• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil Penelitian

1.1.1 Profil PAUD Mentari 2

PAUD Mentari 2 berlokasi di jalan Boliyohuto Desa Ombulo Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Lokasi PAUD ini merupakan tempat yang sangat aman untuk anak-anak bersekolah, karena sekolahnya jauh dari jalan raya. Sekolah ini berdiri tahun 2007 dengan luas tanah 17x17 m2 dan memiliki gedung yang sudah permanen, sehingga luas seluruh bangunannya 70 m yang terdiri dari dua ruangan lokal.

Sekolah PAUD Mentari 2 ini berdiri untuk mewujudkan anak-anak yang mandiri dan berkualitas serta anak yang sehat jasmani dan rohani. PAUD Mentari 2 berusaha dengan sepenuh hati membantu orang tua dalam membimbing, mendidik dan mendampingi anak didik dalam proses perkembangan yang optimal. Sekolah ini memiliki visi dan misi. Visinya adalah: “Terwujudnya usia dini yang sehat, cerdas serta taqwa guna menyongsong masa depan yang gemilang”. Misinya adalah: “Mengupayakan pemerataan pelayanan peningkatan kesadaran mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini guna terciptanya tunas harapan bangsa yang handal kreatif penuh imajinasi.

Pendidik sangat berperan penting terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak. Karena pendidik adalah individu yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan baik formal, informal maupun nonformal demi kesejahteraan anak-anak usia dini. Pendidik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 3 orang pendidik yang terdiri dari pimpinan

(2)

PAUD dan 2 orang guru yang mendidik pada Kelompok A dan Kelompok B. Pimpinan PAUD adalah Sutarti Mertosono,A.Ma dengan status pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pendidikan terakhir yang dimiliki adalah Diploma II PGTK. Sementara dua pendidik lainnya berstatus GHD dan GTT. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pendidik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013, berdasarkan status kepegawaian, tingkat pendidikan dan jabatan dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 1

Keadaan Pendidik PAUD Mentari 2 TP. 2012/2013

No Nama Pendidik Satus

Kepegawaian Pendidikan Jabatan 1 Sutarti Mertosono,A.Ma PNS D-II PGTK Pimpinan PAUD

2 Herlina Tanus GHD SMKK Tenaga Pendidik

3 Nirma Jakfar GTT SMEA Tenaga Pendidik

Anak didik adalah subjek dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan anak dalam tingkat pendidikan memiliki karaktersitik yang berbeda-beda untuk dikembangkan. Adapun anak didik di PAUD Mentari 2 Ombulo tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 35 anak dimana sebagian besar berada disekitar lingkungan sekolah dengan usia antara 3 sampai 6 tahun. Anak didik di PAUD Mentari 2 dibagi menjadi 2 kelompok yakni Kelompok A yang berusia 3-4 tahun dan kelompok B yang berusia 4-5 tahun. Karakter dan kemampuan anak di PAUD Mentari 2 sangat beraneka ragam. Khususnya pada anak didik Kelompok B sebagai subjek pada penelitian ini. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan anak didik di PAUD Mentari 2 tahun pelajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(3)

Keadaan Peserta Didik PAUD Mentari 2 TP. 2012/2013

Keterangan Laki-laki Perempuan Jumlah

Kelompok A 7 8 15

Kelompok B 10 10 20

Jumlah 17 18 35

Untuk menjaga keamanan dan keselamatan anak baik dalam kelas maupun diluar kelas pada dasarnya pendidik di PAUD Mentari 2 selalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan anak, peralatan yang dipakai dalam pembelajaran dan keadaan-keadaan lain dalam lingkungan sekolah.

1.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian

1.1.2.1 Peran Guru sebagai Fasilitator

Makanan yang bergizi sangat penting bagi anak, lebih khususnya pada anak usia dini dalam perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya sesuai usia anak. Menunjukkan macam-macam makanan yang bergizi kepada anak tujuannya adalah agar anak usia dini mengetahui makanan apa saja yang bisa dikonsumsi untuk anak sesusia mereka. Peneliti melakukan penelitian ini berdasarkan observasi kegiatan guru yang telah direncanakan sebelumnya yakni dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3

Aspek-aspek yang diamati Guru sebagai fasilitator

No Aspek yang Diamati Yang dilaksanakan

Ya Tidak

1

2

3

Guru Menunjukkan macam-macam makanan bergizi pada anak

Guru memberi petunjuk kepada anak-anak untuk mencuci buah dan sayur sebelum di konsumsi

Guru menjelaskan makanan apa saja

(4)

yang bergizi bagi anak

Berdasarkan tabel tersebut, peneliti dapat melakukan observasi dan wawancara kepada guru yang berada di PAUD Mentari 2 Desa Ombulo. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan anak tentang makanan bergizi dan dapat direalisasikan baik guru maupun orang tua serta anak usia dini.

Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak usia dini melalui dua indikator yang terdapat di Bab II halaman 10 adalah dengan cara: 1) peran guru sebagai fasilitator; dan 2) peran guru sebagai pengajar.

4.1.2.1.1 Menunjukkan Macam-macam Makanan Bergizi pada Anak

Makanan bergizi yang diberikan kepada anak seperti bubur kacang hijau, buah-buahan segar, sayuran hijau, lauk pauk (ikan, daging, tahu, tempe, telur), dan susu. Makanan ini diberikan kepada anak dengan bervariasi agar anak tidak merasa bosan ketika mengkonsumsi makanan setiap hari, namun harus memenuhi gizi seimbang. Hal ini dilakukan untuk mengenalkan makanan apa saja yang bergizi kepada anak, sehingga anak mengetahui dan mengkonsumsi makanan yang memenuhi gizi seimbang, agar tidak sembarangan makan makanan jajanan. Demikian halnya pada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 yang menjadi objek penelitian untuk memahami dan melakukan apa yang diberikan oleh guru dalam hal mengenalkan makanan bergizi. Untuk itu guru sangat berperan penting terhadap perkembangan anak dalam memberikan makanan bergizi, contohnya makanan bubur kacang hijau.

Sebelum anak-anak mengkonsumsi makanan bubur kacang hijau ini, terlebih dahulu guru mengenalkan kacang hijau itu seperti apa agar mereka tahu dan mau mengkonsumsinya. Makanan ini perlu dikonsumsi setiap pagi hari sebelum anak-anak berangkat ke sekolah. Hal ini

(5)

dilakukan untuk menjaga ketahanan tubuh anak ketika anak sudah berada di sekolah disaat bermain bersama teman-temannya, waktu belajar, dan menunggu waktu istirahat untuk makan bersama. Boleh juga pada pagi hari diganti dengan makan buah segar seperti apel atau pepaya dan juga mengkonsumsi roti tawar, jika ada. Agar pada saat mereka di sekolah tidak merasa lapar dan tidak mengkonsumsi makanan yang sudah jadi seperti makanan ringan yang memiliki bahan pengawet sehingga membuat anak tidak mau makan makanan yang dimasak oleh orang tua mereka.

Pembelajaran mengenalkan makanan bergizi bagi anak harus dilakukan setiap hari, agar mereka lebih memahami dalam mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi. Tujuan pembelajaran ini tidak lain agar anak usia dini dapat berfikir logis dan sistematis melalui pengamatan terhadap makanan yang diberikan oleh guru untuk dikonsumsi. Selain bahan mentah yang diperkenalkan kepada anak makanan yang sudah siap saji diperkenalkan juga dan diberikan kepada anak makanan tersebut untuk dapat dicicipi, sehingga anak akan terbiasa makan makanan yang belum pernah mereka makan. Untuk memperkenalkan makanan bergizi minimal tiga macam makanan setiap pembelajaran mengenai makanan bergizi. Agar peserta didik lebih mengenal dan mengerti makanan apa saja yang diperkenalkan oleh guru baik warna dari makanan, sumber gizinya dan cara mengkonsumsinya. Setelah guru menunjukkan makanan bergizi, guru meminta kepada anak secara bergiliran untuk dapat menyebutkan macam-macam makanan bergizi yang telah diajarkan dan ditunjukkan oleh guru, baik dari nama makanan maupun warnanya.

Berdasarkan hasil penelitian dan kegiatan wawancara dengan guru PAUD Mentari 2 sebagai informan dan observasi yang telah dilakukan peneliti dari tanggal 5 Juli 2013 sampai 17 Juli 2013 di PAUD Mentari 2 diperoleh secara garis besar bahwa dalam menjelaskan makanan

(6)

bergizi kepada anak baik dari bentuknya, nama makanannya, warna makanan sampai pada sumber gizinya, sebagaimana dikemukakan oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa:

Untuk memudahkan anak dalam menjelaskam makanan bergizi kepada anak, peran guru sangat penting dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan makanan apa saja yang bergizi kepada anak dan makanan yang baik dikonsumsi oleh anak, seerta memperlihatkan jenis makanan sesungguhnya baik yang masih mentah maupun yang sudah masak sehingga anak juga bisa langsung makan, tanpa harus berimajinasi. Walaupun sudah diberikan petunjuk tentang makanan yang harus dikonumsi, tetapi masih ada anak yang makan makanan yang memiliki bahan pengawet atau makanan yang dijual diwarung-warung seperti makanan ringan.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak, dan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi yang baik dikonsumsi oleh anak. Sehingga dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada anak, dengan cara menyiapkan macam-macam makanan yang bergizi, seperti nasi, buah-buahan, sayuran hijau, lauk-pauk, dan sebagainya, maka anak dapat melihat secara langsung bentuk dari makanan, warna makanan, dan sumber gizinya bagi anak. Pendapat tersebut, ditegaskan kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa:

Menjelaskan kepada anak tentang makanan bergizi dimulai dari memberikan penjelasan kepada anak apa saja yang termasuk makanan bergizi, kemudian menunjukkan makanan bergizi secara langsung kepada anak baik yang masih mentah maupun yang sudah siap dimakan. Kemudian menjelaskan sumber gizi dari makanan tersebut seperti buah-buahan, sayuran hijau, lauk pauk (telur, ikan, daging, tahu, dan tempe), nasi, dan susu. Apabila anak-anak sudah paham ketika guru memberikan penjelasan dengan media secara langsung dilanjutkan dengan evaluasi secara individu. Guru memperhatikan cara anak menyebutkan makanan bergizi dan sumber gizinya pada makanan tersebut, agar anak mengerti betapa pentingnya makanan bergizi yang dikonsumsi setiap hari.

Sejalan dengan petikan wawancara di atas, Pimpinan PAUD (Ww.SM/Rabu, 5 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

(7)

Mengenalkan makanan bergizi pada anak usia dini dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak seperti nasi, buah, sayur, lauk-pauk dan susu. Biarkan anak menyimak apa yang diberikan oleh guru dan memegang jenis makanan yang diperlihatkan, agar anak akan lebih memahami seperti apa makanan bergizi itu bukan hanya dalam khayalan anak-anak saja. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak diberi kesempatan untuk menyebutkan macam-macam makanan yang sering dikonsumsi oleh anak setiap hari.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada orang tua murid untuk lebih mendukung dalam kegiatan guru memberikan pengenalan tentang makanan bergizi kepada anak (Ww.OT/Rabu, 5 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

Kegiatan guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan berbagai makanan yang mengandung gizi seimbang sudah baik kepada anak, karena dengan cara mengenalkan secara berulang-ulang anak-anak akan lebih paham terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru tersebut. Kami sebagai orang tua pun merasa senang dengan adanya pengenalan makanan bergizi, sehingga kami juga bisa ketahui bahwa dengan mengkonsumsi makanan bergizi, anak-anak kita akan menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kreatif nantinya, karena sebagian besar orang tua belum mengenal makanan apa saja yang mengandung gizi. Kami berharap pembelajaran tentang makanan bergizi ini selalu diberikan setiap hari.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa peran guru dalam mengajarkan anak mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak usia dini untuk mempermudah anak berfikir serta anak akan lebih paham, karena pembelajaran akan lebih konkrit dan realistis. Memperlihatkan media yang sesungguhnya kepada anak macam-macam makanan bergizi yang diperkenalkan oleh guru. Peran guru sangat penting dalam membelajarkan makanan bergizi kepada anak, karena terkadang orang tua tidak sepenuhnya memperhatikan pola makan anak dari pagi sampai malam. Tetapi orang tua juga harus mengetahui dan melakukannya setiap hari di rumah, agar anak terbiasa mengkonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang sesuai dengan usia anak.

Berdasarkan hasil wawancara kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 Desa Ombulo

(8)

dalam menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak dilakukan melalui memperkenalkan makanan bergizi dengan jenis makanan secara langsung, memberikan penjelasan apa arti dari gizi serta memberikan penjelasan dari sumber gizi makanan yang dikonsumsi bagi anak. Hal ini dilakukan, agar anak akan lebih paham dan mengerti serta dapat melakukannya untuk mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari, tetapi tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi oleh anak, harus disesuaikan dengan usianya. Peran guru sangat penting untuk menumbuh kembangkan anak baik fisik maupun mental. Tanpa memiliki fisik yang sehat, anak tidak akan memiliki mental yang kuat baik dalam bekerja maupun dalam berfikir untuk dapat melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi diri anak itu sendiri. Untuk itu makanan bergizi sangat penting bagi anak. Setiap hari menu makanan harus selalu diperhatikan, karena terkadang anak akan merasa bosan jika hanya itu saja yang dikonsumsi setiap hari. Buatlah anak merasa senang dalam mengkonsumsi makanan agar mereka lebih semangat dan mau makan, tetapi harus diatur porsi makanan setiap harinya agar tidak kekurangan dan kelebihan gizi. Makanan yang diberikan setiap hari harus bervariasi dan memiliki nilai gizi yang tinggi, apalagi jika makanan tersebut tidak mengandung iyodium. Unsur makanan ini sangat perlu diperhatikan dan harus dikonsumsi setiap hari.

Terkait dengan pembelajaran tentang mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan PAUD (Ww.SM/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa:

Pengenalan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak sudah tergolong baik, berdasarkan observasi yang telah dilakukan dari 15 anak Kelompok B terdapat 11 orang anak yang sudah mampu dalam menunjukkan dan menyebutkan makanan apa saja yang mengandung makanan bergizi dan mau mengkonsumsi makanan tersebut seperti (sayuran hijau, buah, daging, tahu, tempe, ikan, nasi dan susu), selebihnya masih terdapat 4 anak yang mengalami kesulitan dalam mengkonsumsi makanan tersebut, tetapi masih perlu bimbingan dan nasehat dari guru.

(9)

Pendapat tersebut dipertegas kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Rabu, 5 Juli 2013) bahwa:

Anak Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah baik dalam menjelaskan tentang makanan bergizi baik kepada anak dari bentuknya, warnanya maupun sumber gizinya secara individu. Demikian halnya ketika anak diminta untuk menyebutkan macam-macam makanan bergizi berdasarkan jenis makanan yang telah diperlihatkan oleh guru sebelumnya. Hal ini menunjukkan pula dalam mengingat sumber gizi dari makanan tersebut.

Hasil wawancara tersebut, didukung dengan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2, hari Kamis tanggal 6 Juli 2013.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk mengenalkan makanan bergizi dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan tentang makanan bergizi kepada anak baik dari jenis makanan, warnanya, dari rasanya sampai pada sumber gizi dari makanan tersebut yang telah dijelaskan oleh guru diperoleh data anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam menjelaskan tentang makanan bergizi sudah baik. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan ketika diminta untuk menunjukkan macam-macam makanan bergizi dan menjelaskan makanan bergizi melalui jenis makanan, warna makanan, rasanya dan sumber gizi dari makanan sudah baik.

Mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi diperoleh data dari 15 anak terdapat 12 anak atau 80% yang sudah mampu menyebutkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi, selebihnya terdapat 3 anak atau 20% yang kurang mampu dalam menyebutkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi dengan benar. Hal ini juga lebih diperjelas oleh guru bahwa dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara menjelaskan tentang makanan bergizi pada anak sudah bisa dilakukan dan dipraktekkan setiap hari.

(10)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peranan guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak kelompok B dapat disimpulkan bahwa dalam menjelaskan tentang makanan bergizi, sudah baik, dan bisa dilakukan oleh anak Kelompok B.

4.1.2.2.1 Menunjukkan cara Mencuci Buah-buahan dan Sayuran sebelum di Konsumsi Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak bukan hanya menunjukkan dan menjelaskan macam-macam makanan bergizi saja tetapi harus diterapkan juga kepada anak usia dini sebelum mengkonsumsi makanan terlebih dahulu di cuci agar makanan yang akan dikonsumsi sudah tidak ada bakteri atau kotoran lain yang menempel pada makanan tersebut seperti mengkonsumsi buah dan sayur. Apalagi anak-anak terkadang suka makan buah tanpa mencuci terlebih dahulu sehingga membuat anak menjadi sakit perut. Tetapi kebanyakan anak tidak suka makan sayur dan buah, karena di lingkungan keluarga tidak dibiasakan oleh orang tua kepada anak untuk selalu mengkonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur banyak mengandung vitamin.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan dari mengenalkan makanan bergizi ini adalah untuk melatih anak agar terbiasa makan-makanan yang mengandung gizi seimbang dan memiliki sumber gizi yang tinggi dan terbiasa makan sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin. Guru sangat berperan penting terhadap pembelajaran ini, bukan hanya dilakukan di sekolah tetapi diterapkan di rumah, jadi harus ada kerja sama juga dengan orang tua, agar tidak menjadi khayalan buat anak. Makanan yang dikonsumsi terlebih dahulu di cuci bersih dengan air, kemudian menggunakan pisau yang sudah dicuci bersih, agar bakteri yang ada pada makanan maupun yang ada pada pisau sudah hilang. Kegiatan ini harus diperhatikan oleh anak, sehingga pada saat menggunakan pisau perlu bimbingan dari orang dewasa (guru dan orang tua). Anak

(11)

akan dibiasakan untuk mengkonsumsi buah dan sayur, karena kebanyakan anak-anak tidak suka makan sayur dan buah. Setelah dijelaskan kepada anak bahwa sayur dan buah sangat penting untuk perkembangan tubuh dan otak, maka anak-anak pun sudah mulai mengkonsumsi buah dan sayur.

Mengajarkan anak tentang mengenalkan makanan bergizi dengan cara mencuci makanan seperti buah dan sayuran sebelum dikonsumsi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dengan cara menjelaskan fasilitas yang digunakan sebelum anak-anak mengkonsumsi makanan dan mengapa anak tidak suka makan sayur dan buah sebagaimana dikemukakan oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Senin, 8 Juli 2013) bahwa:

Mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi dilakukan terus menerus agar anak akan terbiasa melakukannya setiap hari sebelum makan buah terlebih dahulu dicuci agar terhindar dari penyakit. Sebelumnya, guru menfasilitasi alat-alat yang digunakan sebelum menkonsumsi makanan dan mencontohkan cara mencuci buah-buahan dan sayuran lalu anak dibagi 3 kelompok, setelah itu disediakan loyang berisi air untuk mencuci buah, lalu diberi kesempatan kepada anak untuk mencuci buah secara berkelompok. Tetapi walaupun berkelompok, setiap anak diberi kesempatan secara bergiliran untuk melakukan kegiatan mencuci buah. Pada awalnya anak tidak suka makan buah dan sayur karena tidak dibiasakan oleh orang tua mereka, kemudian setelah dijelaskan betapa pentingnya makan buah dan sayur, akhirnya anak-anak mulai mengkonsumsi buah dan sayur.

Pendapat informan di atas, menggambarkan bahwa guru mengajarkan anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam menjelaskan fasilitas apa saja yang harus digunakan sebelum mengkonsumsi makanan dan bagaimana cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi dengan mengorganisasi anak secara berkelompok. Kegiatan ini dilakukan terus menerus untuk memudahkan pengamatan dan membimbing anak yang mengalami kesulitan dalam mengenalkan makanan bergizi. Guru juga menjelaskan bahwa anak yang tidak terbiasa makan buah dan sayur akan kekurangan vitamin.

(12)

Pendapat ini juga ditegaskan oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Senin, 8 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

Mengajarkan anak cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi kepada anak Kelompok B harus dilakukan dengan mempraktekkannya, agar anak paham bagaimana mencuci makanan sebelum dikonsumsi dengan cara menjelaskan kepada anak fasilitas apa saja yang harus digunakan untuk mencuci buah dan sayur, karena anak-anak biasanya mengkonsumsi buah hanya langsung dimakan tanpa dicuci terlebih dahulu. Kegiatan ini harus diulang-ulang atau dilakukan terus menerus baik di sekolah maupun di rumah. Membiasakan anak dari awal dengan benar, akan membuat anak menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani. Anak diminta secara individu untuk dapat mempraktekkan cara mencuci buah dan sayuran dengan benar, tetapi dalam bentuk kelompok, agar mereka akan terbiasa antri untuk melakukannya.

Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik PAUD Mentari 2 dalam membelajarkan anak dalam mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi kepada anak Kelompok B sudah memberikan kemajuan secara maksimal atau berlangsung dengan baik dan membuat anak menjadi lebih paham apa yang telah dicontohkan sebelumnya. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam membelajarkan anak, agar anak tidak merasa bosan dan ingin terus melakukannya tanpa diminta oleh guru. Hal ini dilakukan untuk melatih anak mejadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri tanpa bantuan dari orang dewasa (guru dan orang tua), serta membiasakan anak untuk mengkonsumsi buah dan sayur, karena kebanyakan ana tidak suka makan buah dan sayur. Guru harus selalu mendorong anak untuk berbuat baik terhadap kesehatan dalam pertumbuhan dan perkembangannya, karena kesehatan itu sangat penting untuk masa depan mereka selanjutnya.

Untuk lebih memahami tentang makanan bergizi peneliti melakukan wawancara kembali kepada orang tua murid terhadap cara-cara guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak, apakah sudah merupakan cara yang terbaik atau tidak. (Ww.OT/Senin, 8 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

(13)

Melakukan pembelajaran mengenai makanan bergizi kepada anak adalah sangat penting sehingga kita sebagai orang tua mendukung adanya pembelajaran ini kepada anak-anak, karena dengan mengenalkan makanan bergizi anak-anak tidak akan sembarangan mengkonsumsi makanan kemudian guru juga memfasilitasi semua yang akan digunakan untuk mencuci buah dan sayur sebelum digunakan seperti tempat mencuci buah dan sayur, dan air bersih. Saya sebagai orang tua sangat senang dengan penerapan pembelajaran ini untuk memberikan suatu kebiasaan yang baik kepada anak sebelum mengkonsumsi makanan. Anak-anak akan terbiasa melakukannya baik di sekolah maupun di rumah.

Guru sangat berperan penting terhadap kesehatan anak untuk menjaga anak tidak kekurangan gizi, bukan hanya menunjukkan makanan yang bergizi saja tetapi cara mengkonsumsi makanan juga harus diperhatikan seperti mencuci makanan sebelum dimakan yakni mencuci buah dan sayuran. Bimbingan dan arahan dari orang dewasa (guru dan orang tua) sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak untuk menjadi anak yang sehat baik fisik maupun mental.

Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi secara langsung pada hari Senin tanggal 8 Juli 2013 dengan melihat guru dalam mengajarkan anak Kelompok B dengan cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, ketika peneliti meminta guru untuk mengajarkan anak kembali cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi. Hal ini terbukti sebagian besar anak Kelompok B tidak mengalami kesulitan dalam melakukannya, ketika mempraktekkan secara individu dan menanyakan manfaat mancuci makanan sebelum dikonsumsi. Hal ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan anak setiap hari sesuai dengan usianya. Tetapi ada juga anak yang tidak suka makan buah dan sayur, maka tugas guru adalah membimbing dan memberikan arahan kepada anak bahwa mengkonsumsi buah dan sayur sangat penting untuk ketahanan tubuh dan perkembangan anak selanjutnya. Sehingga makanan yang dikonsumsi harus benar-benar bersih dengan cara dicuci terlebih dahulu. Bukan hanya mencuci makanan yang harus diperhatikan, tetapi keadaan sekitar

(14)

harus benar-benar bersih dari kotoran, agar tidak terkontaminasi langsung dengan makanan yang akan dikonsumsi seperti pisau atau sendok yang akan digunakan untuk makanan. Guru bertindak sebagai orang tua kedua untuk membimbing anak di sekolah menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani. Caranya adalah guru selalu mengingatkan anak dalam mengkonsumsi makanan setiap hari dan memberikan pembelajaran tentang makanan bergizi kepada anak.

Setelah melakukan wawancara kepada guru dan melakukan observasi langsung kepada anak Kelompok B, peneliti mendapatkan hasilnya bahwa dari 15 anak terdapat 13 anak yang sudah bisa mencuci makanan dengan baik, selebihnya sekitar 2 anak yang belum benar dalam melakukannya. Sementara pada mengkonsumsi buah dan sayuran sekitar 10 anak yang suka makan buah dan sayur dari 15 anak, sisanya sekitar 5 anak yang tidak suka makan buah dan sayur, sehingga perlu bimbingan dari guru untuk melatih anak untuk terbiasa mengkonsumsi makanan buah dan sayur.

Berdasarkan pengamatan terhadap sikap anak dalam merespon pembelajaran tentang pengenalan makanan bergizi ini sangat baik dan terarah. Anak merasa lebih rileks dan menyenangkan ketika menerima pembelajaran dari guru yang bervariasi. Karena guru tidak hanya menjelaskan saja tetapi dipraktekkan secara langsung dan diberikan kesempatan kepada anak untuk melakukannya. Anak akan lebih nyaman dan senang jika pembelajaran yang kita ajarkan menarik dan bermanfaat bagi anak.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peran guru sebagai fasilitator dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa menunjukkan cara mencuci buah dan sayuran serta mengkonsumsi buah dan sayur kepada anak

(15)

sudah baik. Anak-anak yang ada di Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah paham dalam menerima penjelasan dari guru dan sudah mampu melakukannya.

1.1.2.2 Peran Guru Sebagai Pengajar

Guru bukan hanya sebagai fasilitator tetapi juga sebagai pengajar. Guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik kepada anak mengenai makanan bergizi. Agar anak merasa nyaman dan tertarik dengan pembelajan yang diberikan oleh guru. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan kepada anak usia dini yakni menjelaskan mnfaat makanan bergizi bagi tubuh kepada anak, mengajarkan pola makan teratur, menjelaskan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan yang tidak layak digunakan untuk dikonsumsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4

Aspek-aspek yang diamati Guru sebagai Pengajar

No Aspek yang Diamati Yang dilaksanakan

Ya Tidak

1

2

3

4

Guru menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh kepada anak-anak Guru mengajarkan pola makan teratur kepada anak

Guru mengenalkan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi kepada anak usia dini

Guru menunjukkan dan membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak kepada anak usia dini

√ √

(16)

Pembelajaran mengenalkan makanan bergizi kepada anak tidak akan berguna jika hanya berkisar pada perkenalan saja namun diberikan penjelasan bagaimana manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh kepada anak. Manfaat makanan bergizi harus diketahui oleh anak, agar anak tidak akan sembarangan makan makanan yang nilai gizinya dibawah. Tubuh akan merasa sehat dan berenergi jika kita selalu mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi bagi tubuh. Untuk itu, guru menjadi pokok utama dalam membelajarkan kepada anak tetapi harus didukung oleh orang tua, tanpa ada bimbingan dari orang tua juga,anak tidak akan terbiasa mengkonsumsi makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi bagi tubuh.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik di PAUD Mentari 2 yang dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 12 Juli 2013, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Sebelum dijelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh, terlebih dahulu pendidik menjelaskan makanan apa saja yang termasuk pada makanan bergizi lalu dilanjutkan dengan manfaat dari masing-masing makanan tersebut seperti nasi, lauk pauk (daging, telur, ikan, tahu, dan tempe), sayur-sayuran, buah-buahan (pisang, pepaya dan jeruk) dan susu. Pendidik menjelaskan satu persatu makanan yang bergizi disertai dengan manfaatnya, kemudian menjelaskan pola makan teratur setiap hari kepada anak. Hal ini harus dilakukan berulang-ulang agar anak menjadi paham.

Terkait dengan cara mengajarkan anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur menurut pendidik PAUD (Ww.NJ/Jum’at, 12 Juli 2013) bahwa:

Cara kami dalam mengajarkan anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan cara menjelaskan macam-macam makanan bergizi seperti nasi, lauk pauk, sayur mayur, buah-buahan dan susu yang disertai dengan manfaat dari masing-masing makanan tersebut. Lalu anak secara individu diminta untuk menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan menyebutkan makanan satu persatu disertai dengan manfaatnya. Pembelajaran boleh dilakukan dalam bentuk kelompok maupun secara

(17)

individu untuk memudahkan anak menjadi mengerti dan mengingatnya terus menerus dan direalisasikan baik di sekolah maupun di rumah. Kemudian kami menjelaskan pola makan yang teratur kepada anak usia dini, agar anak mengetahui makanan apa saja yang harus mereka konsumsi setiap hari.

Hal ini ditegaskan juga oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Jum’at, 12 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

Saya sering membelajarkan anak mengenai makanan bergizi kepada anak disertai dengan manfaatnya, agar anak akan lebih mengerti betapa pentingnya makanan bagi tubuh dan cara makan yang teratur setiap hari dari pagi sampai malam sesuai kebutuhan anak. Setelah dijelaskan kepada anak, saya memberikan kesempatan kepada anak untuk mengkonsumsi makanan yang telah disediakan. Hal ini dilakukan untuk menmbuktikan bahwa makanan bergizi dapat membantu anak dalam belajar. Karena tubuh yang sehat dapat membuka anak menjadi anak yang cerdas, inovasi dan berkualitas. Makanan bergizi harus dikonsumsi setiap hari secara bergantian, agar anak tidak merasa bosan dalam mengkonsumsinya.

Berdasarkan pendapat kedua informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik PAUD Mentari 2 dalam mengajarkan anak Kelompok B menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur melalui bimbingan berlangsung dengan baik. Setelah pendidik menjelaskan, anak diminta baik secara individu maupun berkelompok untuk menjelaskan kembali apa yang sudah diberikan oleh guru sebelumnya.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada orang tua murid tentang pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap anak-anak mereka. (Ww.OT/Jum’at, 12 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

Anak-anak kami senang dan nyaman dalam menerima pembelajaran tentang pengenalan makanan bergizi, bukan hanya dijelaskan tetapi diperlihatkan langsung kepada anak makanan apa saja yang mengandung gizi dan manfaat masing-masing makanan tersebut. Sehingga kami sebagai orang tua menilai bahwa kegiatan guru sangat menarik dan bermanfaat bagi anak-anak dan juga orang tua. Kami sebagai orang tua pun menjadi tahu manfaat makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak, dan makanan yang banyak mengandung tidak susah dicari dan murah, sehingga kami sebagai orang tua setelah mendapatkan materi ini dari guru, kami sudah mulai menerapkannya di rumah. Kami juga sering bekerja sama dengan guru tentang perkembangan anak.

(18)

Selanjutnya pimpinan PAUD (Ww.SM/Jum’at, 12 Juli 2013) menambahkan bahwa: Bila ternyata masih banyak anak yang belum paham terhadap penjelasan mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur, maka saya akan mengulang kembali penjelasannya sampai anak benar-benar paham terhadap manfaat dari makanan tersebut. Bagi anak yang sudah bisa mengulang apa yang telah dijelaskan, saya akan memberikan reward atau penghargaan berupa pujian seadanya seperti memberi tepuk tangan atau dengan mengatakan “anak sudah pintar”. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi anak untuk belajar dan mau berusaha untuk menjadi lebih baik. Jika ada anak yang masih belum paham, saya beri penguatan untuk tetap belajar dan mau mencoba menjadi bisa, karena terkadang anak merasa minder dan malu jika diminta untuk menjelaskan secara individu. Kita sebagai pendidik selalu memberikan bimbingan dan nasehat yang membangun untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan hal-hal yang tidak bisa mereka lakukan.

Dari pendapat informan di atas, menunjukkan bahwa pemberian pujian kepada anak yang bisa menjelaskan kembali apa yang telah diberikan sebelumnya oleh guru terhadap manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur sangat berpengaruh terhadap kemampuan anak untuk dapat berbicara sendiri dan tidak merasa minder dengan teman-teman lain. Bukan saja bagi anak yang sudah mampu menjelaskan kembali dalam arti anak sudah bisa menangkap dan paham apa yang telah dijelaskan sebelumnya, namun juga bagi anak yang tidak paham dan belum mau menjelaskan secara individu diberi pujian dan penguatan sehingga anak berusaha belajar dengan baik dengan harapan bahwa guru akan memberikan pujian kepadanya sebagaimana teman-temannya yang lain.

Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan anak dalam memahami manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan dapat menjabarkannya satu persatu, peneliti kembali meminta guru untuk melakukan pembelajaran kepada anak terhadap cara mengenalkan makanan bergizi kepada anak dengan menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Peneliti mengobservasi anak yang sudah bisa memahami dan menjelaskan kembali apa saja manfaat dari makanan tersebut terhadap tubuh. Guru meminta anak untuk menjelaskan secara individu. Hal ini dilakukan untuk

(19)

mengetahui sejauh mana pemahaman anak tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Anak juga haru tahu apa saja makanan bergizi yang bisa dikonsumsi oleh anak yang berusia 4-5 tahun, karena tidak semua makanan bergizi bisa dikonsumsi oleh anak balita khususnya berusia 4-5 tahun. Semua makanan yang akan dikonsumsi harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak.

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada pimpinan PAUD yang berada di sekolah tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Bukan hanya khayalan saja, tetapi memang benar-benar dilakukan oleh pendidik dan benar-benar didapatkan oleh anak didik Kelompok B PAUD Mentari 2.

Pendapat informan tersebut, dipertegas oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Sabtu, 13 Juli 2013) bahwa:

Anak kelompok B PAUD Mentari 2 sebagian besar sudah bisa memahami tentang menfaat makanan bergizi bagi tubuh dengan diminta oleh guru untuk menjelaskan secara individu dan direalisasikan di rumah ataupun dilingkungan keluarga. Meskipun masih ada 2 anak yaitu ST dan NU yang belum dapat memahami tentang manfaat makanan bergizi. Tetapi guru berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan kepada anak tersebut mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Peneliti melakukan observasi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 yang dilaksanakan hari Sabtu, 13 Juli 2013.

Berdasarkan hasil Observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar anak Kelompok B PAUD Mentari 2 sudah bisa memahami dan merealisasikannya mengenai manfaat makanan bergizi bagi tubuh dan pola makan teratur. Anak sudah bisa menjelaskan secara individu kepada orang dewasa (guru dan orang tua) mengenai manfaat makanan bagi tubuh, serta makanan bergizi apa saja yang bisa dikonsumsi oleh anak usia 4-5 tahun. Makanan bergizi sangat membatu perkembangan anak, apalagi dimulai sejak dini tetapi harus selalu diperhatikan porsi makan setiap anak agar anak tidak akan kekurangan gizi.

(20)

Pengamatan terhadap sikap anak dalam menerima penjelasan tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh diterima dengan positif oleh walaupun masih ada anak yang bermain pada saat guru menjelaskan materi tersebut. Tetapi jika ditanya, anak ini bisa menjawab sesuai dengan apa yang didengarnya. Tidak semua anak yang memperhatikan dengan seksama bisa memahami. Buatlah anak menjadi lebih rileks dan tidak merasa tegang pada saat menerima materi. Untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dan antusias tidak berlangsung lama untuk menuntaskan pembelajaran tentang manfaat makanan bergizi bagi tubuh, karena setiap hari anak dibelajarkan oleh guru untuk berani mengungkapkan pendapatnya sesuai dengan keinginan anak itu sendiri.

Berdasarkan uraian hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti terkait dengan peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh secara garis besar dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B tersebut baik dalam hal menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh baik dari cara memberikan penjelasan macam-macam makanan disertai dengan manfaatnya, mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan usianya sampai pada makanan yang memenuhi syarat dalam perkembangan anak usia dini sudah baik.

4.1.2.2.2 Menunjukkan kepada Anak cara Membedakan Makanan yang Masih Layak Digunakan dan Makanan yang Tidak Layak Digunakan

Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan kepada anak Kelompok B di PAUD Mentari 2 Ombulo adalah anak sudah bisa membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi, misalnya anak diminta untuk melihat makanan yang masih bagus dan yang sudah tidak bagus. Ketika anak diminta memilih

(21)

makanan buah yang masih segar yakni buah pepaya dan pisang, anak Kelompok B sudah dapat membedakan buah yang masih segar dan yang sudah busuk. Dari 15 anak terdapat 13 anak yang sudah mampu membedakan makanan yang masih layak dikonsumsi dan yang sudah tidak layak dikonsumsi. Sisanya terdapat 2 anak yang belum bisa melihat dengan teliti sehingga masih keliru dalam memilih makanan yang masih layak digunakan, karena 2 anak ini masih termasuk murid baru, sehingga pada saat pembelajaran, mereka belum memperhatikan dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik PAUD Mentari 2 yang dilakukan pada hari Senin, tanggal 15 Juli 2013, diperoleh gambaran tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam mengajarkan anak mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui observasi di kelas. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut.

Terkait dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2, menurut pimpinan PAUD (Ww.SM/Senin, 15 Juli 2013) bahwa:

Cara kami dalam mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui bimbingan guru, anak diminta untuk maju satu persatu untuk memilih makanan yang masih segar dan yang sudah tidak segar untuk dikonsumsi, misalnya, memilih buah dan sayur. Karena terkadang anak masih bingung dalam melihat apakah makanan ini masih segar atau sudah tidak segar. Sehingga guru memberi contoh dan petunjuk cara memilih makanan yang masih layak digunakan. Pembelajaran ini dilakukan secara individu. Agar guru dapat menilai anak yang sudah bisa melakukan dan yang belum bisa melakukan.

Dari pendapat diatas ditambahkan kembali penjelasan tentang cara mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara mengenalkan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan menurut pendidik PAUD (Ww.NJ/Senin, 15 Juli 2013) Bahwa:

(22)

Saya sering memberikan pembelajaran tentang mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan melalui pengenalan makanan apa saja yang mengandung gizi bagi anak usia dini, kemudian saya menjelaskan kepada anak makanan mana yang masih bagus dan makanan mana yang sudah tidak bagus, dalam artian bahwa makanan yang tidak bagus sudah tidak bisa kita konsumsi lagi karena akan membuat kita sakit. Saya menjelaskan kepada anak secara khusus cara membedakan makanan yang masih layak dan yang sudah tidak layak digunakan adalah agar anak tidak sembarangan makan, misalya: ketika anak melihat ada buah yang jatuh dari pohon, lalu diambil tanpa memeriksa terlebih dahulu kalau buah tersebut kotor dan sudah terdapat bakteri yang ada pada buah tersebut, namun tetap saja dimakan.

Peneliti juga melakukan wawancara terhadap orang tua murid kepada salah satu orang tua murid (Ww.OT/Senin, 15 Juli 2013) menjelaskan bahwa:

Kami sebagai orang tua hanya ingin memberikan yang terbaik kepada anak seperti memberikan makanan bergizi, namun kita sebagai orang tua juga belum bisa menentukan apakah makanan ini layak dikonsumsi oleh anak-anak atau tidak. Tetapi dengan adanya pembelajaran tentang makanan bergizi, setidaknya kami sebagai orang tua sudah bisa memahami makanan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh anak usia 4-5 tahun. Sehingga kami sangat berterima kasih kepada guru bahwa dengan adanya pembelajaran ini anak-anak kita sudah jarang mengkonsumsi makanan ringan yang banyak mengandung zat kimia. Kami juga sudah mulai menerapkannya di rumah.

Berdasarkan pendapat ketiga informan tersebut, menunjukkan bahwa secara garis besar pendidik di PAUD Mentari 2 dalam mengenalkan makanan bergizi pada anak Kelompok B dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan berlangsung dengan baik, sehingga bisa diterima dan dipahami oleh anak. Sebagian besar anak yang ada di PAUD Mentari 2 sudah mampu membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan. Walaupun masih ada beberapa anak yang belum dapat melakukannya.

Peneliti disamping melakukan wawancara juga mengadakan observasi pada hari Selasa tanggal 16 Juli 2013 pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak

(23)

layak digunakan. Pada saat guru mengajarkan tentang makanan bergizi, sebagian besar anak menyukai pembelajaran tersebut karena pembelajarannya menyenangkan dan menarik.

Terkait dengan cara mengajarkan anak dalam mengenalkan makanan bergizi dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan peneliti meminta guru untuk mengajarkan kembali kepada anak Kelompok B untuk membedakan makanan yang masih bisa dikonsumsi dan yang sudah tidak bisa dikonsumsi. Hal ini dikemukakan oleh pimpinan PAUD (Ww.SM/Selasa, 16 Juli 2013) bahwa:

Cara kami mengajarkan kepada anak Kelompok B adalah pada awal pembelajaran, kami mengajak anak mengingat kembali pembelajaran sebelumnya tentang macam-macam makanan bergizi, lalu kami meminta anak secara individu untuk dapat menunjukkan macam-macam makanan yang ada diatas meja yang berada didepan anak-anak. Setelah itu dijelaskan kembali manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh sampai pada memperkenalkan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan. Anak yang sudah mampu melakukannya diberikan pujian berupa tepuk tangan atau ucapan terima kasih. Hal ini dilakukan untuk dapat memotivasi anak dalam belajar.

Pendapat tersebut dipertegas kembali oleh pendidik PAUD (Ww.NJ/Selasa, 16 Juli 2013) bahwa:

Peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dengan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang sudah tidak layak digunakan sebagian besar anak sudah dapat melakukannya dengan baik, namun masih ada beberapa anak yang belum dapat memahami tentang membedakan makanan. Kegiatan ini diulang-ulang untuk membuat anak menjadi paham dan dapat melakukannya setiap hari baik di sekolah maupun di rumah. Dari 15 anak Kelompok B PAUD Mentari 2 terdapat 13 anak yang sudah dapat membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan.

(24)

Berdasarkan observasi dan wawancara peneliti kepada kedua informan, bahwa pada pembelajaran mengenalkan makanan bergizi dengan menmperkenalkan cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan sudah baik. Cara membelajarkan anak juga sangat menarik karena secara langsung diperlihatkan makanan-makanan apa saja yang mengandung gizi bagi tubuh. Sehingga anak tidak hanya berkhayal saja tetapi secara langsung dapat dilihat oleh anak.

Dari keempat indikator yang diajarkan kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 yakni dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, dan memperkenalkan kepada anak cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan dapat disimpulkan bahwa sudah baik karena dari 15 anak Kelompok B terdapat 13 anak yang sudah dapat memahami dan melakukannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini berdasarkan lembar observasi guru pada aspek yang diamati.

Tabel 5

Hasil Observasi tentang Peran Guru dalam Mengenalkan Makanan Bergizi pada anak Kelompok B PAUD Mentari 2

No Aspek yang diobservasi

Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik 1 2 3 4 Menunjukkan macam-macam makanan bergizi pada anak Memberi petunjuk kepada anak-anak untuk mencuci buah dan sayur sebelum di konsumsi Menjelaskan manfaat makanan bergizi bagi tubuh

Menunjukkan kepada anak cara membedakan makanan yang

(25)

masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan

Berdasarkan tabel hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik PAUD Mentari 2 dalam mengajarkan anak dengan cara menunjukkan macam-macam makanan bergizi, cara mencuci buah dan sayuran sebelum dikonsumsi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, dan memperkenalkan kepada anak cara membedakan makanan yang masih layak digunakan dan yang tidak layak digunakan dari kriteria penilaian terdapat dua nilai yaitu sangat baik dan baik.

1.2 Pembahasan

Pada dasarnya peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak usia dini sangat penting. Karena harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah, maupun di lingkungan keluarga. Pembelajaran ini sangat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari bagi anak usia dini dan orang dewasa. Mengingat pentingnya peranan guru dalam mengenalkan makanan bergizi sejak dini, sebaiknya guru dapat lebih banyak memberikan stimulasi yang menarik, salah satunya dengan mengajak anak untuk bermain bersama mengenal makanan bergizi yang ada disekitar lingkungan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga. Sebagaimana diungkapkan oleh Usman Uzer (2009:7) bahwa tugas guru dalam bidang kemanusiaan ini berfungsi dalam perkembangan dan pertumbuhan anak baik fisik maupun mental. Untuk itu guru harus menyediakan makanan yang bergizi dan seimbang sesuai dengan kebutuhannya.

Pada dasarnya kesadaran guru memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan pembelajaran mengenalkan makanan bergizi pada anak usia dini. Pembelajaran

(26)

biasa yang diberikan kepada anak tentunya tidak menyenangkan dalam mengenalkan makanan bergizi, karena tidak semua makanan diperlihatkan secara langsung, hanya gambar makanan saja yang dijelaskan kepada anak tanpa mempraktekkannya secara langsung sehingga anak menjadi cepatn bosan dan tidak memperhatikan apa yang dijelaskan oleh guru. Tidak heran jika guru menjelaskan tentang macam-macam makanan bergizi, anak-anak masih bingung dan sulit memahami tentang makanan yang mengandung gizi bagi tubuh.

Peningkatan pemahaman dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B PAUD Mentari 2 dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pada saat pembelajaran, guru melakukan secara ulang tentang pembelajaran yang diajarkan. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh guru pada saat diwawancarai oleh peneliti bahwa dengan mengulang-ulang materi yang diajarkan seperti menunjukkan macam-macam makanan bergizi kepada anak dengan manfaat makanan bergizi bagi tubuh. Karena terkadang anak sering lupa dalam melakukannya baik di sekolah maupun di rumah. Kegiatan ini sering diulang untuk membantu anak dalam mengingat dan memahami tentang makanan bergizi dalam menunjukkan macam-macam makanan bergizi, manfaat makanan bergizi bagi tubuh, mencuci makanan buah-buahan dan sayur sebelum dikonsumsi, serta dapat membedakan makanan yang masih layak digunakan dan makanan yang tidak layak digunakan.

Hasil pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa melalui peran guru dalam mengenalkan makanan bergizi kepada anak Kelompok B sudah baik. Hal ini disebabkan salah satunya adalah proses pembelajaran yang menyenangkan dan dapat dengan mudah diterima oleh anak untuk dapat mengenal makanan bergizi sampai pada manfaat dari makanan bergizi bagi tubuh bukan dari hal bersifat informasi yang hanya melihat dan mendengarkannya saja, tetapi anak secara langsung mempraktekkannya. Sejalan dengan apa yang diungkapkan guru di PAUD

(27)

Mentari 2 bahwa agar pembelajaran mengenalkan makanan bergizi lebih menarik dan tidak membosankan anak, guru hendaknya merencanakan dan menyiapkan berbagai jenis gagasan yang bervariasi dan menciptakan suasana yang menyenangkan bagi anak.

Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung interaksi guru dengan anak-anak dapat ditingkatkan dengan tanya jawab stimulasi pertanyaan terbuka dan menarik serta pemberian motivasi. Hal ini bertujuan agar proses kegiatan pembelajaran dapat tercipta suasana menyenangkan sehingga dapat meningkatkan keaktifan anak dalam proses kegiatan pembelajaran. Selanjutnya melakukan evaluasi merupakan tanggung jawab guru. Keberhasilan anak dalam belajar ditentukan oleh guru dalam mengajar sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Guru menilai kerja anak dengan mengamati atau melalui observasi dan penilaian yang dilakukan dapat digunakan untuk perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan guru. Oleh karena itu peranan guru sangat penting bagi anak dalam mengenalkan makanan bergizi.

Referensi

Dokumen terkait

Lebih lanjut, Jain, 1993 menyatakan bahwa pemeriksaan darah lengkap pada hewan dapat dijadikan screening test untuk menilai kesehatan secara umum, kemampuan tubuh

Jadi prinsip utama Vygotsky adalah (1) menekankan pada hakikat sosiokultural dalam pembelajaran, (2) ZPD dan (3) Scafolding. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar. Setiap

BAVIT (Bandung Visit Travel): Aplikasi Pariwisata Modul Akomodasi (Hotel dan Transportasi) adalah aplikasi berbasis website yang digunakan membantu para wisatawan dalam

karena t hitung ≥ t tabel yaitu -0,31 ≥ -2,04, (3) aktivitas siswa yang menerima model NHT berbantuan media papan putar dapat memenuhi KKM yaitu 75 pada pertemuan 2

Perbedaan penelitian yang telah disebutkan di atas dengan penelitian yang dilakukan penulis, yaitu penelitian ini difokuskan pada pembahasan kasus-kasus dalam bahasa Arab

Bisa dibilang Ombak Tujuh adalah yang terjauh dan paling menantang, dimana kalian hanya bisa menggunakan motor di jalur setapak dan memakan waktu perjalanan kurang lebih 40

Sebagai bahasa kiasan, ironi atau sindiran adalah suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam

Hasil yang diperoleh melalui percobaan beberapa skenario pelatihan dan pengujian implementasi algoritma pada kasus ini adalah akurasi tertinggi bernilai 96,92% pada