• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA PESISIR NUHUROA MALUKU TENGGARA SANTI PT RAHANTOKNAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA PESISIR NUHUROA MALUKU TENGGARA SANTI PT RAHANTOKNAM"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA

PESISIR NUHUROA MALUKU TENGGARA

SANTI PT RAHANTOKNAM

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Pengembangan Ekowisata Pesisir Nuhuroa, Maluku Tenggara adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau yang dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebut dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Desember 2008

Santi P.T Rahantoknam P052050231

(3)

ABSTRACT

SANTI P.T RAHANTOKNAM. Study on the Potentials of Natural and Environment Resources for Coastal Ecotourism Development at Nuhuroa, the Regency of Southeast Maluku. Under direction SITI NURISJAH, and FREDINAN YULIANDA.

The coastal area of Nuhuroa has some attractions in the form of natural scenery, white sand coast, mangrove ecosystem, seagrass, coral reef with decorative fishes and natural small islands. These natural attractions are the supply elements for the ecotourism at the coastal area of Nuhuroa. Ecoutourism can be taken as one of the strategic missions in the development of small islands, in which the ecotourism on the small island is based on the conservation of natural resource and environment as well as the local community. The results of the evaluation on the potential visitors and potential tourism indicate that the coastal ecotourism in Nuhuroa is greatly potential for development. The motivation of foreign tourists to visit Nuhuroa (100:47) is triggered by its natural resource and environment potentials while the national tourists attracted by its natural potential. The results of a hierarchical analysis in the stakeholder process indicate that coastal ecotourism is one of development programs that can maintain the conservation of natural resources and environment (90%), economy improvement (75%), and reduced conflict in utilizing resources (98%). From the suitability analysis it can be seen those in terms of the ecotourism categories: mangrove, seagrass, snorkeling, diving, every location has two level of suitability, namely S1 (very suitable) and S2 (sufficiently suitable). In the tourism category, of all seven location, there are two locations having two suitability levels (S1 and S2) namely, the coasts of Difur and Nam indah, where four locations (Ngurbloat, Ngursarnadan, Nadiun and Adranan island) have one suitability level, i.e S1 (very suitable). Based on the potential variety of tourism objects and attractions, the ecotourism development plan in Nuhuroa can be divided into three zones: major zone, special interest zone, and supporting zone. The major zone has a variety of potential coastal attractions such as the beauty of sand beaches, seagrass ecosystem, coral reef and small islands. The area include in the type of zone are sub districts of Ohoililir, Ohoidertawun, Ngilngof and the island of Haeh. The special interest zone is unique in that in this zone there are only a limited number of tourism activities. This zone is distinguished into two categories mangrove and marine tourism. Mangrove tourism can be carried out in the sub districts of Evu and Rumadian, while marine tourism can be done in the islands od Adranan and Bair. The supporting zone includes the sub districts of Labetawi, Ohoitahit, and Sathean, offering the beaches of Difur, Nam indah and Elomel as the coastal recreation areas.

(4)

RINGKASAN

SANTI P.T RAHANTOKNAM. Kajian Potensi Sumberdaya Alam Dan Lingkungan Untuk Pengembangan Ekowisata Pesisir Nuhuroa, Maluku Tenggara. Dibimbing oleh SITI NURISJAH, dan FREDINAN YULIANDA.

Nuhuroa merupakan gugusan pulau-pulau kecil yang terdiri dari pulau Kei Kecil, Dullah, Dullah Laut dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kawasan pesisir Nuhuroa memiliki daya tarik berupa pemandangan alam, pantai berpasir putih, ekosistem mangrove, lamun, terumbu karang dengan aneka ikan hias di perairan sekelilingnya serta gugusan pulau-pulau kecil yang masih alami. Pulau-pulau kecil ini selain merupakan ekosistem yang unik serta keindahan alamnya juga merupakan ekosistem yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan terutama bila dikembangkan untuk kegiatan pembangunan fisik seperti pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan rencana tata ruang wilayah Maluku Tenggara (RTRW 2005-2010), salah satu prioritas pengembangan wilayah di Nuhuroa adalah pariwisata bahari.

Fakta menunjukkan bahwa Nuhuroa, belum sepenuhnya mengantisipasi perkembangan pariwisata yaitu permintaan terhadap produk dan layanan yang berkualitas, baik melalui penyiapan pengembangan kawasan yang atraktif dengan obyek dan atraksi yang menarik maupun sarana dan prasarana pariwisata yang sesuai. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut maka penelitian ini mengkaji potensi sumberdaya alam dan lingkungan di Nuhuroa untuk pengembangan ekowisata pesisir yang berkelanjutan. Secara spesifik tujuan penelitian ini mencakup (1) identifikasi potensi kepariwisataan kawasan pesisir yang terdiri dari identifikasi potensi pengunjung, identifikasi persepsi stakeholder, identifikasi potensi obyek dan atraksi wisata, identifikasi sarana dan prasarana pendukung dan identifikasi potensi sumberdaya masyarakat lokal, (2) merencanakan pengembangan kawasan ekowisata pesisir Nuhuroa.

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan sumberdaya alam menggunakan analisis spasial yang dilakukan melalui enam tahapan yaitu (1) identifikasi dan analisis potensi pengunjung, (2) identifikasi dan analisis preferensi stakeholder, (3) identifikasi dan analisis potensi sumberdaya alam dan lingkungan pesisir, (4) identifikasi dan analisis sarana dan prasarana pendukung, (5) identifikasi dan analisis sumberdaya masyarakat lokal dan (6) rencana pengembangan kawasan ekowisata pesisir.

Motivasi wisman ke Nuhuroa (60:40) disebabkan karena kondisi lingkungan masih alami dan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang dimiliki. Aktifitas yang banyak dilakukan wisman (60%) berupa aktifitas wisata bahari seperti berenang, selam dan berperahu yang lebih berorientasi laut. Sedangkan aktifitas wisnus (41%) menikmati pemandangan alam. Ini menunjukan bahwa dalam pengembangan ekowisata, perlu disediakan ruang, aktifitas dan fasilitas yang mengakomodasi motivasi pengunjung baik wisman dan wisnus. Wisman lebih menyukai potensi pesisir dengan aktifitas bahari. Sebab itu perlu disediakan fasilitas-fasilitas seperti peralatan selam dan snorkeling, perahu, serta fasilitas penginapan berupa resort dengan ciri khas Kei. Sedangkan wisnus lebih berorientasi pada aktifitas rekreasi yang dilakukan di pantai.

(5)

Hasil analisis hirarki proses stakeholder menunjukan bahwa prioritas pembangunan 55.7% bertujuan untuk kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan dengan alternatif kegiatan ekowisata pesisir 44.5%. Uji performance sensitivity menunjukkan bahwa ekowisata 90% dapat menjaga kelestarian SDAL, peningkatan ekonomi 75% dan penurunan konflik dalam pemanfaatan sumberdaya 98%. Ini menunjukkan bahwa ekowisata merupakan salah satu program pembangunan yang dapat menjaga kelestarian lingkungan, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat lokal dengan adanya kesempatan berusaha dan memberikan pendapatan bagi daerah. Selain itu ekowisata juga dapat menurunkan konflik dalam pemanfaatan sumberdaya pesisir.

Analisis kesesuaian terlihat bahwa untuk kategori wisata mangrove (teluk Tamngil dan Sorbai), lamun (pantai Ngurbloat dan Ngursarnadan), snorkeling (Ohoililir RFZ dan Bair RFZ) dan selam (Ohoililir RSZ, Ohoidertawun RSZ, Haeh RSZ dan Adranan RSZ) memiliki dua kelas kesesuaian yaitu S1 (sangat sesuai) dan S2 (cukup sesuai). Untuk kategori wisata rekreasi dari ketujuh lokasi terdapat dua lokasi yang memiliki dua kelas kesesuaian wisata S1 dan S2 yaitu pantai Difur dan Nam indah sedangkan keempat lokasi lainnya yakni pantai Ngurbloat, Ngursarnadan, Nadiun dan pulau Adranan memiliki satu kelas kesesuaian wisata yaitu S1 (sangat sesuai). Ini menunjukkan bahwa setiap obyek berpotensi untuk pengembangan ekowisata.

Fasilitas akomodasi (hotel dan penginapan) di Nuhuroa terpusat di kota Tual dan Langgur. Berdasarkan pengamatan di setiap lokasi ekowisata dan lokasi yang berpotensi dikembangkan sebagai lokasi ekowisata, umumnya belum memiliki prasarana air secara memadai. Listrik telah tersedia di beberapa lokasi wisata diantaranya pantai Ngurbloat dan pantai Nadiun ohoidertawun, sedangkan pada lokasi lainnya kebutuhan listrik diperoleh melalui genset. Sedangkan jangkauan telepon seluler belum sepenuhnya diterima di semua lokasi wisata, hanya terdapat di beberapa lokasi diantaranya pantai Nadiun, pantai Ngursarnadan dan teluk Tamngil namun hanya pada titik tertentu. Khusus setiap lokasi ekowisata dan lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan yang terdapat di kedua pulau ini telah tersedia akses.

Hasil analisis cluster diperoleh 3 cluster masyarakat berdasarkan unit desa, yakni cluster I adalah desa Ngilngof, dengan karakteristik tingkat pendidikan tinggi, cluster III yaitu desa Sathean yang dicirikan dengan penduduk terbanyak dan jenis pekerjaan terbanyak sebagai nelayan dan cluster II mencakup desa Ohoililir, Ohoidertawun, Evu, Rumadian dan Labetawi yang dicirikan dengan jumlah penduduk putus sekolah terbanyak dan pendapatan <Rp300.000. Ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengembangan ekowisata maka dapat memberikan peluang kerja maupun peluang usaha untuk peningkatan taraf ekonomi masyarakat.

Dukungan dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata pesisir terlihat bahwa 100% masyarakat setuju dan mau berpartisipasi dalam pengembangan ekowisata di Nuhuroa. Dengan adanya partisipasi, konstribusi dan tanggungjawab dari masyarakat maka akan menjadi faktor penentu dalam kegiatan pariwisata. Masyarakat dapat mengakses simpul-simpul penting ekonomi pariwisata selain itu masyarakat juga merupakan faktor kunci keberhasilan pengembangan ekowisata pesisir.

(6)

Dari hasil penilaian potensi pengunjung (demand) dan potensi wisata (supply) menunjukkan bahwa ekowisata pesisir berpeluang tinggi untuk dikembangkan di Nuhuroa. Zona pengembangan ekowisata diperoleh dari hasil tumpang susun potensi obyek dan atraksi, sarana pendukung pengembang kawasan dan sumberdaya masyarakat. Klasifikasi zona ini bertujuan untuk memperlihatkan pusat pengembangan kawasan ekowisata. Berdasarkan potensi keragaman obyek dan atraksi wisata maka rencana pengembangan ekowisata Nuhuroa dapat dikembangkan menjadi tiga zona yaitu zona utama, minat khusus dan zona pendukung. Zona utama memiliki keragaman potensi pesisir yaitu keindahan pantai berpasir, ekosistem lamun, karang dan pulau kecil. Wilayah yang termasuk zona ini meliputi desa Ohoililir, Ohoidertawun, Ngilngof dan pulau Haeh. Zona minat khusus, memiliki keunikan dimana pada zona ini hanya dapat dilakukan beberapa aktifitas wisata saja. Zona ini terbagi menjadi dua kategori yaitu wisata pantai kategori wisata mangrove dan wisata bahari. Wisata mangrove dapat dilakukan di desa Evu dan Rumadian sedangkan wisata bahari dapat dilakukan di pulau Adranan dan Bair. Zona pendukung, mencakup desa Labetawi, Ohoitahit dan Sathean yaitu pantai Difur, Nam indah dan pantai Elomel, sebagai zona rekreasi pantai.

(7)

©Hak cipta milik IPB, tahun 2009

Hak cipta dilindungi Undang Undang

1 Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya.

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.

b. Pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2 Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya

(8)

KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA

PESISIR NUHUROA, MALUKU TENGGARA

SANTI P.T RAHANTOKNAM

Tesis

Sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2009

(9)
(10)

Judul Tesis : Kajian Potensi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Pengembangan Ekowisata Pesisir Nuhuroa,

Maluku Tenggara Nama Mahasiswa : Santi P.T Rahantoknam

NIM : P052050231

Disetujui Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, MSc Ketua Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Pengelolaan Dekan Sekolah Pascasarjana Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS

(11)

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa hidup ini adalah berkat dan anugerah Tuhan sebagai hikmat dan pengetahuan, maka penulis menaikkan hormat, pujian dan kemuliaan kehadiratNya karena atas kasih dan kemurahanNya, penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Kajian Potensi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Untuk Pengembangan Ekowisata Pesisir Nuhuroa” Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, oleh karena berkatNyalah penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih disertai penghargaaan kepada :

1 Dosen pembimbing saya Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA dan Dr. Ir. Fredinan Yulianda, MSc yang telah membimbing penulis dengan baik.

2 Dosen penguji luar komisi Prof. Dr. Ir. Alex S.W. Retraubun, MSc yang telah memberikan masukan yang bermanfaat bagi kesempurnaan tesis ini.

3 Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo dan Dr. Ir. Etty Riani, selaku pimpinan PSL beserta staf.

4 Pimpinan dan staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Malra, Dinas Perikanan dan Ilmu Kelautan Malra, BAPPEDA Malra, Politeknik Perikanan Negeri Tual, Stasiun Perikanan dan Pelabuhan Nusantara Tual, TNI AL Malra, Dinas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prop. Maluku dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prop. Maluku yang membantu penulis dalam pengumpulan data dan peminjaman alat.

5 Camat Dullah Utara, Dullah Selatan, PP. Kei Kecil, Kei Kecil Barat, Kei Kecil Timur, Kepala Desa Evu, Sathean, Rumadian, Ngilngof, Ohoililir, Ohoidertawun dan Labetawi yang membantu penulis dalam pengumpulan data.

6 Ir. Noke Rijoli yang membantu penulis dalam penyelaman, Heri Warbal SPi dan saudara-saudaraku Lopianus Ngabalin, SH, Melki, Beni, Roni dan Simson yang setia menemani dalam pengambilan data.

(12)

7 Mama ani, mama ama, mama ona, muda, ka oce Rahayaan dan keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas segala perhatiannya.

8 Temanku Dini Rosmalia ST, MSi, Sherly Jocom, SP, MSi, Inggrid Moniaga ST, MSi, Early Mamusung SPi, Msi dan Christi Warongan, SIK terimakasih atas perhatian yang diberikan selama ini.

9 Teman-teman Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Sumberdaya Pesisir dan Kelautan (SPL) dan Arsiktektur Lanskap (ARL), terimakasih atas segala kebersamaan selama kuliah.

Sebagai perwujudan rasa cinta, maka tesis ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang dengan kasihNya menyertai saya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Kedua orang tuaku (terimakasih Papa Mama), kakak-kakakku tersayang Alberth M.S Rahantoknam, ST, Yohanis S Rahantoknam, SPi, Revermond L Rahantoknam dan adikku Zeresy Rahantoknam yang selalu memberikan dorongan dan motivasi secara moral dan spiritual sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.

Bogor, Desember 2008 Santi P.T Rahantoknam

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Tual pada 21 September 1982 dari Ayah Zadrak Rahantoknam, SPd dan Ibu Rosia Rahabeat, SPd. Penulis merupakan putri keempat dari lima bersaudara.

Tahun 2000 penulis menyelesaikan sekolah di SMU Negeri 1 Tual dan melanjutkan studi ke Universitas Sam Ratulangi Manado, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan. Penulis menyelesaikan jenjang pendidikan Strata-1 pada tahun 2005 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan Strata-2 di Sekolah Pascasarjana IPB dengan program studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.3 Kerangka Pemikiran ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Ekowisata ... 7

2.2 Sumberdaya Pesisir dan Laut ... 9

2.3 Perencanaan Pengembangan Ekowisata Pesisir ... 11

2.4 Daya Dukung ... 13

2.5 Indeks Kepekaan Lingkungan ... 14

2.6 Sistem Informasi Geografi ... 15

2.7 Analisis Stakeholder ... 20

III. METODOLOGI ... 23

3.1 Tempat dan Waktu ... 23

3.2 Formulasi Permasalahan ... 23

3.3 Rancangan Penelitian ... 25

Tahap 1. Mengindetifikasi dan Menganalisis Potensi Pengunjung dalam Pengembangan Ekowisata ... 25

Tahap 2. Mengidentifikasi dan Menganalisis Preferensi Stakeholder ... 28

Tahap 3. Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kepekaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan ... 28

Tahap 4. Identifikasi dan Analisis Sarana Pendukung Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 35

(15)

Tahap 5. Identifikasi dan Analisis Sumberdaya masyarakat Lokal 36

Tahap 6. Menyusun Rencana Pengembangan Kawasan Ekowisata Pesisir ... 36

3.4 Batasan dan Asumsi ... 37

3.5 Definisi Operasional ... 37

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 39

4.1 Kondisi Geografi ... 39

4.2 Kondisi Iklim ... 39

4.3 Kondisi Hidrologi ... 41

4.4 Kondisi Hidrooceanografi ... 42

4.5 Kondisi Ekologis Ekosistem Pesisir ... 42

4.6 Kondisi Sosial ... 46

4.7 Kondisi Prasarana dan Sarana Transportasi ... 46

4.8 Kondisi Prasarana Listrik, Air dan Komunikasi ... 48

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50

5.1 Identifikasi Potensi Pengunjung ... 50

5.2 Preferensi Stakeholder ... 55

5.3 Identifikasi Potensi Ekologis ... 62

5.4 Identifikasi Sarana Pendukung Pengembangan Kawasan Ekowisata ... 88

5.5 Identifikasi Sumberdaya Masyarakat Lokal ... 93

5.6 Rencana Pengembangan Kawasan Ekowisata Pesisir Nuhuroa ... 100

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 107

6.1 Kesimpulan ... 107

6.2 Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Lokasi penelitian ... 23

2 Jenis data dalam penelitian ... 27

3 Tingkat kepekaan berdasarkan KIKL ... 32

4 Sungai dan danau menurut letaknya di Nuhuroa ... 42

5 Nilai parameter fisik dan kimia air laut di Nuhuroa ... 43

6 Kondisi umum oceanografi di Nuhuroa ... 43

7 Distribusi, luas dan persen tutupan bakau di Nuhuroa ... 44

8 Distribusi, luas dan persen tutupan lamun di Nuhuroa ... 45

9 Jumlah jenis dan persen tutupan karang di Nuhuroa 45 10 Penduduk 15 tahun keatas yang bekerja selama seminggu, menurut lapangan pekerjaan ... 46

11 Jenis jalan di Nuhuroa ... 47

12 Jumlah pelanggan dan produksi listrik yang diusahakan oleh PT. PLN Cabang Tual 2001-2005 ... 48

13 Banyaknya pelanggan, produksi dan nilai produksi air minum yang diusahakan oleh PDAM Cabang Tual 2001-2005 ... 49

14 Matriks stakeholder pengembangan ekowisata pesisir di Nuhuroa ... 59

15 Kondisi pantai berpasir ... 64

16 Kondisi mangrove ... 67

17 Kondisi lamun ... 70

18 Kondisi terumbu karang ... 72

19 Rekapitulasi potensi ekologis ... 76

20 Luas kesesuaian obyek dan atraksi wisata ... 77

21 Aktifitas wisata pada wisata pantai ... 80

22 Aktifitas wisata pada wisata mangrove ... 80

23 Aktifitas wisata pada wisata lamun ... 82

24 Daya dukung kawasan ... 86

(17)

26 Data rumah makan di Nuhuroa ... 91

27 Deskripsi identifikasi sumberdaya masyarakat ... 95

28 Komponen utama dan prosentase keragaman ... 96

29 Cluster membership ... 97

30 Rekapitulasi komponen pengembang ekowisata ... 103 xvi

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka pikir penelitian ... 6

2 Lokasi penelitian ... 24

3 Bagan alir penelitian ... 26

4 Curah hujan ... 40

5 Suhu rata-rata ... 40

6 Penyinaran matahari ... 41

7 Kelembaban udara ... 41

8 Jenis aktifitas wisatawan ... 53

9 Dynamic sensitivity ... 60

10 Performance sensitivity ... 61

11 Two dimensional sensitivity ... 62

12 Peta sebaran pantai berpasir ... 65

13 Peta sebaran mangrove ... 68

14 Peta sebaran lamun ... 69

15 Peta sebaran terumbu karang ... 73

16 Persentase tutupan komunitas karang ... 75

17 Peta kesesuaian wisata ... 79

18 Peta kesesuaian Pulau Bair ... 83

19 Peta kesesuaian Pulau Adranan ... 83

20 Peta kesesuaian Pantai Difur dan Nam indah ... 84

21 Peta kesesuaian Pantai Nadiun ohoidertawun ... 84

22 Peta kesesuaian Pantai Ngurbloat dan Ngursarnadan ... 84

23 Peta kesesuaian Pulau Haeh ... 84

24 Peta kesesuaian Teluk Sorbai ... 85

25 Peta kesesuaian Teluk Tamngil ... 85

26 Peta kepekaan lingkungan ... 87

27 Ketersediaan RS, puskesmas, puskesmas pembantu dan posyandu . 90

28 Peta transportasi Nuhuroa ... 92

(19)

30 Distribusi penduduk putus sekolah ... 95

31 Peta identifikasi sumberdaya masyarakat lokal ... 98

32 Partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekowisata ... 99

33 Peta rencana pengembangan ekowisata ... 102

34 Program pengembangan ekowisata terintegrasi ... 105 xiii

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku per bulan

Tahun 2005-2006 ... 112

2 Responden berdasarkan jenis pekerjaan ... 113

3 Komponen matriks ... 113

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode struktural sintesis analisis (SAS) terhadap peningkatan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas II SDN

Semakin tinggi temperatur karbonisasi pada biobriket campuran arang kayu karet dan sludge fine coal maka nilai kalor, dan kadar karbon tetap biobriket semakin tinggi, tetapi kadar

Hal ini berasal dari jiwa apetitif yang tampak pada diri manusia, ketika jiwa apetitif dikendalikan oleh keutamaan kebijaksanaan dan dipergunakan sesuai dengan

.6 Grafik Pengaruh Penambahan Organik di atas, diketahui apabila pada penambahan molase 60 ml, 50 ml menghasilkan Total sebesar 0,39%. Dengan demikian, penambahan

[r]

Dari hasil penelitian terhadap dua media alternatif (air rendaman kedelai dan Nutrient Broth ) didapatkan bahwa media alternatif yang optimum untuk digunakan adalah Nutrient Broth

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan dengan dosis 150 kg N ha-1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan 200 kg N ha-1 yang masingmasing dengan 3 kali penyiangan pada