STATISTIKA
NONPARAMETRIK (3)
Elty Sarvia, ST., MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri
Universitas Kristen Maranatha Bandung
6.UJI KOLMOGOROV – SMIRNOV
Untuk menguji apakah data berdistribusi tertentu. Ekivalen dengan Uji 2 ( Goodness Of Fit) dalam Statistik
Uji Parametrik. 103 L T Sa rv ia /2 0 1 2
PROSEDURPERHITUNGAN UJI KOLMOGOROV–SMIRNOV :
1.
Struktur Hipotesis
:
H0 : data tersebut mengikuti distribusi ...
H1 : data tersebut tidak mengikuti distribusi ...
2. Tentukan nilai a wilayah kritis dalam Tabel Uji
Kolmogorov – Smirnov ( Leland Blank, Tabel B–7, hal 635 )
3. Statistik Uji :Uji Kolmogorov–Smirnov
Urutkan data pengamatan ( nilai rata-rata ) dari
terkecil sampai terbesar.
Hitung nilai S(x), dimana
Catatan :
Jika terdapat 2 atau lebih nilai rata-rata X yg sama, maka nilai S(x) yg digunakan adalah nilai S(x) maksimum.
n i (x) S 104 L T Sa rv ia /2 0 1 2
PROSEDURPERHITUNGAN UJI KOLMOGOROV–SMIRNOV : (2)
Hitung nilai F(x) pada masing-masing nilai rata-rata (X), dimana rumus F(x) yang digunakan disesuaikan dengan bentuk distribusi yg dihipotesiskan. Hitung nilai S(x) – F(x) pada masing-masing nilai X. Tentukan nilai Statistik Uji :
d = max { S(x) – F(x) }
4. Wilayah Kritis : Bandingkan nilai d dengan Do pada Tabel B–7 ( Leland Blank, hal. 635 )
Do
Wilayah Kritis : d > Do
5. Keputusan dan Kesimpulan Hipotesis
105 L T Sa rv ia /2 0 1 2
C
ONTOH
S
OAL
13. Berikut sampel berat sabun cuci yang diproduksi PT Wonder (angka dalam gram). Manajer produksi ingin mengetahui apakah data di atas berasal dari populasi (seluruh produk sabun cuci PT Wonder) yang berdistribusi normal dengan = 203,9 dan =2,69 ? a =0,05 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Berat 200,5 203,9 204,4 204,4 205,6 205,7 207,1 208,8 208,9 No 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Berat 205,5 200,7 200,8 200,9 201,6 201,9 202,5 203,1 205,6 L T Sa rv ia /2 0 1 2
J
AWAB
:
a. Struktur Hipotesis :
H0: data tersebut mengikuti distribusi normal = 203,9 dan =2,69 H1: data tersebut tidak mengikuti distribusi normal = 203,9 dan =2,69
b. Taraf nyata :
a = 0,05
c. Statistik Uji : Uji Kolmogorov – Smirnov
L T Sa rv ia /2 0 1 2
()
0,574 max 304 , 0 196 , 0 5 , 0 ) ( 196 , 0 ) ( ) ( 855 , 0 69 , 2 9 , 203 6 , 201 -x z : Normal Distribusi 0,5 18 9 n i (x) S x F x S d x F x S z P x F Jadi z Contoh Perhitungan: untuk data ke–9108
x F( x) S Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
No Berat (x) S(x) z F (x) = P(Z) S(x)-F(x) 1 200,5 1/18 0,056 -1,264 0,103 -0,048 0,048 2 203,9 2/18 0,111 0,000 0,500 -0,389 0,389 3 204,4 4/18 0,222 0,186 0,574 0,574 0,574 4 204,4 0,186 0,574 0,574 0,574 5 205,5 5/18 0,278 0,595 0,724 -0,446 0,446 6 200,7 6/18 0,333 -1,190 0,117 0,216 0,216 7 200,8 7/18 0,389 -1,152 0,125 0,264 0,264 8 200,9 8/18 0,444 -1,115 0,132 0,312 0,312 9 201,6 9/18 0,500 -0,855 0,196 0,304 0,304 10 201,9 10/18 0,556 -0,743 0,229 0,327 0,327 11 202,5 11/18 0,611 -0,520 0,301 0,310 0,310 12 203,1 12/18 0,667 -0,297 0,383 0,284 0,284 13 205,6 14/18 0,778 0,632 0,736 0,041 0,041 14 205,6 14/18 0,778 0,632 0,736 0,041 0,041 15 205,7 15/18 0,833 0,669 0,748 0,085 0,085 16 207,1 16/18 0,889 1,190 0,883 0,006 0,006 17 208,8 17/18 0,944 1,822 0,966 -0,021 0,021 18 208,9 18/18 1,000 1,859 0,968 0,032 0,032 L T Sa rv ia /2 0 1 2
Wilayah Kritis : d > Do Tabel K – S (Leland Blank, Tabel B–7, halaman 635 )
0,309 0,574
Karena : d > Do ( 0,574 < 0,309 )
•Keputusan : Tolak H0
•Kesimpulan : data sampel berat sabun cuci tersebut tidak mengikuti distribusi normal = 203,9 dan =2,69 pada taraf nyata 0,05
109 L T Sa rv ia /2 0 1 2
7. UJI KOEFISIEN KORELASI
PERINGKAT SPEARMAN
Untuk menguji apakah ada hubungan korelasi antara
variabel X dengan Y ( untuk menguji konsistensi )
Digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji
signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama.
Koefisien korelasi :- 1 < r < 1
110 L T Sa rv ia /2 0 1 2 DATAO
RDINAL 111 Data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan. Angka mengandung pengertian tingkatan.CIRI :
• Data mempunyai tingkatan atau jenjang • Tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH :
Kepuasan kerja,motivasi ranking 1, 2, dan 3. Ranking 1 menunjukkan lebih tinggi dari ranking 2 dan 3.
Direktur = 1, Manajer = 2, Karyawan = 3 1 + 1 = 2 Direktur+Direktur= Manajer??? L T Sa rv ia /2 0 1 2
Jika titik-titik tepat
pada satu garis namun
mengumpul mendekati
satu garis
r mendekati ± 1 hubungan ± kuat namun
tidak sempurna Y X r > 0 r < 0 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 112 L T Sa rv ia /2 0 1 2 113 r = – 1 : punya hubungan korelasi linear negatif yang sempurna (sangat kuat )
semua titik terletak pada satu garis
r = + 1 : punya hubungan korelasi linear positif yang sempurna ( sangat kuat ) semua titik terletak pada satu garis
r = 0 : tidak ada hubungan korelasi linear antar variabel tersebut titik – titik menyebar atau tidak ada suatu kecenderungan
L T Sa rv ia /2 0 1 2
P
ROSEDURPERHITUNGANU
JIK
OEFISIENK
ORELASIP
ERINGKATS
PEARMAN :1. Struktur Hipotesis H0 : r S = 0
H1 : r S > 0 konsisten ( searah ) r S < 0 konsisten ( berlawanan )
2. Tentukan nilai a wilayah kritis dalam Tabel Koefisien Korelasi Peringkat Spearman ( Walpole, Tabel A.14, halaman 488 )
3. Tentukan variabel X dan Y ( dalam penentuan variabel X dan Y, boleh bebas )
4. Tentukan ranking terkecil sampai terbesar untuk masing-masing variabel X dan Y
5. Hitung selisih ranking variabel X dan Y untuk masing-masing pasangan X dan Y, yang dilambangkan dengan d i 114 L T Sa rv ia /2 0 1 2 6.
Hitung d
i 27.
Hitung nilai Statistik Uji r
S) 1 -n ( n d 6 -1 r 2 n 1 i 2 i S
n = banyaknya data atau pasangan data
8.
Wilayah Kritis :
Jika : H1 : r S > 0 maka Wilayah Kritis : r S ≥ r a
H1 : r S < 0 maka Wilayah Kritis : r S ≤ - r a 9.
Keputusan
10.
Kesimpulan Hipotesis
P
ROSEDURPERHITUNGANU
JIK
OEFISIENK
ORELASIP
ERINGKATS
PEARMAN (2):115 L T Sa rv ia /2 0 1 2
C
ONTOH
S
OAL
14. Sebuah perusahaan asuransi di Jakarta telah menyelenggarakan kursus penyegaran penjualan yang dimaksudkan untuk meningkatkan prestasi para wiraniaganya. Beberapa kelas telah menyelesaikan kursus tersebut. Dalam memperkirakan nilai program tersebut, Manajer pelatihan penjualan ingin menentukan apakah ada hubungan antara prestasi dalam program dengan prestasi dalam menghasilkan penjualan tahunan setelah menjalani kursus. Tabel berikut ini menunjukkan data yang dikumpulkan oleh manajer pelatihan penjualan dari 11 lulusan program.
116 L T Sa rv ia /2 0 1 2
Tabel Data dari 11 orang yang lulus program
117 Wiraniaga Prestasi
Kursus Tahunan (#) Penjualan Stella 38 4.000 Piere 40 6.000 Deni 55 1.000 Wulandari 60 2.000 Sari 62 7.000 Oky 63 10.000 Asrul 67 3.000 Rani 70 5.000 Susan 75 8.000 Synthia 88 9.000 Yusraini 90 110.000 L T Sa rv ia /2 0 1 2
J
AWAB
:
1. Koefisien Korelasi Peringkat :
X Prestasi Kursus Y Penjualan Tahunan (#)
Wiraniaga
Prestasi Rank Penjualan Rank Kursus Prestasi Tahunan (#) Penjualan di =rank X - rank Y di2
X Kursus Y (#) Stella 38 1 4000 4 -3 9 Piere 40 2 6000 6 -4 16 Deni 55 3 1000 1 2 4 Wulandari 60 4 2000 2 2 4 Sari 62 5 7000 7 -2 4 Oky 63 6 10000 10 -4 16 L T Sa rv ia /2 0 1 2 0,636 0,364 -1 ) 1 -11 ( 11 80 * 6 -1 ) 1 -n ( n d 6 -1 r 2 2 n 1 i 2 i S
r S = 0, 636 menunjukkan bahwa adanya korelasi antara prestasi kursus
dengan prestasi penjualan tahunan (#)
L T Sa rv ia /2 0 1 2
C
ONTOH
S
OAL
M
ENGUJI
S
IGNIFIKANSI
15. Pengujian yang lebih formal bisa dilaksanakan untukmenentukan apakah benar-benar ada hubungan statistik seperti yang diisyaratkan oleh rs . Karena manajer pelatih berkeyakinan bahwa kursus tersebut akan meningkatkan kemampuan menjual, maka pengujian satu-arah ke kanan dapat dilakukan, dan hipotesis alternatifnya akan menyatakan adanya hubungan positif
antara prestasi kursus dengan prestasi penjualan yaitu H1 : rs >0. Ujilah hipotesis tersebut. Gunakan Taraf nyata 0,05. 120 rs L T Sa rv ia /2 0 1 2
M
ENGUJI
S
IGNIFIKANSI
15. Struktur Hipotesis H0 : rS = 0 H1 : rS > 0 konsisten ( searah ) Tentukan nilai a =0.05Statistik Uji :Uji Koefisien Korelasi Peringkat Spearman
r S = 0,636
Wilayah Kritis : r S ≥ r a a = 0,05
n = 11
Keputusan :Tolak H0 ( rS ≥ ra 0,636 > 0,523 )
Kesimpulan : bahwa Keikutsertaan dalam kursus penjualan dengan prestasi penjualan wiraniaga memberikan hasil yang konsisten (satu arah ke kanan), pada taraf nyata 0,05.
atau adanya hubungan statistik antara keikutsertaan dalam kursus penjualan dengan prestasi penjualan setelah mengikuti kursus tersebut pada taraf nyata 0,05
r a = 0,523
121
rs
Tabel A.14 Walpole
L T Sa rv ia /2 0 1 2
Catatan Uji Koefisien Korelasi
Peringkat Spearman :
Jika : n > 30 , maka digunakan pendekatan
Normal, sehingga :
r s = 0 1 -n 1 σrs 1 -n r 1 -n 1 0 -r Z S S 122 L T Sa rv ia /2 0 1 2I
STILAH
-I
STILAH
P
ENTING
Statistika Nonparametrik
: statistik yang
tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang
distribusi.
Uji Tanda (Sign Test)
: Uji yang didasarkan
pada tanda negatif dan positif dari perbedaan
antara pasangan data ordinal.
Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
: pengujian
yang dilakukan jika besaran maupun arah
perbedaan relevan untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan yang sesungguhnya antara
pasangan data yang diambil dari satu sampel
atau dua sampel yang saling terkait.
123L T Sa rv ia /2 0 1 2
I
STILAH
-I
STILAH
P
ENTING
(2)
Uji Mann-Whitney
: pengujian dimana yang diuji
hipotesis nol yang mengatakan bahwa tidak ada
perbedaan yang sesungguhnya antara kedua
kelompok data, atau data tersebut diambil dari dua
sampel yang tidak saling terkait.
Uji H Kruskall Wallis : untuk menguji apakah k sampel independen ( dimana : k > 2 ) memiliki rata-rata yang sama.
124 L T Sa rv ia /2 0 1 2
I
STILAH
-I
STILAH
P
ENTING
(2)
Uji Runtunan/deret (Runs Test)
: Uji untuk
menentukan apakah keacakan akan terjadi atau
apakah terdapat suatu pola yang mendasari urutan
data sampel.
Uji Kolmogorov smirnov : untuk menguji apakah
data berdistribusi tertentu.
Koefisien korelasi peringkat spearman : ukuran
erat tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal.
125 L T Sa rv ia /2 0 1 2
U
JI
T
ANDING
DARI
Wilcoxon Sign Rank Test Uji T berpasangan
Wilcoxon Rank Sum Test Uji T 2 populasi
Kruskall-Wallis Test Uji F
126 L T Sa rv ia /2 0 1 2
P
ERSAMAAN
S
IGN
T
EST
DAN
W
ILCOXON
S
IGN
R
ANK
T
EST
:
Keduanya digunakan untuk menguji rata-rata 1
populasi dan populasi
127 L T Sa rv ia /2 0 1 2
K
ESIMPULAN
Kegiatan peneliti seringkali terganggu karena
data yang tersedia untuk analisis tidak
mempunyai “sifat” kuantitatif yang pasti.
Misalnya, data tersebut mungkin diperoleh
hanya dari jumlah sampel yang kecil, dan
barangkali bentuk distribusi populasi dan
pengaruhnya terhadap distribusi sampel tidak
diketahui. Apabila masalah semacam itu
timbul,
maka
metode
nonparametrik
digunakan. Dalam hal ini, kita baru membahas
sebagian kecil dari metode nonparametrik yang
lazim digunakan.
128 L T Sa rv ia /2 0 1 2SOAL
Jika anda seorang konsultan statistik dan anda
diminta untuk menguji apakah ada kaitan
antara prestasi kerja dengan nilai masuk kerja.
Untuk itu anda melakukan pengambilan sampel
secara acak dari karyawan yang bekerja pada
perusahaan klien anda sebanyak 10 orang dan
diperoleh data peringkat karyawan yang terkena
sampel sbb :
129 L T Sa rv ia /2 0 1 2 No Peringkat PrestasiKerja Peringkat Tes Masuk
1 5 6 2 10 9 3 6 4 4 3 2 5 4 5 6 2 1 7 7 8 8 1 3 9 8 10 L T Sa rv ia /2 0 1 2
DAFTAR PUSTAKA
J.Supranto, Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi
keenam, Jilid 2, Penerbit Erlangga,2001
LT Sa rv ia /2 0 1 2
132