• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IDENTITAS: SEKOLAH SAINT JOSEPH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL IDENTITAS: SEKOLAH SAINT JOSEPH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

IDENTITAS: SEKOLAH SAINT JOSEPH

Maria Jessika Febriani

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969, mariajessika17@gmail.com

Andreas James Darmawan, S.Sn., MSn

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969, james.dar@gmail.com

Kadek Satria Adidharma, S.T., M.Des.

Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969, Satria_a@live.com

ABSTRACT

Every institution that has connect to society require a visual identity that characterized the

values of the institution and distinguish it with other institution. For school as an

educational institution, the need of a visual identity that reflects its vision and mision is

important. The lack of consistent in applying the visual identity will impact on decreasing

public awarenessof that school itself. The purpose of this study is to design a new visual

identity of SMK Sint Joseph which can reflect its values, vision, and mision to be more

modern. The design includes a proccess of a visual logo, supergraphic, and its application

that been summarized in detail through the Visual Identity Guideline book. The result

achieved in the form of a consistent visual identity which reflects the values, vision, and

mision of SMK Sint Joseph.

Keywords: Identity, Visual, Design, School

ABSTRAK

Setiap badan institusi yang memiliki hubungan dengan masyarakat memerlukan adanya

identitas visual yang menampilkan ciri khas dan membedakannya dengan badan institusi

lainnya. Bagi suatu sekolah sebagai badan institusi pendidikan kebutuhan akan suatu

identitas visual yang mencerminkan visi dan misi dalam pengajarannya menjadi hal yang

penting. Identitas visual yang tidak konsisten dan kurang tepat dalam mencerminkan visi

dan misi dapat berdampak pada menurunnya kesadaran masyarakat terhadap brand sekolah

itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang suatu identitas baru terhadap

sekolah SMK Sint Joseph sehingga lebih mampu mensosialisasikan nilai-nilai dan visi-misi

yang ada secara lebih modern. Perancangan mencakup perjalanan dalam mencari visual

berupa logo dan supergrafis serta penerapannya yang dirangkum secara terperinci melalui

(2)

buku Panduan Identitas Visual. Hasil yang dicapai berupa identitas visual yang konsisten

dan mencerminkan nilai-nilai serta visi dan misi SMK Sint Joseph.

Kata Kunci: Identitas, Visual, Perancangan, Sekolah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang memberi pendidikan untuk menguasai suatu keahlian tertentu. Berbagai keahlian yang ditawarkan oleh SMK antara lain keahlian akuntansi, elektronika, tata boga, mesin dan sebagainya. Direktoran Pembinaan Pendidikan Kejuruan Direktorean Jenderal Menajemen Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional (dit-PSMK) pernah mengeluarkan slogan untuk SMK yang berbunyi: SMK Bisa! Siap Kerja, Cerdas, dan Kompetitif pada tahun 2011. Berdasarkan dorongan dari pemerintah, jumlah pembangunan SMK semakin bertambah. Seperti di Jawa Barat, Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Edi Mulyadi memaparkan jumlah SMK pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebanyak 131 sekolah dari tahun 2010. Oleh sebab itu, untuk membedakan suatu SMK yang satu dengan yang lainnya diperlukan adanya suatu identitas visual.

Di era industrialisasi dan kemajuan teknologi komunikasi yang sedang berkembang di Indonesia, diperlukan adanya tenaga kerja yang memiliki keahlian mengenai mesin dan juga elektronika. Salah satu penyalur tenaga kerja tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan.

SMK Sint Joseph merupakan salah satu sekolah kejuruan mesin dan elektronika di kawasan Jakarta. SMK ini berada dibawah pengawasan Yayasan Perhimpunan Vincentius Jakarta. Menurut kepala sekolah SMK Sint Joseph yakni Bpk. Yohanes Budi, SMK Sint Joseph merupakan sekolah kejuruan teknik dengan fasilitas mesin yang paling memadai di Jakarta. Sekolah yang bekerjasama dengan Akademi Teknik Mesin Indonesia (ATMI) di Surakarta ini memiliki ruang kerja berupa bengkel yang berisi lebih dari 10 mesin perkakas. Pada awalnya SMK Sint Joseph didirikan sebagai sekolah lanjutan tingkat atas bagi anak asuhan panti asuhan Vincentius. Namun sekarang sekolah ini ingin membuka diri dan menerima pelajar dari luar. Sayangnya identitas visual yang dimiliki sampai saat ini tidak konsisten dan dirasa kurang merepresentasikan SMK Sint Joseph dengan keadaannya saat ini.

Perwakilan Yayasan Perhimpunan Vincentius Jakarta mengatakan bahwa saat ini SMK Sint Joseph sedang berada pada tahap memperbaharui diri. Kurang Tingginya persaingan dengan SMK maupun SMA lain yang jaraknya berdekatan mengakibatkan SMK Sint Joseph harus memiliki citra identitas visual yang lebih mencerminkan visi dan misi serta mampu menarik lebih banyak calon siswa.

Oleh karena itu penulis tertarik mengangkat tema Perancangan Identitas Ulang Sekolah Sint Joseph sebagai tema tugas akhir penulis di Binus University. Penulis melihat bahwa adanya peluang untuk memperbaharui identitas visual SMK Sint Joseph yang sedang memperbaiki dan membuka diri.

Lingkup Proyek Tugas Akhir

Lingkup dari perancangan komunikasi visual ini adalah identitas visual yang dapat memperbaharui identitas visual yang lama sehingga dapat meningkatkan brand awareness terhadap SMK Sint Joseph di masyarakat terutama target pasar dan menarik banyak calon pelajar melalui turunan promosi..

Untuk itu perancangan komunikasi visual identitas visual ini dilakukan dengan mengangkat keunggulan SMK Sint Joseph melalui pendekatan kreatifitas modern yang sesuai dengan target pasar.

(3)

METODE PENELITIAN

Profil Target Pasar

Target pasar utama merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal target pasar utama cukup tinggi sehingga ia memiliki banyak teman. Memiliki hobi otomotif membuat profil target utama sebagai seseorang yang memiliki ketertarikan dengan mesin. Kondisi keuangan keluarga membuat target pasar utama memiliki keinginan untuk hidup mandiri dan berkeinginan segera berpenghasilan sendiri.

Sedangkan target pasar sekunder merupakan merupakan orang tua dari pelajar Sekolah Menengah Pertama yang berasal dari keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Target pasar sekunder gemar berinteraksi dengan lingkungan di sekitar tempat tinggal. Rata-rata dari mereka menyerahkan keputusan bersekolah pada anak-anak mereka sendiri namun tetap merekomendasikan sekolah yang menurut mereka terbaik. Pengetahuan tentang suatu sekolah seringkali didapat melalui kenalan yang merupakan alumni sekolah tersebut.

Big Idea

“Technically Ready”

Tiga pesan yang ingin disampaikan melalui ide ini: 1. We are Ready to Educate You

SMK Sint Joseph memiliki pengajar-pengajar yang disiplin yang berdedikasi untuk membentuk calon ahli teknisi berkualitas yang siap memasuki dunia kerja.

2. You are Ready to Enter the Industry

SMK Sint Joseph memiliki fasilitas yang lengkap dan bekerjasama dengan ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri). Sehingga para pelajar dapat belajar secara maksimal dan mensimulasikan kondisi seperti di dunia kerja.

3. You are Ready to Pursue your Career and Compete Fairly

SMK Sint Joseph juga mengajarkan nilai-nilai moral dan sosial yang berguna bagi pelajar yang telah lulus agar dapat bersaing dalam meniti karir secara sehat.

Technically Ready jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia akan memiliki arti “Siap Secara Teknis”.

Hal ini memiliki makna bahwa para pelajar di SMK Sint Joseph disiapkan dengan keahlian berpraktek disamping menguasai teori. Sehingga diharapkan setelah lulus, para pelajar siap mempraktekkan skill yang telah dilatih di dunia yang akan digelutinya.

Positioning

SMK Sint Joseph merupakan Sekolah Menengah Kejuruan Teknik Mesin Perkakas dan Elektronika satu-satunya yang berfokus mempersiapkan calon teknisi berkualitas bagi anak bangsa yang berjiwa bebas dan mandiri di Jabodetabek yang siap bergabung dalam dunia kerja dalam era industrialisasi yang membutuhkan banyak tenaga ahli mesin.

Keyword

• Edukasi

• Teknisi

• Mandiri

Tagline

(4)

Strategi Desain

Pendekatan Rasional & Emosional

Pendekatan rasional yang dilakukan adalah dengan mengemukakan 2 pilihan kejuruan, kualitas pendidikan, biaya terjangkau, dan fasilitas yang lengkap. Sedangkan pendekatan emosional yang dilakukan adalah dengan memancing rasa penasaran terhadap 2 kejuruan yang ditawarkan dan juga menggugah emosi target pasar terhadap keinginan untuk hidup mandiri.

Tone & Manner

Modern, Dinamis, Sistematis

Modern

Dinamis

Sistematis

Suasana yang ingin ditampilkan kental dengan penyusunan elemen-elemen grafis yang sistematis namun tetap dinamis dan bercirikan gaya desain modernisme. Keseluruhan nuansa akan mendukung pesan utama yang ingin ditonjolkan yakni SMK Sint Joseph sebagai sekolah menengah kejuruan yang berkonsentrasi pada disiplin ilmu teknik mesin dan elektronika.

Strategi Verbal

Bahasa yang akan digunakan adalah Bahasa Indonesia semi-formal supaya lebih dekat ke target pasar, namun tetap berkesan instistusi pendidikan. Penggunaan Bahasa Indonesia dimaksudkan agar dapat dimengerti secara jelas oleh target utama baik primer maupun sekumder.

Strategi Visual

a. Warna

Menggunakan warna-warna dasar seperti merah, biru, dan kuning. Warna merah yang secara psikologi dikaitkan dengan energik, berani, hidup, ekspresif, cinta, dan semangat yang membara, diharapkan dapat mewakili kepribadian remaja yang penuh semangat. Warna Biru yang secara psikologi dikaitkan dengan kebenaran, intelegensi tinggi, kepercayaan, kebijaksanaan, kematangan berpikir, diharapkan dapat mewakili lembaga SMK Sint Joseph yang berada pada lingkup pendidikan. Warna kuning yang secara psikologi dikaitkan dengan sumber cahaya, kejujuran, motivasi, dan kecerdasan diharapkan dapat mewakili moral dan etika. Warnanya yang tajam dan menonjol juga dapat digunakan sebagai aksen dalam visual.

b. Tipografi

Menggunakan typeface Sans Serif sebagai typeface primer dan sekunder agar berkesan institusi pendidikan yang serius dan meningkatkan keterbacaan (legibilitas)

c. Visual

Visual pada logo akan menampilkan kesan modern namun tetap bernuansa formal pendidikan. Penggunaan elemen-elemen grafis yang konsisten pada setiap media sehingga sintaktik antara media yang satu dengan yang lain.

Pemilihan Item

Sebagai hasil perancangan identitas visual SMK Sint Joseph maka penulis akan membuat logo dan

variasinya, supergraphic, yang semuanya terangkum dalam buku Graphic Standard Manual, beserta

(5)

a) Stationery: − Kop Surat

− Amplop

− Kartu Nama, Kartu tanda pelajar & pengajar

− Cap

− Map

− Kertas Ulangan

− Formulir Pendaftaran

− Agenda

b) Communication & Promotion:

− Poster − X - Banner − Brosur − Social Media Website c) Environmental Signage Uniform

HASIL DAN BAHASAN

Logo

Logo terdiri dari dua elemen yaitu logogram dan logotype. Konsep Logo segacara keseluruhan adalah menampilkan Big Idea yaitu “Technically Ready”. Big Idea tersebut terdiri dari tiga makna yaitu dari sisi kesiapan edukasi, kesiapan memasuki dunia kerja, dan kesiapan berkompetisi dan berusaha. Oleh sebab itu logo yang dibentuk sarat dengan bentuk-bentuk yang bermakna. Bentuk menyerupai perisai bermakna perlindungan yang diberikan oleh sekolah bagi murid-muridnya. Bentuk salib yang tersembunyi memiliki makna keagamaan dasar moral dan etika yang dimiliki oleh alumni SMK Sint Joseph. Bentuk bulat di tengah logo memiliki makna masa depan yang cerah sebagai harapan siswa-siswi SMK Sint Joseph.

Gambar 1 Logo Primer SMK Sint Joseph

(Sumber: Maria Jessika Febriani)

Tipografi

Tipografi primer menggunakan jenis typeface Neo Sans Pro yang terkesan futuristik. Typeface primer digunakan sebagai caption maupun bodytext untuk stationery maupun sarana promosi. Sedangkan typeface sekunder menggunakan jenis typeface Verdana yang digunakan dalam pengetikan dokumen dan presentasi.

(6)

Warna

Warna yang digunakan dalam visual adalah warna biru, merah, dan yellow-orange. Biru melambangkan kepercayaan dan intelegensi tinggi. Sedangkan merah melambangkan keberanian. Warna kuning-oranye melambangkan energi dan kreatifitas.

Kartu Siswa dan Pengajar

Setiap siswa dari kedua jurusan memiliki kartu identitas siswa yang mewakili jurusan masing-masing. Kartu dengan nuansa biru mewakili jurusan Teknik Mesin, sedangkan kartu berwarna merah mewakili jurusan Teknik Elektronika. Selain itu setiap tenaga pengajar juga memiliki kartu identitas bernuansa kuning.

Gambar 5.7 Aplikasi pada Kartu Tanda Siswa dan Pengajar

(Sumber: Maria Jessika Febriani. Foto Siswa & Pengajar: www.inmagine.com)

Panduan Identitas Visual

Panduan Identitas Visual merupakan sebuah buku yang berisi penjelasan lengkap mengenai tata cara penggunaan identitas visual. Adanya buku panduan ini berguna untuk memastikan bahwa sistem identitas visual diterapkan secara konsisten.

(7)

Gambar 2 Aplikasi pada Panduan Identitas visual

(Sumber: Maria Jessika Febriani)

SIMPULAN DAN SARAN

Identitas visual pada SMK Sint Joseph secara garis besar menampilkan visual dari Big Idea-nya yaitu

Technically Ready yang terbagi menjadi tiga bagian yakni dari segi kesiapan edukasi, kesiapan

bekerja, dan kesiapan berkompetisi. Hal ini juga dapat dilihat dari ketiga warna yang dipilih. Agar dapat menampilkan identitas visual secara konsisten, maka seluruh penerapan logo dan supergrafis diatur dan dijelaskan secara terperinci dalam buku Panduan Identitas Visual. Dalam buku panduan ini juga terdapat penjelasan mengenai makna logo, logo, supergrafis, dan aplikasi pada media seperti pada stationery dan media promosi. Dari hasil perancangan yang telah diciptakan, penulis merasa identitas visual SMK Sint Joseph yang baru lebih mewakili suatu institusi pendidikan kejuruan menengah atas yang modern, dinamis, dan sistematis. Hasil penerapan pada aplikasi terlihat sintaktik satu sama lain disebabkan oleh penerapan identitas visual yang konsisten.

Saran dari penulis adalah supaya dalam menerapkan perancangan identitas visual ini diperlukan ketelitian dan konsistensi dalam meletakkan supergrafis dan logo sesuai dengan ketentuan yang telah dijabarkan dalam Panduan Identitas Visual.

REFERENSI

Adams, Sean, and Morioka, Noreen, and Stone, Terry. (2004). Logo Design Workbook: A Hands-On

Guide to Creating Logos. Massachusetts: Rockport.

Amstrong, Coleen. 2014. American Marketing Association Dictionary. Diperoleh 20-04-2014 dari http://ama.org

Dameria, Anne. (2007). Color Basic: Panduan Dasar Warna untuk Desainer dan Industri Grafika. Jakarta: Link Match Graphic.

Effendy, Onong Uchjana. (2007). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Effendy, Onong Uchjana. (1984). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Gill, Martha. (2000). Neutrals: Volume 2 of Color Harmony Series. Beverly: Rockport Publishers. Halley, Alan. (1995). Alphabet: The History, Evolution, and Design of The Letters We Use Today.

New York: Crown Publishing Group.

Rustan, Surianto. (2011). Huruf Font Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Safanayong, Yongky. 2006. Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: ARTE Intermedia. Surya, Daniel. 2012. Brand Cookbook. Jakarta: Studio Geometry.

(8)

Wheeler, Alina. (2006). Designing Brand Identity: A Complete Guide to Creating, Building, and

Maintaining Strong Brands. New York: John Wiley & Sons, Inc.

RIWAYAT PENULIS

Maria Jessika Febriani lahir di Jakarta pada 17 Februari 2013. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual program studi New Media pada tahun 2014. Penulis aktif di organisasi diluar kampus yakni Orang Muda Katolik Gereja Paroki Kranji St. Mikael sebagai ketua OMK wilayah Caecilia.

Gambar

Gambar 1 Logo Primer SMK Sint Joseph  (Sumber: Maria Jessika Febriani)
Gambar 5.7 Aplikasi pada Kartu Tanda Siswa dan Pengajar  (Sumber: Maria Jessika Febriani
Gambar 2 Aplikasi pada Panduan Identitas visual  (Sumber: Maria Jessika Febriani)

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya karyawati yang sudah berkeluarga di Divisi Consumer Service akan merasakan derajat yang tinggi terhadap Time-Based FIW karena mereka tidak dapat memenuhi tuntutan

Što se tiče svjedočenja, općenito zakonski nije bilo dopustivo da žena bude svjedok, no ipak, u praksi se često kršio zakon, stoga se u pojedinim slučajevima – u

Dapat dipahami bahwa pengadaan dalam konteks fungsi layanan pemerintah adalah kegiatan yang dilakukan dengan sumber pendanaan dari anggaran negara atau anggaran daerah untuk

Setelah melalui proses penelitian, peneliti mendapat fakta bahwa akad yang digunakan dalam transaksi perparkiran di taman Kesatuan Bangsa dan pasar 45 Akad Antara

Juara III Lomba Scout Photography Putri PARADISE MAN 2 Jember 2016 Juara III Lomba Kreasi Yel Pangkalan PARADISE MAN 2 Jember 2016 Juara II Lomba Hasta Karya Putri PARADISE MAN 2

Setiap simpul pada pohon melakukan tes dari beberapa atribut yang dimiliki oleh instans, dan setiap cabang yang turun dari simpul tersebut berhubungan dengan sebuah nilai yang

Itulah hati yang mengahalangi, menutup kepada kebijakan, yang demikian itulah pekerjaan si hitam; Sedang yang berwarna merah, ikut menunjukkan nafsu yang tidak

Tabel 3 menerangkan bahwa petani yang menerapkan teknologi penyiapan lahan pada budidaya padi sawah lahan pasang surut sebanyak 40 0rang atau sebesar 80 %.Hal ini sesuai