationship Diagram (ERD), Menurut (Hartono, 2019)

mengemukakan bahwa, “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses pengembangan database tipe relasional”.

Model Entity Relationship Diagram (ERD) ini terdiri dari beberapa komponen dasar menurut (Hartono, 2019), adalah:

(21)

a. Entitas, adalah objek yang terdapat di lingkungan dan dapat dibedakan dari objek lainnya atau bersifat unik.

b. Atribut, adalah deskripsi yang menjelaskan setiap unsur dari masing – masing entitas yang ditetapkan.

c. Relasi, adalah hubungan antara sejumlah entitas dengan himpunan entitas yang berbeda. Dalam visualisasi model ERD, relasi merupakan garis atau ikatan yang berkaitan pada suatu entitas dengan entitas yang lain.

d. Kardinalitas / Derajat Relasi dalam sebuah relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berhubungan dengan entitas lain.

4. LRS (Logical Record Structure), Menurut (Romadhon, 2019) mengemukakan bahwa, “Sebelum table dibentuk dari field atau atribut entitas secara fisik atau level internal, maka harus dibuatkan suatu bentuk relational model yang dibuat secara logic atau level external dan konsep, dari pernyataan tersebut dibutuhkan yang disebut dengan Logical Record Structure (LRS)”.

2.2.2. Bahasa Pemrograman

Dalam pengembangan software untuk melakukan instruksi menentukan data, memerintahkan software pada computer yang akan diproses mendefinisikan program computer penulis menggunakan bahasa pemrograman.

Menurut (Herlina, 2019) mengemukakan bahwa , “Bahasa pemrograman, atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer atau bahasa pemrograman komputer, adalah instruksi standar untuk memerintah computer”.

(22)

Tingkatan Bahasa Pemrograman, kesulitan dalam mempelajari dan implementasinya, bahasa pemrograman dibedakan menjadi beberapa jenis. Menurut (Hendriyani, 2020), adalah:

1. Bahasa Tingkat Tinggi, bahasa pemrograman masuk tingkat ini karena bahasa tersebut mendekati bahasa manusia. Contohnya: bahasa Basic, Visual Basic, Pascal, Java, PHP.

2. Bahasa Tingkat Menengah, disebut tingkat menegah karena bisa masuk ke dalam bahasa tingkat tinggi maupun rendah. Contohnya bahasa C.

3. Bahasa Tingkat Rendah, bahasa pemrograman masuk tingkat ini karena bahasanya masih jauh dari manusia. Contohnya bahasa Assembly.

Kemudian ada beberapa jenis-jenis bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi website, desktop, game, ataupun sistem operasi jenis tersebut disesuaikan dengan kebutuhan user. Dalam pengembangan software penulis menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Page) Menurut (Bahagia, 2017) mengemukakan bahwa, “PHP adalah bahasa scripting yang menyediakan cara yang mudah dalam melekatkan program pada halaman web”.

Untuk memudahkan dalam pengelompokkan kode program dan juga proses membangun web penulis menggunakan framework codeigniter. Menurut (Adrian, 2017) mengemukakan bahwa, “Framework adalah kumpulan intruksi-intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function-function dengan fungsi masing-masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat menghemat waktu”. Sedangkan codeigniter Menurut (Romadhon, 2019) mengemukakan bahwa, “codeigniter adalah

(23)

sebuah web application framework yang bersifat open source digunakan untumembangun aplikasi web”.

Menurut (Junaedi, 2019) mengemukakan bahwa,“ Framework CodeIgniter disebut juga dengan MVC (Model, View, Controller). Teknik MVC (Model, View, Controller) merupakan teknik pemrograman yang popular saat ini, yang mengharapkan pemrogram secara disiplin untuk membagi program menjadi 3 bagian, yaitu model, view, dan controller”.

Sumber : (Junaedi, 2019) Gambar II.3

Pola MVC

a. Model adalah bagian dari aplikasi yang mengimplementasi logika untuk domain data aplikasi. Umumnya, model digunakan untuk mengambil data dari database atau menyimpan data ke dalam database.

b. View adalah komponen untuk menampilkan antarmuka untuk pengguna (user interface) aplikasi. Antarmuka ini dibuat berdasarkan data dari model.

c. Controller merupakan komponen yang digunakan untuk menangani interaksi pengguna, bekerja dengan model, dan memilih view mana yang digunakan untuk merender data.

(24)

Untuk menulis, membuat, mengubah, dan mengedit source code dari bahasa pemograman penulis menggunakan software aplikasi dari program computer berupa text editor penulis menggunakan Macromedia Dreamweaver 8. Menurut (Fatimah, 2019) mengemukakan bahwa,

“Dreamweaver 8 adalah suatu bentuk program editor

web yang dibuat oleh Macromedia. Dengan menggunakan program ini, seorang programmer web dapat dengan mudah membuat dan mendesain webnya, karena bersifat WYSIWYG (What You See Is What You Get)”.

Adapun Black box testing yang penulis gunakan untuk menguji, memeriksa, menganalisa perangkat lunak yang penulis buat agar meminimalisir terjadinya kesalahan (error).

Menurut (Rusmawan, 2019) mengemukakan bahwa, Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya.

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain menurut (Rusmawan, 2019), adalah:

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak atau pun seringkali ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mugkin ditimbulkan dari eksekusi perangkat lunak.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pendapat dan pertimbangan masyarakat untuk rencana teknis bangunan gedung tertentu dan/atau kegiatan penyelenggaraan yang menimbulkan dampak penting terhadap

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

« Shalat lima waktu yang diwajibkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada hamba, barangsiapa yang melaksanakannya dan tidak menyia-nyiakan sedikit pun dariya karena meremehkan haknya,

menunjukkan bahwa agresi pada anak dapat terbentuk karena setiap hari anak sering melihat dan menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga baik secara langsung atau

Misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mewakili seluruh pergerakan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia atau Jakarta Industrial

Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah - Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan

LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat) adalah sebuah unit kegiatan yang berfungsi mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian kepada

membuat citra tegak satelit penginderaan jauh resolusi tinggi untuk keperluan survei dan pemetaan dalam rangka pembangunan informasi geospasial nasional dengan melakukan