BAB IV Gambaran Umum Perusahaan PT. X
IV.1 Sejarah Singkat PT X (Persero)
Pada saat ini PT.X (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki kegiatan memproduksi peralatan militer dan non militer (produk komersial). Oleh karena kekhususannya dalam memproduksi peralatan militer, maka PT.X (Persero) termasuk ke dalam Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang berada di bawah naungan Badan Usaha Pengelola Industri Strategis.
Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923. Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT.X sekarang ini.
Sejak saat itu PT.X berubah menjadi sebuah industri peralatan militer yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT.X berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan nama PT.X (Persero) pada tanggal 29 April 1983. Kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini berada di bawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT Pakarya Industri (Persero) dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT Bahana Prakarya Industri Strategis (Persero).
PT. X (Persero) adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.X (Persero) mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, dan fabrikan serta perawatan. Tahun 2002 PT Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) (Persero) dibubarkan oleh pemerintah, dan sejak itu PT.X beralih status menjadi PT.X (Persero) yang langsung berada di bawah pembinaan Kementrian BUMN.
IV.2 Visi dan Misi IV.2.1 Visi
Adapun visi perusahaan adalah menjadi perusahaan yang sehat yang mempunyai inti usaha terpadu beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial.
IV.2.2 Misi
PT.X mengemban misi untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang “alat dan peralatan untuk mendukung kemandirian pertahanan dan keamanan negara” serta “alat dan peralatan industri” dengan mendapatkan laba untuk pertumbuhan perusahaan melalui keunggulan teknologi dan efisiensi.
IV.3 Status, Tujuan, dan Fungsi IV.3.1 Status
PT.X (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang berbentuk perseroan, berkedudukan di bawah koordinasi PT Bahana Prakarya Industri Strategis dan berkantor pusat di Bandung dengan kantor-kantor, cabang-cabang, dan perwakilan-perwakilannya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia.
IV.3.2 Tujuan
Tujuan dari PT.X adalah turut melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta khususnya dalam bidang industri peralatan militer, peralatan industri manufaktur, energi dan transportasi, dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku pada Perseroan Terbatas.
IV.3.3 Fungsi
PT.X dalam melaksanakan tugas pokoknya dalam mencapai tujuan perusahaan, menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Pemasaran dan penjualan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemasaran dan penjualan, dalam arti yang seluas-luasnya atas barang dan jasa
b. Alih teknologi
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemilihan, penelitian, penemuan teknologi, serta penelitian dan pengembangan produk, termasuk pembuatan perangkat lunak (software)
c. Produksi
Segala usaha dan kegiatan menyangkut persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian produk
d. Manajemen material
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, pengendalian perusahaan dan distribusi material
e. Manajemen Keuangan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, perolehan, pengamanan dan pemanfaatan dana secara optimal, akuntansi, serta perhitungan dan pengendalian biaya
f. Manajemen Sumber Daya Manusia
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan kebutuhan, penyediaan, pemisahan, pengembangan, dan pelayanan kesejahteraan pegawai g. Manajemen Mutu
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan dan penyusunan petunjuk spesifikasi mutu, pencapaian tingkat mutu, kegiatan pemeriksaan dan pengujian guna menjamin tercapainya mutu yang diminta pelanggan serta diakui baik secara nasional maupun internasional
h. Pengelolaan fasilitas
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana perusahaan
i. Administrasi dan Umum
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pengaturan rumah tangga perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan lingkungan kerja, pengamanan perusahaan, hubungan masyarakat, perizinan, asuransi, klaim, dan hukum
j. Perencanaan dan Pengendalian Perusahaan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan strategis, pengorganisasian, pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan termasuk pengendalian program-program
k. Manajemen Informasi
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pemanfaatan, serta pengembangan informasi
l. Pengawasan
Segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan untuk mencegah pemborosan, peningkatan hasil guna dan daya guna berdasarkan perundang-undangan, peraturan, kebijakan, dan norma yang berlaku
IV.4 Tata Letak Perusahaan
PT.X (Persero) bertempat di Jalan Jendral Gatot Subroto no 517, Kecamatan Kiara Condong, kota Bandung, Jawa Barat. Lokasinya terletak lebih kurang 5 km ke arah Timur dari pusat kota Bandung. PT.X memiliki luas tanah sekitar 66 hektar, yang terdiri atas :
1. Bagian perkantoran dan perindustrian ( 23,43 hektar )
2. Panjang badan jalan 8000 meter dan luas 6 meter, sehingga luas jalan 2,4 hektar
3. Sisa lahan 38,17 hektar adalah green belt dan lahan-lahan kosong perkebunan
PT.X adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang terletak di Jawa Barat serta bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.X mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan, fabrikan serta perawatan alat. Dalam memenuhi kebutuhan peralatan militer HANKAM dan produk komersial serta pengembangan profesionalisme di bidang industri, sejak 29 April 1983 pemerintah telah mengukuhkan PT.X sebagai BUMN di bawah Badan Pengelolaan Industri Strategis (Chaerani, 2003).
IV.5 Struktur Organisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT.X No SKEP/15/P/BD/IV/2004 tanggal 30 April 2004 pasal 11, menyatakan bahwa PT.X dipimpin oleh :
1. Direksi
Direksi terdiri atas : Direktur Utama (Dirut), Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Dirrenbang), Direktur Produk Militer (Dirprodukmil), Direktur Produk Komersial (Dirprodukkom), Direktur Administrasi dan Keuangan (Dirminku).
2. Pimpinan Teras
Pimpinan Teras dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu staf yang berada di unit-unit pusat, unit-unit-unit-unit usaha, dan pejabat lain yang setingkat dengan pimpinan teras.
a. Staf yang berada di unit-unit pusat terdiri dari: • Kepala Satuan Pengawasan Intern ( Ka SPI ) • Kepala Sekretariat Perusahaan ( Kasetper) • Kepala Pusat Pengamanan (Kapuspam)
• Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan bidang Pengembangan Usaha (Dedirrenbang bid Bangus)
• Deputi Direktur Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya (Dedir bid Bang SD)
• Deputi Direktur Produk Militer bidang Penelitian dan Pengembangan (Dedirprodukmil bid Litbang)
• Deputi Direktur Produk Militer bidang Pemasaran dan Penjualan (Dedirprodukmil bid Pasar dan Jual)
• Deputi Direktur Produk Komerisal bidang Pemasaran (Dedirprodukkom bid Pasar)
• Deputi Direktur Administrasu dan Keuangan bidang Keuangan (Dedirminku bid Ku)
b. Unit-unit usaha terdiri dari:
• Kepala Divisi Munisi (Kodivmu) • Kepala Divisi Senjata (Kodivjat)
• Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC)
• Kepala Divisi Rekayasa Industri dan Jasa (Kadivrekin dan Jasa) • Kepala Unit Pengembangan Kendaraan Fungsi Khusus (Ka Unit Bang
KFK)
c. Pejabat lain yang setingkat dengan pimpinan teras.
IV.6 Divisi Kerja PT. X
Untuk meningkatkan kesempurnaan produk dan terkontrolnya sistem produksi, PT.X dibagi menjadi 2 bidang yaitu bidang militer (bidang non-komersial) dan non-militer (bidang komersial). Secara umum proses kerja yang dilakukan antara lain: welding, cutting, bubut, gergaji, pengecoran logam, grinding, painting, dan lain-lain (Chaerani, 2003).
IV.6.1 Bidang Militer (Bidang Non-Komersial)
1. Divisi Senjata
Divisi senjata menghasilkan produk antara lain: sejata laras panjang, senjata genggam, senapan mesin, surface and heat treatment. Adapun bahan baku yang digunakan adalah baja, besi kuningan, ebonit, kayu, alumunium dan bronze. 2. Divisi Munisi
Kegiatan produksi divisi munisi dilakukan terpisah dari divisi yang lain, yaitu terletak di Jawa Timur. Produk yang dihasilkan oleh divisi ini antara lain: segala jenis munisi kecil, munisi kaliber besar/berat dan munisi khusus.
3. Unit Handakom (Bahan Peledak Komersial)
Produk yang dihasilkan oleh unit ini antara lain: bahan peledak dan aksesoris, jasa peledakan, jasa pemusnahan dan jasa transportasi.
IV.6.2 Bidang Non-militer (Bidang Komersial)
1. Divisi Mesin Industri dan Jasa
Produk yang dihasilkan oleh divisi ini antara lain: jasa permesinan, peralatan kapal laut, jasa uji kalibrasi, pemeliharaan mesin dan elektronik.
2. Divisi Tempa dan Cor
Divisi tempa dan cor menghasilkan produk-produk dasar yang mendukung produksi dari divisi-divisi lain. Pada divisi ini ada dua jenis produk yang dihasilkan, yaitu:
• Furan Line, yang meliputi pembuatan pompa tambang, blok mesin diesel, part machine tool, bearing cup, cover motor traksi, dll.
• Dise Line, yang meliputi pembuatan rel kereta api, isolator flange, air brake, dll.
Kegiatan produksi yang dihasilkan rata-rata per tahun kurang lebih 900 ton. Dalam kegiatan produksinya Divisi Tempa dan Cor sudah memiliki sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9002 yang dikeluarkan oleh Bureau Veritas Quality International (BVQI) dan Sucofindo Register Quality Assurance ( SRQA).
3. Divisi Rekayasa Industri
Divisi ini menawarkan produk berupa Engineering Procurement and Construction (EPC) untuk industri minyak kelapa sawit berupa Pabrik Pengolahan Minyak Goreng (PPMG) dan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PPKS).
4. Unit Pengembangan Kendaraan Fungsi Khusus (KFK)
Produk yang dihasilkan oleh unit ini antara lain: kendaraan taktis, water canon, kendaraan bank, panser untuk TNI dan POLRI, mobil konstruksi khusus dan suku cadang.
IV.7 Proses Kerja
Penelitian ini dilaksanakan pada Divisi Tempa dan Cor yang terdiri dari 2 departemen, yaitu Departemen Ttempa dan Departemen Cor. Sampel pekerja di PT. X didapatkan dari departemen tempa untuk kelompok pekerja yang tidak terpapar panas, sedangkan kelompok kerja terpapar panas didapatkan dari Departemen Cor. Secara umum proses kerja yang terjadi di departemen tempa yaitu proses penempaan, pembubutan dan proses finishing yang berasal dari bahan logam. Sedangkan proses yang terjadi di Departemen Cor yaitu proses pembuatan logam dari hasil pengecoran logam.
IV.7.1 Proses Peleburan Logam
Pada bagian unit COR I dan II terdapat kegiatan peleburan logam yang digunakan sebagai bahan baku proses produksi yang dilakukan di dalam tungku pembakaran yang menggunakan daya listrik. Pada Gambar IV.1 dapat dilihat diagram alir dari kegiatan atau proses kerja di bagian dapur baik unit COR I maupun II.
IV.7.2 Proses Pencetakan logam
Pada di unit Cor I terdapat dua bagian pencetakan logam yaitu disamatic line dan furan line. Proses disamatic line hampir seluruhnya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin disamatic. Secara umum proses pencetakan logam di bagian ini dapat dilihat pada Gambar IV.2.
PE N Y ED IAAN BAH A N P EM ER IK SA AN P EN YIM P AN AN P EM ER IK SA AN P ELEBU R AN PE N G ATU R A N PEM ER IKSA AN 1 D ESLAG IN G PE N G A TU R A N PEM ER IKSA AN 2 TAPP IN G & N O D U LA SI Ladle kapasitas 400 K g Furnace M F .2000 D ESLAG IN G Penghilangan kotoran Ladle kapasitas 200 K g PEM ER IKSA AN 3 PEN G E C O R A N U ji struktur dari contoh barang U ji kuat tekan bahan Keterangan:
Pem eriksaan 1 = pem eriksaan kom posis Pra N odularisasi (C E M eter dan Spektrom eter) Pem eriksaan 2 = pem eriksaan tem peratur tapping
Pem eriksaan 3 = pem eriksaan kom posisi akhir setelah inokulasi dan nodularisas (S pektrom eter dan tem peratur pengecoran)
Gambar IV.1 Proses Kerja Peleburan dan Pengecoran Logam di Bagian Dapur Unit COR I dan II
Tempat Pasir Bekas (SILO) Timbangan Mixer Conveyor Disamatic Pencetakan Logam (Conveyor) Shake Out Cooling Logam Cair Finishing Barang Pasir
Silika Coal Bentonit
Pasir Bekas
Sleep Time
(1-2 jam)
Melting
Gambar IV.2 Proses Kerja Pencetakan Logam di Bagian Disamatic line
Sedangkan furan line merupakan salah satu unit yang berada di unit Cor I dan berfungsi dalam proses produksi barang-barang berukuran relatif besar. Secara umum proses pencetakan logam yang terjadi di furan line seperti pada Gambar IV.3 adalah sebagai berikut:
Persiapan Pola Pemasangan Rangka Cetak Pengisian Pasir (Mixer) Membuka Cetakan (Mesin Turn Over)
Persiapan Pola
Coating Cetakan Menggunakan Graphite + Metanol (Conveyor) Pembakaran Cetakan (Conveyor) Setting Cetakan Pencetakan Logam
Shake Out Finishing
Melting Logam Cair Barang Sleep Time (10-15 menit) Pasir Bekas Sleep Time (1 hari)
P asir Silika (B aru dan B ekas)
P encam puran B ahan ke D alam M ixer “S into” Secara M anual
(B entonit + C oal + G ula T etes + A ir)
Penurunan C am puran B ahan C etakan ke R oda
B ahan C etakan D item patkan di
Jolt-Q uis (M esin C etak )
Penghalusan dan Setting C etakan P encetakan P asir (B ahan D asar C etakan)
Pengecoran L ogam M elting
F inishing C onveyor
Pem bongkaran Sw itch C rane
Sleep T im e
(1 hari)
P asir B ekas
L ogam C air
B arang
Pekerja O lah P asir Pekerja C etak Pasir G abungan P ekerja O lah Pasir & C etak P asir K eterangan :
Pada dasarnya proses pencetakan logam di unit Cor II memiliki kesamaan dengan proses kerja yang dilakukan di bagian disamatic. Perbedaannya adalah bahwa sebagian besar proses pencetakan logam di Cor II masih dilakukan secara manual. Dalam proses kerjanya, pencetakan logam dibagi menjadi 2 kelompok kerja yaitu kelompok olah pasir dan cetak pasir. Proses kerja yang terjadi di Cor II dapat dilihat pada Gambar IV.4.
IV.8 Perlindungan Lingkungan dan Keselamatan Kesehatan Kerja
Sesuai dengan visinya, yaitu perusahaan sehat yang memiliki inti usaha terpadu, beroperasi secara fleksibel serta mandiri secara finansial, maka PT. X senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mengutamakan Keselamatan Kesehatan Lingkungan Hidup. PT. X memiliki komitmen yang kuat dan berusaha menjadi perusahaan yang maju dan patuh pada aturan, dan senantiasa menerapkan semua peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini. Undang-undang dan peraturan yang dimaksud adalah UU No. 1 tahun 1970 dan Permen No.5/MEN/1996. Berdasarkan pengertian tersebut, maka PT.X dapat mengintegrasikan Sistem manajemen K3 (SMK3) menurut Permen No.5/MEN/1996 dengan sistem PT.X dalam mengelola lingkungan kerja yang selama ini sudah menjadi sistem yang baku.
Sebagai perusahaan industri manufaktur PT. X mengutamakan proses kerja berwawasan lingkungan, memastikan bahwa lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan bebas dari kerusakan lingkungan menjadi budaya perusahaan untuk itu PT.X membentuk Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH). Departemen ini yang digunakan PT.X untuk mengelola semua aktivitas perusahaan dalam bidang keselamatan, kesehatan kerja dan pengendalian lingkungan hidup. Selain adanya Departemen K3LH yang langsung di bawah Departemen Keuangan, terdapat organisasi non formal atau non struktural yaitu Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Hal ini adalah sebagai bukti keterlibatan tenaga kerja dalam K3.
IV.8.1 Keselamatan Kerja
Departemen K3LH dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, merencanakan dan mengatur persiapan keselamatan kerja yang menyangkut teknis dan pencegahan kecelakaan diantaranya dengan menentukan standar Alat Perlindungan Diri (APD), mengawasi penggunaan alat-alat keselamatan kerja agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai. Beberapa contoh APD yang disediakan oleh PT.X antara lain:
• Pelindung kepala, meliputi: helm tahan benturan merek AD CABOT LR 40, helm tahan percikan api/logam cair panas, dan tutup kepala snood ex local.
• Pelindung muka, meliputi: perisai muka tahan percikan logam panas lengkap dengan topeng las otomatis.
• Pelindung mata, meliputi: kacamata penglihatan lebar anti kabut tahan percikan, kacamata dengan goggles tahan percikan, kacamata gelap/terang, kaca las listrik hitam dan kaca las listrik bening.
• Pelindung pernapasan, meliputi: masker full face busa dan masker kasa.
IV.8.2 Kesehatan Kerja
Departemen K3LH juga merencanakan dan merumuskan segala upaya teknis dan operasional dalam meningkatkan kondisi kesehatan pekerja. Salah satu upaya tersebut adalah dengan disediakannya makanan dan minuman sehat dengan gizi optimal. Selain itu pekerja juga diberikan makanan tambahan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan terhadap pekerja dan jenis pekerjaan yang dilakukannya, serta kondisi lingkungan kerjanya. Pemberian makanan tambahan sama jenisnya bagi setiap pegawai di unit produksi. Adapun jenis makanan tambahan yang diberikan berupa susu pasteurisasi dan bubur kacang hijau. Namun ada pertimbangan lain yang membuat ada perbedaan dalam pemberian makanan tambahan. Misalnya kepada karyawan yang bekerja di lingkungan kerja dengan temperatur tinggi, disediakan air mineral untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
Hal penting lainnya yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan kerja adalah dilaksanakannya Medical Check Up, yang terdiri dari pemeriksaan awal dan pemeriksaan ulang. Pemeriksaan kesehatan awal dilakukan ketika pekerja mulai masuk perusahaan, sedangkan pemeriksaan ulang dilaksanakan setiap satu tahun sekali atau dilaksanakan jika terdapat keluhan kesehatan dari pekerja.
IV.8.3 Pengendalian Lingkungan
arahan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yaitu dengan melakukan penelitian, pengukuran, dan pengelolaan terhadap limbah industri serta Bahan Beracun Berbahaya (B3) agar lingkungan hidup terhindar dari pencemaran. Salah satu upaya dalam mengelola lingkungan yaitu dengan bekerjasama dengan PPLI Cileungsi Bogor dalam mengelola limbah B3.
IV.9 Sumber Daya Manusia
PT. X senantiasa melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dengan pengalaman luas di industri tinggi yang didukung oleh 3.451 karyawan dari berbagai latar belakang pendidikan Diterapkannya Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Kompetensi (MSDM-K) sebagai acuan dalam mengembangkan nilai dan budaya organisasi, merupakan salah satu bukti kepedulian PT. X terhadap pengembangan sumber daya manusia. Tiga nilai dan kompetensi utama yang menjadi pilar adalah:
1. Mengutamakan kualitas prima 2. Membina kerjasama yang harmonis 3. Berorientasi pada pelanggan
PT. X berusaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengadakan pelatihan bagi karyawan. Pelatihan yang dimaksud adalah pelatihan untuk meningkatkan kinerja, seperti pelatihan pengenalan industri, pengoperasian alat, dan sejenisnya ataupun pelatihan yang berkaitan dengan aspek keselamatan seperti cara penanganan kebakaran atau pertolongan pertama pada kecelakaan.