• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI

PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP

Suhaedi Muhammad1 dan Rr. Djarwanti,RPS2

1Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, BATAN

email: suhaedi.muhammad62@gmail.com

2Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofarmaka

ABSTRAK

KAJIAN BESARNYA DOSIS YANG DITERIMA PEKERJA RADIASI PADA PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA. Instalasi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IPRR) sebagai instalasi yang memiliki dampak radiologi tinggi dalam kegiatannya dapat mengakibatkan adanya penerimaan dosis yang siginifikan bagi pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan produksi. Ada beberapa tahapan kegiatan produksi yang memiliki kontribusi yang signifikan bagi penerimaan dosis untuk pekerja radiasi. Tahapan kegiatan tersebut adalah pengambilan sampel untuk memeriksa kualitas produk, pemeriksaan kualitas produk radioisotop,pengambilan produk radioisotop Molybdenum-99 (Mo-99) untuk produksi Generator Tc-99m, pengambilan produk radioisotop Iodium-131 (I-131) untuk produksi larutan senyawa bertanda, pemeriksaan kualitas produk larutan senyawa bertanda dan perbaikan produk Generator Tc-99m. Dari potensi yang ada pada masing-masing tahap kegiatan tersebut telah dilakukan kajian perkiraan besarnya dosis yang signifikan yang diterima oleh pekerja radiasi. Besarnya perkiraan dosis yang diterima oleh operator produksi radioisotop dalam setahun untuk 38 kali proses produksi adalah 2,584 mSv ( 12,92% dari NBD tahunan 20 mSv ), untuk operator produksi radiofarmaka adalah 6,27 mSv ( 31,35% dari NBD tahunan 20 mSv ), untuk petugas kendali kualitas masing-masing 11,742 mSv ( 58,71 % dari NBD tahunan 20 mSv ) dan 17,1 mSv ( 85,5 % dari NBD tahunan 20 mSv ). Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh pekerja radiasi ini masih dibawah batas dosis untuk tahun tertentu sebesar 50 mSv sebagaimana yang ditetapkan di dalam Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 16 tahun 2014 pasal 40. Kata Kunci: kajian, dosis radiasi, pekerja radiasi

ABSTRACT

STUDY OF THE AMOUNT DOSE RECEIVED RADIATION WORKERS IN RADIOISOTOPE AND RADIOPHARMACEUTICAL PRODUCTION PROCESS. Radioisotopes and radiopharmaceutical installation production (IPRR) as an installation that has a high radiological impact in its activities may result in the receipt of significant doses of radiation to workers involved in production activities. There are several stages of production activities that have a significant contribution to the acceptance of the dose for radiation workers. Stages these activities are sampling to check product quality, product quality inspection radioisotopes, making products radioisotope Molybdenum-99 (Mo-99) for the production Generator Tc-99m, making products radioisotope Iodine-131 (I-131) for the production of compound solution marked , product quality inspection and repair compound solution unmarked Tc-99m Generator products. Of the potential that exists in each stage of the activity has been carried out studies estimate the size of the significant dose received by radiation workers. Estimate the magnitude of the dose received by the operator radioisotope production in a year to 38 times the production process is 2.584 mSv (12.92% of the annual NBD 20 mSv), for radiopharmaceutical production operators is 6.27 mSv (31.35% of the annual NBD 20 mSv), for quality control officer respectively mSv 11.742 (58.71% of the annual NBD 20 mSv) and 17.1 mSv (85.5% of the annual NBD 20 mSv). Estimates of the value of the dose received by radiation workers is still well below the dose limit for a given year is 50 mSv as defined in Regulation BAPETEN Head No. 16 of 2014 section 40. Keywords: Study, radiation doses, radiation workers

PENDAHULUAN

nstalasi produksi radioisotop dan radiofarmaka (IPRR) merupakan instalasi yang memproduksi berbagai jenis produk radioisotop dan produk radiofarmaka. Produk-produk ini digunakan baik untuk keperluan komersial maupun untuk keperluan penelitian dan pengembangan.

Untuk menjalankan kegiatannya, IPRR ini telah dilengkapi dengan fasilitas produksi radioisotop, fasilitas produksi radiofarmaka, fasilitas kendali kualitas, fasilitas keselamatan dan fasilitas penunjang.

Sebagai fasilitas yang memproduksi produk radioisotop dan radiofarmaka sudah barang tentu dalam menjalankan kegiatannya dapat menimbulkan

(2)

Suhaedi M dan Rr. Djarwanti ISSN 1410 – 8178 139

dampak radiologi baik dalam bentuk paparan radiasi, kontaminasi permukaan, kontaminasi udara dan lepasan ke lingkungan. Dampak radiologi ini berpotensi mengakibatkan adanya penerimaan dosis bagi para pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan di IPRR.

Kajian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya nilai dosis yang diterima oleh pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan produksi radioisotop dan radiofarmaka.

Kajian besarnya dosis yang diterima oleh pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan produksi radioisotop dan radiofarmaka meliputi besarnya nilai dosis yang berasal dari : proses pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk, proses pengambilan produk radioisotop Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m, proses pengambilan produk radioisotop I-131 untuk produksi larutan senyawa bertanda, proses pemeriksaan kualitas produk larutan senyawa bertanda dan proses perbaikan produk Generator Tc-99m.

Dengan dilakukannya kajian ini diharapkan dapat diketahui berapa besarnya nilai dosis yang diterima oleh para pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan proses produksi radioisotop dan radiofarmaka. Selanjutnya dapat diketahui apakah besarnya nilai dosis tersebut masih di bawah nilai batas dosis (NBD) yang diizinkan atau telah melebihi NBD.

TATA KERJA

BAHAN DAN METODE

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kajian besarnya dosis yang diterima oleh para pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan proses produksi radioisotop dan radiofarmaka ini adalah : dokumen Radioisotope and Radiopharmaceutical

Production Intallation yang diterbitkan oleh Medhi Physics tahun 1987, dokumen Health physics yang

diterbitkan oleh Medhi Physics tahun 1987, dokumen Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif, dan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 04 tahun 2013 tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir [1-5].

Sedangkan metode yang digunakan adalah:

1. Kajian penerapatan terhadap dokumen-dokumen tersebut di atas.

2. Kajian pengalaman terkait dengan pemantauan penerimaabn dosis pekerja radiasi di IPRR.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengambilan

Sampel

Untuk

Pemeriksaan Kualitas Produk.

Kegiatan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk baik radioisotop maupun radiofarmaka dari dalam Entry Cell ke ruang kendali kualitas memiliki potensi adanya penerimaan dosis baik bagi operator produksi maupun bagi petugas kendali kualitas. Meskipun operator produksi maupun petugas kendali kualitas telah dilengkapi perlengkapan proteksi radiasi personil namun peluang adanya penerimaan dosis masih tetap ada [1,2].

Potensi adanya penerimaan dosis ini terjadi pada saat:

1. Kontener yang berisi sampel produk Mo-99 atau produk I-131 oleh operator produksi dikeluarkan dari dalam Entry

Cell melalui jendela. Pada saat jendela Entry Cell dibuka selama 1 menit

besarnya laju paparan radiasi 100 mR/jam.

2. Pemindahan kontener yang berisi sampel produk Mo-99 atau produk I-131 dengan laju paparan radiasi pada permukaan kontener sebesar 50 mR/jam ke ruang kendali kualitas dengan waktu 5 menit [1,2].

Pemeriksaan

Kualitas

Produk

Radioisotop.

Kegiatan pemeriksaan kualitas produk radioisotop Mo-99 maupun I-131 yang dilakukan oleh petugas kendali kualitas di dalam Fume Hood memiliki potensi adanya penerimaan dosis.

Potensi adanya penerimaan dosis ini terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kualitas produk baik Mo-99 maupun I-131 yang dilakukan selama 20 menit dengan laju paparan radiasi pada permukaan Fume Hood sebesar 80 mR/jam .

Pengambilan Produk Radioisotop

Mo-99 Untuk Produksi Generator Tc-Mo-99m.

Kegiatan pengambilan produk radioisotop Mo-99 dari dalam Transfer Hot Cell untuk dibawa ke dalam Hot Cell Generator memiliki potensi adanya penerimaan dosis bagi operator produksi Generator Tc-99m.

Peluang adanya penerimaan dosis ini terjadi pada saat:

1. Kontener yang berisi sampel produk Mo-99 dikeluarkan dari dalam Transfer Hot Cell

(3)

melalui plug door. Pada saat plug door dibuka selama 1 menit untuk mengeluarkan kontener besarnya laju paparan radiasi 100 mR/jam. 2. Pemindahan kontener yang berisi sampel produk

Mo-99 dengan laju paparan radiasi pada permukaan kontener sebesar 60 mR/jam ke Hot

Cell Generator dengan waktu 2 menit.

Pengambilan Produk Radioisotop I-131

Untuk Produksi Larutan Senyawa

Bertanda.

Kegiatan pengambilan produk radioisotop I-131 bulk dari dalam Transfer Hot Cell untuk dibawa ke dalam Glove box yang ada di ruangan produksi larutan senyawa bertanda memiliki potensi adanya penerimaan dosis bagi operator produksi larutan senyawa bertanda I-131.

Peluang adanya penerimaan dosis ini terjadi pada saat:

1. Kontener yang berisi sampel produk I-131 dikeluarkan dari dalam Transfer Hot Cell melalui plug door. Pada saat plug door dibuka selama 1 menit untuk mengeluarkan kontener besarnya laju paparan radiasi 100 mR/jam. 2. Pemindahan kontener yang berisi sampel produk

I-131 dengan laju paparan radiasi pada permukaan kontener sebesar 60 mR/jam ke ruang produksi senyawa bertanda dengan waktu 2 menit.

Pemeriksaan Kualitas Produk Larutan

Senyawa Bertanda.

Kegiatan pemeriksaan kualitas produk larutan senyawa bertanda yang dilakukan di dalam Fume

Hood juga merupakan salah satu potensi yang turut

memberikan kontribusi adanya penerimaan dosis bagi petugas kendali kualitas.

Potensi adanya penerimaan dosis ini terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kualitas produk larutan 131 Oral, larutan NaI-131 Injeksi dan larutan Hippuran I-NaI-131 yang dilakukan masing-masing selama 30 menit dengan laju paparan radiasi pada permukaan Fume Hood sebesar 30 mR/jam [1,2].

Perbaikan Produk Generator Tc-99m

Perbaikan produk Generator Tc-99m dilakukan apabila aliran aqua bides pada fluit path terjadi kemacetan tidak mengalir). Guna memperbaikinya dilakukan penggantian fluid path yang baru. Pada saat pembongkaran dan penggantian fluid path ini ada potensinya penerimkaan dosis yang cukup signifikan. Nilai laju paparan radiasi pada permukaan dinding leadglass pada tempat

penggantian fluid path paling besar 50 mR/jam dengan waktu penggantian selama 15 menit.

Kajian Perkiraan Besarnya Nilai Dosis

Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan produksi radioisotop dan radiofarmaka secara teoritis dapat dihitung dengan menggunakan persamaan [1]: Dosis = 6000 Radiasi Pap aran x Kerja Waktu (1) dimana dosis dalam satuan mSv, paparan radiasi dalam satuan mR/jam, waktu kerja dalam satuan menit serta 6000 merupakan faktor konversi dari mR ke mSv dan dari jam ke menit.

Berdasarkan uraian kegiatan di atas, potensi penerimaan dosis secara lengkap diberikan pada Tabel 1. Selanjutnya dengan menggunakan persamaan di atas, maka perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh oleh pekerja radiasi yang terlibat dalam kegiatan produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk sekali proses secara lengkap diberikan pada Tabel 2.

Jika kegiatan produksi radioisotop dan radiofarmaka dalam setahun masing-masing dilakukan sebanyak 38 kali, maka besarnya dosis yang diterima oleh pekerja radiasi dalam setahun dan prosentasenya terhadap NBD tahunan sebagaimana yang ditetapkan di dalam Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 4 Tahun 2013 pasal 15 secara lengkap diberikan pada Tabel 3. Sedangkan total dosis dalam setahun yang diterima oleh pekerja radiasi secara lengkap diberikan pada Tabel 4.

Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa perkiraan besarnya dosis yang diterima oleh:

1. Operator produksi radioisotop yang menangani kegiatan pengambilan sampel produk Mo-99, pengambilan sampel produk I-131, pengambilan produk Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m dan pengambilan produk I-131 bulk untuk produksi senyawa bertanda dalam setahun adalah 2,584 mSv (12,92% dari NBD tahunan). 2. Operator produksi radiofarmaka dalam setahun

adalah 6,27 mSv ( 31,35% dari NBD tahunan ). 3. Petugas kendali kualitas yang menangani

kegiatan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk Mo-99 dan I-131 dan kegiatan pemeriksaan kualitas produk Mo-99 dan I-131 perkiraan besarnya dosis yang diterima dalam setahun masing-masing adalah 11,742 mSv ( 58,71 % dari NBD tahunan ).

Petugas kendali kualitas yang melakukan kegiatan pemeriksaan kualitas produk larutan NaI-131 Ora, larutan NaI-NaI-131 Injeksi dan larutan

(4)

Suhaedi M dan Rr. Djarwanti ISSN 1410 – 8178 141

Hippuran I-131 perkiraan besarnya dosis yang diterima dalam setahun adalah 17,1 mSv (85,5 % dari NBD tahunan).

KESIMPULAN

Sumber potensi yang memberikan kontribusi penerimaan dosis bagi pekerja radiasi di IPRR adalah kegiatan pengambilan sampel untuk pemeriksaaan kualitas produk Mo-99 dan I-131, kegiatan pemeriksaan kualitas produk Mo-99 dan I-131, kegiatan pengambilan produk Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m, kegiatan pengambilan produk I-131 bulk untuk produksi larutan senyawa bertanda, kegiatan pemeriksaan kualitas produk larutan senyawa bertanda (NaI-131 Oral, NaI-131 Injeksi dan Hippuran I-131).

Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh operator produksi radioisotop selama setahun adalah 2,584 mSv (12,92% dari NBD tahunan 20 mSv). Nilai ini masih jauh dibawah batas dosis untuk tahun tertentu sebesar 50 mSv.

Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh operator produksi radiofarmaka selama setahun adalah 6,27 mSv (31,35% dari NBD tahunan 20 mSv).

Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh petugas kendali kualitas yang menangani kegiatan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk Mo-99 dan I-131 dan kegiatan pemeriksaan kualitas produk Mo-99 dan I-131 selama setahun adalah 11,742 mSv (58,71 % dari NBD tahunan 20 mSv).

Perkiraan besarnya nilai dosis yang diterima oleh petugas kendali kualitas yang melakukan

kegiatan pemeriksaan kualitas produk larutan NaI-131 Ora, larutan NaI-NaI-131 Injeksi dan larutan Hippuran I-131 selama setahun adalah 17,1 mSv (85,5 % dari NBD tahunan 20 mSv). Nilai ini masih jauh dibawah batas dosis untuk tahun tertentu sebesar 50 mSv.

Sebagai upaya pencegahan, untuk pekerja radiasi yang menerima dosis melebihi 3/10 NBD, PI harus menerapkan sistem manajemen penerimaan dosis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Medhi Physics, “Health Physics“, Medhi Physics, 1987.

2. Batan Teknologi (Persero), PT, “Laporan Operasi IPRR Tahun 2007 sampai 2011“, Serpong, Tahun 2005-2011.

3. Sekretariat Negara, “Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2007 Tentang Keselamatan Radiasi Pengion Dan Keamanan Sumber Radioaktif“, Jakarta, 2007.

4. Badan Pengawas Tenaga Nuklir, “Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 04 Tahun 2013 tentang Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir“, Jakarta, 2013.

5. Badan Pengawas Tenaga Nuklir, “Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 16 tahun 2014 tentang Surat Izin Bekerja Petugas Tertentu yang Bekerja Di Instalasi Yang Memanfaatkan Sumber Radiasi Pengion“, Jakarta, 2014.

(5)

LAMPIRAN

Tabel 1. Potensi Penerimaan Dosis Pada Proses Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka

NO. Jenis Kegiatan Penerima Dosis Laju Paparan ( mR/j) Waktu Kerja ( Menit ) Keterangan

01. Proses Produksi Radioisotop 01. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan

kualitas produk Mo-99.

Operator produksi radioisotop 100 1 1 orang Petugas kendali kualitas 50 5 1 orang 02. Pengambilan sampel untuk

pemeriksaan kualitas produk I-131

Operator produksi radioisotop 100 1 1 orang Petugas kendali kualitas 50 5 1 orang 03. Pemeriksaan kualitas produk

radioisotop Mo-99

Petugas kendali kualitas 80 20 1 orang 04. Pemeriksaan kualitas produk

radioisotop I-131

Petugas kendali kualitas 80 20 1 orang 05. Pengambilan produk Mo-99 untuk

produksi Generator Tc-99m

Operator produksi radioisotop 100 1 1 orang 02. Proses Produksi Radiofarmaka

01. Pengambilan produk Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m

Operator produksi radiofar-maka

60 2 1 orang 02. Pengambilan produk I-131 untuk

produksi larutan senyawa bertanda.

Operator produksi radiofarmaka

100 1 1 orang 60 2 1 orang 03. Pemeriksaan kualitas produk larutan

NaI-131 Oral

Petugas kendali kualitas 30 30 1 orang 04. Pemeriksaan kualitas produk larutan

NaI-131Injeksi

Petugas kendali kualitas 30 30 1 orang 05. Pemeriksaan kualitas produk larutan

Hippuran I-131

Petugas kendali kualitas 30 30 1 orang 06. Perbaikan Produk Generator Tc-99m Operator produksi

radiofar-maka

(6)

Suhaedi M dan Rr. Djarwanti ISSN 1410 – 8178 143 Tabel 2. Perkiraan Besarnya Nilai Dosis Untuk Satu Kali Proses Produksi

NO. Jenis Kegiatan Penerima Dosis Laju Paparan ( mR/j) Waktu Kerja ( Menit ) Perkiraan Dosis ( mSv) 01. Proses Produksi Radioisotop

01. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk Mo-99.

Operator produksi radioisotop 100 1 0,017 Petugas kendali kualitas 50 5 0,042 02. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan

kualitas produk I-131

Operator produksi radioisotop 100 1 0,017 Petugas kendali kualitas 50 5 0,042 03. Pemeriksaan kualitas produk radioisotop

Mo-99

Petugas kendali kualitas

80 20 0,267 04. Pemeriksaan kualitas produk radioisotop

I-131

Petugas kendali kualitas

80 20 0,267 05. Pengambilan produk Mo-99 untuk

produksi Generator Tc-99m

Operator produksi radioisotop

100 1 0,017 02. Proses Produksi Radiofarmaka

01. Pengambilan produk Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m

Operator produksi radiofarmaka

60 2 0,02

02.

Pengambilan produk I-131 untuk produksi larutan senyawa bertanda.

Operator produksi radiofarmaka

100 1 0,017

60 2 0,02

03. Pemeriksaan kualitas produk larutan NaI-131 Oral

Petugas kendali kualitas

30 30 0,15 04. Pemeriksaan kualitas produk larutan

NaI-131Injeksi

Petugas kendali kualitas

30 30 0,15 05. Pemeriksaan kualitas produk larutan

Hippuran I-131

Petugas kendali kualitas

30 30 0,15 06. Perbaikan Produk Generator Tc-99m Operator produksi

radiofarmaka

(7)

Tabel 3. Perkiraan Besarnya Nilai Dosis Yang Diterima Pekerja Radiai Dalam Setahun

NO. Jenis Kegiatan Penerima Dosis

Dosis Yang Diterima Perproses Jumlah Proses Dalam Setahun Dosis Yang Diterima Dalam Setahun Prosentase Terhadap NBD Tahunan (%) Keterangan 01. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk Mo-99. Operator produk si radioisotop 0,017 38 0,646 3,23 Petugas kendali kualitas 0,042 38 1,596 7,98 02. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk I-131

Operator produk si radioisotop 0,017 38 0,646 3,23 Petugas kendali kualitas 0,042 38 1,596 7,98 03. Pemeriksaan kualitas produk radioisotop Mo-99 Petugas kendali kualitas 0,267 38 10,146 50,73 04. Pemeriksaan kualitas produk radioisotop I-131 Petugas kendali kualitas 0,267 38 10,146 50,73 05. Pengambilan produk Mo-99 untuk produksi Generator Tc-99m Operator produk si radioisotop 0,017 38 0,646 3,23 Operator produk si radiofarmaka 0,02 38 0,76 3,80 06. Pengambilan produk

I-131 untuk produksi larutan senyawa bertanda. Operator produk si radioisotop 0,017 38 0,646 3,23 Operator produk si radiofarmaka 0,02 38 0,76 3,8 07. Pemeriksaan kualitas

produk larutan NaI-131 Oral

Petugas kendali kualitas

0,15 38 5,7 28,5

08. Pemeriksaan kualitas produk larutan NaI-131Injeksi Petugas kendali kualitas 0,15 38 5,7 28,5 09. Pemeriksaan kualitas produk laruitan Hippuran I-131 Petugas kendali kualitas 0,15 38 5,7 28,5 10. Perbaikan Produk Generator Tc-99m Operator produk si radiofarmaka 0,125 38 4,75 23,75

(8)

Suhaedi M dan Rr. Djarwanti ISSN 1410 – 8178 145 Tabel 4. Total Dosis Yang Diterima Masing – Masing Pekerja Radiasi Dalam Setahun

No. Jenis Kegiatan

Jumlah Proses Dalam Setahun

Dosis Yang Diterima

( mSv) Prosentase Terhadap NBD Tahunan (%) Keterangan Perproses Produksi Pertahun

01. Operator Produksi Radioisotop 01. Pengambilan sampel untuk

pemeriksaan kualitas produk Mo-99.

38 0,017 0,646 3,23 1 orang ope-rator produk si radioiso-top

02. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk I-131.

38 0,017 0,646 3,23 03. Pengambilan produk Mo-99 untuk

produksi Generator Tc-99m

38 0,017 0,646 3,23 04. Pengambilan produk I-131 untuk

produksi larutan senyawa bertanda

38 0,017 0,646 3,23 Total dosis yang diterima dalam setahun 2,584 12,92

02. Operator Produksi Radiofarmaka 01. Pengambilan produk Mo-99 untuk

produksi Generator Tc-99m

38 0,02 0,76 3,80 1 orang ope-rator produk si radiofar-maka 02. Pengambilan produk I-131 untuk

produksi larutan senyawa bertanda

38 0,02 0,76 3,80 03. Perbaikan Produk Generator Tc-99m 38 0,125 4,75 23,75

Total dosis yang diterima dalam setahun 6,27 31,35 03. Petugas Kendali Kualitas

01. Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas produk Mo-99.

38 0,042 1,596 7,98 1 orang petu gas kendali kualitas 02. Pemeriksaan kualitas produk

radioiso- top Mo-99

38 0,267 10,146 50,73

Total dosis yang diterima dalam setahun 11,742 58,71 01. Pengambilan sampel untuk

pemeriksaan kualitas produk I-131. 38 0,042 1,596 7,98

1 orang petu gas kendali kualitas 02. Pemeriksaan kualitas produk

radioisotop I-131. 38 0,267 10,146 50,73 Total dosis yang diterima dalam setahun 11,742 58,71 01. Pemeriksaan kualitas produk larutan

NaI-131 Oral 38 0,15 5,7 28,5

1 orang petu gas kendali kualitas 02. Pemeriksaan kualitas produk larutan

NaI-131Injeksi 38 0,15 5,7 28,5

03. Pemeriksaan kualitas produk larutan

Hippuran I-131 38 0,15 5,7 28,5

Gambar

Tabel 1. Potensi Penerimaan Dosis Pada Proses Produksi Radioisotop dan Radiofarmaka
Tabel 3. Perkiraan Besarnya Nilai Dosis Yang Diterima Pekerja Radiai Dalam Setahun

Referensi

Dokumen terkait

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk studi literatur terkait materi orde reaksi dan persamaan laju reaksi (critical

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan

Hasil dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui bagaimana rancang bangun website e-commerce yang tepat untuk mebel UD “REJEKI” sehingga dapat membantu dalam melakukan

Hasil penelitian menunjukkan yang berperan sebagai pihak primer dalam mekanisme PJL adalah PDAM Kota Palopo sebagai pemanfaat jasa lingkungan air bersih dan masyarakat hulu DAS

Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Aneka Widya Graha (AWG) dan Shanghai Aneka Food Development Co., Ltd., Cina (SAFD), Anak Perusahaan tertentu, untuk tahun yang berakhir

Berdasarkan analisis pada Gambar 2, terlihat bahwa akar permasalahan dari proses pemmbuatan dokumen maual container yang tidak dilakukan tepat waktu adalah kurangnya pengawasan

Meningitis merupakan suatu reaksi peradangan yang mengenai satu atau semua lapisan selaput yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan

Institut adalah perguruan tinggi yang disamping menyelengarakan pendidikan akademik dapat pula menyelenggarakan pendidikan profesional dalam sekelompok disiplin ilmu