• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

31 3.1 Analisis

Pada suatu perancangan system yang berbasis komputer, analisis memegang suatu peranan yang sangat penting dalam membuat rincian system baru. Analisis perangkat lunak yang merupakan langkah pemahaman persoalan sebelum tindakan atau keputusan penyelesaian hasil utama. Analisis system perangkat lunak adalah dokumen rincian atau dokumen sasaran.

Langkah selanjutnya dalam penyusunan system berbasis komputer ialah perancangan system yang bertujuan memberikan gambaran kepada pemakai tentang system yang dibuat dan memberikan gambaran yang jelas kepada pemrogram computer yang akan mengimplementasikan system tersebut.

Dalam pembuatan aplikasi WebProxy untuk situs-situs yang terblokir tidak mengalami kesulitan. Karena, penulis mengambil contoh pembuatan program WebProxy dari versi Glype v1.1. Pembuatan aplikasi WebProxy ini di tujukan bagi pengguna internet untuk mendapatkan situs yang dblok oleh jasa layanan internet. Serta memudahkan pengguna untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.

Dalam pembuatan aplikasi WebProxy ini penulis merasakan kelebihan dan kekuranganya.

1. Kelebihan dari aplikasi WebProxy ini :

- Encoding yang digunakan situs-situs internet sudah mulai banyak.WebProxy hanya menangani encode URL, Allow Cookies, Remove Object, Encode Page, dan Remove Script.dan hanya terdapat base64 encoding saja.

- Adanya tampilan JQuery di tampilan cookies 2. Kekuranganya dari aplikasi WebProxy ini :

(2)

- Encoding yang digunakan pun masih standard dan belum aman untuk user atau pengguna ,sehingga user masih ragu akan menggunakan aplikasi web proxy ini.

Penulis mencoba menambahkan fitur encoding kedalam aplikasi WebProxy. Dan encoding itu sudah banyak digunakan pada layanan situs web di seluruh dunia. Fitur-fitur yang ada di aplikasi WebProxy ini terbatas,yaitu:

 Encode URL

Encode url dari halaman yang anda lihat. Sehingga tidak mengandung situs target di plaintext.

 Allow Cookies

Cookie mungkin di perlukan apa ada website interaktif (terutama dimana anda harus login), tetapi pengiklanan juga menggunakan cookie untuk melacak kebiasaan browsing anda.

 Remove Objects

Anda dapat meningkatkan load halaman dengan menghapus flash yang tidak perlu, Java dan Objek lain. Jika tidak dihapus, ini mungkin juga kompromi anonimitas anda.

 Encode Page

Membantu menghindari filter oleh encoding halaman sebelum mengirimnya dan decoding dengan javascript setelah diterima.ini tidak 100% dapat diandalkan dan bisa pecah dalam beberapa fungsionalitas browser.

 Remove Script

Menghapus script untuk melindungi anonimitas anda dan mempercepat load halaman. Namun, tidak semua situs akan memberikan alternative HTML saja.

Fungsi dari fitur-fitur ini adalah membantu pengguna untuk mendapatkan hasil yang di peroleh secara cepat, akurat dan lengkap. Sehingga memuaskan pengguna untuk mendapatkan hasil yang di inginkan.

(3)

3.2 Perancangan

Pada bagian ini akan dijelaskan secara detail dan rinci dalam perancangan aplikasi WebProxy.

3.2.1 Tahapan Desain Proxy 3.2.1.1 Inisialisasi

Objektif dari tahap ini adalah mendefinisikan kebutuhan yang relevan dan dapat diaplikasikan dalam evolusi arsitektur internet. Dalam tahap ini sangat perlu adanya edukasi dan penyebaran yang memadai untuk mempersiapkan seluruh data yang di perlukan dalam perancangan.

3.2.1.2 Mendefinisikan system WebProxy awal

Objektif dari tahap ini adalah mendefinisikan status system WebProxy awal, mendokumentasi, melakukan analisa resiko, dan merancanangkan perubahan yang relevan dari hasil analisa resiko. Pendefinisian WebProxy awal didefinisikan oleh flowchart dan dapat diihat pada Gamabr 3.1.

3.2.1.3 mendefinisikan system WebProxy yang di harapkan

Objektif dri tahap ini mendefinisikan system WebProxy yang baru berdasarkan hasil analisa resiko dan prediksi terhadap kemungkinan teburuk. Pendefinisian WebProxy yang diharapkan didefinisikan oleh diagram sequence dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(4)
(5)

Dari Gambar 3.1 flowchart WebProxy awal terlihat bahwa suatu flowchart harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Sebelum melakukan tahapan proses, maka terlebih dahulu melakukan persiapan untuk dapat melakukan tahapan proses eksekusi. Untuk lebih lanjut lihat keterangan dibawah ini :

1. Start

Tahapan pertama harus melakukan start untuk rangkaian persiapan pembuatan tahapan proses eksekusi.

2. Inisialisai Variabel deklarasi fungsi

Melakukan inisialisai variable terhadap fungsi-fungsi yang sudah ditentukan. 3. Setting Flags

Melakukan pengaturan untuk menentukan flag (halaman utama). 4. Menentukan URL-Encoding berdasarkan flags

Pada tahapan ini akan dilakukan proses eksekusi encoding terhadap proses url_encoding untuk dapat dijalankan pada halaman utama PHProxy.

Encoding yang tersedia,yaitu : a. Encoding URL

Jika dilakukan eksekusi untuk encoding url, maka hasil yang didapat berupa url_encoding

b. Base64 Encoding

Jika dilakukan eksekusi untuk base64 encoding, maka hasil yang didapat berupa base64_encoding

5. Lakukan encoding default url_encoding

Jika dari kedua encoding (encoding url dan encoding page) tidak dilakukan, maka akan dilanjutkan melakukan default url_encoding dan hasil yang didapat berupa default url_encoding.

6. Compress Output if Instructur

Melakukan kompres untuk hasil yang diinginkan jika terdapat perintah lain atau eksekusi yang lain.

Jika dari hasil encoding-encoding berdasarkan flag tidak dilakukan atau tidak dapat dieksekusi atau bahkan terjadi kesalahan, maka harus melakukan

(6)

perancangan pembuatan WebProxy dari awal kembali. Jika tidak, maka akan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan terus-menerus.

7. Figure Out What To Do Melakukan eksekusi gambar 8. Setting URL

Melakukan pengaturan untuk menentukan url-url apa saja yang dapat dilakukan oleh encoding url dan encoding page.

Jika setting url tidak dilakukan atau tidak dapat dieksekusi atau bahkan terjadi kesalahan, maka akan diulang kembali dari setting url awal.

9. Hotlinking Prevention

Melakukan pencegahan terhadap hotlinking. 10. Open Socket to Server

Melakukan pembukaan jalan untuk socket menuju ke server. 11. Set Request Headers

Melakukan pengaturan header-header yang diminta 12. Proses Response Headers

Melakukan proses menjawab header.

13. Output Response if no Proxification is needed

Terjadi response keluaran bila tidak memerlukan pengaturan proxy. 14. Modify and Dump Resource

Melakukan modifikasi rangkain proses dan menghilangkan sumber-sumber. 15. Proxify HTML Resource

Memproxy sumber-sumber HTML 16. Finish

Tahapan ini adalah akhir dari penyelesaian rangkaian proses pembuatan WebProxy awal.

Selanjutnya flowchart untuk mendefinisikan flowchart WebProxy yang diharapkan. Lihat Gambar 3.2.

(7)
(8)

Dari Gambar 3.2 flowchart WebProxy yang diharapkan terlihat bahwa ada kesamaan dari flowchart WebProxy awal. Tetapi yang membedakannya adalah pada saat pengeksekusian Menentukan URL-Encoding berdasarkan flags. Dari pengeksekusian Menentukan URL-Encoding berdasarkan flags nampak penambahan encoding, yaitu base64 encoding dan rot13 encoding. Untuk lebih lanjut lihat keterangan dibawah ini :

1. Star

Tahapan pertama harus melakukan start untuk rangkaian persiapan pembuatan tahapan proses eksekusi.

2. Inisialisai Variabel deklarasi fungsi

Melakukan inisialisai variable terhadap fungsi-fungsi yang sudah ditentukan. 3. Setting Flags

Melakukan pengaturan untuk menentukan flag (halaman utama). 4. Menentukan URL-Encoding berdasarkan flags

Pada tahapan ini akan dilakukan proses eksekusi encoding terhadap proses url_encoding untuk dapat dijalankan pada halaman utama pengembangan PHProxy .

Encoding yang tersedia,yaitu : a. Encoding url

Jika dilakukan eksekusi untuk rot13 encoding, maka hasil yang didapat berupa url_encoding url.

b. Base64 encoding

Jika dilakukan eksekusi untuk base64 encoding, maka hasil yang didapat berupa url_encoding base64.

c. Rot13 encoding

Jika dilakukan eksekusi untuk rot13 encoding, maka hasil yang didapat berupa url_encoding rot 13.

d. Base32 encoding

Jika dilakukan eksekusi untuk sebuah base32 encoding, maka hasil yang akan didapat adalah url_base32.

(9)

5. Lakukan encoding default url_encoding

Jika dari keempat (4) encoding (encoding url, encoding page, base64 encoding, dan rot13 encoding) tidak dilakukan, maka akan dilanjutkan melakukan default url_encoding dan hasil yang didapat berupa default url_encoding.

6. Compress Output if Instructur

Melakukan kompres untuk hasil yang diinginkan jika terdapat perintah lain atau eksekusi yang lain.

Jika dari hasil encoding berdasarkan flag tidak dilakukan atau tidak dapat dieksekusi atau bahkan terjadi kesalahan, maka harus melakukan perancangan pembuatan PHProxy dari awal kembali. Jika tidak, maka akan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan terus-menerus.

7. Figure Out What To Do

Mencari tahu apa yang harus dilakukan. 8. Setting URL

Melakukan pengaturan untuk menentukan url-url apa saja yang dapat dilakukan oleh encoding url, encoding page, base64 encoding dan rot13 encoding.

Jika setting url tidak dilakukan atau tidak dapat dieksekusi atau bahkan terjadi kesalahan, maka akan diulang kembali dari setting url awal.

9. Hotlinking Prevention

Melakukan pencegahan terhadap hotlinking. 10. Open Socket to Server

Melakukan pembukaan jalan untuk socket menuju ke server. 11. Set Request Headers

Melakukan pengaturan untuk permintaan menetapkan judul 12. Proses Response Headers

Melakukan dan mengizinkan proses tanggap judul. 13. Output Response if no Proxification is needed

Melakukan respon output jika tidak memerlukan proxification. 14. Modify and Dump Resource

(10)

15. Proxify HTML Resource

Melakukan HTML proxify resource 16. Finish

Tahapan ini adalah akhir dari penelesaian rangkaian proses pembuatan WebProxy awal.

Selanjutnya diagram sequence untuk mendefinisikan diagram sequence WebProxy yang diharapkan. Lihat Gambar 3.3.

(11)

Dari Gambar 3.3 Diagram aequence WebProxy terlihat bahwa suatu diagram harus terdapat proses persiapan dan proses akhir. Sebelum melakukan tahapan proses, maka terlebih dahulu melakukan persiapan untuk dapat melakukan tahapan proses eksekusi. Untuk lebih lanjut lihat keterangan dibawah ini :

1. Tahapan pertama

Client meminta request atau mengirimkan alamt yang dituju melalui aplikasi webproxy.

2. Tahapan ke dua

Webproxy menerima request dari sebuah client untuk membuka situs yang iya tuju

3. Tahapan ke tiga

Sebelum dikirim request permintaan ke server dari client, maka webproxy mengencoding kan dulu permintaan dari sebuah client tersebut. Encoding yang tersedia dari web proxy ini adalah:

a. Encode URL

Jika dilakukan eksekusi untuk URL encoding ,maka hasil yang didapat berupa url_encoding.

b. Encode Base64

Jika dilakukan eksekusi untuk halaman encoding, maka hasil yang akan didapat berupa base64_encoding

4. Tahapan ke empat

Jika dari hasil encoding-encoding berdasarkan flag tidak dilakukan atau tidak dapat dieksekusi atau bahkan terjadi kesalahan, maka harus melakukan perancangan pembuatan WebProxy dari awal kembali. Jika tidak, maka akan terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan terus-menerus.

5. Tahapan ke lima

Jika semua telah diencodingkan maka akan di kirimkan ke sebuah server untuk membaca kiriman request dari sebuah client

(12)

6. Tahapan ke enam

Sebuah server tidak akan membaca request dari sebuah client yang telah di encodingkan oleh aplikasi webproxy. Dan mengirimkan sebuah request ke internet.

7. Tahapan ke tujuh

Dari server akan mengembalikan hasil request yang diminta oleh client ke sebuah client. Padahal bukan ke sebuah client yang ia kirim . melainkan ke sebuah webproxy.

8. Tahapan ke delapan

Hasil yang dikirim oleh server akan di kembalikan ke sebuah client yang meminta request situs yang dia inginkan.

9. Tahapan ke Sembilan

Sebuah client akan menerima situs yang dia inginkan dari sebuah webproxy .

Selanjutnya Activity diagram, Activity diagram adalah teknik untuk menggambarkan logika procedural, proses bisnis, dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antar diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior parallel. (Fowler, 2005)

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir

untuk mendefinisikan Activity diagram WebProxy yang diharapkan. Lihat Gambar 3.4.

(13)

Client Web proxy server

T Y

Gambar 3.4 Activity Diagram web proxy

3.2.1.4 Merencanakan pengembangan dan perubahan

Melakukan perubahan dalam suatu aplikasi bukan merupakan hal yang mudah, termasuk dalam merubah system WebProxy yang sedang berjalan, karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi proses-proses lain yang sedang berjalan. Objektif dari tahap ini adalah membuat rencana pengembangan yang komprehensif dengan memperhatikan semua aspek dan mempunyai kekuatan legal yang kuat. Rencana tersebut diharapkan dapat secara fleksibel mengadopsi feedback yang mungkin muncul pada masa pengembangan.

Menentukan situs yang dituju

Meminta request Menentukan flags pada aplikasi proxy Mengirm request Terjadi penolakan terhadap situs yang diterima (ERROR) Menerima request dari client Penerima an request situs yang di terima

Base64 EncodingURL Rot13 Base32

Hasil dan pilihan Encoding yang telah di pilih di Aplikasi web proxy

Mengirim hasil request tadi ke internet dan mengembalikan kembali ke client request yang di minta tadi dengan hasil bias terbuka

dan dapat menampilkan content web yang diminta.

Mengirim ke internet dan menerima kembali Menerima hasil situs yang dituju tadi melalui aplikasi webproxy

(14)

3.1.2.5 Mengimplementasi

Objektif dari tahap ini adalah mengeksekusi rencana pengembangan aplikasi tersebut. Termasuk dalam proses ini adalah memasukkan data ke dalam pencarian situs-situs yang diblok dan melakukan adjustment akibat dari feedback.

3.1.2.6 Maintenance

Dalam hal ini memerlukan proses pemeliharaan (maintenance) untuk beradaptasi kepada semua perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat mengantisipasi terjadinya kelemahan.

3.3 Desain Antar Muka

Pada bagian ini akan digambarkan mengenai sebuah desain antar muka (interface design) pada aplikasi WebProxy pencarian situs yang diblok yang akan di buat.

3.3.1 Desain Antar Muka Halaman WebProxy

Desain antar muka ini merupakan halaman menu utama dan secara umum langsung masuk ke halaman pencarian. Pada halaman ini hanya terdapat box untuk pengetikan situs yang diblok yang akan dicari dan beberapa item pilihan untuk hasil pencarian yang akan dilihat.

(15)

Gambar 3.5 Rancangan Halaman WebProxy yang diharapkan

3.3.2 Desain Halaman WeProxy yang telah ditemukan

Desain antar muka ini merupakan halaman menu yang telah ditemukan oleh pengguna. Pada halaman ini terdapat item-item yang sama dengan halaman utama, hanya saja item tersebut terletak pada bagian atas. Lihat Gambar 3.4.

(16)

Gambar

Gambar 3.2 Diagram Flowchart Webproxy Akhir.
Gambar 3.3  Diagram Sequence WebProxy
Gambar 3.4 Activity Diagram web proxy
Gambar 3.5 Rancangan Halaman WebProxy yang diharapkan
+2

Referensi

Dokumen terkait

- Masih kurangnya dukungan peraturan perundangan-undangan dalam pengelolaan Potensi KPHP Model Mukomuko. Analisis Lingkungan Internal. Tingginya produktivitas lahan

Berdasarkan sub bab sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana klasifikasi preferensi fertilitas Wanita Kawin Usia Subur di Provinsi Jawa Timur

Pejabat Pengelola Layanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak

Kemudian jika diperlukan dia harus berperan sebagai tenaga humas, karena mereka harus mampu menjelaskan dan meyakinkan masyarakat petani bahwa ketika berbicara mengenai

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

menggunakan pelayanan kesehatan, yang ditunjukkan oleh variabel sumber pendapatan keluarga, aksesibilitas sarana kesehatan; ketiga, faktor kebutuhan yaitu faktor yang

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Steategi memilih komunikator, memilih pesan, dan mengajak khalayak untuk berpikir dalam kampanye Ahmad Heryawan-Deddy

Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) telah diubah