• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengrajin Telur Asin Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Di Kabupaten Brebes Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengrajin Telur Asin Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Di Kabupaten Brebes Jawa Tengah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Kompetensi Sumber Daya Manusia Pengrajin Telur Asin Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usaha Di Kabupaten Brebes Jawa Tengah

(Competence of Human Resources of Salted Egg Craftsmen and Its Influence on Business Performance in Brebes Regency, Central Java)

I.J. Suzana *, W.Sumekar **, S.Gayatri ** *Mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian

**Staf Pengajar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Email: irajulisuzana@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetesi sumber daya manusia (SDM) pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes dan pengaruhnya terhadap kinerja usaha. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 - Februari 2017 di Kabupaten Brebes.Metode penelitian ini adalah metode survei dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Penentuan sampel menggunakan metode purposive random sampling dengan karakteristik responden pengrajin telur asin yang sudah memiliki PIRT.Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus slovin.Metode analisis data menggunakan regresi linear berganda dan secara deskriptif.Hasil signifikansi uji simultan lebih kecil dari batas error, sehingga hipotesis penelitian dapat diterima (H tolak, H terima), secara simultan kompetensi SDM pengrajin telur 0 1

asin berpengaruh nyata terhadap kinerja usaha.Secara parsial variabel pengetahuan, kemampuan dan keterampilan berpengaruh nyata sementara sikap dan motivasi tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja usaha.

Kata Kunci: kompetensi SDM, kinerja usaha, telur asin

ABSTRACT

This study aims to determine the competencies of human resources (HR) of salted egg craftsmen in Brebes and its influence on business performance. This study was conducted in November 2016 - February 2017 in Brebes. This research method is a survey method and included into the quantitative descriptive research type. Determination of the sample using purposive random sampling method with the characteristics of the respondent salted egg craftsmen who own PIRT. Determination of the number of samples using the formula slovin.Methods of data analysis using multiple linear regression and descriptive. The results of a simultaneous test of significance smaller than the error limits, so the research hypothesis can be accepted (reject H0, H1 thanks), simultaneously HR competence of salted egg craftsmen has real impact on business performance. Partially, skills and abilities significantly affected on bussiness performance, while the attitude and motivation did not significantly affected the performance of the business.

Keywords: competence of human resources, business performance, salted egg

PENDAHULUAN

Pembangunan jangka panjang di Indonesia memiliki sasaran utama untuk mencapai sektor pertanian dan sektor industri yang seimbang.Pembangunan sektor pertanian berkelanjutan dapat dilakukan dengan mengindustrialisasi pertanian yang berasaskan agroindustri. A g r o i n d u s t r i d a p a t m e m b a n t u

masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja baru untuk memperoleh pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Data BPS Kabupaten Brebes (2015) menunjukkan bahwa agroindustri telur asin di Brebes tahun 2014 telah mencapai 52 unit usaha yang telah memiliki PIRT dan mampu menyerap 160 tenaga kerja tetap yang secara langsung terlibat dalam

(2)

produksi. Produksi telur asin pada tahun 2015 mampu menghasilkan 4.420.110 butir telur per tahun.

Adriana et al. (2010) menyatakan bahwa salah satu kendala umum yang dihadapi usaha kecil atau home industry selain produktivitas dan jangkauan pasar yang rendahadalah manajemen yang masih belum profesional dansumber daya manusia yang pada umumnya belummemiliki kualitas yang mampu bersaing untuk maju.Pelaksanaan pengembangan kompetensi sumberdaya manusia memerlukan data yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai bagaimana profil kompetensi SDM di Agroindustri telur asin saat ini danapakah ada pengaruhnya terhadap kinerja usaha. Olehkarena itu untuk memenuhi data dan informasitersebut perlu dilakukan kajian yang mendalam

melalui suatu penelitian di bidang ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompetensi SDM pengrajin telur asin dan pengaruhnya terhadap kinerja usaha telur asin di K a b u p a t e n B r e b e s . M a n f a a t d a r i penilitian ini adalah sebagai informasi kepada pemerintah Kabupaten Brebes d a l a m m e n g a m b i l k e p u t u s a n d a n langkah nyata untuk mengembangkan u s a h a t e l u r a s i n k h u s u s n y a pengembangan kompetensi pengusaha agroindustri telur asin di Kabupaten Brebes dan sebagai informasi dan pedoman tambahan bagi pengusaha dalam pengembangan usaha telur asin di Kabupaten Brebes.

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

Kerangka konseptual penelitian ini dapatdirumuskan seperti ilustrasi 1, dimanavariabel kompetensi X atau variabel bebas (independen) terdiridari pengetahuan (X ), variabel sikap (X ), 1 2 variabel kemampuan (X ), variabel 3 keterampilan (X ) dan variabel motivasi 4 ( X 5 ) a p a k a h s e c a r a langsungberpengaruh terhadap variabel dependen (terikat) yaitu variabel kinerja usaha telur asin (Y).

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian, maka hipotesis

penelitian ini adalah

1. Secara bersama-sama (simultan) variabel pengetahuan, sikap, kemampuan, keterampilan dan motivasi pengrajin telur asin di K a b u p a t e n B r e b e s d a p a t mempengaruhi kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes. 2. S e c a r a p a r s i a l v a r i a b e l

p e n g e t a h u a n , s i k a p , kemampuan, keterampilan dan motivasi pengrajin telur asin di K a b u p a t e n B r e b e s d a p a t mempengaruhi kinerja usaha Ilustrasi 1. Kerangka Pemikiran.

(3)

telur asin di Kabupaten Brebes. Lokasi dan Waktu Penelitian

P e n e n t u a n l o k a s i y a n g digunakan dalam penelitian adalah m e n g g u n a k a n p u r p o s i v e r a n d o m s a m p l i n g . K a r a k t e r i s t i k y a n g d i p e r t i m b a n g k a n a d a l a h b a h w a K a b u p a t e n B r e b e s m e r u p a k a n K a b u p a t e n y a n g m e m i l i k i j u m l a h pengusaha telur asin terbanyak di Jawa Tengah.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016-Februari 2017. Metode Penelitian

M e t o d e p e n e l i t i a n y a n g digunakan adalah metode survei dan termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkankeadaan kompetensi populasi atau fakta empiris.

Metode Penentuan Sampel

Populasi adalah pengusaha telur asin yang yang telah memiliki PIRT. Populasi yang akan diambil sampelnya berjumlah 52 pengusaha telur asin ber-P I R T d i K a b u p a t e n B r e b e s . Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara perhitungan statistik menggunakan Rumus Slovin dengan batas kesalahan yang ditetapkkan.

Metode Pengumpulan Data

M e t o d e P e n g u m p u l a n d a t a dilakukan dengan wawancara yang dilengkapi dengan kuesioner.Kuesioner digunakan sebagai panduan agar w a w a n c a r a l e b i h t e r s t r u k t u r d a n terstandar.

Metode Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan programExcel dan S P S S s e r t a s o f t w a r e l a i n y a n g diperlukan.Analisis data yang digunakan a d a l a h a n a l i s a r e g r e s i l i n e a r bergandauntuk mengetahui pengaruh beberapavariabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Analisis pengaruh secara simultanmenggunakan uji F dan secara parsial menggunakan uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Identitas Responden

Tabel 1. Identitas Responden Pengrajin Telur Asin Kabupaten Brebes (n=50)

No Variabel Keterangan Jumlah (Orang) Persentasi (%)

1 Jenis Kelamin Laki-laki 19 38

Perempuan 31 62 2 Pendidikan SD 14 28 SMP 9 18 SMA 21 42 D3 1 2 S1 5 10

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Ta b e l 1 . M e n g g a m b a r k a n identitas responden penelitian yaitu pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes.Responden terdiri dari 50 pengrajin telur asin.Identifikasi pengrajin terdiri dari jenis kelamin dan pendidikan.

Jenis kelamin responden didominasi oleh perempuan dengan persentase 62% atau dalam bentuk jumlah terdiri dari 31 orang, jumlah responden laki-laki terdiri dari 19 orang dalam bentuk persentasi 38%. Tingkat pendidikan pengrajin telur asin

(4)

relatif tinggi, responden tamat SMA berjumlah 21 orang (42%), tamat D3 berjumlah 1 orang (2%) dan tamat S1 berjumlah 5 orang (10%). Pengrajin telur asin lulusan SD sebanyak 14 orang (28%) dan pengrajin telur asin lulusan SMP 9 orang (18%).Menurut Riyanto dan Budiman (2013) pendidikan adalah

No Variabel Keterangan Jumlah Persentasi (%)

1 Usia Usaha < 5 Tahun 7 14

5,1-10 Tahun 14 28 10,1-15 Tahun 9 18 15,1-25 Tahun 17 34 >25,1 Tahun 3 6 2 Produksi 0-100 Butir/Hari 3 6 101-500 Butir /Hari 16 32 501-1000 Butir /Hari 16 32 1001-5000 Butir /Hari 15 30 >5001 Butir /Hari 0 0

salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan.Sehingga dapat dikatakan tingkat pendidikan pengrajin telur asin yang relatif tinggi dapat mempermudah proses belajar, makin tinggi pendidikan s e s e o r a n g s e m a k i n m u d a h u n t u k menerima informasi.

Gambaran Usaha Agoindustri Telur Asin

Tabel 2. Gambaran Usaha Telur Asin di Kabupaten Brebes (n=50)

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Berdasarkan Tabel 2.danTabel 3.Identifikasi usaha dibagi menjadi usia usaha, jumlah produksi, sumber bahan baku dan daerah pemasaran. Usaha yang baru berdiri 5 tahun terakhir sebanyak 7 unit usaha (14%), usia usaha 5,1-10 tahun terdiri dari 14 unit usaha (28%), usia usaha 10,1-15 tahun terdiri dar 9 unit usaha (18%), usia usaha 15,1-25 tahun terdiri dari 17 unit usaha (34%) dan usia usaha diatas 25,1 tahun terdiri d a r i 3 u n i t u s a h a ( 6 % ) . H a l i n i menunjukkan bahwa industri telur asin t e l a h m e n j a d i s a l a h s a t u t u l a n g punggung sumber pendapatan bagi banyak tenaga kerja di Kabupaten Brebes dan menjadi ciri khas Kabupaten

Brebes.

Berdasarkan tabel 2, unit usaha yang berproduksi 0-100 butir/hari terdiri dari 3 unit usaha (3%), produksi 101-500 butir/hari terdiri dari 16 unit usaha (32%), produksi 501-1000 butir/hari terdiri dari 16 unit usaha (32%), produksi 1001-5000 butir/hari terdiri dari 15 unit usaha (30%), sementara belum ada unit usaha yang produktivitasnya diatas 5000 butir/hari. Menurut Nawawi (1997), kinerja dapat dengan mudah diukur berdasarkan o u t p u t y a n g d i h a s i l k a n d a l a m bentukkuantitas, yaitu dari jumlah output yang dapat dihasilkan dalam periode waktu tertentu.

(5)

No Variabel Keterangan Jumlah Yang menjawab

1 Sumber Bahan Baku Brebes 36

Jawa Timur 22 Pati 1 Cirebon 1 Tegal 1 Indramayu 6 Pemalang 3 Banyumas 1 Pangandaran 1

2 Daerah Pemasaran Brebes 50

Tegal 17 Pemalang 1 Jakarta 8 Slawi 1 Bogor 2 Bandung 1 Kemurang 1 Surabaya 1 Lampung 1 Semarang 2 Yogjakarta 1 Bali 1

Tabel 3. Daerah Asal Bahan Baku dan Pemasaran Telur Asin di Kabupaten Brebes (N=50)

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Sumber bahan baku telur itik diperoleh pengrajin telur asin dari dalam m a u p u n l u a r K a b u p a t e n B r e b e s . Sebanyak 36 pengrajin telur asin telur asin (72%) memperoleh bahan baku dari Kabupaten Brebes, 22 pengrajin telur asin (44%) memperoleh bahan baku dari Jawa Timur, 1 pengrajin telur asin (2%) memperoleh bahan baku dari Pati , 1 pengrajin telur asin (2%) memperoleh bahan baku dari Cirebon, 1 pengrajin telur asin (2%) memperoleh bahan baku dari Tegal, 6 pengrajin telur asin (12%) memperoleh bahan baku dari Indramayu, 3 pengrajin telur asin (6%) memperoleh bahan baku dari Pemalang, 1 pengrajin telur asin (2%) memperoleh bahan baku dari Banyumas dan 1 pengrajin telur asin (2%) memperoleh bahan baku dari

Pangandaran. Kontinuitas bahan baku merupakan salah satu faktor penting bagi keberlangsungan usaha.

Daerah pemasaran pengrajin telur asin telur asin di Kabupaten Brebes masih cenderung terpusat di Kabupaten Brebes.Semua pengrajin telur asin 50 pengrajin telur asin (100%) menjual telur asin produksinya di Kabupaten Brebes. 1 7 p e n g r a j i n t e l u r a s i n ( 3 4 % ) memasarkan telur asin di Tegal, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Pemalang, 8 pengrajin telur asin (16%) memasarkan telur asin di Jakarta, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Slawi, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Bogor, 2 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Bandung,

(6)

1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Kemurang, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin Surabaya, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin Lampung, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Semarang, 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Yogjakarta dan 1 pengrajin telur asin (2%) memasarkan telur asin di Bali. Pemasaran telur asin oleh pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes dilakukan d e n g a n t i g a j a l u r p e m a s a r a n , yaitumenjual langsung ke konsumen,

Gambaran Kompetensi Pengusaha Telur Asin

Tabel 4. Gambaran Kompetensi Pengrajin Telur Asin Kabupaten Brebes

menjual kepada pengecer dan menjual ke pedagang besar (bakul).Menurut Kotler (2002), pemasaran memegang peran penting sebagai salah satu aspek dalam m e n i n g k a t k a n p e n d a p a t a n pengusaha.Seorang pengusaha yang kreatif harus menemukan upaya untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen dan memperluas pangsa pasar.Salah satu yang bisa dilakukan pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes misalnya menjual online, memasarkan di Supermarket atau pasar modern.

Variabel Keterangan Jumlah Persentasi %

Pengetahuan (X1) Tinggi (sk or: 41-50) 18 36

Sedang (Skor: 26-40) 32 64

Rendah (Skor: 0-25) 0 0

Sikap (X2) Tinggi (sk or: 41-50) 20 40

Sedang (Skor: 26-40) 30 60

Rendah (Skor: 0-25) 0 0

Kemampuan (X3) Tinggi (sk or: 41-50) 13 26

Sedang (Skor: 26-40) 37 74

Rendah (Skor: 0-25) 0 0

Keterampilan (X4) Tinggi (sk or: 41-50) 1 2

Sedang (Skor: 26-40) 16 32

Rendah (Skor: 0-25) 33 66

Motivasi (X5) Tinggi (sk or: 16-20) 26 52

Sedang (Skor: 11-15) 22 44

Rendah (Skor: 0-10) 2 4

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Berdasarkan Tabel 4. Pengrajin telur asin yang memiliki pengetahuan usaha tinggi berjumlah 18 orang (36%), pengrajin telur asin yang memiliki pengetahuan usaha sedang berjumlah 32 orang (64%) dan pengrajin telur asin yang memiliki pengetahuan usaha rendah tidak ada (0%). Pengetahuan usaha pengrajin telur asin di Kabupaten umumnya sedang, oleh karena itu untuk dapat lebih berkembang dan mampu bersaing pengetahuan pengrajin perlu d i t i n g k a t k a n . M i s a l n y a d a l a m h a l

pemasaran untuk memperluas pangsa pasar.

Pengrajin telur asin yang memiliki nilai sikap usaha tinggi berjumlah 20 orang (40%) dan pengrajin telur asin yang memiliki nilai sikap sedang berjumlah 30 orang (60%). Pengrajin telur asin yang memiliki nilai kemampuan usaha tinggi berjumlah 13 orang (26%), pengrajin telur asin yang memiliki nilai kemapuan usaha sedang berjumlah 37 orang (74%). Menurut Robbins (2006), kemampuan dapat dikatakan potensi yang dimiliki

(7)

i n d i v i d u u n t u k m e n g u a s a i s u a t u keahlian.Kemampuan pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes tergolong sedang.Sehingga dapat dikatakan pengrajin telur asin memiliki potensi untuk dikembangkan agar menjadi lebih mampu dan terampil.

Pengrajin telur asin yang memiliki nilai keterampilan usaha tinggi berjumlah 1 orang (2%), pengrajin telur asin yang memiliki nilai keterampilan usaha sedang berjumlah 16 orang (22%), pengrajin telur asin yang memiliki nilai keterampilan usaha rendah berjumlah 33 orang (66%). Pengrajin telur asin yang memiliki nilai motivasi usaha tinggi berjumlah 26 orang (52%), pengrajin telur asin yang memiliki nilai motivasi usaha sedang berjumlah 22 orang (44%) dan pengrajin telur asin yang memiliki nilai motivasi usaha rendah berjumlah 2 orang (4%).Motivasi pengrajin telur asin d i K a b u p a t e n B r e b e s t e r g o l o n g t i n g g i . M o t i v a s i u s a h a p e r l u dipertahankan secara terus menerus u n t u k m e n c a p a i t u j u a n d a n mengembangkan usaha agar dapat bersaing.

Analisis Data

2 Koefisien Determinasi (R )

2 Tabel 8. Koefisien Determinasi (R )

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Berdasarkan Tabel 8. koefisien 2 determinasi terlihat bahwa nilai R (R square) adalah 0,634. Hal ini berarti

Model R Square Std. Error of the estimate

1 0,634 0,59142

bahwa 63,4% variasi kinerja dapat dijelaskan oleh variasi dari lima variabel yaitu Pengetahuan, Sikap, Kemampuan, Keterampilan dan Motivasi. Sedangkan sisanya (100%-63,4%) dijelaskan oleh sebab lain diluar model yang tidak diteliti. Hal ini sesuai dengan pendapat Gozali (2005) yang menyatakan bahwa nilai k o e fi s i e n d e t e r m i n a s i ( R ² ) d a p a t menunjukkan sempurna atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Tabel 9. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Sumber: Data Primer Terolah, 2017.

Berdasarkan Tabel 8. uji hipotesis secara simultan (Uji F) terlihat bahwa nilai F adalah 15,227 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,01 (P > 0,01), sehingga H ditolak dan menerima H . 0 1 Artinya variabel pengetahuan, sikap, kemampuan, keterampilan dan motivasi secara simultan berpengaruh secara nyata terhadap kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes. Hal ini sesuai dengan p e n d a p a t G o z a l i ( 2 0 0 5 ) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a j i k a a n g k a signifikansi (P value) lebih kecil dari batas error yang ditentukan (dalam penelitian ini α =0,05) maka keputusan adalah m e n o l a k H0 d a n m e n e r i m a H . 1 Kesimpulan yang dapat ditarik variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Model F Sig

1

Regression

(8)

Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Tabel 10. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Variabel T Hitung Sig

Konstanta -4,374 0,000 Pengetahuan (X1) 2,504 0,016 Sikap (X2) -0,389 0,699 Kemampuan (X3) 2,952 0,005 Keterampilan (X4) 3,378 0,002 Motivasi (X5) 1,708 0,095

Sumber: Data Primer Terolah, 2017

Uji hipotesis secara parsial bertujuan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independen t e r h a d a p v a r i a b e l dependen.Berdasarkan tabel 9. Dapat d i l i h a t b a h w a n i l a i s i g n i fi k a n s i p e n g e t a h u a n , k e m a m p u a n d a n keterampilan nilai ini lebih kecil dari batas error (P > 0,05), sehingga H ditolak dan 0 terima H . Artinya pengetahuan, 1 kemampuan dan keterampilan secara parsial berpengaruh secara nyata terhadap kinerja usaha.Nilai signifikansi sikap, dan signifikansi motivasi lebih besar dari batas error yaitu 0,05, sehingga H diterima dan menolak H . 0 1 Artinya Sikap dan motivasi secara parsial t i d a k b e r p e n g a r u h s e c a r a n y a t a terhadap Kinerja Usaha.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data kompetensi SDM pengrajin telur asin berpengaruh sangat nyata terhadap kinerja usaha.Hal ini sesuai dengan pendapat Isa (2013) yang menyatakan b a h w a k o m p e t e n s i m e r u p a k a n pengetahuan, sikap, kemampuan dan keterampilan yang terhubung satu d e n g a n l a i n n y a . W i r a r t h a ( 2 0 0 6 ) berpendapat bahwa pengetahuan seseorang merupakan variabel penting d a l a m m e n e n t u k a n k i n e r j a usaha.Menurut Amstrong (1994) dalam Adriana et al. (2010), kinerja berkaitan

dengan kompetensi, baikkinerja individu m a u p u n k i n e r j a organisasi(perusahaan).Kinerjaseseora ng didasarkan pada pemahaman i l m u p e n g e t a h u a n , k e t e r a m p i l a n , keahlian dan perilakuyang diperlukan untuk melakukan pekerjaan denganbaik.

H a s i l p e n e l i t i a n j u g a m e m p e r l i h a t k a n s e m a k i n t i n g g i kemampuan pengrajin dalam mengelola usaha semakin baik kinerja usaha agroindustri telur asin di Kabupaten Brebes.Menurut Gibson dalam Yulius ( 2 0 1 4 ) , s a l a h s a t u f a k t o r y a n g mempengaruhi kinerja seseorang adalah kemampuan yaitu kecakapan atau potensi seorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan.Gibson dalam Yulius (2014) menyatakan bahwa kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh keterampilannya menggunakan akal, fikiran, ide dan kreativitasnya dalam m e n g e r j a k a n , m e n g u b a h , menyelesaikan ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai.

Selain itu perlu upaya dari instansi terkait untuk mempertahankan motivasi pengrajin telur asin untuk tetap bertahan di industri ini Karena telur asin telah menjadi ikon Brebes.Pendapat Robbins dalam Yulius (2014) menyatakan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk

(9)

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi dan memenuhi b e b e r a p a k e b u t u h a n i n d i v i d u a l . Penurunan motivasi usaha pengrajin telur asin akan berpengaruh tidak hanya bagi tenaga kerja dibidang industri telur asin tetapi juga berpengaruh terhadap kontribusi usaha telur asin sebagai pengimbang pendapatan asli daerah (PAD).

Berdasarkan hasil penelitian d i k e t a h u i b a h w a s e b a g i a n b e s a r pengrajin telur asin di Kabupaten Brebes mengambil bahan baku utama yaitu telur itik dari luar daerah terutama dari daerah Jawa Timur. Harapan kedepannya adalah pemerintah daerah, peternak lokal dan pengrajin telur asin mampu bekerjasama dalam mewujudkan sistem agroindustri dari hulu hingga ke hilir secara berkesinambungan. Sehingga pembelian bahan baku dari luar daerah dapat dikurangi. Pemasaran produk telur asin Brebes masih terpusat di Kabupaten Brebes sendiri yaitu di seputaran Jalur Pantura.Diharapkan pemerintah daerah d a n p e n g r a j i n t e l u r a s i n m a m p u mengatasi masalah ini dengan perluasan jangkauan pasar keluar daerah jawa tengah bahkan keluar pulau atau pemasaran online.Untuk itu pengrajin perlu memiliki kompetensi dalam hal manajemen usaha terutama manajemen pemasaran agar mampu tetap bertahan, berkembang dan bersaing mengikuti perkembangan zaman.Selain itu perlu dilakukan diversifikasi usaha telur asin, misalnya dengan menciptakan varian produk telur asin yang unik agar dapat menarik minat konsumen.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

K o m p e t e n s i s u m b e r d a y a m a n u s i a p e n g r a j i n t e l u r a s i n d i K a b u p a t e n B r e b e s s u d a h r e l a t i f tinggi.Nilai variabel pengetahuan, sikap, kemampuan dan motivasi pengrajin ada p a d a k a t e g o r i s e d a n g h i n g g a

t i n g g i . S e m e n t a r a n i l a i v a r i a b e l keterampilan masih berada pada kategori rendah hingga sedang.Kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes relatif cukup tinggi dengan mayoritas pengrajin telur asin memproduksi telur asin 500-5000 per hari.Berdasarkan hasil analisis data, secara serempak kompetensi pengrajin telur asin yang terdiri dari Pengetahuan, Sikap, kemampuan, Keterampilan dan Motivasi berpengaruh secara nyata terhadap kinerja agroindustri telur asin di Kabupaten Brebes.Sedangkan Secara parsial Pengetahuan, Kemampuan dan K e t e r a m p i l a n b e r p e n g a r u h n y a t a terhadap kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes.Sementara Sikap dan Motivasi tidak berpengaruh nyata terhadap kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes.

Saran

Untuk meningkatkan kinerja usaha telur asin di Kabupaten Brebes dapat dilakukan dengan memperluas skala usaha dan diversifikasi usaha misalnya memproduksi telur asin yang bervariasi, untuk itu kompetensisumber d a y a m a n u s i a p e n t i n g u n t u k diperhatikan.Dibutuhkan dukungan pemerintah untuk mengembangankan kompetensi pengrajin dengan model pendekatan yang dapat diterima oleh sasaran guna meningkatkan kinerja u s a h a t e l u r a s i n d i K a b u p a t e n Brebes.Misalnya dengan melakukan penyuluhan pendampingan partisipatif. Penelitian ini belum komprehensif, karena hanya melihat kinerja dari segi output fisik yaitu produksi usaha per hari, sehingga kedepannya perlu dilakukan penelitian menggunakan pendekatan outputnonfisik yang dapat berupa indikator kepatuhan dan profesionalisme karyawan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Subaedi. 2010.Kompetensi SDM UKM dan pengaruhnya terhadap k i n e r j a U K M S u r a b a y a . J . Manajemen dan Kewirausahaan. 12 (1) : 42-55.

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya.Edisi kedua, cetakan XVIII, Pustaka Pelajar Offset, Yogjakarta.

BPS.2015. Kabupaten Kabupaten B r e b e s d a l a m A n g k a . ( h p s : / / K a b u p a t e n Brebeskab.bps.go.id/linkTabelSta s /view/id/35) . D i a k s e s p a d a tanggal 10 oktober 2016.

Brahmasari, Ida Ayu. 2008. Pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan d a n b u d a y a o r g a n i s a s i . J . M a n a j e m e n d a n Kewirausahaan.10 (2) : 124-135. Darya, I Gusti Putu. 2012. Pengaruh

ketidakpastian lingkungan dan karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi usaha dan kinerja usaha mikro kecil di kota B a l i k p a p a n . J . I n o v a s i d a n Kewirausahaan.1 (1): 55-78 Isa, M. 2013. Analisis Kompetensi

K e w i r a u s a h a a n , O r i e n t a s i K e w i r a u s a h a a n d a n K i n e r j a I n d u s t r i M e b e l . J . Manajemen dan Bisnis. 17 (1): 89-98.

Kriyanto, R. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Koesmono, H. Teman. 2005. Pengaruh budaya organisasi terhadapa motivasi. J.Ekonomi Manajemen. 7 (2) : 171-188

Nawawi, H. H.1997. Manajemen Sumber

D a y a M a n u s i a . G a j a h M a d a University Press,Yogyakarta. Mathis, dan Jackson. 2002. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Edisi pertama. Cetakan Pertama. Salemba Empat, Yogyakarta. Muhyi, Herwan Abdul. 2012. Pengaruh

keterampilan kewirausahaan terhadap pertumbuhan usaha berkelanjutan pada industry kecil di kota Sukabumi. J.IJAD. 2 (2) : 109-117.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta.

Nurhidayat, Y. 2013. Kadar air, kemasiran dan tekstur asin ayam niaga yang dimasak dengan cara berbeda. J. Ilmiah Peternakan. 1 (3) : 813-820.

Rahmawati, Ira. Toto Sudargo dan Ira P a r a m a s t r i . P e n g a r u h penyuluhan dengan media audio visual terhadapa peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu balita gizi kurang dan buruk di Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.J. Gizi Klinik Indonesia.4 (2) : 69-77. Rivai, V dan Ahmad Fawzi Mohd Basri,

2005.Performance Appraisal. Cetakan I. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

R o b b i n s , S . P. ( 2 0 0 6 ) . P e r i l a k u Organisasi. Edisi kesepuluh. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Simamora, H. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta. S o e h a r d i , 2 0 0 3 . E s e n s i P e r i l a l u

(11)

Organisasional. Bagian Penerbit Fakultas Ekonomi Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta.

S u d a r m a n t o . 2 0 0 9 . K i n e r j a d a n Pengembangan Kompetensi SDM (Teori, Dimensi Pengukuran d a n I m p l e m e n t a s i d a l a m Organisasi). Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

S u r y a n a . 2 0 0 3 . K e w i r a u s a h a a n , Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. PT.Salemba Empat, Jakarta.

Wirartha, I.M. 2006.Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Andi Offset, Yogyakarta. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja.

Edisi ketiga, Cetakan VI, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Gambar

Ilustrasi 1. Kerangka Pemikiran.
Tabel 1. Identitas Responden Pengrajin Telur Asin Kabupaten Brebes (n=50)
Tabel 2. Gambaran Usaha Telur Asin di Kabupaten Brebes (n=50)
Tabel 3. Daerah Asal Bahan Baku dan Pemasaran Telur Asin di Kabupaten  Brebes (N=50)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pembangkitan massa medan skalar melalui potensial scalar pada Model Simetri Kiri Kanan Termodifikasi menghasilkan formula massa medan skalar

Hasil pengamatan di lapangan selama eksplorasi menunjukkan adanya variasi gejala tanaman cabai terinfeksi Begomovirus secara visual di tiap daerah, mulai dari tingkat

Berdasarkan pemikiran tersebut maka diperlukan synergitas konsep CSR dan Pemberdayaan UKM untuk membantu UKM – UKM pengrajin sepatu dan sandal di Daerah Tanggulangin dan Wedoro

Tesis yang berjudul: “SURVEY KETERSEDIAAN PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KOTA SOLO DITINJAU DARI

The Past - The Forgotten Time, Artoteek Den Haag, NIOD, Amsterdam, Cemeti Art house, Yogyakarta, Erasmus Huis, Jakarta MILITIA,Third OK Video Festival, Galeri Nasional,

Komposisi ramuan tradisional yang banyak digunakan untuk mengobati penyakit batu ginjal dan kandung kemih, antara lain adalah daun kumis kucing [Orthosiphon aristatus (Bl.)Miq.,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,

Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa MPR selama ini hanya menjadi institusi penonton yang tidak merepresentasikan kehendak rakyat padahal MPR yang