• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi dan tidak dapat di tunda-tunda. Kesehatan memiliki peran penting dalam mempengaruhi derajat hidup seseorang berdasarkan kondisi fisik ataupun mental manusia. Kebutuhan kesehatan individu dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan memiliki cara, pola, tindakan, dan perilaku yang berbeda-beda. Pemeliharaan kesehatan merupakan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pengetahuan kesehatan yang tepat dapat mengurangi resiko permasalahan kesehatan, sehingga dampak penyakit dapat dihindari.

Penyakit merupakan suatu keadaan atau kondisi tubuh di mana terdapat kerusakan organ tubuh, karena ada kerusakan, dengan sendirinya timbul rasa sakit. Rasa sakit akibat kerusakan organ disebut gejala penyakit, sedangkan adanya kerusakan organ yang biasanya perlu dideteksi (ditemukan) oleh dokter disebut tanda penyakit (Daldiyono dalam Sudarma 2008 : 106). Sakit adalah suatu kondisi tubuh dengan kesehatan yang terganggu, sehingga tubuh dan pikiran dalam keadaan tidak normal. Faktor sosial dan budaya pada masyarakat sangat dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi manusia dengan lingkungannya. Arti sakit dapat berbeda-beda

(2)

sesuai pengalaman dan pengetahuan berdasarkan pola pikir manusia dari konstruksi yang berdasarkan pada suku, ras, budaya ataupun agama.

Budaya merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit dirubah. Budaya, norma dan adat istiadat dapat mempengaruhi perilaku manusia dalam hubungan sosial. Kebudayaan terjadi turun-temurun akibat proses internalisasi dari suatu nilai-nilai yang mempengaruhi pembentukan karakter, pola pikir, pola interaksi, dan perilaku manusia. Hubungan antara kebudayaan dengan pengetahuan sakit sangatlah erat sebagai kebiasaan dan keyakinan budaya yang dianut sebagai pengetahuan kesehatan.

Masyarakat Jawa hidup dalam lingkungan adat istiadat yang sangat kental. Adat istiadat suku Jawa masih sering digunakan dalam berbagai kegiatan kesehatan melalui pengobatan tradisional. Adat istiadat ini adalah sebuah budaya dan kebiasaan yang telah turun-temurun dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Jawa, bahkan di masyarakat terdapat keharusan untuk melalukannya. Adat istiadat ini dilakukan mulai dari hamilnya seorang wanita yang mengandung bayi, pernikahan, dan kematian. Pengobatan tradisional merupakan suatu tindakan yang dilakukan masyarakat dalam menciptakan proses kesehatan melalui perawatan, cara, tindakan, pemakaian obat, yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku. Pada umumnya mereka hafal dalam ingatan dan dipraktekkan secara berulang-ulang setiap dibutuhkan untuk mengobati penyakit. Ragam pengobatan tradisional Jawa seperti dukun, meracik dan meramu obat sendiri, mencari penyembuhan dengan doa, melalui primbon, dan ritual persembahan.

(3)

Indonesia merupakan negara yang banyak memiliki berbagai keanekaragaman pengetahuan ragam pengobatan, salah satunya seperti pengobatan tradisional yang terdapat di hampir semua wilayah di Indonesia. Daerah-daerah yang terkenal dengan pengobatan tradisional antara lain Riau, Sumatera Utara, Jawa, Madura, Kalimantan, Surakarta, Sulawesi, Papua dan sebagainya. Pengetahuan ilmu pengobatan tradisional di Indonesia sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dan sudah terkenal pandai meracik obatan-obatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, akar-akaran, bahan dari hewani dan bahan lainnya untuk di racik sebagai ramuan jamu untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Pengetahuan tersebut diwariskan secara turun-temurun melalui tradisi lisan atau tulisan. Jumlah dan ragam pengobatan tradisional yang tercatat di Indonesia sesuai data Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003 berdasarkan keputusan menteri kesehatan Nomor: 1076/Menkes/SK/VII/2003 yakni yang berdasarkan metode pengobatan yaitu keterampilan, ramuan obat, tenaga dalam, dan supra natural atau ajaran agama.

Pengobatan tradisional dalam kebudayaan Jawa banyak sekali dipengaruhi kegiatan supranatural yang bersifat irasional. Berbagai ritual dan mantera-mantera yang dilakukan sering sekali dihubungkan dengan makhluk-makhluk gaib. Konsep sakit irasional berarti sesuatu yang mempengaruhi semua hal, yang melampaui kekuasaan manusia, dan yang berada di luar jalur yang normal dan wajar. Dalam budaya Jawa, terutama masyarakat yang masih menjalankan budaya tradisionalnya. Dukun dalam kasus ini sebagai penolong, penasehat, dan sebagai seorang yang dapat menyembuhkan sakit dan penyakit pada masyarakat yang berkaitan dengan

(4)

pengalaman supranatural. Secara garis besar dalam kebudayaan Jawa dukun dapat dibagi atas :

1. Dukun pijat, yang bekerja menyembuhkan penyakit yang disebabkan karena kurang berfungsinya urat-urat dan aliran darah (salah urat), sehingga orang yang merasa kurang sehat atau sakitpun perlu diurut supaya sembuh.

2. Dukun sangkal putung atau patah tulang, misalnya akibat jatuh dari pohon, tergelincir atau kecelakaan.

3. Dukun petungan, yakni dukun yang dimintai nasehat tentang waktu yang sebaiknya dipilih melakukan sesuatu usaha yang penting seperti saat memulai menanam padi, mulai panen, atau mengawinkan anak. Nasehat yang diberikan berupa perhitungan hari mana yang baik, dan mana yang tidak baik menurut numerologi Jawa.

4. Dukun bayi, yakni mereka yang banyak memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal-hal yang berhubungan dengan pertolongan persalinan. 5. Dukun prewangan, yakni dukun yang dianggap mempunyai kepandaian magis

sehingga dapat memberi pengobatan ataupun nasehat dengan menghubungi alam gaib (mahluk-makluk halus), atau mereka yang melakukan white magic3 atau black magic4 untuk maksud baik dan maksud jahat (Anggorodi, 2009:10) dalam (Sutrisni, 2012)

Dukun mendapat kepercayaan memiliki keterampilan menolong masyarakat secara tradisional dan agar memperoleh kesehatan khususnya pada ibu dan anak. Dukun dalam penjelasan diatas adalah dukun bayi yang merupakan profesi seseorang yang dalam aktivitasnya menolong proses persalinan seseorang, merawat bayi mulai

(5)

dari memandikan, menggendong, belajar berkomunikasi dan lain sebagainya. Dukun bayi biasanya juga selain dilengkapi dengan keahlian, juga dibantu dengan berbagai mantra khusus yang dipelajarinya dari pendahulu mereka. Adanya proses pendampingan bayi dilakukan dukun bayi tersebut berjalan sampai dengan bayi berumur 2 tahunan.

Konsep pengobatan tradisional pada ibu dan anak terlihat pada gejala yang dialami oleh ibu dalam masa kehamilan. Kebudayaan Jawa memiliki mitos kesehatan terhadap kehamilan. Penduduk Desa Tanah Tinggi memiliki banyak mitos atau larangan seputar kehamilan yang masih dijalankan. Mitos ini berkaitan dengan makanan, keseharian, tindak tanduk, ataupun semua hal yang berkaitan dengan keseharian ibu hamil ataupun calon bayi. Tradisi ini amat kuat diterapkan oleh masyarakat. Beberapa mitos bahkan dipercaya sebagai amanat dari nenek moyang yang jika tidak ditaati akan menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan. Pada dasarnya tujuan dari orang-orang terdahulu menciptakan mitos bermacam-macam. mitos kehamilan tetap dilakukan agar si ibu hamil maupun suaminya dapat menjaga kehamilan dengan baik, sehingga bisa menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mitos ini berkaitan dengan kebiasaan, konsumsi bahan makanan, dan sebagainya. Pola kebiasaan pada kebudayaan khususnya kebudayaan Jawa pada masa kehamilan sangat erat hubungannya dengan sakit dan penyakit.. Tindakan-tindakan yang dilakukan adalah hasil dari sosialisasi orang terdahulu terhadap kekhawatiran individu masyarakat yang masih memiliki pola pikir yang sederhana. Pengetahuan dan pengalaman kehamilan dipengaruhi oleh kondisi yang bersifat irasional.

(6)

Salah satu ritual masa kehamilan dalam kebudayaan Jawa yaitu Tingkeban. ritual ini dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan dan pada kehamilan pertama kali. Dalam upacara ini sang ibu yang sedang hamil di mandikan dengan air kembang setaman dan disertai doa yang bertujuan untuk memohon kepada Tuhan agar selalu diberikan rahmat dan berkah sehingga bayi yang akan dilahirkan selamat dan sehat. Hakekat dasar dari semua tradisi Jawa adalah suatu ungkapan syukur terhadap keselamatan dan kenteraman yang diungkapkan dalam bentuk lambang-lambang yang masing-masing mempunyai makna.

Masyarakat Jawa masih mengenal apa yang disebut sebagai sajen atau sesaji, dan masih ada yang meneruskan tradisi tersebut. Namun tradisi sesaji pada masyarakat Jawa, dianggap sebagai, mistis, irasional, dan segala jenis sebutan lain yang berkesan negatif terhadap tradisi sesaji. Sesaji adalah wujud dari sistem religi masyarakat Jawa sebagai bentuk lain dari doa agar selalu diberi keberkahan dan keselamatan. Masyarakat Jawa juga memiliki fenomena jimat sebagai suatu benda atau sejenisnya yang disakralkan oleh pembuatnya atau pemakainya. jimat berasal dari tumbuh-tumbuhan, batu, air, hewan, manusia, dan bahan lainnya yang sengaja dibuat oleh manusia atau tercipta oleh proses alam bahkan ada juga dari alam gaib. Kebiasaan menggantung jimat pelindung pada pintu dan tempat lain yang dipercaya bisa membawa keberuntungan dan penangkal maupun mengusir roh-roh jahat. Jimat sering digunakan oleh orang dalam hal mistis yang tidak rasional. Keberadaan jimat di tengah-tengah masyarakat cukup dikenal dan dalam praktiknya juga telah melebur pada setiap sisi kehidupan. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya berbagai macam dukun yang mengeluarkan jimat.

(7)

Pengobatan tradisional pada masyarakat Jawa di Desa Tanah Tinggi memiliki proses penyembuhan penyakit sendiri. Artinya Proses penyembuhan penyakit dilakukan dengan cara meracik dan mengolah bahan yang berasal dari tanaman, hewani, bahan mineral, air dan bahan lain sebagai pengobatan atau perawatan untuk menjaga kesehatan. Pada umumnya mereka hafal dalam ingatan dan dipraktekkan secara berulang-ulang untuk mengobati penyakit. Ramuan-ramuan tersebut digunakan juga untuk menjaga kondisi badan agar tetap sehat, mencegah penyakit, dan sebagian untuk mempercantik diri. Kemahiran meracik bahan-bahan tersebut diwariskan oleh nenek moyang terdahulu secara turun-temurun, dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini merupakan warisan budaya, yang membantu masyarakat sebagai penyedia informasi tentang obat-obatan, proses pembuatan dan cara mengkonsumsi pada pengobatan tradisional.

Pengobatan tradisional merupakan suatu cara yang sudah lama digunakan oleh masyarakat desa untuk mencari kesehatan. Pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap penyakit dan sakit mempunyai fungsi sebagai cara untuk mencegah dan mengatasi penyakit sehingga menjadi suatu identitas sosial dan budaya yang mereka miliki sekian lama dan bertahan hingga sekarang. Wilayah pedesaan merupakan suatu kawasan teritorial yang masih banyak memiliki budaya yang masih kental dan murni, yang masih idientik dengan kearifan lokal yang meliputi berbagai situasi dan kondisi yang telah menjalani kebudayaan sekian lama dan menjadi warisan budaya. Desa Tanah Tinggi merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Air Putih

(8)

Kabupaten Batubara. Penduduk di desa ini mayoritas suku Jawa dan juga bermatapencaharian sebagai petani. Penduduk desa ini merupakan salah satu bukti nyata dalam mempercayai pengobatan tradisional khususnya pada ibu dan anak yang dipengaruhi oleh kebudayaan Jawa yang telah lama ada sebagai pemenuhan kebutuhan kesehatan.

Kehidupan kesehatan masyarakat di desa ini pada ibu dan anak masih sering menggunakan jasa dukun ataupun ritual-ritual kebudayaan Jawa. Hal ini dilakukan berdasarkan ajaran dari leluhur terdahulu dari generasi ke generasi yang masih melekat terhadap kebudayaan-kebudayaan yang masih ada. Fenomena tentang penggunaan jasa dukun dan ritual kebudayaan masih terlihat dengan jelas dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan dukun serta ritual-ritual adat di masyarakat masih sangat dipercaya sebagai pemberi kekuatan spiritual bagi ibu yang hamil dan proses persalinan yang ada terjadi dengan alasan kepercayaan, mitos, dan budaya yang dijalankan selama ini.

Masyarakat pedesaan merupakan komposisi masyarakat yang masih bersifat sederhana, masyarakat memiliki peran sosial dalam menjaga kelestarian budaya. Pengobatan tradisional merupakan usaha yang diciptakan untuk menekan resiko sakit. Hal ini didasari nilai-nilai, kearifan lokal, pengetahuan, pengalaman, serta pencitraan terhadap suatu pengobatan yang mereka gunakan selama ini. Pengobatan tradisional merupakan hasil dari kontruksi kebudayaan yang masih digunakan oleh masyarakat, sehingga perannya mensosialisasikan ilmu pengetahuannya masih berlanjut sampai sekarang dan turun temurun.

(9)

1.2. Perumusan Masalah

Masyarakat perdesaan memiliki arti sakit yang sangat sederhana, bahwa pengetahuan sakit memiliki berbagai pranata budaya yang telah ada dari generasi-ke generasi lain dan berlanjut sampai sekarang. Kehidupan yang terjadi pada masyarakat suku Jawa, dapat dikatakan bahwa ada beberapa nilai kepercayaaan masyarakat dan cara pandang terhadap sakit dan pengobatan tradisional terhadap kesehatan ibu dan anak. Pengetahuan tentang aspek budaya merupakan hal penting diketahui oleh masyarakat untuk memudahkan dalam melakukan pendekatan tentang nilai-nilai sosial dan budaya. Pengetahuan tentang sakit berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat desa yang sederhana. Masyarakat desa khususnya suku Jawa masih bersifat tradisional memiliki nilai-nilai dan pemahaman tentang sakit dan cara pengobatan khususnya pengobatan tradisional pada ibu dan anak yang masih sederhana dan digunakan sampai sekarang.

Dari penjelasan di atas dapat dipaparkan bahwa perumusan masalahnya antara lain : Bagaimanakah konsepsi sakit dan pengobatan tradisional pada ibu dan anak dalam kebudayaan Jawa?

1.3. Tujuan Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memahami konsep sakit pada masyarakat desa berdasarkan kebudayaan Jawa.

2. Untuk mengetahui peran kebudayaan Jawa dalam memahami konsep sakit pada masyarakat desa.

(10)

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dalam dunia pendidikan terutama perkembangan sosiologi khususnya sosiologi kesehatan dan sosiologi pedesaan. Dalam penelitian ini peneliti dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan, meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah melalui penelitian. Penelitian ini sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati bagaimana nilai-nilai, pengetahuan, dan kebudayaan yang ada pada masyarakat dapat ditelaah secara lebih dalam sebagai pengembangan ilmu pengetahuan.

1.4.2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi bagi instansi terkait di bidang pelayanan kesehatan di pedesaan. Penelitian ini diharapkan Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah sebagai informasi yang dapat dijadikan acuan sebagai penyesuaian layanan kesehatan menjadi lebih baik, efektif dan efisien sehingga kualitas kesehatan di pedesaan dapat ditingkatkan.

1.5. Defenisi konsep

1.5.1. Pengobatan tradisional

Pengertian pengobatan tradisional adalah suatu jenis dan bentuk pengobatan yang menggunakan pola pengetahuan serta kebiasaan yang didasari oleh pengalaman dan pola perilaku yang sudah membentuk suatu kebiasaan yang sudah ada sejak

(11)

dahulu yang di wariskan oleh satu generasi ke generasi yang lain dan berupa ilmu pengobatan, kearifan lokal, dan keahlian dalam menyembuhkan penyakit dan tata cara pengobatannya dilakukan dengan cara yang sederhana dan tradisional. Pengobatan tradisional dalam penelitian ini yaitu pengobatan yang dilakukan oleh dukun pada saat membantu dan mengobati ibu pada kehamilan hingga masa persalinan dan pada anak yang masih berusia dibawah sepuluh tahun yang dilakukan oleh dukun secara sederhana seperti metode pembacan mantera dan doa-doa tertentu, dan berdasarkan pada pola dan syarat tertentu sesuai dengan kebudayaan Jawa. Ada pula pola pengobatan pijatan, pengurutan, pemberian jamu atau ramuan tertentu, memberikan nasehat yang berhubungan dengan kesehatan kehamilan dan pasca persalinan, pembacaan doa-doa terhadap bagian tubuh tertentu pada saat ibu dan dan anak.

1.5.2. Kebudayaan

Pengertian kebudayaan dalam penelitian ini adalah kebudayaan yang berupa tradisi dan adat istiadat yang didapatkan oleh manusia yang turun-temurun dari generasi ke generasi yang tetap dijalani hingga sekarang, walaupun orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti yang disebabkan oleh kematian dan kelahiran. Dalam penelitian ini kebudayaan sebagai salah satu sarana yang dapat menjelaskan gejala-gejala sakit yang sering dialami masyarakat yang memiliki konsep yang hanya dapat dijelaskan dengan keteraturan sosial yang ada pada masyarakat desa melalui pengalaman dan kejadian yang dialaminya secara langsung dalam kehidupan masyarakat desa pada masa sekarang ini.

(12)

1.5.3. Obat tradisional

Obat tradisional adalah ramuan obat yang merupakan hasil meramu dari bahan-bahan yang berasal dari bahan kayu-kayuan, daun-daunan, hewani, rempah-rempah sebagai obat sebagai untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Obat tradisional ini seperti jamu untuk ibu melahirkan serta ramuan obat yang dilakukan untuk kesehatan pada anak-anak seperti, obat lulur luka atau obat untuk pembengkakan, obat penambah stamina, ramuan untuk perawatan sebelum dan sesudah sakit dan lain sebagainya.

1.5.4. Dukun Kampung

Dukun kampung dalam penelitian ini adalah seseorang yang diyakini sebagai orang yang dapat menyebuhkan gejala-gejala sesuatu yang bersifat magis dan sakral dalam areal kebudayaan Jawa yang berupa norma adat dan istiadat secara turun-temurun berperan sebagai orang yang dapat menyembuhkan sakit dalam konteks pengalaman kebudayaan yang dialami oleh masyarakat.

1.5.5. Dukun Bayi

Dukun bayi merupakan orang yang membantu serta mengobati wanita dalam proses persalinan ataupun pasca persalinan. Pengobatannya dilakukan secara sederhana yaitu secara pemijatan dan membacakan doa kepada ibu yang sedang bersalin. Dukun bayi juga dapat mengobati gangguan-gangguan yang diyakini sebagai gangguan roh halus dan gaib terhadap ibu dan anak-anak.

(13)

1.5.6. Sakit

Sakit merupakan hilangnya keseimbangan dalam tubuh seperti keadaan berasa tidak nyaman dan selalu ada perasaan mengganggu dalam tubuh sehingga jiwa dan raga manusia mengalami sesuatu yang lain karena menderita sesuatu penyakit. Sakit dalam penelitian ini adalah sakit diartikan sebagai sesuatu gejala yang dapat diteliti secara klinis dan ilmiah semata, sakit menjelaskan juga yang bersifat non rasional yang menampilkan pendekatan terhadap nilai-nilai budaya yang sudah melekat khususnya pada kebudayaan Jawa. Sakit dalam penelitian ini adalah sesuatu gejala yang terjadi pada pada ibu dan anak-anak yang tidak dapat dijelaskan dengan ilmu kedokteran pada umumnya.

1.5.7. Penyakit

Penyakit merupakan suatu gejala dalam tubuh karena adanya gangguan ataupun kerusakan organ-organ tubuh manusia baik secara lahir dan batin. Penyakit dapat diartikan sebagai suatu hal yang tidak lazim, dikarenakan penyakit tidak semuanya dapat diobati dengan menggunakan obat semata, melainkan ada sesuatu hal yang lain yang mengganggu, seperti gangguan yang bersifat magis dan supranatural yaitu gangguan roh halus (hantu).

1.5.8. Ibu

Ibu adalah orang yang memiliki pengalaman spiritual yang berhubungan dengan pengetahuan sakit yang dialaminya secara langsung dan memahaminya dalam kehidupan sehari-hari yang dekat dengan adat budaya dalam melakukan dan menemukan pengalaman kesehatan, kehamilan, dan persalinan dengan cara yang

(14)

tradisional yang menggunakan jasa dan bantuan kepada dukun kampung ataupun dukun bayi selama masa kehamilan sampai masa melahirkan serta menggunakan pengobatan tradisional, baik digunakan sendiri atau untuk keluarganya.

1.5.9. Anak

Anak dalam penelitian ini adalah anak yang baru lahir atau anak usia balita yang mengalami sakit yang bersifat supranatural atau bersifat magis. Anak disini adalah anak yang pernah menggunakan jasa dukun dalam pengalamannya mengenai sakit ataupun masih sering mengikuti adat istiadat Jawa pada masa kelahirannya dan kehidupannya sehari-hari.

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945 menyebutkan bahwa “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik,” prinsip

-- Ciri-ciri : fase gas, warna kuning kehijauan, larut dalam air, mudah bereaksi Ciri-ciri : fase gas, warna kuning kehijauan, larut dalam air, mudah bereaksi -- Klorin terkandung

Alasan penelitian ini dilakukan pada karyawan Bank Syariah Bukopin terhadap pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi Islam terhadap kinerja

Persepsi nelayan terhadap kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan berkelanjutan di TNK memprioritaskan (1) keseimbangan kesejahteraan dengan kelestarian (Y 4 ); (2)

Pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia aspek menulis siswa kelas VI SD Negeri Wudi, Kecamatan Sambeng,

Terdapat hubungan antara motivasi dengan hasil belajar mahasiswa AMIK Jayanusa Padang karena dari tabel hasil pengolahan menggunakan spss diperoleh nilai sig = 0,009 yang berarti

[r]

Administrasi negara secara lebih khusus dapat dijelaskan sbg Apa yg dilakukan Oleh pemerintah, terutama lembaga Eksekutif (dengan sarana birokrasi ), di dalam memecahkan