• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. DATA PERANCANGAN. Sifat Data Utama Penunjang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III. DATA PERANCANGAN. Sifat Data Utama Penunjang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

12 III. DATA PERANCANGAN

A. Tabel Data Perancangan

Penyajian urutan dalam bentuk table

Rincian Data

Sifat Data Manfaat Data Dalam

Perancangan Utama Penunjang 1 Data Objek Perancangan Lemari Minimalis Multifungsi

√ Sebagai referensi dan untuk menentukan perancangan bentuk yang akan di buat

Mainan Taplak Gunung

√ Sebagai referensi dan untuk menentukan perancangan bentuk yang akan di buat

Artikel tentang pengertian furniture multifungsi

√ Sebagai salah satu media penunjang perancangan

Buku tentang furniture multifungsi

√ Sebagai salah satu media penunjang perancangan Dasar-dasar desain dalam menunjang pembuatan furniture √ Melakukan pendekadat

dasar desain untuk proses perancangan

2 Data Teknis Perancangan

Sketsa √

Guna mengetahui alur gambar dan jenis bentuk yang akan di rancang

Jenis Kayu √

Guna mengetahui jenis kayu yang digunakan dalam pembuatan perancangan lemari minimalis multifungsi

(2)

13

Pelapis Kayu √

Untuk mengetahui pelapis kayu yang akan di

gunakan yang digunakan Warna dan

Finishing Furniture

√ Guna mengetahui warna

dan finishing saat pengaplikasian

Diagram 3.1. Tabel Data Perancangan Sumber : Kharisma Yuniar, 2014

B. Rincian Data Perancangan

1. Identifikasi Mainan Taplak Gunung

Dalam zaman sebelum era melenium terdapat banyak sekali jenis-jenis permainan tradisional anak-anak yang di era melenium ini anak-anak sudah hampir jarang mengenal permainan era sebelum melenium yang sebagai contoh permainannya adalah petak, umpet, gobak sodor, taplak, congklak, lompat tali, bekel, kelereng, layang layang, petak benteng, gasing dll. Permainan ini lah yang hampir jarang di mainkan oleh anak-anak generasi sekarang mereka lebih asik bermain di mall atau bermain dengan gadget mereka atau bahkan hanya menonton tv.

Dalam hal ini anak-anak di era modern saat ini hampir melupakan permainan tradisional dahulu yang mulai di kesampingkan atau bahkan jarang di mainkan terlebih di kota-kota besar seperti di kota jakarta padahal dunia anak sangatlah sarat dengan permainan tidak ada hari tanpa bermain. Permainan yang di berikan terhadap seorang anak tidak harus mainan yang mahal, akan tetapi permainan yang aman dan berkualitas dengan mempertimbangkan usia anak, hobi dan kreativitas anak tersebut.

(3)

14

Mainan dari kata dasar main, jadi arti kata main adalah melakukan perbuatan untuk bersenang-senang baik menggunakan alat tertentu atau tidak menggunakan alat. sesuatu barang yang digunakan untuk bermain. Jadi mainan adalah alat yang di gunakan untuk menyenangkan hati. Tradisional dari kata tradisi yang artinya adalah adat kebiasaan yang turun-temurun dan masih dijalankan di masyarakat. Adat adalah berupa ujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukuman dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem. Mainan tradisional adalah sesuatu alat yang dibuat dan dimainkan dengan berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun dan dapat memberikan rasa puas atau senang2.

Tujuan orang bermain adalah untuk mencari kesenangan dan pada dasarnya orang ingin senang. Kesenangan pun bisa di temukan di mana saja dan kapan saja apabila orang tersebut mampu memanfaatkan hal yang di temukan rasa senang dapat dialami oleh siapapun mulai dari orang tua, atau anak-anak dan semua golongan. Salah satu yang membuat orang senang adalah permainan, permainan yang di ciptakan manusia untuk manusia dengan mengunakan waktu, dan lingkungannya.

Permainan tradisional merupakan permaianan yang di warisakan secara turun menurun dan banyak mengandung nila-nilai budaya yang

2 Hamzuri, Permainan Tradisional Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat

(4)

15

tinggi yang harus di miliki oleh anak sejak usia dini sebagai penerus bangsa. Disamping memiliki nilai budaya yang tinggi permainan tradisional ini juga memiliki nilai edukasi dan juga dan juga disiplin serta sportifitas pada anak-anak. Permainan tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan bangsa yang harus di lestarikan.

Taplak atau juga disebut ciplak gunung, lempeng, engklek, teklek, ingkling, sundamanda atau sundah-mandah, jlong jling, atau dampu, adalah permainan anak tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan. Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Di setiap daerahnya dikenal dengan nama yang berbeda. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari “zondag-maandag” yang berasal dari Belanda dan menyebar ke Indonesia pada jaman penjajahan, walaupun dugaan tersebut belum mutlak kebenarannya.

Taplak biasanya dimainkan oleh anak-anak, dengan dua sampai lima orang peserta. Di Jawa, permainan ini disebut engklek dan biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan yang serupa dengan peraturan berbeda di Britania Raya disebut dengan hopscotch. Permainan hopscotch tersebut diduga sangat tua dan dimulai dari zaman Kekaisaran Romawi. Cara Bermain Taplak yang umum adalah dengan cara peserta permainan ini melompat menggunakan satu kaki disetiap petak-petak yang telah digambar sebelumnya di tanah.

(5)

16

Untuk dapat bermain, setiap anak harus berbekal gacuk yang biasanya berupa sebentuk pecahan genting, yang juga disebut kreweng atau taplak, yang dalam permainan, gacuk ini ditempatkan di salah satu petak yang tergambar di tanah dengan cara dilempar, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak / ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada. Pemain yang telah menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, berhak memilih sebuah petak untuk dijadikan “sawah atau bintang” mereka, yang artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.

Teori Fungsi

Teori fungsional dan struktural adalah salah satu teori komunikasi yang masuk dalam kelompok teori umum atau general theories (Littlejohn, 1999), ciri utama teori ini adalah adanya kepercayaan pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada di luar diri pengamat. Fungsionalisme struktural atau lebih popular dengan ‘struktural fungsional’ merupakan hasil pengaruh yang sangat kuat dari teori sistem umum di mana pendekatan fungsionalisme yang diadopsi dari ilmu alam khususnya ilmu biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara-cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. Dan pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial.

(6)

17

Fungsionalisme struktural atau ‘analisa sistem’ pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling penting adalah konsep fungsi dan konsep struktur.

Mengenai fungsi teori, secara rinci Littlejohn menyatakan 9 fungsi dari teori:

1. Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal. Ini berarti bahwa dalam mengamati realita kita tidak boleh melakukan secara berasingan. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau hubungan itu kemudian disimpulkan. Hasilnya (berupa teori) aan dapat digunakan sebagai rujukan atau dasar bagi kajian seterusnya.

2. Memfokuskan. Teori pada dasarnya menjelaskan tentang sesuatu hal, bukan banyak hal.

3. Menjelaskan. Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya. Misalnya mampu menjelaskan pola-pola hubungan dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu.

(7)

18

4. Pengamatan. Teori tidak sekedar memberi penjelasan, tapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya, berupa konsep-konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori.

5. Membuat predikasi. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi seperti perundingan dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, perhubungan awam dan media massa.

6. Fungsi heuristik. Ertinya bahawa teori yang baik harus mampu merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi apabila konsep dan penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Apakah suatu teori yang dibentuk ada potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan. Sebagaimana telah dijelaskan diawal suatu teori merupakan hasil konstruksi atau ciptaan manusia, maka suatu teori sangat terbuka untuk diperbaiki.

(8)

19

7. Komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori harus diterbitkan, dibincangkan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan, yang memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan cara ini maka pengubahsuaian dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan.

8. Fungsi kawalan yang bersifat normatif. Andaian bahawa teori dapat berkembang menjadi nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai pihak pengendali atau pengawall tingkah laku kehidupan manusia.

9. Generatif. Fungsi ini terutama menonjol di kalangan pendukung aliran interpretif dan kritik. Menurut aliran ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru.

2. Teori Bentuk

Amos Rapoport Dalam buku House Form and Culture Bahwa terciptanya suatu bentuk atau model. Disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu primary atau primer dan modifying factors atau sekunder. Primary

(9)

20

mencangkup faktor iklim, faktor bahan atau material, faktor konstruksi, faktor teknologi, dan faktor lahan.

Faktor iklim bukan lah faktor utama yang menentukan bentuk karena pada kenyataan nya terdapat banyak variasi bentuk yang lahir didaerah yang beriklim sama.Bahkan pada beberapa kasus ditemukan pula solusi bentuk inti-iklim yang mana bentuk yang tercipta lebih dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi.Faktor bahan atau material, konstruksi, dan teknologi juga tidak mempengaruhi bentuk secara langsung. Bahan dapat ditentukan kemudian setelah bentuk yang di inginkan sudah terbayang. Konstruksi dan teknologi pada bangunan primitif dan vemakular merupan salah satu contoh yang juga memperlihatkan betapa pengetahuan tentang teknologi tidak selalu akan digunakan. Akan tetapi ketiga faktor tersebut tetap memberikan perbedaan tertentu terutama karena dengan mempertimbangkan ketiga faktor terasebut dapat membantu mewujudkan bentuk yang diinginkan.

3. Pengertian dan Teori Dasar Lemari

Desain lemari pakaian berkembang seiring gaya hidup. Namun ada dua hal yang selalu ada. Pertama, memenuhi kebutuhan ruang simpan untuk beragam bentuk sandang. Kedua, aspek kemudahan. Dari fungsinya bagian dalam lemari terbagi tiga, yaitu untuk pakaian lipat, pakaian gantung, dan tempat menyimpan aksesoris. Desain lemari juga memperhatikan aspek kemudahan bagi penggunanya. Karena itulah lemari perlu dilengkapi dengan lift hanger

(10)

21 Gantungan pakaian itu tidak statis. Ia dapat ditarik keluar lemari. Lift hanger juga memudahkan pengguna saat mengambil pakaian di gantungan tinggi. Ada tongkat untuk menarik palang besi gantung ke arah bawah luar. Selain pakaian, saat ini sepatu pun ditempatkan di dalam lemari, namun untuk itu perlu diperhatikan pembagian ruang dalam lemari. Untuk rak sepatu sebaiknya ada pemisah dengan rak pakaian dan punya ventilasi sendiri.

Lemari pakaian zaman sekrang telah di kombinasikan dengan cermin, laci untuk tempat make up atau tempat brangkas semuanya itu dijadikan satu set dengan tempat tidur, meja belajar , tempat tv , meja dan kursi. Ukurang bervariasi ada yang kecil, sedang, besar dan besar sekali. Bahkan ada yang dibuat sesuai pesana yang ukurannya disesuaikan dengan luas kamar.3

3 Lemari pakaian (2014, 8 oktober). Diakses dari

(11)

19 4. Aspek Kenyamanan

Kenyamanan dapat dicapai melalui bentuk yang sesuai dengan fungsi dan juga anatomi tubuh manusia. Bentuk furniture yang kreatif dan inovatif biasanya mengacu pada bentuk-bentuk dasar yang ada disekitar lingkungan manusia. Ide bentuk bisa berasal dari bentuk-bentuk organik, seperti bunga, burung, pohon dan lain-lain.

Bentuk tersebut dapat dipilih untuk kemudian diolah menjadi bentuk baru guna memenuhi fungsi-fungsi sebuah furniture. Analisis ini dapat membuka peluang yang besar dalam eksplorasi bentuk furnitur yang kreatif dan inovatif.

Salah satu aspek penting dalam desain lemari adalah kenyamanan yang baik dan multifungsi serta menggabungkan dengan nilai lokalitas yaitu dengan unsur kebudayaan lokal. Dengan desain yang baik dan menciptakan kenyamanan yang tepat, maka akan memberikan puasan bagi pengguna.

5. Teori Ergonomi

Menurut Marizar (2005: 106) Ergonomi merupakan sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan lingkungannya, yang saling berkaitan satu sama lain. Analisis ini bertujuan untuk mencari kesesuaian antara karakteristik pekerjaan dan karakteristik tubuh manusia. Selain itu, analisis ini juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan bagi pengguna produk furnitur dalam kehidupan nyata.

(12)

20 6. Aspek Desain

Ruang yang sempit dan terbatas untuk kamar tidur merupakan kondisi yang tak terhindarkan dikawasan urban saat ini. Dengan keterbatasan ruang, pengguna ruangan tersebut tidak dapat merasakan kenyamanan, dengan desain yang dekoratif desain lemari minimalis multifungsi ini memungkinkan dapat memberikan kenyamanan saat digunakan dan juga memberikan berbagai fungsi lain yaitu sebagai meja belajar, meja, rak, dan sebagai lemari pakaian.

7. Material Struktur

Material struktur menjadi perhatian utama dalam pemilihan furniture penyimpanan. Dengan struktur yang kuat, tentunya furniture dapat digunakan lebih baik dan usia penggunaannya pun lebih lama. Setiap material penyusun struktur yang akan dipilih nantinya tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sebelum memutuskan untuk pergi ke pengrajin furniture, ada baiknya jika mengetahui jenis-jenis material yang akan digunakan.

a. Kayu Solid

Kayu solid adalah istilah yang paling sering digunakan untuk membedakan antara kayu biasa dan kayu buatan, tetapi juga mengacu pada struktur yang tidak memiliki ruang berongga. Pembuatan produk kayu diproduksi oleh mengikat bersama-sama alur kayu, serat, atau veneer dengan perekat untuk membentuk suatu material komposit. Kayu dirancang termasuk kayu lapis, papan

(13)

21

oriented strand (OSB) dan papan serat. Fakta bahwa produk yang

dibuat dari kayu solid seringkali disebut-sebut dalam iklan. Namun, dengan menggunakan kayu solid memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kayu solid hanya terdiri dari bahan dasar kayu tanpa dicampur atau di kombinasi dengan bentuk bahan lain. Walaupun pada pengerjaannya kita menggunakan sambungan laminasi, finger joint atau konstruksi yang lain untuk papan atas meja misalnya, bahan tersebut masih disebut sebagai kayu solid.

Setelah keluar dari kiln dry kayu gergajian bisa diproses langsung menjadi kaki meja, papan atas meja (dilaminasi) atau papan samping laci tanpa melalui proses lebih rumit. Kayu yang digunakan langsung tersebut kita tetap menganggap sebagai kayu solid. Atau ketika anda membuat kaki belakang sebuah kursi yang melengkung yang dibelah dari selembar papan dan digergaji sesuai dengan lengkungan kaki kursi, bahan tersebut tetap disebut kayu solid.

b. Block Board

Block board adalah sebuah produk hasil olahan Industry Plywood. Block Board terdiri dari 3 lapis yaitu lapis Muka (Face) yang berasal dari lembaran Plywood setebal 0.5 ~ 2 mm, selanjutnya Inti (Core) yang terbuat dari kayu Hutan seperti kayu meranti atau kayu rakyat seperti Kayu Albasia yang sudah dirajang

(14)

22

serta dilaminating dan dibuat sedemikian rupa dengan ketebalan berkisar 10 ~ 14 mm dan yang terakhir adalah lapisan belakang (Back) yang dibuat dari Plywood lembaran setebal 0.5 ~ 2.0 mm.

c. Multipleks

Multipleks merupakan material kayu yang disusun atas beberapa lapisan kayu sejenis biasanya kelipatan 3mm, misalnya 9mm, 12mm, 15mm, 18mm. Sebagai material sruktur untuk furniture, multipleks cukup kokoh dibanding kayu sejenisnya. d. MDF (Medium Density Fiberboard)

Material penyusun struktur inimerupakan material yang lazim digunakan oleh furnitur bermerk yang banyak dijumpai di toko-toko. Harganya cukup terjangkau serta sifatnya yang mudah dibentuk membuatnya menjadi pilihan yang sesuai. Akan tetapi, pada beberapa kasus, MDF tidak mempunyai usia yang cukup panjang dibandingkan dengan material lainnya.

8. Stuktur dan Konstruksi

Struktur dan konstruksi merupakan bagian dari proses desain yang disusun setelah bahan-bahan untuk furniture dipilih dan disatukan dengan sambungan-sambungan. Konstruksi adalah sambungan antara komponen satu dengan komponen lainya, yang tersusun secara struktural. Konstruksi

(15)

23

dipisahkan menjadi 3 klasifikasi menurut B. suparto (1979) berdasarkan jenis, sistem, atau sifat konstruksnya.

 Konstruksi antara materi dengan materi secara permanen, tidak berubah atau sering disebut dengan fixed construction.

 Konstruksi antara materi dengan materi atau antara elemen dengan elemenyang dapat dilepasatau dapat dibongkar pasang atau yang sering disebut dengan knocked down system.

 Kontruksi antar material dengan material yang dapat bergerak, labil, yang dapat dipasang menurut kebutuhan, dapat berubah dan selalu berubah sesui dengan beban.

9. Warna

Salah satu unsur desain furniture yang perlu di analisis secara cermat adalah pemilihan warna yang digunakan dalam desain furniture. Secara psikologis pemilihan warna akan berfungsi kepada fungsi dan karakter desain furniture yang diciptakan. Dengan memperdalam analisis dan teori warna dengan literature yang lengkap, maka diharapkan desainer dapat lebih bijak memilih pewarnaan pada furniture. Warna furniture adalah jiwa pemakai sekaligus jiwa dari ruang yang ditempatinya.

Menurut Maran L. David dalam bukunya Visual Design in Dress (1987:119) yang dikutip Sulasmi Darmaprawira, menggolongkan warna menjadi dua, yaitu earna eksternal dan internal. Warna eksternal adalah

(16)

24

warna yang bersifak fisika atau faali, sedangkan warna internal adalah warna sebagai persepsi.3

10. Bahan Pelapis / Finishing.

Apapun bahan dasar struktur yang digunakan untuk furniture penyimpanan, permukaan luarnya harus di finishing agar tampilannya indah. Dan juga untuk menutupi beberapa kelemahan kayu dalam hal warna, tekstur dan ketahan dalam hal benturan dan keadaan cuaca.

Ada berbagai jenis finishing kayu. Berdasarkan jenis materialnya, finishing untuk kayu solid dan olahan ada 2 jenis, yaitu Transparan dan Non Transparan.

a. Lapisan Tranparan 1) Politur

Biasanya berbentuk serpihan atau batangan yang dicairkan dengan alkohol. Tetapi ada juga yang siap pakai dengan komposisi alkohol yang tepat. Politur diaplikasikan dengan menggunakan kain yang di poles secara berkala pada permukaan kayu. Pengaplikasian politur dapat diulang secara berkala jika warnanya sudah memudar.

2) NitroCellulose(NC)

Terbuat dai bahan resin NC dan tiner. Bahan ini akan membentuk lapisan film yang tahan air, namun belum kuat

3 Sulasmi Darmaprawira W.A, Warna, Teori dan Kreatifitas Penggunaanya ( Bandung, Penerbt ITB

(17)

25

untuk menahan goresan maupun benturan fisik. NC di aplikasikan dengan cara semprot (spray) bertekanan udara atau memakai kuas.

3) Melamin

Memberikan lapisan film yang lebih baik daripada NC. Permukaan kayu yang dilapis melamik menjadi sangat halus karena pori-pori kayu tertutup. Bahan ini lebih sulit untuk dilapis ulang dan akan berbau menyengat setelah aplikasi. Ada 2 pilihan finishing, yaitu matt dan glossy (mengkilat). Pengaplikasiannya dengan cara semprot atau memakai kuas.

4) Polyurethane(PU)

Merupakan jenis finishing yang paling tebal lapisan filmnya. Tampilannya menyerupai lapisan plastik sehingga membuat kayu tidak alami. Daya tahannya terhadap panas dan air sangat baik, membuat PU cocok untuk furniture eksterior. Waterbased lacquer. Menggunakan pencair air murni dan resin yang tertinggal dipermukaan kayu. Lapisannya tahan air dan goresan. Bhan ini lebih disukai oleh para konsumen dari Eropa.

(18)

26

b. Lapisan Non Transparan.

Material ini akan menutup 100% seluruh permukaan kayu dan menyembunyikan tampak aslinya. Bentuk fisiknya dapat berupa cat duco dan lapisan (laminate) dalam bentu lembaran atau rol.

1) Cat Duco

Cat Duco adalah methode penyemprotan cat duco pada permukaan furnitur. Warnanya bervariasi seperti baturan dan warna-warna menyolok. Cocok untuk furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak. Harganya relatif mahal dan bila sudah dicat, serat asli tidak bisa dikembalikan lagi. Pengaplikasiannya menggunakan semprot atau kuas. Dengan kemajuan tehnologi dan desain sekarang ini, berbagai motif dapat dibuat dari cat ini, seperti motif batu, marmer, motif pecah seribu maupun motif perak, tembaga dan emas.

2) Laminate

Laminate adalah metode finishing furnitur dengan merekatkan bahan pelapis di permukaan furnitur. Proses pelapisan menggunakan lem khusus kayu, seperti lem kuning. Pelapis yang umum digunakan antara lain veneer, PVC, decosit, tacon, HPL.

(19)

27

3) Veneer

Terbuat dari serat tipis kayu asli. Motifnya tergantung jenis kayu ; ada motif jati, sungkai, nyatoh, kamper atau mahoni. Furnitur yang dibri lapissn ini mirip kayu asli sehingga tampilannya benar2 alami. Dijual dalam bentuk gulungan dengan lebar 10-20 cm, harganya relatif mahal. PVC (PolyvinylCarbonate)

Merupakan lapisan berbentuk lembaran dan terbuat dari plastik. Permukaannya lebih halus dibanding bahan dari plastik lain, seperti tacon dan decosif. Berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Pilihan warna terbatas, hanya ada coklat dan warna turunannya. Harganya relatif murah.

4) Decosif

Terbuat dari bahan plastik, lebih tipis dari tacon. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang panjangnya tidak terbatas. Mempunyai variasi motif cukup banyak. Harganya paling murang dibanding jenis laminate lainnya.

5) Tacon

Sama seperti Decosif, terbuat dari plastik. Berbentuk gulungan dengan tinggi 120 cm, tebal kurang dari 1 mm, sedang

(20)

28

panjangnya tidak terbatas. Variasi motif cukup banyak dan permukaannya bertekstur. Harganya per meter lari.

6) HPL (High Pressure Laminate)

Terbuat dari campuran Akrilik dan kayu. Lapisan luarnya menyerupai kayu dan mengandung serat-serat kayu, tapi bagian belakangnya akrilik. HPL biasanya berbentuk lembaran ukuran 120 cm x 240 cm dan tebal 3 mm. Variasi motif dan warna cukup banyak serta permukaannya bertekstur. Harga bervariasi tergantung merk dan motifnya. Warna polos relatif murah dan paling mahal warnasilver. Keunggulan HPL adalah mengandung unsur kayu, cocok bagi yang ingin menampilkan warna-warna alami kayu. Bahan ini kuat (karena cukup tebal) dan elastis sehingga bisa ditekuk untuk melapisi bagian tepi furniture.

11. Prinsip Desain

Dalam perancangan furniture kursi makan ini tidak terlepas dari prinsip-prinsip desain, Karen prinsip-prinsip desain merupakan rule atau aturan dasar yang harus diikuti guna mendapatkan desain yang baik. Menurut Adi Kusrianto (2007) prinsip-prinsip desain sebagai berikut :

(21)

29

a. Keseimbangan

Fungsi dari keseimbangan akan lebih terlihat ketika anda menyatukan pandangan pada sebuah kesatuan (unity) desain yang utuh, sehingga tidak tertangkap kesan berat sebelah, penuh sebelah, ramai sebelah dan

seterusnya. Hal itu disebabkan setiap elemen pada susunan visual telah ditentukan oleh ukurannya, kegelapan/ketebalan atau keringanan.

Keseimbangan mempunyai 2 pangkal pokok metoda yang biasa dipakai: keseimbangan simetris yaitu keseimbangan berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke arah sisi dan kanan. Keseimbangan asmetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama disetiap sisi bentuk. Warna, nilai, ukuran, bentuk dan tekstur dapat digunakan sebagai unsur balancing.

b. Kesatuan

Prinsip kesatuan atau unity ( pakar lain menyebutkan proximity atau kedekatan ) adalah hubungan antara elemen - elemen desain yang semula berdirisendiri serta memiliki ciri - ciri sendiri yang disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan akan memiliki fungsi baru yang utuh.

c. Irama

Pola berulang menghasilkan Rhythm / Irama, hal itu dihasilkan dan dibuat oleh unsur-unsur yang berbeda-beda dengan

(22)

30

pattern yang berirama dan unsur serupa dan konsisten dan mungkin dengan variasi (perubahan dalam bentuk, ukuran, posisi atau elemen) yang menjadi kunci untuk visual ritme.4

d. Penekanan

Pada setiap desain dan tata letak mempuyai sebuah stressing (penekanan) dan "keyword" sebagai bagian titik tolak perhatian dari khalayak.

4 Prinsip desain (2014,8oktober). Diakses dari

(23)

31 C. Objek Referensi dan Inspirasi

Melalui persepsi penulis, sebuah lemari minimalis yang baik harus memenuhi beberapa aspek, yaitu fungsi, estetika dan kearifan lokal. Maka berikut adalah beberapa referensi dan inspirasi yang menjadi acuan dalam proses perancangan.

Gambar 3.2 Pijakan laci

Sumber : http://rooang.com/2014/05/variasi-tangga-unik-nan-cantik-sesuai-kebutuhan/

Gambar 3.3 Rak Buku

(24)

32 Gambar 3.4 Rak buku dan baju

Gambar

gambar dan jenis bentuk  yang akan di rancang
Diagram 3.1. Tabel Data Perancangan     Sumber : Kharisma Yuniar, 2014
Gambar 3.2 Pijakan laci
Gambar 3.4 Rak buku dan baju

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan pemahaman para dosen wanita yang ada yang ada di Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang tentang keluarga sakinah,

Adapun faktor lain yang tidak kalah pentingnya berpengaruh terhadap prestasi belajar anak adalah faktor masyarakat. Masyarakat dalam pengertian luas adalah lingkungan

Dalam penelitian ini telah menguji koleksi isolat bakteri yaitu isolat bakteri 23A, yang masih menunjukkan eksistensinya sebagai endoxilanase yaitu enzim yang

Tekan Shift+A, dan pilih Cube, untuk mengubahnya menjadi bentuk yang diinginkan, digunakan kombinasi Scale dengan sumbu XYZ... Setelah mendapat bentuk yang diinginkan,

Baik bagian depan maupun belakang kendaraan, sistem suspensi bekerja secara masing-masing atau dengan kata lain dalam kendaraan roda empat memiliki dua sistem yang bekerja

berbahaya, bahkan meningkatkan mutu karena bersifat mendorong air atau serum untuk segera keluar dari koagulum, contoh lain yang sering terjadi di dalam bahan baku karet remah

Peranan praktikan adalah sebagai Design Specialist yang bertanggung jawab untuk merancang infografis untuk keperluan publikasi dan operasional LAPOR!, seperti

Dengan dicirikan akan keterbatasan modal dan sumber daya manusia untuk pengelolaan keamanan sistem informasi membuat sebuah UMKM harus mampu